1
BERBICARA DI DEPAN UMUM
1. Pengertian
Kegiatan Berbicara adalah kegiatan mengekspresikan ige, gagasan, pikiran, melalui lambang-lambang lisan sehingga orang lain mudah mencerna dan memahami apa yang diungkapkan oleh sang pembicara.
2. Macam-Macam Kegiatan Berbicara Di Depan Umum
Berdasarkan lingkup situasinya ada dua macam kegiatan berbicara di depan umum, yakni: a.
adalah ah ling lingku kup p Dina Dinas s yang yang me memi mili liki ki kela kelaya yaka kan n dan dan Lingku Lingkup p Resm Resmi: adal formalitas tertentu. Dalam lingkup ini ada aturan tertentu yang relative lebih ketat ketat,, misa misalny lnya a pa paka kaian ian,, situa situasi, si, tem tema, a, kosa kosa kata, kata, dan dan gaya gaya berbi berbica cara ra dikemas dalam lingkup resmi. Contoh: Berpidato.
b.
Lingkup NonResmi : adalah lingkup di mana kegiatan berbicara lebih banyak
kelongg kelonggaran arannya. nya. Situasin Situasinya ya leb lebih ih familier familier,, bah bahasan asanya ya beb bebas, as, pak pakaian aiannya nya tidak diatur, demikian pula format dan gaya pembicaraannya. Contoh: Ceramah
3. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Oleh Pembicara
Baik penceramah maupun orator (ahli pidato), yang ingin sukses dalam kegiatan berbicara harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Internal: Vokal : 1. tidak monoton,
2. jelas bervariasi, 3. sesuai dengan karakter materi. Penampilan : 1. menarik simpati pendengar,
2. membina kontak mata dengan pendengar, 3. mimiek, ekspresi yang tidak berlebihan, 4. gerakan anggota tubuh yang sesuai. Materi : 1. menguasai materi,
2. sesuai dengan tingkat pendengar,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
2
3. penyampaian harus sistematis, 4. disertai dengan contoh yang “segar”
b. Ekstern ternal al :
Menganalisa Pendengar: 1. Usia Usia pen pende deng ngar ar,, 2. Tingk Tingkat at pendid pendidika ikan n penden pendenga gar, r, 3. Ge Gend nder er (ka (kala lau u perl perlu) u),, 4. Lata tarr Buda Budaya ya.. Situasi pembicaraan: 1. Form Formal al ata atau u no nonf nfor orma mal, l, 2. waktu waktu:: pagi, pagi, siang siang,, sore, sore, mala malam. m. 3.
Tempat, in door, out door.
4. Langkah-Langkah Yang Harus Dipersiapkan Oleh Pembicara:
Sebelum kegiatan berbicara di depan umum dilaksanakan, ada beberapa pedoman yang harus dipertimbangkan: 1. Tentu Tentukan kan tem tema a pemb pembica icaraa raan, n, Tema harus menarik, membangkitkan rasa ingin tahu, original, original, kekinian/ kekinian/ tidak usang. 2.
Mencari dan mempersiapkan materi / literature pemandu untuk menambah bobot pembicaraan. pembicaraan. Janga Jangan n pernah membicarakan hal-hal yang Anda sendiri tidak memahaminya, karena Anda akan terlihat ‘bodoh’ dan kurang wawasan.
3. Siapk iapkan an draf draf dan dan kisi kisi-k -kis isii pemb pembic icar araa aan n seca secara ra sist sistem emat atis is..
Ini Ini akan akan
mencerminkan pola pikir Anda yang teratur. 4. Susun Susun naska naskah h pembic pembicaraa araan n yang yang leng lengkap. kap. 5. Lat Latihan ihanlah lah dengan dengan cara membaca membaca dan berimprovi berimprovisasi sasi secara secara berulang-ul berulang-ulang ang.. 6. Min Mintala talah h masukan/ masukan/ pendapat pendapat dari teman teman tentang tentang latihan latihan penampila penampilan n Anda. 7.
Anda siap menjadi menjadi pembicara pembicara yang ‘handal’. ‘handal’.
Berbicara di muka umum, entah itu berkhotbah, mengajar, berpidato atau memberi sambutan, sering mendatangkan stress bagi orang mendapat mandat itu. Sedapat mungkin kita biasanya berusaha menghindar. Namu Namun n pa pada da saat saat te terte rtentu ntu kita kita akan akan tidak tidak bisa bisa me meng ngela elak k lag lagi. i. Se Sesun sungg gguhn uhnya, ya, berbicara berbicara di depan umum itu TIDAK HARUS MEMBUAT ANDA STRESS!
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
3
Rahas Rahasian ianya ya adala adalah h jika jika An Anda da me meng ngeta etahu huii pe peny nyeba ebab b stres stress s ini, ini, dan dan jika jika An Anda da menerapkan beberapa prinsip-prinsip ini, maka Anda justru akan menikmati ketika berbicara di depan umum. Prinsip #1--Kecemasan #1--Kecemasan Berbicara di Muka Umum BUKAN Berasal dari Dalam
Keba Ke bany nyak akan an kita kita perc percay aya a bahw bahwa a selu seluru ruh h hidu hidup p ini ini patu patutt dice dicema mask skan an!! Untu Untuk k mengatasi kecemasan ini secara efektif, Anda mesti menyadari bahwa Anda TIDAK perlu mencemaskan hidup Anda, termasuk juga dalam berbicara di depan umum. Ribuan Ribuan orang orang te tela lah h bela belajar jar un untuk tuk berbi berbicar cara a di depan depan um umum um tan tanpa pa rasa rasa cema cemas s (kalaupun ada hanya sedikit sekali). Pada Pad a mulanya mulanya,, mereka mereka ini juga sangat sangat cemas. cemas. Lutu Lututt mereka mereka gemetaran, gemetaran, suara mereka bergetar, pikiran menjadi kacau . . . selanjutnya Anda tahu sendiri. Tapi akhirnya mereka berhasil menghapus kecemasan itu. Sebagai manusia biasa, Anda pun juga tidak berbeda dengan mereka. Jika mereka mamp ma mpu u me meng ngat atas asii kece kecema masa san n itu, itu, bera berart rtii An Anda da pun pun bisa bisa!! An Anda da hany hanya a perl perlu u mendapat pedoman, pengertian dan rencana aksi yang tepat untuk mewujudkan hal itu. itu. Pe Perca rcaya yalah lah,, sudah sudah banya banyak k berha berhasil sil,, te terma rmasuk suk saya saya..
Tetap Tetapii inga ingatt jug juga, a,
keberhasilan keberhasilan ini tidak bisa diraih dalam semalam. Ada proses yang harus dilalui. Prinsip #2--Anda tidak Harus Cerdas dan Sempurna
Ketika melihat seorang sedang berkhotbah, kita lalu bergumam "Wow, saya tidak mungkin bisa secerdas, setenang, selucu dan semenarik dia." Sesungguhnya, Anda tidak tidak haru harus s cerda cerdas, s, lucu lucu ata atau u me menar narik. ik. Sa Saya ya me meng ngata atakan kan ini ini deng dengan an seriu serius. s. Walaupun Anda hanya memiliki kemampuan rata-rata--bahkan di bawah rata-rata- Anda masih bisa menjadi pembicara pembicara sukses. Itu tergantung tergantung bagaimana bagaimana Anda mendefinisikan kata "sukses" itu sendiri. Percayalah, hadirin itu tidak mengharapkan Anda tampil tampil sempurna. Inti dari berbicara di depan umum adalah: memberikan sesuatu yang bernilai dan bermakna bag bagii hadir hadirin. in. Jika Jika hadir hadirin in itu pu pula lang ng sam sambi bill me memba mbawa wa sesua sesuatu tu yang yang
berman bermanfaat, faat, mak maka a mereka mereka aka akan n men menilai ilai Anda telah sukses. sukses. Jika mereka pulang pulang dengan perasaan yang lega atau merasa mendapat manfaat untuk pekerjaannya, maka ma ka me merek reka a akan akan me meng ngang angga gap p bahw bahwa a tidak tidak sia-s sia-sia ia me melua luang ngkan kan waktu waktu un untuk tuk mende me ndeng ngark arkan an pa papa paran ran An Anda da.. Ba Bahka hkan n seka sekalip lipun un lidah lidah An Anda da terpe terpeles leset et ata atau u mengucapkan mengu capkan kata-kata yang tolol . . . mereka tidak peduli.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
4
Yang penting mereka mendapat manfaat lain (Bahkan sekalipun Anda mengkritik mereka dan membuat gusar, Anda pun tetap berhasil karena membuat mereka lebih baik lagi.) Prinsip #3--Anda hanya Butuh Dua atau Tiga Pokok Utama
Anda tidak perlu menyuguhkan menyuguhkan segunung segunung fakta pada hadirin. Banyak penelitian penelitian menunjukkan bahwa hanya sedikit sekali yang mampu diingat hadirin (kecuali jika mereka mencatat, mencatat, tentu saja). Pilihlah dua atau tiga point utama saja. Yang diinginkan hadirin sebenarnya adalah mereka bisa membawa pulang dua atau tiga hal yang bermanfaat. Jika Anda bisa memasukkan hal ini dalam materi Anda, Anda bisa menghindar menghindarii kompleksitas yang yang tidak perlu. Ini berarti juga membuat tugas Anda sebagai pembicara jadi lebih ringan, dan lebih menyenangkan juga! Prinsip #4--Anda Punya Tujuan yang Tepat
