RESPONSI
”TINEA KORPORIS”
Disusun Oleh : Arini Tri Lestari G0006046
Pembimbin : !r"#uh"E$% Ira&ant%' S(KK
KEPANITERAAN KLINIK IL#) KESE*ATAN K)LIT DAN KELA#IN +AK)LTAS KEDOKTERAN )NS , RS)D DR" #OE-ARDI S)RAKARTA .0// 1
STAT)S RESPONSI IL#) KESE*ATAN K)LIT DAN KELA#IN
Pembimbing
: dr. Muh.Eko Irawanto, SpKK
Nama Mahasiswa
: Arini Tri Lestari
NIM
: !!!"!#"
TINEA KORPORIS
I"
Deinisi
Tinea korporis $tinea sirsinata, tinea g%abrosa , Scherende Flechte, kurap, herpes sircine trichophytique, ringworm o& the bod'( merupakan dermato&itosis pada ku%it berambut ha%us $ glabrous skin(. Tinea ini me%iputi semua dermato&itosis super&isia%is 'ang tidak termasuk bentuk tinea kapitis, barbe, kruris, pedis et manum, dan unguium) II"
E(i!emi%l%i A. *mur Semua umur, tapi %ebih sering men'erang orang dewasa +. enis Ke%amin Men'erang pria dan wanita -. +angsa/as Pen'akit ini tersebar di se%uruh dunia 0. 0aerah Terutama pada daerah tropis E. Musimik%im Insiden meningkat pada ke%embaban udara 'ang tinggi 1. Kebersihan Sangat besar pengaruhn'a terhadap perkembangan pen'akit ini . Keturunan Tak berpengaruh 2. Lingkungan
2
Kebersihan %ingkungan%ingkungan 'ang kotor mempengaruhi kebersihan III"
perorangan da%am perkembangan pen'akit pada ku%it manusia.3 Eti%l%i 0ermato&itosis ada%ah pen'akit pada 4aringan 'ang mengandung 5at tanduk, misa%n'a stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku, 'ang disebabkan o%eh go%ongan 4amur dermato&ita. o%ongan 4amur ini mempun'ai si&at men6ernakan keratin. 0ermato&ita termasuk ke%as Fungi imperfecti, 'ang terbagi
da%am
7
genus,
'aitu
Microsporum,
Trichophyton
dan
Epidermophyton.7 Meskipun semua dermato&ita dapat men'ebabkan tinea 6orporis, pen'ebab
utamn'a
ada%ah
Tricophyton
rubrum,
Trichophyton
mentagrophytes, Microsporum canis, dan Trichophyton verracossum.# I1"
Pat%enesis 0ermato&ita han'a dapat hidup di stratum korneum manusia, 'ang
men'ediakan sumber nutrisi untuk dermato&ita dan untuk pertumbuhan mise%ia. In&eksi dermato&ita dibagi men4adi 7 tahap
: Per%ekatan pada
keratinosit $adheren6e(, penetrasi me%a%ui dan diantara se% serta perkembangan respon host. A. Per%ekatan pada kertinosit $adheren6e( amur super&isia% harus menembus beberapa rintangan supa'a e%emen in&eksius me%ekat pada keratin. amur harus tahan terhadap e&ek sinar *8, 9ariasi temperatur dan ke%embaban, kompetisi dengan &%ora norma%, dan sphingosines 'ang diproduksi keratinosit. +. Penetrasi Sete%ah me%ekat, 4amur akan mengadakan penetrasi ke da%am stratum korneum. Penetrasi disertai dengan sekresi proteinase, %ipase, dan en5im musino%itik sebagai &aktor 9iru%en, dan 4uga pen'ediaan nutrisi untuk 4amur. Adan'a trauma pada ku%it akan memberi 4a%an untuk penetrasi. -. Perkembangan respon host
3
/eaksi hipersensiti9itas tipe I8 memegang peran penting da%am merespon in&eksi dermato&ita. Antigen dermato&ita diproses o%eh se% %angerhans epidermis dan dipresentasikan pada %im&osit T pada ke%en4ar %im&e regiona%. Se%an4utn'a %im&osit T berpro%i&erasi dan migrasi ke bagian ku%it tubuh 'ang terin&eksi untuk me%awan 4amur. Imunitas se%u%ar diperankan o%eh IN1 'ang disekresi o%eh se% Th). Pada saat ini, se6ara mendadak akan mun6u% %esi in&%amasi dan barrier epiderma% men4adi %ebih permeabe%
terhadap
se%;se%
radang.
