BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Sendi temporoman temporomandibul dibulaa atau Temporomand emporomandibular ibular Joint (TMJ) adalah suatu persendian yang sangat kompleks di dalam tubuh manusia. Selain gerakan membuka dan menutup mulut, sendi temporomandibula juga bergerak meluncur pada suatu permukaan ( ginglimoathrodial ginglimoathrodial ). ). Selama Selama proses proses pengun pengunyah yahan an sendi sendi temporomandibula menopang tekanan yang cukup besar. Oleh karena itu, sendi temporomandibula mempunyai diskus artikularis untuk menjaga agar kranium dan mandibula tidak bergesekan.1 Sendi tempromand tempromandibula ibula mempunyai mempunyai peranan peranan penting penting dalam ungsi ungsi isiologis isiologis dalam tubuh manusia. !dentiikasi anatomi maupun radioanatomi dari struktur persendian ini merupakan suatu hal yang sebaiknya dapat dipahami secara baik. "emahaman struktur sendi temporomandibula dapat berguna bagi dasar diagnosis dan pera#atan dalam upaya penanganan keluhan pasien, terutama masalah yang menyangkut oklusi dan ungsi isiologis pengunyahan. 1 $alam sistem stomatognati, ungsi isiologis dari pergerakan rahang ditunjang oleh keharmonisan oklusi gigi. Oklusi yang baik dibentuk oleh susunan gigi dan lengkung rahang yang seimbang dalam posisi oklusi sentrik. "erubahan oklusi dapat disebabkan berbagai hal, antara lain karena hilangnya gigi karena proses pencabutan. %ehilangan gigi yang dibiarkan tanpa segera disertai pembuatan protesa, dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola oklusi karena terputusnya integritas atau kesinambungan susunan gigi. & "erges "ergeseran eran atau atau peruba perubahan han inklin inklinasi asi serta serta posisi posisi gigi, gigi, diserta disertaii ekstrus ekstrusii karena hilangya posisi gigi dalam arah berla#anan akan menyebabkan pola oklusi akan akan beruba berubah, h, dan selanju selanjutny tnyaa dapat dapat menyeb menyebabk abkan an tarjadi tarjadinya nya hambat hambatan an atau atau interference pada interference pada proses pergerakkan rahang. &
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1.
Definisi Dan Epidemiologi M!
TMJ atau sendi rahang adalah sendi yang menghubungkan temporal dan mandibula yang terdiri dari ' 1. Tulang mandibula dengan kondilusnya (ujung membulat) &. $iskus yaitu jaringan penyambung antara kondilus dengan soketnya pada tulang temporal '. Sistem neuroaskuler "ersendian ini di lapisi oleh lapisan tipis dari kartilago dan dipisahkan oleh diskus. "ersendian ini secara konstan terpakai saat makan, berbicara dan menelan.
"am#ar 1 Anatomi sendi
*angguan sekelompok
temporomandibular
adalah
istilah
yang
dipakai
untuk
gangguan yang mengganggu sendi temporomandibular, otot
2
pengunyah, dan struktur terkait yang mengakibatkan gejala umum berupa nyeri dan keterbatasan membuka mulut. +iasanya pada praktek umum ( general practitioner ) pasien dengan gangguan ini mengeluhkan gejala yang eprsisten atau nyeri #ajah yang kronik. +iasanya nyeri pada gangguan temporomandibular disertai suara click pada sendi rahang dan keterbatasan membuka mulut. ' 2.2.
