Uji seliwanoff
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karbohidrat merupakan senyawa organic yang mengandung karbon, hydrogen, dan oksigen dengan formula empiris Cn(H2O)n. karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber energy, komponen penyusun dinding sel tumbuhan, dan komponen membrane sel. (Isnawati).
Karbohidrat dapat ditemukan pada tumbuhan, termasuk juga pada buah. Karbohidrat yang terkandung di dalam buah bermacam jenis, yaitu karbohidrat jenis monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Tidak selamanya sau buah hanya mengandung satu jenis karbohidrat, terkadang ada yang mengandung lebih dari satu jenis.
Untuk itu, maka diperlukannya sebuah penelitian untuk menguji kandungan karbohidrat yang terkandung dalam buah-buahan. Macam uji yang akan dilakukan dalam mengetahui kandungan karbohidrat diantaranya yaitu: uji molish, uji benedict, uji seliwanoff, dan uji iodine.
Tujuan
Tujuan dari uji seliwanoff pad praktikum ini, yaitu: dapat menunjukkan adanya fruktosa.
Rumusan Masalah
Rumusan yang diangkat dari praktikum ini, yaitu: bagaimana menunjukkan adanya fruktosa?
BAB II. LANDASAN TEORI
Karbohidrat
Monosakarida (gula sederhana)
Merupakan karbohidrat sederhana yang merupakan molekul terkecil karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langung diserap oleh dinding-dinding usus halus dan masuk ke peredaran darah. Ada tiga golongan monosakarida, yaitu:
Glukosa disebut juga dextrose, terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Fruktosa, disebut juga levulosa, terrdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Terutama terdapat daam madu.
Galaktosa: pemecahan dari disakarida (laktosa), terdapat dalam susu.
Disakarida (gula ganda)
Merupakan gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi 2 molekul disakarida oleh enzim dalam tubuh. Ada tiga golongan disakarida, yaitu:
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula aren. Dalam proses pencernaan sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
Maltosa: hasil pemecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah menjadi 2 molekul glukosa.
Laktosa: hanya terdapat dalam susu, lebih sulit dicerna ddibanding sukrosa dan maltose. Dalam proses pencernaan akan dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
Polisakarida (karbohidrat kompleks)
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Diseebut juga oligosakarida jika disusun atas 3-6 molekul monosakarida dan disebut polisakarida jika tersusun atas lebih dari 6 molekul monosakarida. Ada tiga golongan polisakarida, yaitu:
Pati, merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.
Serat, merupakan komponen dinding sel tumbuhan yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia.
Glikogen, disebu juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat semacam gula yang disimpa di hati dan otot dalam jumlah kecil sebagai cadangan karbohidrat.
Uji Seliwanoff
Uji ini memiliki tujuan untuk membuktikan adanya gugus ketosa dari suatu bahan. Sampel yang diuji adalah larutan sukrosa, larutan fruktosa, dan larutan glukosa. Hasil uji larutan sukrosa dan larutan fruktosa menghasilkan reaksi positif dengan menghasilkan warna merah pada kedua larutan tersebut. Hal ini menunjukkan pada fruktosa dan sukrosa mengandung gugus ketosa. Sukrosa merupakan disakarida gabungan dari glukosa dan fruktosa, fruktosa sendiri monosakarida yang mempunyai gugus ketosa. Sedangkan pada larutan glukosa menghasilkan reaksi yang negativ, ini menunjukkan larutan glukosa tidak mengandung gugus ketosa karena glukosa adalah monosakarida dengan gugus aldosa.
Untuk menentukan adanya gula yang mengandung gugus keton digunakan uji seliwanoff. Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4-Hidroksi Metil Furfural yang akan membentuk suatu senyawa berwarna ungu dengan adanya resorsinol (1,3- dihidroksi benzene). Reaksi ini spesifik untuk ketosa yang ditandai dengan hasil reaksi berubah warna menjadi merah.
BAB III. METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat: Tabung reaksi, Pipet tetes, Rak tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi, Gelas ukur, waterbath, dan pencatat waktu.
