HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINOM, JATINOM, KLATEN
Proposal Penel!an
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dan Biostatistik Dasar Dosen Pengampu : Titis Sensusiana, S.Kep. , N.s.
Ds"s"n Ole# $ ERICA YOLLA %ORISHINTA NIM $ B&''()&'(*&'')
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN +STIKES DUTA GAMA KLATEN )'(-
KATA PENGANTAR
123!Pu" 123! Pu"ii s#ukur s#ukur penuli penuliss pan"at pan"atkan kan kehadi kehadirat rat $llah $llah S%T #ang #ang telah telah melimp melimpahk ahkan an rahmat dan hida#at&N#a sehingga penulis dapat men#elesaikan Proposal Penelitian #ang 'er"udul, ()u'ungan () u'ungan Tehnik Men#usui dengan Kelan*aran Kelan*ara n $S+ Pada +'u Men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten-. Proposal Proposal Penelitian Penelitian ini disusun disusun untuk untuk memenuhi memenuhi s#arat men#elesaikan men#elesaikan pendidika pendidikan n pada Program Studi D+++ Ke'idanan di Sekolah Tinggi +lmu Kesehatan ST+K/S0 Duta ama Klaten tahun 21. 21. Dalam pen#usunan pen#usunan Proposal Proposal Penelitian Penelitian ini penulis 'an#ak mendapatkan 'im'ingan dan 'antuan serta saran dari 'er'agai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengu*apkan mengu*apkan terimakasih kepada: 1.
+'u +'u Titis Titis Sensu Sensusia siana na , S.Ke S.Kep, p,Ns Ns
selak selaku u dosen dosen pem'i pem'im' m'in ing g dala dalam m pen#us pen#usun unan an
proposal penelitian , terimakasih atas 'im'ingan dan moti4asin#a selama men#usun proposal penelitian ini. 2. 5rang 5rang Tua Tua #ang senant senantiasa iasa mem'er mem'erika ikan n dukunga dukungan n dari segi moril moril maupun maupun material material,,
3.
serta do6a #ang tidak ada hentin#a dalam pen#usunan Proposal Penelitian ini. Teman&teman eman&teman D+++ D+++ ke'idana ke'idanan n senasi' senasi' seper"uan seper"uangan gan #ang #ang telah telah mem'er mem'erikan ikan semang semangat at
.
dan dukungan. Semu Semuaa piha pihak k #ang #ang tida tidak k dapa dapatt dise dise'u 'utk tkan an satu satu pers persat atu u #ang #ang turu turutt mem' mem'an antu tu pen#usunan Proposal Proposal Penelitian ini.
123!Penulis 123! Penulis men#adari 'ah7a dalam pen#usunan Proposal Penelitian ini masih 'an#ak kekura kekurang ngan an 'aik 'aik dari dari segi segi pen#a" pen#a"ian ian maupun maupun #ang #ang lainn# lainn#a. a. 5leh 5leh karena karena itu, itu, penuli penuliss sangat mengharapkan kritik dan saran #ang mem'angun se'agai 'ahan pertim'angan dalam per'aikan selan"utn#a. Klaten, Maret 21 Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A& La!ar Bela.an/
Men#usui Men#usui merupakan suatu akti4itas #ang 'isa mendatangkan ke'ahagi ke'ahagiaan aan tersendiri tersendiri 'agi 'agi i'u, i'u,
#ang
memang memang
men"adi men"adi kodra kodratn#a tn#a..
8ntuk 8ntuk mendu menduku kung ng ke'erh ke'erhasi asilan lan men#us men#usui, ui, perlu perlu menge mengetah tahui ui tekni teknik k men#usui #ang 'aik dan 'enar. Salah satu pen#e'a' kegagalan men#usui men#usui adalah dise'a'kan karena meletakkan
'a#i
kesalahan
i'u
dalam
memosisikan
saat men#usui. Posisi men#usui men#usui dapat
dan
dilakukan dilakukan
dengan 'e'erapa posisi. 9ara men#usui men#usui #ang #ang tergolong tergolong 'iasa dilakukan dilakukan adalah dengan duduk, duduk, 'erdiri, atau 'er'aring. men#usui dengan teknik #ang tidak 'enar dapat mengaki'atkan mengaki'atkan puting pa#udara pa#udara le*et. Salah satu aktor #ang sering dilakukan saat men#usui adalah posisi men#usui #ang 'elum tepat sehingga mengganggu produksi produksi dan transer $S+ ke 'a#i Khasanah, 2110. Menurut
%)5
2;0
terdapat
3!,<=
i'u
gagal
men#usui
'a#in#a dan 2= diantaran#a dianta ran#a adalah i'u >i'u di Negara 'erkem'ang, sementara itu 'erdasarkan data dari ?iset Kesehatan Dasar ?iskesdas0 ?iskesdas0 tahun 21 di"elaskan di"elaskan 'ah7a i'u #ang gagal mem'erikan $S+ ekslusi kepada 'a#in#a adalah kurangn#a pemahaman pemahama n i'u
tentang
teknik
men#usui
#ang 'enar, sehingga sering menderita puting le*et. Kegagalan dalam proses men#usui sering di se'a'kan karena tim'uln#a 'e'erapa masalah pada i'u dan 'a#i. Pada se'agian i'u #ang tidak paham 'agaimana teknik men#usui #ang 'enar dapat men"adi masalah dalam men#usui. men#usui. $dapun masalah dalam men#us men#usui ui adalah adalah puting puting susu susu le*et, le*et, pa#uda pa#udara ra 'engka 'engkak, k, a'ses a'ses pa#ud pa#udara ara mastitis0. Sul#st#a7ati, 2;0.
