Tinea Barbae Pendahuluan
Tinea barbae merupakan infeksi dermatofita yang terbatas pada daerah jenggot pada wajah dan leher. Infeksi terjadi terutama pada pria usia remaja dan dewasa. Gejala klinis yang khas berupa erupsi pustular yang berat, plak inflamasi yang dalam ataupun makula noninflamasi yang superfisi superfisial(Gb al(Gbr. r.1,2)( 1,2)(2,). 2,). Inflamasi Inflamasi yang terjadi terjadi biasanya biasanya disebabkan disebabkan oleh dermatofit dermatofitaa golongan !oofilia, Trichophyton Trichophyton mentagrophytes var.granulosum var.granulosum atau Trichophyton verucosum. (",#)
Gambar 1. Inflamasi tinea barbae yang di se
Gambar 2. $erion %elsi tipika yang disebabkan
babkan infeksi Trichophyton Trichophyton mentagrophytes
oleh Trichophyton Trichophyton mentagrophytes var. granu
var. granulosum granu losum
losum
Etiologi dan Patofisiologi
&ada umumnya tinea barbae sangat jarang, tetapi lebih sering pada daerah tropis, karena sifatnya yang dipengaruhi oleh iklim panas dan dingin('). &ada pria dewasa sering mendapatkan dermat dermatofi ofitt ini karena karena lokasi lokasinya nya pada pada rambut, rambut, folike folikell rambut rambut kumis kumis dan janggu janggut. t. Infeks Infeksii dermatofit pada perempuan dan anakanak biasa didiagnosa dengan tinea faiei(*). +ulu, infeksi sering disebarkan oleh tukang ukur karena penggunaan pisau ukur sekali pakai masih jarang diterapkan. ekarang sumber infeksi ini sudah hampir hilang dan definisi lama dari tinea barbae, 1
gatal setelah berukur, sudah dilupakan(). +i daerah pedesaan, hewan ternak, kuda, kuing, dan anjing adalah sumber infeksi utama. -arubaru ini beberapa penulis melaporkan bahwa infeksi adalah suatu autoinokulasi dari kuku jari atau tinea pedis (#,,/). Tinea barbae disebabkan oleh jamur !oofilia dan antropofilia. +ermatofit !oofilia Trichophyton mentagrophytes var, granulosum, dan Trichophyton verrucosum adalah yang paling sering menyebabkan inflamasi berupa kerion, (pembengkakan berlubanglubang dan eksudatif yang ditutup dengan pustula) mirip plak dan bentuk ini menjadi lebih berat sekiranya terjadi infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh jamur !oofilia yang lain seperti Microsporum canis dan Trichophyton mentagrophytes var intradigitales jarang terjadi(1,2). +alam beberapa tahun terakhir, beberapa penulis menjelaskan bahwa adanya lesi yang sama terjadi pada lesi yang disebabkan oleh jamur !oofilia Trichophyton rubrum(#,11). 0eaksi imunologis (meningkatnya reaksi alergi danatau iritasi) terhadap antigen jamur bisa menyebabkan timbulnya kerion tetapi uma sebagian keil dari penulis referensi berpendapat kerion adalah hasil metabolisme danatau difusi toksin dari jamur. (",,1,12) 3amur patogen seperti Trichophyton spp menghasilkan beberapa jenis en!im seperti keratinase yang dapat mengin4asi keratin pada epidermis, rambut atau kuku.(1) Manifestasi Klinis
Infeksi sering ditemukan pada leher dan dagu, tapi manifestasi klinik dari tinea barbae tergantung dari penyebab patogen. $adangkadang dermatofitosis ini dapat berkembang tanpa lesi yang khas, tapi selalu disertai dengan pruritus. Terdapat banyak gejala pada tinea barbae. +ua maam tanda utama sulit dibedakan. Tinea yang disebabkan oleh dermatofit !oofilia adalah yang paling berbahaya, $arena inflamasi jamur ini sangat kuat(*,1). +agu, pipi dan leher yang paling sering terserang. -iasanya terdapat nodul yang inflamasi atau nodul dengan pustule yang multipel dan saluran sinus pada permukaannya. 0ambutrambut rontok atau patah5 eksudateksudat dan krusta pada permukaan kulit (kerion elsi). 0ambut terlepas dengan mudah dan tanpa nyeri. +apat juga terjadi limfadenopati regional5 demam dan malaise jarang terjadi().
