Tumor Gluteus - Ners

TUMOR JARINGAN LUNAK: GLUTEUS MAXIMUS M AXIMUS

A. KONS KONSEP EP MEDI MEDIS S 1. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian

dari

tubuh

yang

terletak antara kulit dan tulang serta erta

orga organ n

dalam.  jaringan

tubu tubuh h

Yang lunak

bagia agian n

tergolong antara

lain

adalah adalah otot, tendon, jaringan jaringan ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian) (Adhiyaksa, 201). Gluteus adalah Gluteus adalah salah satu dari tiga otot besar pada pantat. Gluteus maximus adalah maximus adalah otot terbesar dalam tubuh manusia yang membentuk sebagian dari bokong!pantat. "tot ini besar dan kuat karena karena memilik memilikii pekerj pekerjaan aan menjag menjaga a batan batang g tubuh tubuh dalam dalam posisi posisi tegak. tegak. #ni adalah adalah otot otot antigr antigravi avitas tasii utama utama yang yang memba membantu ntu kita kita berjalan menaiki tangga. $elain gluteus ma%imus, ada dua otot glut glutea eall lain lain yang yang dise disebu butt gluteu gluteus s medius medius dan  dan gluteu gluteus s minimu minimus s (Anonim, 201&). 'umor (neoplasma) adalah suatu jaringan yang terbentuk ketika selsel tubuh membelah dan tumbuh seara berlebihan di dala dalam m tubu tubuh. h. *orm *ormal alny nya, a, pert pertum umbu buha han n dan dan pemb pembel elah ahan an sel sel 'umor 'umor adalah adalah benjo benjolan lan atau atau pemben pembengka gkakan kan abnorm abnormal al yang disebabkan neoplasma. dibedakan sang sangat at tera teratu turr, oleh dima dimana na sel selse sell $eara baru baru klinis, akan akan tumor dii diipt ptak akan an untu untuk k dalam tubuh, tetapi dalam artian khusus tumor adalah benjolan atas ata golong gol ongan an neopla neo dan non misaln mis alnya yagant kista, kis ta, meng mesngga gant ntik ikan an sel sel plasma yang yasma ng suda su dah h nonneo tua tuaneopla atau atplasma ausma untu untuk k meng me ngga ntik ikan an akibat reaksi radang atau hipertro+i. jaringan +ungsinya. $el yang rusak atau tidak'umor diperlukan akanlunak mati atau untuk Soft So ft berika Tissue ss ue Tung mor  mokoson r  ong ($' ) giadsel alah la uatnti u baru ben lang sehat. atau . member mem ikan n ruang rua kos g'bagi ba se l hpengga pensgganti bar ujoyang yan sehat pemben pem gkakan kan abnorm abnormal yang ya ngandiseba dissel ebabka bkan nkemati pertum peratian tumbuh sel se l , Jika Jikabengka keseim kes eimban bangan gan pertum peral tumbuh buhan se l dan kem anbuhan tergan teran ganggu ggu, lunak 201-). dapat terjadi di seluruh bagian tubuh tumor 2. baru. KLA KL ASIF SI'umor Fbisa IKA IKAterbentuk SIjaringan (itri, Jika Jik a dibeda dib edakan kan kepala dari dari jenis jen is pertum perujung tumbuh buhan annya nya,, tumor tumor 201). digolo digolongk ngkan an mulai dari ujung sampai kaki (Adhiyaksa, menjadi tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna).

1

2.1 'umor Jinak 'umo 'umorr jinak jinak adal adalah ah pert pertum umbu buha han n sel sel tida tidak k norm normal al tetapi tetapi tidak tidak menye menyeran rang g jaring jaringan an yang yang berdek berdekata atan, n, tumbuh tumbuh lambat, dan tidak berbahaya. 'umor jinak dikatakan berbahaya apabil apabila a pertum pertumbuh buhann annya ya semak semakin in lama lama meneka menekan n jaring jaringan an darah atau sara+. enyebab dari tumor jinak tidak diketahui sampai saat ini, ini,

namu amun

perke erkemb mban ang gan

dari ari

tumo tumorr

jin jinak

dike iketah tahui

mempunyai kaitannya dengan beberapa +aktor berikut ini. a) /enetik /enetik atau atau +akt +aktor or ketur keturuna unan. n. b) aktor aktor lingkungan lingkungan seperti seperti papara paparan n (terekspos) (terekspos) dengan dengan sinar  sinar  radiasi. ) iet iet.. Asupa supan n maka makana nan n yang ang tida tidak k tera teratu turr, kura kurang ngny nya a asupan sayur dan buah dapat menjadi salah satu pemiu terjadinya tumor jinak di dalam tubuh. d) $tre $tres. s. Adany danya a peni pening ngka kata tan n kada kadarr stre stres s dapa dapatt memi memiu u terjadinya tumor jinak di berbagai bagian dari tubuh. e) 'rauma 'rauma atau atau luka. 'rau 'rauma ma atau luka luka pada tubuh tubuh yang tidak tidak ditangani dengan baik akan memiu terjadinya tumor jinak. ertumbuhan abnormal pada berbagai jenis jaringan  juga mempengaruhi jenis neoplasia tertentu yang terbentuk. Jenis tumor jinak yang paling umum meliputi a) ipoma ipoma 3 *eoplasma *eoplasma jinak jinak yang yang berasal berasal dari dari sel lemak lemak dan dan pali paling ng seri sering ng terj terjad adii pada pada lehe leherr, bahu bahu,, leng lengan an,, dan dan punggu punggung4 ng4 tumor tumor ini serin sering g dituru diturunka nkan n tetapi tetapi juga juga dapat dapat munul akibat dari edera sebelumnya. 'umbuh 'umbuh lambat dan berbentuk lembut, bulat, serta dapat bergerak

2

b) Aden Adenom oma a 3 *eop *eopla lasm sma a jina jinak k yang yang bera berasa sall dari dari kele kelenj njar  ar  atau atau jaring jaringan an pada pada kelenj kelenjar ar,, yang yang paling paling umum umum adalah adalah tumor pada kelenjar tiroid ) 5ema 5emang ngio ioma ma 3

*eop eoplasm lasma a

jin jinak yang ang

bera beras sal

dari

penumpukan pembuluh darah d) ibrom ibroma a 3 *eoplas *eoplasma ma jinak jinak yang berasal berasal dari dari jaringan jaringan ikat atau serat 6eskipun sebagian besar tumor (neoplasma) ditandai oleh proli+erasi jaringan abnormal, beberapa mungkin munul dalam dalam bentuk bentuk lain, lain, sepert sepertii kista kista sebas sebasea, ea, radang radang kelenj kelenjar ar,, hema hemato toma ma,,

hama hamart rtom oma, a,

hor horis isto toma ma,,

jari jaring ngan an

nekr nekrot otik ik,,

granuloma, dan keloid. keloid. ada sebagian besar kasus yang ada, penanganan tumor jinak tidak membutuhkan penanganan yang serius. Yang biasanya dilakukan oleh dokter adalah melakukan pengamatan pada pada benjol benjolan an saja, saja, dan meliha melihatt apaka apakah h benjol benjolan an terse tersebut but menyebabkan gangguan lain di dalam tubuh. Jika pertumbuhan tumor tersebut sudah mengganggu +ungsi +ungsi tubuh tubuh maka maka penang penangan anan an tumor tumor jinak jinak adalah adalah dengan dengan ara operasi. 'ujuan dari operasi adalah mengambil tumor dari tubuh tanpa merusak jaringan yang ada di sekitar tumor. 2.2 'umor /anas (kanker) 'umor ganas disebut juga kanker. 6unulnya 6unulnya benjolan sering dianggap sebagai gejala penyakit kanker. 7anker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh

normal mal

yang

berub rubah

menjadi

sel

kanker

dan

mempunyai si+at tumbuh seara epat. enyakit ini memiliki pote potens nsii

untu untuk k

meny menyer eran ang g

dan

meru merus sak

jari jaring nga an

yang ang

3

berd berdek ekat atan an..