Prinsip ini sangat penting . . . jadi simaklah baik-baik. Kesalahan besar yang sering dilakukan oleh orang yang berbicara di depan umum adalah mereka tidak punya tujuan yang tepat. Inilah yang secara tidak mereka sadari menyebabkan kecemasan dan stress. Seorang Seo rang pem pembica bicara ra men mengisa gisahkan hkan pen pengal galaman amannya:" nya:"Dulu Dulu,, saya saya pikir pikir tuju tujuan an utam utama a berpidato adalah membuat semua orang yang hadir setuju dengan pendapat saya." Karena Karena itu, dia berusah berusaha a keras keras unt untuk uk meyakin meyakinkan kan semua semua had hadirin irin.. Jika Jika ada satu orang saja yang tidak tidak setuju, dia langsung meradang. meradang. Jika ada orang yang pulang pulang dulu duluan an,, jatu jatuh h te tert rtid idur ur,, at atau au keli keliha hata tan n tida tidak k te tert rtar arik ik,, oran orang g ini ini me mera rasa sa te tela lah h gagal. Tetapi kemudian dia menyadari hawa ambisi seperti ini terlihat menggelikan. Apakah ada pembicara pembicara yang bisa meyakinkan meyakinkan 100% orang yang mendeng mendengarnya? arnya? Jawabannya: tidak ada! Sesungguhnya, sekeras apapun upaya Anda. . . selalu saja ada orang orang yang tidak tidak sepakat sepakat dengan Anda. Anda. Tetapi Tetapi tidak apa-apa apa-apa.. Ini hal yang yang biasa. Di dalam kumpulan orang banyak selalu ada perbedaan pendapat, penilaian dan tanggapan. Ada yang positif, ada pula yang negatif. Tidak ada yang pasti dalam hal ini. Jika lamban menyelesaikan pekerjaan Anda, ada yang bersimpati pada Anda, ada pula yang mengkritik Anda dengan tajam. Jika Anda menuntaskan pekerjaan Anda denga dengan n baik, ada yang memuji kemampuan kemampuan Anda, ada pula yang sangsi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
5
bahwa Anda bisa mengerjakannya sendirian. Orang yang pulang duluan, mungkin bukannya tidak tertarik pada uraian Anda melainkan mungkin karena ada keperluan mendesak. mendesak. Yang tertidur, mungkin semalaman begadang begadang karena anaknya sakit. Ingat, inti dari berbicara di depan umum adalah memberi nilai atau makna tertentu pada hadirin. hadirin. Kata kuncinya kuncinya adalah MEMBERI, bukan MENDAPAT! MENDAPAT! Dengan kata lain, lain, tuju tujuanny annya a buk bukan an men mendapa dapatt sesuatu( sesuatu(pers persetuju etujuan, an, ketenara ketenaran, n, pen pengho ghormata rmatan, n, peng pengik ikut ut dsb) dsb) dari dari pend penden enga garr An Anda da,, me mela lain inka kan n me memb mber erik ikan an sesu sesuat atu u yang yang bermanfaat. Prinsip #5--Kunci Sukses adalah Tidak Menganggap Diri Anda Seorang Pembicara!
Prinsip ini tampak paradoks. Kebanyakan orang telah terpengaruh oleh pembicara yang sukses. Kemudian agar sukses, kita berusaha sekuat tenaga memperlihatkan kualitas tertentu yang sebenarnya tidak kita miliki. Akibatnya kita menjadi putus asa ketika gagal meniru karakteristik dari orang terkenal, yang kita anggap sebag sebagai ai kunci suksesnya. Jelasnya, alih-alih menjadi diri sendiri, kita sering berusaha menjadi seperti orang lain! lain! Pa Padah dahal al seba sebagi gian an besar besar pe pemb mbica icara ra yang yang sukse sukses s itu me mela lakuk kukan an hal hal yang yang sebaliknya! Mereka tidak berusaha menjadi orang lain, tetapi menjadi diri mereka sendiri. Dan mereka pun terkejut sendiri karena mereka bisa menikmati tugas yang bayak dicemaskan orang ini. Rahasianya, karena mereka tidak berusaha menjadi pembicara tetapi menjadi diri mereka sendiri! Kita bisa melakukan hal yang sama. Apapun jenis kepribadian kepribadian Anda, ataupun ketrampilan ketrampilan dan talenta yang Anda miliki, Anda pasti mampu berdiri di muka umum dan menjadi diri Anda sendiri. Prinsip #6--Kerendahan #6--Kerendahan Hati dan Humor Sangat Menarik Perhatian
Ada dua hal hal yang dapat dipakai dipakai oleh siapa siapa saja untuk menarik menarik perhatian perhatian orang ketika berbicara berbicara di muka umum, yaitu: kerendahan kerendahan hati dan humor. Semua orang menge mengenal nal humor. Jika humor itu tidak menyakiti menyakiti siapapun, cukup lucu dan dan sesuai dengan tema pembicaraan Anda, silahkan gunakan. Humor selalu menarik meskipun Anda tidak cakap menyampaikannya. Sedan edangk gkan an yang yang dima dimaks ksud ud kere kerend ndah ahan an hati hati adal adalah ah keti ketika ka berb berbic icar ara a An Anda da membagikan pergumulan, kelemahan dan kegagalan Anda. Sebagai manusia biasa
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
6
kita punya kelemahan dan ketika Anda jujur mengungkapkannya Anda menciptakan suasana yang nyaman sehingga orang lain juga bersedia mengungkapkan hal yang sama. Dengan rendah hati di depan orang lain, justru akan membuat Anda lebih kredibel , bisa dipercaya dan disegani. Anda lebih mudah menjalin komunikasi dengan mereka karena dianggap sebagai "orangnya sendiri". Kombina Kom binasi si ant antara ara hum humor or dan kerendaha kerendahan n hati seringkali seringkali sangat efektif. efektif. Dengan Dengan menceritakan pengalaman hidup Anda yang lucu dapat menjadi sarana komunikasi yang yang me menar narik. ik. Demik Demikian ian jug juga a deng dengan an me mence ncerit ritaka akan n pe peras rasaan aan An Anda da saat saat itu. itu. Misalnya, Misalnya, jika Anda merasa grogi ketika itu, jangan tutup-tutupi (karena mereka pasti bisa melihat). Dengan rendah hati, akuilah ketakutan itu dengan jujur. Prinsip #7--Apa yang Terjadi Terjadi Selama Anda Berbicara, Berbicara, Bisa Anda Manfaatkan Manfaatkan untuk Keuntungan Anda!
Salah satu alasan orang takut berbicara di depan umum adalah karena dia tidak mau dipermalukan di hadapan orang banyak. Bagaimana nanti jika aku gemetaran dan suar suarak aku u terc tercek ekat at? ?
Baga Ba gaim iman ana a jika jika aku aku lupa lupa sama sama seka sekali li apa apa yang yang haru harus s
kusampaikan? Bagaimana jika hadirin menolakku dan melempari aku dengan bendabenda? Bagaimana nanti jika mereka keluar ruangan semua? Bagaimana nanti jika mereka mengajukan pertanyaan sukar dan komentar tajam? Jika semua ini memang terjadi, memang akan membuat pembicara itu mendapat malu. Untungnya, Untungnya, hal ini tidak sering terjadi. Sekalipun Sekalipun ini terjadi, ada jurus jitu yang yang dapat dap at dip dipaka akaii unt untuk uk men menang angkaln kalnya. ya. Ing Ingin in tah tahu? u? Jika Jika orang orang mulai mulai beranja beranjak k pergi, pergi, Anda bisa bertanya: bertanya: "Apakah dari yang saya sampaikan sampaikan ada yang tidak Anda setujui? Apakah gaya gaya dan cara cara saya menyampa menyampaikan ikan kurang tepat? tepat? Apakah yang yang saya saya sam sampaika paikan n tida tidak k sesuai sesuai dengan dengan harapan harapan Anda? Atau Ataukah kah ada yan yang g salah salah masuk ruangan?" Dengan menanyakan hal ini secara jujur dan rendah hati, maka hadirin yang masih duduk akan setia hingga Anda selesai berbicara. Perta Pe rtanya nyaan an ini ini juga juga me membe mberik rikan an kesem kesempa patan tan pa pada da An Anda da un untuk tuk me memp mperb erbaik aikii kesalahan yang Anda lakukan saat itu. Prinsip yang sama juga dapat diterapkan menghadapi penentang dan pengejek Anda. Anda selalu punya kesempatan untuk memakai situasi apapun yang terjadi untuk keuntungan Anda. Prinsip #8--Anda Tidak Bisa Mengatur Perilaku Khalayak Anda
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
7
Ada beberapa beberapa hal yang bisa Anda atur, yaitu: pikiran Anda, persiapan persiapan Anda, penga pengaturan turan alat peraga Anda, penataa penataan n ruang pertemuan--tetapi pertemuan--tetapi satu hal yang tidak bisa bisa dia diatur tur,, yaitu yaitu audie audiens ns ata atau u khala khalayak yak An Anda da.. Me Mere reka ka akan akan berti bertind ndak ak sesua sesuaii kehendak mereka sendiri. Jika mereka terlihat lelah atau gelisah, jangan coba-coba untuk mengaturnya. Jika Jika me mere reka ka me memb mbac aca a kora koran, n, at atau au te tert rtid idur ur biar biarka kanl nlah ah itu itu sepa sepanj njan ang g tida tidak k mengganggu yang lain. Jika mereka tidak menyimak, jangan menghukum mereka
Jika Anda menganggap bahwa Anda harus mengatur perilaku orang lain, maka Anda akan stress sendiri. Anda hanya bisa mengatur mengatur diri Anda sendiri dan sarana sarana pendukung.