Sete%ah
me%a%ui
serangkaian
mekanisme tersebut, 4amur mati dan akan ter4adi perbaikan pada %esi. Lesi in&%amasi dan skuama 'ang terdapat pada in&eksi dermato&ita disebabkan o%eh di&usi materia% organisme ke da%am ku%it dan reaksi imun host terhadap organisme. Penu%aran me%a%ui kontak %angsung dapat ter4adi karena adan'a kontak dengan debris keratin 'ang mengandung hi&a 4amur.# 1"
Ge2ala Klinis A. e4a%a sub4ekti& : Ke%uhan gata% terutama 4ika berkeringat
+. e4a%a ob'ekti& : Maku%a hiperpigmentasi dengan tepi 'ang %ebih akti&. <%eh karena gata% dan digaruk, %esi akan me%uas, terutama pada daerah ku%it 'ang %embab.3 Predi%eksi tinea ini ada%ah di daerah %eher, ekstremitas dan badan. Lesi dapat berupa: ). Lesi anu%ar, bu%at atau bu%at %on4ong, berbatas tegas karena ter4aadi kon&%uensi beberapa %esi, pinggir %esi po%isik%ik dan agak meningg. Lesi tampak eritema dengan skuama, kadang;kadang dengan papu% dan 9esike% di tepi. 0aerah tengah biasan'a %ebih tenang. Kadang; kadang ter%ihat erosi dan krusta akibat garukan. +i%a menahun, tanda; tanda akti& mu%ai menghi%ang, tampak hiperpigmentasi, skuama dan %ikeni&ikasi. 4
3.
Tinea imbrikata $Toke%au( mu%ai dengan papu% berwarna 6ok%at, per%ahan %ahan membesar. Stratum korneum bagian tengah ter%epas dari dasar dan me%ebar. Proses ini sete%ah beberapa waktu mu%ai %agi dari bagian tengah, sehingga terbentuk %ingkaran;%ingkaran skuama konsentris bi%a men4adi besar dapat bertemu dengan %ingkaran; %ingkaran di sebe%ahn'a sehingga membentuk pinggir 'ang po%isik%ik. Pada permu%aan in&eksi, pasien dapat merasa sangat gata%, tapi bi%a menahun tidak ada ke%uhan. Pada kasus menahun, %esi ku%it kadang; kadang dapat men'erupai iktiosis. Ku%it kepa%a pasien dapat terserang,
7.
akan tetapi rambut biasan'a tidak. Tinea &a9osa atau &a9us biasan'a dimu%ai di kepa%a sebagai titik ke6i% di bawah ku%it 'ang berwarna kuning dan berkembang men4adi krusta berbentuk 6awan $skutu%a( dengan berbagai ukuran. Krusta tersebut biasan'a ditembus o%eh satu atau dua rambut dan bi%a krusta diangkat ter%ihat dasar 'ang 6ekung merah dan membasah. /ambut kemudian tidak berki%at %agi dan akhirn'a ter%epas. +i%a tidak diobati, pen'akit ini me%uas ke se%uruh kepa%a dan meningga%kan parut dan botak. +er%ainan dengan tinea korporis, 'ang disebabkan o%eh 4amur %ain, &a9us tidak men'embuh pada usia aki% ba%ik. +iasan'a dapat ter6ium bau
tikus $mous' odor(.
Pada
ku%it dapat
sebagai
ke%ainan
papu%o9esike% dan papu%oskuamosa, disertai ke%ainan berbentuk 6awan #.
'ang khas, kemudian men4adi 4aringan parut. +entuk %ebih berat dapat berupa granu%oma $ranu%oma Ma4o6hi( , dapat ter4adi pada gangguan &ungsi imun se%u%ar %o6a% atau sistemik. ranu%oma dapat ke6i% han'a di sekitar &o%ike% rambut tetapi dapat me%uas dan membentuk 9egetasi. 0apat ter4adi pada wanita 'ang biasa men6ukur rambut kaki.)
