BAB I PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman dan Perkembangan pendidikan saat ini ini
merup merupak akan an
sebag sebagai ai
kons konsek ekwe wens nsii
dari dari
logi logiss
glob globali alisa sasi. si. Peni Pening ngka kata tan n
pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntut tuntutan an masyarak masyarakat at akan akan
mutu mutu pelaya pelayanan nan kesehat kesehatan an termasuk termasuk pelaya pelayanan nan
keperaw keperawatan atan.. Hal ini merupa merupakan kan tantan tantangan gan bagi bagi profesi profesi kepera keperawata watan n dalam dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas Kualitas pelayanan pelayanan yang tinggi tinggi memerlukan memerlukan landasan landasan komitmen komitmen yang kuat kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Sebagai tenaga yang professional, dala dalam m
mela melaks ksan anak akan an
tuga tugasn sny ya
dipe diperl rluk ukan an
suat suatu u
sika sikap p
yang yang
menj menjam amin in
terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral. Dalam memberikan memberikan asuhun asuhun keperawatan keperawatan perawatan perawatan mengacu mengacu pada etika keperawatan mengacu pada bioetik yang merupakan cabang etik dan mengkaji masalah masalah etika etika dalam dalam dunia dunia kesehat kesehatan. an. ssue ssue bioetik bioetik keperaw keperawatan atan mencak mencakup up banyak hal, sesuai dengan kewenangan perawat, sesuai dengan bidang kerjanya, diantaranya diantaranya keperawatan keperawatan anak, gerontik, gerontik, bedah, bedah, maternitas, maternitas, komunitas, komunitas, keluarga keluarga dan lain!lain. Salah satu contoh kasus issue bioetik adalah "ransplantasi #rgan. "ransp "ransplan lantasi tasi organ organ dan jaringa jaringan n tubuh tubuh manusi manusiaa merupa merupakan kan tindak tindakan an medik yang sangat bermanfaat bagi pasien dengan ganguan fungsi organ tubuh yang berat. ni adalah terapi pengganti $alternatif% yang merupakan upaya terbaik untuk untuk menolo menolong ng pasien pasien dengan dengan kegaga kegagalan lan organn organnya ya,ka ,karen renaa hasilny hasilnyaa lebih lebih memuaskan dibandingkan dan hingga dewasa ini terus berkembang dalam dunia kedokteran, namun tindakan medik ini tidak dapat dilakukan begitu saja, karena masih harus dipertimbangkan dari segi non medik, yaitu dari segi agama, hukum, budaya, etika dan moral. Kendala lain la in yang dihadapi ndonesia dewasa ini dalam menetapkan terapi transplatasi adalah terbatasnya jumlah donor keluarga $&i'ing (elated (elated Donor atau &(D% dan donasi donasi organ organ jenazah jenazah.. Karena Karena itu diperlu diperlukan kan kerjasama kerjasama yang saling mendukun mendukung g antara para pakar terkait $hulum, kedokteran, kedokteran, sosiologi, pemuka agama, pemuka masyarakat%, pemerintah dan swata.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A BIOETIK
1.
Pengertian Bioetik
)ioetik adalah cabang etika yang mengkaji masalah etika dalam dunia kesehatan atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan. )ioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontro'ersi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. )ioetik mulai berkembang pada awal tahun *+-!an karena saat itu banyak bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk memperpanjang atau meningkatkan kualitas hidup manusia. &ebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan e'aluasi etik pada moralitas treatment atau ino'asi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik menge'aluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi.
2.
Pendekatan Bioetik
Dalam pelaksanannya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan yaitu pendekatan teleologik, pendekatan deontologik, dan pendekatan intiutionism. a.
Pendekatan teleologik Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena pendekatan
dan
akibatnya,
terhadap
keputusan!keputusan
etika etis.
