BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Belakang Tinea
adalah alah
penya nyakit
pada
jaringan
yang ang
mengandung
zat
tanduk,misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan disebabkan golongan jamur dermatofita dermatofita (jamur (jamur yang menyerang kulit). Tinea kruris sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah geni genito tokr krur ural al
(sel (selan angk gkan anga gan) n),,
seki sekita tarr
anus anus,,
boko bokong ng
dan dan
kada kadang ng-k -kad adan ang g
sampaiperut bagian baah.(!nonim, "##$). %erm %ermat atom omik ikos osis is &uku &ukup p bany banyak ak dide diderit ritaa pend pendud uduk uk nega negara ra trop tropis is.% .%ii 'ndone 'ndonesia sia angka angka yang yang tepat, tepat, berapa berapa sesungg sesungguhn uhnya ya inside insidensi nsi dermat dermatomi omikos kosis is belum ada.enelitian di %enpasar menunjukkan penyakit ini menempati urutan kedua setelah dermatitis. !ngka insidensi tersebut diperkirakan kurang lebih sama dengan dengan dikota dikota-ko -kota ta besar besar 'ndone 'ndonesia sia lainny lainnya. a. %i daerah daerah pedalam pedalaman an angka angka ini mungkin akan meningkat dengan ariasi penyakit yang berbeda. 'nidensi yang terjadi terjadi di rumah rumah sakit sakit pendid pendidika ikan n berar berariasi iasi antara antara ",*+",*+-", ",/ / angka angka ini mungk ungkin in
belu belum m
merup erupak akan an
insi inside dens nsii
popul opulas asii
di
'ndo 'ndone nesi sia. a.
0pes 0pesie iess
dermatofitosis yang paling banyak diisolasi adalah T.rubrum (!dhiguna, "##).
2aktor 2aktor-fa -fakto ktorr yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi keseha kesehatan tan pekerja pekerja antara antara lain faktor fisik, faktor kimia, dan faktor biologis. Lingkungan kerja ataupun jenis pekerjaan
dapat
menyebabkan
penyakit
akibat
kerja.2aktor-faktor
yang
memegang peranan untuk terjadinya dermatomikosis adalah iklim yang panas, higiene (kebersihan diri) masyarakat yang kurang, adanya sumber penularan di sekitar sekitarny nya, a, penggu penggunaa naan n obat-o obat-obat batan an antibi antibioti otik, k, steroid steroid dan sitost sitostatik atikaa yang yang meningkat, adanya penyakit kronis dan penyakit sistemik lainnya. (!dhiguna, "##1).
3eadaan sosial ekonomi serta kurangnya kebersihan memegang peranan yang penting pada infeksi jamur, yaitu insiden penyakit jamur lebih sering terjadi
mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap penyakit, Lingkungan kerja merupakan merupakan tempat yang potensial potensial mempengaru mempengaruhi hi kesehatan kesehatan pekerja, pekerja, sehingga sehingga dapa dapatt disi disimp mpul ulka kan n bah bahaa tine tineaa adal adalah ah peny penyak akit it yang ang di seba sebabk bkan an oleh oleh dermatofit,yang menyerang pada lapisan teratas dari kulit(epidermis). enyakit tinea ini juga di pengaruhi kebiasaan pola hidup yang tidak bersih. enyakit ini sering di sepelekan oleh masyarakat,untuk itu perlu di berikan beberapa informasi agar penderita tidak terlalu meremehkan dan dapat mengetahui berbagai upaya untuk mengurangi gejala dan men&egah komplikasi yang lain.
