Titrasi iodometri adalah
salah satu titrasi redoks yang redoks yang melibatkan iodium. Titrasi iodometri termasuk jenis titrasi tidak langsung yang dapat digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium-iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO4.5HO !erbeda dengan titrasi iodimetri yang iodimetri yang mereaksikan sample dengan iodium "langsung#$ maka pada iodometri$ sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan kalium iodida "% berlebihan dan akan menghasilkan iodium "&# yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium thiosulfat "'aSO(#. !anyaknya )olume 'atrium Thiosulfat yang digunakan sebagai titran setara dengan banyaknya sampel. Contoh reaksi dengan Cu*+
2 Cu I2
2+
+ +
2S2 O3
-
4I 2-
2CuI -
2I
+
+
I2 2-
S4O6
Perhatian
,ada titrasi iodometri perlu diawasi pHnya. arutan harus dijaga supaya pHnya lebih keil dari / karena dalam lingkungan yang alkalis iodium bereaksi dengan hidroksida membentuk iodida dan hipoiodit dan selanjutnya terurai menjadi iodida dan iodat yang akan mengoksidasi tiosulfat menjadi sulfat$ sehingga reaksi berjalan tidak kuantitatif. 0danya konsentrasi asam yang kuat dapat menaikkan oksidasi potensial anion yang mempunyai oksidasi potensial yang lemah sehingga direduksi sempurna oleh iodida. 1engan pengaturan pH yang tepat dari larutan maka dapat diatur jalannya reaksi dalam oksidasi atau reduksi dari senyawa.
&ndikator &ndikator yang digunakan dalam titrasi ini adalah amylum. 0mylum tidak mudah larut dalam air serta tidak stabil dalam suspensi dengan air$ membentuk kompleks yang sukar larut dalam air bila bereaksi dengan iodium$ sehingga tidak boleh ditambahkan pada awal titrasi. ,enambahan amylum ditambahkan pada saat larutan berwarna kuning puat dan dapat menimbulkan titik akhir titrasi yang tiba-tiba. Titik Titik akhir titrasi ditandai dengan terjadinya hilangnya warna biru dari larutan menjadi bening.
TITRASI IODO – IODIMETRI
I
DASAR TEORI
&stilah oksidasi mengau pada setiap perubahan kimia dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasi$ sedangkan reduksi digunakan untuk setiap penurunan bilangan oksidasi. !erarti proses oksidasi disertai hilangnya elektron sedangkan
reduksi
memperoleh elektron. Oksidator adalah senyawa di mana atom yang terkandung mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sebaliknya pada reduktor$ atom yang terkandung mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Oksidasi-reduksi harus selalu berlangsung bersama dan saling menkompensasi satu sama lain. &stilah oksidator reduktor mengau kepada suatu senyawa$ tidak kepada atomnya saja. Oksidator lebih jarang ditentukan dibandingkan reduktor. 'amun demikian$ oksidator dapat ditentukan dengan reduktor. 2eduktor yang la3im dipakai untuk penentuan oksidator adalah kalium iodida$ ion titanium"&&$ ion besi"&$ dan ion )anadium"& . 1alam proses analitik$ iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi "iodimetri#. &odimetri merupakan titrasi langsung dan merupakan metoda penentuan atau penetapan kuantitatif yang pada dasar penentuannya adalah jumlah & yang bereaksi dengan sample atau terbentuk dari hasil reaksi antara sample dengan ion iodida . &odimetri adalah titrasi redoks dengan & sebagai penitar. Titrasi iodimetri merupakan titrasi langsung terhadap 3at 3at yang potensial oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium iodida$ sehingga 3at tersebut akan teroksidasi oleh iodium. Cara melakukan analisis dengan menggunakan senyawa pereduksi iodium yaitu seara langsung disebut iodimetri$ dimana digunakan larutan iodium untuk mengoksidasi reduktor-reduktor yang dapat dioksidasi seara kuantitatif pada titik eki)alennya. Iodimetri adalah oksidasi kuantitatif dari senyawa pereduksi dengan menggunakan iodium. &odimetri ini terdiri dari $ yaitu "# a. Iodimetri metode langsung $ bahan pereduksi langsung dioksidasi dengan larutan baku &odium. Contohnya pada penetapan kadar 0sam 0skorbat. b. Iodimetri metode residual " titrasi balik#$ bahan pereduksi dioksidasi dengan larutan baku iodium dalam jumlah berlebih$ dan kelebihan iod akan dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat. Contohnya pada penetapan kadar 'atrium !isulfit.