Men#usui setiap dua&tiga "am akan men"aga produksi $S+ tetap tinggi. 8ntuk
7anita pada umumn#a,
men#usui atau
memerah
$S+
delapan kali dalam 2 "am akan men"aga produksi $S+ tetap tinggi pada masa&masa a7al men#usui, khususn#a empat 'ulan pertama. Bukanlah hal #ang aneh apa'ila 'a#i #ang 'aru lahir men#usui le'ih sering dari itu, karena rata&ratan#a adalah 1&12 kali men#usui tiap 2 "am, atau 'ahkan 1@ kali. artner, 2!0. Aaktor&aktor #ang dapat mempengaruhi teknik men#usui diantaran#a adalah pengetahuan dan sikap i'u. Pengetahuan atau kogniti merupakan domain #ang sangat penting untuk ter'entukn#a tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian tern#ata perilaku #ang didasarkan oleh pengetahuan akan le'ih langgeng dari pada perilaku #ang didasari oleh inormasi Notoatmod"o, 20. Sikap merupakan reaksi terhadap o'"ek di lingkungan tertentu se'agai suatu pengha#atan terhadap o'"ek. Kesehatan i'u memegang peranan dalam produksi air susu i'u. Bila i'u tidak sehat, asupan makanann#a kurang atau kekurangan darah untuk mem'a7a nutrien #ang akan diolah oleh sel&sel a*ini pa#udara. )al ini men#e'a'kan produksi $S+ menurun. Notoatmod"o, 20. Se'aikn#a pada masa kehamilan dan masa nias, i'u hamil telah mendapatkan inormasi tentang teknik men#usui dari 'idan. Bidan se'agai pelaksana pela#anan ke'idanan 'erke7a"i'an untuk itu, karena 'ila i'u hamil kurang mengetahui tentang teknik men#usui, akan 'erdampak pa#udara tidak tera7at sehingga akan 'ermasalah pada a7al masa laktasi seperti puting susu le*et, pa#udara 'engkak, air susu tersum'at. Se'agaimana dilaporkan != dari i'u men#usui di +ndonesia pernah menderita kele*etan pada putingn#a Soet"iningsih, 220. Menurut Sirkosi dan Barker 2!0, selain hormon prolaktin dan oksitosin keadaan #ang mempengaruhi produksi $S+ pada i'u adalah
! penggunaan o'at& o'atan saat dilakukan operasi sectio caesarea. 5'at&o'atan #ang dipakai saat operasi digunakan untuk mengurangi rasa n#eri. N#eri #ang ditim'ulkan aki'at operasi sectio caesarea mempengaruhi i'u dalam mem'erikan pera7atan pada 'a#i, sehingga dapat men#e'a'kan i'u menunda untuk men#usui dan ter"adilah ketidaklan*aran dalam produksi $S+. Teknik lain #ang dapat mempengaruhi produksi $S+ adalah pera7atan #ang dilakukan terhadap pa#udara atau breast care, 'ertu"uan untuk melan*arkan sirkulasi darah dan men*egah tersum'atn#a saluran produksi $S+ sehingga memperlan*ar pengeluaran $S+. Penelitian se'elumn#a #ang dilakukan oleh $ianti 2120 tentang pemi"atan pa#udara dengan senam pa#udara
terhadap
kelan*aran
pengeluaran $S+
pada
i'u
men#usui
menun"ukkan hasil #ang tidak "auh 'er'eda antara senam pa#udara dan pemi"atan pa#udara terhadap pengeluaran kelan*aran $S+ pada i'u men#usui. Berdasarkan data #ang diperoleh dari Dinas Kesehatan Pro4insi a7a Tengah tahun 212 dari "umlah 'a#i se'an#ak < 'a#i, dengan "umlah 'a#i #ang di'erikan $S+ eksklusi se'an#ak !< 'a#i. Sedangkan "umlah 'a#i &< 'ulan di Ka'upaten Klaten tahun 212 adalah !.1@ 'a#i dan #ang mendapat $S+ /ksklusi 'er"umlah 1.<2 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas atinom "umlah 'a#i &< 'ulan #aitu 23 orang dan #ang mendapatkan $S+ /ksklusi 'er"umlah orang. Berdasarkan sur4e# a7al #ang dilakukan peneliti di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten "umlah
i'u
men#usui adalah 1!; orang.
Berdasarkan dari hasil 7a7an*ara dengan 12 orang responden #ang ada di %ila#ah
Ker"a Puskesmas atinom, Klaten @ diantaran#a men#atakan
'ah7a tidak lan*ar $S+ dan di antaran#a men#atakan lan*arn#a $S+ hal ini dikarenakan mereka mengkonsumsi o'at atau "amu untuk memperlan*ar $S+. Berdasarkan latar 'elakang di atas maka peneliti mengam'il "udul tentang ()u'ungan Tehnik Men#usui dengan Kelan*aran $S+ Pada +'u
< Men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten-.
B& R"0"san Masala#
Berdasarkan latar 'elakang masalah diatas, maka #ang men"adi rumusan masalah pada penelitian ini adalah (Bagaimana )u'ungan Tehnik Men#usui dengan Kelan*aran $S+ Pada +'u Men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, KlatenC& T"1"an Penel!an (&
T"1"an "0"0
Mengetahui hu'ungan tehnik
men#usui dengan
kelan*aran
$S+ pada i'u men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten. )&
T"1"an .#"s"s
a. 8ntuk mengetahui teknik men#usui pada i'u men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten '. 8ntuk mengetahui kelan*aran $S+ i'u men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten *.
8ntuk
mengetahui
hu'ungan
teknik
men#usui
dengan
kelan*aran $S+ pada i'u men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten. D& Man2aa! Penel!an
1.
Bagi peneliti Menam'ah
pengetahuan
dan
7a7asan
pengetahuan
mengetahui
hu'ungan tehnik men#usui dengan kelan*aran $S+ pada i'u men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom, Klaten. 2.
Bagi i'u men#usui Dapat mengetahui 'agaimana tehnik men#usui dengan kelan*aran $S+ pada i'u men#usui.
3.
Bagi lem'aga pendidikan Dapat menam'ah reerensi tentang hu'ungan tehnik men#usui dengan kelan*aran $S+ pada i'u men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas
atinom, Klaten. E& Keaslan Penel!an Ber'agai penelitian t entang hu'ungan tehnik men#usui dengan kelan*aran
$S+ pada i'u men#usui sudah 'an#ak dilakukan, salah satun#a adalah #ang pernah dilakukan oleh: 1.
Salmani 2110 dengan "udul am'aran Pengetahuan Dan Sikap +'u Men#usui
Tentang
Teknik
Men#usui
ang
Benar
di
%ila#ah
Ker"a Puskesmas atinom Klaten. Caria'el #ang dite liti oleh Salmani adalah pengetahuan dan sikap. 2.
Nurhikmati 2110 dengan "udul Pengetahuan i'u tentang teknik men#usui #ang 'enar di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom Klaten. Caria'el #ang diteliti oleh Nurhikmati adalah pendidikan, dukungan keluarga, dan inormasi.
3.
+ndana ula akiah 2110 dengan "udul )u'ungan +nisiasi Men#usu Dini Dengan Kelan*aran Produksi $si Pada +'u Pas*a Persalinan Di ?sud Dr. Moe7ardi
Surakarta
Dan
?sud
Ban"asari
Surakarta.
Caria'le
#ang
diteliti oleh + ndana ula akiah adalah inisiasi men#usu dini dan kelan*aran produksi $S+.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A& Konsep Men3"s"
Men#usui merupakan suatu proses ilmiah, namun sering i'u&i'u tidak 'erhasil atau menghentikan men#usui le'ih dini dari semestin#a Depkes ?+, 230. +'u men#usui adalah i'u #ang mem'erikan air susu kepada 'a#i dari 'uah dada Kamus Besar Bahasa +ndonesia0. $S+ adalah *airan putih #ang dihasilkan oleh kelen"ar pa#udara i'u melalui proses men#usui. $S+ diproduksi dalam kelen"ar&kelen"ar susu terse'ut, kemudian $S+ masuk ke dalam saluran penampungan $S+ dekat puting melalui saluran&saluran air susu ductus0, dan akan disimpan sementara dalam penampungan sampai ti'a saatn#a 'a#i mengisapn#a melalui puting pa#udara Nur Khasanah, 2110. )isapan 'a#i memi*u pelepasan $S+ dari al4eolus mamae melalui duktus ke sinus lactiferous. )isapan merangsang produksi oksitosi oleh kelen"ar
hypofisis
men#e'a'kan
posterior .
kontraksi
sel&sel
5ksitosin khusus
memasuki
sel&sel
darah
myoepithel 0
dan #ang
mengelilingi al4eolus mamae dan duktus lactiferous. Kontraksi sel&sel khusus ini mendorong $S+ keluar dari al4eoli melalui duktus la*tierous menu"u sinus la*tierous, tempat $S+ akan disimpan. Pada saat 'a#i menghisap, $S+ di dalam sinus tertekan keluar, ke mulut 'a#i. erakan $S+ dari sinus ini dinamakan let down reflect atau (pelepasan-. Pada akhirn#a, let down dapat tanpa rangsangan hisapan.
; Pelepasan dapat ter"adi 'ila i'u mendengar 'a#i menangis atau sekadar memikirkan tentang 'an#in#a Sul#st#a7ati, 2;0. Kurangn#a asupan $S+ pada minggu pertama akan 'erdampak ikterik pada
'a#i.
Ke'an#akan
ikterik
adalah
keadaan
isiologis
#ang
merupakan tindakan pen#esuaian protekti terhadap
lingkungan di luar uterus.