1." 5umusan 5umusan 6asalah 6asalah 1. !pa !pa def defin inis isii tin tinea ea77 ". !pa !pa manif manifest estasi asi klin klinis is tinea tinea77 +. !pa !pa etio etiolo logi gi dari dari tinea tinea77 . !pa !pa pato patofis fisio iolo logi gi tin tinea ea77 8. Baga Bagaim iman anaa o& o& tine tinea7 a7 . Bagaimana Bagaimana pemerik pemeriksaan saan penunj penunjang ang dan penatalaksana penatalaksanaan an tinea7 tinea7 . Bagaim Bagaimana ana askep askep penyaki penyakitt tine tinea7 a7 1.+ Tujua Tujuan n .+.1 Tujuan umum 6ahasisa mampu menjelaskan askep tinea .+." Tujuan kh khusus 1. 9ntuk mengetahui konsep dasar tinea 2. 9ntuk mengetahui pemeriksaan dan penatalaksanaan tinea . 6anfaat 1. !gar !gar mahasis mahasisa a menge mengetah tahui ui konsep konsep dasar dasar ". !gar mahasis mahasisaa mengetahui mengetahui pemeriksaan pemeriksaan dan penatalaksan penatalaksanaan aan penyakit penyakit tinea +. !gar !gar mahasis mahasisa a meng mengetah etahui ui askep askep tine tineaa
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
".1 %efinisi %efinisi Tinea Tinea Tinea adalah salah satu penyakit kulit yang di sebabkan oleh jamur.:amur yang yang berp berper eran an dalam dalam peny penyak akit it tine tineaa adal adalah ah derm dermato atofi fita ta
%erm %ermat atop opit itaa
merupakan sekelompok jamur miselium yang menginfeksi keratin stratum korneum,rambut dan kuku.(&hadrasoma,"##). Tinea adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya lapisan teratas pada kulit pada epidermis ,rambut, dan kuku yang di sebabkan golongan jamur dermatofita (jamur yang menyerang kulit).(!dhi %juanda,"###) Tinea yang merupakan salah satu dermatosis adalah infeksi fungus superfi&ial
pada
kulit
yang
di
sebabkan oleh
spesies
dermatofilia
mi&osforum,epidermophyton atau try&ospiton. %ermatofitosis (Tinea) adalah infeksi jamur dermatofit ( species microsporum, trichophyton, dan epidermophyton) yang menyerang epidermis bagian superfisial (stratum korneum), kuku dan rambut. Microsporum menyerang rambut
dan
kulit. Trichophyton menyerangrambut,kulitdan
kuku. Epidermophyton menyerang kulit dan jarang kuku (0utomo, "##). 'nfeksi jamur di daerah superfi&ial pada kulit biasanya disebut dengan dermatophytosis atau biasanya, kurap. 'nfeksi jamur terjadi ketika rentan adanya kontak host yang datang dengan organisme. ;rganisme dimana adanya transmisi langsung dengan kontak pada binatang atau infeksi pada orang lain atau dengan benda mati seperti pada sisir, sarung bantal, handuk dan topi. ." 6anifestasi klinis Tinea &enderung membentuk ruam kemerahan atau ke&oklatan yang berpola seperti &in&in di sekeliling kulit normal.'nfeksi ini biasanya tidak serius, tetapi dapat merusak penampilan dan membuat rasa gatal yang tidak nyaman.:ika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena kondisi medis seperti 4'< atau kanker, infeksi jamur mungkin lebih parah.=ejala tinea tergantung pada daerah tubuh yang terkena> a. Tinea barbae (jenggot)
Tinea barbae terbatas di ilayah janggut dan leher dan umumnya hanya menjangkiti pria remaja dan deasa.resentasi klinis t
b. Tinea caiti! ("ea#a)
%ermatofitosis ini biasanya menyerang anak-anak usia +- tahun, kebanyakan pada anak laki-laki. 0elain menimbulkan ber&ak merah di kepala dan rasa gatal, tinea &apitis dapat menyebabkan pengelupasan kulit kepala yang merontokkan rambut. !da tiga jenis tinea &apitis, yaitu> 1) ?&tothri@ yang merusak kutikula rambut. 5ambut yang terinfeksi biasanya berpendar kuning &erah kehijauan di baah sinar ultraiolet karena adanya fosfor. ") ?ndothri@ yang mengisi batang rambut dengan &abang (hifa) dan sporanya. :enis ini tidak merusak kutikula rambut. +) 2aus yang menghasilkan kerak kuning dan kerontokan rambut. c. Tinea corori! (t$b$%)
Tinea &orporis membentuk lesi kulit yang memiliki plak bersisik melingkar dengan tepi menonjol.;rang aam menyebutnya panu.Biasanya lesi menyebar pada kulit badan, lengan, dan kaki. &. Tinea cr$ri! (ang"a# a%a'!e#ang"angan)
Tinea &ruris membentuk ruam yang dimulai pada daerah selangkangan, terutama di lipatan antara bagian atas paha dan alat kelamin.5uam ini gatal, memiliki perbatasan merah, dan bisa menyebar.5uam seringkali menyebar ke bagian dalam kedua paha.'nfeksi dapat menyebar ke kulit bagian lain dari tubuh (atau mungkin pertama kali dimulai pada daerah lain, seperti kaki). e. Tinea aciei (aja%)
