TITRASI IODOMETRI
PRINSIP PERCOBAAN
a. Reaksi Reaksi oksidas oksidasii dan dan reduk reduksi si (red (redoks oks)) b. Dalam suasana asam, kalium iodat atau kalium bromida atau kalium dikromat akan mengoksidasikan kalium iodida menjadi iod bebas. Kemudian iod bebas di titrasi dengan larutan baku natrium tio sulfat. MAKSUD DAN TUJUAN
a.praktikan pemahaman konsep dasar reaksi oksidasi dan reduksi b. untuk memahami konsentrasi larutan sampel secara oksidimetri REAKSI PERCOBAAN
K 2Cr 2O ! "K# ! $% &Cl
'#2 !
2 CrCl' ! KC ! * &2O
#2 ! 2 +a22O' 2 +a# ! +a 2%O" TEORI PERCOBAAN
-alensi dan bilangan Oksidasi (O) merupakan pengertian /ang tidak sama. -alensi dalam perkembangan historis #lmu Kimia diartikan sebagai 0da/a ikat1 atau berapa ban/ak atom & diikat oleh suatu atom unsur /ang bersangkutan (atau, sebagai ganti atom &, berapa atom unialen lain atau 23 jumlaah atom O). ilangan oksidasi
(atau tingkat
oksidasi) ialah berapa elektron (muatan) dianggap ada atau dipun/ai dari atom satu ke atom lai, tetapi sedemikian rupa, sehingga molekul secara keseluruhan tak bermuatan. Oksidasi ialah reaksi /ang menaikkan O suatu unsur dalam 4at /ang mengalami oksidasi, oksidasi, dapat juga dilihat sebagai sebagai kenaikan kenaikan muatan positif(penur positif(penurunan unan muatan negatif) negatif) dan dan umum umumn/a n/a juga juga kenai kenaikan kan ale alens nsi. i. ebal ebalik ikn/a n/a iala ialah h redu reduks ksi, i, /aitu /aitu reak reaksi si /ang /ang menu menuru runk nkan an O atau atau muat muatan an posi positi tiff (men (menai aikka kkan n muat muatan an negat negatif if)) dan dan umum umumn/a n/a menurunkan alensi unsur dalam 4at /ang direduksi. 5isaln/a 6
MnO2 + 4HCl
MnCl2 + Cl2 + 2H2O
Dalam reaksi ini, 5nO2 ialah Oksidator, sedang &Cl mereduksi atau dioksidasi oleh 5nO2. 7etapi, seperti disebut di atas, /ang dioksidari ataupun direduksi ialah suatu unsur dalam persen/a8aan9persen/a8aan /ang bersangkutan. Dalam hal ini, /ang dioksidasi ialah unsur Cl9 karena tampakberubah (naik muatan positifn/a) dari Cl9 di dalam &Cl, menjadi Cl dalam molekul Cl2. :ang direduksi ialah unsur 5n karena berubah (turun muatan positifn/a) O9n/a dari !% dalam 5nO2 menjadi !2 dalam 5nCl2. Titrasi
redos
da!at
di"edaan
#en$adi
"e"era!a
%ara
"erdasaran
!e#aaiann&a '
$. Na2S2O3 sebagai titran 6 dikenal sebagaiiodometri tak langsung. ;nalat harus berbentuk suatu oksidator /ang cukup kuat, karena dalam metode ini analat selalu direduksi dulu dengan K# sehingga terjadi #2. #2 inilah dititrasi dengan +a22O'. Oksanalat ! # Redanalat #2 22O'29 ! #2
%O"29 ! 2#9
(....$) (....2)
Da/a reduksi ion iodida cukup besar dan titrasi ini ba/ak diterapkan. Redaksi 2O' dengan #2 berlangsung baik dari segi kesempurnaann/a, berdasarkan potensial redoks masing9maisng 6 %O"29 ! 2s9 #2 ! 2e9
22O'29 2#9
< = >,> olt (....') < = >,?'" olt (....%)
elain itu, reaksi berjalan cepat dan bersifat unik karena oksidator lain tidak mengubah 2O'29 menjadi %O"29 melainkan menjadi O'29 seluruhn/a atau sebagian menjadi O%29. 7itras dapat dilakukan tanpa indikator dari luar karena 8arna #2 /ang dititrasi itu akan len/ap bila titik akhir tercapai 6 8arna itu mula9mula cokelat agak tua, menjadi lebih muda, lalu kuning, kuning9muda, dan seterusn/a, sampai akhirn/a len/ap.