+kterik isiologis 'iasan#a ter"adi pada 2 &3 hari setelah kelahiran, 'iasan#a hilang dalam &1 hari, meskipun kadar 'iliru'in tetap meningkat untuk 'e'erapa minggu. Biasan#a men*apai pun*ak 3&!hari setelah kelahiran.
B& Te.n. Men3"s"
Teknik
men#usui
#ang
'enar
adalah
*ara
mem'erikan
$S+
kepada 'a#i dengan perlekatan dan posisi i'u dan 'a#i dengan 'enar. (&
Persapan 0en3"s"
Persiapan
mem'erikan
$S+
dilakukan
'ersamaan
dengan
kehamilan. Pada kehamilan, pa#udara semakin padat karena retensi air, lemak serta 'erkem'angan#a kelen"ar&kelen"ar pa#udara #ang dirasakan tegang
dan
sakit.
Bersamaan
dengan
mem'esarn#a
kehamilan,
perkem'angan dan persiapan untuk mem'erikan $S+ makin tampak. Pa#udara makin 'esar, puting susu makin menon"ol, pem'uluh darah makin
tampak,
dan
aerola
mamae
makin
menghitam
Sul#st#a7ati, 2;0. Persiapan memperlan*ar pengeluaran $S+ dilaksanakan dengan "alan :
1 a.
Mem'ersihkan puting susu dengan air atau min#ak, sehingga epitel #ang lepas tidak menumpuk.
'.
Puting susu ditarik&tarik setiap mandi, sehingga menon"ol untuk memudahkan isapan 'a#i.
*.
Bila puting susu 'elum menon"ol dapat memakai pompa susu atau dengan "alan operasi Sul#st#a7ati, 2;0. Dalam men#usui #ang le'ih penting daripada men#iapkan
pa#udara adalah men#iapkan kepala anda. Masudn#a, pela"ari se'an#ak mungkin hal tentang men#usui. 9arilah dokter ahli anak #ang sangat setu"u pem'erian $S+. 9arilah "uga i'u lau #ang mampu mem'eri dukungang dan men"a7a' pertan#aan anda Bonn# Danuatmad"a, 230. Kampan#ekan niat mem'erikan $S+ eksklusi pada pasangan dan keluarga karena merekalah #ang akan 'erada di sekeliling anda saat 'a#i larir kehadiran mereka 'isa menguatkan atau melemahkan keputusan anda0. Kalau perlu 'ekali mereka dengan inormasi #ang *ukup. Tidak ada pera7atan khusus untuk puting atau pa#udara se'elum men#usui. Puting sudah diran*ang untuk men#usui. Dalam 'an#ak kasus, mereka akan men"alankan ungsin#a dengan sukses tanpa persiapan. Pera7atan puting malah dapat 'er'aha#a misaln#a pengolesan puting
dengan min#ak, al*ohol, atau men*u*in#a dengan sa'un akan
mem'uat puting kering sehingga le'ih mudah pe*ah. Menggosok puting dengan sikat 'isa mengiritasi "aringan. Memi"at pa#udara atau puting saat
11 anda masih hamil pun tidak dian"utkan karena 'isa memulai ter"adin#an kontraksi. ika anda 'ersikeras ingin melakukan persiapan, periksakan pa#udara anda pada dokter kandung untuk mengetahui apakah ada kelainan anatomi, seperti puting ter'alik atau kelen"ar #ang kurang 'erkem'ang dengan 'aik Bonn# Danuatmad"a, 230. )&
Te.n. Dasar Men3"s"
a.
Se'elum men#usui, keluargan $S+ sedikit, oleskan pada puting dan areola kalang0 di sekitarn#a se'agai desinektan dan untuk men"aga kelem'a'an puting.
'.
Eetakkan 'a#i menghadap pa#udara i'u. Pagang 'elakang 'ahu 'a#i dengan satu lengan. Kepada 'a#i terletak di lengkung siku i'u. Tahan 'okong 'a#i dengan telapak tangan. 8sahakan perut 'a#i menempel pada 'adan i'u dengan kepala 'a#i menghadap pa#udara tidak han#a mem'elokkan kepala 'a#i0.
*.
8ntuk memasukkan pa#udara ke mulut 'a#i, pegang pa#udara dengan i'u "ari atas "ari #ang lain menopang di 'a7ahn#a. angan menekan puting susu atau areola&n#a sa"a.
d.
Beri 'a#i rangsangan mem'uka mulut rooting reflek 0 dengan *ara men#entuh pipi atau sisi mulut
'a#i dengan puting. Setelah
'a#i 'uka mulut, segera dekatkan puting ke mulut 'a#i. angan men"e"alkan puting ke mulutn#a. Biarkan 'a#i mengam'il inisiati
12 e.
Pastikan
'a#i tidak
han#a
mengisap
puting,
tetapi seluruh
areola masuk ke dalam mulutn#a. ika 'a#i han#a mengisap 'agian puting, kelen"ar&kelen"ar susu tidak akan mengalami tekananan sehingga $S+ tidak keluar maksimal. Selain itu, "ika 'agian puting sa"a #ang diisap 'isa men#e'a'kan puting n#eri dan le*et. .
unakan "ari untuk menekan pa#udara dan men"auhkan hidung 'a#i agar pernapasann#a tidak terganggu.
g.
ika
'a#i
'erhenti
pa#udara, "angan menim'ulkan
men#usu,
menarikn#a
tetapi dengan
luka. Pertama&tama,
masih kuat
'ertahan karena
di
dapat
hentikan isapan dengan
menekan pa#udara atau meletakkan "ari anda pada u"ung mulut 'a#i agar ada udara #ang masuk h.
Selama men#usui, tataplah 'a#i penuh kasih sa#ang.
i.
angan kha7atir 'aik
maupun
"ika 'a#i 'elum terampil
'a#i
masih
'ela"ar.
mengisap dengan
Di'utuhkan
ketenangan,
kesa'aran, dan latihan agar proses men#usui men"adi lan*ar Bonn# Danuatmad"a, 230. 4&
Poss 5an perle.a!an 0en3"s"
Menurut D"amaludin, dkk 210 mengatakan 'ah7a satu hal #ang penting diingat, Se'aikn#a, i'u men*u*i tangan dulu hingga 'ersih se'elum mulai men#usui. Berikut ini, 'e'erapa *ara men#usui: a&
Poss sa06l 5"5".&
10 $m'il posis duduk #ang n#aman. Pangku 'a#i dengan menempelkan perutn#a pada perut i'u. Ealu, sanggah kepalan#a
13 tepat pada siku lengan 'agian atas. Sementara, 'agian lengan dan telapak tangan i'u menahan punggung dan 'okongn#a. 20 $gar
le'ih
merangsang
antusias
'a#i
untuk
men#usu,
pi"at 'agian sekitar aerola daerah sekita puting0 i'u hingga mengeluarkan sedikit $S+. 5leskan $S+ #ang keluar itu pada puting i'u hingga "adi agak 'asah. Biasan#a, 'a#i akan langsung mengisap ketika mulut men#entuh tetesan $S+ di sekitar puting. 30
Tempelkan mulut 'a#i pada puting i'u.