7ond 7ondis isii

ini ini

dala dalam m

isti istila lah h

medi medis s

dina dinama maka kan n

metastasis. 6engutip dari jurnal penelitian mengenai +aktor risiko genetik dan hormonal pada 7anker ayudara dari 8niversitas ennsy ennsylva lvania nia tahun 2000 yang yang dilapo dilaporka rkan n di situs situs

"%+ord "%+ord

Journa Journal, l, diketa diketahui hui bah9a bah9a ada hubung hubungan an ri9ay ri9ayat at keluar keluarga ga dengan kejadian kanker payudara. $alah satu +aktor genetik yang yang diduga diduga berhub berhubung ungan an dengan dengan kanker kanker payuda payudara ra adalah adalah perubahan atau mutasi dari dua gen yang bernama :;
+ung +ungsi si

norm normal alny nya a

bert bertug ugas as

memb memban antu tu

meng mengon ontr trol ol

pertumbuhan sel. 6utasi dari kedua gen tersebut erat terkait dengan kanker payudara. =anita yang me9arisi gengen ini memiliki peningkatan risiko menghadapi kanker payudara. ada ada pene peneli litia tian n ini ini dite ditemu muka kan n bah9 bah9a a gen gen :; 1->.. $edang $edangkan kan gen :;.

4

"leh karena itu 9anita yang memiliki risiko tinggi kanker payudara disertai ri9ayat keluarga dapat melakukan tes darah

untuk

mendeteksi

gen

:;
namun

perlu

dipertimbangkan lebih lanjut karena pemeriksaan tes ini memerlukan biaya yang sangat mahal hingga puluhan juta rupiah. :erikut beberapa +aktor penyebab lain dari terjadinya kanker seara umum dari beberapa penelitian terkait penyakit kanker dari dunia kedokteran. a) 8mur. $emakin usia kita bertambah maka risiko mengidap tumor ganas juga akan meningkat. ilansir dari National  Cancer Institute  risiko terjadi kanker payudara meningkat seseorang berumur di atas 0 tahun (999.aner.gov, 2$eptember 2012) b) aktor lingkungan4 aktor lingkungan seperti paparan bahan kimia atau @at beraun ontohnya ben@ena, asbes, nikel, dan rokok. aparan sinar radiasi seperti sinar  ultraviolet dari matahari, sinar radiasi radiologi, sinar radiasi seperti jenis sinar alpha, gamma, dan beta. $inar alpha, sinar gamma dan sinar beta adalah jenis sinar radiasi yang biasa digunakan pada praktik kedokteran radiologi. ) ilansir dari jurnal penelitian dari :adan enelitian 7anker  #nternasional, =5" yaitu IARC Monographs on the !aluation of Carcinogenic Ris"s to #umans, vol ? Smo"eless

Tobacco

and

Some

Tobacco$specific

N$

Nitrosamines, yon, rane, 200B, sebuah Cvaluasi atas risiko penetus kanker, menyebutkan bah9a mengunyah, menghisap tembakau juga dapat meningkatkan risiko terjadi kanker mulut, kanker esophagus dan kanker pankreas. d) 7eturunan4 beberapa jenis kanker dipengaruhi oleh +aktor  keturunan (genetik) seperti kanker payudara, kanker kulit,

5

kanker rahim, kanker kolorektal (usus besaranus) dan kanker prostat (999.aner.gov, 1 6ei 2000). e) emilihan 6enu 6akanan4 $edangkan menurut sebuah penelitian mengenai penyebab dan gejala kanker yang diterbitkan

oleh


;esearh

87,

diet

yang

meningkatkan +aktor risiko kanker adalah terlalu banyak makan daging ber9arna merah, kurang asupan serat, terlalu banyak konsumsi garam, dan tidak makan sayur dan buah setiap hari (999.aner.gov, 1 6ei 2000) +) /angguan sistem imun4 $eseorang yang mengalami gangguan sistem imun akan berisiko untuk memiu terjadinya kanker. :erikut beberapa gangguan sistem imun yang berpotensi terkena tumor ganas g) $eseorang yang mendapatkan donor organ tubuh dan terapi pengobatan yang ber+ungsi untuk menekan sistem imun untuk menegah penolakan organ baru tersebut di dalam tubuh. h) 'erin+eksi 5#D

(sebuah

nama

virus

yang

dapat

menyebabkan A#$). i) /angguan penyakit yang merusak sistem imunitas yang didapatkan sejak lahir.  j) #n+eksi bakteri 5eliobateria

pylori

yang

dapat

menyebabkan in+eksi pada lambung. 5eliobateria pylori adalah suatu bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis pada manusia. 6enurut penelitian kanker lambung tahun 2011 oleh #elicobacter  and Cancer Collaborati!e Group% sebuah analisis gabungan dari

12

studi

kasus,

in+eksi

dari

bakteri ini

dapat

meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung. k) Jenis 7elamin. 6enurut penelitian mengenai kesenjangan  jenis kelamin pada angka kematian dan kelangsungan hidup penderita kanker dari 6ihael :.
6

$erikat tahun 2011,

menyebutkan pria lebih banyak

mengalami kanker dibandingkan dengan 9anita, namun hal ini si+atnya relati+ dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendukung hal ini. (999.ebp.aarjournals.org, 12 Juni 2011) /ejala dari kanker tergantung dari jenis kanker, dan lokasi penjalaran kanker tersebut di dalam tubuh. /ejala umum dari kanker bisa dilihat sebagai berikut a) enurunan berat badan. b) erubahan 9arna kulit menjadi lebih hitam. ) 'erdapat perdarahan seara spontan di bagian tubuh. erdarahan ini tergantung dari lokasi kanker yang munul.
7

enanganan tumor ganas dilakukan berdasarkan jenis dan stadium kanker. :erikut kami sampaikan penanganan dari tumor ganas a) "perasi. enanganan tumor ganas yang utama adalah tindakan operasi. b) 'erapi radiasi. 'erapi radiasi bertujuan untuk menghanurkan  jaringan

kanker,

mengurangi

ukuran

kanker,

dan

menghilangkan gejala serta gangguan yang menyertainya. ) 7emoterapi.

7emoterapi

merupakan

pengobatan

yang

menggunakan obat keras (beraun!kimia) untuk merusak atau membunuh selsel yang tumbuh dengan epat. 'ujuan dari kemoterapi adalah menghambat atau menghentikan pertumbuhan selsel kanker pada tubuh pasien. (Anonim, 201) 3. ETIOLOGI 'umor jaringan lunak dapat disebabkan antara lain oleh a) 7ondisi genetik  Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah +aktor predisposisi untuk beberapa tumor jaringan lunak, dalam da+tar laporan gen yang abnormal, bah9a gen memiliki peran penting dalam diagnosis.

b) ;adiasi 6ekanisme yang patogenik adalah munulnya mutasi gen radiasiinduksi yang mendorong trans+ormasi neoplastik. ) ingkungan karsinogen $ebuah hubungan antara eksposur ke berbagai karsinogen dan setelah itu dilaporkan meningkatnya insiden tumor jaringan lunak. d) #n+eksi #n+eksi

