Senyawa yang tak bersifat mereduksi atau mengoksidasi sistem Iod-Iodida : tak berpengaruh thd sistem Kromat : tak bereaksi dg Iodida dlm suasana netral,
dlm asam
Cr 3+
dg mengatur pH : Cr 3+ dapat dioksidasi oleh I 2 Iodimetri.
Titrasi
As2O3 + 2 I2 + 5 H2O === 2 H3 AsO4 + 4 I
–
pH 4
–
+ 4 H+
reaksi reversibel, 9 : As2O3 dapat dititrasi dengan larutan baku I 2
pH asam kuat medium : H3 AsO4 + I I2 yang dihasilkan dapat dititrasi dengan Na 2S2O3 –
•
dan I2
reaksi diatas bergeser sepenuhnya KEKIRI. Contoh lain : 2 Fe3+ + 2 I === 2 Fe2+ + I2 bila + Flourida / asam Fosfat / Pyrofosfat : komplek-Feri yang tak bersifat oksidasi thd I –
–
2 Cu2+ + 4 I === 2 CuI (endapan) + I2 bila + Tartrat / Sitrat : komplek-cupri, tak bereaksi dg I –
–
CATATAN : Reaksi kesetimbangan pada Titrasi Iodometri dapat dioptimalkan dengan cara :
Menaikkan konsentrasi H+
Menaikan konsentrasi I –
Titrasi perlahan dg TIOsulfat dimana I 2 dihilangkan
Penambahan katalisator yang sesuai
Menghilangkan I 2 dengan pelarut Organik (CHCl 3 atau CCl4) secara destilasi
SUMBER KESALAHAN :
•
suasana asam lemah :
oksidasi oleh udara menguapnya I2
4 I – + 4 H + + O 2 === 2 I 2 + 2 H 2 O
suasana netral : reaksi lambat
[H+ ] bertambah : reaksi semakin dipercepat dg adanya sinar matahari langsung
Cu+ (cupro ion) : oleh udara dioksidasi Cu 2+ + I – I 2
Nitrit : 2 NO2 – + 2 I – + 2 H + === 2 NO + I 2 + 2 H 2 O NO dg Oxygen udara + I –
I 2
reaksi ini berlangsung seperti siklus endpoint juga menjadi tak jelas
Mencegah menguapnya I 2 dapat + KI === I 3 – - titrasi pada suhu < 25o C penguapan I2 selama titrasi berlangsung dpt diabaikan dalam suasana KI 4%
PENETAPAN ENDPOINT dg IND. LAR. AMILUM 1 tetes 0.1N lar I2 dalam 100 ml air kuning pucat 1 tetes 0.1N lar I2 + 0.2% lar amilum / 100 ml air biru potato
STARCH / AMILUM : - amilosa
20 %
- amilopektin
80 %
corn
– 100 %
Garam Na-glikolat sbg pengganti amilum
Reaksi : I2 / I – + amilosa + amilopektin
deep blue weak violet
Potato starch : lebih baik untuk indikator Iodo-/Iodimetri
Kepekaan : (1 – 2) x 10 – 5 N I2 / 0.001N I – pada suhu kamar tanpa adanya I – : kepekaan berkurang
Kepekaan berkurang : Suhu : pada 50o C kepekaan 10 x kurangnya dari 25o C senyawa organik : etil dan metil alkohol suasana alkohol 50 % tak ada warna biru < 5 % : tak berpengaruh larutan amilum tak segar : warna violet atau kemerahan warna merah Iod-amilum + tiosulfat bereaksi lambat pengawet larutan amilum 0.2% : 10 mg HgI 2 / liter
Penggunaan larutan indikator amilum : 5 ml 0.2% / 100 ml larutan
Indikator lain : CCl4 / CHCl3 : 10 ml / 50 ml larutan 4 x 10 – 5N I2
Suasana normal (netral/asam lemah) : 1 mol S 2O3= = 1 grek I 2 Suasana abnormal (alkali) : 1 mol S 2O3= = 8 grek I2
Suasan reaksi sangat berpengaruh : S2O3 =
S4O6= atau
dimana menghasilkan ekivalensi : BERBEDA .
SO4=
:
I dg S O •
25.0 ml 0.1N I + 0.5 g NaHCO memerlukan 24.00 ml 0.1N S O utk sampai endpoint.
•
25.0 ml 0.1N I
•
• •
+ 1.0 g NaHCO memerlukan 22.50 ml 0.1N S O utk sampai endpoint.
netralisasi dengan : (NH ) CO , (berlebih) Na HPO Boraks dapat menyebabkan kesalahan
Titrasi terhadap larutan: 0.1N I pH < 7.6 0.01N I pH < 6.5 0.001N I pH < 5.0 –
–
–
Reaksi : I dg S O S O secara kuantitatif
+ larutan dapar tertentu dan pada endpoint pH tidak boleh terlalu tinggi (basa) -
Larutan I masih dapat dititrasi langsung dg memperhatikan pengaruh udara dan pengocokan
-
Pada titrasi dlm digunakan baku As O
-
Pada titrasi yg harus : keluarnya CO dpt memperkuat penguapan I dipilih larutan dapar : Boraks atau Na HPO
•
•
•
Dengan penurunan pH : HAsO + H === H AsO H AsO + H === H AsO K pd suhu kamar (Washburn & Roebuck) : {[H AsO ] x [H ] x [I ] } / {[H AsO ] x [I ]} = 5.5 x 10
25 g Na S O . 5H O + 0.1 g Na CO + aquades segar ad 1 liter didiamkan semalam sebelum digunakan, kalau perlu disaring dulu.