0 Saat 'a#i mulai mengisap tataplah matan#a dan sentuhla ia sam'il menga"akn#a 'i*ara. )al ini merangsang pen*aindra dan organ&organ tu'uhn#a. !0 Biarkan
'a#i
i'u
mengisap
sepuas&puasn#a.
angan
dulu 'erganti ke sisi pa#udara #ang sedang diisap 'enar&'enar terasa kosong. 6& Poss Sa06l Ber6arn/&
Men#usui dengan
posisi
'er'aring,
pada
dasarn#a
hamper sama dengan sam'il duduk. Para i'u #ang melahirkan dengan metode 9aesar, akan le'ih n#aman 'ila mengam'il posisi 'er'aring miring saat pertama kali men#usui. 8ntuk akti4itas men#usui di rumah pun, posisi 'er'aring dapat di"adikan alternati4e 'agi i'u. 10 +'u 'er'aring miring menghadap 'a#i #ang posisi tidurn#a "uga dimiringkan menghadap i'u. Se"a"arkan dan tempelkan mulutn#a dengan puting i'u. Eekatkan tu'uhn#a pada tu'uh i'u.
1 Kemudian, tahan 'agian punggung dan 'okongn#a dengan tangan i'u. Ketika ia mulai mengisap, lakukan komunikasi dan sentuhan&sentuhan lem'ut padan#a. 20 Seiring 'ertam'ah usia 'a#i dan perkem'angan gerakan& gerakan tu'uhn#a, 'ias an# 'a#i akan mengekplorasi 4ariada& 4ariasi men#usui #ang dirasakan n#aman 'agi dirin#a. 7& Poss sa06l 6er5r
Pen"elasan tentang posisi men#usui sam'il duduk, dapat diterapkan untuk posisi 'erdiri. Namun, 'agi para pemulam men#usui dengan posisi 'erdiri harus dilakukan ekstra hati&hati. ika tidak, akan mem'aha#akan 'agi 'a#i. Misaln#a, 'a#i lepas dar i pengkuan. Men#usui sam'il 'erdiri "uga mens#aratkan enegrgi i'u #ang *ukup 'esar untuk mengendongn#a *ukup lama. Seiring pengalaman melalui rutinitas men#usui, kelak i'u pun mampu mengom'inasikan posisi&posisi men#usui. Nanti pun, i'u mampu men#usui sam'il tiduran diselingi sam'il duduk. Ealu, sam'il 'erdiri. Dapat "uga dikom'inasikan dengan melakukan akti4itas ringan
lain,
seperti mengangkat
telepon,
menutup
pintu, men#apu lantau, dan se'again#a. )arus diingat, men#usui sam'al 'erakti4itas lain, se*ara tidak langsung merupakan 7ahana rangsangan 'agi 'a#i mengenal lingkungann#a. Se'a', ketika i'u men#usui sam'il mengangkat telpon, 'a#i pun 'ela"ar tentang adan#a o'"ek 'enda0 #ang dapat
1! digenggam. Benda itu dapat 'er'un#i. Pemahaman #ang diperoleh 'a#i dari apa #ang dilihat, didengar, dan dirasa itulah #ang akan turut menentukan perkem'angan le'ih "auh potensi ke*erdasann#a. Perlekatan men#usu Latch on0 adalah menempeln#a mulut 'a#i
di
pa#udara
i'u.
8ntuk
itu
diperlukan
posisi
#ang
memperhatikan letak tu'uh 'a#i se*ara keseluruhan terhadap tu'uh i'u. )al ini akan sangat mem'antu 'a#i menelan $S+ dengan mudah
dan "umlah #ang *ukup,
dan pada
akhirn#a akan
meningkatkan produksi $S+ sesuai ke'utuhan 'a#i. Perlekatan #ang
'enar
"uga menghindari luka pada puting, karena pada
perlekatan #ang 'enar, puting tidak akan 'ergesekan dengan langit& langit 'a#i #ang keras, melainkan "atuh di tengah rongga tenggorokan 'a#i, sehingga tidak akan tergesek dan tidak akan luka. 5leh karena itu perlekatan men#usu dapat dikatakan adalah "antungn#a proses men#usui.
$da posisi khusus #ang 'erkaitan dengan situasi tertentu seperti i'u pas*a operasi sesar. Ba#i diletakkan di samping kepala i'u dengan posisi kaki diatas. Men#usui 'a#i kem'ar dilakukan dengan *ara seperti memegang 'ola 'ila disusui 'ersamaan, di pa#udara kiri dan kanan. Pada $S+ ditengkurapkan diatas dada
#ang
meman*ar
penuh0,
'a#i
i'u, tangan i'u sedikit menahan
kepala 'a#i, dengan posisi ini 'a#i tidak tersedak Sul#st#a7ati, 2;0. 8&
Lan/.a#9lan/.a# 0en3"s" 3an/ 6enar
Menurut Soet"iningsih, 2<0 men#ataka' 'ah7a langkah& langkah men#usui #ang 'enar se'agai 'erikut. a. Se'elum men#usui $S+ dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan
1< pada puting dan di sekitar kalang pa#udara. 9ara ini menmpun#ai manaat se'agai desinektan dan men"aga kelem'a'an puting susu. '. Ba#i diletakkan menghadap perut i'uFpa#udara. 10 +'u duduk atau 'ar'aring dengan santai, 'ila duduk le'ih 'aik menggunakan kursi #ang rendah agar kaki i'u tidak menggantung0 dan punggung i'u 'ersandar pada sandaran kursi. 20
Ba#i
dipegang
pada
'elakang
'ahun#a
dengan
satu
lengan, kepala'a#i terletak pada lengkung siku i'u kepala tidak menengadah, dan 'okng 'a#i ditahan dengan telapak0. 30 Satu tangan 'a#i diletakkan di 'elakang 'adan i'u, dan #ang satu di depan. 0 Perut
'a#i
menempel
pada
'adan
i'u,
kepala
'a#i
menghadap pa#udara tidak han#a mem'elokkan kepala 'a#i !0
Telinga dan lengan 'a#i terletak pada satu garis lurus.
<0
+'u menatap 'a#i dengan kasih sa#ang.
*. Pa#udara dipegang dengan i'u "ari di atas dan "ari #ang lain menopang di 'a7ah, "angan menekan puting susu atau kalang pa#udara sa"a. d. Ba#i di'eri rangsangan agar mem'uka mulut rootingreflex0 dengan *ara: 10
Men#entuh pipi dengan puting susu atau,
20
Men#entuh sisi mulut 'a#i.
e. Setelah 'a#i mem'uka mulut, dengan *epat kepala 'a#i didekatkan ke pa#udara i'u dan puting serta kalang pa#udara dimasukkan ke mulut 'a#i: 10 8sahakan se'agian 'esar kalang pa#udara dapat masuk ke mulut 'a#i, sehingga puting susu 'erada di 'a7ah langit&lagit dan lidah 'a#i
akan
menekan
$S+
keluar
dari te mpat
penampungan $S+ #ang terletak di 'a7ah kalang pa#udara.
1 Posisi #ang salah, #aitu apa'ila 'a#i han#a mengisap pada puting susu sa"a, akan mengaki'atkan masukan $S+ #ang tidak adekuat dan puting susu le*et. 20 Setelah 'a#i mulai menghisap pa#udara tak perlu dipegang atau disangga lagi. Sedangkan menurut Sul#st#a7ati, 2;0 se'agai 'erikut: a.
9u*i tangan #ang 'ersih dengan sa'un, perah sedikit $Si da n oleskan disekitar puting, duduk dan 'er'aring dengan santai.
'.
Ba#i diletakkan
menghadapi ke i'u dengan posisi sanggah
seluruh tu'uh 'a#i, "angan han#a leher dan 'ahun#a sa"a, kepala dan tu'uh 'a#i lurus, hadapkan 'a#i ke dada i'u, sehingga hidup 'a#i 'erhadapan dengan put ing susu, dekatkan 'adan 'a#i ke 'adan i'u, men#entuh 'i'ir 'a#i ke puting susun#a dan menunggu sampai mulut 'a#i ter'uka le'ar. *.