1alam titrasi iodimetri$ iodin dipergunakan sebagai sebuah agen pengoksidasi$ namun dapat dikatakan bahwa hanya sedikit saja substansi yang ukup kuat sebagai unsur reduksi yang dititrasi langsung dengan iodin. %arena itu jumlah dari penentuan penentuan iodimetrik adalah sedikit. Substansi-substansi penting yang ukup kuat sebagai unsur-unsur reduksi untuk dititrasi langsung dengan iodin yaitu 3at-3at dengan potensial reduksi yang jauh lebih rendah adalah tiosulfat$ arsenik "&&$ antimon "&&$ sulfida$ sulfit$ timah "& dan ferosianida$ 3at-3at ini bereaksi lengkap dan epat dengan iod bahkan dalam larutan asam. 1engan 3at pereduksi yang agak lemah$ misal arsen tri)alen atau stibium tri)alen$ reaksi yang lengkap hanya akan terjadi bila larutan dijaga tetap netral atau sangat sedikit asam$ pada kondisi ini potensial reduksi dari 3at pereduksi adalah minimum atau daya mereduksinya adalah maksimum. &odium merupakan kristal hitam mengkilat yang mudah dimurnikan dengan ara sublimasi "resublimated &odine#$ tidak larut dalam air$larut dalam alkohol dan dalam larutan %&$karena terbentuknya ion triiodida menurut reaksi+ & * &⁻ &(⁻ &odium merupakan indiator yang relati)e lemah dibanding dengan kalium kromat$ senyawa serium "&6#$ brom$ dan kalium bikromat. & * e &789 : 9$5(5 6 %arena potensial oksidasinya rendah$ maka justru
system
ini
lebih
menguntungkan karena ia dapat mereduksi oksidator-oksidator kuat$ sehingga iodida dapat mereduksi oksidator tersebut dan kemudian dibebaskan iodium. &odium yang dibebaskan ini kemudian dapat dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat. ;. &odimetri
2eaksinya + 2eduktor & * e
= oksidator * e = &
. &odometri
⁻ 2eaksi diatas lebih akurat dari pada + & * SO(⁻ &⁻*S₄O>⁻ namun demi kesederhanaan untuk selanjutnya penulisan larutan iodium dengan menggunakan & bukan dengan &(.
Per!edaan
Iodimetri
Iodometri
jenis @umlah
angsung Satu
Tidak angsung 1ua
Contoh
& * 'aSO4
%&O( * 5%& * (HSO4 &-
reaksi
'a& * 'aS4O>
* % SO4 * (HO
0nalat
2eduktor lemah
Oksidator %&O( yang direaksikan
&odium
dengan %& dan
arutan !aku
II
menghasilkan iodium
"AR#TA$ %A
0. 02?T0' !0%? &O1&?< ,embuatan larutan baku iodium B g iodium , ke dalam larutan ;/ g kalium iodida , dalam ;99 ml air$ kemudian dienerkan dengan air hingga ;999 ml. arutan iodium yang lebih ener "9$9 + 9$99; '# dibuat dengan mengenerkan larutan iodium 9$; '. 9$((5 gram iod melarut dalam ; dm( air pada 5⁰C. Selain keterlarutan yang keil ini $ larutan air iod mempunyai tekanan uap yang ukup berarti$ karena itu konsentrasinya berkurang sedikit disebabkan oleh penguapan ketika ditangani. %edua kesulitan ini dapat diatasi dengan melarutkan iod itu dalam larutan air kalium iodida.
&(-
arutan yang dihasilkan mempunyai tekanan uap yang jauh lebih rendah ketimbang suatu larutan iod dalam air murni$ akibatnya kehilangan oleh penguapan menjadi sangat jauh berkurang.
