LAPORAN BELAJAR MANDIRI TUTORIAL SKENARIO A BLOK 10
DISUSUN OLEH :
NAMA : RONY WIRANTO KELAS : ALPHA NIM
: 04011281520166
LEARNING ISSUE
1) ENTAM ENTAMOEBA OEBA HISTOL HISTOLY YTICA
Para Parasi sitt Entamoeba histolytica merupa merupakan kan parasit parasit yang yang termasuk termasuk ke dalam dalam angg anggot otaa kela kelass Rhiz Rhizop opod odaa rhiz : akar! podium: podium: kaki"# Entamoeba histolytica ditemu ditemukan kan hampir hampir di seluru seluruh h dunia! dunia! tetapi tetapi pre$al pre$alens ensii terting tertinggi gi didapa didapatka tkan n di negara%negara &erkem&ang terutama di daerah endemik seperti Dur&an! I&adan! dan 'ampala di ()rika yang men*apai angka +,-# (ngka mortalitas diperkirakan .+#,,, per tahun# Entamoeba histolytica pertama histolytica pertama kali ditemukan oleh Losh tahun /0.+ dari tin1a disentri seorang penderita di Leningrad! Rusia# Pada autopsi! Losh menemukan Entamoeba histolytica &ent &entuk uk tro) tro)oz ozoi oitt dala dalam m usus usus &esa &esarr! teta tetapi pi ia tida tidak k mengetahui hu&ungan kausal antara parasit ini dengan kelainan ulkus usus terse&ut# S*ha S*hau udin din tahu tahun n /2,3 2,3 mem&e em&eri ri nama ama spes spesie iess Entamoeba histolytica dan mem& mem&ed edak akan anny nyaa deng dengan an amoe amoe&a &a yang yang 1uga 1uga hidu hidup p dala dalam m usus usus &esar &esar yaitu yaitu Entamoeba coli# coli#
A.
M!"#
%$Dalam siklus siklus hidupnya! hidupnya! E. histolytica mempunyai 4 stadium! yaitu stadium tro)ozoit tro)ozoit &entuk histolitika histolitika dan &entuk minuta" dan stadium kista# 5ro)ozoit 5ro)ozoit E. histolytica memiliki histolytica memiliki *iri%*iri mor)ologi: /# Uku Ukuran ran /,% /,%6 6, 7m 7m 4# Sitoplasma Sitoplasma &ergranu &ergranular lar dan mengan mengandung dung eritrosit eritrosit R89"! R89"! yang yang merupakan merupakan penanda penting untuk diagnosisnya diagnosisnya 3# 5erdapa 5erdapatt satu &uah inti inti entamoe&a! entamoe&a! ditandai ditandai dengan dengan karyoso karyosom m padat yang yang terletak di tengah inti! serta kromatin yang terse&ar di pinggiran inti # 8erg 8ergera erak k prog progre resi) si) deng dengan an alat alat gerak gerak ekto ektopl plas asma ma yang ang le&a le&ar! r! dise& dise&ut ut pseudopodia# pseudopodia#
5ro)ozoit Entamoeba histolytica
8entuk histolitika dan &entuk minuta prekista" merupakan &entuk tro)ozoit trophos: makan"# Per&edaan antara kedua &entuk tro)ozoit terse&ut adalah &entuk histolitika &ersi)at patogen dan mempunyai ukuran yang le&ih &esar dari &entuk minuta# 8entuk histolitika dapat hidup di 1aringan hati! paru! usus &esar! kulit! otak! dan $agina# 8entuk ini &erkem&ang &iak dengan pem&elahan &iner di dalam 1aringan yang ditempatinya dan &ersi)at merusak 1aringan sekitarnya melalui sekresi proteinase! sesuai dengan nama spesiesnya yaitu Entamoeba histolytica histo: 1aringan! lysis: han*ur"# Endoplasma mengandung &utiran halus! &iasanya tidak mengandung &akteri atau sisa makanan! tetapi mengandung eritrosit R89"# Ektoplasmanya tidak &er;arna dan terdapat pada &agian terluar sel# 5erdapatnya pseudopodium yang di&entuk oleh ektoplasma memudahkan E. histolytica untuk &ergerak se*ara *epat# 8entuk minuta merupakan &entuk pokok esensial" dalam daur hidup E. histolytica# 8entuk minuta &erukuran /,%4, mikron! memiliki inti entamoe&a dengan endoplasma &er&utir % &utir halus# Pada &agian endoplasmanya tidak terdapat SD< tetapi mengandung &akteri serta sisa makanan# Ektoplasma tidak nyata! hanya tampak &ila mem&entuk pseudopodium# Pseudopodium yang ada di&entuk se*ara perlahan%lahan sehingga pergerakannya relati) lam&at# Sedangkan kista E. histolytica memiliki *iri%*iri mor)ologi se&agai &erikut: /# 8entuk memadat mendekati &ulat! ukuran /,%4, 7m 4# 'ista matang memiliki &uah inti entamoe&a 3# 5idak di1umpai lagi eritrosit di dalam sitoplasma # 'ista yang &elum matang memiliki glikogen chromatoidal bodies" &er&entuk seperti *erutu! namun &iasanya menghilang setelah kista matang#
'ista Entamoeba histolytica
8entuk kista di&entuk di rongga usus &esar! ukurannya /,%4, mikron! dengan &entuk &ulat hingga lon1ong! mempunyai dinding kista se&agai pelindung diri! dan &erinti entamoe&a# Dalam tin1a! &entuk ini &iasanya memiliki inti se&anyak /! 4! atau # Pada endoplasma terdapat &enda kromatoid &erukuran &esar yang se&enarnya merupakan kumpulan ri&osom# Selain itu 1uga terdapat $akuol glikogen se&agai penyimpan *adangan makanan# Pada kista yang le&ih matang! &enda kromatoid dan $akuol glikogen &iasanya sudah tidak terdapat lagi# 8entuk kista memiliki $ia&ilitas yang tinggi! yakni dapat &ertahan hingga 3 &ulan pada lingkungan yang sesuai#
B. D&'! H%('
8entuk yang in)ekti) adalah kista# In)eksi ter1adi dengan menelan kista yang matang# 8ila kista yang matang tertelan! kista terse&ut akan tetap utuh ketika sampai di lam&ung# 5erdapatnya dinding kista yang kuat menye&a&kan kista dapat &ertahan terhadap asam lam&ung# Setelah tertelan! kista akan mengalami eksistasi
di ileum &agian &a;ah men1adi tro)ozoit kem&ali! dengan keluarnya &entuk%&entuk minuta yang kemudian menu1u usus &esar# 5ro)ozoit kemudian memper&anyak diri dengan pem&elahan &iner# 8entuk minuta ini kemudian dapat &eru&ah men1adi &entuk histolitika yang patogen dan hidup di mukosa usus &esar serta dapat menim&ulkan ge1ala#