Segera dekatkan 'a#i ke pa#udara sedemikian rupa sehingga 'i'ir 'a7ah 'a#i terletak di 'a7ah puting susu. 9ara
melekatkan
mulut
'a#i dengan
'enar
#aitu
dagu
menempel pada pa#udara i'u, mulut 'a#i ter'uka dan 'i'ir 'a7ah 'a#i mem'uka le'ar. :&
Cara pen/a0a!an !e.n. 0en3"s" 3an/ 6enar
Eangkah&langkah men#usui #ang 'enar adalah : a0 Se'elum men#usui, $S+ dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarn#a. 9ara ini mempun#ai manaat se'agai desinektan dan men"aga kelem'a'an puting susu. '0 Ba#i diletakkan menghadap perut i'u atau pa#udara. *0 Pa#udara dipegang dengan i'u "ari di atas dan "ari #ang lain menopang di 'a7ah. angan menekan puting susu sa"a atau areolan#a sa"a. d0 Ba#i di'eri rangsangan untuk mem'uka mulut dengan
*ara
men#entuh
pipi
dengan
puting
susu
atau
men#entuh sisi mulut 'a#i. e0 Setelah 'a#i mem'uka mulut, dengan
1@ *epat kepala 'a#i didekatkan ke pa#udara i'u dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut 'a#i. 0 8sahakan se'agian 'esar areola dapat masuk ke dalam mulut 'a#i, sehingga puting susu 'erada di 'a7ah langit&langit dan lidah 'a#i akan menekan $S+ ke luar dari te mpat penampungan $S+ #ang terletak di 'a7ah areola. g0 Setelah 'a#i mulai menghisap, pa#udara tidak perlu disanggah lagi Perinasia, 230. Menurut Sul#st#a7ati 2;0 men#usui dengan teknik #ang tidak 'enar dapat mengaki'atkan puting susu men"adi le*et, $S+ tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi $S+ selan"utn#a atau 'a#i enggan men#usu. $pa'ila 'a#i telah men#usui dengan 'enar maka akan memperlihatkan tanda&tanda se'agai 'erikut : a.
Ba#i tampak tenang
'.
Badan 'a#i menempel pada perut
i'u *.
Mulut 'a#i ter'uka le'ar
d.
Dagu 'a#i menempel pada pa#udara i'u
e.
Se'agian areola masuk kedalam mulut 'a#i, areola 'a7ah le'ih 'an#ak #ang masuk
.
Ba#i Nampak menghisap kuat dengan irama
perlahan g. h.
Telinga dan lengan 'a#i terletak pada satu garis
lurus i. ".
Puting susu tidak terasa n#eri.
Kepala 'a#i agak menengadah.
Melepas isapan 'a#i Setelah men#usui pada satu pa#udara sampai terasa kosong, se'aikn#a diganti dengan pa#udara #ang satun#a. 9ara melepas isapan 'a#i Soet"iningsih, 2<0: 10 ari kelingking i'u dimasukkan ke mulut 'a#i melalui sudut mulut atau, 20
Dagu 'a#i ditekan ke 'a7ah.
k.
Setelah
selesai men#usui, $S+ keluarkan sedikit
1; kemudian
dioleskan pada puting susu dan di sekitar kalang pa#udaraG 'iarkan kering dengan sendirin#a. l.
Men#enda7akan 'a#i Tu"uan men#enda7akan 'a#i adalah mengeluarkan udara dari lam'ung
supa#a
'a#i
tidak
muntah
gumoh
>
a7a0
setelah men#usui. 9ara men#enda7akan 'a#i: 10 Ba#i digendong tegak dengan 'ersandar pada 'ahu i'u, kemudian punggunn#a ditepuk perlahan&lahan, 20 Ba#i tidur tengkurap di pangkuan i'u kemudaia punggungn#a ditepuk perlahan&lahan Soet"iningsih, 2<0. *&
La0a 5an 2re."ens 0en3"s"
Ba#i memiliki "ad7al men#usu
#ang harus diketahui oleh
i'u, 'iasan#a 'ila 'a#i merasa lapar, ia akan menangis minta disusui. Ba#i se'aikn#a di'eri selang 7aktu dua "am dari minumn#a #ang terakhir. ika 'a#i
menangis
terus
menerus
'erilah
dot
dan
se'otol air hangat. Selan"utn#a gendong dan usap&usaplah punggungn#a hingga tertidur pulas ?i#anti, 20. Se'aikn#a dalam men#usui 'a#i tidak di"ad7al, sehingga tindakan men#usui 'a#i dilakukan di setiap saat 'a #i mem'utuhkan, karena 'a#i akan menentukan sendiri ke'utuhann#a. +'u harus men#usui 'a#in#a 'ila 'a#i menangis 'ukan karena se'a' lain ken*ing, kepanasanFkedinginan atau sekedar ingin didekap0 atau i'u sudah merasa perlu men#usui 'a#in#a. Ba#i #ang sehat dapat men#osongkan satu pa#udara sekitar !& menit dan $S+ dalam lam'ung 'a#i akan kosong dalam 7aktu 2 "am. Pada a7aln#a, 'a#i tidak memiliki pola #ang teratur men#usui dan akan mempun#ai pola tertentu setela h 1&2 minggu
2 kemudian, )an#o7, 2@0. Men#usui #ang di"ad7al akan 'eraki'at kurang 'aik, karena isapan 'a#i sangat 'erpengaruh pada rangsangan produksi $S+ selan"utn#a. Dengan men#usui tanpa "ad7al, sesuai ke'utuhan 'a#i akan men*egah tim'uln#a
masalah men#usui. +'u #ang 'eker"a
dian"urkan agar le'ih sering men#usui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memi*u produksi $S+ Sul#st#a7ati, 2;0. Men"aga
keseim'angan
'esarn#a
kedua
pe#udara
maka
se'aikn#a setiap kali men#usui harus dengan kedua pa#udara. Pesankan kepada i'u agar 'erusaha men#usui sampai pa#udara t erasa kosong. $gar produksi $S+ men"adi le'ih 'aik. Setiap kali men#usui, dimulai dengan pa#udara #ang
terakhir
disusukan.
Selama
masa
men#usui se'aikn#a i'u menggunaka kutang B)0 #ang dapat men#anggan pa#udara, tetapi tidak terlalu ketat Sul#st#a7ati, 2;0. Se'aikn#a
men#usui
'a#i tanpa di"ad7al on
karena 'a#i akan menentukan men#usui
'a#in#a
'ila
sendiri
ke'utuhann#a.
demand 0, +'u
harus
'a#i menangis 'ukan karena se'a' lain
ken*ing, ds'0. atau i'u sudah merasa perlu men#usui 'a#in#a. Ba#i #ang sehat dapat mengosongkan satu pa#udara sekitar !& menit dan $S+ dalam lam'ung 'a#i akan kosong dalam 7aktu 2 "am. Pada a7aln#a 'a#i akan men#usu dengan "ad7al #ang tak teratur, dan akan mempun#ai pola tertentu setelah 1&2 minggu kemudian Soet"iningsih, 2<0. Men#usui #ang di"ad7alkan 'eraki'at kurang 'aik, karena isapan 'a#i sangat 'erpengaruh pada rangsangan produksi $S+ selan"utn#a. Dengan men#usui tanpa di"ad7al, sesuai ke'utuhan 'a#i, akan
21 men*egah 'an#ak masalah #ang mungkin tim'ul. Men#usui pada malam hari sangat 'erguna 'agi i'u #ang 'eker"a, karena dengan sering disusukan pada malam hari akan mema*u produksi $S+, dan "uga dapat mendukungh
ke'erhasilan
menunda
kehamilan.