?ntuk penyiapan larutan iod standar harus digunakan iod pro analisis atau yang disublimasi-ulang dan kalium iodida yang bebas iodat "misalnya pro analisis#. arutan dapat distandarisasi terhadap arsen"&& oksida murni atau dengan suatu larutan natrium tiosulfat yang baru saja distandarkan terhadap kalium iodat. arutan iod paling baik diawetkan dalam botol keil yang bersumbat-kaa. &ni harus diisi sepenuhnya$dan disimpan di tempat yang gelap dan dingin.%ontak dengan gabus atau tutup karet harus dihindari. Selain menggunakan larutan iodium dalam iodimetri dapat digunakan larutan baku %&O( dan %&. arutan ini ukup stabil dalam menghasilkan iodium bila ditambahkan asam menurut reaksi + &O(- * 5&- * > H* = (& * (HO arutan %&O( dan %& memiliki dua kegunaan penting$ pertama adalah sebagai sumber dari sejumlah iod yang diketahui dalam titrasi$ ia harus ditambahkan kepada larutan yang mengandung asam kuat$ ia tak dapat digunakan dalam medium yang netral atau memiliki keasaman rendah. ang kedua$ dalam penetapan kandungan asam dari larutan seara iodometri$ atau dalam standarisasi larutan asam keras. ,ada penggunaan iodium untuk titrasi ada dua sumber kesalahan yaitu + a. Hilangnya iodium karena mudah menguap b. &odida dalam larutan asam mudah dioksidasi oleh udara menurut reaksi + 4& * O * 4H* = & * HO ,enguapan dari iodida dapat dikurangi dengan adanya kelebihan iodida karena terbentuk ion triiodida. 1engan 4D %&$ maka penguapan iodium dapat diabaikan$ asalkan titrasinya tidak terlalu lama. Titrasi harus dilakukan dalam labu tertutup dan dingin. Oksidasi iodida oleh udara dalm larutan netral dapat diabaikan$ akan tetapi oksidasinya bertambah jika pH larutan turun. 2eaksi ini dikatalisis oleh logam dengan )alensi tertentu "terutama tembaga#$ ion nitrit dan ahaya matahari yang kuat. Oleh karena itu titrasi tidak boleh dilakukan pada ahaya matahari langsung. Oksidasi iodida oleh udara dapat dipengaruhi oleh reaksi antara iodida dengan oksidator terutama jika reaksinya berjalan lambat. Oleh karena itu larutan yang mengandung iodida dan asam tidak boleh dibiarkan terlalu lama$ maka larutan itu harus dibebaskan dari udar sebelum penambahan iodida. ?dara dikeluarkan dengan menambahkan karbondioksida.
!. 02?T0' !0%? '0T2&?< TH&OS?A0T ,embuatan larutan baku tiosulfat gram natrium tiosulfat , dan 99 mg natrium arbonat , dilarutkan dalam air bebas CO₂ , segar hingga ;999 ml. arutan 'a₂S₂O₃ yang lebih ener 9$95 ' 9$9 ' 9$9; ' + 9$; ' dibakukan sebelum digunakan. 'atrium tiosulfat 'a₂S₂O₃.5H₂O mudah diperoleh dalam keadaan kemurnian yang tinggi$ tetapi selalu ada sedikit ketidakpastian akan kandungan air yang setepatnya$ karena sifat efloresen "melapuk-lekang# dari garam itu dan karena alasan - alasan lain . %arena itu 3at ini tidak sesuai sebagai standar primer. arutan baku tiosulfat jika disimpan lama - lama akan berubah titernya. !eberapa hal yang menyebabkan sangat kompleks dan saling bertentangan akan tetapi beberapa faktor yang dapat menyababkan terurainya larutan tiosulfat dapat disebutka sebagai berikut + ;. %easaman arutan tiosulfat dalam suasana alkali atau netral relatif stabil$ tidak dikenal adanya asam tiosulfat atau hidrogen tiosulfat. ,roses peruraiannya sangat rumit$ tetapi fakta yang dapat dikemukakan adalah jika konsentrasi ion hidrogen lebih besar dari $5 E ;9 ⁻⁵ maka terbentuk ion hidrogen sulfit yang sangat tidak stabil dan terurai menurut reaksi + HS₂O₃⁻ = HSO₃⁻ * S %emudian seara perlahan lahan akan terurai lagi dan terbentuk pentationat menurut reaksi + >H⁺ * >S₂O₃ = S₅O₆⁻ * (H₂O @ika HCl pekat maka yang terjadi adalah hidrogen sulfida dan hidrogen polisulfida dan tidak terbentuk ditionat atau sulfat$ sedangkan dengan HCl yang kurang pekat terutama jika ada katalisator arsen trioksida maka akan terbentuk pentationat. arutan tiosulfat paling stabil pada pH antara B - ;9. Tops menganjurkan pemberian natrium arbonat$ pada pembuatan larutan baku tiosulfat$ akan tetapi hal ini akan mengakibatkan terjadinya reaksi samping pada saat titrasi larutan iodium yang netral. 1i samping itu pada larutan yang sangat alkalis maka kemungkinan terjadi reaksi sebagai berikut + ('a₂S₂O₃ * >'aOH = 'a₂S * 4'a₂SO₃ * (H₂O
= H₂CO₃
'a₂S₂O₃ * H₂CO₃ = 'aHCO₃ * 'aHSO₃ * S . Oksidasi oleh udara Tiosulfat seara perlahan lahan akan dioksidasi oleh udara. 2eaksinya terjadi dalam dua tingkat + 'a₂S₂O₃ * H₂SO₄ = 'a₂SO₃ 'a₂S₂O₃ * FO₂ = 'a₂SO₄ 'a₂S₂O₃ * FO₂
* S "lambat# "dapat diukur# = 'a₂SO₄ * S
* * =
H₂S S 'a₂SO₄
*
S
Sebagai alasan terbentuknya tetraionat atau terjadi sulfit sebagai reaksi antara$ karena tembaga mengkatalisis peruraian ini dengan kuat sekali seperti diketahui bahwa tembaga dengan kuat mengkatalisis oksidasi dari sulfit oleh udara menurut reaksi + Cu₂⁺ * S₂O₃G = Cu⁺ * S₄O₆G "segera# Cu⁺ * FO₂ = CuG⁺ * OG "lambat# OG * H⁺ = H₂O "lambat# CuG⁺* S₂O₃G * FO₂ * H⁺ = Cu⁺ * S₄O₆G * H₂O 1ari kenyataan di atas$ maka dianjurkan pembuatan larutan baku tiosulfat dengan air yang didestilasi dengan alat gelas dan sejauh mungkin bebas dari tembaga. 1ari penelitian %ilpatrik diketemukan bahwa larutan tiosulfat yang dibuat dengan air suling biasa terurai sebanyak 9 D setelah 99 hari. (.
dan
'a₂SO₃ * O S * (O * H₂O
= =
'aSO₄ H₂SO₄
dan
Oleh karena itu larutan tiosulfat yang dibuat steril akan stabil sekali dan hanya kalau terjadi kontaminasi bakteri belerang maka akan terurai perlahan - lahan. III
STA$DARISASI
;. ST0'102&S0S& 02?T0' '0T2&?< T&OS?A0T HCl &₂ * 'a₂S₂O₃
= =
(&₂ * >%Cl * (H₂O 'a& * 'a₂S₄O₆
,ada reaksi di atas )alensinya adalah > karena ; mol %&O₃ setara dengan ( mol & ₂$ sedangkan ; mol &₂ setara dengan e. Sehingga ; mol %&O₃ setara dengan >e akibatnya !8 %&O₃ sama dengan !. ,erhitungan normalitas dari natrium tiosulfat + & * ;4H⁺ = CrJ⁺ * (&₂ * KH₂O 2eaksi dapat terkena jumlah sesatan + ";# @umlah iodida "dari kelebihan iodida dan asam# mudah teroksidasi oleh udara$ terutama dengan adanya garam - garam kromium &&&$ dan
"# 2eaksi tidak berlangsung sekejab. %arena itu$ paling baik aliran arus karbondioksida melalui labu reaksi sebelum dan selama titrasi "suatu metode yang lebih memudahkan tetapi kurang efisien adalah dengan menambahkan sedikit natrium hidrogenkarbonat padat kepada larutan yang asam itu$ serta menjaga agar labu tertutup sebanyak mungkin#$ serta membiarkan selama 5 menit untuk kelengkapan reaksi. Taruh ;99 mJ air suling dingin$ yang baru dididihkan$ dalam sebuah labu erlenmeyer 599 mJ$ sebaiknya ( g kalium iodida yang bebas iodida$ dan g natrium hidrogenkarbonat yang murni$ dan kook sampai garam garam itu melarut. Tambahkan > mJ asam klorida pekat perlahan lahan sambil mengolak labu perlahan - lahan untuk menampurkan airan airan + alirka 5$9 mJ kalium dikromat 9$; ' standar";#$ ampurkan larutan larutan baik baik$ dan ui dinding tabung dengan sedikit air yang telah dididihkan$ dari botol penui. Sumbat labu "atau tutupi