Tinea fe&iei hanya menyerang ajah.=ejala tinea fa&iei termasuk ber&ak
. Tinea *an$$* (tangan)
Tinea manuum biasanya bersamaan dengan tinea pedis dan hanya mempengaruhi satu tangan.Lesinya kemerahan dan menonjol. g. Tinea e&i! ("a"i)
%isebut juga penyakit kaki atlet (athelete’s foot ), tinea pedis memengaruhi sela-sela jari kaki sehingga terasa gatal, terbakar dan pe&ah-pe&ah.Tanpa peraatan, kaki atlet bisa memburuk dan menyebabkan kulit mengelupas. %. Tinea $ng$i$* ("$"$)
'nfeksi jamur ini sering mempengaruhi kuku jempol kaki.Tinea unguium atau dermatofit onikomikosis dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu yang non-inasif atau terbatas pada retakanAlubang pada permukaan kuku dan yang inasif menyerang dari pinggir kuku sampai ke seluruh lempeng kuku, menyebabkan penebalan dan perubahan arna kuku menjadi kekuningan.;nkolisis atau pemisahan kuku dari kuku sering terjadi.:amur kuku ini &enderung lebih umum pada orang yang memiliki kaki atlet untuk beberapa lama. .+ ?tiologi ?pidermophyton, tri&hophyton, mi&rosporum, dan . albi&ans yang ditularkan se&ara kontak langsung atau tidak langsung. (0iregar, "##8) . atofisiologi ara penularan jamur dapat se&ara langsung maupun tidak langsung.enularan lansung dapat se&ara fornitis, epitel, rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah.enularan tidak langsung dapat melalui tanaman kayu yang dihinggapi jamur dan pakaian debu.!gen penyebab juga dapat ditularkan melalui kontaminasi dengan pakaian, handuk atau sprei penderita atau autoinokulasi dari tinea pedis, tinea inguium, dan tinea manum.:amur ini menghasilkan keratinisase yang men&erna keratin, sehingga dapat memudahkan inasi ke sratum korneum.'nfeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau &abang-
keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan jaringan peradangan.ertumbuhannya
dengan
pola
radial
di
stratum
korneum
menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yang jelas dan meninggi.5eaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang menjadi suatu reaksi peradangan. Beberapa fa&tor yang mempengaruhi timbulnya kelainan di kulit adalah a. 2aktor irulensi dari dermatofita Trichopyhton rubrum jarang menyerang rambut, Epidermophython fluccosum paling sering menyerang liapt paha bagian dalam. b. 2aktor trauma 3ulit yang utuh tanpa lesi-lesi ke&il lebih susah untuk terserang jamur. &. 2aktor suhu dan kelembapan 3edua faktor ini jelas sangat berpengaruh terhadap infeksi jamur, tampak pada lokalisasi atau lokal, dimana banyak keringat seperti pada lipat paha, sela-sela jari paling sering terserang penyakit jamur. d. 3eadaan sosial serta kurangnya kebersihan 2aktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur dimana terlihat insiden penyakit jamur pada golongan sosial dan ekonomi yang lebih rendah sering ditemukan daripada golongan ekonomi yang baik e. 2aktor umur dan jenis kelamin (Boel, Trelia.%rg. 6.3es."##+) ".8 C; T?5L!6'5 ". 3omplikasi 1. Se#$#iti! .'nfeksi tinea pedis, terutama tipe interdigital dapat mengakibatkan
selulitis. 0elulitis dapat terjadi pada daerah ektermitas baah. 0elulitis merupakan infeksi bakteri pada daerah subkutaneus pada kulit sebagai akibat dari infeksi sekunder pada luka. 2aktor predisposisi selulitis adalah trauma, ulserasi dan penyakit pembuluh darah perifer. %alam keadaan lembab, kulit akan mudah
( group !, B , 2, and =), Staphylcoccus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan basil gram negatif.(,1") !pabila telah terjadi selulitis maka diindikasikan pemberian antibiotik. :ika terjadi gejala yang sifatnya sistemik seperti demam dan menggigil, maka digunakan antibiotik se&ara intraena. !ntibiotik yang dapat digunakan berupa ampisillin, golongan beta laktam ataupun golongan kuinolon. (1)
2 Tinea Ungi$*. Tinea ungium merupakan infeksi jamur yang menyerang kuku
dan biasanya dihubungkan dengan tinea pedis. 0eperti infeksi pada tinea pedis, T. rubrum merupakan jamur penyebab tinea ungium. 3uku biasanya tampak menebal, pe&ah-pe&ah, dan tidak berarna yang merupakan dampak dari infeksi jamur tersebut. (1") +.