virus pstein$Barr dalam

orang

yang kekebalannya

lemah juga akan meningkatkan kemungkinan tumor jaringan lunak. 8

e) 'rauma 5ubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. 'rauma mungkin menarik perhatian medis ke pra luka yang ada. 4. PATOFISIOLOGI erubahan yang terjadi pada sel, terutama disebabkan oleh virus, polusi udara, makanan, radiasi, dan bahan kimia, baik bahan kimia yang ditambahkan pada makanan, maupun bahan kimia yang berasal dari polusi. erubahan ini merugikan proses pembelahan sel dan sebaliknya menguntungkan proses mutasi. ;esiko terjadinya mutasi akan semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia, hal ini dikarenakan tubuh seseorang yang semakin berumur bekerja tak seoptimal dulu. #nilah yang dengan mudah bisa memiu terjadinya kesalahan pada pembelahan sel. $atu kesalahan saja yang terjadi dalam gen bisa menyebabkan tubuh tak lagi bisa memproduksi @at putih telur atau protein penting. Akibatnya, ini akan memungkinkan terjadinya perubahan struktur gen dalam skala ringan. 6eski perubahan yang terjadi hanya dalam skala ringan, hal ini sudah bisa menyebabkan sel tak bisa ber+ungsi sebagaimana mestinya. erubahan gen yang paling berbahaya adalah jika perubahan tersebut menimpa gen dan protein yang bertugas mengontrol pertumbuhan selsel.  Akibatnya, dalam keadaan tertentu siklus selsel bisa keluar jalur, sehingga selsel tersebut mengalami degradasi atau kemunduran. $elsel yang gennya telah mengalami perubahan tersebut bisa berubah menjadi selsel tumor. $elsel tumor ini tumbuh sendiri tanpa perintah dan bisa membelah tanpa kontrol. Jika sel sel yang rusak ini berkembang biak, tapi tetap tinggal di satu tempat maka selsel ini akan menjadi tumor baik (jinak) yang bisa dengan mudah diangkat melalui sebuah operasi. Akan tetapi, jika selsel dari tumor tersebut peah kemudian menyebar ke tempat lain dalam tubuh lalu berkembang biak disana (metastasis), maka

9

selsel tersebut telah berubah menjadi selsel tumor jahat (ganas). :enjolan kanker  yang baru timbul tersebut akan memiu terjadinya pembentukan pembuluh darah baru disekeliling benjolan. ari pembuluh darah inilah tumor  mendapat makanan, sehingga tumor  yang terletak di tempattempat terpenil dalam tubuh pun bisa tumbuh. ("sterath, 201-) 5. MANIFESTASI KLINIS /ejala dan tanda tumor jaringan lunak tidak spesi+ik, tergantung pada lokasi dimana tumor berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan diba9ah kulit yang tidak terasa sakit. 5anya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada sara+sara+ tepi. 'umor jinak  jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak epat membesar, bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relati+ masih mudah digerakan dari jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat jauh (Adhiyaksa, 201). 6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 6etode diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan biopsi, bisa dapat dengan biopsi aspirasi  jarum halus (*A:) atau biopsi dari jaringan tumor langsung berupa biopsi insisi yaitu biopsi dengan mengambil jaringan tumor  sebagian sebagai ontoh bila ukuran tumornya besar. :ila ukuran tumor keil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor. Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh ahli patologi anatomi dan dapat diketahui apakah tumor jaringan lunak itu jinak atau ganas. :ila jinak maka ukup hanya benjolannya saja yang diangkat, tetapi bila ganas setalah dilakukan pengangkatan benjolan dilanjutkan dengan penggunaan radioterapi dan kemoterapi. :ila ganas, dapat  juga dilihat dan ditentukan jenis subtipe histologis tumor tersebut,

10

yang sangat berguna untuk menentukan tindakan selanjutnya (7aharu, 201&). 7. PENATALAKSANAAN MEDIS :ila diagnosis sudah ditegakkan, maka penanganannya tergantung pada jenis tumor jaringan lunak itu sendiri. :ila jinak, maka ukup hanya benjolannnya saja yang diangkat dan tidak ada tindakan tambahan lainnya. :ila tumor jaringan lunak hasilnya ganas atau kanker, maka pengobatannya bukan hanya tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan sekitarnya sampai bebas tumor menurut kaidah yang telah ditentukan, tergantung dimana letak kanker ini. 'indakan pengobatannya adalah berupa operasi eksisi luas. enggunaan radioterapi dan kemoterapi hanyalah sebagai pelengkap, namun responsnya kurang begitu baik, keuali untuk jenis kanker jaringan lunak yang berasal dari otot yang disebut embrional rhabdomyosaroma. 8ntuk kanker  yang

ukurannya

besar,

setelah

operasi,

ditambah

dengan

radioterapi. ada kanker jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar, resiko kekambuhan setelah dilakukan tindakan operasi masih dapat terjadi. "leh karena itu setelah operasi biasanya penderita harus sering kontrol untuk memonitor ada tidaknya kekambuhan pada daerah operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh berupa metastasis di paru, liver atau tulang (7aharu, 201&). B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN engkajian pasien pre operati+ menurut oenges (2000), meliputi  a) $irkulasi /ejala  ri9ayat masalah jantung, /J7, edema pulmonal, penyakit vaskular peri+er, atau stasis vasular (peningkatan risiko pembentukan trombus). b) #ntegritas ego /ejala  perasaan emas, takut, marah, apatis 4 +aktor+aktor  stress multipel, misalnya +inanial, hubungan, gaya hidup.

11

'anda  tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan!peka rangsang 4 stimulasi simpatis. ) 6akanan ! airan /ejala  insu+isiensi pankreas!6, hipoglikemia!ketoasidosis)4 membran

mukosa

malnutrisi yang

(predisposisi (termasuk

kering

untuk

obesitas)4

(pembatasan

pemasukkan!periode puasa pra operasi). d) ernapasan /ejala  in+eksi, kondisi yang kronis!batuk, merokok. e) 7eamanan /ejala  alergi!sensiti+ terhadap obat, makanan, plester, dan larutan4 e+isiensi immune (peningkatan risiko in+eksi sitemik dan penundaan penyembuhan)4 6unulnya kanker!terapi kanker  terbaru4 ;i9ayat keluarga tentang hipertermia malignant!reaksi anestesi4 ;i9ayat penyakit hepatik (e+ek dari detoksi+ikasi obat obatan dan dapat mengubah koagulasi)4 ;i9ayat trans+usi darah!reaksi trans+usi. 'anda  munulnya proses in+eksi yang melelahkan 4 demam. +) enyuluhan ! embelajaran /ejala  pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotik, antihipertensi, kardiotonik glokosid, antidisritmia, bronhodilator, diureti, dekongestan, analgesik, antiin+lamasi, antikonvulsan atau tranEuili@er dan juga obat yang dijual bebas, atau obat obatan rekreasional. enggunaan alkohol (risiko akan kerusakan ginjal, yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan  juga potensial bagi penarikan diri pasa operasi). 2. DIAGNOSA a) Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan yang akan dilakukan b) ;esiko in+eksi berhubungan dengan luka insisi pembedahan dan proses tindakan invasi+ ) *yeri akut berhubungan

dengan

terputusnya

kontinuitas

 jaringan akibat tindakan pembedahan d) 7urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan sumber  in+ormasi 12

3. INTERENSI a) Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan yang akan dilakukan e+inisi erasaan tidak nyaman atau kekha9atiran yang samar  disertai respon autonom (sumber sering sekali tidak spesi+ik atau tidak diketahui oleh individu)4 perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. 5al ini merupakan isyarat ke9aspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi anaman. :atasan 7arakteristik  erilaku enurunan produktivitas /erakan yang ireleven /elisah 6elihat sepintas 7ontak mata yang buruk 6engeskpresikan kekha9atiran  Agitasi 6engintai 'ampak 9aspada  A+ekti+   /elisah, distress 7esedihan yang mendalam 7etakutan erasaan tidak adekuat :er+okus pada diri sendiri eningkatan ke9aspadaan /ugup senang berlebihan ;asa nyeri yang meningkatkan ketidakberdayaan ;agu!tidak peraya diri 7ha9atir   isiologis =ajah tegang 'remor tangan eningkatan keringat $uara bergetar  'ujuan  An%iety sel+ontrol  An%iety level 
         

   

13

7riteria 5asil 

7lien mampu mengidenti+ikasi dan mengungkapkan gejala



emas 7lien mengungkapkan

 

mengontrol emas 'andatanda vital dalam batas normal ostur tubuh, ekspresi 9ajah, bahasa tubuh dan tingkat

dan

menunjukkan

teknik

untuk

aktivitas menunjukkan berkurangnya keemasan #ntervensi 1. "bservasi tingkah laku

;asional asien mungkin tidak

yang menunjukkan

menunjukkan masalah seara

tingkat ansietas, atat

langsung, tetapi kata

respon verbal dan

kata!tindakan dapat

nonverbal pasien.

menunjukkan rasa agitasi dan gelisah.

