SURAT KETERANGAN PENYEBAB KEMATIAN No. No. Sura Suratt :... :..... .... .... .... .... .... .... .... .. Kecamat ecamatan an : ……………… ……………….. Kabupaten : ………………. Propinsi : ………………. Bulan/Tahun Bulan/Tahun Kematian Kematian : / RS/PKM : No Urut Pencatatan Kematian Tiap Bulan :
Nama RS/PKM
: .......................... Kode
No Rekam Medis :
I. Identitas Jenazah . Nama Nama !en" !en"kap kap : ………… ……………… …………… ……………… ……………… ……………… ………….. …..……… ……………… ……………… ………….# ….#$UR $URU% U% &'T(K) *. No +ndu +nduk k Kepend pendud uduk ukan an #N+K) N+K) : ………… ………… ………… ……… ……… ………… ……No No Kart artu Keluar luar"a "a : ………………………………………… ,. -eni -enis s Kelam elamin in : . !aki !akil lak akii *. Perem erempu puan an ) 0. Tempat/T empat/Tan""al an""al !ahir : .............. ...............T .Tan""al an""al...…Bu ...…Bulan.. lan......... ..........T ...Tahun... ahun.......... .........Umur ..Umur....... .......... ... #tahun) 1. ("am (" ama a : . +sla +slam m *. Protes otesta tan n ,. Kato Katoli lik k 0. $ind $indu u 1. Bu Budh dha a 2.K 2.Kon"h on"huc ucu u 3. !ainn4a.............. 2. Tin"k Tin"kat at Pendi Pendidik dikan an #Tam #Tamat) at) : . Tdk Sekola Sekolah/T h/Tdk dk Tama Tamatt S5 *. S5 ,. S!TP S!TP 0. S!TP S!TP 1. (kademi/5iploma (kademi/5iploma 2.Sar6ana 3. (lamat Sesuai KTP/KK : -alan/7an"…………….....No........RT/R8 -alan/7an"…………….....No........R T/R8..............Kelurahan/5esa..................... ..............Kelurahan/5esa..................... Kecamatan...........................Kota/Kab…………….......................................Kode Pos................Telp……………… 9. Status Status Kependu ependuduk dukan an : . P Pend enduduk uduk tetap tetap *. *. Buka Bukan n Pend Pendudu uduk k . 8aktu Menin""al : ............/........../...........#T"l/ Bln /Thn); Pukul ...................................... <.. < Umur Umur Saat Saat Menin enin"" ""al al : .... ...... .... .... .... .. $ari $ari # = * hari hari)) !ah !ahir ir mati mati #.> #.>a a *. *. Tid Tidak ak)) ........... Bulan # = 1 tahun) ........... Tahun # ? 1 tahun) .. Tempat empat Menin Menin""al ""al : . . RS@ lama lama dira diraAat Aat.... ....... ..... .. .6am .6am #= hr) /... /....... ....... ....... ....har harii *. Ruma Rumah h Sendiri ,. 5o( / +75 0. !ainn4a............... II. Keterangan Pemeriksaan Jenazah Kasus !A . Nama Pemeriksa -enaah : ............................................................... *. 8aktu Pemeriksaan Pemeriksaan -enaah : ………/ …………/ ………… #T"l/ Bln/ Thn) III. Pen"e#a# Kematian Kematian . 5asar 5ia"nosis : . Rekam Rekam Medis ,. (utopsi Medis 1. (utopsi Cerbal #5apat lebih dari satu) *. Pemeriksaan Pemeriksaan !uar -enaah 0. (utopsi %orensik %orensik 2. Surat Keteran"an Keteran"an !ainn4a……………… *. Kelompok Pen4ebab Kematian #!in"kari Salah Satu): P'N>(K+T/7(N77U(N &'5'R() . Pen4akit Khusus) *. 7an""uan Maternal #kehamilan/persalinan/niDas) #kehamilan/persalinan/niDas) ,. 7an""uan Perinatal Perinatal #<2 hari) 0. Pen4akit Menular 1. Pen4akit Tidak Menular 2. 7e6ala;Tanda dan Kondisi !ainn4a 3. &edera Kecelakaan !alu !intas 9. &edera Kecelakaan Ker6a . &edera !ainn4a ..................$ ..................$ ...... %....... % &'....... Pihak Yang Menerima$ Yang Yang Menerangkan;
