TINEA KORPORIS I. DEFINISI
Mikosi Mikosiss superf superfisi isial al disebab disebabkan kan oleh oleh jamur jamur yang yang hanya hanya menyer menyerang ang jaring jaringan an yang yang berkeratin, i.e. stratum korneum, rambut dan kuku. Ia bisa dibagi lagi menjadi infeksi yang menimbulkan secara minimal, jika ada, menyebabkan respon inflamasi e.g. Pitiriasis (Tinea) versikolor, dan yang bisa menyebabkan peradangan kulit (kutaneus), e.g. dermatofitosis . Tinea korporis merujuk pada semua dermatofitosis pada kulit gundul kecuali telapak tangan, telapak kaki dan pangkal paha . Ini termasuk lesi pada batang tubuh dan tungkai .
II. EPIDEMIOLOGI
aktor predisposisi infeksi mikosis datangnya dari he!an peliharaan yang merupakan faktor terpenting, khususnya spesies "oofilik. #eterusnya, yang memiliki sejarah pribadi, atau kontak yang dekat dengan penderita penderita tinea kapitis kapitis atau tinea pedis. Penderita Penderita tinea korporis korporis yang yang mempuny mempunyai ai pekerj pekerjaan aan atau atau yang yang sering sering berekr berekreas easii dimana dimana mereka mereka sering sering terpapa terpapar r (misalnya perumahan militer, gimnasium, ruang loker, pekerjaan di luar ruangan, gulat), mempuny mempunyai ai kontak kontak dengan dengan pakaia pakaian n dan furnit furniture ure yang yang terkon terkontam tamina inasi, si, dan mengala mengalami mi imun imunos osup upre resi si . Melu Meluas asny nyaa tine tineaa korp korpor oris is mung mungki kin n meru merupa paka kan n tand tandaa dari dari Acquired Iimmunodeficiency
Syndrome
($I% ($I%#) #),,
atau atau
mung mungki kin n
terk terkai aitt
deng dengan an
peng penggu guna naan an
kortikosteroid topikal atau inhibitor kalsineurin . $nak&anak $nak&anak lebih berpotensi berpotensi untuk tertular tertular patogen "oofilik, terutama Microsporum terutama Microsporum canis dari canis dari anjing dan kucing . Tapi itu bisa terjadi pada usia berapapun . 'aki&laki lebih besar potensi untuk tertular berbanding perempuan . Pakaian dan, iklim lembab hangat terkait dengan seringnya dan parahnya suatu infeksi kerana ia menciptakan suatu lingkungan di mana dermatofit dapat berkembang biak . Jalur
penu penula lara rann nnya ya dari dari infe infeks ksii manu manusi sia a atau atau hewa hewan. n. Ia bisa bisa meng mengin infe feksi ksi mela melalu luii
fomi fomite tes, s,
atau atau
mela melalu luii
auto autoin inok okul ulas asii
dari dari
reser eservo voir ir
sepe sepert rtii
kolonisasi kaki disebabkan oleh Trichophyton rubrum .
III. ETIOLOGI
Trichophyton rubrum, Microsporum canis, canis, dan Trichophyton Trichophyton mentagrophytes adalah mentagrophytes adalah penyebab yang paling sering ditemukan. 'esi kelompok kecil biasanya disebabkan oleh paparan terhadap he!an peliharaan yang mengandung Microsporum mengandung Microsporum canis .
1
amur "oonosis yang lain, seperti granular "oofilik, Trichophyton mentagrophytes terkait dengan tikus bambu $sia Tenggara, yang dapat menyebabkan !abah yang sangat meluas inflamasinya . abah tinea korporis yang disebabkan oleh Trichophyton tonsurans dilaporkan banyak terjadi pada mahasis!a dan pegulat .
#pesis Trichophyton Trichophyton rubrum
*os Manusia.
+ambaran klinis
rekuensi
Tinea pedis, tinea manum, tinea korporis, onikomikosis. Tinea korporis, tinea fasialis, tinea barbae, tinea kapitis.
#ering.
Tinea korporis, tinea manum. Tinea korporis, tinea barbae, tinea kapitis (biasanya kerion). Tinea kapitis, tinea barbae, tinea korporis.
arang.