2. /unakan pendekatan yang menenangkan dan berikan motivasi kepada pasien untuk

endekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan keemasan yang dirasakan.

mengungkapkan pikiran dan perasaan. F. engarkan dengan penuh perhatian. Akui

Dalidasi bah9a perasaan

bah9a ansietas dan

normal dapat membantu

masalah mirip dengan

menurunkan stress dan

yang diekspresikan orang

meyakini bah9a Gsaya bukan

lain.

satusatunyaH

-. Jelaskan semua prosedur  asien mungkin mengalami dan apa yang akan

kesalahan interpretasi tentang

dirasakan selama

in+ormasi praoperasi mengenai

14

prosedur seara akurat

proses penyakit!pembedahan.

dan +aktual.

6emberikan in+ormasi akurat dapat menurunkan distorsi!kesalahan interpretasi yang dapat berperan pada reaksi ansietas atau ketakutan. 6enegaskan pada pasien

. 'emani!tinggal bersama pasien4 pertahankan sikap yang tenang

bah9a 9alaupun perasaan pasien dluar kontrol, lingkungannya tetap aman 6eniptakan lingkungan yang

&. 7urangi stimulasi dari

terapeutik4 menunjukkan

luar4 tempatkan pada

bah9a aktivitas unit!personel

ruangan yang tenang.

dapat meningkatkan ansietas pasien.

(oenges, 2000) b) ;esiko in+eksi berhubungan dengan luka insisi pembedahan dan proses tindakan invasi+ e+inisi mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik. 'ujuan ! #mune status, ! 7no9ledge  #n+etion ontrol ! ;isk ontrol 7riteria hasil  7lien bebas dari tanda dan gejala in+eksi  6enunjukkan kemampuan untuk menegah

timbulnya

in+eksi  6empertahankan konsep steril pada tindakan #ntervensi

;asional

15

1. 'etap pada +asilitas

'etapkan mekanisme yang

kontrol in+eksi, sterilisasi

diranang untuk menegah

dan prosedur!kebijakan

in+eksi.

aseptik 2.
6embebaskan tangan dari kuman!bakteri dan menegah kontaminasi yang dapat menyebabkan timbulnya in+eksi.  Alat pelindung berguna untuk

F. /unakan baju, masker,

menegah terjadinya

sarung tangan sebagai

kontaminasi silang antara

alat pelindung

personil bedah dengan pasien dan sebaliknya. embersihan akan

-. 8ji bah9a kulit

mengurangi jumlah bakteri

praoperasi, vaginal, dan

pada kulit, mukosa vaginal,

prosedur pembersihan

dan saluran gastrointestinal.

usus telah dilakukan sesuai kebutuhan. . $iapkan lokasi operasi

6eminimalkan jumlah bakteri pada lokasi operasi.

menurut prosedur khusus.

7ontaminasi dengan lingkungan!kontak personal

&. #denti+ikasi gangguan pada teknik aseptik dan atasi dengan segera pada 9aktu terjadi

akan menyebabkan daerah yang steril menjadi tidak steril sehingga dapat meningkatkan resiko in+eksi. enampungan darah dan airan tubuh, jaringan serta

16

B. 'amping airan!sisa yang

sisasisa bahan dalam kontak

terkontaminasi pada

dengan luka!pasien yang

tempattempat tertentu

terin+eksi akan menegah

didalam ruang operasi

penyebaran in+eksi pada

dan kemudian dibuang

lingkungan!pasien

sesuai dengan metode

lainnya!personil.

pembuangan yang telah ditetapkan rumah sakit. ) *yeri

akut

berhubungan

dengan

(oenges, 2000) terputusnya kontinuitas

 jaringan akibat tindakan pembedahan. 'ujuan  *yeri berkurang!terkontrol  6eningkatnya rasa nyaman 7riteria 5asil   

6elaporkan nyeri hilang!terkontrol 6engungkapkan metode yang memberikan penghilangan 6endemonstrasikan penggunaan intervensi terapeutik (mis. keterampilan relaksasi) untuk menghilangkan nyeri #ntervensi 1. akukan pengkajian

;asional 6emberikan dasar untuk

nyeri seara

mengkaji kee+ektivasan

komprehensi+ termasuk

tindakan pereda nyeri

lokasi, karakteristik, durasi, +rekuensi, kualitas dan +aktor prespitasi 2. "bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

erubahan ekspresi 9ajah  juga dapat menandakan adanya ketidaknyamanan pada pasien 6emungkinkan pasien untuk berpartisipasi seara akti+ dan

F. orong menggunakan

meningkatkan rasa kontrol

17

keterampilan manajemen nyeri (non +armakologi)

6enghilangkan rasa nyeri dan mempermudah kerjasama dengan intervensi lain

-. :eri analgetik untuk mengurangi nyeri (oenges, 2000) d) 7urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan sumber  in+ormasi :atasan karakteristik  ertanyaan!permintaan in+ormasi  ernyataan kesalahan konsep  #nstruksi lanjutan yang tidak akurat!perkembangan komplikasi yang tidak dapat diegah 'ujuan  6eningkatnya pengetahuan pengobatannya 7riteria 5asil  6enuturkan pemahaman

tentang

kondisi,

e+ek

penyakit

dan

prosedur

dan



pengobatan engan tepat menunjukkan prosedur yang diperlukan dan



menjelaskan alasan suatu tindakan 6emulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam program pera9atan #ntervensi 1. 'injau ulang e+ek

;asional 6emberikan dasar

prosedur pembedahan

pengetahuan dimana pasien

dan harapan masa

dapat membuat pilihan

datang.

berdasarkan in+ormasi. 6emberikan kesempatan

2. #nstruksikan untuk melakukan pera9atan luka pada daerah insisi,

pasien untuk melakukan pera9atan diri sendiri seara kompeten.

mis. membersihkan dan

18

membalutnya. 6enegah regangan yang tidak F. #denti+ikasi

diinginkan di lokasi operasi.

keterbatasan aktivitas khusus.

6enegah kepenatan, penghematan energi, dan

-. orong periode istirahat

meningkatkan penyembuhan.

adekuat dengan

engenalan a9al terhadap

aktivitas yang terjad9al.

adanya komplikasi seperti in+eksi, dapat menegah

. #denti+ikasi tanda dan

perkembangan kea rah situasi

gejala yang

yang lebih serius atau

memerlukan evaluasi

membahayakan ji9a.

medik, mis. demam, drein luka berlanjut!berbau, eritema, pembengkakan

6emantau perkembangan

insisional, karakteristik

penyembuhan dan

rasa sakit yang tidak

mengevaluasi kee+ektivan

terpeahkan!berubah

regimen

&. 'ekankan pentingnya kunjungan lanjutan (oenges, 2000)