arutan +a22O' arutan ini biasan/a terbuat dari garam, +a22O' . @&2O. Karena < = 59n/a (2%,$) maka dari segi ketelitian penimbangan, hal ini menguntungkan. arutan ini perlu distandarisasi. Kestabilan larutan dapat dipengaruhi oleh p& rendah, sinar matahari, dan terutama adan/a bakteri /an memanfaatkan . Aada p& rendah (B?), 2O'29 ! &!
&O'2!
$ 7etapi karena reaksi ini berjalna lambat, kesalahan tidak perlu dikha8atirkan 8alaupun larutan ini dititrasi cukup asam asal titrasi diklakukan dengan penambahan titran /ang tidak terlalu cepat. akteri dapat men/ebabkan perubahan 2O' menjadi O', O% dan .
umber Kesalahan 7itrasi
Kesalahan Oksigen 6 Oksigen di udara dapat men/ebabkan hasil titrasi terlalu tinggi karena dapat mengoksidasi ion iodida menjadi #2 juga sebagai berikut 6 O2 ! %#9 ! %&!
2#2 ! 2&2O
Aada p& tunggi muncul bahan lain, /aitu bereaksin/a #2 /ang berbentuk dengan air (hidrodisa) dan hasil reaksin/a lanjut 6 #2 ! &2O
&O# ! #9 ! "&!
%&O# ! 2O'29 ! &2O
.....(a)
2O%29 ! %#9 ! "&! .....(b)
Di atas sudah disebutkan baha/a kesalahan karena pemberian amilum terlalu a8al.
an/ak reaksi analat dengan K# /ang berjalan agak lambat. Karena itu sering kali harus ditunggu sebelum titrasi, sebalikan/ menunggu terlalu lama tidak baik karena kemungkinan iod menguap.
ahan aku Arimer
#2 murni atau dimurnikan dengan jalan disublimasikan. < cukup tinggi ($2",). #od mudah meguap, maka bahan ini harus ditimbang dalam botol tertutup.
K#O' kemurniann/a baik, tetapi < agak terlalu rendah ('?,").
K 2Cr 2O juga mudah sekali diperoleh dalam keadaan murni, tetapi juga agak rendah <9n/a (%,>'). Reaksin/a dengan K# harus ditunggu beberapa lama sebelum dititrasi.
2. I 2 sebagai titran 6 dikenal sebagai titrasi iodometri langsun dan kadang9kadang dinamakan iodometri Dalam metode ini, analat dioksidasi oleh #2 sebagai #2 tereduksi menjadi ion iodida 6 ;red ! #2
;oks ! #
#od merupakan oksidator /ang tidak terlalu kuat, sehingga han/a 4at94at /ang merupakan dari tak ber8arna menjadi 8arna biru.
arutan aku #od #od (#2) sebagai 4at padat sukar larut dalam air, /aitu han/a sekitar >,>>$' mol per liter pada 2? C, tetapi saagt mudah larut dalam larutan K# karena membentuk ion #2 sebagai berikut 6 #2 ! #!
#' (#on tri9iodida)
5aka larutan dibuat dengan K# sebagai pelarut. arutan iod ini tidak stabil, sehingga stadarisasi perlu dilakukan berulang kali.
Kesempurnaan Reaksi ebagai oksidator lemah, iod tidak dapat bereaksi terlalu sempurna. Karena itu sering dibuat kondisi /ang menggeser kesetmbangan ke arah hasil reaksi antara
lain dengan mengatur p& atau menambahkan bahan pengompleksan seperti /ang dilakukan pada titrasi Ee dengan pemberian
pereduksi
berlebih,
lalu
menitrasikann/a
kembali
dengan
oksidatoruntuk menentukan kelebihann/a, oksidator /ang dipakai misaln/a kalium bikromat baku. Di samping itu dilakukan titrasi blangkoatas pereduksi tersebut untuk menentukan konsentrasin/a /ang tepat. $) Aereduksi9pereduksi kuat /ang dapat dipakai sebagai titran antara lain ialah titran (###) dan khrom (##) /ang cepat sekali breaksi degan udara sehingga harus digunaka dengan gas inert +2 atau CO2. 2)
+atrium tiosulfat sebagai titran untuk iodometri tak langsung.