dimana
seseorang
dihadapkan Secara
pada
singkat,
yang
melakukan
konsekuensi
pendekatan
dan
tersebut
mengemukakan tentang hal!hal yang berkaitan dengan the end justifies the means $pada akhirnya, membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis%. Penggunaan istilah teleologik dan intiutionism kadang!kadang dipertukarkan walaupun keduanya dianggap sebagai bagian dari teleologi dan mempunyai pemikiran yang sama tentang the end justifies the means and the greatest good for the greatest number $keputusan moral yang dibuat berdasarkan konsekuensi tindakan dan bukan kebenaran tindakan%. Pada umumnya, pelaksanaan riset medis mendukung dilakukannya pendekatan ini dalam menghadapi masalah!masalah medis. ontoh/ *% Dalam situasi dan kondisi dimana seseorang pasien harus segera dioperasi, sedangkan tidak ada ahli bedah yeng berpengalaman dalam
bidang
tersebut,
dokter
ahli
bedah
yang
belum
berpengalaman sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan tindakan
pembedahan
sesuai
dengan
pengetahuan
yang
dimilikinya. Hal ini dilakukan demi keselamatan klien. 0% Seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan karena tidak ada bidan dan jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat memberikan
pertolongan
sesuai
dengan
pengetahuan
dan
pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan klien. b.
Pendekatan deontologik Pendekatan deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral. Simplifikasi dari pendekatan deontologi adalah moralitas dari suatu keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari konsekuensinya. Perbedaan
dari
kedua
pendekatan
diatas
dapat
dilihat
penerapannya dalam kasus!kasus etis, misalnya pada kasus aborsi seperti dibawah ini/ *% Seseorang yang menggunakan pendekatan teleologik, terhadap issue etis aborsi, mungkin mempertimbangkan bahwa tujuan menyelamatkan kehidupan ibu merupakan hal yang dibenarkan untuk dilakukannya aborsi.
0% Seseorang yang menggunakan pendekatan deontologik, terhadap aborsi, mungkin akan mempertimbangkan bahwa secara moral terminasi kehidupan merupakan hal yang buruk untuk dilakukan. #leh karena itu, orang tersebut tidak akan mencelakakan janin yang
ada
dalam
kandungan
tanpa
mempertimbangkan
konsekuensinya bagi si ibu. Pendekatan tersebut dapat dilakukan tanpa menentukan keputusan. c.
Pendekatan intiutionism Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal yang benar dan salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasionalnya suatu keadaan.
3.
Isse Bioetik
ssue bioetik melibatkan perawat dalam pelaksanaan praktik keperawatan dan berhubungan dengan profesi lain. Hal ini muncul hampir disemua bidang praktik keperawatan. ssue dalam bioetik antara lain peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa issue bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah!masalah pelayanan kesehatan. 1danya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup
praktik
keperawatan
dan
bidang
teknologi
medis
akan
mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara nilai!nilai pribadi yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan praktik keperawatan yang dilakukan setiap hari. Selain itu, pihak atasan membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan tertentu dan dilain pihak, perawat mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai!nilai pribadi mereka. Salah satu issue bioetik adalah euthanasia yang merupakan suatu dilema yang dihadapkan pada kontradiksi antara etika, moral dan hukum.
B T!ANSPLANTASI O!"AN DAN JA!IN"AN TUBUH 1. DE#INISI
"ransplantasi organ dan jaringan tubuh manusia merupakan tindakan medik yang sangat bermanfaat bagi pasien dengan ganguan fungsi organ tubuh yang berat. ni adalah terapi pengganti $alternatif% yang merupakan upaya terbaik untuk menolong pasien dengan kegagalan organnya,karena hasilnya lebih memuaskan dibandingkan dan hingga dewasa ini terus berkembang dalam dunia kedokteran, namun tindakan medik ini tidak dapat dilakukan begitu saja, karena masih harus dipertimbangkan dari segi non medik, yaitu dari segi agama, hukum, budaya, etika dan moral. Kendala lain yang dihadapi ndonesia dewasa ini dalam menetapkan terapi transplatasi, adalah terbatasnya jumlah donor keluarga $&i'ing (elated Donor atau &(D% dan donasi organ jenazah karena itu diperlukan kerjasama yang saling mendukung antara para pakar terkait $hukum, kedokteran, sosiologi, pemuka agama, pemuka masyarakat%, pemerintah dan swata.
2. JENIS$JENIS T!ANSPLANTASI
Kini telah dikenal beberapa jenis transplantasi atau pencangkokan ,baik berupa cel,jaringan maupun organ tubuh yaitu sebagai berikut/
a. "(12SP&12"1S 13"#+S 5aitu perpindahan dari satu tempat ketempat lain dalam tubuh itu sendiri,yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi, b. "(12SP&12"1S 1ǎK
5aitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang s ama spesiesnya, baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga, c. "(12SP&12"1S S2462K 5aitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang identik,misalnya pada gambar identik, d. "(12SP&12"1S 762#4(18" 5aitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang tidak sama spesiesnya.