1I"
Dian%sis
5
0iagnosis bisa ditegakkan berdasarkan anamnesa, gambaran k%inis dan ruam 'ang diderita pasien. 0ari anamnesa didapatkan ruam merah makin gata% 4ika terkena keringat dan makin hari makin me%ebar, dari gambaran k%inis didapatkan %esi di kaki. In&eksi dapat ter4adi sete%ah kontak dengan orang 'ang terin&eksi atau hewan atau ob4ek 'ang baru terin&eksi. Pasien mungkin menga%ami gata%;gata%, n'eri atau pasien dapat merasa sensasi terbakar.3 Pada pemeriksaan miko%ogik untuk mendapatkan 4amur diper%ukan bahan k%inis, 'ang dapat berupa kerokan ku%it, rambut, dan kuku. *ntuk ku%it tidak berambut $g%abrous skin( dari bagian tepi ke%ainan sampai bagian sedikit di %uar ke%ainan sisik ku%it dan ku%it dikerok d engan pisau tumpu% steri%. Pemeriksaan %angsung sediaan basah di%akukan dengan mikroskop, mu%a;mu%a dengan pembesaran )! = )! , kemudian denagn pembesaran )! = #>. Sediaan basah dibuat dengan me%etakkan bahan di atas ge%as a%as, kemudian ditambah ) ? 3 tetes %arutan K<2. Konsentrasi %arutan K<2 untuk sediaan ku%it ada%ah 3!@. Sete%ah sediaan di6ampur dengan %arutan K<2, ditunggu )>;3! menit ha% ini diper%ukan untuk me%arutkan 4aringan. *ntuk memper6epat proses pe%arutan dapat di%akukan pemanasan sediaan basah diatas api ke6i%. Pada saat mu%ai ke%uar uap dari sediaan tersebut, pemanasan dihentikan. +i%a ter4adi penguapan, maka akan terbentuk krista% K<2, sehingga tu4uan 'ang diinginkan tidak ter6apai. *ntuk me%ihat e%emen 4amur %ebih n'ata dapat ditambahkan 5at warna pada sediaan K<2, misa%n'a tinta Parker super6hroom b%ue b%a6k. Pada sediaan ku%it, 'ang ter%ihat ada%ah hi&a, sebagai dua garis se4a4ar, terbagi o%eh sekat, dan ber6abang, maupun spora berderet $artrospora( pada ke%ainan ku%it %amasudah diobati.7 1II"
Dian%sis 3an!in A. Morbus 2ansen : ma6u%a eritematosa dengan tepi sedikit akti&, terutama
M2 tipe tuberku%oid. 6
+.
-.
Ptiriasis /osea : gambaran ma6u%a eritematosa dengan tepi sedikit meninggi, ada papu%a, skuama. 0iameter pan4ang %esi menuruti garis ku%it Neurodermatitis sirkumskripta : ma6u%a eritematosa berbatas tegas terutama pada daerah tengkuk, %ipat %utut dan %ipat siku.3
1III"
Penatala$sanaan
Terapi 'ang dapat diberikan pada pasien ber9ariasi tergantung dera4at %esi 'ang ada. A. Non medikamentosa ). Mengan4urkan penderita untuk mengusahakan agar daerah %esi se%a%u kering. 3. Se%a%u men4aga kebersihan diri dengan 6u6i tangan dan mandi dua ka%i sehari dengan air bersih dan keringkan badan sete%ah mandi. +. Medikamentosa ). Topika% go%ongan a5o% Anti &ungi spektrum %uas 'ang ker4an'a menghambat sintesis ergostero% pembentuk dinding se% 4amur. Pemakaian se%ama 3;" minggu 3 ka%i sehari pada area 'ang terin&eksi a. K%otrima5o% )@ krim $M'6e%e=, Lotrimin( b. Ketokona5o% 3@ krim $Ni5ora%( 6. Mikona5o% 3@ krim atau %otion . 3. Topika% go%ongan A%i%amin 1ungisid 'ang menghambat en5ime su%ene 3,7 epoksidase sehingga ter4adi penurunan stero% 'ang mengakibatkan kematian se%. Pemakaian se%ama 3;# minggu. a. Na&ti&in )@ krim or ge% $Na&tin( b. Terbina&in )@ krim $Lamisi%( 7. Terapi sistemik go%ongan a5o% a. 1%ukona5o% mempun'ai mekanisme ker4a sama dengan go%ongan imida5o%, namun absorbsi tidak dipengaruhi o%eh makanan atau 7
kadar asam %ambung. 0osis dewasa )>! mghari
se%ama
3;#
minggu, mempun'ai a&initas 'ang ke6i% terhadap sitokrom mama%ia
sehingga mempun'ai toksisitas 'ang rendah. Kontra
indikasi dengan
riwa'at
hipersensiti&,
penggunaan bersama
ter&enadine untuk pemakaian &%ukona5o% dosis B #!! mg. b. Itrakona5o% merupakan obat anti 4amur go%ongan tria5o%, sangat %ipo&i%ik,
spektrum
pertumbuhan pembentukan
se%
%uas, dengan
bersi&at
&ungistatik
menghambat
$menghambat
sitokrom;#>!
