LAPORAN TUTORIAL BLOK TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROK SKENARIO 2 KENAPA PILEK TERUS MENERUS
KELOMPOK 2 ABDURRAHMAN AFFA AHMAD LUTHFI ARLINDAWATI ASMA AZIZAH AYA AYATI JAUHAROTUN JAUHARO TUN NAFISAH IILIA !IANY FHANY GRAE LUBIS HANA IN INDRIYAH DEWI KHANI!A PUTU YAHYA RADEN ISMAIL SANTI DWI AHYANI SHENDY WIDHA
G 0013001 G 0013011 G 0013039 G 0013043 G 0013051 00130 51 G 00130"5 G 0013095 G00013105 G 0013129 G 0013193 G 0013213 G 001321#
TUTOR $ D%& R'(')*, +FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNI!ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN SKENARIO II KENAPA PILEK TERUS MENERUS.
Seorang Seorang laki-l laki-laki aki 35 tahun, tahun, datang datang dengan dengan keluhan keluhan hidung hidung meler meler dengan dengan lendir lendir berwar berwarna na kuning kuning kehijau kehijauan an kambuhkambuh-kam kambuha buhan, n, membera memberatt sejak sejak 3 bulan bulan
1
tera terakh khir ir.. Kelu Keluhan han dise disert rtai ai denga dengan n kelu keluar ar lendi lendirr di teng tenggo goro roka kan, n, bila bila pasi pasien en menunduk/bersujud keluar lendir kuning kental dari hidung. Pasien juga merasakan hidung terasa buntu, penciumannya berkurang dan terasa agak nyeri di pipi kanan dan kiri. Pasien mempunyai riwayat bersin-bersin di pagi hari atau bila terpapar debu. ala alam m ! ming minggu gu tera terakhi khirr, keluh keluhan an bers bersin in-b -ber ersi sin n kambuh kambuh lebi lebih h dari dari "# dala dalam m seminggu dan keluhan tersebut menyebabkan pasien seringkali tidak masuk kerja. Pasien tidak mempunyai riwayat sakit di gigi rahang atas. Pada pemeriksaan $isik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah !%&/'& mm(g, denyut nadi '/menit, respiration rate !'#/menit, rate !'#/menit, suhu 3)*+. Pada pemeriksaan palpasi sinus paranasalis didapatkan nyeri pada p enekanan. Pemeriksaan hidung hidung dengan dengan rhinos rhinoskop kopii anteri anterior or didapa didapatka tkan n mukosa mukosa caum caum nasi nasi dekstr dekstraa dan sinistra liid edema, konka hipertro$i /, tampak sekret kuning kental dari meatus medius dekstra dan sinistra, deiasi septum nasi ke kiri spina septi. Pemeriksaan rhinos rhinoskopi kopi poster posterior ior tampak tampak koane koane lapang, lapang, dischar discharge ge mukopu mukopurul rulen en /. /. Pada Pada pemeriksaan tenggorok didapatkan tonsil 0!-0!, tampak post tampak post nasal drip di dinding $aring posterior p osterior.. Kemudian Kemudian dokter merencanakan merencanakan untuk melakukan pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang radiologi dan tes cukit kulit skin prick test . .
BAB II DISKUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA
1. 2angkah 4 embaca skenario dan memahami pengertian beberapa istilah dalam skenario alam skenario pertama ini kami mengklari$ikasi beberapa istilah sebagai berikut4 !. Post !. Post nasal drip
4
2
1kumul 1kumulasi asi lendir lendir di belaka belakang ng hidung hidung dan tenggo tenggorok rokan an yang yang menjur menjurus us pada, atau memberikan sensasi dari, tetesan lendir yang menurun dari belakang hidung. Salah satu dari karakteristik-karakterist karakteristik-karakteristik ik yang paling umum dari rhinitis kronis adalah post-nasal adalah post-nasal drip. drip. Post-nasal drip mungkin drip mungkin menjurus pada sakit tenggorokan yang kronis atau batuk yang kronis. Postkronis. Postnasal drip dapat dapat diseba disebabkan bkan oleh oleh sekres sekresi-s i-sekr ekresi esi yang yang berleb berlebiha ihan n atau atau kental, kental, atau gangguan dalam pembersiha pembersihan n lendir lendir yang normal dari hidung dan tenggorokan. Singkatnya, Singkatnya, post post nasal drip merupakan sekret dari sinus paranasal yang turun ke tenggorok. %. 2iid
4
Pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan biasanya terjadi pada rhinitis alergica. +oncha di dekat septum nasi umumnya dapat meng mengom ompen pensa sasi si kela kelain inan an sept septum um bil bilaa tida tidak k terl terlal alu u bera berat t denga dengan n memperbesar ukurannya pada sisi yang konka$ kon ka$ dan mengecil pada sisi yang lainnya, sedemikian rupa agar dapat mempertahankan lebar rongga udara yang optimum. optimum. 6adi, meskipun septum nasi bengkok , aliran udara masih ada dan masih normal. aerah jaringan erektil pada kedua sisi septum ber$ungsi mengatur ketebalan dalam berbagai kondisi atmos$er yang berbeda (ilger, !778. Pada pemeriksaan, keadaan concha perlu dinilai untuk untuk menentu menentukan kan ada tidakn tidaknya ya edema edema atau atau perubah perubahan an warna warna mukosa mukosa,, misa misaln lnya ya mukos mukosaa yang yang pucat pucat,, dan dan lapi lapisa san n dasa dasarr muko mukosa sa conch conchaa yang yang basah. ukosa hidung pada pasien alergi biasanya basah, pucat dan berwarna merah jambu keabuan. +oncha tampak membengkak. 6ika terdap terdapat at in$eks in$eksii penyert penyerta, a, sekret sekret dapat dapat berar berarias iasii mulai mulai dari dari encer encer dan mukoid mukoid hingga kental dan purulen. Pada saat yang sama, mukosa menjadi menjadi mera merah h dan dan mera merada dang, ng, terb terben endun dung, g, atau atau bahka bahkan n keri kering ng sama sama seka sekali li.. 9adiogram sinus paranasalis tidak spesi$ik, namun dapat terlihat penebalan lapisa lapisan n mukosa mukosa dan terkad terkadang ang pengump pengumpula ulan n sekret sekret.. :ila :ila ostia ostia alami alami menjadi tersumbat akibat pembengkakan hebat, maka suatu gambaran air
3
fluid level atau bahkan bayangan opak total, dapat nyata dalam rongga sinus (ilger, !778. 3. Spin Spinaa sep septi ti 4 Suat Suatu u kead keadaan aan dima dimana na terj terjad adii pera perali liha han n posi posisi si dari dari sept septum um nasi nasi dari dari leta letakny knyaa yang yang bera berada da di gari gariss medi medial al tubu tubuh. h. ei eias asii sept septum um dapat dapat menyebabkan obstruksi hidung jika deiasi yang terjadi berat. ". Skin prick test
4
Salah Salah satu satu jenis jenis tes kulit kulit sebagai sebagai alat alat diagnos diagnosti tik k untuk untuk membukt membuktika ikan n adanya g; spesi$ik yang terikat pada sel mast kulit.
:. 2angkah 4 enentukan/ mende$inisikan permasalahan Permasalahan pada skenario pertama antara lain4 !. :aga :agaim iman anaa anat anatom omi, i, $isi $isiol olog ogi, i, dan dan hist histol olog ogii hidu hidung ng dan dan sinu sinuss paranasalis= %. engap engapaa pasien pasien mengeluh mengeluh lendir lendir warna kuning kuning kehijauan kehijauan,, tetapi tetapi saat bersujud keluar sekret berwarna kuning kental= 3. engapa engapa hidung hidung mampet, mampet, penciuma penciuman n berkurang, berkurang, dan dan nyeri nyeri di pipi= pipi= ". engapa engapa lendir lendir berjal berjalan an ke tenggorok tenggorok dan dan bagaimana bagaimana mekanisme mekanisme post post 5. ). 8. '.
nasal drip= drip= engap engapaa pasien pasien bersin bersin-be -bersi rsin n saat pagi pagi hari= hari= :agai :agaima mana nakah kah re$l re$le# e# bersi bersin= n= :agaimana :agaimana hubungan hubungan riwayat riwayat penyakit penyakit dahulu dahulu dengan dengan keluhan keluhan pasien= pasien= :agaimana :agaimana hubungan hubungan antara antara sakit sakit gigi gigi dan keluhan keluhan pasien= pasien=
4
7. :agaimana :agaimana interpreta interpretasi si pemeriksaan pemeriksaan $isik $isik pasien pasien== !&. 1pa saja pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang untuk kasus di atas= !!. !!. :agai :agaima mana na diag diagnos nosis is bandi banding ng,, epid epidem emio iolo logi gi,, pato$ pato$is isio iolo logi gi,, dan dan tatalaksana untuk kasus tersebut = !%. 1pa saja $aktor resiko dan komplikasi komplikasi untuk keluhan pasien=
+. 2angkah 4 enganalisis permasalahan dan membuat pertanyaan sementara mengenai permasalahan tersebut dalam langkah 1. 1natomi (idung dan Sinus Paranasales !. 1natomi 1natomi (idung (idung a. (idung 2u 2uar (idung luar berbentuk piramid piramid menonjol menonjol pada garis tengah di antara pipi dengan bibir atas. Struktur hidung luar dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu yang paling atas berupa kubah tulang yang tidak dapat digerakkan, di bawahnya terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan, dan yang paling bawah adalah lobulus hidung yang mudah digerakkan. :erikut bagian-bagiannya dari atas atas ke bawah4 a. b. c. d. e. $.
pang pangka kall hid hidun ung g bridge bridge dorsum nasi punca ncak hi hidung ung ala nasi kolumela luba ubang hi hidung nares nares anterior . . (idung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan
yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat, dan beberapa otot kecil yang ber$ungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung. Sedangan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak dibagian bawah hidung, yaitu 4 a. sepasa sepasang ng cartila cartilago go nasalis nasalis latera lateralis lis super superior ior b. sepasang cartilago nasalis lateralis in$erior yang disebut juga sebagai cartilago alar mayor c. beberap beberapaa pasan pasang g carti cartilag lago o ala ala mino minor r d. tepi tepi anter anterior ior cartil cartilago ago septum septum..