Prinsip #9--Hadirin Sesungguhnya Menginginkan Anda Berhasil Berhasil
Para Para hadi hadirin rin men menghe ghendak ndakii And Anda a sukses sukses men menyamp yampaika aikan n mate materi. ri. Sesungg Sesungguhny uhnya, a, sebagian sebag ian besar dari mereka sangat takut berbicara di depan depan orang banyak. Mereka tahu risiko kegagalan dan dipermalukan dipermalukan yang Anda ambil ketika Anda maju di depan mereka. Mereka mengagumi keberanian Anda mengambil risiko itu. Mereka akan di pihak Anda, apa pun yang terjadi. Ini artinya, sebagian besar khalayak itu bisa memahami jika Anda membuat kesalahan. kesalahan. Tingkat toleransi mereka terhadap terhadap kesalahan Anda cukup cukup tinggi. Anda perlu meyakini prinsip ini, terutama ketika merasa bahwa penampinan Anda sangat buruk.
Prinsip #10--Roh Kudus Akan Memampukan Anda
Prins Prinsip ip terak terakhi hirr ini ini sang sangat at pe penti nting ng..
Siap Siapa a pu pun n An Anda, da, ketik ketika a Roh Kudus Kudus
berkary berkarya a dal dalam am diri Anda, mak maka a And Anda a aka akan n men menjadi jadi pembicara pembicara yan yang g men mengub gubah ah hidup orang lain. Ingatlah peristiwa Pentakosta. Petrus yang dikuasai Roh Kudus bisa menjadi pembica pem bicara ra yang hebat. Tetapi Tetapi siapa sebenarny sebenarnya a Petrus? Petrus? Dia "hanya" "hanya" seorang seorang Nelayan! Nah, Nah, deng dengan an men menging gingat at kesepulu kesepuluh h prinsip prinsip ini, ini, percaya percayalah lah Anda tidak aka akan n merasa cemas lagi ketika harus berbicara di depan umum. Cara paling mudah untuk meng me nging ingatn atnya, ya, adala adalah h deng dengan an me memp mprak raktik tikann annya ya deng dengan an tek tekun. un. Sa Saya ya suda sudah h mengalami menga lami sendiri. Dulu, setiap kali harus memimpin memimpin PA, saya selalu basah keringat ding dingin. in. Pe Perut rut saya saya juga juga mu mulas las..
Tetapi Tetapi setel setelah ah beber beberapa apa kali kali me melak lakuka ukanny nnya, a,
perasaan perasaan cemas itu mulai sirna. Jika saya bisa, Anda pun pun pasti bisa!
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
8
Tagged: •
public speaking
•
Blognya Purnawan Kristanto
Seni berbicara kepada siapa saja, kapan saja, di mana saja. oleh : hardee
Pengarang : Larry King Diterbitkan di: Januari 25, 2008 Penerbit Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Utama, Jakarta, cet IX - 2002. 184 hlm. Daftar Isi Pendahuluan: kita semua harus berbicara 1. Berbicara satu lawan Satu 2. Memecah kebekuan 3. Pembicaraan sosial 4. Delapan hal yang dimiliki Pembicara terbaik 5. Percakapan trendi dan ketepatan bahasa politis 6. Pembicaraaan bisnis 7. Tamu-tamu terbaik dan terburuk saya serta alasan-alasannya 8. Blooper dan cara mengatasinya 9. Saya harus berbuat apa? Teknik berpidato berpidato 10. Lagi? Lebih jauh tentang pembicaraan publik 11. Perlakuan kejam dan luar biasa – teknik bertahan di radio dan televisi 12. Pembicaraaan masa depan.
Larry King adalah salah seorang pembicara dan pemandu acara bincang-bincang (talks (talksho how) w) terke terkenal nal CNN, CNN, The Larry Larry King King Sh Show ow.. Dalam Dalam buku buku ini ini Larry Larry berba berbagi gi panduan, tips dan trik dalam berbicara, baik itu sebagai pembicara biasa ataupun sampai sam pai pada presentasi presentasi bisinis bisinis.. Kep Kepada ada satu orang atau bah bahkan kan ratusan ratusan orang. orang. Meskipun Meskipun berlatar belakang talkshow, semua tips-tips yang disampaikan Larry dapat juga diterapkan diterapkan dalam percakapan percakapan sehari-hari sehari-hari
Pada Pa da bagi bagian an 1 samp sampai ai 4, Larr Larry y me memb mber erik ikan an dasa dasar-d r-das asar ar dala dalam m me mela laku kuka kan n pembicaraan, pembicaraan, baik itu di media maupun percakapan sehari hari. Menurut Larry, ada 4
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
9
dasar das ar dala dalam m mem membuat buat seb sebuah uah percaka percakapan pan yan yang g berhasil berhasil,, yaitu: yaitu: kejujura kejujuran, n, sikap sikap yang benar, minat terhadap orang lain, membuka diri sendiri.
Keju Ke juju jura ran n dala dalam m arti arti kita kita haru harus s dapa dapatt me memb mber erit itah ahu u lawa lawan n bica bicara ra,, baik baik itu itu persero perserorang rangan an mau maupun pun pen pendeng dengar ar aka akan n situasi situasi kita. kita. Dengan begitu kegugupan, kegugupan, akan jauh berkurang.
Sikap yang benar yaitu kemauan berbicara. Meskipun pada awalnya terasa kaku, atau tidak enak. Berlatihlah untuk berbicara kapan saja. Berlatihlah menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat yang mungkin nantinya akan anda pergunakan dalam pembicaraan di depan cermin atau jika anda memiliki hewan peliharaan, berlatihlah dihadapannya, dengan begitu anda bisa lebih nyaman dan dijamin tidak akan ada bantahan atau interupsi.
Minat terhadap orang lain. Anda tidak akan dapat berbicara dengan sukses pada orang-or orang-orang ang jika mereka men mengang ganggap gap anda tidak tertarik tertarik pad pada a apa yan yang g mereka mereka katakan
atau
anda
tidak
mengahargai
mereka.
Memb Me mbuka uka diri diri sendi sendiri. ri. Ini berka berkaita itan n deng dengan an poi poin n pe perta rtama ma,, bahw bahwa a anda anda harus harus seterbuk seterbuka a dan sejujur sejujur tem teman an bicara bicara anda anda.. Ini tida tidak k berarti berarti anda harus berbicara berbicara tentang ten tang diri and anda a sepanja sepanjang ng waktu waktu ata atau u mem memboco bocorkan rkan rahasia rahasia-raha -rahasia sia pribadi. pribadi. Seandainya saya penggagap, akan saya katakan “S-s-senang b-berkenalan d-dedengan anda. N-n-nama saya Larry King. S-s-saya mempunyai masalah g-gagap, tapi tapi saya saya s-sen s-senang ang berc bercaka akap-c p-c-ca -cakap kap deng dengan an anda anda”. ”. An Anda da te telah lah me menun nunjuk jukkan kan keadaan diri anda. Anda tidak perlu khawatir bebrbicara kepada orang itu karena anda and a tela telah h men menceri ceritakan takan situasi situasi anda anda,, yan yang g bag bagaim aimanap anapun un aka akan n seg segera era mereka mereka ketahui. keta hui. Itu tida tidak k aka akan n men menyemb yembukan ukan gag gagap ap and anda, a, teta tetapi pi aka akan n mem membant bantu u anda menjadi pembicara yang lebih baik.
Selanjutnya pada bagian 2, Larry memberikan petunjuk bagaimana cara memecah kebuntua keb untuan n ketika ketika aka akan n bercaka bercakap-cak p-cakap ap deng dengan an orang orang asing. asing. Misalnya Misalnya,, seb sebaikn aiknya ya menghin men ghindari dari mem memulai ulai percaka percakapan pan den dengan gan pertanya pertanyaan an yan yang g bersifa bersifatt “Ya/Tida “Ya/Tidak”. k”. Conto Contohny hnya. a. Topik Topik me meng ngena enaii cuaca cuaca,, pe perta rtanya nyaan an “apa “apakah kah cua cuaca ca yang yang gerah gerah ini ini mengga men ggangg nggu?” u?” han hanya ya aka akan n men mendapa dapatkan tkan jawaban jawaban “ya/tida “ya/tidak” k” teta tetapi pi deng dengan an topi topik k yang yan g sam sama a nam namun un gay gaya a yan yang g berbeda berbeda misalnya misalnya “musim “musim panas yan yang g kita alami alami membuat saya berpikir, adakah sebab tertentu yang menimbulkan cuaca panas ini? Bagaimana menurut anda?” tentu akan menghasilkan jawaban yang jauh lebih baik. Larry Larry jug juga a men menekan ekankan kan bah bahasa asa tubu tubuh h yan yang g wajar. wajar. Karena Karena jika memaksakan memaksakan diri
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
10
berp berpos ose e seca secara ra tida tidak k alam alami, i, anda anda akan akan me menj njad adii tida tidak k nyam nyaman an dan dan sang sangat at menggelikan. Dan kalau anda merasa tidak enak, anda akan terkesan berbohong, meski sebenarnya tidak.