C. E%(*+%#
%$ Entamoeba histolytica terse&ar sangat luas di dunia# Penularan umumnya ter1adi karena makanan atau minuman yang ter*emar oleh kista ame&a# Penularan tidak ter1adi melalui &entuk tro)ozoit! se&a& &entuk ini akan rusak oleh asam lam&ung# 'ista Entamoeba histolytica mampu &ertahan di tanah yang lem&a& selama 0 % /4 hari! di air 2 % 3, hari! dan di air dingin =9" dapat &ertahan hingga 3 &ulan# 'ista akan *epat rusak oleh pengeringan dan pemanasan +,=9# Pre$alensi Entamoeba histolytica di &er&agai daerah di Indonesia &erkisar antara /, % /0 -# (me&iasis! penyakit yang dise&a&kan oleh E. histolytica 1uga terse&ar luas di &er&agai negara# Pada &er&agai sur$ei menun1ukkan )rekuensi diantara ,!4 % +, - dan &erhu&ungan dengan sanitasi lingkungan! sehingga penyakit ini akan &anyak di1umpai pada daerah tropik dan su&tropik yang sanitasinya 1elek# Di negara RR9!
rekuensi in)eksi Entamoeba histolytica diukur dengan 1umlah pengandung kista# Sum&er in)eksi terutama ?*arrier? yakni penderita ame&iasis tenpa ge1ala klinis yang dapat &ertahan lama megeluarkan kista yang 1umlahnya ratusan ri&u perhari# 8entuk kista terse&ut dapat &ertahan diluar tu&uh dalam ;aktu yang lama#
'ista dapat mengin)eksi manusia melalui makanan atau sayuran dan air yang terkontaminasi dengan tin1a yang mengandung kista# In)eksi dapat 1uga ter1adi dengan atau melalui $ektor serangga seperti lalat dan ke*oa lipas" atau tangan orang yang menya1ikan makanan food handler " yang menderita se&agai ?*arrier@! sayur%sayuran yang dipupuk dengan tin1a manusia dan selada &uah yang ditata atau disusun dengan tangan manusia# 8ukti%&ukti tidak langsung tetapi 1elas menun1ukkan &ah;a air merupakan perantara penularan# Sum&er air minum yang terkontaminasi pada tin1a yang &erisi kista atau se*ara tidak senga1a ter1adi ke&o*oran pipa air minum yang &erhu&ungan dengan tangki kotoran atau parit# Penularan diantara keluarga sering 1uga ter1adi terutama pada i&u atau pem&antu rumah tangga yang merupakan ?*arrier@! dapat mengkontaminasi makanan se;aktu menyediakan atau menya1ikan makanan terse&ut#
D. D%&$,-%-
Selain
menilai
ge1ala
dan
tanda! diagnosis
ame&iasis
yang
akurat
mem&utuhkan *+*!%.-&&, /%,& untuk mengidenti)ikasi &entuk tro)ozoit dan kista#
enema! aspirat! dan &iopsi# Pemeriksaan yang le&ih ma1u adalah dengan prosedur serologis# Namun dipastikan &ah;a pemeriksaan ini 1auh le&ih mahal# Aenis%1enis pemeriksaan serologis adalah indire*t hemagglutination assay IH("! enzyme% linked imunosor&ent assay ELIS("! dan indire*t immuno)luores*ent I>("# Pemeriksaan serologis! test haemaglutinasi! test presipitin! pemeriksaan radiologis atau scalhing &erperan pada penderita ekstra intestinal ame&iasis# (spirasi a&ses dapat dilakukan dengan menemukan *airan ;arna *oklat dan pada akhir aspirasi akan ditemukan &entuk tropozoit# Pada ame&iasis kolon akut &iasanya diagnosis klinis ditetapkan &ila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut mules"# 8iasanya ge1ala diare &erlangsung tidak le&ih dari /, kali sehari# (me&iasis kolon menahun &iasanya terdapat ge1ala diare yang ringan diselingi dengan obstipasi# Dapat 1uga ter1adi suatu eksaser&asi akut dengan sindrom disentri# Diagnosis la&oratorium ditegakkan dengan menemukan Entamoeba histolytica &entuk histolitika dalam tin1a# 8ila amoe&a tidak ditemukan! pemeriksaan tin1a perlu diulangi 3 hari &erturut% turut# Reaksi serologi perlu dilakukan untuk menun1ang diagnosis# Proktoskop dapat digunakan untuk melihat luka yang terdapat di rektum dan untuk melihat kelainan di sigmoid digunakan sigmoidoskop# Sedangkan pada ame&iasis hati se*ara klinis dapat di&uat diagnosis &ila terdapat ge1ala &erat &adan menurun! &adan terasa lemah! demam! tidak na)su makan disertai pem&esaran hati yang nyeri tekan# Pada pemeriksaan radiologi &iasanya didapatkan peninggian dia)ragma# Pemeriksaan darah menun1ukkan adanya leukositosis#
E. P*,&/&.-&,&&,
Penderita ame&iasis harus dio&ati! dengan atau tanpa ge1ala# O&at%o&at ame&isidal di&agi atas dua grup! yakni luminal ame&i*ides dan tissue ame&i*ides# 5ermasuk golongan yang pertama adalah iodoBuinol dan diloCadine )uroat! dan termasuk golongan kedua adalah metronidazol! klorokuin! dan dehidroemetin# 8e&erapa o&at ame&iasis yang penting adalah : 1 E+*/%, H%(!.#!%(&
O&at ini &erkhasiat terhadap &entuk histolitika# Pem&erian emetin ini hanya e)ekti) &ila di&erikan se*ara parenteral karena pada pem&erian
se*ara oral a&sorpsinya tidak sempurna# 5oksisitasnya relati) tinggi! terutama terhadap otot 1antung# Dosis maksimum untuk orang de;asa adalah 6+ mg sehari# Lama pengo&atan sampai 6 hari# Pada orang tua dan orang yang sakit &erat! dosis harus dikurangi# Pem&erian emetin tidak dian1urkan pada ;anita hamil! pada penderita dengan gangguan 1antung dan gin1al# Emetin e)ekti) untuk pengo&atan a&ses hati ame&iasis hati"# 2 K#!.'%,
O&at ini merupakan amoe&isid 1aringan! &erkhasiat terhadap &entuk histolitika# E)ek samping dan e)ek toksiknya &ersi)at ringan antara lain mual! muntah! diare! sakit kepala# Dosis untuk orang de;asa adalah / gram sehari selama 4 hari! kemudian +,, mg sehari selama 4 sampai 3 minggu# A,/% B%/%.