Etiologi "angg$an emporomandi#$lar
yeri yang dirasakan pada persendian ini dapat dikarenakan oleh beberapa aktor seperti, penggunaan yang berlebihan pada daerah yang bersangkutan, contohnya adalah pada indiidu yang mempunyai kebiasaan buruk mengerat gigi (bru-ism), sering menguap, mengunyah cenderung pada satu sisi. al ini menyebabkan pemberian beban yang terus menerus pada daerah persendian. /aktor lain yang terlibat adalah aktor maloklusi gigi terutama pertumbuhan gigi geraham belakang yang tidak normal dapat menyebabkan desakan yang terus menerus serta adanya kelainan anatomi rahang dapat berakibat menimbulkan rasa nyeri pada TMJ.',0 "enggunaan berlebih pada diskus dan ligamentligamen yang berhubungan dengan TMJ dapat menyebabkan leksibilitas pada discus dan ligament tersebut menurun, dan bila tidak ditanggulangi dan terus berlanjut akan menyebabkan inlamasi yang berakhir pada rupture discus dan ligament yang akan menimbulkan sensasi nyeri pada indiidu. Selain terjadinya inlamasi pada discus, dapat pula terjadi inlamasi dari otot akibat hiperungsi dari system musculoskeletal yang akan menimbulkan nyeri juga. ' Sensasi nyeri juga dapat timbul oleh karena adanya iskemi lokal yang disebabkan
karena hiperungsi
dari kontraksi
otot yang mengakibatkan
mikrosirkulasi tidak adekuat. al ini akan menyebabkan nutrisi pada jaringan akan berkurang sehingga menyebabkan iskemik pada jaringan tersebut yang akan menimbulkan sensasi nyeri.',0 "ersendian pada temperomandibular ini sama seperti persendian di daerah tubuh lainnya, dimana dapat juga terjadi halhal seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan jenisjenis inlamasi lainnya didaerah persendian ini yang akan
3
menimbulkan sensasi nyeri juga. Osteoartritis adalah kondisi dimana sendi terasa nyeri akibat inlamasi yang diakibatkan gesekan ujungujung tulang penyusun sendi. Osteoartritis (O2) merupakan penyakit sendi degenerati yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Sedangkan rheumatoid arthritis (32) merupakan suatu penyakit autoimun dengan karakteristik sinoitis erosi simetris sebagian besar pasien menunjukkan gejala penyakit kronik hilang timbul dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan persendian dan deormitas sendi progresi yang berakhir pada disabilitas. ',0 2.%.
!enis dan "e&ala "angg$an emporomandi#$lar
2da tiga gangguan tempotomandibular yang tesering, yaitu nyeri mioasial, internal dearrangement , dan osteoartrosis. yeri mioasial adalah gangguan yang tersering ditemukan. 2dapun gejala lain yang dapat terjadi adalah sebagai berikut&,'
yeri pada telinga %ekakuan atau nyeri pada otot rahang yeri pada daerah pipi
+unyi pada rahang
%eterbatasan pergerakan pada rahang
4ock ja#
yeri kepala yang sering
%ekakuan pada otot #ajah dan leher, daerah preaurikuler
2simetris dari #ajah
Maloklusi
%ronik postural head tilting
2.'.
DIA"N(SA M!
$iagnosis dapat ditegakkan secara berurutan berdasarkan & Anamnesis
4
Meliputi personal data, keluhan utama, ri#ayat penyakit, ri#ayat kesehatan dan ri#ayat kesehatan gigi dan mulutnya. Tidak menutup kemungkinan bah#a gejala dari kelainan temporomandibular dapat berasal dari gigi dan jaringan periodontal, maka harus dilakukan pemeriksaan secara seksama pada gigi dan jaringan periodontal. Selain itu, perlu ditanyakantentang pera#atan gigi yang pernah didapatkan, ri#ayat penggunaan gigi palsu dan gigi ka#at. %eluhan utama, diantaranya "asien akan merasakan nyeri pada darah TMJ, rahang atau #ajah yeri dirasakan pada saat membuka mulut %eluhan adanya 5clicking sounds” pada saat menggerakan rahang %esulitan untuk membuka mulut secara sempurna Sakit kepala yeri pada daerah leher dan pungggung
Pemeriksaan klinis a. Inspeksi 6ntuk melihat adanya kelainan sendi temporomandibular perlu
diperhatikan gigi, sendi rahang dan otot pada #ajah serta kepala dan #ajah. 2pakah pasien menggerakan mulutnya dengan nyaman selama berbicara atau pasien seperti menjaga gerakan dari rahang ba#ahnya. Terkadang pasien memperlihatkan kebiasaankebiasaan yang tidak baik selama interie# seperti bru-ism. #.