Sela elanjutn jutnya ya,,
Larry rry
men ene ekank kanka an
hukum
perta ertam ma
percak rcakap apa an
ada dala lah h
MEND ME NDEN ENGAR GARKAN KAN.. Untuk Untuk me menj njadi adi pe pemb mbica icara ra yan yang g baik, baik, anda anda haru harus s me menj njadi adi penden pendengar gar yang baik. Mendengarkan Mendengarkan dengan seksama, akan dapat membantu anda memberi respon lebih baik.
Pada bagian 3, Pembicaraan sosial. Larry berbagitips cara menghadapi beberapa situasi situasi dal dalam am kehidupa kehidupan n sosial. sosial. Mulai Mulai dari memulai memulai percakap percakapan an di seb sebuah uah pesta pesta pernikahan
hingga
berbicara
dengan
seorang
tokoh.
Pada bagian 4 dikemukakan beberapa ciri-ciri pembicara terbaik. Menurut Larry ada delapan hal yang menjadi ciri-ciri pembicara yang baik, yaitu memandang suatu hal dari dari sudut sudut baru, baru, me memp mpun unyai yai pe peng ngeta etahu huan an yang yang luas luas,, antus antusias ias,, tidak tidak pe perna rnah h membicarakan diri sendiri, sangat ingin tahu, memberi ketegasan, memiliki selera humor, dan memiliki gaya bicara sendiri.
Pada Pad a bag bagian-b ian-bagi agian an selanju selanjutnya tnya Larry Larry King mem memberik berikan an tips dala dalam m men mengha ghadapi dapi beberap beb erapa a situasi situasi spesifi spesifik. k. Misalnya Misalnya,, ketika ketika melakuk melakukan an bloo blooper per ata atau u salah salah uca ucap, p, memberikan presentasi, wawancara kerja, atau ketika menjadi pembicara publik. Secara Secara keselur keseluruhan uhan,, buku ini ditu ditulis lis den dengan gan gay gaya a bah bahasa asa yang ringan diselin diselingi gi humor sehingga mudah diikuti. Larry juga memberikan contoh-contoh kongkrit dari pengalaman pribadinya sebagai seorang pembawa acara maupun pembicara. Daftar Pustaka
Seni berbicara kepada siapa saja, kapan saja, di mana saja. oleh Larry King 2008
MEMAHAMI FENOMENA BERBICARA
Ada tiga pertanyaan pertanyaan dan sekaligus sekaligus tiga jawaban: jawaban:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
11
A. Bicara baik baik atau diam. B. Manusia punya tugas besar di dunia. Salah satunya adalah untuk berbicara. Berbicara untuk saling mengingatkan dan mengajak manusia pada kebaikan. C. Meningkatkan kemampuan berbicara yang baik dan tahu kapan harus diam.
Tips Aa Gym:
1. Menahan diri saat berhadapan dengan orang yang marah; 2. Tujuan perkataan dan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan; 3. Berbicara di saat yang tepat; 4. Pilihlah kata-kata terbaik, saat terbaik, waktu terbaik dan tempat terbaik; 5. Sebelum Sebelum berkata-kata, berkata-kata, kata-kata adalah tawanan kita. Setelah itu, sebaliknya; 6. Bertanya pada diri sendiri, haruskah saya berbicara? 7. Kata-kata paling bernilai hanya ada dalam empat kasus yaitu: - Jika mendapat nikmat, bersyukur; - Jika mendapat musibah, bersabar; - Jika mendapat taufik, mengakui bahwa semua itu hanya karena berkat dan karuniaNya; - Jika tergelincir melakukan dosa, meminta ampun kepada-Nya. 8. Tidak sembarang berbunyi; 9. Percayalah, diam itu emas; 10. Perhatikan dengan siapa kita berbicara.
Tips Harun Yahya:
1. Berkata-kata dengan memuji-Nya; 2. Sering mengingat-Nya dalam berkata-kata; 3. Memanggil-Nya dengan nama-nama baik-Nya; 4. Berbicara dengan memahami bahwa Dia selalu bersama kita; 5. Berbicara dengan tidak mengasosiasikan-Nya dengan yang lain; 6. Berbicara dengan memahami ketidakberdayaan manusia di hadapan-Nya; 7. Berbicara dengan memahami bahwa setiap pekerjaan dan aktivitas hanya berjalan sesuai kehendak-Nya; 8. Menerapkan ajaran-Nya dalam berbicara; 9. Berbicara dengan memahami kepastian takdir-Nya; 10. Berbicara dengan memahami keberadaan hal-hal baik dalam segala sesuatu; 11. Berbicara dalam keadaan mempercayai-Nya; 12. Berbicara dengan memahami bahwa hidup ini hanya sementara; 13. Berbicara dengan menunjukkan perhatian pada persoalan benar dan salah sesuai ajaran-Nya; 14. Menghindari gaya bicara setan;
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
12
15. Bergabung dengan pembicaraan yang benar dan menghindar dari pembicaraan yang salah; 16. Berbicara dengan bijaksana; 17. Berbicara dengan ramah; 18. Berbicara benar; 19. Berbicara dengan penuh kepekaan; 20. Berbicara dengan logis; 21. Menyampaikan kabar baik; 22. Berbicara dengan membuat orang lain senang dan antusias; 23. Mengatakan yang terbaik; 24. Tidak berangkat bicara dari sisi yang rendah atau gelap dari diri, atau dari keinginan keinginan pribadi; 25. Bicara dengan mengukur, berbudi dan menghormati menghormati orang lain; 26. Berbicara dengan bersahaja; 27. Berbicara dengan toleransi dan memaafkan; 28. Tidak berbicara di belakang orang lain dan tidak menggosip; 29. Tidak berbicara dengan curiga dan memfitnah; 30. Tidak berbicara dengan mengejek; 31. Tidak berbicara dalam ketamakan dan iri hati; 32. Tidak membuat pernyataan yang kosong atau tidak berarti; 33. Tidak menginterupsi dan berbicara lemah lembut; 34. Berbicara dengan gaya dan cara yang dipahami lawan bicara; 35. Menghindari bicara hipokrit; 36. Tidak berbicara yang menimbulkan keragu-raguan; 37. Tidak berbicara dengan menyelidik dan mengorek-ngorek; 38. Tidak berbicara yang mendekatkan orang lain kepada setan; 39. Tidak berbicara yang menyulitkan atau menyudutkan orang lain; 40. Berbicara yang berpihak dan membela kebenaran dan keadilan.
Tips Mamarinta Omar Mababaya dan Dr.Norlain Dindang Mababaya: Mababaya:
1. Berbicara yang disenangi-Nya; 2. Berbicara setulusnya untuk hal-hal yang disenangi-Nya; disenangi-Nya; 3. Mengajak orang lain pada kebaikan dan kebenaran; 4. Berbicara dengan mengerti, bijak dan indah; 5. Berbicara sebagai orang yang memahami kebenaran dan memiliki keyakinan.
Well, berat sekali tugas kita. Dan kita harus menjawab yang mana: A, B, atau C?
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
13
Bergabunglah dengan milis BICARA di: http://groups.yahoo.com/group/bicara/
ETIKA BERBICARA Rabu, 9 April , 2008 oleh Riny Yunita
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
14
Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah satu cara cara yang yang efek efekti tiff bagi bagi kita kita untu untuk k berk berkom omun unik ikas asi. i. Deng Dengan an berb berbic icar ara a kita kita bisa bisa meny me nyam ampa paik ikan an ma maks ksud ud dan dan tu tuju juan an sert serta a buah buah piki pikira ran n kita kita deng dengan an cepa cepat. t. Namun alangkah bijaksananya jika kita memperhatikan cara berbicara maupun isi dan materi yang kita bicarakan. Jangan sampai ungkapan “banyak bicara banyak berdosa” sampai menjangkiti kita. Maksud kita hendak mengkomunikasikan sesuatu malah menjadi ajang memperpanjang daftar dosa. Semoga kita terhindar dari hal yang
demikian.
Ada banyak etika, adab dan sopan santun dalam berbicara yang diketahui dan dianut oleh masyarakat. Salah satu acuan yang dapat kita pedomani adalah adab berbicara di Minang Kabau Sumatera Barat yang dikenal dengan “ Kato nan Ampek ” yaitu yaitu ada adab b berbica berbicara ra dib dibedak edakan an atas empat ( ampek ) jen jenis is audie audience nce ata atau u lawa lawan n komunikasi kita, sebagai berikut:
1. Kato Mandaki Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau dituakan dan lebih dihormati karena jabatan dan kedudukannya. 2. Kato Mandata Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan teman sebaya atau rekan kerja. 3. Kato Malereng Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan kita dan keluarga seperti ipar, besan, sumando, mamak rumah. 4. Kato Manurun Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih muda ataupun kepada bawahan.