Bahan: Pereaksi Seliwanoff yang baru dibuat (0,05% resorsino; dalam HCl 3 N), larutn karbohidrat 1% (Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Selulosa, Amilum)
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilkukan, yaitu menyiapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan dengan konsentrasi 1%. Kemudian, memasukkan 1 mL pereaksi seliwanoff ke dalam tabung reaksi. Lalu, menambahkan 2 tetes larutan amilum 1%. Pada saat bersamaan, tabung tabung reaksi tersebut ditempatkan ke dalam waterbath sampai terbentuk warrna (mecatat kecepatan terbentuknya warna dari masing-masing tabung reaksi). Terakhir, melakukan pengujian dengan cara yang sama terhadap larutan karbohidrat 1% yang lain.
1 mL Pereaksi SeliwanoffAlur Kegiatan
1 mL Pereaksi Seliwanoff
Dimasukkan ke dalam tabung reaks
2 Tetes Larutan Karbohidrat 1%
2 Tetes Larutan Karbohidrat 1%
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan seliwanoff
Dipanakan di dalam waterbath sampai terebentuk warna
Mencatata waktu terbentuknya warna
Waktu terjadi perubahan warna
Waktu terjadi perubahan warna
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No.
Bahan Karbohidrat yang diuji
Kegiatan
Hasil pengamatan
Sebelum
Sesudah
1
Glukosa 1%
1 ml seliwanoff + 2 tetes glukosa 1% (dipanaskan)
Putih jernih
6 menit 50 detik, kuning.
2
Fruktosa 1%
1 ml seliwanoff + 2 tetes fruktosa 1% (dipanaskan)
Putih jernih
6 menit 44 detik, orange ++
3
Laktosa 1%
1 ml seliwanoff + 2 tetes laktosa 1% (dipanaskan)
Putih jernih
6 menit 40 detik, kuning
4
Sukrosa 1%
1 ml seliwanoff + 2 tetes sukrosa 1% (dipanaskan)
Putih jernih
6 menit 51 detik, orange ++
5
Maltose 1%
1 ml seliwanoff + 2 tetes maltosa 1% (dipanaskan)
Putih jernih
6 menit 40 detik, kuning.
6
Amilum 1%
1 ml seliwanoff + 2 tetes amilum 1% (dipanaskan)
Putih jernih
7 menit 3 detik, orange.
7
Pepaya Mentah
1 ml seliwanoff + 2 tetes ekstrak pepaya mentah (dipanaskan)
Hijau keruh
6 menit 57 detik, kuning
8
Pepaya Ranum
1 ml seliwanoff + 2 tetes ekstrak pepaya ranum (dipanaskan)
Orange keruh
6 menit 12 detik, merah bata ++
9
Pepaya Masak
1 ml seliwanoff + 2 tetes ekstrak pepaya masak (dipanaskan)
Orange
6 menit 20 detik, merah bata ++
10.
Mengkudu Mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ekstrak mengkudu mentah (dipanaskan)
Coklat (+++)
4 menit 53 detik Coklat (+++)
11.
Mengkudu Ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ekstrak mengkudu ranum (dipanaskan)
Coklat (++)
4 menit 53 detik Coklat (++)
12.
Mengkudu Masak
1 mL seliwanof + 2 tetes ekstrak mengkudu masak (dipanaskan)
Coklat (+)
4 menit 53 detik (+)
13.
Pisang Mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ekstrak pisang mentah (dipanaskan)
Kuning pucat keruh
Waktu lama orange
14.
Pisang Ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ekstrak pisang ranum (dipanaskan)
Kuning keruh
Waktu sedang orange kemerahan
15.
Pisang Masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ekstrak pisang masak (dipanaskan)
Kuning keruh
Waktu cepat berubah orange pekat
16.
Tomat Mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ekstrak tomat mentah (dipanaskan)
Hijau
1 menit 30 detik orange pekat
17.
Tomat Ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ekstrak tomat ranum (dipanaskan)
Hijau kekuningan
2 menit Orange pudar
18.