19

BIOPSI

1. DEFINISI :iopsi adalah tindakan diagnostik yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau sel untuk dianalisis di laboratorium, baik untuk mendiagnosis suatu penyakit atau untuk mengetahui jenis pengobatan atau terapi yang terbaik bagi pasien. 'indakan ini juga dikenal sebagai pengambilan sampel jaringan. :iopsi merupakan salah satu ara pemeriksaan patologi anatomi yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti suatu lesi khususnya yang diurigai sebagai suatu keganasan. emeriksaan patologi ini juga berman+aat tidak hanya menegakkan diagnosis dan renana pengobatan tetapi juga untuk menentukan prognosis. :iopsi seringkali dikaitkan dengan kanker. 7anker dapat dideteksi dalam sel dan jaringan tubuh, dimana sel dapat menjadi tumor atau massa yang melekat pada organ tubuh. 'ergantung pada 20

 jenis biopsi yang dilakukan, tindakan ini dapat digunakan untuk mengetahui Gtingkat invasi penyakitH 3 yaitu apakah penyakit telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. 'indakan ini juga dapat digunakan untuk mengeliminasi keberadaan kanker atau mengetahui apakah tumor bersi+at jinak. #stilah biopsi sangatlah luas. #stilah ini meliputi semua tes pada jaringan yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan, termasuk ukuran dan bentuk +isik sampel yang berbeda dari populasi umum. Ada banyak ara untuk melakukan biopsi, tergantung pada jenis jaringan yang dibutuhkan oleh dokter, penyakit yang diduga menyebabkan gangguan, atau hasil dari tes a9al yang mendorong dokter untuk meminta agar biopsi dilakukan. $etelah dilakukan pemeriksaan a9al yang menunjukkan kelainan jaringan atau sel yang menurigakan, seorang ahli penyakit dalam atau spesialis organ tubuh adalah orang yang paling tepat untuk mengetahui apakah pasien membutuhkan biopsi. $ebagai

ontoh, seorang 9anita yang telah menjalani

mammogram yang menunjukkan bah9a ada pertumbuhan tumor  kemungkinan akan diminta untuk melakukan biopsi payudara untuk mengetahui penyakit yang diderita atau penyebab pertumbuhan tumor. :iopsi juga dapat dilakukan untuk memeriksa keberadaan penyakit lain, seperti sirosis hati, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan hati yang terluka parah. erubahan pada jaringan dapat dideteksi dengan biopsi. $edangkan biopsi ginjal adalah prosedur  standar untuk memeriksa apakah ginjal yang akan ditransplantasi memba9a penyakit tertentu. :iopsi ginjal adalah prosedur standar  untuk memastikan bah9a penerima ginjal akan mendapatkan ginjal yang sehat dan dapat ber+ungsi dengan baik. :iopsi

juga

dapat

dilakukan

untuk

mengetahui

perkembangan penyakit. $elain itu, biopsi adalah proses standar  dalam tes genetik, dimana bahan kimia atau jenis agen lainnya dapat dimasukkan ke jaringan sebelum sampel jaringan diambil. 5asil biopsi

21

biasanya akan diberikan setelah beberapa minggu. *amun, ada juga kasus di mana biopsi dilakukan saat operasi. $ampel jaringan dapat diambil sebelum atau saat operasi. 7emudian, sampel akan segera dikirim ke laboratorium, dimana dokter spesialis akan menganalisis sampel dan memberikan diagnosis atau laporan a9al. $etelah itu, dokter bedah dapat menggunakan data tersebut untuk merenanakan operasi dengan baik. :iopsi yang lebih menyeluruh akan dilakukan beberapa hari atau beberapa minggu setelah operasi. :iopsi dapat bersi+at minim invasi+ atau invasi+. Apabila biopsi dilakukan selama operasi, maka tindakan ini dikenal sebagai biopsi terbuka. Apabila biopsi membutuhkan sayatan keil, maka tindakan ini dikenal sebagai biopsi tertutup. $emakin besar sayatan yang dibutuhkan saat biopsi, maka semakin besar juga risiko dokter  akan membutuhkan bius lokal atau total untuk mengurangi pendarahan dan nyeri, serta meningkatkan kenyamanan pasien. :iasanya, pasien tidak harus melakukan persiapan khusus sebelum biopsi, 9alaupun semua hal yang dapat memengaruhi sampel jaringan, seperti obat obatan atau penyakit yang telah diderita, harus dilaporkan ke dokter.  Apabila pasien sedang mengonsumsi obat tertentu, ia dapat diminta untuk berhenti mengonsumsi obat tersebut sejak beberapa hari sebelum biopsi. ua risiko atau komplikasi biopsi yang paling umum adalah in+eksi dan pendarahan. :iopsi biasanya akan menyebabkan sedikit pendarahan, terutama apabila biopsi membutuhkan sayatan. *amun, setelah sayatan dijahit, pendarahan juga akan langsung berhenti. :ahaya yang lebih besar adalah pendarahan serius, yang dapat terjadi apabila

alat

yang

digunakan

untuk

mengambil

sampel

atau

memberikan panduan bagi alat pengambil sampel melukai atau merusak pembuluh darah. Apabila pasien mengalami mual, muntah, demam tinggi, dan nyeri yang tidak normal atau sangat menyakitkan pada bagian tubuh dimana biopsi dilakukan, maka ia harus segera

22

menghubungi penyedia layanan kesehatan. #n+eksi juga dapat terjadi karena sayatan yang dibuat saat biopsi. #n+eksi dapat diegah dengan pemberian obatobatan.

2. INDIKASI " KONTRA INDIKASI #n+eksi akan terjadi bila tidak memperhatikan teknik aseptik antisepsis. erdarahan bisa terjadi

pada lesi neoplasma

karena adanya

hipervaskularisasi. #ndikasi suatu tindakan :iopsi adalah sebagai berikut  a. esi yang menetap lebih dari 2 minggu tanpa penyebabnya b. 8lserasi yang

menetap

tidak

menunjukkan

diketahui

tanda

tanda

kesembuhan sampai F minggu . $etiap penonjolan yang diurigai sebagai suatu neoplasma d. esi tulang yang tidak diidenti+ikasi setelah pemeriksaan klinis dan radiologis e. esi hiperkeratotik yang menetap $edangkan 7ontra #ndikasi :iopsi antara lain a. #n+eksi pada lokasi yang akan dibiopsi (relati+) b. /angguan +aal hemostasis berat (relati+) . :iopsi diluar daerah yang direnanakan akan dieksisi saat operasi

3. JENIS PEMERIKSAAN :iopsi harus representati+ baik seara klinis maupun mikroskopis misalnya memilih daerah tumor yang tidak ada nekrosis dan tidak terdapat in+eksi sekunder. #nterpretesi biopsi untuk diagnosis suatu neoplasma dapat dilakukan berdasarkan  F.1emeriksaan makroskopis 6erupakan pemeriksaan dengan mata biasa untuk menilai! memperkirakan suatu jaringan tumor bersi+at ganas atau jinak. 6isalnya bentuk, ukuran, 9arna, permukaan, batas jelas!tidak, permukaan rata!berbenjolbenjol, tepi

meninggi!tidak, mudah

23

berdarah!tidak, bersimpai!tidak, rapuh tidaknya tumor, seperti a. b. .

diba9ah ini  :entuk plaEue  melanoma, basalioma :entuk nodus  padat, kistik :entuk erosi,ulkus F.2emeriksaan mikroskopis $uatu pertumbuhan neoplastik khususnya keganasan dini tidak dapat didiagnosis berdasarkan pengamatan klinis semata, karena tidak ada kriteria pasti untuk menentukan jinak dan ganasnya. $uatu lesi seara klinis selain tidak adanya gejala karakteristik, seringkali baru terdeteksi pada stadium lanjut setelah timbul gejala klinis yang mengganggu penderita. 8ntuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pemeriksaan penunjang laboratorium. emeriksaan 6ikroskopis