Der*atoi&. %ermatofid juga dikenal sebagai reaksi DidE, merupakan suatu
penyakit imunologik sekunder tinea pedis dan juga penyakit tinea lainnya. 4al ini dapat menyebabkan esikel atau erupsi pustular di daerah infeksi sekitar palmaris dan jari-jari tangan. 5eaksi dermatofid bisa saja timbul asimptomatis dari infeksi tinea pedis. 5eaksi ini akan berkurang setelah penggunaan terapi antifungal.
(1",1+)
3omplikasi ini biasanya terkena pada pasien dengan edema kronik, imunosupresi, hemiplegia dan paraplegia, dan juga diabetes. Tanpa peraatan profilaksis penyakit ini dapat kambuh kembali. ". emeriksaan penunjang dan enatalaksanaan "..1 emeriksaan penunjang a. %iagnosti& test 1. 3ultur dari kulit yang dikerok, kuku di dikerok atau di rambut ". engujian dengan mikroskop, dengan &ara pengambilan lesi dengan &ara dikerok. 4asil kerokan lalu disiapkan dengan larutan 1# potassium hydro@ide (3;4) untuk mengetahui adanya spora dan filaments (hyphae) dari jamur. +. ;bserasi pada kulit dengan menggunakan sinar ultraiolet (oodFs lamp). :ika ada jamur spora akan dikuti dengan fluores&e berarna biru-hijau. ".." enatalaksanaan 'nfeksi jamur di kulit dapat diatasi dengan topi&al atau pengobatan sistematik anti jamur.'mplikasi keperaatan untuk pengobatan antijamur dengan ditunjukkan pada pengobatan yang terdaftar. a. Tinea &apitis
rambut. %an memerlukan griseofulin(fuli&in), sebuah agent anti jamur, reparat topi&al tidak dapat menyembuhkan namun dapat di pakai untuk menghilangkan keaktifan mikroorganisme yang sudah terdapat pada rambut. b. Tine pedis %iatasi dengan merendam kaki di larutan burroFs, larutan potassium permanganate atau larutan salin yang dapat menghilangkan &rusts dan s&ales. !nti jamur topi&al digunakan didaerah yang terinfeksi beberapa minggu. &.
tinea kruris 6enggunakan terapi topi&al selama tiga sampai empat minggu.'nfeksi yang ringan dapat diobati dengan preparat topi&al seperti klotrimazol, mikonazol atau haloprogin selama sedikitnya + hingga minggu untuk memastikan eradikasi total infeksi tersebut.reparat griseofulin oral diperlukan untuk infeksi yang lebih parah.Beberapa kasus dapat menggunakan obat oral griseofulin.
d. Tinea korporis (penyakit jamur badan) reparat
antifungus
topi&al
dapat
dioleskan
pada
lokasi
yang
sempit.reparat griseofulin oral di berikan pada kasus infeksi jamur yang luas. ?fek samping griseofulin men&akup fotosensitiitas, ruam kulit , sakit kepala dan ual. 3etokonazol yaitu suatu prefarat antifungus, memberikan harapan yang nyata bagi pasien yang menderita infeksi jamur(dermatofit) yang kronik, termasuk pasien yang resisten terhadap griseofulin. e. Tinea unguium (onikomikosis) =riseofulin biasanya diresepkan dokter sebagai preparat oral yang diminum selama bulan hingga 1 tahun kalau kuku jari tangan turut terkena.Gamun, griseofulin tidak berkhasiat untuk mengobati infeksi kandida/ infeksi ini harus di obati se&ara topi&al dengan ltion amfoterisin-B, mikonozal ataupun preparat lainnya.