Selain adab dan pemilihan kata dalam berkomunikasi, perhatikan juga materi atau isi pembicaraan kita. Berikut ini ada beberapa materi yang suka dijadikan topik dalam pembicaraan dan dikhawatirkan dapat menjerumuskan kita pada pembicaraan yang berpotensi dosa.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
15
Membicarakan Membicarakan kelebihan diri sendiri
Pembicaraan jenis ini disatu sisi diyakini bisa meningkatkan rasa percaya diri/self esteem. Dan baik juga untuk meningkatkan meningkatkan citra positif yang bisa memacu semangat dalam beraktifitas. Namun harus diwaspadai jika pembicaraan ini terlalu berlebihan bisa menimbulkan kesombongan. Membicarakan Membicarakan kekurangan diri sendiri
Pembica Pem bicaraan raan jen jenis is ini bergun berguna a untu untuk k introspe introspeksi ksi diri diri seh sehingg ingga a den dengan gan men menyada yadari ri kekuran kekurangan gan kita bisa men mengup gupayak ayakan an perbaika perbaikan n diri diri unt untuk uk men mening ingkatka katkan n kua kualitas litas hidup selanjutnya. Namun jika berlebihan dan sampai pada penyesalan-penyesalan yang yan g keterlal keterlaluan uan apa apalag lagii meratap meratapii nasib nasib aka akan n berakib berakibat at buruk buruk terhada terhadap p ting tingkat kat percaya diri yang bisa membuat kehilangan semagat hidup. Membicarakan Membicarakan kelebihan orang lain
Kelebihan orang lain dapat memotivasi kita untuk berbuat hal yang sama jika kita dan lingkungan menganggapnya sebagai sesuatu yang baik dan layak ditiru. Tapi jika terlalu berlebihan berlebihan dan sampai mengidolakan mengidolakan apalagi apalagi sampai mengkultuskan mengkultuskan seseorang akan berakibat tidak sehat untuk jiwa. Membicarakan Membicarakan kekurangan orang lain
Topik Topik ini merupak merupakan an yang pal paling ing sena senang ng dib dibicar icarakan akan orang orang dima dimana. na. Info Infotain tainmen mentt yang yang me memu muat at berb berbag agai ai skan skanda dall dan dan kebob kebobrok rokan an moral moral sang sangat at dige digema mari ri dan dan mempuny mem punyai ai rating rating yan yang g ting tinggi. gi. Pem Pembica bicaraan raan ini yan yang g leb lebih ih pop populer uler disebut disebut gos gosip, ip, gunjing atau ghibah sering menjadi topik sehari-hari dan sebagian dari kita sangat senang sen ang dan bah bahkan kan men menikma ikmati ti pem pembica bicaraan raan ini. ini. Alangkah Alangkah bijaksa bijaksanany nanya a jika kita menyika men yikapi pi fen fenomen omena a ini seb sebaga agaii aja ajang ng introsp introspeksi eksi buk bukanny annya a malah malah men menu u uta utama ma untuk dijadikan pembicaraan hangat setiap harinya. Banyak Ban yak sekali sekali pep pepatah atah dan ung ungkapa kapan n bijak bijak yang mengingatka mengingatkan n kita untuk leb lebih ih berhati berhati-hati -hati dalam bertutu bertuturr kata agar kita tida tidak k terlibat terlibat dal dalam am pem pembica bicaraan raan yan yang g mengandung dosa. Jika tidak terlalu penting “ Silent is Gold ” sangat bijak diterapkan. Ataupun kalau harus harus ada kata-kata yang hendak hendak disampaikan pilihlah pilihlah kata-kata yang tepat, tep at, jan jangan gan sam sampai pai men menyakit yakitii perasaa perasaan n orang orang lain lain yan yang g men mendeng dengarnya arnya karena karena “Kata-kata bisa lebih tajam dari pedang ”. ”.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
16
Komunikasikanlah sesuatu dengan kata-kata yang tepat dan dengan cara yang baik jangan janga n sampai menjadi bumerang bagi bagi diri sendiri sebagaimana ungkapan ungkapan “ Mulutmu harimau harimaumu mu akan menerkam menerkam kepalam kepalamu u ”. Apa Apalagi lagi kalau kalau kata kata-kata -kata yang diu diucapk capkan an
meru me rupa paka kan n ucap ucapan an yang yang tida tidak k bena benarr at atau au beru berupa pa kebo keboho hong ngan an dan dan samp sampai ai menimbulkan fitnah karena “ Fitnah lebih kejam dari pembunuhan ”. Alangkah besar dampak suatu kebohongan kebohongan yang dituduhkan pada orang lain bahkan lebih buruk dari menghilangkan nyawa sekalipun. Jadi, walau “ lidah tak bertulang ” tapi pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan hubungan antar sesama manusia. Jagalah lisan, pe perha rhatik tikan an et etika ika ketik ketika a berb berbica icara ra,, semo semoga ga kita kita semua semua me menja njadi di lebih lebih bijak bijaksan sana a karenanya.
Ditulis dalam Personality | yang berkaitan Artikel berkaitan Artikel,, Etika Etika,, Personality Personality,, renungan | 4 Tanggapan
KETERAMPILAN BERBICARA RHETORIKA DAN BERBICARA EFEKTIF Disusun oleh : Drs. Arman Agung
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
17
Deng Dengan an mu mulut lut kita kita dap dapat at berbi berbicar cara. a. Be Berb rbica icara ra adal adalah ah me merup rupaka akan n suatu suatu aktivitas kehidupan manusia normal yang sangat penting, karena dengan berbicara kita kita
dapa dapatt
berk berkom omun unik ikas asii
anta antara ra
sesa sesama ma
manu ma nusi sia, a,
meny me nyat atak akan an
pend pendap apat at,,
menyampaikan menyampaikan maksud dan pesan, mengungkapkan perasaan dalam segala kondisi emosional dan lain sebagainya. Kalau Kalau diam diamati ati dala dalam m keh kehidup idupan an seh sehari-h ari-hari, ari, ban banyak yak dida didapati pati orang orang yan yang g berbica berbicara. ra. Namun Namun tida tidak k semua semua orang orang dida didalam lam berbica berbicara ra itu mem memiliki iliki kemampu kemampuan an yang baik didalam menyampaikan isi pesannya kepada orang lain sehingga dapat dime dimeng ngert ertii sesua sesuaii den denga gan n kein keingin ginan annya nya,, deng dengan an kat kata a lain, lain, tidak tidak semua semua orang orang memiliki kemampuan yang baik didalam menyelaraskan atau menyesuaikan dengan detail yang tepat antara apa yang ada dalam pikiran atau perasaannya dengan apa yang yan g diucapka diucapkannya nnya seh sehingg ingga a orang orang lain yang men mendeng dengarka arkannya nnya dap dapat at mem memiliki iliki pengertian dan pemahaman yang pas dengan keinginan si pembicara. Untuk Untuk pe peny nyam ampai paian an hal-h hal-hal al yan yang g seder sederha hana na mu mung ngkin kin bukan bukanlah lah suatu suatu masalah, masalah, akan tetapi untuk menyampaikan suatu ide/gagasan, pendapat, penjelasan terhadap terhadap sua suatu tu permasal permasalahan ahan,, ata atau u men menjaba jabarkan rkan sua suatu tu tem tema a sent sentral, ral, bia biasany sanya a memilik mem ilikii ting tingkat kat kesulitan kesulitan yang cukup cukup ting tinggi gi bag bagii seorang seorang pem pembicar bicara a yang belum terbiasa, terbiasa, bahkan tidak semua orang mampu melakukannya melakukannya dengan baik. Dibutuhkan Dibutuhkan suatu keterampilan atau kecakapan dengan proses latihan yang secukupnya untuk dapat tampil dengan baik menjadi seorang pembicara yang handal. Keterampilan berbicara pada dasarnya harus dimiliki oleh semua orang yang didal didalam am kegi kegiata atann nnya ya me memb mbutu utuhk hkan an kom komun unika ikasi, si, baik baik yan yang g sifat sifatnya nya satu satu arah arah maupun yang timbal balik ataupun keduanya. Seseorang yang memiliki memiliki ketermapilan ketermapilan berbicara yang baik, akan memiliki kemudahan didalam pergaulan, baik di rumah, di kanto kantor, r, ma maup upun un di te temp mpat at lain. lain. Deng Dengan an keter keteram ampil pilann annya ya seg segal ala a pe pesa san n yang yang disampa disampaikan ikannya nya aka akan n mud mudah ah dicerna, dicerna, seh sehingg ingga a komunika komunikasi si dap dapat at berjala berjalan n lan lancar car dengan siapa saja. Disadari bahwa keterampilan berbicara seseorang, sangat dipengaruhi oleh dua faktor pen penunja unjang ng utam utama a yaitu yaitu inte internal rnal dan ekstern eksternal. al. Faktor Faktor inte internal rnal ada adalah lah segala sesuatu potensi yang ada di dalam diri orang tersebut, baik fisik maupun non fisik (psykhis), faktor pisik adalah menyangkut dengan kesempurnaan organ-organ tubuh yang digunakan digunakan didalam didalam berbicara misalnya, pita suara, suara, lidah, gigi, dan bibir, bibir, sedang sed angkan kan faktor faktor non fisik fisik dian diantara taranya nya ada adalah lah:: kepriba kepribadian dian (kharism (kharisma), a), karakter karakter,, temparamen, temparamen, bakat (talenta), cara berfikir dan tingkat intelegensia. intelegensia. Sedang Sedangkan kan faktor eksternal eksternal misalnya tingkat pendidikan, kebiasaan, dan lingkungan lingkungan pergaulan. pergaulan. Namun demikian, kemampuan atau keterampilan berbicara tidaklah secara otomatis dapat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
18
diperoleh atau dimiliki oleh seseorang, walaupun ia sudah memiliki faktor penunjang utama uta ma baik inte internal rnal mau maupun pun ekstern eksternal al yan yang g bai baik. k. Kem Kemampu ampuan an atau keteramp keterampilan ilan berbi berbicar cara a yang yang baik baik dapa dapatt dim dimili iliki ki deng dengan an jala jalan n me mega gasa sah h dan dan me meng ngola olah h serta serta melatih seluruh potensi yang ada. Pada Pad a das dasarny arnya a seorang seorang pem pembica bicara ra yang han handal dal ada adalah lah seseoran seseorang g yan yang g ketika ia berbicara, baik dalam komuniasi formal (presentasi, ceramah, dll.) maupun informal info rmal (pergau (pergaulan) lan) mem memiliki iliki day daya a tarik tarik yan yang g rhetoris (mempesona ) den dengan gan isi pembicaraan pembicaraan yang efektif (sistematis, benar/tepat, singkat dan jelas dengan bahasa yang tepat) sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dengan jelas dan tergugah perasaannya. Sing Singkat katnya nya,, semua semua orang orang apapu apapun n profe profesin sinya ya,, bila bila didal didalam am keg kegia iatan tannya nya menggunakan mengg unakan komunikasi (pembicaraan) sebagai sarananya, maka ia perlu memiliki memiliki keteram keterampilan pilan berbicara berbicara,, terlebih terlebih lag lagii seb sebaga agaii seorang seorang tena tenaga ga pen pendidi didik, k, pen penyiar yiar,, atupun profesi lainnya.