merupakan

ara

yang

sangat

penting

untuk

menegakkan suatu neoplasma. 4. JENIS BIOPSI :iopsi terbagi menjadi  -.1:iopsi tertutup a. 'anpa membuka kulit, b. :isa dikerjakan oleh disiplin nonbedah . :ahan sedikit!kurang representati+, dapat ditingkatkan dengan biopsi terbuka,
teknik biopsi tanpa bedah, seperti aspirasi jarum halus dan biopsi  jarum inti. :iopsi terbuka dilakukan pada pasien yang memiliki pertumbuhan abnormal, seperti benjolan, tumor, atau lesi. rosedur ini umumnya diperlukan setelah dokter menemukan adanya pertumbuhan abnormal melalui Magnetic Resonance Imaging  (6;#) atau tes penitraan lainnya. rosedur yang seringkali disebut biopsi bedah ini dilakukan dengan membuat sebuah sayatan untuk menjangkau tumor. "leh karena itu, prosedur ini dianggap sebagai salah satu biopsi invasi+. *amun, biopsi insisi adalah metode yang aman dan akurat untuk mendiagnosis tumor besar atau dalam, yang tidak dapat dijangkau oleh metode biopsi lain. :iopsi terbuka terbagi menjadi a. #nsisi 3 #ni dilakukan bila dokter hanya mengambil sedikit bagian tumor. 7arena hanya sedikit jaringan yang terangkat, prosedur ini relati+ lebih aman dan tidak terlalu invasi+  dibanding biopsi eksisi. b. Cksisi 3 #ni dilkukan untuk mengangkat tumor sepenuhnya dan  jaringan sehat di sekitarnya. :iopsi eksisi lebih invasi+, masa pemulihan menjadi lebih lama, dan pasien beresiko lebih besar mengalami in+eksi dan luka. $ebagian besar dokter lebih memilih biopsi eksisi, terutama bila tumor relati+ keil dan dapat diangkat dalam satu kali prosedur. engan begitu, pasien tidak perlu menjalani operasi tambahan bila tumor bersi+at ganas. *amun, jika tumor terlalu besar, dokter enderung melakukan biopsi insisi. $ebagai aturan umum, dokter mengambil dan mengidenti+ikasi komposisi jaringan tumor. Jaringan sehat tidak akan diangkat. aska biopsi insisi, dokter akan memba9a sampel  jaringan ke laboratorium. aporan hasil biopsi akan ditangani oleh spesialis patologi. 5asil biopsi bisa berupa 25

a. ositi+ 3 :ila sampel jaringan mengandung sel kanker. asien harus segera menjalani Ipengobatan kanker. b. *egati+ 3 :ila sampel jaringan tidak mengandung sel kanker. #ni berarti tumor bersi+at jinak. asien dapat merundingkan langkah pengobatan selanjutnya dengan dokter. engobatan yang ook untuk tumor jinak adalah pengangkatan melalui prosedur bedah. Apalagi jika tumor kian membesar, mendesak sara+ dan pembuluh darah, dan menimbulkan gejala seperti sakit

kepala

dan

kejangkejang.

/ejala

akibat

tumor 

enderung berbeda, tergantung pada lokasi tumor. 'umor otak  jinak menyebabkan masalah ingatan karena tumor mengisi ruang di dalam otak. 'umor jenis ini biasanya diangkat melalui prosedur bedah tanpa komplikasi serius dan resiko kambuh yang minim. :iopsi terbuka dilaksanakan sebagai prosedur ra9at jalan. $etelah menyuntikkan anestesi lokal, dokter akan membersihkan dan menyayat area biopsi. $ayatan ini biasanya berdiameter 1, 2 inhi. 7emudian, dokter memasukkan alat biopsi untuk menggapai tumor. $ampel jaringan akan diambil dari tumor. 'erakhir, dokter akan menjahit sayatan dan memba9a sampel ke laboratorium patologi. asien diperbolehkan pulang di hari yang sama. *amun, pasien disarankan tidak mengendarai atau mengoperasikan mesin selama 2- jam karena pengaruh obat bius. okter akan menjad9alkan kunjungan lanjutan untuk membuka jahitan pasien. -.F:iopsi #nsisional Yaitu pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan dengan pisau

bedah.

engan

pisau

bedah,

kulit

disayat

hingga

menemukan massa dan diambil sedikit untuk diperiksa. 'eknik suatu biopsi insisional antara lain  a. 'entukan daerah yang akan dibiopsi. b. ;anang garis eksisi dengan memperhatikan segi kosmetik.

26

. :uat insisi bentuk elips dengan skalpel nomor 1. d. Angkat tepi kulit normal dengan pengait atau pinset bergerigi halus. e. 'eruskan insisi sampai diperoleh ontoh jaringan. $ebaiknya ontoh jaringan ini jangan sampai tersentuh. +. 'utup dengan jahitan sederhana memakai benang yang tidak dapat diserap.

-.-:iopsi Cksisional Yaitu pengambilan seluruh massa yang diurigai disertai jaringan sehat disekitarnya. 6etode ini dilakukan di ba9ah anestesi umum atau lokal tergantung lokasi massa dan biasanya dilakukan bila massa tumor keil dan belum ada metastase. 'eknik biopsi eksisional, adalah sebagai berikut  a. ;anang garis eksisi, b. $ebaiknya panjang elips empat kali lebarnya. . ebar maksimum ditentukan oleh elastisitas, mobilitas, serta banyaknya kulit yang tersedia di kedua tepi sayatan. d. :anyaknya jaringan sehat yang ikut dibuang tergantung pada si+at lesi, yaitu 1) esi jinak, seluruh tebal kulit diangkat berikut kulit sehat di tepi lesi dengan sedikit lemak mungkin perlu dibuang agar  luka mudah dijahit. 2) 7arsinoma sel basal, angkat seluruh tumor beserta paling kurang 0. s!d 1 m kulit sehat.

27

F) 7arsinoma sel skuamosa, angkat seluruh tumor beserta paling kurang 1 s!d 2 m kulit sehat. e. #nsisi dengan skalpel nomor 1 hingga menyayat seluruh tebal kulit. +. #nspeksi luka dan atasi perdarahan. g. 'utup dengan jahitan sederhana menggunakan benang yang tidak dapat diserap.

-.:iopsi Jarum Yaitu pengambilan sampel jaringan atau airan dengan ara disedot le9at jarum. :iasanya ara ini dilakukan dengan bius lokal (hanya area sekitar jarum). :isa dilakukan seara langsung atau dibantu dengan radiologi seperti <' san atau 8$/ sebagai panduan untuk membuat jarum menapai massa atau lokasi yang diinginkan.

28

:iopsi jarum dibagi atas *A: (fine needle aspiration biopsy )!:AJA5 (:iopsi Aspirasi Jarum halus), dan Core biopsy . :ila biopsi jarum menggunakan jarum berukuran besar maka disebut core biopsy , sedangkan bila menggunakan jarum keil atau halus maka disebut fine needle aspiration biopsy . :iopsi aspirasi jarum halus merupakan metode lain untuk diagnosis  jaringan yaitu sebuah ara sampling sel dalam benjolan menurigakan atau massa. :iopsi aspirasi jarum halus sedikit lebih epat dan kurang invasi+ dari biopsi inti. :iopsi jarum halus aspirasi tidak memerlukan banyak anestesi lokal. $eperti dengan

biopsi

inti, 8$/ atau mammographik

mungkin

diperlukan untuk menemukan benjolan atau area yang akan dijadikan sampel jika tidak dapat dengan mudah dirasakan. ada hampir semua tumor dapat dilakukan biopsi aspirasi, baik yang letaknya super+isial palpable ataupun tumor yang   terletak di dalam rongga tubuh unpalpable dengan indikasi  a. reoperati+ biopsi aspirasi pada tumor sangkaan maligna operable& 'ujuannya

adalah

untuk

diagnosis

dan

menentukan pola tindakan bedah selanjutnya. b. 6aligna inoperable& :iopsi aspirasi merupakan diagnosis kon+irmati+. . iagnosis kon+irmati+ tumor KrekurenK dan metastasis. d. 6embedakan tumor kistik,solid dan peradangan. e. 6engambil spesimen untuk kultur dan penelitian enggunaan biopsi aspirasi dalam diagnosis tumor  mempunyai dampak yang menguntungkan baik ditinjau dari segi

29

manejemen tumor, pelayanan onkologik rumah sakit maupun bagi pasien. *amun harus disadari bah9a jangkauan sitologi biopsi aspirasi sangat terbatas yang dapat terjadi pada keadaan dimana luasnya invasi tumor tidak dapat ditentukan, subtipe kanker tidak selalu dapat diidenti+ikasi, dan dapat terjadi negati+  palsu.