Palpasi Masticatory muscle examination: "emeriksaan dengan
cara palpasi sisi kanan dan kiri pada dilakukan pada sendi dan otot pada #ajah dan daerah kepala. Muscular Resistance Testing : Tes ini penting dalam membantu mencari lokasi nyeri dan tes terbagi atas 7, yaitu Resistive opening ( sensitie untuk mendeteksi rasa nyeri
pada ruang inerior m.pterigoideus lateral) Resistive closing (sensitie untuk mendeteksi rasa nyeri pada m. temporalis, m. masseter, dan m. pterigoideus medial)
5
Resistive lateral movement (sensitie untuk mendeteksi rasa nyeri pada m. pterigoideus lateral dan medial yang
kontralateral) Resistive protrusion (sensitie untuk mendeteksi rasa nyeri
pada m. pterigoideus lateral) Resistive retrusion (sensitie untuk mendeteksi rasa nyeri pada bagian posterior m. temporalis) Pemeriksaan t$lang #elakang dan )er*i)al $ornan dkk
memperkirakan
bah#a
pasien
dengan
masalah
TMJ
juga
memperlihatkan gejala pada cerikal. "ada kecelakaan kendaraan bermotor kenyataannya menunjukkan kelainan pada cerikal maupun TMJ. ).
A$sk$ltasi
+unyi sendi TMJ terdiri dari “clicking” dan ‘krepitus’ . “Clicking” adalah bunyi singkat yang terjadi pada saat membuka atau menutup mulut, bahkan keduanya. 5%repitus8 adalah bersiat dius, yang biasanya berupa suara yang dirasakan menyeluruh pada saat membuka atau menutup mulut bahkan keduanya. 5%repitus8 menandakan perubahan dari kontur tulang seperti pada osteoartrosis. 5Clicking 8 dapat terjadi pada a#al, pertengahan, dan akhir membuka dan menutup mulut. +unyi “click” yang terjadi pada akhir membuka mulut menandakan adanya suatu pergeseran yang berat. TMJ 9clicking’ sulit didengar karena bunyinya halus, maka dapat didengar dengan menggunakan stetoskop. d.
+ange of motion
"emeriksaan pergerakan 8 Range of Motion8 dilakukan dengan pembukaan mulut secara maksimal, pergerakan dari TMJ normalnya lembut tanpa bunyi atau nyeri.
Pemeriksaan lain ,pen$n&ang-
6
1.
Transcranial radiograi Menggunakan sinar :, untuk dapat
menilai kelainan. 2.
"anoramik 3adiograi Menggunakan sinar :, dapat digunakan
untuk melihat hampir seluruh regio ma-ilomandibular dan TMJ. %.
;T Scan Menggunakan sinar :, merupakan pemeriksaan yang
2.. PENAALA/SANAAN $alam penatalaksaan TM$ di lakukan secara bedah dan non bedah, sesuai dengan
indikasi. a. !a0 +est ,Istiraat +aang-'3 Sangat menguntungkan jika membiarkan gigigigi terpisah sebanyak
mungkin. 2dalah juga sangat penting mengenali jika kertak gigi (grinding) terjadi dan menggunakan metodemetode untuk mengakhiri aktiitasaktiitas ini. "asien dianjurkan untuk menghindari mengunyah permen karet atau makan makanan yang keras, kenyal (che#y) dan garing (crunchy), seperti sayuran mentah, permenpermen atau kacangkacangan. Makananmakanan yang memerlukan pembukaan mulut yang lebar, seperti hamburger, tidak dianjurkan.
#. (#at4o#atan'3 Obatobatan anti peradangan seperti aspirin, ibuproen (2dil dan lainnya),
napro-en (2lee dan lainnya), atau steroids dapat membantu mengontrol peradangan. "erelaksasi otot seperti dia
histokemikal dan isiologik. Tipetipe modalities terdiri dari terapi panas, terapi dingin, elektroterapi, terapi ultrasound dan akupuntur.
7
Terapi panas dapat mengurangi rasa nyeri dan kekakuan otot, caranya meletakkan handuk basah hangat, atau lap diletakkan botol berisi air panas. Terapi 1>17 menit terusmenerus sekurangkurangnya tiga minggu di daerah yang terserang. Terapi dingin adalah metode yang sederhana dengan menggunakan es yang diletakkan pada area yang spasme untuk mengurangi nyeri. enik Man$al.23%3 Tehnik manual terdiri dari tiga kategori yaitu mobilisasi jaringan
lunak, muscle conditioning dan joint distraction. Mobilisasi jaringan lunak merupakan stimulasi dengan cara massage pada daerah nerus sensori kutaneus untuk mengurangi nyeri. Muscle conditioning adalah terapi isik yang bertujuan merestorasi ungsi otot menjadi normal. Tehniknya ada beberapa kategori antara lain membatasi pergerakan mandibula dan terapi relaksasi dengan mengontrol stress emosional. $istraksi pasi pada sendi dapat menambah pergerakan dan menghambat aktiitas otot yang menarik mela#an sendi sehingga otot dapat relaksasi. ;ara dini dilakukan dengan menekan daerah area molar mandibula menggunakan ibu jari operator.
