Praktikum Analisis Farmasi Sediaan Liquid dan Semisolida Farmasi Unpad 2016
Uji Kuantitatif Asam Askorbat Tujuan
: -Memastikan kadar bahan baku vitamin c dengan metode iodimetri
Prinsip
: -Reaksi Redoks, asam askorbat dengan sifat pereduksi kuat akan mereduksi iodine menjadi iodida
(Kelter, 2008).
-Iodimetri, titrasi yang memanfaatkan sifat pereduksi kuat seperti asam askorbat untuk mereduksi iodine dalam menetapkan kadar (Widodo, 2010). Reaksi
:
Alat dan Bahan : Alat
: Buret, Labu ukur, Pipet, Beaker glass, Gelas ukur, Statif, Erlenmeyer, Pelat Tetes
Bahan
: Amilum, Aquades, Asam askorbat, Asam Sulfat, Iodine, Kalium Iodida, Kalium Dikromat, Natrium tiosulfat
Metode a. Pembuatan Reagen
Amilum 0,5% 1. Menimbang 0,25 g amilum.
2. Melarutkan amilum dalam 50 ml aquades panas dalam gelas beaker dan mengaduk sampai homogen.
Larutan iodine 0,1 N 1. Melarutkan 20 g KI dalam 100 ml air di beaker glass 2. Menambahkan 12,6 g I2 ke dalam larutan yang telah mengandung KI hingga larut 3. Memindahkan larutan ke dalam labu ukur 1L kemudian meng-ad aquades 1 L
Larutan Natrium tiosulfat 0,1 N 1. Menimbang 2,4 g kristal Na 2S2O3 dan melarutkannya dalam 100 ml aquades yang sebelumnya telah dididihkan dan didinginkan.
Larutan Kalium dikromat 0,1 N 1. Menimbang 0,5 g K2Cr2O7 kering dan memasukkannya ke dalam labu ukur 100 mL. 2. Meng-ad aquades sampai tanda batas. 3. Mengocok sampai larutan homogen.
Larutan KI 10% 1. Menimbang 10 g kalium iodida dan melarutkannya dalam 100 mL aquades.
b. Pembakuan Larutan
Pembakuan Larutan Natrium tiosulfat 0,1 N (BSN, 2015) 1. Memasukkan 10 mL larutan kalium dikromat 0,1 N ke dalam erlenmeyer. 2. Menambahkan 5 mL Asam sulfat pekat dan 10 ml larutan KI 10 %. 3. Mengaduk larutan hingga homogen. 4. Mendiamkannya selama 5-10 menit dalam keadaan tertutup rapat. 5. Memindahkan larutan ke dalam pelat tetes untuk titrasi sebanyak 5 ml
6. Menitrasi dengan larutan natrium tiosulfat sampai warna kuning jerami 7. Menambahkan 1-2 ml amilum dan melanjutkan titrasi perlahan-lahan sampai warna biru hilang. 8. Mencatat volume natrium tiosulfat yang terpakai. 9. Menghitung normalitas natrium tiosulfat.
Pembakuan Larutan Iodine (Ramdani, 2013) 1. Memasukkan 10 mL larutan natrium tiosulfat 0,1 N ke dalam erlenmeyer. 2. Menambahkan 2 tetes indikator amilum. 3. Mentitrasi dengan larutan I 2 dalam buret hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi biru. 4. Mencatat volume I2 yang terpakai dan menghitung normalitasnya.
c. Penentuan Kadar
1. Menimbang bahan baku vitamin C sebanyak 500 mg. 2. Melarutkan dengan aquadest dalam labu ukur 250 ml. 3. Memipet 20 ml larutan vitamin C ke dalam Erlenmeyer dan menambahkan asam sulfat 2N 5 ml 4. Menambahkan 1 ml amilum 0,5%. 5. Menitrasi sampel larutan dengan larutan iodine 0,1 N. 6. Melakukan titrasi secara triplo. Perhitungan Rumus menghitung kemurnian bahan baku
mg = Mvc x 176 x 20 ml x 250 1000 20 http://www.labchem.com/tools/msds/msds/LC15660.pdf Kadar vitamin c dalam %
mg vitamin dalam sampel x 100% 500 mg Daftar Pustaka
BSN (Badan Standardisasi Nasional). 2015. SNI 7431:2015 Mutu dan metode uji minyak nabati murni untuk bahan bakar motor diesel putaran sedang. Tersedia
(online)
http://sisni.bsn.go.id/index.php/sni_main/sni/detail_sni/22622
di [Diakses
tanggal 17 September 2017]. Ramdani, F. A. 2013. Penentuan Aktivitas Antioksidan Buah Pepaya (Carica Papaya L.) dan Produk Olahannya Berupa Manisan Pepaya. Tersedia (online)
di
http://repository.upi.edu/2659/6/S_KIM_1105757_Chapter3.pdf [Diakses tanggal 17 September 2017].
Kelter, Paul. 2008. Chemistry : The Practical Science. Boston : Houghton Mifflin Company Widodo, Didik Setyo. 2010. Kimia Analisis Kuantitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu