PERCOBAAN V UJI BENEDICT SEMI KUANTITATIF I.
Tujuan Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menentukan kadar glukosa dalam
urine dengan pereaksi benedict secara semi kuantitatif. II. Dasar Teori Adanya Adanya glukosa glukosa dalam urine dapat di nyatakan nyatakan berdasarkan berdasarkan sifat glukosa yang dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan alkali. Uji ini tidak spesifik terhadap glukosa, tapi pada gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat memberikan hasil yang positif. Gugus aldehid atau keton bebas gula akan mereduk mereduksi si kuprio kuprioksi ksida da dalam dalam pereak pereaksi si benedi benedict ct menjadi menjadi kuprio kuprioksi ksida da yang yang berwarna. Dengan uji ini dapat diperkirakan secara seca ra kasar semi kuantitatif! kadar gula dalam urine "ulandari, #$%#!. Urine atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresika diekskresikan n oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. &ksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh oleh ginjal ginjal dan untuk untuk menjag menjagaa homeos homeostasi tasiss cairan cairan tubuh. tubuh. 'amun 'amun,, ada juga juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme, garam terlarut, dan materi organik. (airan dan materi materi pemben pembentuk tuk urin urin berasal berasal dari dari darah darah atau atau cairan cairan interst interstisi isial al " "ul uland andari, ari, #$%#!. )istem urine terdiri dari ginjal, ureter, kantong kemih dan uretra dengan menghasilkan urin yang membawa serta berbagai produk sisa metabolisme untuk dibuan dibuang. g. Ginjal Ginjal juga juga berfun berfungsi gsi dalam dalam pengatu pengaturan ran keseimb keseimbang angan an cairan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuangan hormon renin dan eritropitin. *enin ikut berperan dalam pengaturan tekanan darah dan eritropitin berperan
dalam merangsang produksi sel darah merah. Urin juga dihasilkan oleh ginjal berjalan melalui ureter ke kantung kemih melalui uretra +aner, #$%%!. Urine dibentuk oleh ginjal dalam menjalankan sistem homeostatik. )ifat dan susunan urin dipengaruhi oleh faktor fisiologis misalkan masukan diet, berbagai proses dalam tubuh, suhu, lingkungan, stress, mental, dan fisik! dan factor patologis seperti pada gangguan metabolisme misalnya diabetes mellitus dan penyakit ginjal!. leh karena itu pemeriksaan urine berguna untuk menunjang diagnosis suatu penyakit. ada penyakit tertentu, dalam urin dapat ditemukan atat patologik antara lain glukosa, protein dan at keton +aner, #$%%!. roses eksresi merupakan suatu proses pengeluaran at-at sisa yang tidak dipergunakan lagi. /at ini berbentuk cairan contohnya urin, keringat dan air. 0ungsi utama organ eksresi adalah menjaga konsentrasi ion 'a1, 2 1, (l-, (a11 dan 31!, menjaga 4olume cairan tubuh kandungan air!, menjga konsentrasi kandungan osmotik, membuang hasil akhir metabolism urea, asam urat! dan mengeluarkan substansi asing atau produk metabolismnya +aner, #$%%!. emeriksaan terhadap adanya glukosa dalam urin termasuk pemeriksaan penyaring. Gula mempunyai gugus aldehid dan keton bebas mereduksi ion kupri dalam suasana alkalis menjadi koprooksida yang tidak larut dan berwarna merah. 5anyaknya endapan merah yang terbentuk sesuai dengan kadar gula yang terdapat di urin. Analisa urin itu penting, karena banyak penyakit dan gangguan metabolisme dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. /at yang dapat dikeluarka dalam keadaan normal tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah +aner, #$%%!. rinsip kerja dari uji benedict semi kuantitatif ini adalah pereaksi benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas misal oleh glukosa!. Dalam suasana Alkalis sakarida akan membentuk enidid yang mudah teroksidasi. )emua monosakarida dan diskarida kecuali )ukrosa dan trekalosa akan bereaksi positif bila dilakukan uji 5enedict. 6arutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi
oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan memebentuk cupro oksida (u#! yang berwarna hijau merah orange atau merah bata dan adanya endapan merah bata pada dasar tabung reaksi 7awar, #$%#!. 'ormalnya glukosa tidak ada atau ada tapi dalam jumlah yang sangat kecil di dalam urin. 2etika tingkat glukosa dalam darah in melebihi batasan gula ginjal %8$-%9$ mg:dl! maka glukosa mulai nampak dalam urin. 2ehadiran glukosa dalam urin glucosuria! merupakan indikasi adanya penyakit diabetes mellitus. ;umlah urin dihasilkan seseorang oleh jumlah air yang dimimun, syarat, AD3 banyak garam yang harus dikeluarkan di dalam tubuh agar tekanan osmotiknya stabil apada penderita diabetes mellitus pengeluaran glukosa yang diikuti kenaikan 4olume urine 7awar, #$%#!. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat. 0ungsi utama urin adalah untuk membuang at sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.Urin atau air seni adalah cairan yng diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Dari urin kita bisa memantau penyakit melalui perubahan warnanya "ulandari, #$%#!. Analisa urine yang teratur meliputi test berikut< warna kejernihan, bau, berat jenis dan adanya sustansi lain. 3al-hal yang mempengaruhi warna yaitu keseimbangan cairan, makanan, obat-obatan dan penyakit. ;ernih atau keruhnya urine menunjukkan kadar air di dalam tubuh. =itamin 5 dapat mengenbalikan warna kuning cerah urine. Urine tidak normal memiliki bau yang sangat menyengat. 5erat jenis urine menunjukkan sejumlah substansi yang terkandung di dalamnya. 7akin tinggi berat jenis maka semakin banyak mater atau partikel yang terkandung didalamnya. rotein dan gula biasanya tidak ditemukanan di dalam urine. Glukosa dapat ditemukan pada urine jika terjadi kerusakab pada ginjal "ulandari, #$%#!.