#rgan atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor yang hidup atau dari jenazah orang yang baru meninggal dimana meninggal sendiri didefinisikan kematian batang otak, !
#rgan!organ yang diambil dari donor hidup seperti / kulit ginjal sumsum tulang dan darah $transfusi darah%.
!
#rgan!organ yang diambil dari jenazah adalah jantung ,hati, ginjal, kornea, pancreas, paru!paru dan sel otak.
Dalam 0 dasawarsa terakhir telah dikembangkan tehnik transplantasi seperti transplantasi arteria mamaria interna dalam operasi lintas koroner oleh 4eorge 6. 4reen. dan Parkinson a. S6& 2D3K )erasal dari bahasa inggris $stem cell% merupakan sel yang belum berdeferensiasi dan mempunyai potensi untuk dapat berdeferensiasi menjadi jenis sel lain.kemampuan tersebut memungkinkan sel induk mrnjadi sistem perbaikan tubuh dengan menyediakan sel!sel baruselama organisne bersangkutan hidup. Peneliti medis meyakini bahwa penelitian sel induk berpotensi untuk mengubah keadan penyakit manusia deangan
cara digunakan perbaikan jaringan atau organ tubuh tertentu,hal ii tampaknya belum benar!benar diwujudkan dewasa ini. Penelitian sel induk dapat dikatakan dimulai pada tahun *+-an setelah dilakukannya penelitian oleh ilmuan kanada,6rnest 1.9culloch dan :ames 6."ill. b. 9119!9119 S6& 2D3K )erdasarkan potensi / ;
Sel induk ber!totipotensi $toti
;
Sel induk ber!multipotensi
;
Sel induk ber!unipotensi $uni!tunggal%
)erdasarkan asalnya / o
Sel induk embrio $embrio stem cell%
o
Sel induk dewasa $adult stem cell%
9enurut sumbernya transplantasi sel induk dapat dibagi menjadi / •
"ransplantasi
sel
induk
dari
sumsum
tulang
$bone
marrow
transplantation% Sumsun tulang adalah jaringan spond yang terdapat dalam tulang! tulang besar seperti tulang pinggang,tulang dada,tulang punggung dan tulang rusuk. Sumsum tulang merupakan sumber yang kaya akan sel induk hematopoetik. •
"ransplantasi sel induk darah tepi $peripheral blood stem cell transplantation% Peredaran tepi merupakan sumber sel induk walaupun jumlah sel induk yang terkandung tidak sebanyak pd sumsum tulang.untuk
jumlah sel induk mencukupi suatu transplantasi.biasanya pada donor diberikan
granulocyte!colony
stimulating
factor
$4!S8%.
"ransplantasi dilakukan dengan proses yang disebut 1feresis. •
"ransplantasi sel induk darah tali pusat Darah tali pusat mengandung sejulah sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan diatas transplantasi sel induk dari sumsum tulangatau dari darah tepi bagi pasien!pasien tertentu. "ransplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa.
3. ASPEK HUKU% T!ANSPLANTASI
Dari segi hukum, transplantasi organ, jaringan dan sel tubuh dipandang sebagai suatu hal yang mulia dalam upaya menyehatkan dan mensejahterakan manusia, walaupun ini adalah suatu perbuatan yang melawan hukum pidana yaitu tindak pidana penganiayaan. "etapi mendapat pengecualian hukuman, maka perbuatan tersebut tidak lagi diancam pidana, dan dapat dibenarkan. Dalam PP 2o.*= tahun *+=* tentana bedah mayat klinis, beda mayat anatomis dan transplantasi alat serta jaringan tubuh manusia tercantum pasal tentang transplantasi sebagai berikut/ a. Pasal *. *. 1lat tubuh manusia adalah kumpulan jaringan!jaringan tubuh yang dibentuk oleh beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta faal $fungsi% tertentu untuk tubuh tersebut. 0. :aringan adalah kumpulan sel!sel yang mempunyai bentuk dan faal $fungsi% yang sama dan tertentu.
