tinea corporis

Tinea Corporis

NUR DWI FAJARINI

G99141030

Sinonim •

Tinea sirsinata

•

Tinea glabrosa glabr osa

•

Scherende Flechte

•

Ringworm of the body

•

•

Herpes sircine trichophytique Kurap

Sinonim •

Tinea sirsinata

•

Tinea glabrosa glabr osa

•

Scherende Flechte

•

Ringworm of the body

•

•

Herpes sircine trichophytique Kurap

Definisi Infeksi dermatofita (superfisial) pd g l a b o r o u s s k i n (kec. manus, pedis, dan paha) Bertahan hidup + adaptasi di

str. corneum (keratin)  adhesi dan nutrisi (keratinase)

Epidemiologi •

Daerah tropis + kelembaban udara tinggi

•

Higienitas + keringat  sangat berperan

•

Penularan jamur:

1. Langsung 2. Tidak langsung •

Anak kecil  zoofilik M. canis (kucing dan anjing)

Etiologi Dermatofita  keratofilik + keratolitik (serang jaringan berkeratin (kulit, rambut, kuku)) Tricophyton

Dermatofita

Epidermophyton Microsporum

Tinea corporis: T. rubrum, T. mentagrophytes, M.canis, T.tonsurans T.rubrum dan T.verrucosum  folikuler T.Concentricum  Tinea imbricata

Patogenesis •

Dermatofita  tumbuh dan bertahan hidup di str. korneum (nutrisi dan media tumbuh mycelia jamur)

Faktor host •

Tumbuhnya  jamur

•

Faktor adaptasi  jamur Proses infeksi dermatofita: 1. Adherence 2. Penetration 3. Host response

1. Adherence Arthrokonidia (elemen infeksius)  kompetetisi: flora normal, faktor fisik, sphingosines, as.lemak sebacea Sekresi protease + carbohydratespecific adhesins  perlekatan Permukaan kulit  fibril panjang tipis (arthrokonidia + keratinosit)

2. Penetration Tumbuh + berkembang sentrifugal di str.korneum >> deskuamasi Keratolitik: protease, lipase, keratinase Nutrien: mucinolitik

Trauma + maserasi  bantu penetrasi Fungal mannas  imunosupresif T.rubrum cell wall mannans (TRM): hambat limfoproliperatif monosit + proliferasi keratinosit

3. Host response •

•

•

Derajat inflamasi bergantung: status imun + jenis spesies Mekanisme pencetus: 1. Produksi faktor kemotaksis 2. Aktivasi komplemen melalui alternative  pathway Reaksi imun



Hipersensitivitas tipe IV/

Delayed-typ e hyp ersens itivity (DTH)

Gejala Klinis kombinasi destruksi keratin + respon inflamsi

•

Bervariasi

•

Faktor yang mempengaruhi variasi:



1. Spesies dermatofita (zoofilik >>>) 2. Sisi tubuh terinfeksi 3. Imunitas host

Gejala klinis Lesi klasik: •

Lesi anular

•

Tepi eritem agak meninggi

•

•

•

Tepi aktif dengan papul dan vesikel Tengah lebih tenang (c e n t r a l healing  ) Batas tegas (konfluens beberapa lesi)

•

Lesi berskuama

•

Erosi dan krusta  garukan

Gejala klinis Lesi yang tidak khas: - Tinea folikularis - Tinea imbricata - Tinea incognito

Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasar:

1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik (gejala klinis) 3. Pemeriksaan penunjang a. Mikroskopis/ kerokan kulit b. Kultur

Pemeriksaan penunjang 1. Mikroskopis Kerokan kulit tepi daerah lesi, dengan KOH 1030% Hasil : hifa bersekat dan spora jamur

Cont… 2. Kultur Menanam pada media buatan. Biasanya dipakai SDA (Saboraud Dextrose  Agar ) Kadang ditambahkan kloramfenikol atau cycloheximide