Tomat Masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak tomat masak (dipanaskan)
orange
menit 20 detik Orange pekat 1
19.
Rambutan mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak rambutan mentah (dipanaskan)
Putih keruh
waktu lambat Orang keruh (+)
20.
Rambutan ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak rambutan mentah (dipanaskan)
Putih keruh
waktu sedang Orange keruh (++)
21.
Rambutan masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak rambutan masak(dipanaskan)
Putih keruh
waktu cepat Orange keruh (+++)
22.
Arbei mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak arbei mentah (dipanaskan)
Orange
3 menit 35 detik kuning
23.
Arbei ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak arbei ranum (dipanaskan)
merah
3 menit 23 detik orange
24.
Arbei masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak arbei masak (dipanaskan)
Ungu
2 menit 15 detik merah
25.
Jeruk mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak jeruk mentah (dipanaskan)
Kuning pudar
2 menit warna jingga
26.
Jeruk ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak jeruk ranum (dipanaskan)
Kuning
3 menit warna jingga
27.
Jeruk masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak jeruk masak (dipanaskan)
Jingga
5 menit warna merah
28.
Blimbing mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak blimbing mentah (dipanaskan)
Sedikit keruh
5 menit 37 detik merah bata pudar
29.
Blimbing ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak blimbing ranum (dipanaskan)
Keruh
2 menit 49 detik merah bata pudar
30.
Blimbing masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak blimbing masak (dipanaskan)
Keruh
2 menit 55 detik merah bata
31.
Kersen mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak kersen mentah (dipanaskan)
Coklat (+)
5 menit 30 detik orange (+)
32.
Kersen ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak kersen ranum (dipanaskan)
Coklat (++)
3 menit 20 detik orange (++)
33.
Kersen masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak kersen masak (dipanaskan)
Coklat (+++)
4 menit 55 detik orange (++)
34.
Jambu biji mentah
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak jambu biji mentah (dipanaskan)
Merah muda sedikit jernih
Waktu sedang orange pekat (+)
35.
Jambu biji ranum
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak jambu biji ranum (dipanaskan)
Merah muda sedikit peat (+)
Waktu lama orange pekat (++)
36
Jambu biji masak
1 mL seliwanoff + 2 tetes ektrak jambu biji masak (dipanaskan)
Merah muda pekat (++)
Waktu cepat orange pekat (+++)
Keterangan : rentang kepekatan warna 1-7
1 : tidak pekat – 7: sangat pekat
+
++
+++
++++
+++++
++++++
+++++++
Analisis
Glukosa 1% tidak berwarna (jernih) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipansakan selama 6 menit 50 detik mengalami perubahan warna menadi kuning.
Fruktosa 1% tidak berwarna (jernih) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 44 detik mengalami perubahan warna menjadi orange (++).
Laktosa 1% tidak berwarna (jernih) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 40 detik maka mengalami perubahan warna menjadi kuning.
Sukrosa 1% tidak berwarna (jernih) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 51 detik maka mengalami perubahan warna menjadi orange (++).
Maltosa 1% tidak berwarna (jernih) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 40 detik maka mengalami perubahan warna menjadi kuning.
Amilum 1% tidak berwarna (jernih) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 7 menit 3 detik.maka mengalami perubahan warna menjadi orange.
Ekstrak papaya mentah berwarna hijau keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 57 detik maka mengalami perubahan warna menjadi kuning. Mengandung glukosa.
Ekstrak papaya ranum berwarna orange keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 12 detik maka mengalami perubahan warna menjadi merah bata (++). Mengandung fruktosa.
Ekstrak papaya masak berwarna orange dicampur dengan seliwanoff kemudian dipaskan selama 6 menit 20 detik maka mengalami perubahan warna menjadi merah bata (++). Mengandung fruktosa.
Ekstrak mengkudu mentah berwarna coklat (+++) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 4 menit 53 detik maka tidak mengalami perubahan warna.
Ekstrak mengkudu ranum berwarna coklat (++) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 4 menit 53 detik maka tidak mengalami perubahan warna.