untuk
ergostero%( dan e&ekti& untuk dermato&ita, ragi,
4amur dismor&ik maupun 4amur dematia6ea. Absorbsi maksimum di6apai bi%a obat diminum bersama dengan makanan. 0osis )!!; 3!! mg hari se%ama ) minggu. Kontra indikasi dengan riwa'at hipersensiti&. 6. Ketokona5o% merupakan obat anti 4amur sistemik pertama 'ang berspektrum %uas, &ungistatik, termasuk go%ongan imida5o%. 0osisn'a 3!! mg per hari se%ama )! hari ? 3 minggu pada pagi hari sete%ah makan. Ker4an'a menghambat sintesis ergostero% dan mengakibatkan kematian se% 4amur. Kontra indikasi untuk penderita dengan ke%ainan hepar. #. Terapi A%i%amin Sistemik Terbina&ine suatu &ungisid dengan dosis 3>! mghari
se%ama );3
minggu, untuk anak )!;3! kg: "3.> mghari, 3!;#! kg: )3> mghari , B#! kg: 3>! mghari. >. Terapik sistemik 'ang %ain : riseo&u%9in mempun'ai e&ek &ungistatik dengan mempengaruhi mikrotubu%us dari se% 4amur. Terikat pada se% prekusor keratin kemudian keratin se6ara bertahap digantikan dengan 4aringan 'ang tak terin&eksi dan resisten terhadap in9asi 4amur dengan dosis untuk dewasa !,> ? ) g hari dan untuk anak ? anak !,3> ? !,> ghari se%ama 8
)! hari. Pasien per%u diedukasi untuk me%indungi diri dari radiasi matahari se%ama pengobatan karena ada resiko &otosensiti&.
Terapi anti 4amur topika% e&ekti& untuk in&eksi pada ku%it tubuh 'ang tidak berambut dan membran mukosa untuk pen'akit 'ang be%um %uas dan tidak ada komp%ikasi.7,> I"
Pr%n%sis 0engan terapi 'ang benar, men4aga kebersihan ku%it, pakaian dan %ingkungan,
prognosis tinea korporis baik.> "
K%m(li$asi A. In&eksi +akteri Sekunder." +. Pen'ebaran tinea ke bagian tubuh %ain>
DA+TAR P)STAKA
9
). Mans4oer, A, dkk. Tinea Pedis. 0a%am Kapita Se%ekta Kedokteran i%id 3. Edisi ke;3. akarta: Media Aus6u%apiusC 3!!!.h. D ; DD 3. Siregar /S. At%as +erwarna Saripati Pen'akit Ku%it. Edisi ke;3. akarta: E-C 3!!3.h. )F;3! 7. +udimu%4a *. Mikosis. 0a%am: 04uanda, A. dkk, editor. I%mu Pen'akit Ku%it 0an Ke%amin. Edisi ke;>. akarta: 1aku%tas Kedokteran IndonesiaC 3!!F.h. D;)!> #. 8erma, S dan 2e&&ernan, MP. Super&i6ia% 1unga% In&e6tion: 0ermatoph'tosis, <'6hom'6osis, Tinea Nigra, Piedra. 0a%am: Go%&&, K. dkk, pen'unting. 1it5patri6kHs 0ermato%og' in enera% Medi6ine. Edisi ke;F. New ork: The M6raw;2i%% -ompanies, In6C 3!!. h. )!F;3) >. Lesher a6k L r. Tinea -orporis. Emedi6ine JSeria% on the internet. 3!!D. J6ited 3!)) <6t. #. A9ai%ab%e &rom : http:emedi6ine.meds6ape.6omarti6%e)!D)#F7 ". 8or9i6k Linda . Tinea -orporis. Med%ineP%us JSeria% on the internet 3!)!. J6ited 3!)) <6t. #. A9ai%ab%e &rom : http:www.n%m.nih.go9med%inep%usen6'arti6%e!!!FF.htm
STAT)S PENDERITA
I IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Nn.0
10
*mur
: 3) tahun
enis ke%amin
: Perempuan
Agama
: Is%am
Peker4aan
: Mahasiswi
A%amat
: ri'a Mo4oasri b%ok A II /T 77) Mo4osongo, Surakarta
Tangga% pemeriksaan : 7
: !)!>!