dengan sebuah kaa arloji keil#$ dan diamkan di tempat gelap selama 5 menit untuk melenkapkan reaksi. !ilas sumbat atau kaa arloji dan enerkan larutan dengan (99 mJ air dingin yang telah dididihkan sebelumnya. Titrasi iod yang dibebaskan dengan larutan natrium tiosulfat yang terkandung dalam sebuah buret$ sementara terus menerus airan diolak supaya larutan larutan berampur. !ila bagian terbesar iod telah bereaksi seperti ditunjukkan oleh larutan yang memperoleh warna hijau kekuningan$ tambahkan mJ larutan kanji dan bilas ke arah bawah dinding labu warna harus berubah menjadi biru. Teruskan penambahan larutan tiosulfat setetetes demi setetes$ dan olak airan terus menerus$ sampai ; tetes mengubah warna dari biru kehijauan menjadi hijau muda. Titik akhir tajam$ dan mudah diamati pada ahaya yang baik dengan latar belakang putih. akukan suatu penetapan blanko$ dengan mengganti larutan kalium dikromat dengan air suling jika kalium iodida itu bebas iodat$ blanko ini mestinya keil terabaikan. Catatan+ ;. @ika ini lebih disukai$ boleh ditimbang dengan ermat kira kira 9$9 g kalium dikromat pro analis$ larutkan dalam 59 mJ air dingin$ yang sebelumnya telah dididihkan$ dan lakukan titrasi seperti diperini di atas. ,rosedur pilihan lain tersebut$ mempergunakan serunutan tembag sulfat sebagai katalis untuk meningkatkan keepatan reaksi akibatnya$ asam yang lebih lemah "asam asetat# boleh digunakan$ dan oksidasi oleh atmosfer terhadap asam iodida akan berkurang. Taruh 5$9 mJ kalium dikromat 9$; ' dalam sebuah labu erlenmeyer 59
mJ$ tambahkan 5$9 mJ asam asetat glasial$ 5 mJ tembaga sulfat 9$99; <$ dan ui dinding labu dengan air suling. Tambahkan (9 mJ larutan kalium iodida ;9 persen$ dan titrasi iod yang dibebaskan dengan larutan tiosulfat kira kira 9$; '$ dengan memasukkan sedikit indikator kanji menjelang akhir. Titrasi boleh dilengkapkan dalam (4 menit setelah penambahan larutan kalium iodida. %urangi 9$95 mJ sebagai perhitungan atas iod yang dibebaskan oleh katalis tembaga sulfat. Suatu larutan kalium permanganat yang telah distandarisasi dapat digunakan sebagai ganti larutan kalium dikromat$ dengan menambahkan mJ asam klorida pekat kepada tiap porsi L 5 mJ larutan kalium permanganat dalam hal ini prosedur pilihan lain$ dimana ditimbang suatu bagian dari garam bersangkutan$ tak dapat dipakai. C. 1engan larutan iod standar @ika suatu larutan iod standar tersedia$ ini dapat digunakan untuk menstandarkan larutan tiosulfat. ?kuran Satu porsi L5m( larutan iod standar dan masukkan dalam sebuah labu erlenmeyer 59m( $ tambahkan kira-kira ;59m( air suling dan titrasi dengan larutan tiosilfat$ dengan menambahkan m( larutan kanji ketika airan berwarna kuning puat. !ila larutan tiosulfat ditambahkan kepada suatu larutan yang mengandung iod$ reaksikeseluruhan yang terjadi dengan epat dan seara stoikiometris pada kondisikondisi eksperimen biasa "pH M5# adalah+ SO(- * & : S4O>- *&- atau SO(- * &(- : S4O>- * (&Telah diperlihatkan bahwa 3at perantara SO(&- yang tak berwarna$ terbentuk oleh reaksi re)ersibel yang epat+ SO(- * & N SO(&- * &at perantara ini bereaksi dengan ion tiosulfat dengan memberi bagian utama dari reaksi keseluruhan + SO(&- * SO(- : S4O>- * &at perantara ini juga bereaksi dengan ion iodida + SO(&- * &- : S4O>- * &(&ni menjelaskan pemunulan kembali iod setelah titik akhir pada titrasi larutan-larutan iod yang sangat ener dengan tiosulfat. 1. 1engan serium "&6# sulfat.
