1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Perdarahan dari pembuluh berukuran sedang atau besar yang lebih sering terjad terjadii biasan biasanya ya tidak tidak dapat dapat dihent dihentika ikan n oleh oleh mekanis mekanisme me hemost hemostati atik k tubuh tubuh sendir sendiri. i. Perdar Perdaraha ahan n akibat akibat terpot terpotongn ongnya ya arteri arteri lebih lebih berat, berat, sehing sehingga ga lebih lebih berbahaya dari perdarahan vena. Hal ini dikarenakan tekanan ke arah luar dari arteri lebih besar (yaitu tekanan darah arteri jauh lebih besar dari pada tekanan vena). tindaka tindakan-t n-tind indakan akan pertol pertolonga ongan n pertam pertamaa untuk untuk arteri arteri yang yang terpot terpotong ong adalah penekanan eksternal pada luka dengan kekuatan yang lebih besar dari pada tekanan darah arteri untuk secara sementara menghentikan perdarahan sampai pembuluh ynag robek tersebut dapat ditutup secarah bedah. Perdarahan dari vena yang mengalami trauma sering kali dapat dihentikan hanya denga menghentikan bagian tubuh yang berdarah untuk mengurangi efek grafitasi pada tekan tekanan an di vena. vena. Apabi Apabila la penur penurun unan an tekan tekanan an di vena vena tidak tidak cukup cukup untu untuk k menghentikan perdarahan, penekanan eksternal ringan adekuat. 1.2 Rumusan Masalah
. Apa !efinisi !efinisi dari dari Penghentia Penghentian n Perdarahan Perdarahan " #. Apa saja $enis Perdaraha Perdarahan n dan %ara Penghentian Penghentian Perdarahan" Perdarahan" 3. Apa saja &bat Anti Perdarahan" 1.3 Tujuan
. 'engetahui 'engetahui !efinisi !efinisi dari Penghenti Penghentian an Perdarahan Perdarahan #. 'engetahui $enis-jenis $enis-jenis Perdarahan dan eknik eknik Penghentian Perdarahan . 'egetahui 'egetahui macam macam macam obat anti anti perdarahan perdarahan
BAB II
2
PEMBAHAAN
2.1 Pengert!an
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah. $umlahnya dapat bermacam-macam, mulai dengan sedikit sampai yang dapat menyebabkan kematian. Hanya
henti
nafas
(respiratory arrest)
mempunyai
prioritas
penanggulangan lebih dulu dari pada perdarahan yang masif. *uka robekan pada pembuluh darah besar di leher, tangan dan paha dapat menyebabkan kematian dalam satu () sampai () tiga menit. +edangkan perdarahan dari aorta atau vena cava dapat menyebabkan kematian dalam tiga puluh () detik.
ehilangan darah bisa disebabkan perdarahan internal dan eksternal. Perdarahan internal lebih sulit diidentifikasi. $ika pembuluh darah terluka maka akan segera terjadi kontriksi dinding pembuluh darah sehingga hilangnya darah dapat berkurang. Platelet mulai menempel pada tepi yang kasar sampai terbentuk sumbatan. ekuan mulai terbentuk dalam /aktu -# menit. !alam /aktu -0 menit, bekuan sudah mengisi pembuluh darah dan menghambat aliran darah.
Hemostasis merupakan pristi/a penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
2.2. "en!s Per#arahan #an Tekn!k Penghent!an Darah 2.2.1 Per#arahan #!$ag! menja#! 2 %#ua& 'a!tu( 1. Per#arahan luar %ter$uka&
erusakan dinding pembuluh darah yang disertai kerusakan kulit sehingga darah keluar dari tubuh dan terlihat jelas keluar dari luka tersebut dikenal dengan nama Perdarahan *uar (erbuka).
ila anda sebagai pelaku Pertolongan Pertama menemukan korban dengan kondisi seperti tersebut, maka anda harus berhati-hati
3
dalam melakukan pertolongan karena sebagai penolong harus menganggap darah ini dapat menulari anda. Pastikan untuk memakai alat perlindungan diri, segera membersihkan darah yang menempel baik pada pakaian, tubuh maupun peralatan anda. erdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan, perdarahan luar ini dibagi menjadi (tiga) bagian1 1. Per#arahan Na#! %Arter!&
ditandai dengan darah yang keluar menyembur sesuai dengan denyutan nadi dan ber/arna merah terang karena kaya dengan oksigen. Perdarahan ini sulit untuk dihentikan, sehingga harus terus dilakukan pemantauan dan pengendalian perdarahan hingga diperoleh bantuan medis.
2. Per#arahan Bal!k %)ena&
darah yang keluar ber/arna merah gelap, /alaupun terlihat luas dan banyak namun umumnya perdarahan vena ini mudah dikendalikan. 2amun perdarahan balik ini juga berbahaya jika terjadi pada perdarahan vena yang besar masuk kotoran atau udara yang tersedot ke dalam pembuluh darah melalui luka yang terbuka.