5
:agian dari caum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat dibelakang dibelakang nares anterior anterior,, disebut disebut estibulum estibulum.. >estibulum stibulum ini dila dilapi pisi si oleh oleh kuli kulitt yang yang memp mempuny unyai ai bany banyak ak kelen kelenja jarr seba sebase seaa dan dan ramb rambut ut-r -ram ambut but panja panjang ng yang yang dise disebut but ibr ibris ise. e. 0iap iap caum caum nasi nasi mempunyai " buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, in$erior, dan superior. inding medial hidung adalah septum nasi. Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan. :agian tulang adalah4 a. b. c. d.
lamina pe perpendi ndicularis os os et ethmo hmoidalis omer crista nasalis os maksilla crista nasalis os palatina. Septum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan
dan periostium pada bagian tulang, sedangkan diluarnya dilapisi pula oleh mukosa hidung. :agian depan dinding lateral hidung licin, yang disebut disebut ager nasi nasi dan di belakan belakangny gnyaa terdap terdapat at konka-k konka-konk onkaa yang yang mengisi sebagian besar dinding lateral hidung. Pada dinding lateral terdapat terdapat " buah concha. iantara conchaconcha dan dinding lateral hidung terdapt rongga sempit yang disebut meatus. meatus. 0ergan 0ergantung tung dari letak meatus, ada tiga meatus yaitu yaitu meatus in$erior, media, dan superior. eatus in$erior terletak di antara concha in$erior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung. Pada meatus in$erior terdapat muara ostium ductus nasolakrimalis. eatus eatus media media terlet terletak ak dianta diantara ra concha concha media media dan dindin dinding g late latera rall rong rongga ga hidu hidung. ng. Pada Pada meat meatus us medi mediaa terd terdap apat at bula bula etmo etmoid id,, processus uncinatus, hiatus semilunaris, dan in$undibulum etmoid. (iatus semilunaris merupakan suatu celah sempit melengkung dimana terdapat muara sinus $rontalis, sinus maksilla, dan sinus ethmoidalis anterior. b.
(idung alam
6
Struktur ini membentang dari os internum di sebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung. Septum nasi nasi meru merupa pakan kan stru strukt ktur ur tula tulang ng di gari gariss tenga tengah, h, seca secara ra anat anatom omii membagi organ menjadi dua hidung. Selanjutnya, pada dinding lateral hidung terdapat pula concha dengan rongga udara yang tak teratur diantaranya meatus superior, media dan in$erior. Sementara kerangka tulang tampaknya menentukan diameter yang pasti dari rongga gubah resistensi dan akibatnya tekanan dan olume aliran udara inspirasi dan eksprasi. iameter yang berbeda-beda disebabkan oleh kongesti dan deko dekong nges esti ti
mukos ukosa, a,
per perubah ubahan an
bada badan n
ask askul ular ar
yang ang
dapa dapatt
mengembang pada concha dan septum atas, adanya krusta, dan deposit atau sekret mukosa. (iatus semilunaris dari meatus media merupakan muara sinus $rontalis, ethmoidalis, dan sinus maksillaris. Sel-sel sinus ethmoidalis posterior bermuara pada recessus sphenoethmoidalis. %. Sinu Sinuss Par Paran anas asal ales es anusia mempunyai sekitar !% rongga di sepanjang atap dan bagian lateral rongga udara hidung dengan jumlah, bentuk, ukuran, dan simetri berariasi. Sinus-sinus paranasales, yaitu sinus maksillaris, sphenoidali sphenoidalis, s, $rontalis $rontalis,, dan ethmoidali ethmoidalis. s. Seluruh Seluruh sinus dilapisi oleh epitel epitel salura saluran n pernapa pernapasan san yang yang mengal mengalami ami modi$i modi$ikas kasii dan mampu mampu menghasilkan mukus dan bersilia. Sekret akan disalurkan ke dalam rongga hidung. Pada orang sehat, sinus terutama berisi udara. Sinus Sinus maksil maksillar laris is rudim rudiment enter er atau atau antrum antrum umumny umumnyaa telah telah ditemukan pada saat lahir. Sinus paranasalis lainnya timbul pada anakanak anak dalam dalam tulang tulang wajah. wajah. 0ulan 0ulang-t g-tula ulang ng ini bertum bertumbuh buh melebi melebihi hi cranium cranium yang menyanggany menyangganya. a. engan teresorpsiny teresorpsinyaa bagian bagian tengah yang keras, maka membran mukosa hidung menjadi tersedot ke dalam rongga yang baru terbentuk.
7
:. (istologi (istologi Sel-Sel Sel-Sel Penyusu Penyusun n ukosa (idung (idung dan ?aso$ari ?aso$aring ng 2uas permukaan caum nasi kurang lebih !5& cm% dan total olu olume meny nyaa seki sekita tarr !5 ml. ml. Seba Sebagi gian an besa besarr dila dilapi pisi si oleh oleh muko mukosa sa respiratorius. Secara histologis, mukosa hidung terdiri dari palut lendir (mucous (mucous blanket), blanket), epitel kolumnar berlapis semu bersilia, membrana basalis, lamina propria yang terdiri dari lapisan subepitelial, lapisan media, dan lapisan kelenjar pro$unda ygind !7'!. !.
;pitel ;pitel ;pitel mukosa mukosa hidung hidung terdir terdirii dari dari bebera beberapa pa jenis, jenis, yaitu yaitu epitel epitel
skuamous kompleks pada estibulum, epitel transisional terletak tepat di belakang estibulum, dan epitel kolumnar berlapis semu bersilia pada sebagian mukosa respiratorius. ;pitel kolumnar sebagian besar memiliki silia. Sel-sel bersilia ini memiliki banyak mitokondria yang sebagian besar berkelompok pada bagian apeks sel. itokondria ini merupakan sumber energi utama sel yang diperlukan untuk kerja silia. Sel goblet merupakan kele kelenja njarr unise uniselu lule lerr yang yang meng menghas hasil ilkan kan muku mukus, s, seda sedangk ngkan an sel sel basal basal merupakan sel primiti$ yang merupakan sel bakal dari epitel dan sel goblet. Sel goblet goblet atau atau kelenj kelenjar ar mukus mukus merupak merupakan an sel tunggal tunggal,, mengha menghasil silkan kan protein polisakarida yang membentuk lendir dalam air. istribusi dan kepadatan sel goblet tertinggi di daerah konka in$erior sebanyak !!.&&& sel/mm % dan terendah di septum nasi sebanyak 58&& sel/mm%. Sel basal tidak pernah mencapai permukaan. Sel kolumnar pada lapisan epitel ini tidak semuanya memiliki silia (igler !7'7@ !7' 7@ :allenger !77)@ Aeir !778. Kaum nasi bagian anterior pada tepi bawah konka in$erior ! cm dari tepi depan memperlihatkan sedikit silia !&B dari total permukaan. 2ebih 2ebih ke belakan belakang g epitel epitel bersil bersilia ia menutup menutupii %/3 poster posterior ior kaum kaum nasi nasi :allenger !77)@ (igler !778@ Aeir !778. Silia merupakan struktur yang meno menonj njol ol dari dari perm permuka ukaan an sel. sel. :ent :entukn uknya ya panj panjan ang, g, dibu dibungk ngkus us oleh oleh
8
membran sel, dan bersi$at mobile. mobile. 6umlah silia dapat mencapai %&& buah pada tiap sel. Panjangnya antara %-) Cm dengan diameter &,3 Cm. Struktur silia silia terbent terbentuk uk dari dari dua mikrot mikrotubul ubulus us sentra sentrall tungga tunggall yang yang dikeli dikelilin lingi gi semb sembil ilan an
pasa pasang ng
mikr mikrot otub ubul ulus us
luar luar..
asi asingng-ma masi sing ng
mikr mikrot otubu ubulu luss
dihubungkan satu sama lain oleh bahan elastis yang disebut neksin dan jari jari radial. 0iap silia tertanam pada badan basal yang letaknya tepat di bawah permukaan sel (igler !7'7@ :allenger !77)@ Aeir Aeir !778. Pola gerakan silia yaitu gerakan cepat dan tiba-tiba ke salah satu arah (active stroke) dengan ujungnya menyentuh lapisan mukoid sehingga menggerakan lapisan ini.. Kemudian, silia bergerak kembali lebih lambat dengan ujung tidak mencapai lapisan tadi (recovery stroke). stroke). Perbandingan Perbandingan durasi geraknya kira-kira ! 4 3. engan demikian gerakan silia seolah-olah menyer menyerupai upai ayunan ayunan tangan tangan seoran seorang g perenan perenang. g. Silia Silia ini tidak tidak berger bergerak ak secar secaraa sere serent ntak ak,, teta tetapi pi beru beruru ruta tan n sepe sepert rtii e$ek e$ek domin domino o (metachronical waves) pada waves) pada satu area arahnya sama :allenger !77) . Derak Derak silia silia terjad terjadii karena karena mikrot mikrotubul ubulus us saling saling melunc meluncur ur satu satu sama lainnya. Sumber energinya 10P yang berasal dari mitokondria. 10P berasal dari pemecahan 1P oleh 10P-ase. 0P-ase. 10P berada di lengan dinein yang menghubungkan mikrotubulus dalam pasangannya. Sedangkan antara pasangan yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan bahan elastis yang diduga neksin ygind !7'!@ Aaguespack !775@ :allenger !77). ikroilia merupakan penonjolan dengan panjang maksimal % Cm dan diamet diametern ernya ya &,! Cm atau atau !/3 diamet diameter er silia. silia. ikro ikroil ilia ia tidak tidak bergerak seperti silia. Semua epitel kolumnar bersilia atau tidak bersilia memiliki memiliki mikroili mikroiliaa pada permukaannya permukaannya.. 6umlahnya 6umlahnya mencapai mencapai 3&&-"&& 3&&-"&& buah tiap sel. 0iap sel panjangnya sama. ikroilia bukan merupakan bakal silia. ikroilia merupakan perluasan membran sel, yang menambah luas luas permuk permukaan aan sel. sel. ikro ikroil ilia ia ini membant membantu u pertuk pertukara aran n cairan cairan dan
9
elek elektr trol olit it dari dari dan dan ke dala dalam m sel sel epit epitel el.. enga engan n demi demikia kian n mence mencega gah h kekeringan permukaaan sel, sehingga menjaga kelembaban yang lebih baik dibanding dengan sel epitel gepeng Aaguespack !775@ :allenger !77) .
%.