C4* * &- : C(* * &
. ST0'102&S0S& 02?T0' &O1&?< 0. 1engan 0rsen Trioksida 0dapun ara pembakuannya dilakukan dengan ara sebagai berikut. Timbang kurang lebih ;59 mg arsen trioksid seara seksama dan larutkan dalam 9 ml 'aOH ; ' bila perlu dengan pemanasan$ enerkan dengan 49 ml air dan tambah dengan tetes metil orange dan diikuti dengan penambaha HCl ener sampai warna kuning berubah menjadi pink. Tambahkan gram 'aHCO($ 9 ml air dan ( ml larutan kanji. Titrasi dengan baku iodium perlahan-lahan hingga timbul warna biru tetap. 0rsen trioksid sukar larut dalam air akan tetapi mudah larut dalam larutan natrium hidroksida "'aOH# dengan membentuk natrium arsenit menurut reaksi + 0sO( * > 'aOH = 'a0sO( * ( H9 @ika iodium ditambahkan pada larutan alkali maka iodium akan bereaksi dengan 'aOH membentuk natrium hipoiodit atau senyawa-senyawa serupa yang mana tidak akan bereaksi seara epat dengan natrium arsenit 'aOH * & = 'a&O * 'a& * HO %elebihan natrium hidroksida dinetralkan dengan HCl menggunakan metil orange sebagai indikator. ,enambahan 'aHCO( untuk menetralkan asam iodida "H yang terbentuk yang mana asam iodida ini menyebabkan reaksi berjalan bolak-balik "re)ersibel#. 'atrium bikarbonat akan menghilangkan asam iodida seepat asam iodida
terbentuk sehingga reaksi berjalan ke kanan seara sempurna. 2eaksi seara lengkap pada pembakuan iodium dengan arsen trioksid sebagai berikut + 0sO( * >'aOH = 'a(0sO( * (HO 'a(0sO( * & * 'aHCO( = 'a(0sO4 * 'a& * CO * HO ,ada reaksi diatas dapat diketahui bahwa )alensinya adalah empat. %arena ; mol 0sO( setara dengan mol 'a(0sO( sedangkan ; mol 'a(0sO( setara dengan ; mol & akibatnya ; mol 0sO( setara dengan mol & sehingga perhitungan normalitas dari iodium setara dengan mol & sehingga perhitungan normalitas dari iodium + mgrek iodium : mgrek arsen trioksid ml & E ' & ' &
: mmol 0sO( E )alensi : mg 0sO( E )alensi !< 0sO( E ml &
!. 1engan larutan natrium tiosulfat standar Punakanlah larutan natrium tiosulfat$ yang baru saja distandarkan$ sebaiknya terhadap kalium iodat. ,indahkan 5 m( larutan iod itu ke sebuah 8rlenmeyer 59 m($ enerkan menjadi ;99 m( dan tambahkan larutan tiosulfat standar dari buret sampai larutan berwarna kuning puat. Tambahkan m( larutan kanji$ dan teruskan penambahan larutan tiosulfat perlahan-lahan sampai larutan tepat tak berwarna. 2eaksi antara iodium dengan tiosulfat yang mana tiosulfat dioksidasi oleh iodium menjadi tetrationat menurut reaksi + SO(- * & = &- * S4O>Titrasi iodium dengan tiosulfat tidak dapat dilakukan dalam suasana alkalis dan pH yang diperbolehkan tergantung dari konsentrasi iodium. Supaya terjadi oksidasi yang kuantitatif dari tiosulfat menjadi tetraionat oleh iodium maka pH harus kurang dari Q$> untuk titrasi dengan iodium 9$; '. @ika larutan iodium konsentrasinya 9$9; ' maka pH nya harus kurang dari >$5 dan kurang dari 5 jika konsentrasi iodium 9$99; '. Sedangkan untuk iodium yang sangat ener sekali maka suasananya harus asam sekali.