2
Tipe noninflamatori disebabkan oleh dermatofita antropofilia yang diawali dengan adanya flat, eritema dengan peninggian pada tepinya. -entuk dari lesi kulit dapat berupa papul, pustule atau krusta(,1). 0ambutrambut yang berada dekat dengan kulit menjadi rusak, dan dapat menyumbat folikel rambut, 6esi kulit dapat satu atau multiple dan dapat berbentuk anular pada tepinya(1"). 6esi dapat menetap untuk beberapa tahun atau bahkan dapat semakin membesar(1#). $adangkadang, khususnya ketika pustulapustula folikuler telah di tegakkan dan kerontokan rambut telah diamati, morfologi kliniknya menyerupai folikulitis bakteri. 6esilesi pustular dengan kerontokan rambut menandakan sebuah 4arian kronik dari infeksi kuman ini yang memperlihatkan adanya syosis (pustular folikulitis pada janggut). 7aka ini disebut dengan syosiform tinea barbae. Diagnosis Banding
8ariasi dari tinea barbae adalah penyebab utama banyaknya penyakit yang mirip dengan infeksi jamur. &enyakitpenyakit umum seperti follikulitis, dermatitits atopik, dermatitis kontak dan dermatitis seboroik bisa mirip dengan tinea barbae(",1",1'1). -eberapa jamur bisa menyebabkan infeksi yang terlokalisir di daerah tersebut dengan lesi yang mirip. Terutama pada bayi baru lahir dan pasien yang mengalami defisiensi imun(1/). $adangkadang infeksi dermatofit bisa menyerupai lupus eritematous atau rosasea(21). Diagnosis
&enyelidikan mikologi merupakan dasar untuk menentukan diagnosis. &engujian mikologi meliputi mikroskopi langsung dan kultur. &ada kasuskasus yang jarang Microsporum canis menyebabkan tinea, pengujian lampu 9ood:s sangat membantu, memperlihatkan sebuah fluoresensi hijau buram dari rambut yang terinfeksi. -eberapa bahan yang dikumpulkan biasanya terdiri dari rambut dan massa pustule. -ila plak berada pada superfisial dan tanpa disertai pustule maka pemeriksaan terbaik adalah mengerok dari tepinya(,22). &emeriksaan langsung dalam 2; kalium hidroksida dengan tambahan dimetil sulfoksida lebih epat hasilnya, tetapi membutuhkan pengalaman . &ewarnaan lain misalnya wart! < 6amkin, tinta parker biruhitam atau klora!ol hitam = stain, terkadang ukup membantu. pesimen diperiksa dengan mikroskop ahaya dan tergantung dari jamur penyebabnya, pemeriksaan ini menunjukkan hifa yang khas danatau artrokonidia (2). $ultur 3
biasanya memerlukan waktu sekitar " minggu dan semua kekhasan dari jamur tersebut akan ditampilkan dalam sediaan aburaud agar dengan cycloheximide dan kloramfenikol yang ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan dari bakteri dan jamur non dermatofit. Identifikasi fungi berdasarkan pada morfologi dan gambaran mikroskopik dari koloninya. Identifikasi patogen tersebut menyediakan informasi tentang sumber infeksi dan membantu dalam menentukan pemilihan pengobatan yang tepat() . &emeriksaan histologi dibutuhkan hanya pada kasus yang sulit. &ewarnaan >emato?ylin dan =osin kadangkadang tidak dapat menemukan elemenelemen jamur
dan pewarnaan
&eriodi @id hiff (&@) merupakan rekomendasi pada keadaan ini. &ada speimen biopsi, follikulitis dan perifollikulitis perlu diobser4asi dengan spongiosis dan infiltrat follikular limfositik. $adangkadang mikroabses dibentuk oleh neutrofil di dalam keratin follikular(2"). uatu infiltrat peradangan seluler ampuran, kadangkadang ditemukan pada lapisan epidermis, pada kerion yang kronik sel raksasa dapat diamati. @rtrokonidia dan atau hifa mungkin dapat dideteksi pada stratum korneum, folikel rambut, dan lembaran rambut(2#). Pengobatan
&engobatan tinea barbae serupa dengan pengobatan untuk tinea kapitis (12). Terapi anti jamur oral dibutuhkan pada keadaan ini. -eberapa penelitian dan pengalaman penulis menunjukkan bahwa anti jamur topikal tidak ukup untuk mengatasi lesi tinea barbae seara lengkap. Aleh karena itu, pada sebagian besar kasus, direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi terapi anti jamur sistemik dan topikal. aat rambut juga terkena, penukuran atau penggunaan obat perontok rambut dapat dipertimbangkan untuk dilakukan. ebagai pengobatan yang tidak spesifik, biasanya juga digunakan kompres air hangat untuk melepaskan krusta dan debris. ekarang ini, Terbinafin 2# mg yang diberikan satu kali sehari dalam jangka waktu minimal empat minggu dipandang sebagai salah satu pilihan pengobatan(2'). &ada bagian kami, kami memiliki pengalaman yang baik dengan regimen ini, yang digunakan sebagai pengobatan mikologi dan klinis pada seluruh pasien yang diobati akhirakhir ini(/). &ada beberapa kasus, Griseosul4in pada dosis minimal 2 mgkghari (terapi berlangsung paling kurang minggu) dapat dipertimbangkan(1). Itraona!ole 1 mghari selama "' minggu juga dapat memberikan 4
efekti4itas tinggi. >al ini dikonfirmasikan oleh 7aeda et.al.,(2#) yaitu pada seorang petani yang terinfeksi oleh Trichopyton verrucosum, yang diobati seara efektif dengan menggunakan Itraona!ole 1 mghari (terapi selama dua bulan). ebagai regimen topikal, biasanya digunakan dua kelompok anti jamur B kelompok a!ol dan kelompok alilamin(2*,2). 7eskipun telah ada rekomendasi pengobatan seara umum untuk penderita tinea barbae, penting untuk diingat bahwa sering kali pada pasien tersebut, regimen terapi, khususnya jangka waktu pengobatan, harus ditentukan pada masingmasing indi4idu dengan bergantung pada e4aluasi klinis dan laboratorium. =liminasi sumber infeksi, khususnya kontak dengan hewan yang terinfeksi merupakan hal yang penting dalam penentuan hasil akhir(/,2',2/1). 6ebih jauh lagi, pengobatan infeksi jamur lainnya seperti tinea pedis dan onikomikosis perlu sekali dilakukan, karena adanya kemungkinan terjadi autoinokulasi(#,/). Kesimpulan
Tinea -arbae merupakan jenis dermatofita yang jarang ditemukan pada daerah muka dan leher. Infeksi jamur ini disebabkan oleh dermatofita !oofilia dan antropofilia. +ermatofita patogenik dapat ditemui di seluruh dunia, tetapi yang tersering pada daerah tropis. Tinea barbae dapat menyamarkan kelainan kulit yang lain sehingga sering keliru dalam mendiagnosis. &emeriksaan mikologi penting dilakukan pada semua kasus sebagai dasar untuk menentukan diagnosis.
5