Ekstrak mengkudu masak berwarna coklat (+) dicampur dengan seiwanoff kemudian dipanaskan selama 4 menit 53 detik maka tidak mengalami perubahan warna.
Ekstrak pisang mentah berwarna pucat keruh dicampur dengan seliwanoff emudian dipanaskan dalam waktu lama maka mengalami perubahan warna menjadi orange. Mengandung sukrosa.
Ekstrak pisang ranum berwarna kuning keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan dalam waktu sedang maka mengalami perubahan warna menjadi kemerahan. Mengandung sukrosa.
Ekstrak pisang masak berwarna kuning keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan dalam waktu yang cepat maka mengalami perubahan warna menjadi orange pekat. Mengandung sukrosa.
Ekstrak tomat mentah berwarna hijau dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 1 menit 30 detik maka mengalami perubahan warna menjadi orange pekat. Mengandung fruktosa.
Ekstrak tomat ranum berwarna kekuningan pudar dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 2 menit.maka mengalami perubahan warna menjadi orange pudar. Mengandung sukrosa.
Ekstrak tomat masak berwarna orang dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 1 menit 20 detik maka mengalami perubahan warna menjadi orange pekat. Mengandung fruktosa.
Ekstrak rambutan mentah berwarna putih keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan dalam waktu yang lama maka menjadi orange keruh (+).
Ekstrak rambutan ranung berwarna putih keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipsnaskan dalam waktu sedang maka terjadi perubahan warrna menjadi orang keruh (++).
Ekstrak rambutan masak berwarna putih keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan dalam waktu yang cepat maka terjadi perubahan warna menjadi orange keruh (+++).
Ekstrak arbei mentah berwarna orange dicampur dengan molish seliwanoff kemudian dipanaskan selama 3 menit 23 detik maka terjadi perubahan warna menjadi kuning. Mengandung glukosa.
Ekstrak arbei ranum berwarna merah dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 3 menit 23 detik maka terjadi perubahan warna menjadi orange. Mengandung fruktosa.
Ekstrak arbei masak berwarna ungu dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 2 menit 15 detik maka terjadi perubahan warna ymenjadi merah. Mengandung sukrosa.
Ekstrk jeruk mentah berwrana kuning pudar dicampr dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 2 menit maka terjadi peruahan warna menjadi jingga. Mengandung sukrosa.
Ekstrak jeruk ranum berwarna kuning dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 3 menit maka terjadi perubahan warna menjadi jingga. Mengandung sukrosa.
Ekstrak jeruk masak berwarna jingga dicampur dengan seiwanoff kemudian dipanaskan selama 5 menit maka terjadi perubahan warna menjadi merah. Mengandung sukrosa.
Ekstrak belimbing mentah berwarna sedikit keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 5 menit 37 detik maka terjadi perubahan warna menjadi merah bata pudar. Mengandung fruktosa.
Ekstrak blimbing ranum berwarna keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 2 menit 49 detik maka terjadi perubahan warna menjadi merah bata pudar. Mengandung sukrosa.
Ekstrak blimbing masak berwarna keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 2 menti 55 detik maka terjadi perubahan warna menjadi merah bata. Mengandung sukrosa.
Ekstrak kersen mentah berwarna coklat (+) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 5 menit 20 detik maka mengalami perubahan warna menjadi orange (+). Mengandung sukrosa.
Ekstrak kersen ranum berwarna coklat (++) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 3 menit 20 detik maka terjadi perubahan warrna menjadi orange (++). Mengandung fruktosa.
Ekstrak kersen masak berwarna coklat (+++) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 4 menit 55 detik maka terjadi perubahan warna menjadi orange (++). Mengandung sukrosa.
Ekstrak jambu biji mentah berwarna merah muda sedikit jernih dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan dalam waktu yang sedang maka terjadi perubahan warna menjdi orange pekat (+). Mengandung fruktosa.