8ntuk
men"aga
keseim'angan 'esarn#a kedua pa#udara, maka se'aikn#a setiap kali men#usui harus digunakan kedua pa#udara dan diusahakan sampai pa#udara terasa kosong, agar produksi $S+ tetap 'aik. Setiap men#usui dimulai dengan pa#udara #ang terakhir disusukan. Selama masa men#usui, se'aikn#a i'u menggunakan kutang B)0 #ang dapat men#angga pa#udara, tetapi tidak terlalu ketat Soet"iningsih,2<0.
C& Ar S"s" I6" +ASI
1.
Deinisi $S+ $S+
adalah
air
susu
#ang
keluar
dari
seorang
i'u
pas*a melahirkan 'ukan sekedar se'agai makanan, tetapi "uga se'agai suatu *airan #ang terdiri dari sel&sel #ang hidup seperti sel darah putih, anti'odi, hormon, aktor&aktor pertum'uhan, enHim, serta Hat #ang dapat mem'unuh 'akteri dan 4irus. $S+ eksklusi adalah pem'erian han#a $S+ sa"a tanpa makanan dan minuman lain, 'aik 'erupa susu ormula, "eruk, madu, air teh, air putih, maupun makanan padat seperti pisang, pepa#a, 'u'ur susu, 'iskuit, 'u'ur nasi dan tim ?oesli, 2!0. $ir Susu +'u merupakan makanan #ang ideal untuk 'a#i terutama pada 'ulan&'ulan pertama, karena mengandung Hat giHi #ang diperlukan 'a#i untuk mem'angun dan men#ediakan energi Pud"iadi, 20. $S+ 'ukan minuman, namun $S+ merupakan satu&satun#a makanan tunggal paling sempurna 'agi 'a#i hingga usia < 'ulan. $S+ *ukup mengandung seluruh Hat giHi #ang di'utuhkan 'a#i. Selain itu,
22 se*ara alamiah $S+ di'ekali enHim pen*erna susu sehingga organ pen*ernaan 'a#i mudah men*erna dan men#erap giHi $S+. Sistem pen*ernaan 'a#i usia dini 'elum di'erikan pada 'a#i $S+ sa"a hingga usia < 'ulan, tanpa tam'ahan minuman atau makanan apapun $rie, 2;0. 2.
Komposisi $S+ Berdasarkan stadium laktasi komposisi $S+ di'agi men"adi 3 'agian #aitu kolostrum, $S+ transisiF peralihan, dan $S+ matur. Kolostrum adalah *airan emas, *airan pelindung #ang ka#a Hat anti ineksi dan 'erprotein tinggi #aitu 1&1 kali le'ih di'anding $S+ matur, serta kadar kar'ohidrat
dan lemak #ang rendah, 4olume terse'ut
mendekati kapasitas lam'ung 'a#i #ang 'aru 'erusia 1&2 hari dan kolostrum harus di'erikan pada 'a#i ?oesli, 20. $S+ transisi atau peralihan
adalah
$S+
#ang
keluar
setelah
kolostrum
se'elum
men"adi $S+ matang, kadar protein semakin rendah sedangkan kar'ohidrat dan lemak semakin tinggi dan 4olume makin meningkat. $S+ matur merupakan $S+ #ang keluar sekitar hari ke&1 sampai seterusn#a, dengan komposisi #ang relati konstan. Pada i'u #ang sehat dengan produksi $S+ #ang *ukup, $S+ merupakan satu&satun#a makanan #ang paling 'aik dan *ukup untuk 'a#i sampai < 'ulan ?oesli, 20. 3.
Colume Produksi $S+ Pada 'ulan terakhir kehamilan kelen"ar&kelen"ar pem'uat air susu mulai menghasilkan $S+. Dalam kondisi normal, pada hari pertama dan kedua se"ak lahir, air susu #ang dihasilkan sekitar !& 1 ml sehari. umlahn#apun
meningkat
hingga
!
ml
pada
minggu kedua. Dan produksi $S+ semakin eekti dan terus menerus meningkat pada hari 1 >1 hari setelah melahirka n. Ba#i #ang sehat mengkonsumsi &@ ml $S+ setiap
hari. Setelah memasuki masa <
'ulan 4olume
23 pengeluaran $S+ mulai menurun Praset#ono, 2;0. .
Struktur Pa#udara Pa#udara 7anita diran*ang untuk memproduksi $S+. Pada setiap pa#udara terdapat
2
lo'us dan
setiap
lo'us
memiliki sistem
saluran (duct sistem). Saluran utama 'er*a'ang men"adi saluran& saluran ke*il #ang 'erakhir pada sekelompok sel&sel #ang memproduksi susu, #ang dinamakan al4eoli. Saluran mele'ar men"adi te mpat pen#impanan susu, #ang 'ermuara pada puting pa#udara. $dapun sel&sel otot mengelilingi al4eoli Praset#ono, 2;0. !.
Produksi $S+ Produksi $S+ merupakan hasil perangsangan pa#udara oleh hormon prolaktin. )ormon ini dihasilkan oleh kelen"ar hipoise anterior #ang ada #ang 'erada di dasar otak. Bila 'a#i mengisap $S+ maka $S+ akan dikeluarkan dari gudang $S+ #ang dise'ut sinus laktierus. Proses pengisapan akan merangsang u"ung sara disekitar pa#udara untuk mem'a7a pesan ke kelen"ar hioise anterior untuk memproduksi hormone prolaktin. Prolaktin kemudian akan dialirkan ke kelen"ar pa#udara untuk merangsang pem'uatan $S+. )al ini dise'ut dengan releks pem'entukan $S+ atau releks prolaktin No4ak I Broom, 210. Setelah melahirkan, laktasi dikontrol oleh dua ma*am re lek. Pertama, relek produksi air susu (milk production refleks). Bila 'a#i menghisap puting pa#udara, maka akan diproduksi suatu hormon #ang dise'ut prolaktin (prolactin), #ang mengatur sel&sel dalam al4eoli agar memproduksi air susu. $ir susu terse'ut dikumpulkan dalam saluran& saluran air susu. Kedua, releks mengeluarkan (let down reflex). +sapan 'a#i "uga merangsang produksi hormon lain #ang dinamakan oksitosin
(oxytocin),
#ang
mem'uat
sel&sel otot
di
sekitar
2 al4eoli
'erkontraksi, sehingga air susu didorong menu"u puting pa#udara. adi, semakin 'a#i menghisap semakin 'an#ak air susu #ang dihasilkan Praset#ono, 2;0. ?eleJ let down adalah rangsangan dari isapan 'a#i dilan"utkan ke neurohipoise hipoisis posterior0 #ang mengeluarkan oksitosin. )ormon oksitosin diangkut ke uterus melalui aliran darah #ang menim'ulkan kontraksi pada uterus sehingga ter"adi in4olusi dari organ terse'ut. 5ksitosin sampai ke al4eoli mempengaruhi sel miopitelium. Kontraksi dari sel akan memeras susu keluar dari al4eoli masuk ke ductus #ang akan mengalir melalui du*tus la*tierus masuk ke mulut 'a#i. Aaktor& aktor #ang meningkatkan reflex let down adalah melihat 'a#i, mendengarkan suara 'a#i,
men*ium dan memikirkan 'a#i,
sedangkan #ang mengham'at adalah keadaan 'ingung atau pikiran ka*au, takut, merasa sakit, atau malu ketika men#usui dan *emas Kristi#anasari, 2;0. Ba#i mempun#ai suatu releks pengisapan (suckling reflex). Dengan adan#a releks ini, air susu akan diperas dari ampula menu"u mulut 'a#i. Pengisapan puting menun"ukan gerakan #ang 'er'eda, "ika di'andingkan dengan pengisapan dot Praset#ono, 2;0. <.