"am#ar 2 7ara +eposisi Man$al
"rinsip reposisi adalah mengembalikan posisi kondilus ke ossa dengan cara menembalikan keba#ah lalu caudal dan dorsal. ;aranya
8
letakkan ibu jari di oklusal mandibula hingga ke posterior, jarijari yang lain diletakkan di inerior mandibula. %emudian bagian oklusal ditekan ke ba#ah, dengan saat yang bersamaan dorong kebelakang mandibula hingga keposisi normal. "asien usahakan dalam keadaan tenang. 0 +ila terlalu lama dapat menggunakan obatobat pelemas otot misal alium i sebanyak 1>mg dan gerakan reposisi dimulai setelah menit ketiga. "rosedur reposisi yang telah dijelaskan biasanya dilakukan pada gangguan dislokasi mandibula yang bersiat akut, adapun pada dislokasi yang yang kronis atau long standing biasanya selain non bedah juga dilakukan penatalaksanaan bedah. Menurut +radley dkk (1??0), pada gangguan ini (long standing ) penatalaksanaanya yaitu "ertama, reduksi secara manual. %edua, reduksi secara tidak langsung dengan penarikan melalui sudut sigmoid notch atau processus coronoideus serta penekanan pada kondilus. %etiga, reduksi secra tidak langsung melalui pembedahan pada sendi. @ d. Latian +aang 4atihan untuk penanggulangan
gangguan
sendi
temporomandibula
diperkenalkanpertamakali oleh Sch#art<. 4atihan akan menolong untuk relaksasi otot dan menambah nobilitas sendi rahang. Terdapat beberapa macam
latihan
yang
disarankan
untuk
mengatasi
gangguan
sendi
temporomandibula, yaitu Stretching !ercise (latihan peregangan), Resistive !ercise (latihan resisti) Retruded "pening !ercise (latihan pembukaan mulut dengan tekanan) dan Midline !ercise (latihan keseimbangan rahang). +iasanya dengan latihan teratur dan terarah keluhan akan hilang dalam '7 hari.&,',A
Latian Peregangan 8 4atihan ini dianjurkan untuk penanggulangan spasme dan
pembukaan rahang yang terbatas, latihan ini terdiri dari 1) "eregangan 2kti, setelah periode #aktu pemanasan a#al yaitu dengan gerakan yang lembut dalam jarak terbatas, pasien diminta untuk perlahanlahan membuka mulut selebar mungkin. &) "eregangan Terbantu, pasien diminta
9
untuk membuka mulut selebar mungkin.kemudian pasien atau terapis menggunakan jari dan ibu jari untuk secara lembut memisahkan gigi insisi maksila dan mandibula. "osisi dipertahankan selama satu menit tiap satu ruas jari. %emudian perlahanlahan menambah jumlah jari tangan menjadi dua jari dan akhirnya tiga jari tangan tiap satu menit.
Latian +esistif 8
4atihan ini digunakan untuk penanggulangan spasme otot, pergerakan terbatas, lemah otot dan inkoordinasi otot. 4atihan ini melibatkan kontraksi otototot mandibula mela#an resistensi selama gerakan pembukaan, penutupan dan lateral rahang. 1) 4atihan resisti "enutupan rahang, pada latihan ini posisi jari dan tangan sama seperti yang digunakan pada latihan peregangan terbantu, digunakan untuk memberikan resistensi pada penutupan mandibula. &) 4atihan 3esisti "embukaan 3ahang, pada latihan ini kepalan tangan diletakkan di ba#ah dagu pasien dan memberikan resistensi yang diperlukan pada pembukaan mandibula. ') 4atihan 3esisti *erakan 4ateral, pada latihan ini dilakukan dengan satu tangan yang diletakkan berseberangan dengan sisi mandibula untuk menyediakan resistensi pada gerakan lateral.