Trichophyton mentagrophytes var. interdigitale var. granulosum Trichophyton erinacei
Manusia.
Trichophyton verrucosum
#api, kuda.
Trichophyton violaceum
Manusia.
Trichophyton tonsurans
Manusia.
Trichophyton schoenleinii Epidermophyton Epidermophyton floccosum Microsporon Microsporon canis Microsporon gypseum Microsporon audouinii
Manusia
Tinea kapitis (favus), -nikomikosis.
arang di daerah endemic.
Manusia.
Tinea inguinalis, tinea pedis, tinea korporis.
arang.
$njing, kucing. Tanah.
Tinea kapitis, tinea korporis Tinea kapitis, tinea korporis
#ering. #ering.
Manusia.
Tinea kapitis
#ering (arang di $merika
Tikus, babi guinea. 'andak.
Tinea kapitis (black dot), tinea korporis.
#ering pada anak& anak.
#ering.
mum
di
Mediterania
!ilayah. mum di $merika tara dan $merika Tengah.
tara)
Tabel /0 1tiologi infeksi dermatofitosis .
IV. PATOGENESIS
Infeksi alami didapatkan melalui deposisi arthrospores atau hifa pada permukaan kulit individu yang rentan terhadap infeksi. #umber infeksi biasanya berasal dari lesi aktif pada he!an atau manusia lain, meskipun transmisi fomite diketahui terjadi, dan infeksi dari
2
tanah adalah yang sering terjadi dalam beberapa kejadian. Pada anak&anak yang terinfeksi Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum, separuh dari infeksi dapat berasal dari orang tua mereka . %i bangsal geriatri, epidemi mungkin terjadi diantara pasien. Menyebarnya dari infeksi lokal yang sudah ada (misalnya kaki, lipat paha, kulit kepala dan kuku) tidak la"im terjadi. Invasi kulit pada tempat infeksi diikuti oleh penyebaran sentrifugal melalui lapisan epidermis yang bertanduk. #etelah periode pembentukan
(inkubasi) ini, yang biasanya
berlangsung /&2 minggu, respon jaringan terhadap infeksi menjadi semakin jelas . Munculnya ciri khas dari infeksi iaitu banyak lesi yang berbentuk annular, hasil dari eliminasi jamur dari pusat lesi, dan resolusi berikutnya adanya respon host inflamasi di lokasi tersebut. %aerah ini biasanya menjadi resisten terhadap terjadinya infeksi ulang, meskipun gelombang kedua penyebaran sentrifugal dari situs asli mungkin terjadi dengan pembentukan cincin inflamasi eritem yang konsentris. 3amun, banyak lesi kurang memiliki kecenderungan untuk pembersihan pada bagian sentral dari lesi sebelumnya. 4i!ayat alamiah dari infeksi ini sangat bervariasi. 5eberapa kasus radang infeksi he!an dapat mengalami resolusi secara spontan dalam beberapa bulan, sementara kasus khas seperti Trichophyton rubrum yang menyebabkan tinea korporis dapat bertahan selama bertahun& tahun lamanya .
V. MANIFESTASI KLINIS
'okasi terjadinya infeksi biasanya pada kulit yang terpapar, kecuali jika infeksinya merupakan perpanjangan dari infeksi yang sudah ada. %alam kasus tersebut, infeksi dapat menyebar dari kulit kepala, ba!ah leher ke bagian badan yang atas, atau dari lipat paha ke bokong dan badan bagian ba!ah . Presentasi klasik dari infeksi ini adalah lesi annular yang bersisik di seluruh perbatasan yang eritem. Perbatasan ini sering bersifat vesikular dan sentrifugal. Pusat lesi biasanya bersisik tapi kelihatan seperti pembersihan. 'esi bisa serpiginous dan annular (seperti 6lingkaran&cacing 7). 8incin konsentris yang bersifat vesikuler menandakan ciri&ciri dari tinea inkognito yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum, sedangkan cincin konsentris tinea imbrikata menunjukkan sedikit atau tidak ada vesikulasi sama sekali , .