I'
I$DI&ATOR
Rarna larutan 9$; ' iodium adalah ukup kuat sehingga dapat bekerja sebagai indikatornya sendiri. &odium juga memberikan warna ungu atau merah lembayung yang
kuat kepada pelarut-pelarut seperti karbon tetraklorida atau kloroform dan kadangkadang hal ini digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi. ,enggunaan indikator pelarut organik ini sangat penting terutama jika larutannya sangat asam sehingga kanji terhidrolisa$ titrasinya berjalan sangat lambat dan larutannya sangat ener. %erugian pemakaian pelarut organik sebagai indikator antara lain pada saat titrasi harus digunakan labu bertutup gelas$ selama titrasi harus digojog kuat-kuat untuk menyari iodium dari air dan kadang-kadang harus ditunggu pemisahannya. 0kan tetapi lebih umum digunakan suatu larutan kanji$ karena warna biru tua dari kompleks kanjiiodium dipakai untuk suatu uji sangat peka terhadap iodium. %anji dengan adanya iod akan memberikan kompleks berwarna biru kuat yang akan terlihat apabila konsentrasi iodium E;9-5 < dan konsentrasi iodida lebih besar dari E;9 -4 <. %epekaan warna berkurang dengan kenaikan suhu larutan dan adanya pelarut-pelarut organik. 0da pendapat bahwa warna biru itu adalah dikarenakan adsorpsi iod atau ion triiodida pada permukaan makromolekul kanji. 1alam konsentrasi iodida 4E;9-5 sudah memungkinkan iodium dalam konsentrasi E;9-5 atau lebih memberikan warna biru yang nyata. @ika konsentrasi iodida dinaikkan tidak begitu berbeda intensitasnya$ akan tetapi bila konsentrasi iodida diturunkan maka penurunan intensitas warna kelihatan. Tanpa iodida$ iod-kanji tidak memberikan warna. 0pabila suhunya dinaikkan maka kepekaan warna menurun. ,ada suhu 59⁰ kepekaannya menjadi ;9E lebih kurang daripada suhu 5⁰. ,enambahan pelarut seperti etil alkohol menurunkan kepekaan juga. @ika mengandung 59D atau lebih etanol menyebabkan warna tidak timbul. %anji tidak dapat digunakan dalam medium yang sangat asam karena akan terjadi hidrolisis dari kanji itu. %omponen utama kanji yaitu amilosa dan amilopektin. 0milosa memiliki rantai lurus dan memberikan warna biru jika bereaksi dengan iodium. 0milopektin memiliki rantai berabang dan memberikan warna merah )iolet jika bereaksi dengan iodium. %euntungan penggunaan kanji adalah harganya murah$ sedangkan kerugiannya adalah tidak mudah larut dalam air dingin$ tidak stabil pada suspensi dengan air$ karenanya dalam proses pembuatannya harus dibantu dengan pemanasan. ,enambahan indikator kanji sebaiknya dilakukan pada saat medekati titik akhir titrasi karena iod dengan kanji membentuk kompleks yang berwarna biru yang tidak larut dalam air dingin sehingga dikhawatirkan mengganggu penetapan titik akhir titrasi. %arena
adanya kelemahan ini$ dianjurkan pemakaian kanji natrium glukonat yang mana indikator ini tidak higroskopis epat larut dan stabil dalam penyimpanan tidak membentuk kompleks yang tidak larut dengan iodium sehingga boleh ditambahkan pada awal titrasi dan titik akhir jelas reprodusibel dan tidak tiba-tiba. Sayangnya indikator ini harganya mahal. * amilum "tak berwarna# '
PE$ETAPA$ &ADAR
;. Titrasi angsung Sebagai ontoh adalah penetapan kadar )itamin C atau asam askorbat dengan ara + lebih kurang 499 mg asam askorbat yang ditimbang seksama$ larutan dalam ampuran yang terdiri atas ;99 ml air bebas karbon dioksida dan 5 ml asam sulfat ener. Titrasi segera dengan iodium 9$; ' menggunakan indikator kanji sampai terbentuk warna biru tetap. Tiap ml iodium setara dengan /$/9> mg asam askorbat. 0sam askorbat merupakan redukator yang kuat dan seara sederhana dapat dititrasi dengan larutan baku iodium. 1isini asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat sedangkan iodium direduksi menjadi iodida menurut reaksi berikut +
HO
OH
H
H
*H& HOHC HOHC
OH
C
* &
C
OH
. Titrasi tidak langsung Titrasi ini dilakukan dengan menitrasi kembali kelebihan larutan baku iodium dengan larutan baku tiosulfat. !iasanya dilakukan terhadap senyawa-senyawa yang bersifat reduktor lemah seperti glukosa dan kalomel. Sebagai ontoh adalah penetapan kadar kalomel dengan ara + lebih kurang 59 mg kalomel yang ditimbang seksama masukkan dalam labu iodium$ tambahkan ;9 ml air$ 5 ml iodium 9$; ' dan ;9 ml larutan natrium iodida 9D "bI)9. Tutup labu dan goyang-goyangkan hingga reaksi sempurna. Titrasi dengan natrium tiosulfat 9$; ' setara dengan ($>9Q mg HgC&. %alomel tidak larut dalam air maka tidak dapat ditetapkan melalui kloridanya seara argentometri. %alomel dalam larutan iodium dan natrium iodida larut dengan segera dengan membentuk garam rangkap menurut reaksi berikut + HgC& *> 'a&* & % Hg&4 * 'aC& Supaya reaksi sempurna maka harus selalu digoyang-goyangkan dan jika sudah larut sempurna.