') arutan Ee dengan mudah dapat dibuat dari garam 5ohr, Ee(+&%)2(O%)2 . "&2O atau garam Oesper, EeC2&%(+&%)2 . %&2O (ferro etilendiammoniumsulfat). Dalam larutannetral, Ee(##) cepat teroksidasi oleh udara, tetapi hal itu dapat dicegah bila larutan diasami dan larutan paling stabil dibuat dengan &2O% sekitar >,? 5. arutan demikian perlu distandarisasi setiap kali hendak dipakai. Be"era!a %onto( standar )ta#a iodo#etri adala( '
$. Kalium Dikromat (K 2Cr 2O) 2. Kalium #odat (K#O') '. Kalium romat (KbrO') %. Kalium Klorat (KclO')
Terda!at d)a $enis indiator redos '
$. Indikator spesifik , /aitu indikator /ang bereaksi han/a dengan salah satu komponen /ang berhubungan dalam titrasi. Contoh 6 amilum, KC+. 2. Indikator redoks asli, /aitu indikator /ang peka terhadap potensi sistem. iasan/a dua jenis indikator digunakan untuk menentukan titik akhir. #ndikator tersebut adalah indikator eksternal maupun indikator internal. iasan/a indikator eksternal digunakan dalam uji bercak. Contohn/a 6 K 'Ee(C+)" untuk Ee dan GO2(+O')2 untuk Hn. #ndikator eksternal dapat digantikan oleh indikator redoks internal. #ndikator terdiri dari jenis ini harus menghasilkan perubahan potensil oksidasi di sekitar titik ekialen reaksi redoks. :ang terbaik adalah indikator $.$>9 fenantrolin, indikator /ang mempun/ai potensial larutan /ang titrasi dan penitrann/a sehingga memberikan titik akhir /ang jelas. #2 adalah oksidator lemah sedangkan iodida secara relatif merupakan reduktor lemah. Kelarutann/a cukup baik dalam air dengan pembentukan tri9iodida (K#'). Oleh karena itu, #$ !2e9
2#9, < = ",2$
adalah reaksi pada permulaan reaksi. #odium dapat dimurnikan dengan sublimasi. ;dapun sifat fisika dan kimia dari bahan9bahan /ang digunakan dalam percobaan titrasi iodometri ini sebagai berikut,
K 2Cr 2O +o $
ifat Eisika erbentuk padat
ifat Kimia 5erupakan agen pengoksidasi dalam kimia
2
er8arna kuning
organik 5engubah alkohol primer menjadi aldehida dan dalam kondisi /ang lebih memaksa, menjadi asam karboksilat
'
7idak berbau
5enghambat pengaturan campuran dan meningkatkan densitas dan terkstur, biasan/a men/ebabkan dermatitis kontak dalam pekerja konstruksi
%
p& = .>9.
?
5assa molar 6 2%.$? gImol 7idak larut dalam alkohol
+a22O'
+o $ 2
ifat Eisika erupa padatan putih arut dalam air
ifat Kimia eracun Digunakan sebagai pereaksi
'
5assa molar 6 $?.$$ gImol
arutan standar sekunder
%
7itik lebur J %.'C
5udah teroksidasi oleh udara
?
7itik didih 6 $>>C
K# +o $
ifat Eisika entuk 6 Kristal
ifat Kimia arut dalam air
2
p& = 9
7idak bersifat reaktif
'
7itik diidh 6 $''> C
tabil
di
ba8ah
suhu
normal dan tekanan
%
Densitas spesifik 6 '.$'
?
erat molekul 6 $"".>>2 g
Hat pengoksidasi kuat
Imol
&Cl
+o $ 2
ifat Eisika 5assa atom 6 '".%?
ifat Kimia &Cl akan berasap tebal di udara lembab Masn/a ber8arna kuning
g
5assa jenis 6 '.2$ IcmL
kehijauan dan berbau '
merangsang Dapat larut dalam alkali
7itik leleh 6 9$>$> C
hidroksida, kloroform, dan %
eter 5erupakan oksidator kuat
Aada suhu kamar, &Cl membentuk gas /ang tak
?
ber8arna erbau tajam
erfinitasbesar sekali terhadap unsur9unsur lainnn/a, sehingga dapat beracun bagi pernapasan
A*AT DAN BAHAN
;;7 $. 2. '. %. ?.