!kter
#
)
#
) ) !in"kari Nomor 4an" sesuai
Surat Keterangan Kematian Surat kematian ialah surat 4an" berisi pern4ataan bahAa seseoran" telah din4atakan menin""al dunia menurut pemeriksaan medis. Tidak kalah pentin"n4a den"an surat atau akte kelahiran; surat keteran"an kematian 6u"a memiliki ban4ak ke"unaan. Kegunaan surat keterangan kematian ( − Pemakaman − Pensiun − (suransi − 8arisan − $utan" piutan" − $ukum − Statistik Man)aat statistik *en"e#a# kematian ( − Tren dan diDerensial pen4akit − Perencanaan pro"ram interEensi − Monitorin" − 'Ealuasi pro"ram − Penelitian epidemiolo"i − Penelitian biomedis dan sosiomedis Surat Keterangan Kematian memuat ( identitas; saat kematian; dan sebab kematian. Surat keteran"an kematian F? pelaporan dan pencatatan F? statistik F? perencanaan. Peran d!kter da+am ha+ ini ia+ah ( Menentukan seseoran" tlh menin""al dunia #berhenti secara permanen: sirkulasi; respirasi dan neurolo"i) Menuliskan sebab kematian; 6ika diperlukan F? otopsi -ika 6enaah tidak dikenal F? membantu identiGkasi
•
• •
Perkemban"an Statistik Kematian di +ndonesia sendiri masih memprihatinkan; dikarenakan Seba"ian besar ke6adian kematian di rumah #?2
TATA,ARA AN PE-AYANAN PEMERIKSAAN SERTA PENGAETAN JENA/A0 PAA KEMATIAN AJAR PENA0U-UAN Kematian merupakan salah satu siklus hidup 4an" pasti dilalui oleh setiap oran". Manakala kematian ter6adi; maka peristiAa tersebut akan memberikan dampak pada keluar"a dan mas4arakat sekitarn4a. Pada oran" 4an" menin""al; kematian berarti hilan"n4a berba"ai hak dan keAa6iban sosial serta hukum 4an" tadin4a dimiliki oleh 4an" bersan"kutan. Terhadap keluar"a 4an" ditin""alkan; kematian akan
men4ebabkan ter6adin4a perubahan status sosial dan hukum dalam kaitann4a den"an almarhum#ah); seperti timbuln4a Aarisan; adan4a klaim asuransi; timbuln4a hak untuk kaAin la"i dsb. Secara medis pen4ebab kematian dapat ter6adi akibat pen4akit; tua; kekerasan #rudapaksa) atau keracunan. 5ilihat dari caran4a; kematian dapat di ba"i men6adi kematian Aa6ar dan kematian tidak Aa6ar. Kematian Aa6ar adalah kematian 4an" ter6adi akibat ketuaan atau pen4akit. Kematian tidak Aa6ar adalah kematian 4an" ter6adi akibat suatu peristiAa pembunuhan; bunuh diri; serta kecelakaan. Ter6adin4a kematian seoran" indiEidu akan men4ebabkan timbuln4a seran"kaian pen"urusan terhadap 6enaah; 4an" perlu dilakukan sampai saatn4a 6enaah tersebut dikubur atau dikremasi. Termasuk dalam proses pen"urusan tersebut adalah pemeriksaan 6enaah; penerbitan surat keteran"an kematian #Dormulir (); autopsi dan pembuatan Eisum et repertum; serta pen"aAetan 6anaah. 5alam makalah ini akan dibahas men"enai halhal tersebut diatas; khususn4a untuk menun6ukkan perbedaan prosedur penatalaksanaan kasus kematian Aa6ar dan tidak Aa6ar.