3
'esi tunggal bisa ditemukan, atau mungkin juga ada beberapa plak yang terbentuk. 9ang keduanya ia mungkin tetap terpisah atau bergabung menjadi satu. Pola klinis ini sering berubah terutama pada pasien dengan gangguan pada respon imun seluler. Tingkat peradangannya juga sangat bervariasi. itur ini tidak hanya tergantung pada jenis jamur dan status kekebalan dari tuan rumah, tetapi juga bergantung dengan luasnya invasi dari folikel. %engan demikian, tinea korporis umumnya kurang inflamasi dibanding tinea kapitis atau tinea barbae. %alam lesi inflamasi, pustul atau vesikel dapat mendominasi dan bahkan pada infeksi ringan dengan observasi yang ketat kita dapat mengungkapkan satu atau dua pustul yang kecil. Pada infeksi dengan inflamasi yang kurang, sisik merupakan temuan umum tetapi tidak konstan pada setiap infeksi. 4esolusi sentral yang sudah dinyatakan, sudah menjadi ciri khas tetapi tidak berubah&ubah dari tinea korporis. *al ini mungkin lebih sering pada lesi inflamasi, tetapi tidak berarti terbatas pada itu saja. :ulit yang di bagian sentral akan menunjukkan pigmentasi yang terjadi pasca inflamasi, perubahan tekstur atau sisa nodul kulit yang eritem . :adang&kadang, jenis pustular yang sama seperti tinea circinata menyerupai sebuah karbunkel atau kerion terdapat pada kulit yang berbulu. enis lesi ini adalah folikulitis jamur (Majocchi Granuloma) yang paling sering, disebabkan oleh Trichophyton rubrum dan
Trichophyton mentagrophytes yang menginfeksi pada rambut. Ia muncul sebagai lesi berbatas tegas, annular, meninggi, berkerak, dan granuloma bera!a di mana folikel yang menggelembung dan mengandung bahan purulen yang kental. Ini paling sering terjadi pada tulang kering atau pergelangan tangan. 'esi sering terlihat di daerah yang terjadi sumbatan seperti bagian yang sering dicukur atau ketika kortikosteroid topikal telah digunakan. Pada pasien imunosupresi, lesi mungkin bersifat dalam dan nodular . Tinea imbrikata (Tokelau)
adalah infeksi jamur superfisial sebatas barat daya
Polinesia, Melanesia, $sia Tenggara, India, dan $merika Tengah. *al ini ditandai dengan cincin konsentris yang terbentuk serta bersisik, bercak yang luas dengan batas polisiklik. 1ritema biasanya minimal. 1rupsi dimulai dengan satu atau beberapa yang ukurannya kecil, makula yang bulat di badan dan lengan. Makula yang kecil membelah di pusat dan membentuk makula yang besar, dan sisik yang terkelupas menempel di pinggiran. *asilnya, makula yang membentuk seperti cincin menyebar di perifer, dan makula yang agak kec oklatan muncul di pusat dan mengalami proses pemecahan dan perluasan di perifer. *al ini berulang lagi dan lagi. #aat berkembang penuh erupsi ditandai dengan cincin konsentris disusun atau
4
garis bergelombang sejajar yang bersisik yang bertumpang tindih antar satu sama lain seperti herpes "oster pada atap (imbre; berarti sirap). Penyebabnya adalah jamur adalah Trichophyton concentricum .
1
2
+ambar0 (/) 'esi di bagian badan atas (Makula eritema berbentuk annular 4. Trunkus superior) . (<) 'esi di bagian tungkai ba!ah (Makula eritema berbatas tegas skuama halus 4. Palmar) .
VI. DIAGNOSIS
$namnesis menyeluruh dan menentukan effloresensi dari lesi kulit. Mengambil specimen yang akan diperiksa dengan melakukan kerokan kulit pada lesi kulit tersebut. Pertama, mendisinfeksi situs untuk mengurangi kontaminasi. +unakan instrumen yang steril (scalpel blade, kuret, gunting) untuk mendapatkan jaringan dari "ona perbatasan antara jaringan normal dan yang terlibat (di mana konsentrasi organisme biasanya adalah yang tertinggi) , . #elain itu melakukan pemeriksaan mikroskopis. 5iasanya kita akan bisa melihat hifa atau spora setelah melarutkan keratin dalam larutan /=&/>? dari kalium hidroksida (:-* pemeriksaan). Pe!arna (chlora"ol hitam 1) atau fluorochromes (untuk mikroskopi fluoresen) dapat ditambahkan
,,
.