+eraca atau 7imbangan
$. 2. '. %. ?.
abu Gkur Aipet Gkur Corong Alastik 8rapped Kertas Karbon
". tatif ! Klaim buret ;&;+ $. 2. '. %. ?.
Aadatan K 2Cr 2O arutan +a22O' K# $>@ arutan &Cl %+ arutan Kanji
PROSEDUR KERJA
Aenetapan Konsentrasi +a22O' dengan ahan aku Arimer K 2Cr 2O $. uat $>>m larutan baku primer K 2Cr 2O. 2. Aipet $>m larutan tersebut ke dalam labu erlenme/er. '. 7ambahkan $>m larutan &C %+ ! $> m larutan K# $>@ %. arutan di titar dengan +a22O' di dalam buret sampai 8arna kuning cokelat tua menjadi hijau lumut. ?. 7unggu selama $>9$? menit dalam keadaan gelap ". 7ambahlam larutan amilum sebagai indikator seban/ak '9? tetes . 7itrasi di lanjutkan sampai titik akhir (hijau terang atau hijau tosca) . lakukan minimal '3
DATA PENAMATAN
Dalam 8aktu $' 5enit tandarisasi +a22O' dengan bahan baku primer K 2Cr 2O -olume K 2Cr 2O = $> m +ormalitas K 2Cr 2O= >,$ +
Pen,er$aan Si#!lo D)!lo Tri!lo Rata8Rata
-ol. Na 2S2O/ 0#*1 3/ #* 34 #* 3/ #* 3/ #*
5enentukan Konsentrasi +a22O'6 -$ 3 +$ =-2 3 +2 Keterangan6 -$ = -olume +a22O' +$ = +ormalitas +a22O' -2 = -olume K 2Cr 2O +2 = +ormalitas K 2Cr 2O
tandarisasi +a22O' dengan bahan baku primer K 2Cr 2O -olume K 2Cr 2O = $> m +ormalitas K 2Cr 2O= >,$ + PERHITUNAN Si#!lo'
-olume K5nO% titrasi= $>,' m -$ 3 +$
=
-2 3 +2
$>,' m 3 +$
=
$> m 3 >,$ +
+$=
10 mL x 0,1 N 10,3 mL
+$= >,>$ +
N. Na2S2O/ 3356 N 33572 N 3356 N 33579 N
D)!lo'
-olume K5nO% titrasi= $>,% m -$ 3 +$
=
-2 3 +2
$>,% m 3 +$
=
$> m 3 >,$ +
+$=
10 mL x 0,1 N 10,4 mL
+$= >,>"2 + Tri!lo'
-olume K5nO% titrasi= ,2 m -$ 3 +$
=
-2 3 +2
$>,' m 3 +$
=
$> m 3 >,$ +
+$=
10 mL x 0,1 N 10,3 mL
+$= >,>$ + +ormalitas Rata9Rata +total =
0,0971 N + 0,0962 N + 0,0971 N 3
+total= >,>" + Pen,er$aan Si#!lo D)!lo Tri!lo Rata8Rata
-ol. Na 2S2O/ 0#*1 3/ #* 34 #* 3/ #* 3/ #*
N. Na2S2O/ 3356 N 33572 N 3356 N 33579 N
PEMBAHASAN
7itrasi iodometri /aitu titrasi tidak langsung dimana oksidator /ang dianalisis kemudian direaksikan dengan ion #odida berlebih dalam keadaan /ang sesuai /ang selanjutn/a #odium
dibebaskan secara kuantatif dan dititrasi dengan larutan standar atau asam. 7itrasi #odometri ini termasuk
golongan
titrasi
redoks
dimana
mengacu
pada
transfer
electron.
#2! 2e9 99N 2#9 (Da/ * Gnder8ood,2>>$). Disini #od merupakan oksidator lemah sedangkan ion #odida sering bertindak sebagai reduktor . Oleh
karena
itu
iodium
dapat
digunakan
sebagai
reduktor
dan
oksidator.