RHETORIKA
Salah satu dari sekian banyak jenis keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang adalah keterampilan berbicara atau seni berbicara. Hal ini menjadi penting bahkan sangat urgen, karena tak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan ini sebagai manusia normal kita tidak mungkin lari dari kenyataan bahwa kita dalam berinteraksi dengan sesama manusia harus menggunakan suatu bentuk atau cara yang disebut komunikasi, khususnya bahasa verbal atau lisan. Nuansa ini memberikan aksentuasi kepada kemampuan manusia di dalam menggunakan lambang-lambang kata, simbol-simbol maupun isyarat lainnya dalam proses komunikasinya sehingga tujuan komunikasi tercapai. Di dalam kenyataannya kenyataannya bahwa proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia, baik secara pribadi maupun secara secara kelompo kelompok k tida tidak k jarang jarang dite ditemuka mukan n ada adanya nya keg kegaga agalan lan di dal dalam am men mencapa capaii tujuan komunikasi. Hal ini disebabakan disebabakan oleh adanya kekurangmampuan kekurangmampuan komunikator dalam dal am men mengap gaplikas likasikan ikan secara secara lebih lebih bai baik k lamban lambang-lam g-lambang bang kata kata,, simbol-s simbol-simb imbol ol maupun mau pun isyarat isyarat lainnya lainnya dala dalam m proses proses kom komunika unikasi, si, ata atau u mun mungkin gkin jug juga a disebab disebabkan kan oleh oleh fakt faktor or lain lainny nya a yang yang tida tidak/ k/ku kura rang ng me meng ngun untu tung ngka kan n bag bagi kond kondis isii di saat saat berlangsungnya proses komunikasi tersebut. Dari Dari fen fenome omena na terse tersebu butt di at atas as ma maka ka seora seorang ng komun komunika ikator tor dal dalam am profes profesii apap apapun un yang yang me meng nggu guna naka kan n baha bahasa sa lisa lisan n seba sebaga gaii me medi dia a peny penyam ampa paia iann nnya ya,, dipand dip andang ang perlu perlu mem membeka bekalili diri dengan suatu keteramp keterampilan ilan atau seni di dal dalam am berbicara berbicara atau dalam istilahnya “Rhetorika”.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
19
a.
Pengertian/Defenisi Rhetorika Rhetorik Rhetorika a dap dapat at dia diartika rtikan n secara secara “etimol “etimologi” ogi” dan “termin “terminolog ologi”. i”. Ada Adapun pun hal
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Secara etim timologi (berdasarkan asal kata), rhetorika berasal dari : Bahasa Bah asa Lati Latin n (Yunani (Yunani kuno) “Rhetoric “Rhetorica” a” yang artinya sen senii
-
berbicara. Bahasa Inggris “Rhetoric” yang berarti kepandaian berpidato
-
atau berbicara. 2.
Secara te terminologi (p (pengertian se secara is istilah) a ad dalah : Didalam bahasa bahasa Inggris rhetorika rhetorika dikenal dengan istilah “The art of speaking” speaking”
yang artinya seni di dalam berbicara atau bercakap. bercakap. Sehingga Sehingga secara sederhana sederhana dapat dikemukakan bahwa rhetorika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari atau mem mempers persoalk oalkan an ten tentang tang bag bagaima aimana na caranya caranya berbicar berbicara a yang mem mempuny punyai ai daya tarik yan yang g mem mempeso pesona, na, seh sehing ingga ga orang orang yan yang g men mendeng dengarka arkannya nnya dap dapat at mengerti dan tergugah perasaannya. Sebagai Seb agai bah bahan an kom kompara parasi si (pemban (pembanding ding)) mak maka a berikut berikut ini ada beb beberap erapa a defe defeni nisi si yang yang dike dikemu muka kaka kan n oleh oleh bebe bebera rapa pa paka pakarr di bida bidang ng rhet rhetor orik ika a yang yang diantaranya adalah : 1.
Richard E. E. Yo Young cs cs, me mengatakan ba bahwa rhetorika ad adalah ililmu ya yang
meng me ngaja ajarka rkan n baga bagaima imana na kita kita me meng ngga garap rap ma masa salah lah wica wicara-t ra-tutu uturr kat kata a secara secara heiristik, epistomologi untuk membina saling pengertiandan kerjasama. 2.
Socrates me mengemukakan ba bahwa rh rhetorika me mempersoalkan te tentang
bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya. Karena dengan dialog kebenaran dapat timbul dengan sendirinya. 3.
Plato me mengungkapkan ba bawha rh rhetorika ad adalah ke kemampuan di didalam
meng me ngapl aplika ikasik sikan an baha bahasa sa lisan lisan yang yang sempu sempurna rna dan dan me merup rupaka akan n jalan jalan bag bagii seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan sempurna. 4.
Drs. Ton Kertapati mengartikan rhetorika sebagai kemampuan
seseorang untuk menyatakan pikiran dan perasaannya dengan menggunakan lambang-lambang bahasa. Dari beberapa defenisi tersebut di atas, apapun defenisi dan siapapun yang mengemukakannya semua mengacu dan memberi penekanan kepada kemampuan menggu men ggunaka nakan n bah bahasa asa lisan lisan (berbica (berbicara) ra) yang bai baik k den dengan gan mem memberik berikan an sen sentuha tuhan n gaya (seni) didalam penyampaiannya penyampaiannya dengan tujuan untuk memikat/menggugah memikat/menggugah hati pendengarnya dan mengerti dan memahami pesan yang disampaikannya. Kema Ke mamp mpuan uan un untuk tuk me menj njadi adi pe pemb mbica icara ra yang yang hand handal al tidak tidakla lah h dipe diperol roleh eh secara secara otomatis atau hanya mengan mengandalkan dalkan bakat yang besar dan pembawaan pembawaan (kharismatik) (kharismatik)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
20
semata, tetapi juga dapat dipelajari dan atau melalui latihan yang banyak (Dr. Dale Carnigie).
b.
Latar Belakang Sejarah Istilah rethorika muncul bermula di Yunani sekitar abad ke-5 sebelum masehi.
Pada saat itu adalah merupakan masa kejayaan Yunani sebagai pusat kebudayaan barat dan para filsufnya saling berlomba untuk mencari apa yang mereka anggap sebagai kebenaran. Pengaruh kebudayaan Yunani ini menyebar sampai ke dunia timur seperti Mesir, India, Persia, bahkan Indonesia dan lain-lain. Rhetorika mulai berkembang pada jaman Socrates, Plato, dan Aristoteles. Selanjutnya rhetorika kemudian berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan, dan yang dianggap sebagai guru pertama dalam ilmu rhetorika adalah Georgias (480 – 370 SM).
c.
Jenis-Jenis Rh Rhetorika Dari Dari seg segii kepenti kepentinga ngannya nnya atau tujuan yan yang g ing ingin in dicapa dicapai, i, rhetorik rhetorika a dap dapat at
dibagii dalam dua bahag dibag bahagian, ian, yaitu : 1.
Rhetorika Persuasif
Rhetor Rhetorika ika pe persu rsuas asif if adala adalah h rhetor rhetorika ika yang yang bertu bertujua juan n me memp mpeng engaru aruhi hi orang orang dengan tidak begitu memperhatikan/mempertimbangk memperhatikan/mempertimbangkan an nilai-nilai nilai-nilai kebenaran dan moralitas. Rhetorika yang seperti ini dapat kita jumpai dimana-mana, contohnya adalah ada lah rhetorik rhetorika a yan yang g dig digunak unakan an ole oleh h seba sebagian gian besar pen penjual jual oba obatt kaki kaki lima lima dalam menawarkan dagangannya, dll. 2.