KEMATIAN AJAR Suatu kematian disebut Aa6ar 6ika oran" tersebut berada dalam peraAatan seoran" dokter; dia"nosis pen4akitn4a telah diketahui dan kematiann4a didu"a karena pen4akitn4a tersebut. Pada kematian 4an" ter6adi dalam peraAatan di RS atau dalam peraAatan seoran" dokter; pada umumn4a dokter dapat memastikan bahAa kematian tersebut kematian Aa6ar. Pada kasus ini dokter 4an" memeriksa pasien terakhir kali atau dokter 4an" meraAat dapat lan"sun" memberikan surat keteran"an kematian #Dormulir () dan 6enaahn4a dapat lan"sun" diserahkan pada keluar"an4a. 5alam konteks +ndonesia; seoran" dokter Puskesmas 4an" mendapatkan laporan adan4a suatu kematian hendakn4a M'M'R+KS( S'N5+R+ 6enaah tersebut. Setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan luar #4an" dilakukan tanpa surat permintaan Eisum dari polisi) terhadap ma4at ini; dokter berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan Gsik menentukan apakah kematiann4a merupakan kematian Aa6ar atau tidak Aa6ar. -ika ia 4akin; bahAa tidak ada tandatanda kekerasan atau keracunan serta kecuri"aan lainn4a; maka ia dapat memutuskan bahAa kematian adalah Aa6ar. Se6ak tahun < an; untuk penentuan pen4ebab kematian Aa6ar; dokter dapat melakukan Eerbal autops4; 4aitu suatu metode anamnesis terstruktur 4an" diterapkan secara alloanamnesis untuk mene"akkan perkiraan pen4ebab kematian. Metode Eerbal autops4 saat ini sudah diterima secara internasional; dan metoden4a telah dibakukan oleh 8$I. $an4a sa6a disini; harus diin"at bahAa Eerbal autops4 han4a dapat dilakukan pada kasus kematian Aa6ar. 5okter 4an" memeriksa 6enaah ini; setelah men4impulkan bahAa kematiann4a Aa6ar selan6utn4a men4erahkan 6enaah pada keluar"an4a; membuat serta menandatan"ani surat keteran"an kematian #Dormulir (). 5i kemudian hari; 6ika diperlukan oleh keluar"a; maka dokter dapat 6u"a memberikan keteran"an lain untuk asuransi; pensiun serta surat lainn4a 4an" berkaitan den"an kematian tersebut. 5alam praktekn4a di berba"ai Puskesmas di 5K+ -akarta; petu"as 4an" melakukan pemeriksaan 6enaah bukanlah dokter melainkan petu"as pemeriksa 6enaah. $al ini sebenarn4a kuran" tepat karena pemeriksaan 6enaah ini 6ustru merupakan pemeriksaan aAal 4an" akan menentukan apakah kematian pasien tersebut Aa6ar atau tidak Aa6ar; 4an" implikasin4a sosial dan hukumn4a san"at besar. 5alam hal ini han4a dokter sa6alah 4an" memiliki keahlian dan keAenan"an untuk melakukann4a karena ia telah mempela6arin4a pada saat men6alani pendidikan seba"ai dokter. 5alam hal 4an" amatamat mendesak; tena"a paramedis tertentu #4an" telah dilatih khusus) mun"kin dapat membantu dokter memeriksa 6enaah seba"ai kepan6an"an tan"an dokter #Eerlen"de arm Ean de arts); akan tetapi tan""un" 6aAab dan penandatan"an surat keteran"an kematian tetap harus dokter .