III.
IV.
Alat an Ba!an a. Alat %. Tabung reaksi #. *ak tabung reaksi >. ipet tetes ?. enangas listrik . Gelas kimia $$ m6 8. enjepit tabung B. )topwatch
". Ba!an %. Urine wanita normal #. Urine laki-laki normal >. Urin D7 ?. 6arutan glukosa $,>@ . 6arutan glukosa %@ 8. 6arutan glukosa @ B. ereaksi benedict 9. ACuades
Proseur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut< %. 7enyediakan 8 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. #. 7emasukkan masing-masing #, m6 pereaksi bennedict ke dalam 8 buah tabung reaksi. >. 7enambahkan ? tetes urine perempuan ke dalam tabung , ? tetes urine lakilaki ke dalam tabung , ? tetes larutan glukosa $,>@ ke dalam tabung , ? tetes larutan glukosa %@ ke dalam tabung =, ? tetes larutan glukosa @ ke dalam tabung =, dan ? tetes urine D7 ke dalam tabung =. ?. 7engocok masing-masing tabung selama beberapa detik. . 7emanaskan tiap tabung di dalam air mendidih menggunakan penangas listrik selama E menit. 8. 7engamati warna endapan yang terbentuk pada tiap tabung.
V.
#asil Pen$a%atan
3asil pengamatan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut< &arutan'Perea(s
Ta"un$
i 5enedict Urine "anita Urine 6aki-laki Glukosa $,>@ Glukosa %@ Glukosa @ Urine D7 /arna
) #, 7l ? tetes $ $ $ $ $ 5iru
* #, m6 $ ? tetes $ $ $ $ 5iru
Kaar
jernih $
jernih $
VI.
Persa%aan Rea(si
+ #, m6 $ $ ? tetes $ $ $
, #, m6 $ $ $ ? tetes $ $
#, m6 $ $ $ $ ? tetes $
#, m6 $ $ $ $ $ ? tetes
3ijau
;ingga
7erah
7erah
F$,
%,$-#,$
#,$
#,$
VII.
Pe%"a!asan
Adanya glukosa dalam urine dapat di nyatakan berdasarkan sifat glukosa yang dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan alkali. Uji ini tidak spesifik terhadap glukosa, tapi pada gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat memberikan hasil yang positif. Gugus aldehid atau keton bebas gula akan mereduksi kuprioksida dalam pereaksi benedict menjadi kuprioksida yang berwarna. Dengan uji ini dapat diperkirakan secara kasar semi kuantitatif! kadar gula dalam urine "ulandari, #$%#!.
Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk menentukan kadar glukosa dalam urine dengan pereaksi benedict secara semi kuantitatif Tim embina 7ata 2uliah, #$%B!. rinsip dasar Uji 5enedict adalah untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida. 2arateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan 5enedict, contohnya semua golongan monosakarida, sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang
berarti
bahwa hemiasetal
dan
hemiketalnya
tidak
berada dalam
kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi (u#1 menjadi (u1 yang mengendap sebagai (u # berwarna merah bata. Untuk menghindari pengendapan cuco> pada larutan natrium karbonat reagen 5enedict!, maka ditambahkan asam sitrat. 6arutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan 5enedict +aner, #$%%!. rinsip kerja dari uji benedict semi kuantitatif ini adalah pereaksi benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas misal oleh glukosa!. Dalam suasana Alkalis sakarida akan membentuk enidid yang mudah teroksidasi. )emua monosakarida dan diskarida kecuali )ukrosa dan trekalosa akan bereaksi positif bila dilakukan uji 5enedict. 6arutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan memebentuk cupro oksida (u #! yang berwarna hijau merah orange atau merah bata dan adanya endapan merah bata pada dasar tabung reaksi 7awar, #$%#!. ada percobaan ini urin yang digunakan adalah urin laki-laki, urin perempuan dan urin diabetes malitus. ertama-tama yang dilakukan adalah menyiapkan 8 buah tabung reaksi kemudian memasukkan masing-masing #, m6 perekasi benedict ke dalam masing-masing tabung tersebut. ereaksi benedict
berfungsi sebagai pereaksi yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa yang terkandung dalam urine. Glukosa yang ada dalam urine ditandai dengan berubahnya larutan menjadi merah bata setelah dipanaskan. ereaksi bennedict akan bereaksi dengan gugus aldehid pada glukosa, kecuali aldehid dalam gugus aromatik dan alpha hidroksi keton. leh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict Timbangnusa, #$%>!. . )elanjutnya menambahkan ? tetes urin perempuan ke dalam tabung , menambahkan ? tetes larutan urin laki-laki ke dalam tabung , menambahkan ? tetes larutan glukosa $,> @ ke dalam tabung , lalu menambahkan larutan glukosa % @ ke dalam tabung =, menambahkan larutan glukosa @ ke dalam tabung =, dan menambahkan urin D7 ke dalam tabung =. )elanjutnya mengocok campuran yang terdapat pada tabung tersebut, dengan tujuan agar urin dan larutan glukosa dapat bercampur dengan pereaksi benedict. ada hasil pengamatan diperoleh warna pada ke enam tabung tersebut adalah biru yang merupakan warna khas (u yang terdapat dalam pereaksi benedict. ereaksi benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas misal oleh glukosa!, yang dibuktikan dengan terbentuknya kuprooksida berwarna merah. emeriksaan 5enedict ini bertujuan untuk mendeteksi adanya glukosa, asam homogentisat, dan substansi reduktor lainnya misalnya 4itamin (! dalam urin, sesuai dengan mekanisme reaksi yaitu reduksi tembaga sulfat 7awar, #$%#!. )elanjutnya tabung yang berisi larutan tersebut dikocok selama beberapa detik kemudian dan dipanaskan didalam air mendidih menggunakan penangas listrik selama E menit. Tujuan dilakukannya pemanasan tersebut adalah untuk mempercepat reaksi antara logam (u dalam pereaksi benedict dengan glukosa dalam urin. )etelah pemanasan keenam tabung reaksi tersebut didiamkan sampai terbentuk endapan berwarna. 3asil pengamatan yang diperoleh adalah untuk tabung dan diperoleh warna biru jernih dan tidak terdapat endapan, tabung
diperoleh endapan berwarna hijau, tabung = diperoleh endapan berwarna jingga, dan untuk tabung = dan = diperoleh endapan berwarna merah. "arna yang terbentuk pada dari masing-masing tabung reaksi dikarenakan konsentrasi glukosa dalam larutan, dimana makin besar kadar glukosa maka banyak endapan orange atau merah yang terbentuk. 'amun jika tidak terbentuk endapan orange atau merah menandakan bahwa konsentrasi rendah karena baru sedikit glukosa yang mereduksi kuprisulfat dan kemudian tertutup warnanya dengan pereaksi benedict yang berwarna biru 7awar, #$%#!. Terbentuknya warna-warna endapan tersebut sesuai dengan konsentrasi glukosa yang terkandung di dalam larutan. Dimana, semakin besar kadar glukosa maka semakin banyak pula endapan yang terbentuk. 