Aada percobaan ini akan menentukan konsentrasi larutan kalium iodat dengan larutan natrium tiosulfat menggunakan sebuah indikator kanji /ang tentun/a menggunakan metode titrasi iodometri /ang berprinsipkan berdasarkan reaksi redoks /aitu serah terima elektron dimana elektron diberikan oleh pereduksi dan diterima oleh pengoksidasi. Dalam prosedurn/a akan melakukan dua titrasi /aitu standarisasi larutan natrium tiosulfat oleh larutan kalium iodat dan penentuan kadar sampel kalium iodat oleh larutan natrium tiosulfat. ebelum melakukan percobaan, semua alat gelas /ang akan digunakan dalam percobaan harus dicuci terlebih dahulu dan setelah itu dikeringkan. ;lat gelas /ang digunakan dalam percobaan harus dalam keadaan bersih dan kering agar kuantitatif, bebas dari 4at94at pengotor /ang dapat mengganggu percobaan sehingga hasiln/a tidak akurat. 7itrasi pertama /aitu stadarisasi disini menggunakan larutan kalium iodat sebagai larutan standar atau larutan baku primer karena sudah diketahui konsentrasin/a dan sifat9sifatn/a sesuai dengan s/arat larutan baku primer /aitu tidak higrokopis( stabil terhadap udara) dan kemurniann/a /ang baik. arutan kalium iodat dipipet dan dimasukan kedalam labu titrasi, setelah itu ditambahkan padatan kalium iodida. Aadatan kalium iodida ini sangat bersifat higrokopis oleh karena itu setelah penimbangan padatan kalium iodida harus ditutup dengan plastik karena berkurangn/a iodium akibat penguapan dan oksidasi udara dapat men/ebabkan ban/ak kesalahan untuk analisis selanjutn/a. Eungsi penambahan padatan kalium iodida ini untuk memperbesar kelarutan iodium /ang sukar larut dalam air dan kalium iodida ini untuk mereduksi analit sehingga bisa dijadikan standarisasi. Kemudian ditambahkan larutan asam sulfat karena titrasi ini dilakukan di
suasana asam (p& B ,>), bila pada p& N ,> maka akan bereaksi dengan hidroksida, dengan reaksi 6 #2 ! 2O&9 99N #9 ! #O9 ! & 2O '#O9 99N 2#9 ! #O'9 (Da/ * Gnder8ood,2>>$). arutan kalium iodat asam mulai dititrasi dengan larutan baku sekunder natrium tiosulfat. arutan natrium tiosulfat perlu distandarisasikan karena sifatn/a belum stabil dalam 8aktu /ang lama dan larutan ini bersifat reduktor didalam air dengan adan/a CO2 terjadi reaksi6 2O' ! &! 99N &O'9 ! (endapan koloid /ang dapat membuat larutan keruh) (ehla, $>). Aenguraian ini dapat juga ditimbulkan oleh mikroba Thiobacillus thioparus bila larutan dibiarkan lama, selain itu kestabilan larutan natrium tiosulfat dipengaruhi oleh p& rendah dan laman/a terkena sinar matahari oleh karena itu pada pen/impanan natrium tiosulfat ditempat dengan p& 9$> karena pada p& /ang berkisar sekitar itu aktiitas bakteri minimal. ehingga pada saat pembuatann/a, natrium tiosulfat ditambahkan dengan natrium karbonat untuk menjadikan p& larutan berkisar antara 9$>. 7itrasi iodometri dilakukan pada suasana asam. Aereaksi /ang digunakan untuk membuat suasana larutan menjadi asam adalah asam sulfat 2+ /ang dibuat dari pengenceran asam sulfat pekat. Aengenceran harus dilakukan dalam ruang asam, karena asam sulfat bersifat eksotermis. Aenambahan sedikit demi sedikit asam sulfat pekat ke dalam air akan men/ebabkan pelepasan kalor dan gas sulfide /ang berbaha/a bila terhirup manusia, maka pengenceran asam sulfat dilakukan dalam ruang asam. Aenambahan asam sulfat dalam pelarut air dilakukan melalui dinding gelas kimia dan sedikit demi sedikit. Karena bila ditambahkan langsung pada pelarut tanpa melalui dinding dikha8atirkan akan terjadi percikan karena sifat eksotermis tadi. ;sam sulfat /ang ditambahkan air bukan sebalikn/a. ;ir memiliki massa jenis /ang lebih rendah dari asam sulfat dan cenderung mengapung di atasn/a, sehingga apabila air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat, akan mendidih dan bereaksi dengan keras. ;sam sulfat adalah 4at penhidrasi