KEMATIAN TIAK AJAR •
Setiap kematian 4an" ter6adi akibat kekerasan atau kera1unan termasuk kematian 4an" tidak Aa6ar. &ara kematian pada kematian tidak Aa6ar adalah pembunuhan; bunuh diri dan kecelakaan. Pada kasus kematian tidak Aa6ar; kasusn4a hendakn4a
se"era dilaporkan ke pen4idik; sesuai den"an pasal <9 KU$(P. (dapun 4an" termasuk dalam kate"ori kasus 4an" harus dilaporkan ke pen4idik adalah: − kematian 4an" ter6adi di dalam tahanan atau pen6ara − kematian ter6adi bukan karena pen4akit dan bukan karena hukuman mati − adan4a penemuan ma4at dimana pen4ebab dan inDormasi men"enai kematiann4a tidak ada − Keadaan kematiann4a menun6ukkan bhA kemun"kinan kematian akibat perbuatan melan""ar hukum − Iran" tersebut melakukan bunuh diri atau situasi kematiann4a men"indikasikan kematian akibat bunuh diri − Kematian 4an" ter6adi tanpa kehadiran dokter − Kematian 4an" disaksikan dokter tetapi ia tidak dapat memastikan pen4ebab kematiann4a. Pada kasus kematian 4" ter6adi akibat pembunuhan; bunuh diri maupun kecelakaan serta kematian 4" mencuri"akan lainn4a; maka dokter 4" memeriksa 6enaah terakhir Kali: T+5(K BI!'$ men4erahkan 6enaah kepada keluar"an4a; Melaporkan kematian tersebut ke pen4idik/polisi. Berdasarkan pasal <9 KU$(P: T+5(K P'R!U membuat surat keteran"an kematian #Dormulir (); T+5(K BI!'$ melakukan pen"aAetan 6enaah. Untuk daerah 5K+ dan sekitarn4a; setelah pen4idik mendapatkan laporan men"enai kematian 4an" mencuri"akan ini; pen4idik biasan4a lalu membaAa surat permintaan Eisum et repertum 6enaah dan 6enaah ke RS&M untuk dilakukan pemeriksaan 6enaah atau autopsi. 5okter 4an" melakukan pemeriksaan 6enaah inilah 4an" akan membuat dan menandatan"ani Dormulir ( dan men4erahkan 6enaah ke keluar"an4a setelah pemeriksaan selesai. Pada kasus kematian tidak Aa6ar; pen"aAetan 6enaah baru boleh dilakukan setelah pemeriksaan autopsi selesai dilakukan. Pada kasus dimana kematian tidak disaksikan oleh dokter; misaln4a kematian 4an" ter6adi di rumah; di 6alan dsb; 6enaah serin"kali lan"sun" dibaAa ke Rumah 5uka. Sebelum dibaAa ke Rumah 5uka; terkadan" pasien sempat diperiksa olah dokter sAasta atau dokter RS 4an" mendapati pasien sudah menin""al dunia. 5okter ini biasan4a memberikan surat keteran"an #bukan Dormulir (); 4an" men4atakan bahAa pasien telah menin""al dunia. Pada beberapa surat keteran"an tersebut kadan" doktern4a menuliskan du"aan pen4ebab kematiann4a. Surat keteran"an ini bukanlah Dormulir (; sehin""a keluar"a tetap harus men"urus Dormulir ( di Puskesmas terdekat; karena 4an" berAenan" membuat surat kematian adalah dokter Puskesmas. 5okter Puskesmas seharusn4a memeriksa korban terlebih dahulu dan memastikan apakah kematiann4a Aa6ar atau tidak Aa6ar. -ika ia merasa 4akin kematiann4a Aa6ar; ia dapat lan"sun" memberikan Dormulir (; tetapi 6ika ia mencuri"ai kematiann4a tidak Aa6ar ia han4a perlu melapor ke pen4idik. Berdasarkan laporan tersebut; maka pen4idik akan membaAa 6enaah untuk diautopsi. Pada ken4ataann4a; pada kasus semacam itu; biasan4a dokter Puskesmas lan"sun" memberikan surat Dormulir ( tanpa melakukan pemeriksaan 6enaah sama sekali. Malahan ada tena"a paramedis 4an" memberikan surat Dormulir ( tanpa melakukan pemeriksaan; den"an mencantumkan dokter pembuat keteran"an seba"ai pemeriksa 6enaah. Tindakan ini sebenarn4a men4alahi hukum; karena pemberian surat keteran"an kematian han4a boleh dilakukan setelah pemeriksa melakukan pemeriksaan sendiri dan me4akini bahAa kematiann4a Aa6ar. -ika sa6a pada kasus ini kemudian tern4ata kematiann4a tidak Aa6ar; sehin""a tanpa autopsi 6enaahn4a lan"sun" dikubur; dikremasi atau diaAetkan sebelum diautopsi; maka dokter atau paramedis 4an" menandatan"ani Dormulir ( dapat diperiksa oleh pen4idik dalam kaitan den"an "u"atan perdata maupun tuntutan pidana.