3. Per#arahan Ram$ut %*a+!ler&
berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan. 3ni karena pembuluh kapiler adalah pembuluh darah terkecil dan hampir tidak memiliki tekanan. $ika terjadi
4
perdarahan, biasanya akan membeku sendiri. !arah yang keluar biasanya ber/arna merah terang seperti darah arteri atau juga bisa gelap seperti darah vena.
2.3 Tekn!k Mengatas! Per#arahan Luar
agaimana jika seorang penolong atau pelaku Pertolongan Pertama menemukan korban yang mengalami perdarahan luar (terbuka)" $ika itu terjadi, sebelum melakukan pertolongan atau pera/atan ada beberapa hal yang harus selalu diingat, dilakukan dan diperhatikan, yaitu1 •
Pertolongan atau pera/atan perdarahan harus selalu dia/ali dengan A%.
•
Pakailah Alat Perlindungan !iri agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
•
$angan menyentuh mulut, hidung, mata dan makanan se/aktu memberikan pertolongan atau pera/atan.
•
%ucilah tangan segera setelah selesai memberikan pertolongan atau pera/atan, sebaiknya dengan sabun atau cairan anti septik.
•
!ekontaminasi atau buang bahan yang sudah terkena darah atau cairan tubuh korban dengan baik.
%ara yang dilakukan untuk mengendalikan perdarahan luar adalah sebagai berikut1 a. Tekanan Langsung
3ni merupakan cara yang paling penting dalam upaya menghentikan perdarahan. ekan bagian yang berdarah tepat diatas luka, lakukan sesegera mungkin dan jangan buang /aktu untuk mencari penutup lukanya terlebih dahulu. iasanya perdarahan akan berhenti sekitar 4 - 4 menit kemudian. Penutup luka harus tebal pada tempat perdarahan, dan jika darah belum
5
berhenti penutup luka dapat ditambah tanpa harus melepas penutup luka pertama. $ika perdarahan terjadi pada alat gerak, maka harus dilakukan pemeriksaan nadi distal untuk memastikan aliran darah tidak terganggu. $ika nadi hilang atau tidak ada maka penekanan perlu diperbaiki.
$. Ele,as! %#!lakukan $ersamaan #engan tekanan langsung&
!ilakukan hanya untuk perdarahan di daerah alat gerak saja dan dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung. 'etode ini tidak dapat digunakan untuk korban dengan kondisi cedera otot rangka dan benda tertancap.
-. T!t!k Tekan
ila kedua cara di atas belum berhasil maka perlu dilakukan penekanan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan. Ada beberapa titik tekan yaitu1 •
Arteri rakialis (pembuluh nadi di lengan atas)
•
Arteri 5emoralis (pembuluh nadi di lipat paha)
6
#. ara la!n 'ang #a+at mem$antu menghent!kan +er#arahan la!n sela!n t!ga tekn!k #!atas a#alah( •
3mmobilasasi dengan atau tanpa pembidaian
•
orniket (hanya sebagai alternatif terakhir dan akan dibahas lebih lanjut)
•
ompres !ingin
2. Per#arahan #alam %tertutu+&
Perdarahan dalam umumnya disebabkan oleh benturan tubuh korban dengan benda tumpul, atau karena jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, ledakan dan lain sebagainya. *uka tusuk juga dapat menyebabkan terjadinya hal tersebut, berat ringannya luka tusuk bagian dalam sangat sulit dinilai /alaupun luka luarnya terlihat nyata.
ita tidak akan melihat keluarnya darah dari tubuh korban karena kulit masih utuh, tapi dapat melihat darah yang terkumpul di ba/ah permukaan kulit seperti halnya kasus memar. Perdarahan dalam ini juga bevariasi mulai dari yang ringan hingga yang dapat menyebabkan kematian. 6ntuk kasus yang menyebabkan kematian adalah karena1 •
7usaknya alat dalam tubuh dan pembuluh darah besar yang bisa menyebabkan hilangnya banyak darah dalam /aktu singkat.
•
%edera pada alat gerak, contohnya pada tulang paha dapat merusak jaringan dan pembuluh darah sehingga darah yang keluar dapat menimbulkan syok.
•
ehilangan darah yang tidak terlihat (tersembunyi) sehingga penderita meninggal tanpa mengalami luka luar yang parah.