Latian Pem#$kaan M$l$t dengan ekanan 8 "ada latihan ini pasien diajarkan untuk membuka dan menutup
mulut dalam posisi tertekan untuk menghindari gerakan posisi protrusi. !bu jari menyandar pada dagu yang dapat berperan sebagai penanda dan mendeteksi gerakan kedepan. Jika terdapat translasi, pasien juga dapat memonitor gerakan translasi yang terlalu dini dari kondilus dengan menempatkan jari diatas sendi temporomandibula. 4atihan ini seringkali disarankan untuk meminimalisasi atau menghilangkan clicking pada sendi temporomandibula.
Latian /eseim#angan +aang
10
8
4atihan ini dilakukan untuk melatih otot memperbaiki gerakan pembukaan dan penutupan mulut yang disharmoni oleh karena deiasi mandibula. 4atihan ini bertujuan untuk mengembalikan keadaan otot tidak seimbang yang disebabkan oleh distribusi tekanan pada sendi temporomandibula yang tidak berimbang. "asien menempatkan posisi lidah bagian 1B' anterior pada palatum, rahang dalam keadaan terbuka, dan tempatkan jari telunjuk kedua tangan pada masingmasing sisi mandibula, serta ibu jari pada bagian ba#ah dagu. 4akukan gerakan mandibula menutup dan membuka rahang. 6sahakan tidak menyimpang pada salah satu sisi. 4atihan dilakukan di depan cermin agar dapat diealuasi.
e. Managemen stres 23% %elompokkelompok penunjang stres, konsultasi psikologi, dan obatobatan
juga
dapat
membantu
mengurangi
tegangan
otot.
6mpanbalikbio
(bioeedback) membantu pasien mengenali #aktu#aktu dari aktiitas otot yang meningkat dan spasme dan menyediakan metodemetode untuk membantu mengontrol mereka. f. erapi ())l$sal23% "ada umumnya suatu alat acrylic yang dibuat sesuai pesanan dipasang pada
gigigigi, ditetapkan untuk malam hari namun mungkin diperlukan sepanjang hari. !a bertindak untuk mengimbangi gigitan dan mengurangi atau mengeliminasi kertakan gigi (grinding) atau bru-ism. g. /oreksi /elainan "igitan23% Terapi koreksi gigi, seperti orthodontics, mungkin diperlukan untuk
mengkoreksi gigitan yang abnormal. 3estorasi gigi membantu menciptakan suatu gigitan yang lebih stabil. "enyesuaian dari bridges atau cro#ns bertindak untuk memastikan kesejajaran yang tepat dari gigigigi. . (perasi23% Operasi diindikasikan pada kasuskasus dimana terapi medis gagal. !ni
dilakukan sebagai jalan terakhir. TMJ arthroscopy, ligament tightening, restrukturisasi rahang (joint restructuring), dan penggantian rahang (joint 11
replacement) dipertimbangkan pada kebanyakan kasus yang berat dari kerusakan rahang atau perburukan rahang.
BAB III DA6A+ PUSA/A
. 1. 2ult J, +erman S2. Temporomandibular joint disorder. &>>?. 2ailable rom httpBBemedicine.medscape.comBarticleB110'01>diagnosis
&. %urnikasari C. "era#atan disungsi sendi temporomandibula secara paripurna.
D&>1>,des,1EF
2ailable
rom
pustaka#unpad#ac#id$%p&
content$###$ pera%atan 'disfungsi'sendi#pdf# '. Gright C/. Manual o temporomanbular disorder. Second Cd. Giley +lack#ell 0. Okeson J". Management o temporomandibular disorder and occlusion. 0thed. 6S2F Mosby Hear +ook. 7. Temporomadibular joint disorder. &>>@ Dcited &>>? may &AE sept &>>A. 2ailable
rom
httpBBmedicinenet.comItemporomadibularIjointIdisorderBpage'.htm0ho #are. A. aal M) Rikmasari R) *urnikasari # +rogram pelatihan fisik untuk penanggulangan kelainan sendi rahang dan sindroma n,eri miofasial# -./0/)des)0123 4vaila5le
from:
httpBBpustaka.unpad.ac.idB#pcontentB
uploadsB...B program'pelatihan'fisik#pdf#
12