+ambar 20 *asil pemeriksaan mikroskopis dengan larutan :-*0 hifa yang panjang dan bercabang .
+ambar @0 Mikrokonidia yang bergumpal, Makrokonidia yang berbentuk seperti rokok kadang& kadang terlihat hifa yang spiral .
:ita juga bisa melakukan kultur hasil dari kerokan kulit yang telah dilakukan. 5anyak media kultur standar yang tersedia, biasanya dua kultur dibuat, satu di media yang mengandung cyclohe;imide (untuk dermatofita) dan satu tanpa (ragi dan jamur) , , .
!
+ambar >0 (a, b)0 #%$ kultur pada hari ke A dan /=. (c, d)0 *asil kultur dilihat dari bagian lateral .
Terdapat juga pemeriksaan lampu ood yang bisa kita lakukan kerna ia biasanya berguna untuk mendeteksi infeksi dari spesies Microsporon dan Trichophyton schoenleinii. Pemeriksaan lampu ood yang negatif ini tidak mengecualikan infeksi jamur , . 5ahan
biopsi
menunjukkan
pembentukan
kerak
dangkal,
hiperkeratosis,
parakeratosis, dan acantosis spongiosis di epidermis, dengan mononuklear sel dan neutrofil jarang infiltrasi di dermis. Infeksi dari dermatosis refraktori kronis sering mengungkapkan infeksi dari tinea inkognito .
+ambar B0 Pembentukan kerak di superfisial, hiperkeratosis, parakeratosis, spongiosis acantosis dan di epidermis dengan sel mononuklear dan neutrophile jarang infiltrasi dalam dermis (* C 1, ;/==) .
"
VII. DIAGNOSIS BANDING
Terdapat beberapa infeksi yang dapat di jadikan diagnosa banding bagi tinea korporis. $ntarnya adalah eksema nummular, dermatitis seboroik, psoriasis dan pitiriasis rosea . 1ksema nummular merupakan sumber umum kesalahan kerna ia adalah diagnosis yang hampir sama persis dengan tinea korporis. :ronis, gatal, dermatitis inflamasi yang terjadi dalam bentuk plak berbentuk koin terdiri dari dikelompokkan papula kecil dan vesikel pada dasar eritematosa. *al ini biasanya pada ekstremitas selama musim dingin, sering terlihat pada individu atopic . Plak dari papulovesicles cenderung terjadi simetris pada tungkai .
+ambar /=0 1ksema nummular ($. pruritus, bulat, nummular (koin berbentuk) plak dengan eritema, sisik, dan kerak pada lengan ba!ah. 5. %ari jarak dekat dari lesi pada pasien lain mengungkapkan bah!a plak inflamasi ini terdiri dari konfluen lesi papulovesikular yang cairan cairan serous dan menyebabkan pengerasan kulit dan biasanya ber!arna kuning) .
%ermatitis seboroik sering menyebabkan kesulitan dalam mendiagnosis tinea korporis. #ebuah dermatosis kronis yang sangat umum ditandai dengan kemerahan dan bersisik yang terjadi di daerah di mana kelenjar sebaceous yang paling aktif, seperti sebagai !ajah dan kulit kepala, daerah presternal, dan tubuh lipatan . 3amun gambaran klinisnya biasanya simetris dan yang sering ada pada dermatitis seboroik adalah ia berhubungan pada kulit kepala dan mungkin intertrigo pada bagian lipatan tubuh .
#
+ambar A0 %ermatitis seboroik ('esi yang eritema dan kuning&oranye bersisik benbentuk annular dari dahi, pipi, lipatan nasolabial, dan dagu. %aerah kulit kepala dan retroauricular juga terlibat.)
.
Psoriasis dapat menyebabkan kebingungan dalam kasus kerana distribusinya tidak cukup khas. 'esi tipikalnya adalah lesi yang kronis, berulang, papula dan plak bersisik. 'etusan berjera!at dan eritroderma bisa terjadi . Ia bisa terjadi pada lutut, siku dan kulit kepala, dan yang mengenai kuku, terutama jika pitting hadir, sangat membantu membedakan dalam kasus ini .