7
'engingat perdarahan dalam berbahaya dan tidak terlihat (tersamar), maka penolong harus melakukan penilaian dari pemeriksaan fisik lengkap termasuk /a/ancara dan analisa mekanisme kejadiannya. *ebih baik kita menganggap korban mengalami
perdarahan
dalam
dari
pada
tidak,
karena
penatalaksanaan perdarahan dalam tidak akan memperburuk keadaan korban yang ternyata tidak mengalaminya. 6ntuk lebih jelas kita mengetahui tentang Perdarahan !alam guna memberikan Pertolongan Pertama yang tepat bagi korban, maka berikut saya berikan tanda-tanda yang mudah dikenali1 •
'emar dan disertai nyeri tubuh.
•
Pembengkakan terutama di atas alat tubuh penting.
•
%edera pada bagian luar yang juga mungkin merupakan petunjuk8 bagian alam yang mengalami cedera.
•
2yeri, bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak.
•
2yeri bila ditekan atau kekakuan pada dinding perut, dinding perut 'embesar.
•
'untah darah.
•
uang air besar berdarah, baik darah segar maupun darah hitam seperti opi.
•
*uka tusuk khususnya pada batang tubuh.
•
!arah atau cairan mengalir keluar dari hidung dan telinga.
•
atuk darah.
•
uang air kecil bercampur darah.
•
9ejala dan tanda syok. $ika tanda-tanda di atas dapat terlihat atau teraba pada pemeriksaan fisik lakukan segera Pertolongan Pertama untuk penatalaksanaan korban dengan perdarahan dalam. etika anda sebagai seorang pelaku Pertolongan Pertama menemukan korban yang mengalami perdarahan dalam, maka lakukanlah penatalaksanaan korban dengan cara-cara sebagai berikut1
8
•
aringkan korban.
•
Periksa dan pertahankan A%.
•
erikan oksigen bila ada.
•
Periksa pernafasan dan nadi secara berkala. :
•
7a/at sebagai syok.
•
$angan memberikan makan atau minum.
•
$angan lupa menangani cedera atau gangguan lainnya.
•
+egera ba/a ke fasilitas kesehatan terdekat.
Per#arahan #! Ba/ah *uku
uku
termasuk
bagian
tubuh
yang
sangat
sering
mengalami cedera. 'isalnya terjepit pintu, terpukul palu, atau kejatuhan benda yang berat. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan persarahan di ba/ah kuku. 9ejala dan tandanya adalah kuku akan memerah dan sangat sakit yang ditimbulkan oleh adanya pembengkakan dan tekanan pada kuku. uku tersebut terkadang terlepas karena desakan darah.
9
indakan Pertolongan yaitu 1 •
6ntuk mengurangi rasa sakit, tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah mengompres jari yang cedera dengan es batu atau air dingin.
•
emudian dengan sebuah pisau steril,kuku yang cedera dikorek dan dilobangi untuk mengeluarkan darah yang ada di ba/ah kuku.
•
indakan ini dilakukan untuk mengurangi nyeri dan mencegah kuku terkelupas.
•
+etelah darah dikeluarkan, kuku yang telah dilobangi tadi
•
ditutup dengan salap antibiotika dan diplester. !apat pula dengan mempergunakan plester cepat yang mengandung obat (band-aid, Handyplast, ensoplast, dan sebagainya).
2.0 $at ant! +en#arahan 2.0.1. $at hemstat!k a. A+rt!n!n
sebagai antihemostatik diindikasikan untuk 1 Pengobatan pasien dengan resiko tinggi kehilangan banyak darah selama bedah
buka jantung
dengan sirkulasi
ekstrakorporal.
Pengobatan pasien yang konservasi darah optimal selama bedah buka jantung merupakan prioritas absolut.
$. Ethams'late
Adalah senya/a yang dapat menstabilkan membran yang menghambat en;im spesifik postglandin dalam proses sintesanya. &bat hemostatik ini juga digunakan pada /aktu operasi melahirkan sebaik operasi lain dengan kondisi hemoragik lainnya.
-. ar$a-hrme
merupakan obat hemostatik yang diindikasikan untuk perdarahan karena penurunan resistensi kapiler dan meningkatnya permeabilitas kapiler. Perdarahan dari kulit, membran mukosa dan
10
internal.
Perdarahan sekitar mata,
perdarahan nefrotik dan
metroragia. Perdarahan abnormal selama dan setelah pembedahan karena menurunnya resistensi kapiler.
#. Asam Traneksamat
'erupakan obat hemostatik yang merupakan penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin. &leh karena itu dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan. &bat ini menpunyai indikasi dan mekanisme kerja ya ng sama dengan asam aminokoproat tetapi kali lebih poten dengan efek sampning yang lebih ringan. Asam tranesamat cepat diabsorsi dari saluran cerna, sampai <= dari dosis oral dan >= dari dosis 3? diekresi melalui urin dalam #< jam. &bat ini dapat melalui sa/ar uri.
2.0.2 $at hemstat!k l-al
@ang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan mekanisme hemostatiknya.
a. Hemstat!k sera+ 1. Mekan!sme kerja
Hemostatik serap ( absorbable hemostatik ) menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jalan serat-serat yang mempermudah bila diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah. !engan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan membebaskan factor yang memulai proses pembekuan darah.