:amur( Tri&opyton rubrum,Tri&opyton mentagrophytes ) amur Tri&o ton rubrum Tri&o ton menta ro h tes
dermatoftosis %ermatofitosis
Tinea korporis &orporis Tinea
Ber&ak berbagai bentuk anular,bulat,lonjong Bercak berbaai bentuk
lesi !esi
Bau
aruka garukan
&anuan
%rosi erosi dan krusta
&anuan
emera'ann kemerahan
erusakan interitas
BAB + TINJAUAN ,ATE-I
DEPA-TE,EN KEPE-AATAN ,EDIKAL BEDAH STIKES HAN/ TUAH SU-ABA0A
A. Peng"ajian Keeraatan ,e&i"a# Be&a% Caktu pengkajian >#$ april "#1 Caktu 650 > #$ april "#18 5uangA kelas >poli kulit
@@ %iagnosa 6edis 1. I&entita! Gama : i 3 l
i
Go 56
>"+-@@-
> Tinea fasialis
> Tn. 6 L ki l ki
0uku Bangsa > :aa didik 06!
ekerjaa !gama 0tatus !lamat
> ensiunan sopir > 'slam > 6enikah > 0urabaya
gg jb
> 'stri
2. -iaat Sa"it &an Ke!e%atan a. 3eluhan 9tama Ber&ak ber&ak merah yang gatal di pipi kiri sejak 1 bulan 0650 b. 5iayat enyakit 0ekarang asien mengeluh ber&ak merah yang sangat gatal pada pipi kiri sejak 1
bulan 0650. =atal di rasakan bertambah hebat saat &ua&a panas dan berkeringat. 0ebelumnya, pasien telah berobat beberapa kali ke dokter umum dan di berikan obat minum,krim dan salep ra&ikan juga di anjurkan oleh dokter mengganti sabun mandi dengan sabun antiseptik,namun gatal tidak sembuh. Ber&ak merah tersebut juga di rasakan makin bertambah besar seiring aktu. asien sehari hari bekerja di dalam rumah membuka arung yang menurut pasien &ukup pengap dan panas sehingga pasien banyak berkeringat. asien memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari dengan air dingin dan sabun antiseptik. asien memiliki riayat alergi udang tetapi pasien sudah sejak lama tidak makan udang lagi. &. 5iayat enyakit %ahulu 5iayat sakit kuning di sangkal. d. 5iayat 3esehatan 3eluarga Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami penyakit yang sama seperti pasien. e. =enogram > (minimal + generasi) Tn 0 meninggal(" th) Gy. L meninggal($ th) Tn = meninggal
Gy.5 (#th)
Gy. B(+ th) asien (8 th)
!n T "1 th !n H18th !n % $th !n C 8th
>meninggal
>pasien
>
Laki laki
>erempuan
f. 5iayat alergi> asien memiliki riayat alergi udang. +. b!er3a!i &an Pe*eri"!aan 4i!i" 3eadaan 9mum > Gormal 3esadaran Tanda-Tanda ital T%> 11#A$#mm4g,2rekuensi Gadi> $8@Amenit, 2rekuensi ernapasan>1$@Amenit, suhu febris !ntropometri TB >1$ &m BB 0650 0tlh 650
BB
># 3g
5. B1 Pernaa!an (Breath) Bentuk %ada > normo &hest ;tot bantu nafas tambahan >tidak ada 'rama nafas >reguler ola nafas >reguler
ada 0uara nafas
> 1 3g
> omposmetis
>tidak ada
ergerakan >simetris :ika ada, jelaskan>tidak ada 3elainan >tidak ada TaktilA tidak 0uara nafas tambahan>tidak
ada 0esak nafas >esikuler Batuk >tidak ada 0putum >tidak ada Carna> tidak ada ?kskresi>tidak ada 0ianosis >tidak ada jika ada, lokasi>tidak ada 3emampuan akatiitas>,a!a#a% Keeraatan > (:ika ada, sebutkan) Tidak ada 6. B2 Kar&io3a!"$#er (Blood) '&tus &ordis > i&s 8 line mid klaikula sinistra 'rama jantung >reguler Gyeri dada >tidak ada jika ya, jelaskan (I50T)>tidak ada Bunyi jantung>s1 s" normal
Bunyi jantung tambahan>
4epatomegali>tidak ada erdarahan >tidak ada ,a!a#a% Keeraatan > (:ika ada, sebutkan) Tidaka ada 6. B+ Per!araan (Brain) =0 ?ye > 8 Total>18 5efleks 2isiologis Bi&eps> (-) 5efleks atologis> 3aku 3uduk > (-)
Tri&eps> (-)
6otorik>
atella> (-)
Bruzinski '> (-)