2ISUM ET REPERTUM 3. A*a itu 4isum et re*ertum5 Cisum 't Repertum adalah keteran"an #laporan) tertulis 4an" dibuat oleh seoran" dokter atas permintaan pen4idik tentan" apa 4an" dilihat dan ditemukan terhadap
manusia; baik hidup atau mati ataupun ba"ian atau didu"a ba"ian dari tubuh manusia berdasarkan keilmuann4a untuk kepentin"an peradilan. Pen"ertian Cisum et Repertum adalah suatu keteran"an dokter tentan" apa 4an" dilihat dan ditemukan di dalam melakukan pemeriksaan tentan" oran" 4an" luka atau terhadap ma4at 4an" merupakan keteran"an tertulis. #R. (tan" Ranoemihard6a; : 9)
&. A*a sa6a 6enis76enis 4isum5 (dapun 6enis6enis Eisum et repertum; antara lain seba"ai berikut: a. 2isum *ada !rang hidu* Cisum 4an" diberikan untuk korban lukaluka karena kekerasan; keracunan; perkosaan; psikiatri dan lainlain. Berdasarkan Aaktu pemberiann4a Eisum untuk korban hidup dapat dibedakan atas: Cisum seketika adalah Eisum 4an" dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau peraAatan den"an perkataan lain korban men"alami luka luka rin"an Cisum sementara adalah Eisum 4an" dibuat untuk sementara berhubun" korban memerlukan tindakan khusus atau peraAatan. 5alam hal ini dokter membuat Eisum tentan" apa 4an" di6umpai pada Aaktu itu a"ar pen4idik dapat melakukan pen4idikan Aalaupun Eisum akhir men4usul kemudian. Cisum lan6utan adalah Eisum 4an" dibuat setelah berakhir masa peraAatan dari korban oleh dokter 4an" meraAatn4a 4an" sebelumn4a telah dibuat Eisum sementara untuk aAal pen4idikan. Cisum tersebut dapat lebih dari satu Eisum ter"antun" dari dokter atau RS 4an" meraAat korban. #+dries: *<<) Cisum et repertum oran" hidup dapat terdiri dari luka : . !uka 4an" palin" ban4ak ter6adi adalah luka mekanis; biasan4a luka ini bisa karena: !uka benda tumpul; !uka benda ta6am; !uka tembakan sen6ata api *. Kemudian luka akibat kekerasan Gsis diantaran4a adalah luka akibat suhu tin""i atau luka bakar; !uka akibat listrik. ,. !uka akibat at kimia terdiri dari@ !uka akibat asam kuat; (kibat basa kuat #(bdussalam: *<<2)
•
•
•
•
•
#. 2isum *ada 6enazah -enaah 4an" akan dimintakan Eisum et repertumn4a harus diberi label 4an" memuat identitas ma4at; dilak den"an diberi cap 6abatan; diikatkan pada ibu 6ari kaki atau ba"ian tubuh lainn4a. Pada surat permintaan Eisum et repertum harus 6elas tertulis 6enis pemeriksaan 4an" diminta; apakah pemeriksaan luar #pemeriksaan 6enaah) atau pemeriksaan dalam/autopsi #pemeriksaan bedah 6enaah). -enis Eisum et repertum pada oran" mati atau ma4at: Pemeriksaan luar 6enaah 4an" berupa tindakan 4an" tidak merusak keutuhan 6arin"an 6enaah secara teliti dan sistematik. Pemeriksaan dalam atau bedah 6enaah; pemeriksaan secara men4eluruh den"an membuka ron""a ten"korak; leher; dada; perut; dan pan""ul. Kadan"kala dilakukan pemeriksaan penun6an" 4an" diperlukan seperti pemeriksaan histopatolo"i; toksikolo"i; serolo"i; dan seba"ain4a. #M. Rinton""a: *<)
8. Sia*a sa6a "ang #erhak meminta dan mem#uat 4isum5 >an" berhak membuat Eisum: Petu"as 4an" membuat Eisum et repertum Cisum et repertum oleh dokter Dorensik; dokter umum; dokter spesialis; dokter sipil; militer; dokter pemerintah/sAasta a"ar memperoleh bantuan 4an" maksimal maka perlu diperhatikan dua hal 4aitu: spesialis perlu disesuaikan kasusn4a dan Dasilitasn4a. #!KU+: 9<) a. Berdasarkan KU$(P Pasal ,, a4at 4an" berhak membuat Eisum 4aitu (hli kedokteran kehakiman.