Palut 2endir
Palut lendir merupakan lembaran yang tipis, lengket dan liat, merupakan bahan yang disekresikan oleh sel goblet, kelenjar seromukus, dan dan kele kelenj njar ar lakr lakrim imal al.. 0erdir rdirii dari dari dua lapi lapisa san n yait yaitu u lapi lapisa san n yang yang menyel menyelimu imuti ti batang batang silia silia dan mikro mikroil ilii (sol (sol laye layer) r) yang disebut lapisan perisiliar. perisiliar. 2apisan ini lebih tipis dan kurang lengket. Kedua adalah lapisan super$isi super$isial al yang lebih kental (gel (gel layer) yang ditembus oleh batang silia bila sedang tegak sepenuhnya. sepenuhn ya. 2apisan super$isial ini merupakan gumpalan lendi lendirr yang yang tidak tidak berkes berkesin inam ambu bunga ngan n yang yang menum menumpan pang g pada pada cair cairan an perisiliar dibawahnya Aaguespack Aaguespack !775@ :allenger !77)@ Ae Aeir ir !778@ 2indberg !778. +air +airan an peri perisi sili liar ar menga mengand ndung ung glik glikop opro rote tein in mukus mukus,, prot protei ein n serum, protein sekresi dengan berat molekul rendah. 2apisan ini sangat berperanan penting pada gerakan silia, karena sebagian besar batang silia berada dalam lapisan ini, sedangkan denyutan silia terjadi di dalam cairan ini. 2apisan super$isial super$isial yang lebih tebal utamanya utamanya mengandung mengandung mukus. mukus. iduga iduga mukogl mukogliko ikopro protei tein n ini yang yang menang menangkap kap partik partikel el terinh terinhala alasi si dan dikeluarkan oleh gerakan mukosiliar, menelan, dan bersin. 2apisan ini juga ber$ungsi sebagai pelindung pada temperatur dingin, kelembaban rendah, gas gas atau atau aero aeroso soll yang yang teri terinh nhal alas asii sert sertaa meng mengin inakt akti$ i$kan kan iru iruss yang yang terperangkap :allenger !77)@ Aeir Aeir !778. Kedala Kedalaman man cairan cairan perisi perisilia liarr sangat sangat pentin penting g untuk untuk mengat mengatur ur interaksi antara silia dan palut lendir, serta sangat menentukan pengaturan
10
transportasi mukosiliar. Pada lapisan perisiliar yang dangkal, maka lapisan super$isial yang pekat akan masuk ke dalam ruang perisiliar. Sebaliknya, pada keadaan peningkatan perisiliar, ujung silia tidak akan mencapai lapisa lapisan n super$ super$isi isial al yang yang dapat dapat mengaki mengakibat batkan kan kekuata kekuatan n aktii aktiitas tas silia silia terbatas atau terhenti sama sekali Sakakura !77". 3.
embrana :asalis
embrana embrana basalis basalis terdiri terdiri atas lapisan tipis tipis membran membran rangkap rangkap dibawah epitel. i bawah lapisan rangkap ini terdapat lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari atas kolagen dan $ibril retikulin ygind !7'!. ".
2amina Propia
2amina propria merupakan lapisan dibawah membrana basalis. 2apisan ini dibagi atas empat bagian yaitu lapisan subepitelial yang kaya akan sel, lapisan lapisan kelenjar kelenjar super$isi super$isial, al, lapisan lapisan media yang banyak banyak sinusoid sinusoid kaernosus, dan lapisan kelenjar pro$undus. 2amina propria ini terdiri dari sel jaringan ikat, serabut jaringan ikat, substansi dasar, kelenjar, pembuluh darah, dan sara$ ygind !7'!@ :allenger !77).
+. Eisiologi Eisiologi (idung dan Sinus Sinus Paranasales Paranasales !. Eung Eungssi (idu (idung ng a. Eung Eungsi si 9esp 9espir iras asii
11
b. Eungsi Penghidu (idung (idung juga juga bekerj bekerjaa sebaga sebagaii indra indra penghi penghidu du dan pengeca pengecap p dengan adanya mukosa ol$aktorius pada atap rongga hidung, concha super superio iorr dan dan sepe sepert rtig igaa bagi bagian an atas atas sept septum um,, Parti Partike kell bau bau dapat dapat mencapai daerah ini dengan cara di$usi dengan palut lendir atau bila menarik napas dengan kuat. c. Eung Eungsi si Eone Eonettik 9esonan 9esonansi si oleh oleh hidung hidung pentin penting g untuk untuk kualita kualitass suara suara ketika ketika berbicara dan menyanyi. Sumbatan hidung akan menyebabkan resona resonansi nsi berkur berkurang ang atau atau hilang hilang,, sehing sehingga ga terden terdengar gar suara suara sengau sengau rinolalia. (idung membantu pembentukan konsonan nasal m,n,ng, rongga mulut tertutup dan hidung terbuka dan palatum molle turun untuk aliran udara.
d. Eung Eungsi si Stat Statik ik (idung memiliki $ungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma, dan perlindungan terhadap panas. e. 9e$l 9e$lek ekss ?asa ?asall ukosa hidung merupakan reseptor re$leks yang berhubungan dengan saluran cerna, kardioaskuler dan pernapasan. ritasi mukosa hidu hidung ng akan akan meny menyeb ebab abka kan n re$l re$lek ekss bers bersin in dan dan napa napass berh berhen enti ti.. 9angs 9angsang ang bau bau tert terten entu tu akan akan meny menyeba ebabka bkan n sekr sekres esii kele kelenj njar ar liur liur,, lambung dan pankreas. %. Eungs Eungsii Sinus Sinus Parana Paranasa sale less a. Peng Pengat atur ur Kondi Kondisi si Suara Suara Air Air onditioning
12
Sinus ber$ungsi sebagai ruangan tambahan untuk memanaskan dan mengatur kelembaban udara respirasi. Keberatan karena teori ini ialah ialah karena ternyata ternyata tidak didapati pertukaran pertukaran udara yang de$initi$ de$initi$ antara sinus dan rongga hidung. b. Sebagai Penahan Suhu Sinus Sinus parana paranasal sal ber$un ber$ungsi gsi sebaga sebagaii penahan penahan buffer panas panas,, melindungi orbita dan $ossa cerebri dari suhu rongga hidung yang berubah- ubah. 1kan tetapi, kenyataanya ken yataanya sinus- sinus yang besar tidak terletak diantara hidung dan organ- organ yang dilindungi. c. Pemb Pembant antu u Kesei Keseimb mbang angan an Kepal Kepalaa Sinus Sinus membant membantu u keseim keseimban bangan gan kepala kepala karena karena mengur mengurang angii berat tulang muka. 1kan tetapi, bila udara dalam sinus diganti dengan tulang, hanya akan memberikan pertambahan berat sebesar !B dari berat kepala, sehingga teori ini dianggap tidak bermakna.
d. Pemb Pembant antu u 9eso 9esona nans nsii Suar Suaraa Sinus mungkin ber$ungsi sebagai rongga untuk resonansi suara dan mempengaruhi mempengaruhi kualitas kualitas suara. suara. 1kan tetapi tetapi ada yang berpendapat, berpendapat, posisi sinus dan ostiumnya tidak memungkinkan sinus ber$ungsi sebagai sebagai resonat resonator or yang yang e$ekti e$ekti$, $, lagipu lagipula la tidak tidak ada korela korelasi si antara antara resonansi suara dan besarnya sinus pada hewan- hewan tingkat rendah. e. Peredam Peredam Peruba Perubahan han 0ekanan ekanan
Produk duksi u ukus
13
uku ukuss
yang yang
diha dihasi silk lkan an oleh oleh sinu sinuss
para parana nasa sall
mema memang ng
jumlahnya kecil dibandingkan dengan mukus dari rongga hidung, namun e$ekti$ untuk membersihkan partikel yang turut masuk dengan udara inspirasi. (al ini karena mukus ini keluar dari meatus media yang merupakan tempat yang paling strategis. 3. Sistem Sistem Pertah Pertahana anan n 0ransp 0ransport ort ukos ukosil ilier ier Sistem transport mukosilier merupakan sistem pertahanan akti$ rongga hidung terhadap irus, bakteri, jamur, atau partikel berbahaya lain yang terhirup bersama udara. :isa juga diartikan sebagai suatu mekanisme mukosa hidung untuk membersihkan dirinya dengan mengangkut partikel partikel asing yang terperangkap pada palut lendir ke arah naso$aring Aei A eir, r, !778. ;$ektiit ;$ektiitas as sistem sistem transport transport mukosilie mukosilierr dipengaruhi dipengaruhi oleh kualitas silia dan palut lendir. Palut lendir dihasilkan oleh sel-sel goblet pada epitel dan d an kelenjar seruminosa submukosa. :agian permukaan palut lendir terdiri dari cairan mucus elastik yang mengandung protein plasma, seperti albumin, gD, g, dan $aktor komplemen. 2alu, bagian bawahnya terdiri dari cairan serosa yang mengandung lakto$erin, lisoFim, inhibitor lekoprotease sekretorik, dan g1 sekretorik sekretorik amayanti, %&&8. Dlikopr Dlikoprote otein in yang yang dihasi dihasilka lkan n oleh oleh sel mucus mucus penting penting untuk untuk pertahanan lokal yang bersi$at antimicrobial! g1 g1 ber$ ber$ung ungsi si untu untuk k mengeluarkan mengeluarkan mikroorga mikroorganisme nisme dari jaringan jaringan dengan mengikat mengikat antigen antigen terseb tersebut ut pada pada lumen lumen salura saluran n napas, napas, sedang sedangkan kan gD beraks beraksii di dalam dalam mukosa mukosa dengan dengan memicu memicu reaksi reaksi in$lam in$lamasi asi jika jika terpaj terpajan an dengan dengan antige antigen n bakteri 9etno, %&&8. 0erda 0erdapat pat dua rute rute besar besar transp transport ort mukosi mukosilie lier. r. 9ute 9ute pertam pertamaa merupakan gabungan sekresi sinus $rontalis, maksillaris, dan ethmoidalis anterior. Sekret ini biasanya bergabung di dekat in$undibulum ethmoid, berjalan menuju tepi bebas processus uncinatus, dan sepanjang dinding
14
medial concha in$erior menuju naso$aring melewati bagian anteroin$erior ori$isium tuba ;ustachius. 0ransport akti$ berlanjut ke batas epitel bersilia dan epitel epitel skuamo skuamosa sa pada pada naso$a naso$arin ring g dan selanj selanjutn utnya ya jatuh jatuh ke bawah bawah dibantu dengan gaya graitasi dan proses menelan amayanti, %&&8. 9ute 9ute kedua kedua merupa merupakan kan gabunga gabungan n sekres sekresii sinus sinus ethmoi ethmoidali daliss posterior dan sphenoidalis yang bertemu di recessus sphenoethmoidalis dan dan menu menuju ju naso naso$a $ari ring ng pada pada bagia bagian n poste postero rosu supe peri rior or ori$ ori$is isiu ium m tuba tuba ;ustachius 9etno, %&&8. Sekret yang berasal dari meatus superior dan septum akan bergabung dengan sekret rute pertama, yaitu di in$erior dari tuba ;ustachius. Sekret pada septum akan berjalan ertical ke arah bawah terlebih dahulu kemudian ke belakang dan menyatu di bagian in$erior tuba ;ustachius.