Manaat $S+ Besarn#a
manaat
$S+
telah
dikampan#ekan
oleh
8N+9/A (United Nations Children’s Fund) melalui pekan men#usui sedunia atau orld
!reastfeeding
eek
#ang
diselenggarakan
setiap tanggal 1 $gustus. Kampan#e itu antara lain menga"ak mas#arakat diseluruh
2! dunia, terutama kaum i'u untuk mem'erikan manaat $S+ kepada 'a#i serta mengenal manaat pem'erian $S+ 'agi dirin#a sendiri No4ianti, 2;0. Manaat $S+ untuk i'u #ang men#usui adalah se'agai 'erikut : a.
Mem'erikan
$S+
segera
setelah
melahirkan
akan
meningkatkan kontraksi rahim, #ang 'erarti mengurangi resiko perdarahan. '.
Mem'erikan $S+ "uga mem'antu memperke*il ukuran rahim ke ukuran se'elum hamil.
*.
Men#usui
$S+0
mem'akar
kalori
sehingga
memper*epat
penurunan 'erat 'adan. d.
Men#usui
mengurangi
resiko
terkena
kanker
rahim
dan
kanker pa#udara. e.
$S+ le'ih praktis karena i'u 'isa "alan&"alan keluar rumah tanpa harus mem'a7a perlengkapan seperti 'otol, kaleng susu ormula dan air panas.
. $S+ tidak 'asi karena selalu diproduksi oleh pa#udara.
Manaat $S+ untuk 'a#i adalah se'agai 'erikut : a.
$S+ adalah makanan alamiah #ang disediakan untuk 'a#i dengan komposisi nutrisi #ang sesuai untuk perkem'angan 'a#i.
'.
$S+ mudah di*erna oleh 'a#i.
*.
$S+ ka#a akan anti'odi #ang mem'antu mela7an ineksi dan pen#akit lainn#a.
d.
$S+
menurunkan
resiko
diare,
ineksi
saluran
kemih
dan
menurunkan resiko kematian 'a#i mendadak. Manaat $S+ untuk keluarga adalah se'agai 'erikut : a.
Menghemat pengeluaran karena tidak harus mem'eli susu ormula
2< '.
Ba#i sehat, sehingga keluarga 'isa 'erhemat untuk 'ia#a pera7atan kesehatan.
*.
Pen"arangan kelahiran karena eek kontrasepsi alamiah dari men#usui.No4ianti, 2;0.
D& Kelan7aran Pro5".s ASI
Pada )ari pertama, 'a#i *ukup disusukan selama 1&1! menit, untuk merangsang produksi $S+ dan mem'iasakan puting susu diisap ole h 'a#i. 8ntuk mengetahui 'an#akn#a produksi $S+, 'e'erapa kriteria #ang dipakai se'agai patokan untuk mengetahui "umah$S+ lan*ar atau tidak adalah : 1.
$S+ #ang 'an#ak dapat merem'es keluar melalui puting.
2.
Se'elum disusukan pa#udara terasa tegang
3.
Berat 'adan 'a#i naik dengan memuaskan sesuai umur : a. '.
1&3 'ulan kenaikan 'erat 'adan rata&rata grF'ulan0 &< 'ulan kenaikan 'erat 'adan rata&rata < grF'ulan0
*.
&; 'ulan kenaikan 'erat 'adan rata&rata grF'ulan0
d.
1&12 'ulan kenaikan 'erat 'adan rata&rata 3 grF'ulan0
. ika $S+ *ukup, setelah men#usu 'a#i akan tertidur Ftenang selama 3& "am. !. Ba#i ken*ing le'ih sering, sekitar @ kali sehari. Ba#i #ang mendapatkan $S+ memadai umumn#a le'ih tenang, tidak re7el dan dapat tidur pulas. Tanda pasti 'ah7a $S+ memadai dapat terlihat pada penam'ahan 'erat 'adan 'a#i #ang 'aik. Dalam keadaan normal usia & ! hari 'iasan#a 'erat 'adan 'a#i akan menurun. Setelah usia 1 hari 'erat 'adan 'a#i akan kem'ali seperti lahir. Se*ara alamiah $S+ diproduksi dalam "umlah #ang sesuai dengan ke'utuhan 'a#i. +'u #ang melahirkan dengan *ara operasi *aesar seringkali sulit
2 men#usui 'an#in#a segera setelah lahir, terutama "ika i'u di'erikan anastesi umum,
i'u relati tidak sadar untuk dapat
pertama
setelah 'a#i
lahir,
meskipun
mengurus 'a#i di "am
i'u mendapat
eidural #ang
mem'uatn#a tetap sadar, kondisi luka operasi di 'agian perut relati mem'uat proes men#usui sedikit terham'at. Sementara itu 'a#i mungkin mengantuk dan tidak responsi untuk men#usu terutama "ika i'u mendapat o'at&o'atan penghilang rasa sakit se'elum operasi. Be'erapa "enis anastesi mengurangi releks 'a#i men*ari pa#udara i'u dan men#usu pada i'un#a, "uga meningkatkan temperatur t u'uh 'a#i dan tangisan 'a#i ?an"o&$r4idson et.al,210. E& Keran/.a Konsep
Kerangka konsep
merupakan
4isualisasi dari arah pemikiran
#ang akan dilakukan. $rah pemikiran merupakan hu'ungan antara 4aria'el atau aktor&aktor
#ang
diteliti.
8ntuk
menggam'arkan
kerangka
konsep diperlukan teori&teori #ang diteliti dan selan"utn#a dideinisi dari setiap 4aria'el Notoatmod"o,2!0.
Caria'el +ndependen
Caria'el Dependen
2@
Teknik Men#us ui
Pelekata n
Posisi pen#usui
ad7al men#usu i
K e l a n * a r a n $ S +
Ga06ar )&( Keran/.a Konsep Penel!an
;& Hpo!esa
$da hu'ungan tehnik men#usui dengan Kelan*aran $S+ Pada +'u Men#usui di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom Klaten.
BAB III METODE PENELITIAN
A& Jen s 5a n Desan Penel!an
$dapun "enis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional #aitu untuk mengetahui hu'ungan teknik men#usui dengan kelan*aran $S+
pada i'u
men#usui di %ila#ah
Ker"a Puskesmas
atinom Klaten.
B& Pop"las 5an Sa0pel
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan o'"ek penelitian atau o'"ek #ang diteliti Notoatmod"o, 2!0. Populasi dalam dalam penelitian ini adalah seluruh i'u men#usui #ang memiliki 'a#i usia &< 'ulan di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom Klaten 'er"umlah 1!; orang. 2. Sampel Sampel adalah se'agian #ang diam'il dari keseluruhan o'"ek #ang ditelit i dan dianggap me7akili seluruh populasi. Pengam'ilan sampel dilakukan se*ara purposi"e sampling# Sampel dalam penelitian menggunakan kriteria se'agai 'erikut: a.
+'u #ang memiliki 'a#i usia &<
'ulan '.
+'u #ang 'ersedia men"adi
responden *.
+'u #ang men#usui
31 C& Te0pa! 5an
Penelitian ini telah dilaksanakan di %ila#ah Ker"a Puskesmas atinom Klaten. )& Wa.!" Penel!an
%aktu penelitian dilakukan pada tanggal 21 Maret 21.
D& Cara Pen/"."ran Da!a
1.
Teknik pengumpulan Data Data #ang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data #ang dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan men#e'arkan kuesioner pada i'u&i'u. Sedangkan data sekunder adalah data #ang 'erasal dari Puskesmas atinom Klaten untuk mengetahui "umlah i'u&i'u #ang men#usui.