5etrasiklin dan eritomisin &eker1a se*ara tidak langsung se&agai ame&isid dengan mempengaruhi )lora usus# Peromomisin &eker1a langsung pada amoe&a# Dosis yang dian1urkan adalah 4+ mgkg &&hari selama + hari! di&erikan se*ara ter&agi# 4 M*/!,%(&3# N%/!&+%(&3#)
F. P*,*$&&,
Pen*egahan penyakit ame&iasis terutama ditu1ukan kepada ke&ersihan perorangan personal hygiene" dan ke&ersihan lingkungan environmental hygiene"# 'e&ersihan perorangan antara lain adalah men*u*i tangan dengan &ersih sesudah men*u*i anus dan se&elum makan# 'e&ersihan lingkungan meliputi : memasak air minum! men*u*i sayuran sampai &ersih atau memasaknya se&elum dimakan! &uang air &esar di1am&an! tidak menggunakan tin1a manusia untuk pupuk! menutup dengan &aik makanan yang dihidangkan untuk menghindari kontaminasi oleh lalat dan lipas! mem&uang sampah ditempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat#
8anyak *ara dalam penularan parasit ini! dan &anyak pula *ara untuk menanggulanginya! yang &e&erapa diantaranya yaitu: 1. Setiap penderita harus dio&ati! termasuk symptomless *arrier 2. 'arena media air sangat penting peranannya dalam penularan! maka perlu diperhatikan ke&ersihan suplai air minum# Hal ini akan &erhu&ungan dengan 1arak 1am&an dari sumur 3.
G. G*& K#%,%-
8entuk histolitika yang &erhasil menem&us mukosa usus &esar akan mensekresi suatu enzim cystein proteinase yang dapat melisis 1aringan# 'emudian &entuk histolitika ini dapat masuk hingga lapisan su&mukosa dengan menem&us lapisan muskularis mukusae# Dengan &ersarangnya &entuk histolitika pada lapisan su&mukosa! akan ter&entuk kerusakan 1aringan yang makin meluas sehingga ter1adi luka yang dise&ut '#.'- &+*7 Proses yang ter1adi terutama adalah nekrosis dengan lisis sel 1aringan histolisis"# Reaksi peradangan dapat ter1adi 1ika 1uga ter1adi in)eksi sekunder# 8entuk histolitika mudah ditemukan dalam 1umlah &esar pada &agian dasar dan dinding ulkus# Dengan peristalsis ulkus! &entuk histolitika ini dikeluarkan &ersamaan isi ulkus untuk menyerang lagi mukosa usus yang masih sehat atau dikeluarkan &esama tin1a# 5in1a yang mengandung &entuk histolitika ini dise&ut se&agai tin1a disentri dan umumnya &er*ampur lendir dan darah# e1ala dapat &er$ariasi! mulai rasa tidak enak di perut a&dominal dis*om)ort" hingga diare# e1ala yang khas adalah sindroma disentri! yakni kumpulan ge1ala gangguan pen*ernaan yang meliputi diare &erlendir dan &erdarah disertai tenesmus# Lesi yang tipikal ter1adi di usus &esar! yakni adanya ulkus dikarenakan kemampuan ame&a ini untuk mengin$asi dinding usus# Lesi primer &iasanya ter1adi di sekum! apendiks! dan &agian%&agian di sekitar kolon asendens# am&aran ulkusnya seperti gaung &otol flask-shaped ulcer "! dengan hanya satu atau &e&erapa titik penetrasi di mukosa usus# Ulkus ter1adi di su&mukosa hingga lamina
muskularis dari usus# Ulkus yang le&ih dalam dapat meli&atkan lamina serosa! sehingga dapat ter1adi per)orasi hingga rongga peritoneum# Pen1alaran dapat pula ter1adi melalui 1alan aliran darah hematogen"# Dengan 1alan ini pen1alaran dapat &erlangsung hingga ke organ%organ yang 1auh! seperti limpa dan otak! sehingga menim&ulkan a&ses di tempat%tempat terse&ut# e1ala%ge1ala klinik dari (me&iasis tergantung daripada lokalisasi dan &eratnya in)eksi# (me&iasis dapat &erlangsung tanpa ge1ala asimtomatis"# Penderita kronis mungkin memiliki toleransi terhadap parasit! sehingga tidak menderita ge1ala penyakit lagi# Dari hal ini &erkem&ang istilah symptomless carrier ! terutama di daerah dingin yang dapat mengeluarkan &er1uta%1uta kista sehari# Penderita ame&iasis intestinalis ame&iasis usus dan kolon" sering di1umpai tanpa ge1ala atau adanya perasaan tidak enak diperut yang samar%samar! dengan adanya konstipasi! lemah dan neurastenia# In)eksi menahun dengan ge1ala su&klinis dan terkadang dengan eksaser&asi kadang%kadang menim&ulkan ter1adinya kolon yang ?irrita&le@ sakit perut &erupa kolik yang tidak teratur# (me&iasis yang akut mempunyai masa tunas / F / minggu# Dengan adanya sindrom disentri &erupa diare yang &erdarah dengan mukus atau lendir yang disertai dengan perasaan sakit perut dan tenesmusani yang 1uga sering disertai dengan adanya demam# (me&iasis yang menahun dengan serangan disentri &erulang terdapat nyeri tekan setempat pada a&domen dan terkadang disertai pem&esaran hati# Penyakit menahun yang melemahkan ini mengaki&atkan menurunnya &erat &adan# (me&iasis ekstra intestinalis mem&erikan ge1ala sangat tergantung kepada lokasi a&sesnya# Gang paling sering di1umpai adalah ame&iasis hati dise&a&kan metastasis dari mukosa usus melalui aliran sistem portal# Sering di1umpai pada orang%orang de;asa muda dan le&ih sering pada pria daripada ;anita dengan ge1ala &erupa demam &erulang! kadang%kadang disertai menggigil! ikterus ringan! &agian kanan dia)ragma sedikit meninggi! sering ada rasa sakit sekali pada &ahu kanan dan hepatomegali# (&ses ini dapat meluas ke paru%paru disertai &atuk dan nyeri tekan inter*ostal! pleural e))usion dengan demam disertai dengan menggigil# Pada pemeriksaan darah di1umpai lekositosis kadang%kadang ame&iasis hati sudah lama diderita tanpa tanda%tanda dan ge1alanya khas yang sukar didiagnosa# In)eksi amoe&a di otak menun1ukkan &er&agai tanda dan ge1ala seperti a&ses atau