>. "ransplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. ?. Donor adalah orang yang menyumbangkan alat atau jaringan tubuhnya kepada orang lain untuk keperluan kesehatan. @. 9eninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernafasan, dan atau denyut jantung seseorang telah berhenti. 1yat @ mengenai definisi meninggal dunia kurang jelas, maka D dalam seminar nasionalnya mencetuskan fatwa tentang masalah mati yaitu bahwa seseorang dikatakan mati bila fungsi spontan pernafasan dan jantung telah berhenti secara pasti atau irre'ersible, atau terbukti telah terjadi kematian batang otak. b. Pasal *-. "ransplantasi organ dan jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yaitu persetujuan harus tertulis penderita atau keluarga terdekat setelah penderita meninggal dunia. c. Pasal ** *% "ransplantasi organ dan jaringan tubuh hanya boleh dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh mentri kesehatan. 0% "ransplantasi alat dan jaringan tubuh manusia tidak boleh dilakukan oleh dokter yang merawat atau mengobati donor yang bersangkutan. d. Pasal *0 Penentuan saat mati ditentukan oleh 0 orang dokter yang tidak ada sangkut paut medik dengan dokter yang melakukan transplantasi.
e. Pasal *> Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksudkan yaitu dibuat diatas kertas materai dengan 0 $dua% orang saksi. f.
Pasal *? Pengambilan
alat atau jaringan tubuh
manusia
untuk
keperluan
transplantasi atau bank mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan persetujuan tertulis dengan keluarga terdekat. g. Pasal *@ *% Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia diberikan oleh donor hidup, calon donor yang bersangkutan terlebih dahulu diberitahu oleh dokter yang merawatnya, termasuk dokter
konsultan
mengenai
operasi,
akibat!akibatya,
dan
kemungkinan!kemungkinan yang terjadi. 0% Dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat $*% harus yakin benar bahwa calon donor yang bersangkutan telah meyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut. h. Pasal * Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak dalam kompensasi material apapun sebagai imbalan transplantasi. i.
Pasal *A Dilarang memperjual belikan alat atau jaringan tubuh manusia.
j.
Pasal *= Dilarang mengirim dan menerima alat dan jaringan tubuh manusia dan semua bentuk ke dan dari luar negeri.
Selanjutnya dalam 33 2o.0> tahun *++0 tentang kesehatan dicantumkan beberapa asal tentang transplantasi sebagai berikut/ a. Pasal >>. *% Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan transplantasi organ dan jaringan tubuh,transfuse darah imflan obat dan alat kesehatan, serta bedah plastik dan rekontruksi. 0% "ransplantasi organ dan jaringan serta transfuse darah sebagaimana dimaksud dalam ayat $*% dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan kemanusiaan yang dilarang untuk tujjuan komersial. b. Pasal >? *% "ransplantasi organ dan jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan disaran kesehatan tertentu. 0% Pengambilan organ dan jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan
kesehatan
donor
yang
bersangkutan
dan
ada
persetujuan ahli waris atau keluarganya. >% Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat $*% dan ayat $0% ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
&. ASPEK ETIK T!ANSPLANTASI
"ransplantasi merupakan upaya terakhir untuk menolong seorang pasien dengan kegagalan fungsi salah satu organ tubuhnya, dari segi etik kedokteran tindakan ini wajib dilakukan jika ada indikasi, berlandaskan dalam K#D6K, yaitu/
a. Pasal 0. Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi. b. Pasal *-. Setiap dokter harus senantiasa mengingat dan kewajibannya melindungi hidup insani. c. Pasal **. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita. Pasal!pasal tentang transplantasi dalam PP 2o. *= tahun *+=*, pada hakekatnya telah mencakup aspek etik, mengenai larangan memperjual belikan alat atu jaringan tubuh untuk tujuan transplantasi atau meminta kompensasi material. 5ang perlu diperhatikan dalam tindakan transplantasi adalah penentuan saat mati seseorang akan diambil organnya, yang dilakukan oleh $0% orang doter yang tidak ada sangkut paut medik dengan dokter yang melakukan transplantasi, ini erat kaitannya dengan keberhasilan transplantasi, karena bertambah segar organ tersebut bertambah baik hasilnya. "etapi jangan sampai terjadi penyimpangan karena pasien yang akan diambil organnya harus benar!benar meninggal dan penentuan saat meninggal dilakukan dengan pemeriksaan elektroensefalografi dan dinyatakan meninggal jika terdapat kematian batang otak dan sudah pasti tidak terjadi pernafasan dan denyut jantung secara spontan. Pemeriksaan dilakukan oleh para dokter lain bukan dokter transplantasi agar hasilnya lebih objektif.