II ANA#NESIS A" Keluhan utama
: rasa gata% pada perge%angan kaki kanan
3" Ri&a5at Pen5a$it Se$aran
Pasien menge%uh rasa gata% pada perge%angan kaki
kanan se4ak 7
bu%an 'ang %a%u, gata% makin terasa 4ika kaki berkeringat dan %embab. Awa%n'a terdapat ber6ak merah
dan gata% 'ang makin %ama makin me%ebar. Pasien
mengaku sering menggaruk punggung kakin'a karena rasa gata% tersebut. Pasien mengaku se%a%u memakai kaos kaki dan men6u6i kaos kakin'a 3 ka%i sehari. Pasien be%um perbah berobat sebe%umn'a. " Ri&a5at Pen5a$it Dahulu
/iwa'at a%ergi makanan
: $( a'am, te%ur
/iwa'at a%ergi obat
: disangka%
/iwa'at 0M hipertensi
: disangka%
/iwa'at asma
: disangka%
/iwa'at rhinitis a%ergika
: disangka%
/iwa'at pen'akit serupa
: disangka%
D" Ri&a5at Keluara
/iwa'at 0M hipertensi
: disangka%
/iwa'at a%ergi makananobat : disangka% /iwa'at asmarhinitis a%ergika : $( /iwa'at pen'akit serupa
: disangka% 11
E" Ri&a5at $ebiasaan
Pasien mengaku mandi sehari 3= dengan memakai sabun. Se%ama ini pasien terbiasa memakai kaos kaki saat bepergian, dan mengaku men6u6i kaos kakin'a se6ara teratur
3 ka%i sehari. Pasien memakai kaos kaki se4ak pagi
sampai sore 4ika sedang ke%uar rumah. Pasien mengaku tidak pernah bertukar kaos kaki dengan orang %ain. +" Ri&a5at S%sial E$%n%mi
Pasien tingga% bersama orang tuan'a, a'ah pasien beker4a sebagai wiraswasta serta ibu pasien beker4a sebagai ibu rumah tangga. Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara.Pasien memba'ar bia'a rumah sakit sendiri $pasien umum(
III"PE#ERIKSAAN +ISIK A" Status Generalis
). Keadaan umum
: +aik, -M, gi5i kesan 6ukup
3. 8ita% sign
: Tensi
: ))!F! mm2g
/espirasi rate : )"= menit Nadi
: != menit
Suhu
: a&ebri%
7. Kepa%a
: da%am batas norma%
#. Ga4ah
: da%am batas norma%
>. 2idung
: da%am batas norma%
". Mu%ut
: da%am batas norma%
F. Leher
: da%am batas norma%
. Thora= posterior
: da%am batas norma%
D. Thora= anterior
: da%am batas norma%
)!.Abdomen
: da%am batas norma%
)).%uteus, inguina%,&emora%is : da%am batas norma% )3.A=i%%a
: da%am batas norma% 12
)7.Ekstremitas atas
: da%am batas norma%
)#.Ekstremitas bawah
: %ihat status dermato%ogis
3" Status !ermat%l%is
/egio dorsum pedis de=tra : +er6ak dan p%ak hiperpigmentasi berbentuk bu%at dengan batas tidak tegas, tepi akti& $papu% dan eritem(, mu%tip%e, bagian tengah %ebih tenang kesan pu6atmen'embuh, memberi gambaran central healing , ada bagian 'ang ditutupi skuama ha%us dan krusta di atasn'a.
I1" DIAGNOSA 3ANDING
Tinea korporis
Liken Simp%eks Kronikus
0ermatitis Numu%aris
1" PE#ERIKSAAN PEN)N7ANG
13
Pemeriksaan kerokan ku%it dengan K<2 )!@ pada regio pedis de=tra didapatkan gambaran hi&a pan4ang.
1I" DIAGNOSIS KER7A
Tinea Korporis
1II" )S)LAN PE#ERIKSAAN
Lampu wood, biakan 4amur pada medium agar dekstrosa Sabouraud
1II" TERAPI
A. #e!i$ament%sa ). Sistemik -etri5ine tab%et )! mg ) = ) $ma%am( 3. Topika% Mikona5o% krim 3 ka%i sehari 14
+. N%nme!i$ament%sa 2indari &aktor predisposisi karena pen'akit ini sering kambuh 'aitu : ). Pi%ih kaos kaki 'ang memungkinkan 9enti%asi dan diganti setiap hari. 3. Kaki harus da%am kondisi bersih dan kering. 7. 2indari memakai sepatu tertutup, sempit, sepatu o%ahraga dan sepatu p%astik sepan4ang hari. #. Kaki dan se%a;se%a 4ari di4aga agar se%a%u kering, sesudah mandi dapat diberi bedak anti 4amur. >. Menghindari pemakaian kaos kaki bersama. ". Men4aga agar kuku tetap pendek. F. angan digaruk bi%a gata% 4angan menggaruk %esi.
I" PROGNOSIS
Ad 9itam
: baik
Ad sanam
: baik
Ad &ungsionam
: baik
Ad kosmetikum
: dubia
15