Bruzinski ''>
(-)3ernig> (-) Gerus 3ranial G' G'' G''' G'< G<
> pasien dapat men&ium benda yang baunya mudah di kenal >pasien dapat melihat dengan normal >pupil pasien normal terhadap &ahaya >pasien dapat melihat objek J# sejajar midline mata >pasien dapat mengunyah dengan baik,pasien dapat mengedipkan
mata dengan baik. G<' >pasien dapat melirik ke kiri dan ke kanan G<'' >pasien dapat meraskan sensasi rasa terhadap asem,manis,asin dan pahit G<''' >pasien dapat berjalan lurus dengan seimbang G'K >pasien dapat menge&ap pada 1A+ posterior lidah GK >pasien dapat menelan dengan baik GK' >pasien dapat mengangkat dengan bahu dan pemeriksa berusaha menahan GK'' >pergerakan lidah pasien saat bi&ara dan menelan normal Gyeri 3epala > tidak ada :ika ya, jelaskan> tidak ada aralisis en&iuman
> tidak ada > tajam
Bentuk 4idung >simetris 0eptum > tepat di tengah olip > tidak ada 3elainan > tidak ada aja% 7 eng#i%atan
6ata
> simetris
3elainan
> tidak ada
upil
> isokor
5efleks
> tidak ada
0kelera
>
> tidak ikterik
=angguan
> pola tidur
> normal
endengaran Telinga> normal
3elainan
> tidak ada
3ebersihan
> bersih
=angguan
> tidak ada
!lat bantu
> tidak ada
3ebersihan
> bersih
uula
> normal
alatum
> normal
kesulitan telan> tidak ada
!fasia
> tidak ada
Lidah
,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an)
=angguan pola tidur :. B5 Per"e*i%an (Blader) 3ebersihan > bersih
ada 3andung 3emih> tidak ada distensi ada ?liminasi uri 0650 frek> kali sehari
?kskresi
> tidak
Gyeri Tekan
> tidak
:umlah > ##
&& Carna> kuning jrnih ?liminasi uri 650 frek>Carna> tidak ada !lat bantu > tidak ada =angguan > tidak ada
jumlah
> tidak ada
,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an)
Tidak ada 8. B6 Pencernaan (Bowel) 6ulut > bersih
6embra mukosa>
lembab =igiA gigi palsu> tidak ada %iit (makanminum) 0650> normal %iit di 50
diit> normal
Gafsu makan > baik
2aring > normal
2rekuensi> + kali sehari
orsi > 1 porsi 2rekuensi 6inum> kali sehari :umlah> kurang lebih "###&&Ahari :enis> air mineral !bdomen Bentuk perut > simetris eristaltik> normal M+8 kali permenit 3elainan !bd> tidak ada 4epar > tidak teraba Lien > tidak teraba Gyeri abdomen> (jika ya, jelaskan I50T) 5e&tum dan anus 4emoroid> tidak ada ?liminasi ali 0650 2rekuensi> 1 kali sehari
Carna> &oklat
3onsistensi> lembek ?liminasi ali 650 2rekuensi> -
Carna> -
3onsistensi>-
olostomi> -
,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an)
Tidak ada ;. B< ,$!"$#$!"e#eta# 7 Integ$*en (Bone) 5ambut dan kulit kepala
0kabies> Carna kulit> kemerahan,eritema 3uku> bersih Turgor kulit> kering 5;6> aktif
:ika terbatas, pada sendi>
88888
8888
8888
8888
3ekuatan ;tot>
%eformitas> ada lesi 2raktur>tidak ada
jika ya, sebutkan (&loseAopen)
Lain-lain> lesinya berbau ,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an)
=angguan &itra tubuh 1=. En&o"rin embesaran 3=B 4iperglikemia 4ipoglikemia %6
> tidak ada > tidak ada > tidak ada > tidak ada
,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) 11. Se"!$a# -ero&$"!i 6enstruasi terakhir > 6asalah menstrusi >ap smear terakhir >emeriksaan payudaraA testis sendiri tiap bulan 6asalah seksual yang berhubungan dengan penyakit
>>-
,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) 12. Ke*a*$an Peraatan Diri A"ti3ita!