+ambar D0 Psoriasis ('esi primer kemerahan atau !arna salmon pink, papula, droplike, dengan sisik pipih putih keperakan ) .
$
Pitiriasis rosea merupakan letusan e;anthematous akut dengan
morfologi yang
khas dan sering dengan karakteristik perjalanan penyakit yang terbatas. $!alnya, (primer, atau 7herald 7) lesi plak tunggal dan bisa berkembang, biasanya pada trunkus, / atau < minggu kemudian letusan sekunder umum terjadi dengan pola distribusi yang khas. Prosesnya bisa sembuh spontan dalam B minggu. 4eaktivasi *uman *erpes Eirus (**E) A dan **E&B adalah penyebab yang paling mungkin . Terdapat erald patch yang tunggal mendahului fase e;anthematous, yang berkembang selama /&< minggu. Pruritus& absen (<>?), ringan (>=?), atau berat (<>?). $da lesi erald patch terjadi di hampir D=? pasien. 'esi biasanya oval, sedikit mengangkat plak atau patch <&> cm, dengan !arna yang merah seperti salmon, bersisik collarette baik di pinggiran dan mungkin
multipel. $da juga e;anthem yang papula
bersisik halus dan plak dengan piggiran yang collarette. arnanya pink kusam atau kuning kecoklatan. 5entuk oval, tersebar, dengan distribusi karakteristik dengan sumbu panjang lesi oval mengikuti garis pembelahan seperti pola 7pohon 3atal7. 'esi biasanya terbatas pada badan dan aspek proksimal lengan dan kaki. arang di !ajah .
+ambar F0 $. +ambaran umum eksantema dari pitiriasis rosea dengan patch erald yang ditunjukkan dalam 5. $da papula dan plak kecil dengan konfigurasi oval yang mengikuti garis belahan dada. #caling halus dari papula yang merah seperti salmon yang tidak dapat dilihat pada perbesaran ini, sedangkan collarette patch herald cukup jelas. 5. erald !atch. #ebuah eritematosa (salmon yang merah) plak dengan sisik collarette pada tepi ujung perbatasan . 8ollarette berarti bah!a sisik di pinggiran dan longgar menuju pusat lesi .
1%
$canthosis #pongiosis 1kstravasasi sel darah merah 1osinofil
4ingan 4ingan Tidak
Pitiriasis rosea Tumpukan fokal yang kecil 4ingan okal ringan 9a
9a
Tidak
Tidak
$sam #chiff
negatif
3egative
5iasanya positif (Pitirosporum)
Parakeratosis
%ermatitis nunmular %ari fokal ke difus
Tabel 20 *istologi dari diferensial diagnosis
%ermatitis seboroik Perifolikular
%ermatofit jamur 4ingan
4ingan 4ingan Tidak
4ingan 4ingan Tidak
:adang& kadang Positif (hifa)
.