•
5okter atau ahli lainn4a $al tersebut sesuai den"an pasal ,, KU$(P 4an" berbun4i: 5alam hal pen4idik untuk kepentin"an peradilan menan"ani seoran" korban baik luka; keracunan ataupun mati 4an" didu"a karena peristiAa 4an" merupakan tindak pidana; ia berAenan" men"a6ukan permintaan keteran"an ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainn4a. #5edi (Dendi: *<<) b. >an" berhak meminta Eisum@ (dapun Pe6abat 4an" Berhak men"a6ukan Permintaan Cisum 't Repertum: Pen4idik adalah Pe6abat Polisi Ne"ara Republik +ndonesia tertentu 4an" sekuran" kuran"n4a berpan"kat Pembantu !etnan 5ua Polisi #P.P.R.+. No.*3 Th 9,) 5alam hal di suatu sektor kepolisian tidak ada pe6abat pen4idik seba"aimana dimaksud dalam a4at #) huruD a; maka Komandan Sektor Kepolisian 4an" berpan"kat Bintara di baAah Pembantu !etnan 5ua Polisi; karena 6abatann4a adalah pen4idik Pen4idik Pembantu adalah : Pe6abat kepolisian Ne"ara Republik +ndonesia; sekuran"kuran"n4a berpan"kat Sersan 5ua Polisi 5alam perkara perdata; hakim perdata dapat minta sediri 5alam perkara a"ama; hakim a"ama dapat minta sendiri #undan"undan" No. Th 3< pasal <) 5alam hal oran" 4an" luka atau ma4at itu seoran" an""ota (BR+ maka untuk meminta Cisum 't Repertum hendakn4a men"hubun"i polisi militer setempat dari kesatuan si korban #instruksi Kapolri No.Pol:+ns/P/*+J/30; 4an" berhak meminta Eisum adalah seba"ai berikut: #)Pen4idik; sesuai den"an pasal + a4at ; 4aitu pihak kepolisian 4an" dian"kat ne"ara untuk men6alankan undan"undan" #*)5i Aila4ah sendiri; kecuali ada permintaan dari Pemda Tk ++. #,)Tidak dibenarkan meminta Eisum pada perkara 4an" telah leAat. #0)Pada ma4at harus diberi label; sesuai KU$P ,, a4at & •
•
• •
• •
•
9. A*a +andasan hukum "ang mengatur tentang 4isum5 5asar $ukum Cisum et Repertum diatur dalam: . Kitab Undan"Undan" $ukum (cara Pidana #KU$(P) pasal ,, #*) 5alam hal pen4idik untuk kepentin"an peradilan menan"ani seoran" korban baik luka; keracunan ataupun mati 4an" didu"a karena peristiAa 4an" merupakan tindak pidana; ia berAenan" men"a6ukan permintaan keteran"an ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainn4a. (4at #) Permintaan keteran"an ahli seba"aimana dimaksud dalam a4at dilakukan secara tertulis; 4an" dalam surat itu disebutkan den"an te"as untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan ma4at dan atau pemeriksaan bedah ma4at. *. KU$(P pasal 2 − Pen4idik adalah pe6abat Polisi Ne"ara Republik +ndonesia. − Pe6abat pe"aAai ne"eri sipil tertentu 4an" diberi AeAenan" khusus oleh undan"undan". − Staatsblad Thn ,3 no. ,1< Cisa reperta seoran" dokter 4" dibuat baik atas sumpah dokter 4" diucapkan pada Aaktu menamatkan pela6aran di Ne"eri Belanda atau di +ndonesia; maupun atas sumpah khusus dalam psl *; mempun4ai da4a bukti 4" sah dlm perkara pidana; selama Cisa reperta tsb berisi keteran"an men"enai hal 4" dilihat dan ditemukan pada benda 4" diperiksa. − KU$(P pasal 90 (lat bukti 4an" sah adalah: Keteran"an saksi. Keteran"an saksi a"ar dapat men6adi alat bukti 4an" sah harus • memenuhi beberapa pers4aratan 4aitu: a. Keteran"an saksi 4an" diberikan harus diucapkan diatas sumpah; hal ini diatur dalam Pasal 2< a4at #,) KU$(P.