6andi BerpakaianA dandan ToiletingA eliminasi
S,-S 1 1 1
,-S 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
6obilitas di tempat tidur !lat bantu berupa Berjalan Gaik Tangga Berbelanja 6emasak emeliharaan rumah Berpindah 3eterangan 0kor
1>
6andiri
">
!lat bantu
+>
%ibantu orang lain dan alat
>
TergantungA tdk mampu
,a!a#a% Keeraatan8 (Ji"a a&a9 !eb$t"an) 1+. Pe*eri"!aan Pen$njang
Laboratorium Tgl pemeriksaan>#$ april "#18
No
Jeni! Pe*eri"!aan
Ha!i# (!at$an)
Ni#ai Nor*a# (!at$an)
1 " dst hoto> Lain-lain
>
TerapiA Tindakan Lain-lain> Tgl>
No 1
Na*a bat 3etokonazole
Do!i! "## mg
-$te •
In&i"a!i 9ntuk pengobatan infeksi
fungi sistemik •
%easa> 1
mucocutaneous
tablet "## mg
candidiasis yang kronis,
sehari (dosis
oral thrush, candiduria,
tunggal) •
blastomycosis, coccidiodomycosis,
!nak-anak> +,+-
histoplasmosis,
, mgAkg BB
chromomycosis, dan
sehari dalam
paracoccidiodomycosis.
dosisi yang terbagi. •
'nfeksi pada kulit, rambut dan kuku (ke&uali kuku kaki) yang disebabkan oleh dermatofit dan atau ragi (dermatofitosis, onikomikosis, andida perioni@is, pitiriasis ersikolor, pitiriasis kapitis, infeksi
mukokutan), bila infeksi ini tidak dapat diobati se&ara topikal karena tempat lesi tidak di permukaan kulit atau kegagalan pada terapi topikal. •
'nfeksi ragi pada rongga pen&ernaan.
•
3andidosis agina kronik dan kandidosis rekuren.
•
'nfeksi mikosis sistemik seperti kandidosis sistemik, parakokidioidomikosis, histoplasmosis, kokidioidomikosis, blastomikosis.
•
engobatan profilaksis pada pasien yang mekanisme pertahanan tubuhnya menurun (keturunan, disebabkan penyakit atau obat) yang berhubungan dengan meningkatnya risiko
"
=riseofulin
# 8 1 mg
infeksi jamur. reakasi fotosensitifitas pada kulit
orang deasa dan #,"8 -#,8 gram untuk anakanak sehari atau 1#-"8 mgA kg BB
0urabaya, 11 %esember "#1
Ttd peraat
B. Ana#i!a Data (Diagno!a Keeraatan) No 1
Data (S*to*) %s> p@ mengatakan mengeluh
Penebab (Etio#ogi) Lesi akibat efek dari
,a!a#a% (Prob#e*) 3erusakan integritas
ber&ak merah yang gatal pada
gatal
kulit b.d lesi akibat
pipi kiri sejak 1 bulan
efek dari gatal
hebat saat &ua&a panas dan berkeringat %o> T%> 11#A$# mm4g,frekuensi nadi> $8Amenit,frekuensi pernapasan 1$ kaliAmenit, suhu febris. !danya lesi pada regio fasiaalis 2
sinistra
gangguan &itra tubuh
=angguan &itra tubuh b.d penampilan fisik
%0> %;> asien tampak malu dengan +.
penyakit yang di derita,karena bau %s> pasien mengatakan gatal sehingga mengganggu tidurnya %o> pasien tampak &emas
gatal
=angguan pola tidur
>. Priorita! ,a!a#a%
No
,a!a#a% Keeraatan
Tangga# Dite*$"an Terata!i
Para
1
3erusakan integritas kulit
+1?=+?2=16
+1?=+?2=16
+1?=+?2=16
+1?=+?2=16
+1?=+?2=16
+1?=+?2=16
=angguan &itra tubuh 2
+
=angguan pola tidur
D . Inter3en!i Keeraatan
Diagno!a
No 1. 1.