Ekstrak jambu biji ranum berwarna merah muda sedikit pekat (+) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan dalam waktu yang lama maka terjadi perubahan warna menjadi orange pekat (++). Mengandung maltose.
Ekstrak jambu biji masak berwarna merah muda pekat (+++) dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan dalam waktu yang cepat maka terjadi perubahan warna menjadi orange pekat (+++). Mengandung sukrosa.
Pembahasan
Ekstrak papaya mentah
Ekstrak papaya mentah berwarna hijau keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 57 detik maka mengalami perubahan warna menjadi kuning. Mengandung glukosa. Hasil uji larutan sukrosa dan larutan fruktosa menghasilkan reaksi positif dengan menghasilkan warna merah pada kedua larutan tersebut. Reaksi ini spesifik untuk ketosa yang ditandai dengan hasil reaksi berubah warna menjadi merah.
Pada percobaan terhadap ekstrak papaya mentah pada uji seliwanoff menunjukkan bahwa terjadi perubahan warna menjadi kuning. Hal ini dapat dikatakan bahwa ekstrak papaya mentah mengandung sedikit glukosa. Berdasakan gradasi warna dari yang pekat sampai yang rendah, kuning merupakan gradasi paling rendah. Maka dari itu dari perubahan inilah kandungan glukosa dikatakan sedikit.
Saat memandingkan hasil perubahan warna dari uji seliwanoff terhadap karbohidrat yaitu glukosa yang telah diuji terlebih dahulu dengan hasil uji seliwanoff terhadap ekstrak papaya mentah, menunjukkan bahwa warna kedua hasil ini memiliki keterkaitan gradasi warna yang relevan, maka dapat disimpulkan bahwa kandungan karbohidrat berupa glukosa pada eksrak papaya mentah sedikit.
Ekstrak papaya ranum
Ekstrak papaya ranum berwarna orange keruh dicampur dengan seliwanoff kemudian dipanaskan selama 6 menit 12 detik maka mengalami perubahan warna menjadi merah bata (++). Mengandung fruktosa. Hasil uji larutan sukrosa dan larutan fruktosa menghasilkan reaksi positif dengan menghasilkan warna merah pada kedua larutan tersebut. Reaksi ini spesifik untuk ketosa yang ditandai dengan hasil reaksi berubah warna menjadi merah.
Pada percobaan terhadap ekstrak papaya ranum dari uji seliwanoff menunjukkan bagwa terjadi perubahan warna menjadi merah bata (++). Hal ini dapat dkatakan bahawa kandungan fruktosa pada ekstrak papaya ranum banyak. Hasil positif dari uji seliwanoff adalah terjadi perubahan warna menjadi merah bata. Tanda (++) menunjukkan bahwa intensitas warnanya merupakan banyak sedikitnya kandungan fruktosa tersebut.
Saat memandingkan hasil perubahan warna pada uji seliwanoff terhadap karbohidrat yaitu fruktosa yang telah dilakukan uji terlebuh dahulu dengan hasil perubahan warna uji seliwanoff terhadap ekstrak papaya ranum menunjukkan bahwa kedua hasil memiliki kesamaan warna, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan karbohidrat ekstrak papaya eanum menngandung banyak fruktosa.
Ekstrak papaya masak
Ekstrak papaya masak berwarna orange dicampur dengan seliwanoff kemudian dipaskan selama 6 menit 20 detik maka mengalami perubahan warna menjadi merah bata (++). Mengandung fruktosa. Hasil uji larutan sukrosa dan larutan fruktosa menghasilkan reaksi positif dengan menghasilkan warna merah pada kedua larutan tersebut. Reaksi ini spesifik untuk ketosa yang ditandai dengan hasil reaksi berubah warna menjadi merah.
Pada percobaan terhadap ekstrak papaya masak pada uji seliwanoff menunjukkan bahwa terjadi perubahan warna menjadi merah bata (++).Hal ini dapat dkatakan bahawa kandungan fruktosa pada ekstrak papaya ranum banyak. Hasil positif dari uji seliwanoff adalah terjadi perubahan warna menjadi merah bata. Tanda (++) menunjukkan bahwa intensitas warnanya merupakan banyak sedikitnya kandungan fruktosa tersebut.