. 2angkah 2angkah >4 >4 enginentarisa enginentarisasi si permasalaha permasalahan n secara secara sistemati sistematiss dan pernyataan pernyataan sementara mengenai permasalahan pada langkah
15
;. 2angkah >4 erumuskan tujuan pembelajaran 0ujuan pembelajaran learning learning ob"ectives ob"ectives pada skenario pertama ini adalah !. %. 3.
eka ekani nissme rhino hinorh rhea ea.. eka ekani nism smee re$ re$le leks ks bers bersin in.. Kela Kelain inan an pada pada hidung hidung dan sinu sinuss dia diagn gnos osis is bandi banding ng,, diag diagno nosi siss past pasti, i, pemeriksaan $isik, pemeriksaan penunjang,
".
terapi, $aktor resiko,
komplikasi, epidemiologi, prognosis, pathogenesis, dan kausa Peny Penyeb ebab ab warn warnaa lend lendir ir kuni kuning ng kehi kehija jaua uan n dan dan lend lendir ir yang ang berw berwar arna na kuning kental ketika menunduk/bersujud.
16
5. ).
nterp nterpret retasi asi pemeri pemeriksaa ksaan n $isi $isik k pada pada skenar skenario. io. Pemeri Pemeriksa ksaan an penunja penunjang ng yang yang diperlu diperlukan kan untuk untuk kasus kasus dalam dalam skenar skenario. io.
E. 2angkah >4 engumpulkan in$ormasi baru asing asing-ma -masin sing g anggot anggotaa kelomp kelompok ok kami kami telah telah mencar mencarii sumber sumber G sumber sumber ilmiah dari beberapa buku re$erensi maupun akses internet yang sesuai dengan topik diskusi tutorial ini secara mandiri untuk disampaikan dalam pertemuan berikutnya. D. 2angkah >4 >4 elaporkan, elaporkan, membahas, membahas, dan menata kembali kembali in$ormasi in$ormasi baru yang diperoleh !. ekanisme rhinorrea stilah rhinorrhea berasal dari kata Hunani, Hunani, IrhinosJ artinya hidung dan d an I-rrheaJ artiny artinyaa aliran aliran atau atau cairan cairan.. engan engan demiki demikian, an, rhinor rhinorrhe rheaa dapat dapat dide$i dide$inis nisika ikan n sebagai aliran atau drainase cairan hidung.
#emperatur dingin 9inore 9inore kerap kerap dijump dijumpai ai selama selama musim musim dingin dingin.. Salah Salah satu satu tujuan tujuan mucus mucus nasal nasal adalah untuk menghangatkan udara yang dihirup ke suhu tubuh ketika memasuki tubuh. 1gar hal ini terjadi, caum nasi harus terus menerus dilapisi dengan cairan mucus. Selama cuaca dingin, lapisan lendir hidung cenderung kering sehingga membran mucus harus bekerja keras memproduksi lebih banyak mucus untuk menjaga caum nasi. 1kibatnya, caum nasi terisi penuh oleh mucus. Pada saat yang sama, ketika udara dihembuskan, uap air mengembun ketika udara hangat bertemu dengan temperatur luar yang lebih dingin dekat lubang hidung. (al ini menyebabkan jumlah air yang berlebihan yang mengisi caum nasi. Pada kasus ini, kelebihan cairan biasanya tumpah keluar melalui lubang hidung. $nfeksi
17
9inore dapat merupakan gejala dari penyakit lain, seperti Icommon I common cold J atau in$luenFa. Selama in$eksi tersebut, membran mucus nasal memproduksi mucus yang berlebih sehingga memenuhi caum nasi. (al ini untuk mencegah in$eksi dari dari peny penyeba ebara ran n ke paru paru dan trak traktu tuss resp respir irat ator ori, i, yang yang dapat dapat meny menyeba ebabka bkan n keru kerusa saka kan n lebi lebih h lanj lanjut ut.. Sinus Sinusit itis is meru merupak pakan an alas alasan an yang yang signi signi$i $ika kan n untuk untuk penyebab rinore yang dapat bermani$estasi dalam bentuk akut maupun kronik. Alergi 9hinore dapat juga terjadi ketika seseorang dengan alergi bahan tertentu, seperti pollen, debu, late#, atau binatang oleh alergen ini. Pada orang deng an sistem imun tersen tersensit sitis isasi asi,, substa substansi nsi bahan bahan terseb tersebut ut dapat dapat memicu memicu produks produksii antibo antibodi di g;, g;, teri terika katt sel sel mast mast dan dan baso baso$i $ill sehi sehingg nggaa meny menyeba ebabka bkan n penge pengelu luar aran an medi mediat ator or in$lam in$lamasi asi sepert sepertii histam histamin. in. Selanju Selanjutny tnya, a, hal ini menyeb menyebabka abkan n in$lam in$lamasi asi dan pembengkakan jaringan dari rongga nasal dan juga peningkatan produksi nasal.
Lakrimasi 9hinor 9hinoree juga juga berhubu berhubungan ngan dengan dengan keluar keluarnya nya air mata, mata, baik baik dari dari emosio emosional nal maupun maupun irita iritasi si mata. mata. Ketika Ketika sejuml sejumlah ah airmat airmataa diprod diproduks uksii berleb berlebiha ihan, n, cairan cairan mengalir melalui sudut dalam kelopak mata, melalui ductus nasolakrimalis lalu ke dalam rongga hidung. Semakin banyak air mata dikeluarkan dikeluarkan,, banyak banyak cairan cairan juga yang mengalir ke dalam rongga hidung. Penumpukan Penumpukan cairan cairan biasanya biasanya diatasi ia ekspulsi mucus melalui lubang hidung. #rauma #rauma kepala 6ika disebabkan oleh trauma kepala, rinore dapat menjadi kondisi yang serius. Eraktur basis cranii dapat menyebabkan ruptur barier antara kaum sinonasal dan $ossa $ossa crania craniall anteri anterior or atau atau $ossa $ossa crania craniall media. media. Kondisi Kondisi ini dikena dikenall dengan dengan cerebrospinal fluid rhinorrhoea atau +SE rhinorrhea, yang dapat menyebabkan
18
sejuml sejumlah ah kompli komplikas kasii serius serius dan mungki mungkin n menyeb menyebabka abkan n kemati kematian an jika jika tidak tidak ditangani dengan baik. Penyebab Lain 9inore dapat terjadi sebagai gejala dari ketergantungan opioid yang berhubungan deng dengan an lakr lakrim imas asi. i. Penye Penyebab bab lain lain term termas asuk uk cystic cystic fibrosi fibrosiss,
nasa nasall tumo tumors rs,,
perubahan hormonal, dan cluster headaches 0he Prime (ealth, %&!&.
0anda 0anda dan gejala 9inore ditandai oleh jumlah mucus yang berlebihan yang diproduksi oleh membran mucus di rongga hidung. embran mucus menghasilkan mucus lebih cepat daripada proses mucus itu sendiri, sehingga menyebabkan cadangan mucus di kaum nasi. Setelah caum terisi, aliran udara terhambat dan menyebabkan kesulitan bernapas melalui hidung.
19
sinus paranasal. Pada anak, bila sekret yang terdapat hanya satu sisi dan berbau kemungkinan terdapat benda asing di hidung. ;lise, et al, %&&8. :agaim :agaimana anapun pun juga, juga, jika jika running nose didasari didasari oleh komplikasi komplikasi traumatik traumatik serius, menunjukkan gejala seperti pingsan, perdarahan yang tidak terkendali, dan sering muntah. tu dipicu akibat cedera kepala atau cedera pada tulang belakang, sehingga mempengaruhi sistem sara$ 0he Prime (ealth, %&!&.
1D?SS Dejala-gejala rinore adalah sumber indikasi untuk si$at dan jenis rinore yang diderita. Peme Pemeri riks ksaan aan $isi $isik k rino rinore re meli melipu puti ti insp inspek eksi si wajah wajah dan dan hidun hidung, g, teru teruta tama ma sinus sinus maksillar maksillaris is dan sinus $rontalis. $rontalis. Si$at dan warna mukosa hidung juga diinspeksi. diinspeksi. 0es 0es rinore melibatkan kultur sel dari sekret. ?amun, pasien yang menderita sinusitis invasive, diabetes, invasive, diabetes, dan penyakit penyakit immunocompromised sebaiknya sebaiknya menjalani +0 scan untuk diagnosis tepat untuk memahami apakah menderita rinore kronik atau berulang. 010121KS1?1 Penatalaksa Penatalaksanaan naan rinore rinore bergantung bergantung pada penyakit penyakit yang mendasari. mendasari. :iasanya tidak memb membut utuh uhka kan n pengo pengoba bata tan n dan dan dapat dapat berh berhen enti ti denga dengan n send sendir irin inya ya teta tetapi pi harus harus ditangani serius pada kasus yang dipicu oleh komplikasi $isik dan sara$ yang serius 0he Prime (ealth, %&!&.
%. eka ekani nism smee re$l re$lek ekss bersi bersin n .
9e$leks 9e$leks bersin bersin mirip mirip dengan re$leks re$leks batuk, batuk, tetapi tetapi re$leks re$leks bersin bersin di saluran saluran
hidung bukan di saluran na$as bagian bawah. 9angsang yang memulai re$leks bersin adalah iritasi pada saluran hidung, impuls a$erennya berjalan di sara$ maks maksil ilar aris is ke medu medull llaa oblon oblongat gataa dima dimana na re$l re$lek ekss ini ini dige digera rakk kkan. an. 0erjad rjadii serangkaian reaksi yang mirip dengan dengan yang terjadi di$eleks batuk. isini 20
uula uula tertek tertekan an sehing sehingga ga sejuml sejumlah ah besar besar udara udara mengal mengalir ir dengan dengan cepat cepat melalui melalui hidung hidung dan mulut, mulut, sehing sehingga ga member membersih sihkan kan salura saluran n hidung hidung dari dari benda benda asing. asing. uluk, %&&7.