2. In#!kas! ( Hemstat!k
golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari pemubuluh darah kecil saja m:isalnya kapiler dan tidak efektif untuk menghentikan perdarahn arteri atau vena yang tekanan intra vaskularnya cukup besar.
11
3. nth $at
Antara lain spon, gelatin, oksi sel ( seluloisa oksida ) dan busa fibrin insani (uman fibrin foam ).
+pon, gelatih, dan oksisel dapat digunakan sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini menguntungkan karena tidak memer-lukan penyingkiran tang memungkinkan perdarahn ulang seperti yang terjadi poada penggunaaan kain kasa. 6ntuk absorpsi yang sempurna pada kedua ;at diperlukan /aktu 0 jam. +elulosa oksida dapat memperngaruhi regenerasi tulang dan dapat mengakibatkan pembentuksan kista bila digunakan jangka panjang pada patah tulang. +elain itu karena dapat menghambat epitelisasi, selulosa oksida tidak dianjurkan intuk digunakan dalam jangka panjang. usa fibrin insani yang berbentuk spon, setah dibasahi, dengan tekanan sedikit dapta menutup permukaan yang berdarah . $. Astr!gen 1. Mekan!sme kerja
at ini bekerja local dengan mengedepankan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan sehubungan dengan cara penggunaanya, ;at ini dinamakan juga styptic.
2. nth $at
Antara lain feri kloida, nitras argenti, asam tanat. 3. In#!kas!
elompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang efektif bila dibandinbgkan dengan vasokontriktor yang digunakan local.
-. *agulan 1. Mekan!sme kerja
elompok ini pada penggunaan lopkal menimbulkan hemostatid dengan #cara yaitu dengan mempercepat perubahan
12
protrombin menjadi trombindan secara langsung menggumpalkan fibrinogen.
Aktifitor protrombin,ekstrak yang mengandung aktifator protrombin dapat dibuat antara laindari jaringan ortak yang diolah secara kering dengan asetat. eberapa racun ular memiliki pula aktifitas tromboplastin yang dapat menimbulkan pembekuan darah. +alah satu contoh adalah russellBs vipervenomn yang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat digunakan umpamanyta
untuk
alveolkus
gigi
yang
berdarah
pada
pasienhemofilia.
2. ara +emaka!an
6ntuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar , = dan ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi. 7ombin ;at ini tersedia dalamm bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. +ediaan ini tidak boleh disuntikkan 3?, sebab segara menimbiulkan bahaya emboli.
#. )asknstr!ktr 1.
In#!kas!
Cpinetrin dan norepinetrin berefek vasokontriksi , dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan. 2. ara +emaka!an
%ara penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan larutan 1 tersebut pada permukaan yang berdarah. ?asopresin, yang dihasilkn oleh hipofisis, pernah digunakan untuk mengatasi perdarahan pasca bedah perslinan. Perkembangan terakhir menunjukkan kemungkinan kegunaanya kembali bila disuntikkan langsung ke dalam korpus uteri untuk mencegah perdarahan yang berlebihan selama operasi korektif ginekolog.
13
BAB III PENUTUP
3.1
*es!m+ulan
Hemostasis merupakan pristi/a penghentian perdarahan akibat putusnya atau
robeknya
pembuluh
darah,
sedangkan
thrombosis terjadi
ketika
endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan. Perdarahan dibagi menjadi # (dua) yaitu1 Perdarahan luar (terbuka) dan Perdarahan dalam (tertutup) . %ara yang dilakukan untuk mengendalikan perdarahan luar adalah sebagai berikut1 ekanan *angsung, Clevasi (dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung), itik ekan ila kedua cara di atas belum berhasil maka perlu dilakukan penekanan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan, 3mmobilasasi dengan atau tanpa pembidaian, orniket (hanya sebagai alternatif terakhir dan akan dibahas lebih lanjut), ompres !ingin.
eknik mengatasi perdarahan bagian dalam yaitu aringkan korban, Periksa dan pertahankan A%, erikan oksigen bila ada, Periksa pernafasan dan nadi secara berkala, 7a/at sebagai syok, $angan memberikan makan atau minum, $angan lupa menangani cedera atau gangguan lainnya, +egera ba/a ke fasilitas kesehatan terdekat. 3.2. aran
'ahasis/a yang mempelajari makalah ini memahami eknik Penghentian Perdarahan secara keseluruhan dan mampu melaksanakan asuhan kepera/atan pada pasien yang membutuhkan eknik Penghentian Perdarahan.
14
DA4TAR PUTA*A
9uyton Arthur %, Hall $ohn C. #D. uku ajar fisiologi kedokteran, edisi . $akarta1 C9%.