Kasus tentang "ransplantasi #rgan :antung Jantng 'o(or) 'a*i 1& '+an 't, trans-+antasi antng Kediri ! "angis 8ahia (aihana $*? bulan% pecah manakala detak nafasnya
sesak. )eberapa saat kemudian, tubuhnya mulai membiru mulai dari jari tangan dan kakinya. 9aklum, bayi perempuan mungil anak pasangan Siti 1isiyah $0A% dan Slamet Hariono $>*% warga Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri didiagnosis mengalami kelainan jantung langka. )ila manusia normal letak jantung berada di sisi kiri, pada bayi ini letak jantungnya di sisi kanan. 1kibatnya, beberapa organ tubuhnya pun tak dapat bekerja optimal. ronisnya, kelainan jantung ini baru diketahui orang tuanya sejak sang bayi berusia ? bulan. Hal ini karena terbatasnya kemampuan ekonomi. BSelama ini ya ke bidan desa, dan katanya hanya sesak!sesak biasa. Setelah semakin besar, kami coba ke rumah sakit, dan tak tahunya ternyata penyakit anak saya berbahaya,B kata ibunya, Siti 1isiyah kepada detiksra'a*a.(o/ saat menunggu anaknya dalam perawatan tim dokter (S3D Pelem Pare, Kamis $*ACAC0--=%. Dia menjelaskan, beberapa ciri kelainan jantung anaknya dapat diketahui bila bayi melakukan akti'itas berlebih, termasuk menangis. )ila menangis, sekujur tubuhnya akan membiru, nafasnya sesak dan detak jantung berdetak cepat. BPertama kali pasti di jari!jari tangan dan kaki membiru. Kalau nangisnya terusan, ya menyebar ke sekujur tubuh,B ujar wanita yang hanya menjadi ibu rumah tangga. Saat ini, kata dia, dirinya kebingungan mencari dana pengobatan anaknya. Padahal dokter menyebutkan, anaknya kemungkinan dapat disembuhkan melalui tranplantasi jantung. BSuami saya hanya buruh pabrik kecil, dan terkadang n yambi manjing lainnya. Pendapatannya tak menentu,B katanya dengan mata berkaca! kaca. Sementara dari diagnosis dokter menunjukkan, pasien mengalami kelainan tata letak jantung. Hal ini diketahui setelah dokter melakukan rontgen pada bayi. B:elas terlihat, jantung bayi ini ada di sebelah kanan dan tidak berada pada posisi semestinya,B kata dokter anak (S3D Pelem Pare, dr Suryatmono Sp1. Dijelaskan oleh dia, akibat kelainan tata letak jantung terjadi kebocoran pada bilik kanan dan
kiri jantung sang bayi. Hal ini yang menyebabkan kondisinya sering membiru bila melakukan akti'itas berlebih. B9akin berakti'itas yang bisa memacu detak jantung, maka aliran darah semakin deras. Dan hal itu akan tampak membiru di beberapa bagian tubuhnya,B jelasnya. (upanya, penderitaan pasien tak berhenti sampai kelainan letak jantung. Dia menambahkan, pada jantungnya terdapat komplikasi bawaan detrocardia yaitu Eentrical Septal Defeck $ESD% tampak pada terdapatnya lubang pada bilik kanan dan kiri dan 1ntrial Septal Defeck $1SD% yakni adanya lubang di serambi kanan dan kiri jantung sang bayi. BKelainan bawaan ini juga mengakibatkannya mengalami gangguan dalam organ pompa darah,B imbuhnya. Pihaknya, jelas Suryatmono, hanya membuat langkah yakni tekanan darah balik ke jantung akan diperkecil. Sehingga jantungnya tidak akan bekerja dengan beban yang berat. B#perasi pun hanya bisa menyembuhkannya dari kelainan bawaan, sedangkan letak jantung tidak mungkin dapat dipindahkan,B ujarnya. Sementara kasus kelainan tata letak jantung di ndonesia, terakhir kali ditemukan pada bayi kembar siam 1nggie dan 1njeli, tahun 0--@ silam. Pada kasus tersebut, dokter juga gagal memberikan pertolongan pada sang bayi.