Rhetorika Dialektika
Rhetorika dialektika yang sering juga disebut dengan rhetorika psikologi, adalah rhetor rhetorika ika yang yang mu muncu ncull seba sebaga gaii keba kebalik likan an dari dari rheto rhetorik rika a pe persu rsuasi asif, f, dim diman ana a rhetorika ini sangat memperhatikan memperhatikan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, moralitas dan sifatnya dapat menenangkan jiwa manusia. Tujuan utama rhetorika ini mengarah kepada kepada pem pembin binaan aan spiritua spiritual. l. Rhetorik Rhetorika a yan yang g seperti seperti ini umu umumnya mnya dig digunak unakan an didalam ceramah-ceramah agama.
d.
Tujuan Rhetorika Tuju Tujuan an rhetor rhetorika ika adal adalah ah beru berusah saha a un untuk tuk me membe mbentu ntuk k opin opinii pu publi blik k ata atau u
menggiring pendapat umum ke arah pendapat pembicara, atau minimal pendengar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
21
(audien (audience) ce) tida tidak k mem membanta bantah h terhadap terhadap apa yang dikemuka dikemukakan kan oleh si pem pembica bicara ra (komunikator).
e.
Langgam-Langgam Da Dalam Rh Rhetorika Dalam Dalam rhetorik rhetorika a lan langga ggam m diartikan diartikan sebagai sebagai cara, cara, ragam, ragam, ata atau u gay gaya a sua suatu tu
bahasa (pembicaraan). (pembicaraan). Langg Langgam-langgam am-langgam rhetorika dapat dibagi atas : 1.
Langgam Agitasi
Langga Lan ggam m agi agitasi tasi ada adalah lah lan langga ggam m yang kebanyakan kebanyakan dipa dipakai kai dala dalam m rhetorik rhetorika a persuasif. persuasif. Langga Langgam m ini biasanya digunakan untuk membakar semangat, misalnya oleh demonstran. 2.
Langgam Teater
Langgam teater adalah langgam yang digunakan oleh para pemain teater dalam berdialog. 3.
Langgam Agama
Langgam agama adalah langam yang biasa digunakan oleh para muballigh atau para pendeta dalam penyampaian ceramahnya.
f.
Fakto aktorr-F Fakto torr Yang Mempe pen ngaruh ruhi Keberha rhasila silan n Rhe Rheto tori rika ka Kebe Ke berha rhasil silan an suatu suatu rhetor rhetorika ika didal didalam am berb berbica icara ra sang sangat at diten ditentuk tukan an ole oleh h
beberapa faktor, antara lain: 1.
Situasi
Situasi yang dimaksudkan adalah hal-hal yang menyangkut menyangkut keadaan atau kondisi saat pembicaraan/ceramah pembicaraan/ceramah sedang berlangsung. berlangsung. Hal-hal yang perlu diperhatikan diperhatikan adalah: a.
Tingkat pe p engetahuan pe pendengar. Ya Y aitu me menyangkut la l atar
belakang level pengetahuan dari pendengar (audience). b.
Formal atau informal. Hal ini menyangkut apakah kita
berbicara dalam suatu situasi yang formal (forum resmi) atau dalam situasi biasa atau kekeluargaan (informal) c.
Sedih atau gembira. Berbicara di depan orang yang berada
dalam situasi sedih tentunya sangat berbeda dibandingkan dengan ketika kita tampil berbicara di depan orang yang sedang dalam keadaan gembira. Untuk itu itu
seor seoran ang g
pemb pembic icar ara a
haru harus s
meng me nget etah ahui ui be betu tull
situ situas asii
dan dan kond kondis isii
pendengarnya. 2.
Ruang
Hal ini adalah tentang tempat dimana kita sedang berbicara, misalnya di dalam ruangan gedung ataukah di lapangan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
22
3.
Waktu
Yang Ya ng dima dimaks ksud udka kan n deng dengan an wakt waktu u disi disini ni adal adalah ah,, disa disamp mpin ing g wakt waktu u yang yang sebenarnya yaitu apakah pagi, siang, sore atau malam, juga tentang isi materi yang akan dibicarakan, apakah hal tersebut masih aktual ataukah sudah usang atau basi. 4.
Tema
Sebua Se buah h tem tema a sang sangat at pe penti nting ng artin artinya ya dalam dalam suatu suatu pe pemb mbica icaraa raan, n, seh sehin ingg gga a didalam pembicaraan seorang pembicara ia dapat fokus atau terarah. Sangat disarank disarankan an seo seorang rang pem pembica bicara ra han hanya ya men menggu ggunaka nakan n satu tem tema a pem pembica bicaraan raan sehing didalam pembicaraannya ia tidak ngawur atau mengambang yang dapat mengak men gakibatk ibatkan an isi pem pembica bicaraan raan susah susah dip dipaham ahamii ole oleh h pen pendeng dengar. ar. Namun Namun jika terpaksa terpaksa harus harus leb lebih ih dari dari satu satu,, mak maka a selesaik selesaikanla anlah h satu tema pem pembica bicaraan raan kemudian pindah ke tema yang lainnya. 5.
Isi atau Materi
Isi pembicaraan hendaknya sesuai dengan tema yang telah dipersiapkan dipersiapkan dengan mantap sebelumnya dan menarik minat pendengar. Daya tarik suatu materi juga akan sangat menentukan keberhasilan suatu pembicaraan. Adapun yang dapat menjadi pemicu rasa ketertarikan pendengar diantaranya adalah : Up to date date,, ma masa sala lah h yang yang dibi dibica cara raka kan n adal adalah ah
masalah yang sedang hangat-hangatnya di dalam masyarakat. Merupak Merupakan an sua suatu tu yan yang g men menyang yangkut kut kepentin kepentingan gan
pendengar. Masala Mas alah h yang men mengan gandung dung pertenta pertentanga ngan n pub publik, lik,
benar-salah, baik-buruk. Sesuai dengan kemampuan logika pendengar, dll.
6.
Teknik Penyajian
Tekni Teknik k yang yang dim dimaks aksud udkan kan disin disinii adala adalah h caracara-ca cara ra yang yang dig diguna unakan kan didal didalam am berbicara, berbicara, meliputi meliputi : a.
Kemampuan menggunakan bahasa lisan dengan baik.
Dala Dalam m hal hal ini ini seo seora rang ng pe pembi mbicar cara a henda hendakny knya a me memi milik likii kema kemamp mpua uan n ta tata ta bahasa yang baik, artikulasi yang jelas dan tidak cadel, intonasi yang menarik (tidak monoton), aksen yang tepat, dan tidak terlalu banyak menggunakan istilah yang tidak perlu. b.
Ekspresi (air muka) yang menarik, mi misalnya: ttiidak cemberut,
tidak pucat, tidak merah, dan sebagainya. Ekspresi dalam berbicara sangat penting untuk memikat minat dengar atau rasa ingin tahu dari pendengar.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
23
c.
Stressing ((rredance), ya yaitu ke kemampuan se seorang pe pembicara
untuk un tuk me memb mberi erikan kan pe penek nekana anan n pa pada da ma masal salahah-ma masa salah lah inti inti ata atau u pe penti nting ng didalam pembicaraannya, misalnya dengan pengulangan-pengulangan yang sepe seperlu rlunya nya,, ata atau u deng dengan an pe penek nekana anan-p n-pen eneka ekanan nan terte tertentu ntu dalam dalam nada nada pembicaraan. d.
Kemampuan me m emberikan re r efreshing (p ( penyegaran) de d engan
menyelipkan intermezzo, yaitu dengan menyelingi pembicaraan dengan halhal lain yang berhubungan berhubungan yang menga mengandung ndung kelucuan, baik itu pengalaman sendiri sen diri ata atau u sebuah sebuah ane anekdot kdot,, deng dengan an tida tidak k men mengura gurangi ngi nilai nilai pem pembicar bicaraan aan.. Hal ini ini dim dimaksu aksudk dkan an agar gar pend penden enga garr tida tidak k te terl rlal alu u stre stress ss yang yang bisa bisa menimbulkan kejenuhan atau kebosanan dalam mengikuti pembicaraan kita. e.
Kepribadian
atau
personality.
Dalam
hal
ini
yang
dimaksu dim aksudkan dkan ada adalah lah disampi disamping ng day daya a pesona pesona ata atau u kharisma kharismatik tik seseora seseorang, ng, juga meliputi nilai-nilai nilai-nilai pribadi pribadi seorang pembicara, diantaranya: diantaranya: jujur, cerdik, berani, bijaksana, berpandangan baik, percaya diri, tegas, tahu diri, tenang dan tenggang rasa.