tumor otak# Sayang sekali in)eksi seperti ini &aru didiagnosa pada autopsi otak# (me&iasis ekstra intestinalis ini dapat 1uga di1umpai di penis! $ul$a! perineum! kulit setentang hati atau kulit setentang *olon atau di tempat lain dengan tanda% tanda suatu ulkus dengan pinggirnya yang tegas! sangat sakit dan mudah &erdarah# (me&iasis rektum &ila tidak dio&ati dapat menye&ar ke kulit sekitar anus! menye&a&kan ame&iasis perineal atau ke $agina! menye&a&kan ame&iasis $agina# Di kulit dan $agina ame&a ini menim&ulkan ulkus#
H. K#&-%"%.&-%
(dapun taksonomi dari Entamoeba histolytica ialah se&agai &erikut:
K%,$(+
P!/%-/&
S'7.%,$(+
P!/3&
P#'+
S&!+&-/%$!&
S'7#'+
S&!(%,&
C#&--
L7-*&
O!(*!
A+*7%(&
9&+%#
E,(&+*7%(&*
G*,'-
Entamoeba
S*%*-
Entamoeba histolytica
2) PEMERIKSAAN 9ISIK UMUM KHUSUS DAN LABORATORIUM
A. PEMERIKSAAN 9ISIK UMUM DAN KHUSUS
Pemeriksaan )isik umum &ertu1uan untuk memperoleh in)ormasi mengenai status kesehatan pasien# 5u1uan de)initi) pemeriksaan )isik adalah! pertama! untuk mengidenti)ikasi status ?normal@ dan kemudian mengetahui adanya $ariasi dari keadaan normal terse&ut# Pada kasus! keadaan umum penderita tampak sakit sedang#
1 T*.&,&, D&!& TD)
5ekanan darah adalah tekanan yang ditim&ulkan pada dinding arteri# 5ekanan pun*ak ter1adi saat $entrikel &erkontraksi dan dise&ut tekanan sistolik # 5ekanan diastolik adalah tekanan terendah yang ter1adi saat $entrikel relaksasi# (dapun tekanan darah normal untuk orang de;asa menurut HO adalah :
(meri*an Heart (sso*iation dan (meri*an (*ademy o) Pediatri*s menyarankan anak rutin men1alani pemeriksaan tekanan darah se1ak usia dini# 5ekanan darah se&enarnya &ergantung pada usia dan 1enis kelamin# Untuk anak perempuan usia 6 tahun! tekanan sistolik &erkisar /,0%//! sedangkan untuk diastolik adalah ./%.+# 8erdasarkan kasus! tekanan darah yang didapatkan dari pasien yaitu /,,.,# Dalam hal terse&ut! tekanan darah sistolik dan diastolik memang sedikit le&ih rendah dari nilai normalnya# alaupun termasuk dalam kategori Hipotensi! tapi masih dalam &atas ;a1ar atau normal#
2 H*&!/ R&/* HR)
Heart Rate HR" adalah 1umlah denyut 1antung per menit# Heart Rate atau ke*epatan 1antung se&enarnya 1uga &ergantung pada usia# Pada de;asa! ke*epatan 1antung kurang dari 6, kali dise&ut &radikardia! dan ke*epatan 1antung le&ih dari /,, kali dise&ut takikardia# Namun! atlet yang &aik kondisinya! dapat menun1ukkan ke*epatan 1antung kurang dari 6, kali! dan ke*epatan 1antung le&ih dari /,, kali dapat ter1adi pada pasien yang &erolahraga atau gelisah#
Pada kasus! ke*epatan 1antung yang didapatkan dari pasien ialah /, kali per menit# 8erdasarkan ta&el di atas! untuk anak usia 6 tahun ke*epatan 1antung pasien dikategorikan normal#
R*-%!&/! R&/* RR)
Inspeksi dilakukan untuk menge$aluasi Respiratory Rate RR" atau ke*epatan pernapasan pasien# 'arena ke&anyakan orang tidak menyadari pernapasannya dan mendadak men1adi ;aspada terhadap pernapasannya sehingga dapat mengu&ah pola pernapasan normalnya! maka 1angan mem&eritahu pasien ketika mengukur ke*epatan pernapasannya# 'e*epatan pernapasan normal &er$ariasi tergantung usia# Untuk de;asa! ke*epatan na)as kurang dari /4 kali per menit dise&ut &radipnea dan ke*epatan napas le&ih dari 4, kali per menit dise&ut takipnea#
Pada kasus! ke*epatan pernapasan yang didapatkan dari pasien ialah 4 kali per menit# 8erdasarkan ta&el di atas! untuk anak usia 6 tahun ke*epatan pernapasan pasien dikategorikan normal#
4 T*+*!&/'! ; S''
Untuk men1aga )ungsi meta&olisme normal! suhu tu&uh se*ara umum diatur oleh hipotalamus# Hipotalamus mengatur agar suhu selalu &erada pada rentang yang sempit# Rentang suhu tu&uh normal untuk de;asa adalah 36!%3.!49 2.!+ F 22!, >"# Suhu tu&uh normal dapat dipengaruhi oleh ritme &iologis! hormon%hormon! olahraga dan usia# Pengaturan temperatur pada anak% anak agak kurang tepat di&anding pada de;asa! dengan temperatur rata% rata le&ih dari 3.!49 22!,>" sampai usia 3 tahun# 5emperatur normal anak%anak usia 3 tahun atau le&ih &erkisar antara 3.!4 F 3.!+9 22!,% 22!>"# Perlu diketahui &ah;a temperatur anak%anak normalnya sedikit meningkat sepan1ang sore hari! setelah akti$itas )isik yang keras dan setelah makan# Se1alan dengan makin de;asanya anak%anak! temperatur normal menurun sedikit# Pada anak%anak yang &erusia le&ih tinggi +%// tahun"! temperatur normal &erkisar antara 36!.%3.!,9 20!,%20!6>"# Pada kasus didapatkan temperaturnya 30!.9! yang termasuk dalam kategori suhu yang tinggi dan menun1ukkan ge1ala demam pada pasien#