(. 1engan menitrasi iodium yang dibebaskan dari penambahan kalium iodide Sebagai ontoh adalah penetapan kadar tembaga "& sulfat dengan ara + lebih kurang ;g tembaga "& sulfat yang ditimbang seksama. arutkan dalam 59 ml air$ tambahkan (g kalium iodida , dan 5 ml asam asetat ,. Titrasi dengan 'a SO( 9$; ' menggunakan indiator kanji , hingga warna biru lemah. Tambahkan g kalium tiosianat , dan lanjutkan titrasi hingga warna biru hilang. Tiap ml natrium tiosianat 9$; ' setara dengan 4$BQ mg CuSO4.5HO. ,enetapan kadar ini berdasarkan reaksi antara tembaga "& sulfat dengan kalium iodida dimana tembaga diendapkan sebagai tembaga " iodide dan dilepaskan satu atom iodium setiap ion tembaga "&. Cu* * 4& Cu* * &- * & 0tau CuSO4.5HO * 4%& Cu& * & * % SO4 * ;9HO
& * 'aSO(
'a& * 'aS4O>
,ada reaksi diatas mol CuSO4. 5HO setara dengan ; mol & yang berarti dengan elektron sehingga mol CuSO4.5HO setara dengan elektron atau ; mol CuSO4. 5H O setara dengan ; elektron akibatnya !8 tembaga sulfat sama dengan !
CO$TO( PER(IT#$)A$
;. ,embakuan 'aSO(OO;' ,ipet ;9$9 ml %&O(9$9; ' masukkan dalam 8rlenmeyer tambah larutan ; ml larutan %& ;9D dan ; ml HSO4 ;9D. Titrasi dengan 'aSO( O$O;' sampai warna kuning muda$ tambahkan larutan amilum ;D. anjutkan titrasi sampai warna biru hilang. Ternyata 'aSO( yang diperlukan ;9$59 ml. hitung ' 'aSO( @awab +
'; . 6; : ' . 6 9$9; . ;9 : ' . ;9$59 ' : 9$9;. ;9 ;9$59 ' : 9$99B5 '
. ,embakuan larutan & 9$9;' degan 'aSO( hasil standarisasi pada soal no. ; ,ipet ;9$9 ml larutan & masukkan dalam erlenmeyer. Titrasi dengan 'aSO( hasil standarisasi pada soal no. ; sampai warna kuning muda. Tambahkan larutan aluminium ;D. anjutkan titrasi sampai warna biru hilang. ternyata 'a SO( yang diperlukan B$;9 ml. hitung ' & @awab+
(.
'; . 6; : ' . 6 9$99B5 B.;9 : ' . ;9 ' : 9$99B5 B$;9 ;9 ' : 9$99/> '
9 tablet antalgin ditimbang dengan seksama beratnya ;444$ mg. "tiap tablet mengandung 599 mg antalgin#. %emudian diserbuk. Timbang seksama serbuk tablet setara dengan ;99$9 mg metampiron dienerkan dengan akuades ke dalam labu ukur 59$9 ml. kemudian disaring dan diambil filtra ;9$9 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer ditritrasi dengan iodium hasil stndarisasi pada soal no. menggunakan indikator larutan amilum ;D. Sehingga iodium yang diperlukan ;$9 ml. ;ml iodium 9$; ' setara dengan ;Q$5Q mg antalgin. !erapa mg antalgin terdapat dalam tiap tablet
-
@awab + !obot rata-rat tiap tablet : ;4.44$I9:Q;$; mg ?ntuk sampel bobot yang ditimbang setara dengan ;99 mg atalgin + ;99I599 Q;$; mg : ;4$44 mg : ;4$4 mg %adar : %adar :
E ratatablet E fp E ratatablet E fp
:
Q;$;
: 45($4 mgItablet @adi kadar antalgin yang diperoleh 45($4 mgItablet.