Dambar4 ekanisme :ersin
3. Kelainan Kelainan pada hidung hidung dan sinus diagnos diagnosis is banding, banding, diagnosis diagnosis pasti, pasti, pemeriks pemeriksaan aan $isik, $isik, pemeriksaan pemeriksaan penunjang, penunjang, terapi, terapi, $aktor $aktor resiko, resiko, komplikasi komplikasi,, epidemiologi epidemiologi,, prognosis, pathogenesis, kausa
a. 9(? 9(?0 0S S 122 122;9 ;9D D+1 +1 e$inisi 9hinitis alergi adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien-pasien yang memiliki atopi, yang sebelumnya sudah tersensitisasi atau terpapar dengan alergen Fat/materi yang menyebabkan timbulnya alergi
21
yang sama serta meliputi mekanisme pelepasan mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen yang serupa >o >on PirLuet, !7'). 9hinitis alerg alergii adalah adalah kelain kelainan an pada pada hidung hidung dengan dengan gejala gejala-ge -gejal jalaa bersin bersin-be -bersi rsin, n, keluarnya cairan dari hidung, rasa gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh g; A( 191 tahun %&&!. ;pedemiologi i amerika amerika serikat terdapat terdapat hampir hampir sekitar sekitar %& B
rata-rata rata-rata angka kejadian kejadian
penderita rhinitis alergi. ;tiologi/Pato$isiologi 9hinit 9hinitis is alergi alergi adalah adalah penyakit penyakit perada peradangan ngan yang yang diawal diawalii oleh oleh dua tahap tahap sensitisasi yang diikuti oleh reaksi alergi. 9eaksi alergi terdiri dari dua $ase, yaitu 4 M
$mmediate Phase Allergic Allergic %eaction :erlangsung sejak kontak dengan alergen hingga ! jam setelahnya.
M
Late Phase Allergic Allergic %eaction 9eaksi yang berlangsung pada dua hingga empat jam dengan puncak )-' jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung hingga %" jam.
:erdasarkan cara masuknya, alergen dibagi atas4 a. 1ler 1lerge gen n inha inhala lan, n, yaitu aitu aler alerge gen n yang ang masu masuk k bers bersam amaa deng dengan an udar udaraa perna$asan, misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang, serta jamur.
22
b. 1lergen ingestan, yaitu alergen yang masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur, coklat, ikan dan udang. c. 1lergen 1lergen injektan injektan,, yaitu yaitu alergen alergen yang masuk masuk melalui melalui suntikan suntikan atau atau tusukan, tusukan, misalnya penisilin atau sengatan lebah. d. 1lerg 1lergen en kontaktan kontaktan,, yaitu yaitu alergen alergen yang masuk masuk melalu melaluii kontak kontak dengan kulit kulit atau atau jaring jaringan an mukosa mukosa,, misal misalnya nya bahan bahan kosmet kosmetik ik atau atau perhia perhiasan san.. engan engan masuknya allergen ke dalam tubuh kita, reaksi alergi dibagi menjadi tiga tahap besar4 i. 9espon primer, primer, yaitu terjad terjadii eliminasi eliminasi dan dan pemakanan pemakanan antigen. antigen. 0erjadi 0erjadi reaksi non spesi$ik. ii. ii. 9esp 9espon on seku sekund nder er,, yait yaitu u reaks reaksii yang yang terj terjadi adi spes spesi$ i$ik ik,, yang yang membangkitk membangkitkan an sistem sistem humoral, humoral, sistem sistem selular selular saja, atau bisa membang membangkit kitkan kan kedua kedua sistem sistem terebu terebut. t. 6ika 6ika antige antigen n berhas berhasil il dihil dihilangk angkan, an, tahap tahap ini akan akan berhen berhenti. ti. ?amun, ?amun, jika jika antige antigen n masih ada karena de$ek dari ketiga mekanisme sistem tersebut, akan berlanjut ke respon tersier. iii. 9espon pon
ters ersier,
yaitu
reaksi
imunol nologik gik
yang
tidak
meguntungkan.
D;6121 K2?S Dejala Dejala klinis klinis yang yang khas khas adalah adalah terdap terdapatny atnyaa seranga serangan n bersin bersin yang yang berulang-ulang terutama pada pagi hari, atau bila terdapat kontak dengan sejumlah sejumlah debu. Sebenarnya, Sebenarnya, bersin adalah mekanisme mekanisme normal dari hidung untuk membersihkan diri dari benda asing, tetapi jika bersin sudah lebih dari lima kali dalam satu kali serangan maka dapat diduga ini adalah gejala rhinitis alergi. alergi. Dejala lainnya lainnya adalah keluar ingus ingus rinore yang encer dan banyak,
23
hidung tersumbat, mata gatal, dan kadang-kadang disertai dengan keluarnya air mata. :eberapa gejala lain yang tidak khas adalah4 a. Allergic Allergic shiner , yaitu bayangan gelap di bawah mata yang disebut. b. Allergic Allergic salute, salute, yaitu gerakan mengosok-gosokan hidung pada anakanak. c. Allergi crease crease,, yaitu timbulnya garis pada bagian depan hidung. :ebera :eberapa pa pemeri pemeriksa ksaan an tambaha tambahan n yang yang dapat dapat dilakuk dilakukan an untuk untuk rhinit rhinitis is ini adalah adalah pemeri pemeriksa ksaan an nasoend nasoendosk oskopi opi,, pemeri pemeriksa ksaan an sitolo sitologi gi hidung hidung,, hitung hitung eosino$il dalam darah tepi, dan uji kulit alergen penyebab. Penatalaksanaan a. 0erapi erapi yang yang paling paling ideal adalah adalah dengan dengan menghind menghindari ari kontak kontak dengan dengan alergen penyebab. b. Pengobatan, penggunaan obat antihistamin (-! adalah obat yang sering sering dipakai dipakai sebagai sebagai lini lini pertam pertamaa pengobat pengobatan an rhinit rhinitis is alerg alergii atau atau dengan kombinasi dekongestan oral. bat kortikosteroid dipilih jika gejala utama sumbatan hidung akibat repon $ase lambat tidak berhasil diatasi oleh obat lain. c. 0inda 0indakan kan operasi operasi konkoto konkotomi mi dilaku dilakukan kan jika tidak tidak berhas berhasil il dengan dengan cara diatas. d. Peng Penggun gunaa aan n imuno imunote tera rapi pi.. 9hinit 9hinitis is akut akut pada stadiu stadium m prodro prodromal mal mempuny mempunyai ai gejala gejala yang yang mirip mirip dengan sindrom alergi alergi yaitu yaitu bersin-ber bersin-bersin, sin, rhinorea, rhinorea, dan obstruksi obstruksi nasi. Perbedaan antara rhinitis dan sindrom alergi ditunjukkan dengan tabel di bawah ini. Rhinitis Akut Syndrome alergi
9hinitis 1kut
Syndrome alergi
24
Aaktu dan !-% hari prodromal
2ama
berminggu-minggu,
gejala
tahun, semusim. :eru :e rula lang ng-ul -ulan ang4 g4
pagi pa gi
saki sa kit, t,
bulan, sian si ang g
sembuh, besoknya kumat lagi Si$at Si$ at secr secret et en engent gental al ses sesudah udah 3-" har harii ;nc ;ncer er teru teruss Dejala
1da panas, alaise
0idak ada
1da anamnesa, skin tes pada rhinitis allergen
SINUSITIS
&efinisi Sinusitis adalah radang selaput permukaan sinus paranasalis, sesuai dengan rongga rongga yang yang terkena terkena sinusi sinusitis tis dibagi dibagi menjad menjadii sinusi sinusitis tis maksil maksilla, la, sinusi sinusitis tis ethmoi ethmoid, d, sinusi sinusisti stiss $ronta $rontal, l, dan sinusi sinusiti tiss spheno sphenoid. id. :ila :ila radang radang mengena mengenaii beberapa sinus disebut sebagai multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis. Sinusitis yang paling sering ditemukan adalah adalah sinusi sinusitis tis maksil maksilla la dan sinusi sinusitis tis ethmoi ethmoid. d. Dejala Dejala sinusi sinusitis tis berupa berupa terbent terbentukny uknyaa sekret sekret yang yang kental kental,, obstru obstruksi ksi hidung, hidung, dan nyeri nyeri yang yang timbul timbul akibat penekanan pada wajah. >irus, bakteri, dan alergi merupakan penyebab umum yang mengakibatkan terjadinya in$lamasi tersebut. 0erjadinya in$lamasi dan pembengkakan pada mukos ukosaa
rong rongga ga
hidu hidung ng
dan dan
sinus inus
dapa dapatt
meny enyebab ebabka kan n
obst obstru ruks ksii
penyu penyumba mbatan tan pada salura saluran n keluar keluar sinus. sinus. 1kiba 1kibatt adanya adanya penyumba penyumbatan tan tersebut, sekret yang diprosuksi tidak dapat dikeluarkan dan aliran udara di dalam sinus juga terhambat sehingga sinus kemudian menjadi tempat yang ideal terjadinya in$eksi oleh bakteri. Karena sinusitis sering didahului dan hampir selalu disertai dengan in$lamasi pada mukosa rongga hidung yang
25
dikenal dengan istilah rhinitis, maka dokter 0(0 lebih menyukai penggunaan istilah rhinosinusitis dibandingkan dengan penggunaan istilah sinusitis saja. :erdasarkan durasi lama terjadinya in$lamasi, rhinosinusitis diklasi$ikasikan menjadi 3 tipe, yaitu 4 a 1kut, 1kut, bila bila lama lama terja terjadin dinya ya gejala gejala N " ming minggu gu b Subakut, bila lama terjadinya gejala antara "-!% minggu c Kronik, Kronik, bila lama terjadinya terjadinya gejala O !% minggu minggu
;P;2D i 1merika 1merika Serikat, terdapat sekitar sekitar &."B dari pasien yang datang ke rumah rumah sakit terdiagnosis dengan sinusitis. P10ES2D / ;02D 0imbulnya pembengkakan di kompleks osteomeatal, selaput permukaan yang berhadapan akan segera menyempit hingga bertemu, sehingga silia tidak dapat bergerak untuk mengeluarkan sekret. Dangguan penyerapan dan aliran udara di dalam sinus, menyebabkan juga silia menjadi kurang akti$ dan lendir yang diprod diproduks uksii oleh oleh selaput selaput permuk permukaan aan sinus sinus akan menjad menjadii lebih lebih kental kental dan menjadi mudah untuk bakteri timbul dan berkembang biak. :ila sumbatan terus-mene terus-menerus rus berlangsung, berlangsung, akan terjadi terjadi kurangnya kurangnya oksigen oksigen dan hambatan hambatan lendir. (al ini menyebabkan tumbuhnya bakteri anaerob, selanjutnya selanjutnya terjadi perubahan
jaringan
Pembengkakan
menjadi
lebih
hipertro$i
hingga
pembentukan polip atau kista :eberapa Eaktor predisposisi atau $aktor yang memperberat a. bstruksi bstruksi mekanik, mekanik, seperti seperti deiasi deiasi septum, septum, pembesa pembesaran ran konka, benda asing di hidung, polip hingga tumor di hidung b. 9hinitis alergika c. 2ing 2ingku kung ngan an 4 pol polusi usi, uda udara ra ding dingiin dan dan ker kering ing
26
D;6121 K2?S Sinusitis diklasi$ikasikan menjadi 0iga, yakni a. Sinu Sinussitis tis aku akutt :ila gejala berlangsung selama beberapa hari hingga " minggu. b. Sinusitis subakut :ila gejala berlangsung selama " minggu hingga 3 bulan. c. Sinu Sinusi siti tiss Kron Kronis is :ila gejala berlangsung lebih dari 3 bulan. d. :ebera :eberapa pa gejala subjekt subjekti$ i$ dibagi dibagi menjad menjadii gejala gejala sistem sistemik ik dan gejala gejala lokal. Dejala sistemik sistemik yang dimaksud dimaksud adalah demam dan lesu. lesu. Dejala lokal yang muncul adalah ingus kental dan berbau, nyeri di sinus, reffer ffered ed pain pain nyer nyerii yang yang bera berasa sall dari dari temp tempat at yang yang lain lain, , yang yang berariasi pada tiap sinus, seperti sinusitis maksilla terdapat nyeri pada kelopak mata dan kadang-kadang menyebar ke aleolus. Pada sinusitis ethmoid, ethmoid, rasa nyeri dirasakaan dirasakaan di pangkal hidung dan kantus medius. medius. Pada Pada sinus sinusit itis is $ron $ronta tal, l, rasa rasa nyeri nyeri dira dirasa sakan kan di selu seluru ruh h kepal kepala, a, sedangkan sinusitis sphenoid, nyeri dirasakan di belakang bola mata dan mastoid. Pada pemeriksaan beberapa gejala obyekti$ bisa didapatkan4 d. e.