5 P*+*!%.-&&, K*& M&/&) (&, A7(+*,
Pada pemeriksaan kepala! khususnya di regio or&ita mata" pada pasien menun1ukkan &ah;a kelopak mata pasien tidak *ekung! yang menandakan &ah;a region mata pasien terse&ut dapat dikatakan normal# 'arena! apa&ila kelopak mata *ekung maka hal itu menandakan pasien mengalami dehidrasi! dan apa&ila kelopak mata &erada di &a;ah &atas pupil! maka hal itu menandakan pasien menderita ptosis# Aadi! dapat dikatakan &ah;a pemeriksaan kepala pasien adalah normal# Pada pemeriksaan a&domen! terlihat &ah;a turgor kulit normal yang menandakan &ah;a region a&domen pasien normal# Normalnya! turgor akan kem&ali kurang dari 3 detik setelah di*u&it atau diangkat kulitnya# 8ila lam&at kem&ali ke keadaan semula! maka pasien menderita dehidrasi# Aadi! dapat dikatakan &ah;a pemeriksaan a&domen pasien normal#
B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan
la&oratorium merupakan suatu proses multiphase! yaitu
mengidenti)ikasi ke&utuhan dari pemeriksaan! permintaan pemeriksaan! sentral suplai atau permintaan la&oratorium! persiapan pemeriksaan )isik dan edukasi pasien dan keluarga! pengumpulan! pem&erian la&el dan penyimpanan spesimen! serta pendidikan kesehatan# Pemeriksaan la&oratorium &er)ungsi untuk menun1ang anamnesis dan pemeriksaan )isik yang telah dilakukan se&elumnya#
1 P*+*!%.-&&, D&!& D%""*!*,/% C',/)
Pemeriksaan
hitung 1enis leukosit di))erential
*ount" adalah
penghitungan 1enis leukosit yang ada dalam darah &erdasarkan proporsi -" tiap 1enis leukosit dari seluruh 1umlah leukosit# Hasil pemeriksaan ini dapat menggam&arkan se*ara spesi)ik ke1adian dan proses penyakit dalam tu&uh! terutama penyakit in)eksi# 5ipe leukosit yang dihitung ada + yaitu neutro)il! eosino)il! &aso)il! monosit! dan lim)osit# Salah satu 1enis leukosit yang *ukup &esar! yaitu 4 kali &esarnya eritrosit sel darah merah"! dan mampu &ergerak akti) dalam pem&uluh darah maupun di luar pem&uluh darah# Neutro)il paling *epat &ereaksi terhadap radang dan luka di&anding leukosit yang lain dan merupakan pertahanan selama )ase in)eksi akut# Dalam penghitungan harus mengikuti tata *ara pelaporan se&agai &erikut: /# Eosino)il
4# 8aso)il
3# Neutro)il Sta&
# Neutro)il Segmen
+# Lim)osit
6#
Eosino)il pada pemeriksaan di&a;ah mikroskop akan tampak seperti ka*a mata dengan sitoplasma merah dan &ergrandula# 8aso)il! granulanya memenuhi inti sangat 1arang ditemukan hanya ditemukan pada mereka yang memiliki penyakit &erat# Sta& tampak seperti *ekungan atau tapal kuda# Segmen! tampak lo&us%lo&us yang telah memisahkan diri! minimal tiga# Lim)osit tampak &ulat memiliki inti padat# Sedangkan monosit tampak transparan seperti $akuola#
Pada pasien dalam kasus! di)) *ount yang didapatkan yaitu: /,00.4,6# (ngka terse&ut adalah 1umlah persen yang terdapat pada masing F masing leukosit# Dan urutannya harus memenuhi aturan tata *ara laporan seperti yang sudah tertera di atas# Sehingga! dapat dikatakan &ah;a leukosit yang &er1umlah normal yaitu Eosino)il /-"! Lim)osit 4,-"! dan
2 P*+*!%.-&&, U!%,
Pada kasus! didapatkan pemeriksaan urin dalam &atas normal# (dapun kriteria pemeriksaan urin yang normal yaitu pada ta&el &erikut# No Pemeriksaan urin rutin Nilai normal / Aumlah urin Aumlah urin 4 1am antara 0,,%/3,, 4
% arna urin
ml pada orang de;asa# arna urin normal &erkisar antara kuning muda dengan kuning tua#
3
% 'e1ernihan % 8erat 1enis
'e1ernihan normal : 1ernih 8erat 1enis urin 4 1am orang normal yaitu /,/6%/,44#
% 8au urin
8au urin yang normal dise&a&kan oleh asam % asam organik yang mudah menguap#
+
% Dera1at keasaman
8atas normal pH !6 F 0!+# Urin 4
Protein % lukosa
1am mempunyai pH rata%rata 6!4# Normal: %" tidak ada kekeruhan# Semi kuantitati): normal %" tetap &iru 1ernih atau sedikit kehi1au%hi1auan dan agak keruh#
% 8iliru&in % 'alsium
% Nilai normal: Negati) %: tidak ter1adi kekeruhan Positi) J ter1adi kekeruhan yang
6
Pemeriksaan sedimen
halus % Epitel : normal ditemukan % Leukosit normal K +LP8 % Eritrosit normal ,%/LP8 % 'ristal%kristal dalam urin normal! yaitu kristal asam urat dalam urin asam"! kalsium oksalat dalam urin netral"#
P*+*!%.-&&, T%,&