E& Ins!r"0en Penel!an
$dapun instrumen #ang digunakan dalam penelitian ini adalah o'ser4asi dan
menggunakan
lem'ar
*he*k
list
mengenai
teknik men#usui,
pertan#aan tentang kelan*aran $S+.
;& De2ns Operasonal =ara6el
De2ens operasonal )
( Caria'el dependen Kelan*aran Ban#akn#a $S+ $S+ #ang keluar, serta Kelan*aran $S+. Dinilai melalui indikator i'u dan 'a#i.
Caria'el independen
Cara "."r
Ala! "."r
8
4
5'ser4asi, *he*k Kuesioner list dengan kriteria: & Kurang lan*ar, 'ila tidak men"a7a' salah satu pertan#aan & Ean*ar, 'ila men"a7a' semua pertan#aan #ang ada
S.ala U."r *
Hasl "."r :
5rdinal & Kurang lan*ar & Ean*ar
Teknik Men#usui
G&
9ara mem'erikan $S+ kepada 'a#i dengan perlekatan, posisi i'u dan "ad7al men#usui 'a#i dengan 'enar
5'ser4asi, *he*k list dengan kriteria: & Kurang 'aik, 'ila x 13,! & Baik, 'ila x 13.!
Kuesioner
32 5rdinal & Kurang 'aik & Baik
Pen/ola#an 5an Analsa Da!a (&
Cara pen/ola#an 5a!a
Metode pengolahan data dilakukan melalui suatu proses dengan tahapan seperti #ang dikemukakan oleh $rikunto 2<0 se'agai 'erikut : a. $diting data memeriksa0, #aitu dilakukan setelah semua data terkumpul melalui
penge*ekan datar isian. Tahap ini 'ertu"uan
untuk memeriksa kelengkapan isian data. '.
Coding data mem'erikan kode0, #aitu mem'eri tanda kode terhadap
kuesioner
#ang
telah
diisi
dengan
mempermudah proses pengolahan data selan"utn#a.
tu"uan
untuk
33 *.
%ransfering mentranser data0, #aitu tahap untuk memindahkan data ke dalam ta'el pengolahan data
d.
%abulating
data
'entuk
ta'el0
data
adalah
melakukan
klariikasi data, #aitu mengelompokkan data 4aria'el masing& masing 'erdasarkan kuisioner untuk dimasukkan ke dalam ta'el. Pada o'ser4asi tentang teknik men#usui penilaian #ang di'erikan setiap 1 pertan#aan di'eri nilai 1 #ang 'er"umlah 21 pertan#aan. $dapun tentang pengolahan data teknik men#usui adalah: a.
Kurang 'aik, 'ila J 1,!
'.
Baik, 'ila J L 1,! Data kelan*aran $S+ adalah:
a.
Kurang lan*ar, "ika responden men"a7a' tidak pada salah satu pertan#aan
'.
)&
Ean*ar, "ika responden men"a7a' semua pertan#aan #ang ada
Analsa Da!a
$nalisa data dilakukan dengan *ara: a.
$nalisa 8ni4ariat $nalisa uni4ariat dilakukan untuk mengetahui rekuensi dari masing& masing 4aria'el #ang t elah diteliti dengan menggunakan ta'el distri'usi rekuensi. Teknik men#usui dikategorikan 'erdasarkan 2 kategori #aitu 'aik 'ila J
x
dan kurang 'aik 'ila J
menentukan persamaan :
x
dengan
3 x
x n
Dimana : x
8ntuk
: ?ata&rata ukur
x
: umlah rata&rata ukur
n
: umlah sampel
perhitungan
persentase
dari
masing&masing
4aria'el digunakan rumus Ma*hoedH, 2;0 : p
f 1 x 1 n
Keterangan: P persentase 1 rekuensi n sampel 1= 'ilangan tetap '.
$nalisa Bi4ariat $nalisa 'i4ariat merupakan analisa hasil dari 4aria'el independen #ang diduga mempun#ai hu'ungan dengan4aria'el dependen. 8ntuk mengu"i hipotesis dilakukan analisa statistik dengan u"i chi& s'uare dengan menggunakan program sistem komputer #aitu program tatistical rogram For ocial cience0 4ersi 1<. pada tingkat keper*a#aan ,!. 10 )a di tolak : ika p 4alue ,!, artin#a tidak ada hu'ungan 4aria'el independen dengan 4aria'el dependen. 20 )a di terima : ika p Calue ,! artin#a ada hu'ungan antara 4aria'el independen dengan 4aria'el dependen.
3!
H& E!.a Penel!an
Dalam melakukan penelitian, peneliti se'elumn#a menga"ukan iHin kepada institusi atau lem'aga, setelah mendapat persetu"uan 'aru melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian, #aitu: 1. +normet *onsent Eem'ar persetu"uan inio di'erikan pada responden #ang akan di teliti disertai "udul dan manaat penelitian menghormati hak responden untuk menolak men"adi su'"ek penelitian. 2. $nonimit# Peneliti tidak men*antumkan nama responden untuk men"aga kerahasian, tetapi lem'ar kuesioner di'eri kode. 3. 9onidentialit# Peneliti men"aga kerahasiaan inormasi responden )ida#at,2;0 I& Jalann3a Penel!an
1. Tahap persiapan Kegiatan #ang dilakukan peneliti dalam tahap persiapan, #aitu: a. Melakukan studi pendahuluan '. Men#usun proposal penelitian dan konsultasi pada dosen pem'im'ing *. Mengadakan seminar proposal dan memper'aiki proposal pas*a seminar 2. Tahap pelaksanaan Kegiatan #ang dilakukan tahap pelaksanaan #aitu: a. Mengurus surat iHin penelitian ke instasi
3< terkait '. Melakukan sosialisasi ke tempat penelitian untuk men#ampaikan maksud dan tu"uan kepada pihak&pihak #ang terkait
; 1
DA;TAR PUSTAKA
$rie, 2;. Panduan +'u 9erdas $S+ dan Tum'uh Kem'ang Ba#i0. og#akarta: Medis Pressindo. $rikunto, 2<. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. akarta: ?ineka 9ipta Barker, 23. 9ultural Studies. Teori I Praktik. Pener"emah: Nurhadi. og#akarta: Kreasi %a*ana Bonn# Danuatmad"a, 23. )ari Pas*a Persalinan. akarta: Puspa S7ara. Depkes ?+, 23. Penatalaksanaan $S+ /ksklusi Pada +'u Post Partum, Departeman Kesehatan ?epu'lik +ndonesia, akarta. D"amaludin, dkk, 21. Panduan Pintar Mera7at Ba#i dan Balita. %ah#u Media. akarta artner E.M., /idelman $.+. 2!. Breasteeding and the use o human milk. Pediatri*s, )an#o7, 2@. $S+ /ksklusi Ter"emahan, Ne7 erse#. Khasanah, 211. $S+ atau Susu Aormula aO Alash Book Kristi#anasari, 2;. $S+:Men#usui dan Sadari. og#akarta: Nuha Medika Ma*hoedH, 2;. Pendidikan Kesehatan og#akarta: Pener'it Aitrama#a.
Bagiandari
Promosi
Kesehatan.
Notoatmod"o,2! Metodologi Penelit ian. akarta: ?ineka 9ipta Notoatmod"o,23 Metodologi Penelit ian. akarta: ?ineka 9ipta Notoatmod"o, 2. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. akarta: ?ineka 9ipta No4ianti, 2;. Menu#usui +tu +ndah. og#akarta : 5*topus No4ak I Broom, 21. Maternal and 9hild )ealth Nursing. Missiouri: Mos'#, +n*. Nursalam. 2@0. Konsep dan Penerapan Kepera7atan, akarta : Salem'a Medika.
Metodologi
Penelitian
+lmu