Pembengkakan di daerah muka Pada Pada peme pemeri riks ksaa aan n rhino rhinosk skop opii ante anteri rior or,, sela selapu putt perm permuk ukaa aan n conc concha ha
$.
merah dan bengkak. Pada Pada rhin rhinos osko kopi pi post poster erio iorr, terd terdap apat at lend lendir ir di naso naso$a $ari ring ng dan dan post nasal drip. drip.
27
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan adalah pemeriksaan transiluminasi. Sinus yang terin$eksi akan terlihat lebih suram dan gelap pada pencahayaan teknik khusus. Pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan radiologik Aaters, P1, dan 2ateral. Pada pemeriksaan tersebut akan tampak perselubungan atau penebalan selaput permukaan dengan batas garis khayalan yang terbentuk karena beda Fat cair cair dan udara pada sinus sinus yang sakit. sakit. apat juga juga dilakukan dilakukan pemeriksaan mikrobiologik pada sekret yang diambil, tetapi hingga kini jarang digunakan. Eaktor lain yang dapat meningkatkan meningkatkan risiko risiko sinus rentan terhadap terhadap in$eksi, in$eksi, antara lain4 a. atat-Fa Fatt yang yang dapat dapat meny menyeba ebakan kan irit iritas asi, i, sepe sepert rtii asap asap,, polu polusi si udara, bahan kimia seperti pestisida, disin$ektan, dan de tergen. b. 1lergi. c. 2ubang 2ubang hidung hidung yang yang sempit sempit yang yang dapat dapat disebabk disebabkan an oleh polip polip hidun hidung g atau atau traum traumaa pada pada waja wajah h atau atau hidu hidung ng.. :ila :ila lendi lendir r berkumpul
di belakang
daerah
yang
menyempit dapat
menyebabkan in$eksi pada sinus. d. ystic fibrosis, fibrosis, yaitu suatu kelainan genetik yang menyebabkan tubuh tubuh mempro memproduk duksi si lendir lendir yang yang tebal tebal dan kental kental sehing sehingga ga meningkatkan risiko in$eksi. %. Dejala Dejala yang yang ditimb ditimbulkan ulkan sinusitis sinusitis,, antara antara lain4 lain4 a. (idu (idung ng ters tersum umba bat. t. b. (idung meler, keluar lendir berwarna bukan bening. c. ?yeri ?yeri pada pada wajah, wajah, kening kening atau atau daerah daerah sekita sekitarr mata. mata. d. :erk :erkur uran angny gnyaa penci pencium uman. an. e. :au mulut. 3. Sinusitis Sinusitis dibagi dibagi menjadi menjadi akut akut dan kronis.S kronis.Sinusi inusitis tis akut akut pun dibagi dibagi lagi lagi menjadi sinusitis akut yang disebabkan oleh irus dan bakteri. a. Sinusi Sinusisti stiss akut yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh irus irus adalah adalah bila gejala gejala sinusitis terjadi kurang dari !& hari dan tidak bertambah buruk. b. Sinusitis akut yang disebabkan oleh bakteri didiagnosa bila gejala tidak membaik dalam !& hari atau gejala memburuk
28
setela setelah h sempat sempat membai membaik k sebelu sebelumny mnya. a. Sinusi Sinusitis tis akut yang yang disebabkan bakteri dapat terjadi hingga " minggu. c. Sinusi Sinusiti tiss kronis kronis didiagnos didiagnosis is ketika ketika gejala gejala terjadi terjadi lebih lebih dari !% minggu. Sinusitis kronis biasanya lebih sering disebabkan oleh peradangan yang berlangsung terus-menerus pada rongga sinus dibandingkan dengan in$eksi.
Komplikasi n$eksi pada sinus dapat menyebar ke struktur organ lainnya di luar rongga sinus seperti mata dan otak. Komplikasi jarang terjadi namun apabila sudah terjadi komplikasi biasanya dibutuhkan tindakan pembedahan darurat yang membutuhkan membutuhkan penanganan penanganan sesegera sesegera mungkin mungkin untuk mengeluarka mengeluarkan n sumber sumber in$eksi dan memperbesar saluran keluar dari sinus yang tersumbat.
010121KS1?1 Seperti Seperti in$eks in$eksii irus irus pada umumny umumnya, a, sinus sinusit itis is akut yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh in$eksi irus dapat sembuh tanpa pengobatan. Karena irus tidak memberikan respon respon terhada terhadap p pember pemberian ian obat-o obat-obat batan an antibi antibioti otik, k, maka maka sinusi sinusitis tis yang yang disebabkan oleh in$eksi irus pada dasarnya ditangani dengan terapi suporti$, sepert sepertii pember pemberian ian cairan cairan pencuci pencuci hidung hidung.. Pember Pemberian ian obat-o obat-obat batan an berupa berupa antihi antihista stamin min,, dekonge dekongesta stan n hidung, hidung, dan pereda pereda nyeri nyeri dapat dapat diberi diberikan kan oleh oleh dokter untuk membantu mengurangi keparahan gejala yang terjadi. Sementara pengobatan untuk sinusitis akut yang disebabkan oleh bakteri tetap berupa pemberian antibiotik yang sesuai dengan jenis bakteri penyebabnya. okter akan menentukan pemilihan antibiotik berdasarkan beberapa $aktor antara lain4
29
a. 6enis bakteri yang paling mungkin menjadi penyebab in$eksi b. Potensi resistensi suatu bakteri terhadap antibiotik antibiotik tertentu c. (asil dari pemeriksaan kultur bakteri, apabila tersedia d. Kemungkinan riwayat alergi dari pasien terhadap suatu antibiotik e. bat-obatan lain yang sedang dikonsumsi pasien $. Kondisi kesehatan lainnya dari pasien g. 9iwayat pengobatan yang telah diberikan sebelumnya Eaktor Eaktor-$a -$akto ktorr terseb tersebut ut akan dipert dipertimb imbang angkan kan oleh oleh dokter dokter sebelu sebelum m menentukan pilihan antibiotik. 2amanya pengobatan yang diberikan biasanya berkisar !&-!" hari. Selain itu, perlu juga disiapkan obat pereda nyeri atau obat-obat simtomatik lainnya apabila dibutuhkan karena sama seperti pada sinus sinusit itis is akut akut yang yang dise diseba babka bkan n oleh oleh iru irus, s, dokte dokterr mungk mungkin in juga juga dapa dapatt memb member erik ikan an
obatobat-oba obatt
tamb tambah ahan an
sepe sepert rtii
anti antiin in$l $lam amas asi, i,
anti antihi hist stam amin in,,
dekongestan, atau mukolitik untuk membantu mengurangi berat dan lamanya gejala penyakit yang terjadi. emikian juga dengan cairan pencuci hidung seringkali juga direkomendasikan. Kare Karena na sanga sangatt banya banyakny knyaa peny penyeba ebab b yang yang seri seringk ngkal alii juga juga seca secara ra bersama-sama menyebabkan terjadinya in$eksi sinus paranasal, maka pengobatan untuk rhinosinusitis kronik k ronik juga menjadi lebih kompleks. Secara umum, pengobatan rhinosinusitis kronik seringkali membutuhkan waktu yang lebih lama dan apabila dibutuhkan, biasanya diberikan antibiotik berdasarkan hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an kultur kultur bakteri bakteri dan diberi diberikan kan untuk untuk jangka jangka waktu waktu 3-" minggu. Pengobatan Pengobatan sinusitis sinusitis berbeda tergantung tergantung penyebabnya. Sinusitis Sinusitis akut yang disebabkan oleh irus tidak akan mengalami e$ek bila diberikan antibiotik karena karena biasan biasanya ya in$eks in$eksii irus irus bersi$ bersi$at at self limiting dapat sembuh sendiri. 30
D/&'& /* ''67 S/* D/&'&
eiasi septum yang ringan tidak akan mengganggu, namun bila deiasi itu cukup cukup berat, berat, menyeb menyebabka abkan n penyempi penyempitan tan pada pada satu satu sisi sisi hidung. hidung. engan engan demikian, dapat mengganggu $ungsi hidung dan menyebabkan komplikasi.