12.7 g I + 40 g KI (bebas Iodat) + 25 ml air, dalam beaker glass aduk sampai I semua larut , baru diadkan sampai 1 liter. (disimpan dalam glass-stoppered bottle, ditempat dingin). –
2.4725 g As O (p.a.) + 20 ml 1N NaOH, sampai larut + H SO atau HCl 1N sampai netral atau sedikit asam terhadap kertas litmus, + air ad 500.0 ml (volumetric flask)
:
•
0.14 0.15 g KIO + 25 ml air + 2 g KI (bebas Iodat) + 10 ml H SO / HCl 1N dititrasi dg larutan TIOSULFAT sampai larutan kuning muda + indikator larutan amilum titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang. –
–
–
1.
2.
: Untuk memperkecil kesalahan dari penimbangan dibuat larutan 100 ml 0.1N KIO , kemudian dipipet mis. 10.0 ml dan dititrasi seperti diatas. Dengan KBrO : BrO + 6 I + 6 H === 3 I + Br + 5 H O reaksi lebih lambat dan keasaman perlu lebih tinggi, 5 ml HCl 4N atau 10 ml H SO 4N utk 25 ml larutan iodida-bromat, + amonium molibdat 3% bbrp tetes (katalisator). –
0.2 g As O (p.a.) + 10 ml NaOH 1N + 15 ml H SO 1N (berlebih) + 2 g NaHCO / 50 ml air dititrasi dengan larutan I dengan indikator larutan amilum warna blue tinge. –
- As O : racun keras !!! - memperkecil kesalahan dari penimbangan As O kalau dititrasi langsung dipipet.
dibuat dulu larutan baku As O
Reaksi : atau
Peruraian dlm penyimpanan :
klorit : ClO2
–
: 5 g sampel + gerus dimortir dg air suspensi homogen dipindahkan ke labu ukur 500 ml + air sampai garis tanda. Dipipet 50.0 ml + 2 g KI + 15 ml H SO 4N dititrasi dengan larutan baku Na S O dan indikator larutan amilum sampai warna biru tepat hilang. –
–
5 g sampel + 100 ml air + H SO 2N sampai metil orange kuning, + 2 ml H SO 2N lagi (berlebih) + gas Br secara perlahan, gas Br dihilangkan, baru + 0.2 g KI + ind amilum titrasi dg baku 0.005N Tiosulfat –
dipipet sampel 25.0 ml H O yang telah diencerkan + 10 ml H SO 4N + 1 g KI + 3 tts larutan amonium molibdat netral 3% - dititrasi dg larutan baku Tiosulfat dan indikator lar. Amilum :
2 Cu
+4I
=== 2 CuI (end.) + I
:
2 Fe
+2I
=== 2 Fe
:
H S+I
–
+ I
=== S (end) + 2 H + 2
(suasana asam) : S + 4 I + 8 OH H O
=== SO
=
+8I +4
• •
Timbang saksama lebih kurang 400 mg dilarutkan dalam 100 ml air + 25 ml H SO 2N + 3 ml larutan kanji LP dititrasi dengan larutan baku I 0.1N LP, sampai larutan tepat biru. –
–
( 1 ml I 0.1N setara dengan 8.806 mg C H O : Vit.C )
-
Ditimbang saksama 0.5 g air ad 50 ml dalam labu ukur. Dipipet 10.0 ml + 2 ml larutan amilum 0.5% + 1 ml HCl 2% dititrasi dengan larutan baku KIO 0.1N sampai larutan tepat biru –
–
(
setara dengan )
=
: 25.0 ml lar. sampel Pb + K CrO dicuci dilarutkan dlm H lar. endapan disaring + I I dititrasi dengan lararutan baku tiosulfat : 31.50 ml 0.1010N dan ind. lar. amilum –
–
: Pb + CrO = PbCrO (endapan) 2 PbCrO + 2 H 2 Pb + Cr O + H O Cr O + 16 H + I === 2Cr + 3 I + 7 H O I + 2S O === S O + 2I 2). Menghitung I Vol. I x N I = Vol. S O x N S O mgrek I = 31.50 x 0.1010 = 3.1815 I = (3.1815/2) mgrl Cr O = (3.1815/2) / 3 mgrl Pb (PbCrO ) = 2 x (3.1815/2) / (3) mgrl = {2 x (3.1815/2) / (3)} / 25 = 0.0424M .
: 25.0 ml sampel KI + HCl encer + 10.00 ml KIO 0.0500M (berlebih) gas I yg terjadi diuapkan setelah dingin + KI dan I yg terjadi dititrasi dg baku : 21.14 ml 0.1008N Na S O –
–
:
1)
2) 3) 4)
Menghitung I yg dihasilkan dari reaksi sisa KIO + KI + asam : = 21.14 ml x 0.1008N = (21.14 x 0.1008) mgrek = (21.14 x 0.1008) / 2 mgrl = 1.0655 mgrl Sisa KIO = (1/3) x mgrl I = (1/3) x 1.0655 = 0.3552 mgrl KIO awal = 10.00 x 0.0500 = 0.5000 mgrl KIO yg bereakksi dg sampel KI = (0.5000 0.3552) = 0.1448 mgrl KI sampel = 5 x 0.1448 mgrl = (5 x 0.1448) / 25 = 0.02896 M. –
: 200.0 mg Na C O + H+ + 31.00 ml KMnO . 25.0 ml KMnO (diatas) dititrasi secara Iodometri suasana asam berapa ml Na S O 0.1000N yg diperlukan ?
[C O =] = 200 / 134 = 1.4925 mgrl = (1.4925 x 2) = 2.9850 mgrek N KMnO = 2.9850 / 31 = 0.0963