Saat memandingkan hasil perubahan warna pada uji seliwanoff terhadap karbohidrat yaitu fruktosa yang telah dilakukan uji terlebuh dahulu dengan hasil perubahan warna uji seliwanoff terhadap ekstrak papaya ranum menunjukkan bahwa kedua hasil memiliki kesamaan warna, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan karbohidrat ekstrak papaya eanum menngandung banyak fruktosa.
Diskusi
Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan reaksi positif terhadap uji seliwanoff? Mengapa?
Jawab:
Gugus yang memberikan reaksi positif terhadap uji seliwanogg adalah gugus keton. Jika karbohidrat yang mengandung gugus keton direaksikan dengan seliwanoff akan menujukkan warna merah (kuning +) sebagai reaksi positifna. Adanya warna merah (kuning +) merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan hodroksi metal furfural. Proses pembentukan hidroksi metal furfural berasal sari konversi dari frultosa oleh asam lorik panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metal furfural.
Dapatkah uji seliwanoff dipakai untuk membedakan sukrosa dan fruktosa?
Jawab:
Uji seliwanoff tidak bisa dipakai untuk membedakan sukrosa dan fruktosa. Fruktosa dan sukrosa cepat bereaksi karena merupakan jenis karbohidrat yang memiliki gugus keton (ketosa). Ketosa bila dihidrasi oleh pereaksi seliwanoff memberikan turunan furfural yang selanjutnya berkondensasi dengan resoreniol memberikan warna merah (kuning +) kompleks. Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa uji seliwanoff digunakan untuk membedakan antara karbohidrat yang mengandung aldehid dan keton. Dimana pada fruktosa dan sukrosa adalah karbohidrat yang mengandung gugus fungsi keton. Karena hanya gugus fungsi keton yang dapat cepat bereaksi dengan seliwanoff.
BAB V. KESIMPULAN
Seimpulan
Pada uji seliwanof tehadap ekstrak papaya, maka dapat disimpulkan bahwa karbohidrat yang terkandung did lam ekstrak papaya mentah yaitu glukosa, pada ekstrak papaya ranum mengandung fruktosa, dan pada ekstrak papaya masak mengandung fruktosa.
Saran
Sebaiknya pemahaman dan persiapan terkait dengan praktikum karbohidrat dan materi praktikum supaya lebih ditingkatkan lagi, agar waktu praktikum digunakane dengan efektif dan tidak riuh atau ribet.
DAFTAR PUSTAKA
Azhari.-. "Karbohidrat 1". Online: https://www.academia.edu/17199345/Laporan_Praktikum_Struktur_dan_Fungsi_Biomolekul_Karbohidrat_I diakses pada 6 April 2017.
Isnawati. 2009. Biokimia. Surabaya. Unesa University Press
Nugraha, Yoga. 2009. "Laporan Praktikum Karbohidrat". Online: https://www.academia.edu/9502097/LAPORAN_PRAKTIKUM_UJI_KARBOHIDRAT diakses pada 3 April 2017.
Panji. 2014. "Uji Molish". Online: http://www.edubio.info/2014/04/uji-molisch.html diakses pada 5April 2017.
Rohmawati, Ria. 2015. "Pengujian Karbohidrat Menggunakan Uji Molish, Uji Seliwanoff, Uji Benedict, dan Uji Iodine". Online: https://www.slideshare.net/RiaRohmawati/laporan-uji-karbohidrat-biokimia diakses pada 6 April 2017.
Yani, Isti. -. "3 Golongan Atau Macam Karbohidrat". Online: https://www.scribd.com/doc/84483769/3-Golongan-Atau-Macam-Karbohidrat diakses pada 3 April 2017.
LAMPIRAN
No
Foto Kegiatan
1.
a. Hasil uji Seliwanoff pada glukosa,fruktosa,sukrosa,lactose,maltose,dan amilum
b. Hasil uji seliwanoff pada larutan papaya mentah,papaya ranum dan peepaya masak