31
0raum 0raumaa hidung hidung banyak banyak terjad terjadii akibat akibat kecelak kecelakaan aan yang yang bersi$ bersi$at at tumpul tumpul,, sehing sehingga ga beresi beresiko ko mengaki mengakibat batkan kan berbag berbagai ai macam macam kompli komplikas kasii misal misalnya nya in$eksi, obstruksi hidung, jaringan parut dan $ibrosis, de$ormitas sekunder, sineki sinekia, a, hidung hidung pelana, pelana, obstru obstruksi ksi duktus duktus nasool nasoolakr akrima imalis lis,, dan per$or per$orasi asi hidung. :erdasarkan :erdasarkan waktu, trauma hidung terbagi atas trauma baru, dimana dimana kalus belum terbentuk sempurna dan trauma lama, bila kalus sudah mengeras. :erdasarkan :erdasarkan hubungan dengan telinga telinga luar, luar, ada yang disebut disebut trauma trauma terbuka terbuka dan trau trauma ma tert tertut utup. up. 1rah rah trau trauma ma menen menentu tuka kan n kerus kerusak akan an yang yang terj terjadi adi,, misalnya bila trauma datang dari lateral, akan terjadi $raktur tulang hidung ipsila ipsilater teral al jika jika ringan ringan,, sedang sedangkan kan trauma trauma yang yang berat berat akan menyeb menyebabka abkan n deiasi septum nasi dan $raktur tulang hidung kontralateral. Septum hidung merupakan bagian dari hidung yang membatasi rongga hidung kanan kanan dan kiri. kiri. Septum Septum nasi nasi ber$un ber$ungsi gsi sebagai sebagai penopang penopang batang batang hidung hidung dorsum nasi. Septum nasi dibagi atas dua daerah anatomi antara lain bagian anterior, yang tersusun dari tulang rawan Luadrangularis dan bagian posterior, yang tersusun dari lamina perpendicularis os ethmoidalis dan omer. alam keadaan normal, septum nasi berada lurus di tengah tetapi pada orang dewasa biasanya septum nasi tidak lurus sempurna di garis tengah. eiasi septum dapat dapat meny menyeba ebabka bkan n obstr obstruk uksi si hidun hidung g jika jika dei deias asii yang yang terj terjad adii bera berat. t. Kecelakaan pada wajah merupakan $aktor penyebab deiasi septum terbesar pada orang dewasa. Dejala yang paling sering timbul dari deiasi septum ialah kesulitan bernapas melalui hidung. Kesulitan bernapas biasanya pada satu hidung, kadang juga pada hidung yang berlawanan. Pada beberapa kasus, deiasi septum juga dapat dapat meng mengaki akibat batka kan n drai drainas nasee sekr sekret et sinu sinuss terh terham ambat bat sehi sehingg nggaa dapat dapat menyebabkan sinusitis. eiasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial tubuh.
32
eiasi eiasi septum dibagi atas beberapa beberapa klasi$ikas klasi$ikasii berdasarkan berdasarkan letak deiasi, deiasi, yaitu4 !. 0ipe 0ipe , bila bila benjolan benjolan unilater unilateral al yang belum belum mengganggu mengganggu alira aliran n udara. %. 0ipe 0ipe , bila bila benjolan benjolan unilater unilateral al yang sudah sudah mengganggu mengganggu aliran aliran udara, udara, namun masih belum menunjukkan gejala klinis yang bermakna. 3. 0ipe , , bila bila dei deias asii pada pada conc concha ha medi mediaa are areaa oste osteom omea eata tall dan dan turbinasi tengah. ". 0ipe 0ipe >, >, bila bila QSR septum septum poster posterior ior ke sisi lain, lain, dan anteri anterior or ke sisi sisi lainnya. 5. 0ipe 0ipe >, >, bila bila tonjolan tonjolan besar unilater unilateral al pada dasar septum, septum, sementar sementaraa di sisi lain masih normal. ). 0ipe 0ipe >, bila tipe > ditambah ditambah sulkus sulkus unilat unilatera erall dari dari kaudal-en kaudal-entra tral, l, sehingga menunjukkan rongga yang asimetri. 8. 0ipe 0ipe >, >, bila kombinasi kombinasi lebih lebih dari dari satu tipe, tipe, yaitu yaitu tipe -tipe -tipe >. >. :entuk-bentuk dari de$ormitas hidung ialah deiasi, biasanya berbentuk + atau S, dislokasi bagian bawah kartilago septum ke luar dari krista maksila dan masuk ke dalam rongga hidung, dan penonjolan tulang atau tulang rawan septum. :ila memanjang dari depan ke belakang disebut krista dan bila sangat runcing dan pipih disebut spina. 0erdapat pula sinekia, yaitu bila deiasi atau krista septum bertemu dan melekat dengan konka dihadapannya.
;tiologi Penyebab Penyebab deiasi deiasi septum nasi antara antara lain trauma langsung, langsung, 'irth oulding #heory posis posisii yang yang abnorm abnormal al ketika ketika dalam dalam rahim rahim, , kelain kelainan an kongeni kongenital tal,, trauma sesudah lahir, trauma waktu lahir, dan perbedaan pertumbuhan antara sept septum um dan dan pala palatu tum. m. Eakt Eaktor or resi resiko ko dei deias asii sept septum um lebi lebih h besa besarr keti ketika ka persalinan. Setelah lahir, resiko terbesar terbesar ialah dari olahraga, misalnya olahraga kontak langsung tinju, karate, judo dan tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara.
33
&iagnosis eiasi eiasi septum biasanya biasanya sudah dapat dilihat dilihat melalui melalui inspeksi inspeksi langsung pada batang hidungnya. ?amun, diperlukan juga pemeriksaan radiologi untuk memastikan diagnosisnya. ari pemeriksaan rinoskopi anterior, dapat dilihat penonjolan septum ke arah deiasi jika terdapat deiasi berat, tapi pada deiasi ringan, hasil pemeriksaan bisa normal. eiasi septum yang ringan tida tidak k akan akan mengg enggan angg ggu, u, akan akan tetap etapii bila bila dei deias asii itu cuku cukup p ber berat, at, menyebabkan penyempitan pada satu sisi hidung. engan demikian, dapat mengganggu $ungsi hidung dan menyebabkan komplikasi. Dejala yang sering timbul biasanya adalah sumbatan hidung yang unilateral atau juga bilateral. Kelu Keluha han n lain lain iala ialah h rasa rasa nyer nyerii di kepal kepalaa dan dan di seki sekita tarr mata mata.. Sela Selain in itu, itu, penciuman juga bisa terganggu apabila terdapat deiasi pada bagian atas septum. Penatalaksanaan Penatalaksaan untuk kasus septum deiasi adalah 4 a b c d e
1nalge 1nalgesik sik,, untuk untuk mengura mengurangi ngi rasa rasa sakit. sakit. ekongestan, untuk mengurangi sekresi cairan hidung. Pem Pembeda bedaha han. n. Sept Septop opla last sti. i. S9 Sub-ucous %esection. %esection.
omplikasi eiasi septum dapat menyumbat ostium sinus, sehingga merupakan $aktor predisposisi terjadinya sinusitis. Selain itu, deiasi septum juga menyebabkan ruang hidung sempit, yang dapat membentuk polip.
SINUSITIS KARENA INFEKSI GIGI
34
6angan 6angan abaika abaikan n gigi gigi berlub berlubang ang,, teruta terutama ma gigi gigi bagian bagian atas. atas. 1njur 1njuran an tersebut bukan tanpa alasan. asyarakat memang dianjurkan untuk segera ke dokter dokter bila bila gigi gigi berlub berlubang ang untuk untuk menjal menjalani ani perawat perawatan. an. Sebab, Sebab, jika jika tidak, tidak, in$eksi bisa meluas hingga menyerang organ tubuh lain. Salah satunya bisa menyerang sinus. 1kibatnya, pasien yang mempunyai masalah pada gigi juga dapat menderita sinusitis maksillaris, yaitu radang pada rongga sinus yang letaknya di pipi. Sinusitis dapat disebabkan oleh komplikasi lelainan di dalam rongga rongga hidung hidung rinog rinogen en.. Penyebab Penyebab lain lain adalah adalah kompli komplikasi kasi kelain kelainan an gigi gigi dentogen. enurut 9oberto, tak semua gigi berlubang mengakibatkan sinusitis maksillaris. (anya gigi keempat dan seterusnya ke arah geraham bagian atas yang yang berpot berpotens ensi. i. (al ini karena ujung ujung akar giginya giginya dekat dekat sekali sekali dengan saluran sinus. Karena itu, jika gigi terin$eksi, ada kemungkinan in$eksinya meluas hingga ke sinus maksillaris. Digi pertama hingga ketiga bagian atas tak akan menyebabkan sinusitis maksilaris meski berlubang dan in$eksinya meluas. emikian pula halnya dengan gigi bagian bawah. eski gigi geraham meradang, in$eksinya tak akan meluas hingga ke sinus. Dejalanya sinusitis akibat akibat masala masalah h pada gigi gigi hampir hampir sama sama dengan dengan sinusi sinusitis tis maksil maksilari ariss pada umumnya, yaitu $lu yang tidak kunjung sembuh dan hidung terasa buntu di bagian yang sakit. 0idak jarang kondisi tersebut disertai sakit kepala dan adanya peradangan pada gigi. Digi yang rusak tidak harus dicabut. ndikasi gigi dicabut, yaitu bila akar gigi mengecil dan rusak disertai in$eksi meluas. 6ika akar gigi tidak rusak berat, dokter d okter hanya akan melakukan perawatan. Penyembuhan Pe nyembuhan dilakukan dari prioritas keluhan pasien. 6ika keluhan pasien lebih banyak ke sinusitisnya, bagian itulah yang diobati terlebih dahulu. Perawatan gigi dapat dilakukan setelahnya. Selain itu, dapat juga sinusitis dan masalah pada gigi dilakukan terapi secara bersamaan.
35
menggambarkan perselubungan atau penebalan lapisan lendir dinding sinus. (asil pemeriksaan itulah yang menentukan tahap pengobatannya.
S1K0 K;P121 D;6121 ?9 S?
". engapa engapa keluar lendir lendir kuning kuning kehijauan kehijauan sedangkan sedangkan saat saat sujud sujud berwarna berwarna kuning= kuning= Pada kasus skenario, pasien diduga menderita rinosinusitis kronis. Selain dari tanda-tanda dan onset, hal ini juga mendukung kemungkinan sudah adanya in$eksi sekunder pada mukosa hidung yang menyebabkan tampak gambaran
36
mukosa mukosa lendir kuning kehijauan kehijauan saat kondisi kondisi biasa. biasa. Sekret yang keluar saat sujud sujud diduga diduga merupa merupakan kan sekret sekret yang yang berasa berasall dari dari sinus sinus ma#ill ma#illari ariss karena karena ostium sinus ma#illaris lebih tinggi dari dasar sinus. Sekret berwarna kuning saat bersujud kemungkinan terjadinya terjadinya in$lamasi in$lamasi pada sinus belum disertai disertai in$eksi sekunder.