Pada kasus! didapatkan pemeriksaan tin1a dengan 3 spesimen yaitu: ditemukan 3 tro)ozoit inti / dengan R89 di dalamnya! pseudopodium di&entuk *epat dengan pergerakan akti) progresi)# 5ro)ozoit pada hasil pemeriksaan terse&ut memiliki *iri F *iri yang sama dengan tro)ozoit Entamoeba histolytica! yaitu &erinti satu dengan adanya R89 (ed )lood *ell " di dalamnya# 5ro)ozoit yang mengandung R89 hanya terdapat pada tro)ozoit E. histolytica dan tidak ditemukan di Entamoeba lainnya# Sedangkan pseudopodium yang di&entuk *epat dan &ergerak akti) progresi) menun1ukkan *iri pada stadium histolika#
) DE9EKASI ; BUANG AIR BESAR BAB)
Proses de)ekasi merupakan proses )isiologis yang ter1adi pada setiap manusia#
De)ekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk mem&uang kotoran atau tin1a yang padat atau setengah%padat yang &erasal dari sistem pen*ernaan mahkluk hidup# erakan peristaltis dari otot%otot dinding usus &esar menggerakkan tin1a dari saluran pen*ernaan menu1u ke rektum# Pada rektum
terdapat &agian yang mem&esar dise&ut ampulla" yang men1adi tempat penampungan tin1a sementara# Otot%otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem sara) sekitarnya dapat mem&uat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tin1a keluar tu&uh# Aika tindakan pem&uangan terus ditahan atau diham&at maka tin1a dapat kem&ali ke usus &esar yang menye&a&kan air pada tin1a kem&ali diserap! dan tin1a men1adi sangat padat# Aika &uang air &esar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tin1a terus mengeras! konstipasi dapat ter1adi# Sementara! &ila ada in)eksi &akteri atau $irus di usus maka se*ara re)leks usus akan memper*epat la1u tin1a sehingga penyerapan air sedikit# (ki&atnya! tin1a men1adi le&ih en*er sehingga perut terasa mulas dan dapat ter1adi pem&uangan se*ara tanpa diduga# 'eadaan demikian dise&ut dengan diare# 'etika rektum telah penuh! tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menye&a&kan rangsangan untuk &uang air &esar# 5in1a akan didorong menu1u ke saluran anus# Otot sphinkter pada anus akan mem&uka lu&ang anus untuk mengeluarkan tin1a#
Selama &uang air &esar! otot dada! dia)ragma! otot dinding a&domen! dan dia)ragma pel$is menekan saluran *erna# Pernapasan 1uga akan terhenti sementara ketika paru%paru menekan dia)ragma dada ke &a;ah untuk mem&eri tekanan# 5ekanan darah meningkat dan darah yang dipompa menu1u 1antung meninggi# Se&agian &esar ;aktu! rektum tidak &erisi )eses! hal ini karena adanya s)ingter yang lemah 4, *m dari anus pada per&atasan antara kolon sigmoid dan rektum serta sudut ta1am yang menam&ah resistensi pengisian rektum# 8ila ter1adi pergerakan massa ke rektum! kontraksi rektum dan relaksasi s)ingter anus akan tim&ul keinginan de)ekasi# Pendorongan massa yang terus menerus akan di*egah oleh konstriksi tonik dari: /# S)ingter ani internus 4# S)ingter ani eksternus
B. 9%-%#$% (&, A,&/+% K#,
Setengah &agian proksimal kolon &erhu&ungan dengan a&sor&si dan setengah distal kolon &erhu&ungan dengan penyimpanan# >ungsi utama kolon adalah: /# (&sor&s air dan elektrolit dari kimus untuk mem&entuk )eses yang padat 4# Penim&unan &ahan )eses sampai dapat dikeluarkan# erakan kolon sangat lam&at karena dua )ungsi utama terse&ut! tapi gerakannya masih seperti usus halus yang di&agi men1adi gerakan men*ampur dan mendorong# 1 G*!&.&, M*,&+'! H&'-/!&-%) erakan segmentasi dengan konstriksi sirkular yang &esar pada kolon!
4#+ *m otot sirkular akan &erkontraksi! kadang menyempitkan lumen hampir tersum&at# Saat yang sama! otot longitudinal kolon taenia koli" akan &erkontraksi# 'ontraksi ga&ungan tadi menye&a&kan &agian usus yang tidak terangsang menon1ol keluar haustrasi"# Setiap haustrasi men*apai intensitas pun*ak dalam
;aktu
3,
detik! kemudian
menghilang 6, detik &erikutnya! kadang 1uga lam&at terutama sekum dan kolon asendens sehingga sedikit isi hasil dari dorongan ke depan# Oleh karena itu &ahan )eses dalam usus &esar se*ara lam&at diaduk dan di*ampur sehingga &ahan )eses se*ara &ertahap &ersentuhan dengan permukaan mukosa usus &esar! dan
*airan serta zat terlarut se*ara
progresi) dia&sor&si hingga terdapat 0,%4,, ml )eses yang dikeluarkan setiap hari# 2 G*!&.&, M*,(!,$
haustra yang lam&at tapi persisten! kimus saat itu sudah dalam keadaan lumpur setengah padat# Dari sekum sampai kolon sigmoid! pergerakan massa mengam&il alih peran pendorongan untuk &e&erapa menit men1adi satu ;aktu! ke&anyakan /%3 kali perhari gerakan# Selain
itu! kolon mempunyai
menghasilkan mukus sel epitelnya
kripta lieberkuhn tapi tidak &er$ili# 1arang mengandung enzim"#
mengandung ion &ikar&onat yang diatur oleh rangsangan taktil! langsung dari sel epitel dan oleh re)leks sara) setempat terhadap sel mu*us 'rista lie&erkuhn#
C. A7-!-% (&+ U-'- B*-&!
Sekitar /+,, ml kimus se*ara normal mele;ati katup ileosekal! se&agian &esar air dan elektrolit di dalam kimus dia&sor&si di dalam kolon dan sekitar /,, ml diekskresikan &ersama )eses# Se&agian &esar a&sorpsi di pertengahan kolon proksimal
kolon
penga&sorpsi"!