iagnosis

sitologik

dengan

menggunakan

*A:

mempunyai nilai klinik antara lain a. $itologi positi+ ! ositi+ 6aligna  6erupakan petunjuk untuk melakukan

tindakan

lebih

lanjut

antara

lain

survei

metastasis, menentukan stadium, memilih alat diagnostik lain bila diperlukan dan mendiskusikan pola pengobatan. b. $itologi negati+ atau kelainan jinak  :elum dapat menyingkirkan adanya kanker4 perlu dipikirkan kemungkinan negati+ palsu. *egati+ palsu dapat terjadi karena kesalahan teknis, sehingga sejumlah sel tumor tidak terdapat pada sediaan. :ila terdapat perbedaan sitologi dan data klinik, alternati+ tindakan terbaik adalah biopsi bedah4 akan tetapi, pada kasus sitologi negati+ dengan spesi+ikasi kelainan dan ook dengan gambaran klinik, maka pola pengobatan dapat ditentukan. . $itologi suspek

!

menurigakan

maligna



6ungkin

memerlukan pemeriksaan lain sebelum pengobatan antara lain pemeriksaan potongan bekuataupun sitologi imprint   atau kerokan durante operasionam d. #nkonklusi+ (tidak dapat diinterpretasikan)  apat terjadi .

karena kesalahan teknik atau karena situasi tumor, misalnya mudah berdarah, reaksi jaringan ikat banyak atau tumor  terlalu keil, sehingga sulit memperoleh sel tumor. alam praktek, sitologi inkonklusi+ meningkatkan negati+ palsu. 'indakan ore biopsi adalah prosedur dimana jarum mele9ati

kulit

untuk

mengambil

suatu massa atau benjolan.

sampel

Jaringan

jaringan

tersebut

dari

kemudian

30

diperiksa

diba9ah mikroskop untuk

setiap

kelainan.


:iopsi dapat dilakukan ketika sebuah benjolan menurigakan ditemukan, misalnya benjolan payudara atau pembesaran kelenjar getah bening, atau jika suatu kelainan terdeteksi pada tes penitraan seperti %ray , 8$/ atau mamogra+i.
daripada biopsi aspirasi

 jarum halus, karena menggunakan bius lokal. *amun, lebih epat

dan

kurang invasi+

daripada biopsi bedah. alam

beberapa kasus, hasil biopsi inti akan menegah tindakan operasi.$edangkan untuk tehnik suatu tindakan
menggunakan

anestesi

lokal

di

mana

jarum

dimasukkan. $ebuah sayatan keil (dipotong) dibuat dalam kulit diatas benjolan, dan jarum dimasukkan melalui insisi. 7etika ujung jarum berada di daerah yang akan diperiksa, jarum ekung yang didesain khusus digunakan untuk mengumpulkan sampel selsel yang hadir. #ni ditampilkan dalam diagram di ba9ah

ini. Jarum

kemudian

ditarik,

dan

sampel

yang

diekstraksi. 5al ini dapat diulang sampai  kali, sampai sebuah sampel yang ukup telah dikumpulkan.

31

ANESTESI #ANESTESI INTRAENA$TIA " ANESTESI LOKAL%

A. ANESTESI INTRAENA #TIA% 1. DEFINISI  Anestesi intravena ('#DA) merupakan suatu teknik yang diranang untuk menginduksi dan mempertahankan anastesi umum dengan hanya menggunakan obatobat anastesi yang dimasukkan le9at jalur intravena (:oulton L :logg, 1-). '#DA (Total Intra!enous Anesthesia) digunakan untuk ketiga trias anastesi yaitu hipnotik, analgetik, dan relaksasi otot.

'#DA

merupakan salah satu jenis anestesi umum yang meniadakan nyeri seara

sentral

disertai

hilangnya

kesadaran

yang

bersi+at

reversible. ada pasien diatas pembedahan dilakukan dengan general anestesi intravena, intermitten balane, tanpa intubasi, napas spontan dengan bantuan kanul oksigen (Anonim, 2011). 2. INDIKASI '#DA dalam prakteknya seharihari digunakan sebagai  &% "bat induksi anastesi umum '% "bat tunggal untuk anastesi pembedahan singkat (% 'ambahan untuk obat inhalasi yang kurang kuat )% "bat tambahan anastesi regional *% 6enghilangkan keadaan patologis akibat rangsangan $$ 3. KELEBIHAN a) apat dikombinasikan atau terpisah dan dapat dititrasi dalam dosis yang lebih akurat dalam pemakaiannya. b) 'idak mengganggu jalan na+as pada pasien

32

) 6udah dilakukan dan tidak memerlukan alatalat serta mesin anestesi khusus. 4. +ARA PEMBERIAN &% $untikan tunggal, untuk operasi singkat
#nduksi iv  F0 mg!7g ::, anak & mg!7g ::, bayi B? mg!kg :: ♣

$uplementasi anastesi  iv 0,1 mg!kg :: ♣

33

#nduksi retal  2 mg! kg :: ♣

 Antikonvulsan  iv 1- mg!kg :: C+ek samping obat  ♣

$istem kardiovaskuler   epresi otot jantung  Dasodilatasi peri+er   'urunnya urah jantung ♣

$istem pernapasan, menyebabkan depresi saluran pernapasan ◊

konsentrasi otak menapai punak ◊

apnea ♣

apat menembus barier plasenta dan sedikit terdapat dalam A$# ♣

$edikit mengurangi aliran darah ke hepar  ♣

6eningkatkan sekresi A5 (e+ek hilang setelah pemberian dihentikan) ♣

emulihan kesadaran pada orang tua lebih lama dibandingkan pada de9asa muda

34

♣

6enyebabkan mual, muntah, dan salivasi ♣

6enyebabkan trombophlebitis, nekrosis, dan gangren 7ontraindikasi  ♣

 Alergi barbiturat ♣

$tatus ashmatikus ♣

orphyria ♣

eriarditis onstriktiva ♣

'idak adanya vena yang digunakan untuk menyuntik ♣

$yok ♣

 Anak usia M - th (depresi saluran pernapasan) 2. /""*/A* :C*N"#ANC#* "bat

ini

dapat

dipakai

sebagai

trasEualiser,

hipnotik,

maupun

sedative.$elain itu obat ini mempunyai e+ek antikonvulsi dan e+ek amnesia. "batobat pada golongan ini sering digunakan sebagai  a. "bat induksi b. 5ipnotik pada balane anastesi .

35

8ntuk tindakan kardioversi d.  Antikonvulsi e. $ebagai sedasi pada anastesi regional, loal atau tindakan diagnosti +. 6engurangi halusinasi pada pemakaian ketamin g. 8ntuk premedikasi a. ia@epam 7arena tidak larut air, maka obat ini dilarutkan dalam pelarut organi (propilen glikol dan sodium ben@oate).7arena itu obat ini bersi+at asam dan menimbulkan rasa sakit ketika disuntikan, trombhosis, phlebitis apabila disuntikan pada vena keil."bat ini dimetabolisme di hepar dan diekskresikan melalui ginjal. "bat ini dapat menurunkan tekanan darah arteri.7arena itu, obat ini digunakan untuk induksi dan supplement pada pasien dengan gangguan jantung berat ia@epam biasanya digunakan sebagai obat premedikasi, amnesia, sedative, obat induksi, relaksan otot rangka, antikonvulsan, pengobatan penarikan alohol akut dan serangan pani.  A9itan aksi  ivM 2 menit, retal M 10 menit, oral 1 menit1 jam ama aksi

36

 iv 1 menit 1 jam, " 2& jam osis  ♣

remedikasi  iv!im!po!retal 210 mg ♣

$edasi  0,0-0,2 mg!kg :: ♣

#nduksi  iv 0,F0,& mg!kg ♣

 Antikonvulsan  iv 0,00,2 mg!kg :: setiap 10 menit dosis maksimal F0 mg, "!retal 210 mg 2- kali sehari C+ek samping obat  ♣

6enyebabkan bradikardi dan hipotensi ♣

epresi pernapasan ♣

6engantuk, ataksia, kebingungan, depresi, ♣

#nkontinensia ♣

;uam kulit ♣

D', phlebitis pada tempat suntikan b. 6ida@olam "bat ini mempunyai e+ek ansiolitik, sedative, anti konvulsi+, dan anteretrogad 37

amnesia.