T$j$an &an
Inter3en!i
-a!iona#
Keeraatan 3erusakan
Kriteria Ha!i# T$j$an
integritas kulit
6enunjukkan
terhadap area
mengetahui
b.d lesi akibat
indikator
kemerahan dan
perubahan kulit
efek dari gatal
(sebutkan
1-8
gangguan
eksrem
1. antau kulit
berikut
berat,sedang,ringan atau
tidak
ada
gangguan)
karakteristik seperti
Berkurangnya
epidermis,lesi,erite ma.
klien 2. pengobatan dapat memberi
kedalaman,
perubahan pada
peraatan intensif
jaringan
yang dialami
lokasi,luas
area,arna,bau +. Lakuakan
Kriteria %a!i#
gangguan
rusak 2. 3aji luka terhadap
1. 9ntuk
terhadap kulit
kondisi yang dialami klien +. !gar pasien merasa nyaman
dengan peraatan dan obat yang sesuai dengan lesiAluka yang di
=angguan 2.
alami klien 5. !tur posisi pasien
&itra tubuh b.d penampilan
minimal setiap "
fisik
jam 1. 6emberikan edukasi tentang T$j$an
peningkatan &itra
6enunjukkan &itra tubuh,yang buktikan
tubuh di ". 'dentifikasi
oleh
indikator (sebutkan
1. !gar klien yakin
dan per&aya atas keadaannya 2. 9ntuk
mekanisme koping
mengetahui
yang biasa di
kondisi atau 23
1-8>tidak pernah,jarang,kada nga kadang ,sering atau
+.
sering
=angguan
tampilkan)
pola tidur b.d
Kriteria %a!i#
gatal
=angguan tubuh
di
&itra
gunakan pasien +. %orong pasien untuk melakukan
perubahan yang terjadi pada klien +. 9ntuk
peraatan diri
mengetahui
untuk meningkatkan
kondisi dan
rasa kemandirian
keadan umum
dan kontrol
klien
berkurang
yang
di buktikan
oleh
selalu
menunjukkan adaptasi
dengan
ketunadayaan fisik,
1. 'dentifikasi faktor faktor penyebab
penyesuaain
tidak bisa tidur dan
,psikososial.
penunjang keberhasilan tidur ". !tur prosedur
T$j$an
6enunjukkan tidur yang
di buktikan
oleh
indikator
berikut
(1-
8>gangguan eksrem, berat,sedang,ringan atau
tidak
ada
gangguan)
tindakan medis atau keperaatan untuk memberi sedikit mungkin gangguan selama periode tidur +. !njurkan klien
1. 3lien
menjelaskan faktor
faktor
penyebab tidak bisa tidur dan penunjang keberhasilan tidur ". !gar klien mengerti tentang tindakan yang di berikan
sebelum tidur dan
selama periode
salep (sesuai terapi) dapat
mengetahui
mandi air hangat
mengoleskan obat Kriteria %a!i#
1. 9ntuk
pada daerah lesi . 3olaborasikan dengan tim medis
tidur +. !gar perkembangan jamur berhenti . 9ntuk
24
penghambat
dalam pemberian
membantu
atau
antihistaminAanti
proses
gatal
penyembuhan
tidur 2. 3lien
pen&egah dapat
mengidentifikas i teknik untuk mempermudah tidur
E. I*#e*enta!i Keeraatan
25
No a"t$ D@ (Tg# 7 ja*) 1.
Tin&a"an
TT
a"t$ (Tg# 7 ja*)
26
BAB 5 PENUTUP
.1 3?0'69L!G Tinea adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur.:amur yang berperan
dalam
penyakit
tinea
adalah
dermatofita.%ermatopita
merupakan
sekelompok jamur miselium yang menginfeksi keratin stratum korneum, rambut, dan kuku. 6a&am-ma&am tinea a. Tinea esikolor b. Tinea pedis (athleteFs food) &. Tinea kruris d. Tinea korposis e. Tinea manum f. Tinea unguium g. Tinea kapatis
." 0!5!G eraat di harapkan lebih mengetahui dan memahami tentang mekanisme infeksi mikotik dan konsep dasar penyakit,sehingga peraat dapat memberikan asuhan keperaatan yang tepat. 6asyarakat dapat mengetahui dan memahami gejala sera penyebab tinea. 6ahasisa dapat mempelajari mekanisme infeksi mikotik dan membantu dalam proses memahami pembelajaran dan mengetahui konsep dasar penyakit tinea, sehingga mahaisa dapat melakukan asuhan keperaatan yang tepat pada klien.
DA4TA- PUSTAKA
Budimulja 9.6ikosis.%alam>%juanda,!.dkk,editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.?disi 3elima."##.:akarta>2akultas 3edokteran 'ndonesia 27
orin ?:. Buku saku patofisiologi ."##$.:akarta>enerbit Buku 3edokteran ?= G!G%!."#11. Diagnosa Keperawatan>%efinisi dan 3lasifikasi.:akarta>?=.
28