3al ini juga disebabkan karena konsentrasi glukosa yang semakin tinggi sehingga menyebabkan banyak glukosa yang mereduksi kuprioksida sehingga bereaksi positif dengan pereaksi bennedict sehingga menyebabkan banyak terbentuk endapan. )ehingga dari hasil pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa kadar glukosa terbanyak terdapat pada tabung dan 8 +aner, #$%%!. 5erdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari tiap tabung reaksi yaitu berupa warna endapan maka dapat ditentukan kadar glukosa yang terkandung dalam larutan dari masing-masing tabung maka diperoleh kadar glukosa dari masing-masing larutan yaitu, untuk tabung dan tabung kadar glukosanya F$ @, untuk tabung mangandung kadar glukosa sekitar F$,@, untuk tabung = mengandung kadar glukosa sekitar %,$-#,$@, sedangkan untuk tabung = dan = mengandung kadar glukosa sekitar #,$@. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa untuk sampel urin yang terdapat pada tabung dan tidak mengandung glukosa, hal ini menunjukan bahwa urin tersebut termasuk dalam urin normal. Dan untuk sampel urin yang terdapat pada tabung = terdapat kadar glukosa #,$@. 3al ini menunjukkan bahwa sampel urin yang digunakan tidak termasuk dalam urin normal karena telah mengandung glukosa yang banyak kandungan glukosanya tinggi!. )edangkan untuk hasil yang diperoleh untuk
tabung , , = dan = sesuai dengan kadar glukosa yang ditambahkan pada tabung tersebut. 0aktor H faktor yang mempengaruhi jumlah atau keadaan urine yaitu diantaranya jumlah air yang diminum, keadaan sistem syaraf, hormon AD3, banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan menjadi osmotic, pada penderita diabetes melitus pengeluaran glukosa diikuti kenaikan 4olume urine "ulandari, #$%#!. 2adar glukosa akan meningkat seiringan dengan pencernaan dan penyerapan glukosa dari makanan. ada indi4idu sehat dan normal, kadar ter sebut tidak melebihi sekitar %?$ mg:d6, karena jaringan akan menyerap glukosa dari darah dan menyimpannya untuk digunakan kemudian atau mengoksidasinya untuk menghasilkan energi. )etelah makanan dicerna dan diserap, maka kadar glukosa darah akan 7awar, #$%#!. 2onsekuensi kelebihan atau kekurangan glukosa yang berbahaya dalam keadaan normal dihindari karena tubuh mampu mengatur kadar glukosa darahnya. )ewaktu konsentrasi glukosa darah mendekati rentang puasa normal yaitu 9$-%$$ mg:d6 atau sekitar # jam setelah makan, terjadi pengaktifan proses glikogenolisis di hati. Glikogen hati merupakan sumber utama glukosa selama beberapa jam pertama puasa. 2emudian glukoneogenesis suatu proses yang terjadi di hati berasal dari jaringan lain. tot yang terakti4asi dan sel darah merah menghasilkan laktat melalui glikolisis, otot juga memberi asam amino melalui penguraian protein dan terjadi pembebasan gliserol melalui mobilisasi simpanan triasilglise rol di jaringan adipose 7awar, #$%#!. Uji bennedict ini pada dasarnya ditujukan untuk mendeteksi adanya glukosa, asam homogentisat dan substansi reduktor lainnya misalnya 4itamin (! dalam urin, sesuai dengan mekanisme reaksi yaitu reduksi tembaga sulfat. Glukosa urine positif tidak selalu berarti diabetes mellitus D7!, walaupun memang penyakit ini yang paling sering memberi hasil positif pada uji glukosa urine 7awar, #$%#!.
VIII. Kesi%0ulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai
berikut< %. rinsip kerja uji benedict semi kuantitatif adalah pereaksi benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton misalnya glukosa!. #. 2adar glukosa yang diperoleh dalam urine dengan menggunakan pereaksi benedict secara semi kuantitatif adalah sebagai berikut< - Urine normal wanita < $@ - Urine normal pria < $@ - Urine D7 < F#,$@ - Glukosa $,>@ < F$,@ - Glukosa %@ < %,$-#,$@
-
Glukosa @
< #,$@
DAFTAR PUSTAKA
7awar.
#$%#!.
Laporan
Uji
Bennedict
Semi
Kuantitatif .
http<::
www.mawarchemistry$I.blogspot.com:#$%#:$8:laporan-ujibennedict-semikuantitatif.html!. Diakses pada tanggal %$ 7aret #$%B. embina 7ata 2uliah. #$%?!. Penuntun Praktikum Biokimia Lanjut . alu< Uni4ersitas Tadulako. Timbangnusa, 2. #$%>!. Uji Bennedict Semi Kuantitatif . http<::www.kerenita bio.blogspot.com:#$%>:$8:uji-bennedict-semi-kuantitatif.html!. pada tanggal %$ 7aret #$%B.
Diakses
"ulandari,
G.
#$%#!.
Analisis
Urine.
http<::www.gianwulandari.
wordpress.com:#$%#:$?:#%:analisis-urine:! Diakses pada tanggal %$ 7aret #$%B. +aner, +.+. #$%%!. Pemeriksaan Glukosa Urine (Bennedict Semi Kuantitatif). http<::www.yoriyo4itayaner#9$%$8:#$%%:$?:biokimia.html!. Diakses pada tanggal %$ 7aret #$%B.