b. Keteran"an saksi 4an" diberikan dipen"adilan adalah apa 4an" saksi lihat sendiri; den"ar sendiri dan dialami sendiri oleh saksi. $al ini diatur dalam Pasal an"ka *3 KU$(P. c. Keteran"an saksi hrs diberikan di sidan" pen"adilan; hal ini sesuai dalam Pasal 91 a4at #) KU$(P. d. Keteran"an seoran" saksi sa6a dian""ap tidak cukup; a"ar mempun4ai kekuatan pembuktian maka keteran"an seoran" saksi harus ditambah dan dicukupi den"an alat bukti lain. $al ini sesuai den"an Pasal 91 a4at #*) KU$(P. e. Keteran"an para saksi 4an" dihadirkan dalam sidan" pen"adilan mempun4ai salin" hubun"an atau keterkaitan serta salin" men"uatkan tentan" kebenaran suatu keadaan atau ke6adian tertentu; hal ini sesuai den"an Pasal 91 a4at #0) KU$(P. Keteran"an ahli Surat Petun6uk Keteran"an terdakAa KU$(P Pasal 92 Keteran"an ahli ialah apa 4an" seoran" ahli n4atakan di sidan" pen"adilan KU$(P Pasal 93 Surat keteran"an dari seoran" ahli 4an" memuat pendapat berdasarkan keahliann4a men"enai sesuatu hal atau sesuatu keadaan 4an" diminta secara resmi kepadan4a.
• • • •
:. Bagaimana *r!sedur *ermintaan 4isum5 Tahapantahapan dalam membuat Cisum et Repertum pada korban hidup : a) Penerimaan korban 4an" dikirim oleh pen4idik b) Penerimaan surat permintaan keteran"an para ahli/Cisum et Repertum c) Pemeriksaan korban secara medis d) Pen"etikan surat keteran"an ahli/Cisum et Repertum e) Penandatan"anan surat keteran"an ahli/Cisum et Repertum D) Pen4erahan benda bukti 4an" telah selesai diperiksa. ") Pen4erahan surat keteran"an ahli/Cisum et Repertum.
;. Bagaimana *eranan dan )ungsi 4isum5 Cisum et repertum adalah salah satu alat bukti 4an" sah seba"aimana tertulis dalam pasal 90 KU$P; Eisum et repertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan 6iAa manusia; dimana Eisum et repertum men"uraikan se"ala sesuatu tentan" pemeriksaan hasil medik 4an" terdapat di ba"ian pemberitaan 4an" dian""ap seba"ai pen""anti baran" bukti; Eisum et repertum secara utuh telah men6embatani ilmu kedokteran den"an ilmu hukum sehin""a dapat membaca Eisum et repertum; Eisum et repertum 6u"a memuat keteran"an atau pendapat dokter men"enai hail pemeriksaan edik tersebut tertuan" di daam kesimpulan. <. Bagaimana #entuk dan isi 4isum5 Bentuk dan isi Eisum et repertum # +dries; 3) . Pro 6ustisia@ pada ba"ian atas; untuk memenuhi pers4aratan 4uridis; pen""anti materai. *. Cisum et repertum@ men4atakan 6enis dari baran" bukti atau pen""anti baran" bukti ,. Pendahuluan@ memuat identitas dokter pemeriksa pembuat Eisum et repertum; identitas peminta Eisum et repertum; saat dan tempat dilakukan4a pemeriksaan dan identitas baran" bukti #manusia); sesuai den"an identitas 4an" tertera di dalam surat permintaan Eisum et repertum dari pihak pen4idik dan lebel atau se"el 0. Pemberitaan atau hasil pemeriksaan@ memuat se"ala sesuatu 4an" di lihat dan ditemukan pada baran" bukti 4an" di periksa oleh dokter; den"an atau tanpa
pemeriksaan lan6utan #pemeriksaan laboratorium); 4akni bila dian""ap perlu; sesuai den"an kasus dan ada tidakn4a indikasi untuk itu 1. Kesimpulan@ memuat inti sari dari ba"ian pemberitaan atau hasil pemeriksaan; 4an" disertai den"an pendapat dokter 4an" bersan"kutan sesuai den"an pen"etahuan dan pen"alaman 4an" dimilikin4a. 2. Penutup@ 4an" memuat pern4ataan bahAasan4a Eisum et repertum tersebut dibuat atas sumpah dokter dan menurut pen"etahuan 4an" sebaikbaikn4a dan sebenar benarn4a.