1nalisa dari sudut pandang 6tik "ransplantasi jantung adalah mengganti jantung seseorang dengan jantung orang lain. "ransplantasi jantung ini hanya dapat dilakukan dari orang yang mati saja. Karena setiap orang hanya mempunyai satu jantung. "ransplantasi dengan donor hidup menimbulkan dilema etik, dimana transplantasi pada satu sisi dapat membahayakan donor namun di satu sisi dapat menyelamatkan hidup pasien $resipien%. )ioetik secara umum adalah studi filosofi dari kontro'ersi etik tentang biologi dan kedokteran, sehinga bioetik lebih memperhatikan permasalahan!permasalahan yang berhubungan dengan life science, bioteknolgi, kedokteran, politik, hukum, filosofi, dan agama. su!isu bioetik tentang transplantasi organ akan meliputi definisi mati, kapan dan bagaimana transplantasi organ dapat dilaksanakan, juga meliputi pembayaran organ yang ditransplantasikan. )ioetik transplantasi organ manusia diatur dalam medical ethic, yang lebih mengarah pada aturan suatu organisasi profesi, yaitu kode etik kedokteran, yang mengatur hubungan dokter!pasien!keluarga pasien $(otgers, 0--A%. Pada transplantasi organ akan terlibat dokter, donor dengan keluarganya
dan
resepien
dengan
keluarganya.
)agaimana bioetik dapat dipahami oleh semua pihak, baik dokter, pendonor atau pun pasienF. "ransplantasi organ dilaksanakan dengan alasan kemanusiaan, jadi tidak ada pemanfaatkan organ atas nama keuntungan satu pihak tertentu. )ioetik harus menjadi aturan yang mengikat semua komponen yang terlibat dalam transplantasi organ, diperlukan aturan dan hukum yang mengikat, untuk mencegah terjadi penyalahgunaan transplantasi organ.
1nalisa dari sudut pandang hukum Saat ini di ndonesia, transplantasi organ ataupun jaringan diatur dalam 33 2o. 0> tahun *++0 tentang Kesehatan. Sedangkan peraturan pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah 2o. *= "ahun *+=* tentang )edah 9ayat Klinis dan )edah 9ayat 1natomis serta "ransplantasi 1lat atau :aringan "ubuh 9anusia. Dasar hukum dilaksanakannya transplantasi organ sebagai suatu terapi
adalah 3ndang!3ndang (epublik ndonesia 2o. 0> "ahun *++0 tentang Kesehatan Pasal >0 ayat $*%, $0%, $>% tentang hak pasien untuk memperoleh kesembuhan dengan pengobatan dan perawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Sedagkan pada Peraturan Pemerintah tersebut,
transplantasi diatur dalam Pasal *-, *?,*@, *, *A, dan *=.
BAB III PENUTUP
Perawat sering kalli menghadapi situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Sebagai perawat yang professional kita di tuntut untuk mengambil tindakan yang tidak merugikan perawat maupun pasien itu sendiri serta tidak bertentangan dengan nilai!nilai moral, etik dan hukum. ssue bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah!masalah pelayanan kesehatan. Dengan mempelajari, memahami dan menerapkan prinsip!prinsip etika dalam diri seorang perawat maka tujuan dari proses keperawatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan hukum dan norma yang berlaku. Seorang perawat juga akan mampu mengambil keputusan yang terbaik dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang ada. Perkembangan dan kemajuan dunia kesehatan yang pesat saat ini, membawa kita untuk berhadapan dengan beberapa masalah yang dilematik, salah satunya adalah masalah transplantasi organ. Selain menyangkut bidang kesehatan itu
sendiri, perkembangan dan kemajuan itu sendiri harus lebih banyak berhadapan dengan soal!soal hak asasi manusia, etika dan hukum. 1pabila dipandang dari sudut pandang hukum, transplantasi organ terdapat dalam beberapa pasal Kitab 3ndang!3ndang Hukum Pidana $K3HP% dan tersirat dalam beberapa pasal Kitab 3ndang!3ndang Hukum Perdata $K3HPerdata%. 9enurut hukum maupun sumpah dokter dan etika kedokteran, transplantasi organ diperbolehkan tetapi dengan syarat harus ada persetujuan tertulis pendonor dan ada saksi juga pendonor harus seseorang yang akan meninggal dunia dan lebih baik jika pendonor adalah keluarga pasien. "etapi jika dengan sengaja memperjualbelikan organ tubuh manusia maka hal ini dilarang oleh hukum pidana.