/ang sangat baik, afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikian hingga atom h/drogen dan oksigen dari suatu sen/a8a dapat terpisah. Aroses titrasi harus cepat dilakukan karena kalium iodida dalam larutan masih bisa menguap /ang dapat mengakibatkan 8arna titik akhir akan hilang sebelum 8aktun/a. arna a8al /aitu cokelat menuju jingga /ang setelah dititrasi menjadi 8arna kuning. Aada kondisi ini ditambahkan indikator kanji. #ndikator kanji ini digunakan karena sensitiitas 8arna biru9tua /ang mempermudah pengamatan perubahan pada titik akhit titrasi selain itu kompleks antara iodium dan amilum memiliki kelarutan /ang amat kecil dalam air apalagi dalam larutan asam iodida mudah untuk dioksidasikan menjadi iod bebas dengan sejumlah 4at pengoksid, sehingga iod bebas ini mudah diidentifikasi dengan larutan indikator sebagai uji kepekaan terhadap iod dari pe8arnaan biru9tua /ang dihasilkan oleh indikator kanji. #ndikator kanji ditambahkan pada saat akan menjelang titik akhir agar amilum tidak mengikat atau membungkus #odida /ang dapat men/ebabkan sulit untuk lepas kembali sehingga 8arna biru sulit untuk len/ap atau hilang sehingga dapat menganggu pengamatan perubahan 8arna pada titik akhir /aitu larutan /ang tak ber8arna. Aerubahan 8arna itu terjadi dari 8arna biru karena masih ada iodium, dimana larutan sampel kalium iodat dipipet dan dimasukan kedalam labu titrasi kemudian diencerkan dengan air suling jangan terlalu ban/ak kemudian ditambahkan padatan kalium iodida agar iodium larut dalam air dan tambahkan juga asam sulfat agar media bersifat asam sehingga iodida dapat dioksidasikan menjadi iod9iod bebas /ang mudah untuk diidentifikasi nantin/a kemudian mulai dititrasi cepat9cepat dengan larutan natrium tiosulfat sebagai peniter, titrasi cepat9cepat agar kalium iodida tidak habis menguap, pada titik akhir berubah menjadi 8arna kuning kemudian ditambahkan indikator kanji sehingga kanji dengan adan/a iodida, ioidum dapat bereaksi membentuk kompleks ber8arna biru tua disebabkan iodium diadsorpsi oleh larutan kanji kemudian dititrasi lagi sehingga 8arna dari biru menjadi tak ber8arna menandakan iodium hasil reaksi habis semua dititrasi oleh larutan natrium tiosulfat. arutan #2 dalam larutan K# encer be8arna coklat muda. ila $ tetes larutan #2 >,$ + dimasukkan kedalam $>> ml aPuades akan memberikan 8arna kuning muda, sehingga dapat dikatakan bah8a dalam suatu larutan /ang tidak ber8arna #2 dapat berfungsi sebagai indicator. +amun demikian, 8arna terjadi dalam larutan ters4ebut akan lebih sensitie dengan menggunakan larutan kanji
sebagai katalisatorn/a, karena kanji dengan #2 dalam larutan K# bereaksi menjadi suatu kompleks #odium /ang ber8arna biru. ;milum dengan iodium dapat membentuk kompleks biru. &al ini disebabkan karena dalam larutan pati, terdapat unit9unit glukosa membentuk rantai heliks karena adan/a ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosan/a. etuk ini men/ebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium /ang dapat masuk kedalam spiraln/a, sehingga men/ebabkan 8arna biru tua pada kompleks tersebut(umardjo,2>>). Kalium iodide merupakan /ang higroskopis, mudah dioksidasi oksigen dari udara dengan reaksi berikut 6 %&! ! %#9 ! O2 99N 2#9 ! 