urasi kerjanya

lebih

pendek dan

kekuatannya

1,F%

dia@epam. "bat ini menembus plasenta, akan tetapi tidak didapatkan nilai A/A; kurang dari B pada neonatus. osis  ♣

remedikasi  im 2,10 mg, o 20-0 mg ♣

$edasi  iv 0, mg ♣

#nduksi  iv 0F0 Og!kg C+ek samping obat  ♣

'akikardi, episode vasovagal, komplek ventrikuler premature, hipotensi ♣

:ronkospasme, laringospasme, apnea, hipoventilasi ♣

Cuphoria, agitasi, hiperaktivitas ♣

$alvasi, muntah, rasa asam ♣

;uam, pruritus, hangat atau dingin pada tempat suntikan F. ;""" 6erupakan airan emulsi isotoni yang ber9arna putih.Cmulsi ini terdiri dari gliserol, phospatid dari telur, sodium hidroksida, minyak kedelai dan air. "bat ini sangat larut

38

dalam lemak sehingga dapat dengan mudah menembus blood brain barier  dan didistribusikan di otak. ropo+ol dimetabolisme di hepar dan ekskresikan le9at ginjal. enggunaanya untuk obat induksi, pemeliharaan anastesi, pengobatan mual muntah dari kemoterapi osis  ♣

$edasi  bolus, iv, 0 mg ♣

#nduksi  iv 22, mg!kg ♣

emeliharaan  bolus iv 20 mg, in+use 100200 Og!kg!menit, antiemeti iv 10 mg ada ibu hamil, propo+ol dapat menembus plasenta dan menyebabakan depresi janin. ada sistem kardiovaskuler, obat ini dapat menurunkan tekanan darah dan sedikit menurunkan nadi. "bat ini tidak memiliki e+ek vagolitik, sehingga pemberiannya bisa menyebabkan asystole. "leh karena itu, sebelum diberikan propo+ol seharusnya pasien diberikan obatobatan antikolinergik. ada pasien epilepsi, obat ini dapat menyebabkan kejang. -. 7C'A6#* "bat ini mempunyai e+ek trias anastesi sekaligus. emberiannya menyebabkan pasien 39

mengalami katalepsi, analgesi kuat, dan amnesia, akan tetapi e+ek sedasinya ringan. emberian ketamin dapat menyebakan mimpi buruk. osis ♣

$edasi dan analgesia  iv 0,1 mg!kg ::, im!retal 2, mg!kg ::, o  & mg!kg :: ♣

#nduksi  iv 12, mg!kg ::, im! retal 10 mg!kg :: 7etamin meningkatkan aliran darah ke otak, kerana itu pemberian ketamin berbahaya bagi orangorang

dengan tekanan

intraranial yang

tinggi.

ada

dan

urah

kardiovaskuler, ketamin

meningkatkan

tekanan

darah,

laju

jantung

 jantung.osis tinggi menyebabkan depresi napas. 7ontraindikasi  ♣

5ipertensi tak terkontrol ♣

5ipertroid ♣

Cklampsia! pre eklampsia ♣

/agal jantung ♣

8nstable angina ♣

#n+ark miokard

40

♣

 Aneurisma intraranial, thoraks dan abdomen ♣

'#7 tinggi ♣

erdarahan intraserebral ♣

'#" tinggi ♣

'rauma mata terbuka . "#"# "pioid (mor+in, petidin, +entanil, su+entanil) untuk induksi diberikan dalam dosis tinggi."pioid

tidak

mengganggu

kardiovaskulet,

sehingga

banyak

digunakan untuk induks pada pasien jantung. a. 6or+in enggunaanya untuk premedikasi, analgesi, anastesi, pengobatan nyeri yang berjaitan dengan iskemia miokard, dan dipsnea yang berkaitan dengan kegagalan ventrikel kiri dan edema paru. osis   Analgesi  iv 2,1 mg, im 2,20 mg, o 10F0 mg, retal 1020 mg setiap - jam ♣

#nduksi  iv 1 mg!kg  A9itan aksi

41

 ivM 1 menit, im 1 menit ama aksi  2B jam C+ek samping obat  ♣

5ipotensi, hipertensi, bradikardia, aritmia ♣

:ronkospasme, laringospasme ♣

englihatan kabur, sinkop, euphoria, dis+oria ♣

;etensi urin, spasme ureter  ♣

$pasme traktus biliaris, konstipasi, anoreksia, mual, muntah, penundaan pengosongan lambung ♣

6iosis b. etidin enggunaannya untuk n yeri sedang sampai berat, sebagai suplemen sedasi sebelum pembedahan, nyeri pada in+ark miokardium 9alaupun tidak see+ekti+  mor+in sul+at, untuk menghilangkan ansietas pada pasien dengan dispnea karena aute pulmonary edema dan aute le+t ventriular +ailure. osis ♣

"ral! #6,!$7  ♣

42

e9asa  ♣

osis la@im 0310 mg setiap F- jam jika perlu, ♣

#njeksi intravena lambat  de9asa 13F mg!jam. ♣

 Anakanak oral!#6!$7  1.131.? mg!kg setiap F3- jam jika perlu. ♣

8ntuk sebelum pembedahan  dosis de9asa 0 3 100 mg # 6!$7 etidin dimetabolisme terutama di hati 7ontraindikasi ♣

asien yang menggunakan trisiklik antidepresan dan 6A"i. 1- hari sebelumnya (menyebabkan koma, depresi pernapasan yang parah, sianosis, hipotensi, hipereksitabilitas, hipertensi, sakit kepala, kejang) ♣

5ipersensitivitas. ♣

asien dengan gagal ginjal lanjut C+ek samping obat ♣

epresi pernapasan, ♣

$istem sara+  sakit kepala, gangguan penglihatan, vertigo, depresi, rasa mengantuk, koma, e+oria, dis+oria, lemah, agitasi, ketegangan, kejang, ♣

enernaan  mual, muntah, konstipasi, ♣

7ardiovaskular  aritmia, hipotensi postural,

43

♣

;eproduksi, ekskresi Lendokrin  retensi urin, oliguria. ♣

C+ek kolinergik  bradikardia, mulut kering, palpitasi, takikardia, tremor  otot, pergerakan yg tidak terkoordinasi, delirium atau disorintasi, halusinasi. ♣

ainlain  berkeringat, muka merah, pruritus, urtikaria, ruam kulit eringatan PPP 5atihati pada pasien dengan dis+ungsi hati L ginjal krn akan memperlama kerja L e+ek kumulasi opiod, pasien usia lanjut, pada depresi sistem sara+  pusat yg parah, anoreksia, hiperkapnia, depresi pernapasan, aritmia, kejang, edera kepala, tumor otak, asma bronhial . entanil igunakan sebagai analgesi dan anastesia osis  ♣

 Analgesik  iv!im 2100 Og ♣

#nduksi  iv -0 Og! kg :: ♣

$uplemen anastesi  iv 220 Og!kg :: ♣

 Anastetik tunggal  iv 010 Og! kg ::  A9itan aksi  iv dalam F0 detik, im M ? menit ama aksi  iv F0&0 menit, im 12 jam

44

C+ek samping obat  ♣

:radikardi, hipotensi ♣

epresi saluran pernapasan, apnea ♣

using, penglihatan kabur, kejang ♣

6ual, muntah, pengosongan lambung terlambat ♣

6iosis :erikut ontoh penggunaan teknik '#DA  #. ;"""'#DA 1. remed  ethidine 2 mg!lD atau entanyl " ug!lD 2. #nduksi e9asa Q dosis 1.  2. mg!kg ::!#D  Anak Q dosis lebih +anggi 6anula Q dosis diturunkan s!d 2  0> F. 6aintenane osis &12 mg!kg ::!lv R S ;atarata Q ? mg!kg ::!jam atau osis 100  F00 u!kg ::!mnt!#D (kombinasi dengan short ating opioid) osis sedasi Q 2100 ug!kg!mnt (ratarata Q 100 m!jam) dosis % tertentu dapat ditambahkan opioid atau mida@olam ##. C*'5"'A '#DA. 1.

45