sedang
&agian
distal
se&agai
tempat
penyimpanan )eses sampai akhirnya dikeluarkan pada ;aktu yang tepat kolon penyimpanan"#
JAWABAN ANALISIS MASALAH 1 B&$&%+&,& "%-%#$% BAB (&, .,-%-/*,-% (&!% BAB &,$ ,!+> : ? 9%-%#$% BAB
Rektum &iasanya kosong sampai men1elang de)ekasi# Seorang yang mempunyai ke&iasaan teratur akan merasa ke&utuhan mem&ung air &esar kira%kira pada ;aktu yang sama setiap hari# Hal ini dise&a&kan oleh re)leks gastro%kolika yang &iasanya &eker1a sesudah makan pagi# Setelah makanan ini men*apai lam&ung dan setelah pen*ernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus terangsang! meram&at ke kolon! dan sisa makanan dari hari kemarinnya! yang ;aktu malam men*apai sekum mulai &ergerak# Isi kolon pel$is masuk ke dalam rektum! serentak peristaltik keras ter1adi di dalam kolon dan ter1adi perasaan di daerah perineum# 5ekanan intra%a&dominal
&ertam&ah dengan penutupan glottis dan kontraksi dia)ragma dan otot a&dominal! s)inkter anus mengendor dan ker1anya &erakhir# ? K,-%-/*,-% BAB ,!+
>eses yang normal terdiri dari M ₄ air dan ₄ padatan 3,- &akteri! /,%4,- lemak! /,%4,- anorganik! 4%3- protein! 3,- serat makan yang tak ter*erna dan unsur kering dari pen*ernaan pigmen empedu! sel epitel terlepas"# arna *oklat dari )eses dise&a&kan oleh sterko&ilin dan uro&ilin yang &erasal dari &iliru&in yang merupakan hasil ker1a &akteri# (pa&ila empedu tidak dapat masuk usus! ;arna tin1a men1adi putih tin1a akolik"# (sam organi* yang ter&antuk dari kar&ohidrat oleh &akteri merupakan penye&a& tin1a men1adi asam pH +#,%.#,"# 8au )eses dise&a&kan produk ker1a &akteri indol! merkaptan! skatol! hydrogen sul)ide"# 'omposisi tin1a relati) tidak terpengaruh oleh $ariasi dalam makanan karena se&agian &esar )raksi massa )eses &ukan &erasal dari makanan#
2
B&$&%+&,& E/%#$% BAB &(& .&-'->
: 8entuk histolitika yang &erhasil menem&us mukosa usus &esar akan mensekresi suatu enzim cystein proteinase yang dapat melisis 1aringan# 'emudian &entuk histolitika ini dapat masuk hingga lapisan su&mukosa dan menye&a&kan luka yang dise&ut ulkus amoeba# Histolitika ini dikeluarkan &ersamaan isi ulkus untuk menyerang lagi mukosa usus yang masih sehat atau dikeluarkan &esama tin1a# 5in1a yang mengandung &entuk histolitika ini dise&ut se&agai tin1a disentri dan umumnya &er*ampur lendir dan darah#
B&$&%+&,& '7',$&, '-%& (*,$&, .*#'&, *,(*!%/&> : Pada kasus! pasien &erumur 6 tahun dimana dikategorikan se&agai anak F anak# (nak
F anak rentan terhadap in)eksi Entamoeba histolytica! disamping karena epidemiologi kistanya yang menye&ar pada makanan dan air yang terkontaminasi! anak F anak kadang tidak memperhatikan hygiene perorangan! atau memiliki hygiene perorangan yang kurang &aik# Hal terse&ut mengaki&atkan &anyaknya anak F anak yang mungkin dapat terin)eksi kista E. histolytica terse&ut#
4 B&$&%+&,& +*.&,%-+* BAB> : Proses de)ekasi ter1adi karena adanya re)leks de)ekasi saat )eses memasuki rektum#
8e&erapa re)leks terse&ut diantaranya re)leC intrinsi* mienterikus dan re)leks de)ekasi parasimpatis#
% Re)leks intrinsi* mienteri*us >eses memasuki rektum distensi dinding rektum menim&ulkan sinyal sinyal a)eren yang menye&ar melalui pleksus mienterikus# elom&ang peristaltik kolon desenden! sigmoid! dan rektum )eses terdorong ke anus# S)ingter ani internus relaksasi 1ika s)ingter ani eksternus ikut &erelaksasi se*ara $olunter de)ekasi# % Re)leks de)ekasi parasimpatis : Se&enarnya! tidak ada pengelompokkan khusus mengenai )rekuensi 8(8! dikarenakan
ke&iasaan setiap orang untuk &uang air &esar adalah &er$ariasi# 5iga kali sehari hingga tiga kali seminggu itu masih dianggap normal# Hal yang perlu diperhatikan adalah apakah se;aktu pengosongan ini diperlukan tenaga &anyak atau tidak! 1ika diperlukan tenaga &anyak maka ada kemungkinan ter1adi kondisi patologis pada orang terse&ut dan yang harus diperhatikan 1uga adalah apakah ter1adi peru&ahan )rekuensi 8(8 dari yang misalnya hanya seminggu kali men1adi seminggu 6 kali#
6 B&$&%+&,& (&+&. &(& &,&. /*!-*7'/ &&7%#& +*,$&+% $&,$$'&, BAB -**!/% &(& .&-'-> : Dampak yang dapat ditim&ulkan pada anak terse&ut kemungkinan ialah anak terse&ut
dapat mengalami dehidrasi &erat# @ B&$&%+&,& '7',$&, &,/&!& &./' (*,$&, .,(%-% /'7' &(& .&-'-> : Pada &e&erapa kasus! penyakit (me&iasis ini sering ter1adi tanpa ge1ala dan hanya