VIII. PENATALAKSANAAN
Penyakit lokal tanpa folikulitis jamur dapat diobati dengan terapi topikal #ulcona"ole (1;elderm), o;icona"ole (-;istat), micona"ole (Monistat krim atau lotion, atau krim Micatin), clotrima"ole ('otrimm atau krim Mycele;), ekona"ol (#pecta"ole), 3aftifine (3aftin) , ketocona"ole (3i"oral), clclopiro; olamine ('opro;), terbinafine ('amisil), dan 5utenafine (Menta;) yang tersedia saat ini dan sangat efektif. aktu pengobatan adalah antara < dan @ minggu dengan dua kali penggunaan sehari&hari. 1kona"ol, ketocona"ole, o;icona"ole, dan terbinafine dapat digunakan sekali sehari. %engan terbinafine saja dapat dipersingkat menjadi / minggu. Produk kombinasi dengan kortikosteroid kuat (seperti clotrima"ole G betametason) sering menghasilkan tinea luas dan jamur folikulitis. adi penggunaannya harus dihentikan . Penyakit yang meluas atau folikulitis jamur, membutuhkan pengobatan antijamur sistemik. :apan tinea corporis ini disebabkan oleh T. tonsurans, T. mettagrophytes, atau T. rubrum, griseofulvln, terbinafine, itracona"ole, flukona"ol dan kesemuanya efektif. Pera!atan dalam jangka masa yang pendek yang dapat dilakukan dengan antijamur yang lebih baru. Terapi terbinafine untuk M cni"ts biasanya membutuhkan dosis yang lebih tinggi dan masa pera!atan yang lebih lama . 5entuk ultraµni"ed dari griseofulvin mungkin efektif dalam dosis >==&/=== mg G hari selama @ sampai B minggu. #ekitar /=? individu akan mengalami mual atau sakit kepala dengan pemberian griseofulvin. Penyerapan griseofulvin adalah baik ketika
11
diberikan dengan susu atau es krim. Pemberian obat yang efektif pada anak&anak adalah dengan dosis /= sampai <= mg G kg G hari, meskipun dosis yang lebih tinggi biasanya diperlukan. Terbinafine pada <>= mg G hari selama / sampai < minggu, itracona"ole, <== mg G hari selama / minggu, dan flukona"ol, />= mg sekali seminggu selama @ minggu, telah dosis yang efektif untuk orang de!asa .
+riseofulvin
:etocona"ole
lucona"ole
Itracona"ole
Tinea
(ltramicosi"e) %e!asa0 >== mg Hd (<&@
(3i"oral) <==&@== mgGhari
(%iflucan) />= mg Gminggu
(#porano;) /== mg Hd (/&<
('amisil) <>= mg Hd (/&<
korporis.
minggu)
(< minggu)
(<&@ minggu)
minggu)
minggu)
$nak0 >&A mgGkgbbGh
<== mg Hd (/
(<&B minggu)
minggu) Tabel <0 Pengobatan tinea korporis
Terbinafine
.
IX. PROGNOSIS
Infeksi jamur adalah sangat umum dijumpai di daerah tropis dan beberapa efek dari infeksi diantaranya serius dan bahkan bisa fatal. Mereka menghasilkan penularan pada manusia yang beragam mulai dari infeksi kulit superfisial sehingga invasi ke organ dalam (penyakit sistemik). Infeksi ini biasanya terjadi sebagai akibat dari penurunan pertahanan alami dari tubuh manusia . Meskipun jarang mengancam kehidupan, mereka dapat memiliki efek yang melemahkan pada kualitas hidup seseorang dan mungkin dalam beberapa keadaan bisa menyebar ke orang lain atau menjadi invasif. Infeksi jamur yang paling dangkal dan subkutan mudah didiagnosis dan mudah bisa menerima pengobatan yang diberikan .
X. DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. .
&olognia '. J., '.J.'., apini . )., Dermatology. 2%%#. *ne(2nd +dition. olff, :. and 4.$. ohnson, #it"patrick$s %olor Atlas And Synopsis of %linical &ermatology. 2%%$( Bth 1dition. &urns -., &.., /o0 . et al, Rook’s Textbook of Dermatology. 2%1%(#th +dition. James . ., &.-.., +lston . 5, Anre!’s Diseases "f #kin$ %linical Dermatology. 2%%!6 p. 3%273%3. )., 8.-., %linical Dermatology$ A %olor Guie To Diagnosis An Therapy. 2%%3(4th +dition6 p. 42%,42". 12
!.
terry w., ).., &urgdorf ., Thieme %linical %ompanions$ Dermatology. 2%%!(3rd +dition6 p. 1%!71%#. ". 9rif ., .:., afruddin 9., -inea /orporis and -inea /ruris /aused &y -ri;hophyton 5entagrophytes -ype ranular in 9sthma &ron;hiale )atient, 2%136 p. 274. #. 5., .7:.J., Dermatology$ %linical & 'asic #cience series( * %olor Atlas "f Dermatopathology. 2%%"6 p. 3", 4%. . $. :arako;a <. 5, +.+.5., et al, Generali+e ,n-ammatory Tinea %orporis. 2%1%.6 p. 2. 1%. :rishnendu as, .&., ubha ay, A #tuy on #upercial /ungal ,nfection from 0est 'engal$ A 'rief Report1. 2%%$.6 p. 4.
13