Diagnosis banding 1. Dermatitis numularis 2. Psoriasis 3. Morbus hansen 4. Neurodermatitis 5. Dermatitis seboroik 6. Pitiriasis rosea 7. Dermatitis kontak 8. Kandidiasis

Penatalaksanaan 1. Non medikamentosa



edukasi pasien:

a. Faktor predisposisi dan pencetus b. Sumber penularan 2. Medikamentosa a. Topikal: Untuk lesi terbatas Derivat azole dan alilalamin b. Sistemik: Lesi luas, immunocopromised , tidak responsif

Cont. (sistemik) 1. Griseofulvin Fungisidal (hambat sintesis ergosterol) 500mg/hari (2-4 minggu) 2. Itrakonazol Fungistatik (hambat lanosterol 14-α demethyilase  def. ergosterol) 100mg/hari (2 minggu) atau 200mg/hari (1 minggu)

Cont. (sistemik) 3. Ketokenazol Fungistatik dan fungisidal (dosis tinggi) 200mg/hari (2 minggu) 4. Flukonazol Fungistatik: Hambat lanosterol 14-α demethyilase  def. ergosterol 150-300mg/hari (2-4 minggu) 5. Terbinafin Fungistatik: Hambat enzim squalen epoxidase untuk produksi ergosterol 250mg/hari (2-4 minggu)

Prognosis baik Terapi yang benar Menjaga kebersihan kulit, pakaian dan lingkungan.

Status Penderita Identitas Nama Usia Jenis kelamin Pekerjaan  Agama  Alamat Tanggal periksa No. RM

: Tn. TW : 23tahun : Laki-laki : Mahasiswa : Islam : Purbalingga : 31 Oktober 2014 : 01277303

Status Penderita Keluhan utama: Gatal di sekitar ketiak Riwayat Penyakit Sekarang: + 1 minggu yang lalu mengeluh gatal di sekitar ketiak. Gatal dirasakan memberat terutama saat beraktivitas dan banyak keringat. Selain itu, juga terasa perih di tempat tersebut. Pada daerah tersebut timbul bercak merah. Sudah diberi obat hidrokortison dan asiklovir tetapi bercak merah semakin melebar.

Status Penderita Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan serupa : disangkal Riwayat atopik : disangkal Riwayat alergi obat/ makanan : disangkal Riwayat DM : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa : disangkal Riwayat alergi obat/ makanan : disangkal Riwayat DM : disangkal

Status Penderita Riwayat kebiasaan: Pasien seorang Mahasiswa yang sedang KKN di desa  Mandi dua kali sehari dengan air sumur  Berganti pakaian dua kali sehari

Pemeriksaan Fisik 1.

Status generalis Keadaan umum Vital Sign

: baik, compos mentis, gizi kesan cukup : T : 120/80 mmHg Rr : 20 x/menit N : 88 x/menit T : 36.5

Kepala Leher Dalam batas normal Mata Telinga Truncus anterior Lihat status  Abdomen dermatologis Dalam batas normal Truncus posterior Inguinal Ekstremitas Atas Dalam batas normal Ekstremitas Bawah

Pemeriksaan Fisik 2. Status dermatologis  

Regio truncus anterior: Tampak plak eritem, batas tegas dengan tepi aktif dan central healing, membentuk konfigurasi anuler dengan skuama di atasnya

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10%  hifa jamur bersekat

Diagnosis Banding 1.

Tinea corporis

2.

Dermatitis numularis

3.

Psoriasis

4.

Kandidiasis

Diagnosis: Tinea corporis

Terapi 1.

Non medikamentosa: Edukasi pasien

2.

Medikamentosa Topikal Sistemik

: Mikonazol krim 2% 2 dd ue (2-4 minggu) : Ketokenazol tab 1x200 mg (2 minggu)

Sistomatik

: Cetirizine 1x10 mg (bila gatal)

Prognosis  Ad vitam

: bonam

 Ad sanam

: bonam

 Ad fungsionam : bonam  Ad kosmestikam : dubia et bonam

Thank You !!!