=. Sia*a "ang #erhak menandatangani dan menerima surat hasi+ 4isum5 #i) Penandatan"anan surat keteran"an ahli/Eisum et repertum UU menentukan bahAa 4an" berhak menandatan"ani surat hasil Eisum adalah dokter. Setiap berkas keteran"an ahli harus diberi paraD oleh dokter. -ika korban ditan"ani oleh beberapa dokter; maka idealn4a 4an" menandatan"ani Eisumn4a adalah setiap dokter 4an" terlibat lan"sun" dalam penan"anan atas korban. 5alam hal dokter pemeriksa serin" tidak la"i ada di tempat #luar kota) atau sudah tidak beker6a pada RS tersebut; maka Eisum et repertum ditandatan"ani oleh dokter penan""un" 6aAab pela4an"an Dorensik klinik 4an" ditun6uk oleh RS atau oleh 5irektur RS tersebut. #ii) Pen4erahan surat keteran"an ahli/Eisum et repertum Surat keteran"an ahli/Eisum et repertum 6u"a han4a boleh diserahkan pada pihak pen4idik 4an" meminta sa6a. 5apat ter6adi dua instanti pen4idik sekali"us 4an" meminta surat Eisum et repertum.
>. A*a tu6uan me+akukan 4isum 5 #i) Untuk memberikan kepada hakim #ma6elis) suatu ken4ataan akan DaktaDakta dari buktibukti tersebut atas semua keadaan; hal seba"aimana tertuan" pemba"ian pemberitaan a"ar hakim dapat men"ambil keputusann4a den"an tepat atas dasar ken4ataan atau DaktaDakta tersebut sehin""a dapat men6adi pendukun" atas ke4akinan hakim #Aikipedia.com) #ii) Membantu pen4idik untuk men"un"kapkan tindak pidana #iii) Seba"ai alat bukti sah. Karena Eisum et repertum merupakan suatu keteran"an ahli dari dokter maka termasuk salah satu alat bukti sah dalam KU$(P 90 #iE) Cisum et repertum merupakan pen""anti baran" bukti tersebut 4an" diperiksa secara ilmiah oleh dokter ahli karena baran" bukti 4an" diperiksa akan men"alami perubahan alamiah #E) Mencari; menentukan sebab kematian pada korban menin""al dunia #Ei) Untuk memberikan kepada hakim #ma6elis)suatu ken4ataan akan DaktaDakta dari buktibukti atas semua keadaan/hal seba"aimana tertuan" dalam pemba"ian pemberitaan a"ar hakim dapat men"ambil putusann4a den"an tepat atas dasar ken4ataan atau DaktaDakta tersebut;sehin""a dapat men6adi pendukun" atas ke4akinan hakim. #Barama; M. *< ) 3'.
A*a as*ek medi1!+ega+ 2isum Et Re*ertum5
Cisum et repertum adalah salah satu alat bukti 4an" sah seba"aimana tertulis dalam pasal 90 KU$P. Cisum etrepertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan 6iAa manusia. CeR men"uraikan se"ala sesuatu tentan" hasil pemeriksaan medik 4an" tertuan" di dalam ba"ian pemberitaan; 4an" karenan4a dapat dian""ap seba"ai pen""anti baran" bukti. Cisum et repertum 6u"a memuat keteran"an atau pendapat dokter men"enai hasil pemeriksaan medik tersebut 4an" tertuan" di dalam ba"ian kesimpulan. 5en"an demikian Eisum et repertum secara utuh telah men6embatani ilmu kedokteran den"an ilmu hukum sehin""a den"an membaca Eisum et repertum; dapat diketahui den"an 6elas apa 4an" telah ter6adi pada seseoran"; dan para praktisi hukum dapat menerapkan normanorma hukum pada perkara pidana 4an" men4an"kut tubuh dan 6iAa manusia.