2&2O (umardjo, 2>>). Reaksi berjalan cepat dalam suasana asam. ehingga saat kalium iodide dimasukkan kedalam larutan kalium iodat dalam suasana asam, harus terhindar dari kontak dengan udara, karena akan mengakibatkan iodium /ang terbentuk akan lebih ban/ak dari /ang seharusn/a, /aitu iodium hasil dari reaksi redoks antara kalium iodat dan kalium iodide, juga iodium dari hasil reaksi oksidasi kalium iodide oleh udara. Aada titrasi iodometri ini, standarisasi natrium tiosulfat dapat juga digunakan kalium dikromat /ang ber8arna jingga sebagai larutan baku primer. Aada titik akhir terjadi perubahan 8arna dari biru menjadi hijau. arna hijau ini berasal dari ion Cr '! hasil dari oksidasi dikromat. ebelum ditambah amilum pada saat mendekati titik ekialen, 8arna larutan adalah kuning kehijauan, karena masih terkandung iodium didalam larutan /ang akan membentuk kompleks amilum9iod /ang ber8arna biru dengan penambahan amilum pada saat mendekati titik ekialen. Aada saat dititrasi kembali dengan natrium tiosulfat maka akan terjadi reaksi redoks antara iodium dan tiosulfat sehingga /ang tersisa han/a larutan Cr '! /ang ber8arna hijau saat titik akhir. Aerbedaan antara titrasi standarisasi natrium tiosulfat oleh kalium iodat dan kalium dikromat adalah pereaksi pembuat suasana asamn/a. Aada kalium iodat digunakan asam sulfat, sedangkan pada kalium dikromat digunakan asam klorida pekat. Aada reaksi redoks antara kalium dikromat dengan kalium iodide, reaksi berjalan pada suasana asam, dibutuhkan $%&!.
Cr 2O29 ! $%&! ! ?e9 99N 2Cr '! ! &2O (Da/ * Gnder8ood, 2>>$). #on klorida tidak akan mempengaruhi reaksi redoks antara dikromat dengan iodide, karena kalium dikromat merupakan oksidator kuat, dan energ/ potensial reduksi iodide lebih kecil dari klorida, sehingga iodide lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan dengan klorida. elain itu ion klorida juga membantu dalam penentuan titik akhir. #on Cr '! akan bereaksi dengan ion klorida membentuk kompleks ber8arna hijau, /ang akan terlihat jelas bila iodium /ag terikat oleh amilum tepat bereaksi (redoks) dengan tiosulfat. Kekurangan kanji sebagai indicator adalah 6 kanji tidak larut dalam air dingin $. uspensin/a dalam air tidak stabil 2. ila penambahan kanji dilakukan pada a8al titrasi dengan #2 akan membentuk kompleks #od9amilum.jika dalam titrasi menggunakan indicator kanji maka penambahan kanji dilakukan pada saat mendekati ttitik ekialen. '. Karena hal9hal diatas maka, dalam proses titrasi iodo dan iodimetri sebaikn/a menggunakan indicator larutan +atrium ;m/lumglikolat. #ndicator ini dengan #2 tidsk akan membentuk kompleks #od9amilum sehingga dapt ditambahkan pada a8al titrasi. KESIMPU*AN
5elalui titrasi iodometri /ang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bah8a rata9rata konsentrasi K5nO% /ang didapat adalah >,>" + dengan rata9rata olume larutan K5nO% /ang dipakai adalah $>,' ml. TUAS
$. ;pakah titrasi iodometri harus menggunakan erlenme/er asah atau tertutupQ Felaskan 2. 5engapa indikator kanji tidak di tambahkan sebelum titrasiQ Felaskan '. ;pa fungsi penambahan &C pada titrasi iodometriQ %. isakah titrasi iodometri tidak menggunakan indikator kanjiQ
?. Reaksi apa /ang membuat reaksi menjadi biruQ Ja:a"an
$. #/a, karena reaksi percobaan ini menghasilkan hasil iod bebas apabila tidak ditutup atau tidak menggunakan
dengan molekul iodium /ang dapat masuk kedalam spiraln/a, sehingga men/ebabkan 8arna biru tua pada kompleks tersebut(umardjo,2>>). Kalium iodide merupakan /ang higroskopis, mudah dioksidasi oksigen dari udara dengan reaksi berikut 6 %&! ! %#9 ! O2 99N 2#9 ! 2&2O (umardjo, 2>>). DA;TAR PUSTAKA
http://evelyta-appeblogspotco!/2"#3/"$/iodi!etri-iodo!etriht!l http://lathief!ah!udyblogspotco!/