5. nterp nterpret retasi asi pemeri pemeriksa ksaan an $isik $isik pada skenari skenario. o. a >ital >ital sign sign dalam dalam bata batass normal normal b Palpasi sinus paranasal nyeri. ?yeri merupakan salah satu tanda in$lamasi, sehingga dapat dicurigai terjadi suatu peradangan pada sinus paranasal. c ukosa ukosa caum caum nasi liid liid edema. edema. (al ini ini merupaka merupakan n salah satu satu tanda rhinitis allergic, allergic , dimana pada penyakit ini dengan pemeriksaan rhinoskopi anterior ditemukan mukosa edema, basah, warna liid/pucat, sekret encer dan banyak. d Sekre Sekrett kunin kuning g kent kental al pada pada meat meatus us nasi nasi medi media. a. eat eatus us medi mediaa meru merupa pakan kan muara dari sinus $rontalis, sinus ma#illaris dan cellulae ethmoidalis anterior. 1danya penumpukan sekret disini bisa menimbulkan obstruksi pada ostium sinus sehingga menimbulkan tekanan negati$ dalam rongga sinus sehingga menimbulkan transudasi cairan pada sinus tersebut. e eiasi eiasi septum septum nasi ke kiri . (al ini menimbu menimbulka lkan n mani$e mani$esta stasi si berupa berupa sumbatan hidung unilateral atau bilateral, nyeri kepala atau sekitar mata, dan hiposmia. hiposmia. ani$estas ani$estasii tersebut tersebut persis persis seperti seperti yang dikeluhkan dikeluhkan pasien pasien pada skenario. eiasi septum dapat menyumbat ostium sinus sehingga merupakan $aktor predisposisi sinusitis. $ 0onsil 0onsil 0!-0!. 0!-0!. (al ini ini berarti berarti normal, normal, tidak tidak ada hipertr hipertro$i o$i adenoid. adenoid.
). Pemeri Pemeriksa ksaan an penunj penunjang ang yang yang diper diperluk lukan an
37
dilakuk dilakukan an pemeri pemeriksa ksaan an radiol radiologi ogi.. Pemeri Pemeriksaa ksaan n transi transilum lumina inasi si untuk untuk sinus sinus maksi maksilla llaris ris dan sinus sinus $ronta $rontali liss membu membutuh tuhkan kan lampu lampu khusus khusus sebaga sebagaii sumber sumber cahaya. Pemeriksaan ini dilakukan di ruangan yang gelap. 0ransiluminasi sinus maksillaris dilakukan dengan memasukkan sumber cahaya ke rongga mulut dan bibir dikatupkan sehingga sumber cahaya tidak tampak lagi. Setelah itu, tampak daer daerah ah in$r in$raa orbi orbita ta tera terang ng sepe sepert rtii bula bulan n sabi sabit. t. ?orma ?ormaln lnya ya,, tamp tampak ak daer daerah ah berwarna merah ketika cahaya dimasukkan dan hal inilah yang menjadi penanda bahwa tidak ada cairan di rongga sinus. 2alu, untuk pemeriksaan transiluminasi sinus $rontalis, lampu diletakkan di daerah bawah sinus $rontalis dekat kantus medius. 1mati juga cahaya terang yang tampak di area sinus $rontalis. 1rea yang berwarna merah setelah dimasukkan cahaya menandakan tidak ada cairan di sinus $rontalis. Pemeriksaan radiologi pada sinus paranasal dilakukan untuk membantu menega menegakka kkan n diagno diagnosis sis.. Pemeri Pemeriksa ksaan an terseb tersebut ut di antara antaranya nya adalah adalah radiog radiogra$ ra$ii konensional, omputed #omography #omography +0, +0, agnetic agnetic %esonance $maging 9, 9, dan dan
ultr ultras ason onog ogra ra$i $i..
9adi 9adiog ogra ra$i $i
kon konen ensi sion onal al,,
yaitu aitu
deng dengan an
proy proyek eksi si
occipi occipitom toment ental al proye proyeksi ksi Aaters aters atau atau proyek proyeksi si occipi occipito$ to$ront rontal al proye proyeksi ksi +aldwell, biasanya dilakukan pada kasus in$lamasi akut. Selain itu, pemeriksaan ini ini juga juga memb membant antu u eal ealua uasi si $rak $raktu turr di daera daerah h midfacial . Sinus Sinus spheno sphenoida idali liss kadang sulit untuk diealuasi dengan pemeriksaan ini. 6ika diyakini ada gangguan yang mengenai sinus sphenoidalis, pemeriksaan tambahan, seperti proyeksi sinus lateral, perlu dilakukan. Sinus maksillaris dan sinus $rontalis dapat diealuasi dengan pemeriksaan radiogra$i konensional ini. Pemeriksaan +0 diindikasikan untuk kasus sinusitis kronis, trauma, tumor, atau adanya mal$ormasi. Pemakaian gigi tiruan berbahan metal dapat merusak gambar gambar hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an +0. +0.
38
akan terlihat densitas densitas udaranya melalui +0 scan +0 scan.. leh karena itu, hasil +0 scan +0 scan akan menunjukkan warna hitam di area sinus. 9 dapat memperlihatkan memperlihatkan soft-tissue-dis dengan sangat baik. soft-tissue-discrimination crimination dengan Peme Pemeri riks ksaa aan n 9 9 diin diindi dika kasi sika kan n untuk untuk gangg gangguan uan yang yang meli melibat batka kan n sinu sinuss paranasalis, caum cranii, dan orbita. 9 dapat membedakan lesi soft tissue pada sinus paranasalis, seperti mucocele, kista, dan polip. embedakan antara solid tumor tissue tissue dan reaksi in$lamasi peri$okal juga dapat dilakukan melalui 9. 9. 9 9 dikon dikontr trai aindi ndika kasi sikan kan untuk untuk pasie pasien n deng dengan an electrical electrically ly controll controlled ed device, device, sepert sepertii cardiac pacemaker , pompa pompa insuli insulin, n, pompa statik, statik, dan cochlear implant . Pemeriks Pemeriksaan aan ultrasound juga dapat dilakukan untuk memeriksa sinus paranasalis dengan A and ' mode. mode. Pemeri Pemeriksa ksaan an ini berguna berguna untuk follow up proses in$lamasi akut. Sinus $rontalis dan sinus ma#illaris adalah daerah yang paling terakses dalam pemeriksaan ultrasound . Sel ethmoidalis anterior dapat dipe diperi riks ksaa
mela melalu luii
cant canthu huss
medi medial al orbi orbita ta,,
teta tetapi pi hany hanyaa
dapa dapatt
dipe diperi riks ksaa
menggunakan menggunakan small A-mode transducer , atau yang lebih lebih mahal, mahal, speciali+ed 'mode transducer transducer . Sinus sphenoidalis tidak dapat diperiksa dengan pemeriksaan ini karena posisinya.% BAB III KESIMPULAN
ari ari hasil hasil pembaha pembahasan san skenar skenario io dapat dapat disim disimpul pulkan kan bahwa bahwa pasien pasien pada pada skenario kemungkinan mengalami perjalanan penyakit kronis karena pasien keluhan pasien yaitu hidung meler dengan lendir memberat sudah sejak tiga bulan terakhir. Pasien mengeluh nyeri di pipi kanan dan kiri mengarahkan tejadinya rhinosinusitis ma#illaris kanan dan kiri, namun untuk diagnosis pastinya diperlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi.
39
9iwaya 9iwayatt pasien pasien dengan dengan bersin bersin-be -bersi rsin n di pagi pagi hari hari atau atau bila bila terpapa terpaparr debu mengarahkan pasien kemungkinan mempunyai riwayat rhinitis alergi, namun untuk memastikannya diperlukan tes cukit kulit skin prick test . . Pemeriksaan $isik adanya deiasi septum nasi diduga memperberat keluhan pasien atau dapat juga karena pilek terus-menerus menyebabkan terjadinya septum deiasi.
40
BAB I! SARAN
Saran untuk kelompok kami agar kami dapat datang tepat waktu. (al ini supaya diskusi tutorial dapat berjalan dengan tepat waktu sehingga banyak materi yang dapat dibahas dalam diskusi. Selain itu, kami harus dapat memberikan pendapat dengan lebih akti$ dan tidak takut salah sehingga kami dapat saling sharing saling sharing ilmu dan belajar bersama. Kami juga harus lebih berkoordinasi tugas satu sama lain, menghargai menghargai pendapat, dan mengerti mengerti tanggung jawab masing-masing masing-masing.. Saran untuk pembaca diharap bisa mengambil in$ormasi sebanyak-banyaknya dan menyebarkan pada yang masyarakat lain sehingga pengetahuan mengenai masalah gangguan pada hidung dan tenggorok dapat diketahui oleh masyarakat. Kami Kami meny menyada adari ri bahwa bahwa tugas tugas ini ini ters tersus usun un dala dalam m bent bentuk uk yang yang masi masih h sederhana sederhana sehingga masih banyak banyak kekurangan kekurangan dan kelemahanny kelemahannya. a. Kami berharap semo semoga ga tuga tugass ini ini dapat dapat berm berman$ an$aat aat bagi bagi kami kami semu semuaa sendi sendiri ri dan dan bahka bahkan n bagi bagi pembaca yang lain. Kami juga menerima kritik, saran, dan tambahan ilmu lainnya sehingga sehingga kami dapat bersama-sam bersama-samaa belajar belajar dan ilmu tersebut tersebut dapat berman$aat berman$aat bagi kami di saat ini atau masa depan.
41
DAFTAR PUSTAKA
;lise ;lise K, dkk %&&8. %&&8. 'uku A"ar $lmu esehatan ## . ;disi ke ). 6akarta4 :alai Penerbit EK<. ;liFabeth 1 et al %&!&. anagement %&!&. anagement of allergic and non-allergic rhinitis rhinitis a primary care
summary
of
the
'SA$
guideline.
www.thepcrj.org/journ/ol!7/!73%!8%%%.pd$. www.thepcrj.org/journ/ol!7/!73%!8%%%.pd$. iakses September %&!5 . Duyton Duyton 1+, 1+, (all (all 6; %&&). %&&). #e*tbook of edical Physiology .uyton and all! ;leenth ediotion. Pennsylania4 ;lseier Saunders. http4//www.nlm.nih.go/medlineplus/ency/article/&&3&5!.htm.. iakses !" September http4//www.nlm.nih.go/medlineplus/ency/article/&&3&5!.htm %&!5. rawati et al %&!%. 'uku %&!%. 'uku A"ar $lmu esehatan ## Sinus Paranasal . ;disi ke 8. 6akarta4 EK <. 2alwani 1K ed %&&'. urrent diagnosis and treatment /tolaryngology head and neck surgery! Second edition.
angunkusumo ;., Soetjipto . %&&8. Sinusitis. alam 4 :uku 1jar lmu lmu Kesehatan 0elinga 0elinga (idung 0enggorok Kepala dan 2eher. ;disi Keenam. 6akarta 4 EK <, hal 4 !!'-!%%. angunkusumo, ;ndang. Aardani, 9etno S. %&&8. Polip (idung dalam Soepardi, ;$iaty 1. skandar, ?urbaity. 'uku ?urbaity. 'uku A"ar $lmu esehatan #eli #elinga nga idung #enggorok #enggorok epala Leher Leh er 1disi 2! 6akarta4 Eakultas Kedokteran
#reatment!
www.primehealthchannel.com/rhinorrhea-de$inition-
symptoms-causes-diagnosis-and-treatment.html.. iakses september %&!5. symptoms-causes-diagnosis-and-treatment.html
43