disertai diare yang ringan pada a;alnya# Dikarenakan sudah mengalami 8(8 *air disertai darah! maka anak terse&ut mengalami lemas dikarenakan &anyak *airan yang ter&uang# 8 B&$&%+&,& +*.&,%-+* (*+&+ &(& .&-'-> : Demam dapat ter1adi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen#
Pirogen ter&agi dua yaitu pirogen eksogen adalah pirogen yang &erasal dari luar tu&uh pasien# 9ontohnya adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya# Salah satu pirogen eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh &akteri gram negati)# Aenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen yang merupakan pirogen yang &erasal dari dalam tu&uh pasien# 9ontohnya antara lain IL%/! IL%
6! 5N>%! dan I>N# Sum&er dari pirogen endogen ini pada umumnya adalah monosit! neutro)il! dan lim)osit ;alaupun sel lain 1uga dapat mengeluarkan pirogen endogen 1ika terstimulasi# Proses ter1adinya demam dimulai dari stimulasi sel%sel darah putih monosit! lim)osit! dan neutro)il" oleh pirogen eksogen &aik &erupa toksin! mediator in)lamasi! atau reaksi imun# Sel%sel darah putih terse&ut akan mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen IL%/! IL%6! 5N>%! dan I>N"# Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang endotelium hipotalamus untuk mem&entuk prostaglandin# Prostaglandin yang ter&entuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi hipotalamus# Hipotalamus akan menganggap suhu sekarang le&ih rendah dari suhu patokan yang &aru sehingga ini memi*u mekanisme%mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil! $asokonstriksi kulit dan mekanisme $olunter seperti memakai selimut# Sehingga akan ter1adi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan menye&a&kan suhu tu&uh naik ke patokan yang &aru terse&ut#
B&$&%+&,& +*.&,%-+* ,*!% *!'/ (&, ,*!% (%-*.%/&! &,'- &(& .&-'-> : Nyeri perut kemungkinan dapat dise&a&kan karena lesi pada daerah intestinal yang
&erupa ulkus pada daerah usus sekitar *ae*um! rektosigmoid! dan appendiks yang tentunya dise&a&kan oleh Entamoeba histolytica pada &entuk histolitika# 10 A(&.& .*/*!.&%/&, &,/&!& .*#'&, /*!-*7'/> J*#&-.&, : 'eterkaitan antara ge1ala F ge1ala terse&ut adalah &ah;a semua ge1ala terse&ut
dise&a&kan oleh parasit E. histolytica# 11 B&$&%+&,& %,/*!!*/&-% *+*!%.-&&, '+'+ 7*-*!/& .&%/&,,& &(& .&-'-> : Hasil pemeriksaan )isik umum masih dalam skala normal! ke*uali suhu &adan yang
sedikit di atas normal mengalami demam"# 12 B&$&%+&,& %,/*!!*/&-% *+*!%.-&&, "%-%. .'-'- 7*-*!/& .&%/&,,& (*,$&, .&-'-> : Pemeriksaan )isik khusus menun1ukkan hasil yang normal! karena kelopak mata tidak
*ekung dan turgor kulit normal dapat kem&ali"# 'elopak mata *ekung dan turgor kulit yang a&normal yang merupakan tanda % tanda dari seseorang yang mengalami dehidrasi &erat# 1 D&!% &-%# *+*!%.-&&, *,&.%/ (&, &!&-%/ &&.& &,$ +*,*!&,$ *,(*!%/&> : Penyakit yang diderita pasien dengan ge1ala F ge1ala yang ada kemungkinan adalah
(me&iasis! yang dise&a&kan oleh parasit Entamoeba histolytica.
14 B&$&%+&,& -%.#'- %(' &!&-%/ &(& .&-'->
: 15 B&$&%+&,& %,/*!*/&-% *+*!%.-&&, #&7!&/!%'+ 7*-*!/& .&%/&,,& (*,$&, .&-'-> : Pada pemeriksaan differential count ! dikatakan &ah;a leukosit yang &er1umlah normal
yaitu Eosino)il /-"! Lim)osit 4,-"! dan : ? Stadium tro)ozoit
% Stadium kista
% Stadium
prekista
DA9TAR PUSTAKA
B'.'
andahusada!S#! Herry D#I!ita Pri&adi# 4,,6# +arasitologi ,edokteran# Edisi 3# Aakarta : 8alai Pener&it >' UI# uyton (#9# and A#E# Hall# 4,,.# )uku ar /isiologi ,edokteran# Edisi 2# Aakarta: E9#
S%/'- W*7-%/*) 1 //:;;(*.*-$%(;(,#&(> "%#*(,#&(;'-(&/%,;%,"(&/%,;%,"(&/%,?%*!/*,-%(" 2 //-:;;+-'*(';'!-*;3#;16;*%-/&/+ //:;;(,&.(,&'#&*(';&!&-%/*F'!-*?#(;&+*7%&-%-F"%#*-;,*F&$*F1/+ 4 //:;;.*+*(+;P!/-;6;0F188P!&./%-20P*,$*##&&, 20H*+(%,&+%.(" 5 //:;;#,/&!'%&%(;"%#*>"%#*(";+*/&(&/&?202@15(" 6 //:;;-&!%*(%&/!%%(&%!%(;("%#*;4?4?8(" @ //:;;(%$%#%7',%+'-&%(;"%#*-;(%-.1;106;//',%+'-?$(#?,'!',,&+%?5252?2? 7&72(" 8 //:;;#%7!&!'-'&%(;(,#&(;".;0600118@(" //:;;#%7'%&%(;"%#*>"%#*(%$%/122645?S0016".?H&-%#20*+*!%.-&&,? L%/*!&/'!(" 10 //:;;*!%,/-',(%&%(;4141;;FBABFII(" 11 //:;;".',-&%(;-/&/%;"%#*;M&,'FS*+*-/*!FII?2012(" 12 //:;;".',-*(&%(;-%/*-;(*"&'#/;"%#*-;%+$;+('#20#&7-.%##;+('#20$&,%# 20I;G&,%#20I20?20*+*!%.-&&,20/&,(&20%/("