BERBICARA EFEKTIF
Tampil Tampil berbica berbicara ra den dengan gan han hanya ya men mengan gandalka dalkan n tekn teknik ik rhetorika rhetorika,, nam nampakn paknya ya tidaklah cukup untuk menjadi menjadi seorang pembicara yang handal. Karena bagimanapun bagimanapun heba ebatnya tnya
daya daya
peso pesona na
yang yang
diti ditimb mbul ulka kan n
oleh oleh seor seora ang
pemb pembic icar ara a
dala dalam m
penamp pen ampilann ilannya ya tanp tanpa a didu didukun kung g ole oleh h efektifita efektifitas s pem pembicar bicaraan aan yan yang g diba dibawaka wakannya nnya,, maka mak a apa yan yang g disampai disampaikann kannya ya itu aka akan n berlalu berlalu begitu saja tanpa men menimbu imbulkan lkan kesan yang mendalam, atau dengan kata lain efek pesan yang disampaikannya itu hanya bertahan sampai selesainya pembicaraan, begitu pembahasan selesai maka selesai pulalah segalanya. Untuk itulah maka disamping seorang pembicara perlu memiliki rhetorika yang baik, bai k, ia jug juga a perlu perlu men mengua guasai sai apa yang disebut disebut berbica berbicara ra yan yang g efe efektif. ktif. Berbicara Berbicara efektif merupakan sarana penyampaian ide kepada orang atau khalayak secara lisan dengan cara yang mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengarnya. Hal itu dapat terjadi jika pembicaraannya sistematis, benar, tepat dan tidak berbelit-belit dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
1.
Dasar-Dasar Berbicara Efektif
Pada dasarnya dasarnya berbica berbicara ra efektif efektif pad pada a kesempa kesempatan tan apa apapun pun terdiri terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu pembukaan, isi atau inti permasalahan, dan penutup.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
24
a.
Pembukaan
Pembukaan adalah bagian awal dari setiap pembicaraan. Pembukaan termasuk bagian bag ian pen penting ting karena karena turut turut men menentuk entukan an sukses sukses tida tidaknya knya sua suatu tu pem pembica bicaraan raan.. Bila Bila pemb pembuk ukaa aan n suda sudah h berh berhas asil il me meng nggu guga gah h mina minatt deng dengar ar oran orang, g, ma maka ka kesuksesan pembicaraan sudah 50 % ada ditangan si pembicara. Sebaliknya, bila pembukaannya saja sudah membosankan, maka kegagalan penyampaian pesan pesan dap dapat at dikatak dikatakan an suda sudah h 90%, 90%, karena karena yakinla yakinlah h bah bahwa wa pem pembica bicara ra aka akan n diabaikan atau tidak akan diperhatikan oleh pendengar. Pembuka Pem bukaan an seyogya seyogyanya nya dilakuk dilakukan an pal paling ing lama lama lima men menit. it. Dan dih diharap arapkan kan waktu lima menit tersebut dapat memberikan kesan yang menyenangkan dan menarik minat bagi para pendengar sehinga para pendeng pendengar ar bersedia menyimak menyimak pembicaraan selanjutnya dengan seksama. Pada acara formal, misalnya pidato, isi “Pembukaan” biasanya terdiri dari salam kepada orang/pejabat atau tokoh setempat yang hadir, ucapan terima kasih atas kesempa kesempatan tan yan yang g dib diberik erikan, an, dan ula ulasan san sekilas sekilas tent tentang ang mas masalah alah yang aka akan n dibicarakan. Pembuka Pem bukaan an seb sebaikn aiknya ya mem memuat uat common dari pen pendeng dengar. ar. Misalnya Misalnya common interest interest dari berb berbica icara ra ten tentan tang g hal-h hal-hal al aktua aktuall yang yang sedan sedang g te terja rjadi di yang yang me menj njadi adi baha bahan n pembicaraan pembicaraan yang hangat di masyarakat, walaupun mungkin tidak ada kaitannya dengan yang akan dibicarakan. Bisa juga disisipkan beberapa lelucon/anekdot segar yang dapat menggugah perhatian dan simpati orang. Alangkah baiknya apab apabil ila a
lelu leluco con n
at atau au “pen “penye yega gar” r” te ters rseb ebut ut seca secara ra tida tidak k
lang langsu sung ng dapa dapatt
disambungkan dengan inti masalah.
Bila kata pembukaan berhasil, perhatian pendengar secara halus dapat ditarik ke inti permasalahan. permasalahan. Pembukaan Pembukaan pada setiap setiap kesempatan kesempatan pembicaraan pembicaraan sangat berbeda, tergantung pada misi, sifat, lawan bicara, dan suasana pembicaraan.
1)
Misi Pembicaraan
Pembukaan Pembukaan dipengaruhi dipengaruhi oleh misi pembicaraan. pembicaraan. Yang dimaksudkan dengan misi pembicaraan di sini adalah tujuan pertemuan atau pembicaraan dan tugas yang dibebankan kepada si pembicara untuk disampaikan kepada hadirin
2)
Sifat Pembicaraan
Pembukaan Pembukaan dipengaruhi oleh sifat pembicaraan, pembicaraan, apakah serius, resmi, atau tidak sama sekali. Pembukaan di depan forum resmi, misalnya pertemuan atau rapat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
25
dina dinas s yang yang diha dihadi diri ri oleh oleh peja pejaba batt kant kantor or bers bersan angk gkut utan an dan dan para para peja pejaba batt pemerintah, sifatnya sangat formal yang biasanya akan mengikuti tatanan yang sudah baku dalam acara resmi. Dalam hal ini, pembukaan harus benar-benar mencerminkan mencerminkan keseriusan dari acaranya. “Pembukaan” “Pembukaan” pembicaraan pembicaraan atau pidato dapat dap at disisipi disisipi “penyeg “penyegaran aran”” den dengan gan sedikit sedikit hum humor, or, dan bisa dilakukan dilakukan den dengan gan santai tapi dengan tidak menghilangkan keseriusan acara.
3)
Lawan Bicara
Lawan bicara turut menentukan “pembukaan” pembicaraan. Lawan bicara atau pe pend ndeng engar ar bisa bisa dikat dikateg egori orikan kan dala dalam m dua dua baha bahagi gian, an, yaitu yaitu kelom kelompo pok k at atau au perseorangan. perseorangan. Pembicaraan Pembicaraan dengan perseorangan (seseorang), (seseorang), pembukaannya pembukaannya biasanya lebih diwarnai dengan gaya yang sifatnya kekeluargaan, apalagi kalau keduanya sudah akrab. Namun apabila pembicara dengan lawan bicara belum akrab benar maka pembukaan disampaikan seperlunya hingga dirasa suasana suda sudah h “han “hanga gat”, t”, kemu kemudi dian an kita kita dapa dapatt ma masu suk k ke ma masa sala lah h inti inti yang yang akan akan disampaikan. Berbe Be rbeda da jika jika pe pemb mbica icaraa raan n dilak dilakuka ukan n diha dihada dapan pan bany banyak ak orang orang ma maka ka haru harus s diper dip erha hatik tikan an siap siapa a siap siapa a yan yang g me menj njadi adi lawa lawan n bica bicara, ra, pe pemb mbuka ukaann annya ya harus harus ditujukan kepada semua hadirin. Disamping itu, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah: usia, status sosial, bahasa dari lawan bicara, karena ini berkaitan dengan adat kesopanan yang juga akan sangat menentukan minat dengar dari lawan bicara.
4)
Suasana
Suasana juga ikut menentukan bagaimana pembukaan suatu pembicaraan. Baik isi maupun pola tutur bahasa bahkan nada bicara yang digunakan adalah sangat erat hubungannya dengan suasana yang berlangsung atau yang dihadapi oleh pemb pembic icar ara. a. Ka Kare rena nany nya a pemb pembic icar ara a haru harus s me mema maha hami mi betu betull suas suasan ana a yang yang dihadap dihadapinya inya untuk memulai atau membuka suatu pembicaraan, apakah gembira, sedi sedih, h, sant santai ai at atau au suas suasan ana a yang yang lain lainny nya. a. Pe Pemb mbuk ukaa aan n pemb pembic icar araa aan n at atau au sambu sambutan tan dan dan seje sejenis nisnya nya,, pa pada da suatu suatu acara acara pe pema makam kaman an jang jangan an samp sampai ai disamakan seperti pada pembukaan acara ulang tahun, atau sebaliknya.
b.
Isi/Inti Pembicaraan
Inti pembicaraan merupakan bagian paling pokok dalam pembicaraan. Bagian ini merupakan tujuan dari pembicaraan. Dalam bagian inilah rincian permasalahan akan dibahas.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
26
Dalam Dalam acara-aca acara-acara ra tertentu tertentu,, misalnya misalnya diskusi, diskusi, seminar seminar,, saraseha sarasehan, n, bia biasany sanya a penyampaian inti permasalahan tidaklah perlu terlalu mendetail, melainkan hanya pada pa da butir butir-bu -butir tir po pokok koknya nya saja sajalah lah yang yang disa disampa mpaika ikan. n. Pe Penya nyamp mpaia aian n yang yang mendetail biasanya disampaikan dalam forum tanya jawab.
Isi pembicaraan harus dapat disampaikan secara lengkap dengan sistematis dan tidak berkepanjangan atau bertele-tele. Pembicara harus konsisten dengan inti perm permas asal alah ahan an..
Pemb Pe mbic icar araa aan n
tida tidak k
boleh oleh
mera me ramb mbat at
ke halhal-ha hall
di luar luar
permasalahan yang dibicarakan, terkecuali jika hal itu diambil sekedar sebagai referensi atau sebagai loncatan berfikir (itupun harus dibatasi dan dijaga jangan sampai berkembang lebih jauh). Untuk lebih memfokuskan perhatian pendengar dapat dap at dib dibantu antu den dengan gan presen presentasi tasi yan yang g men menggu ggunaka nakan n ala alatt audi audio, o, visual visual ata atau u audio visual.
Sesekal Sesekalii sisipkan sisipkan ane anekdot kdot ata atau u guy guyonan onan pen penyeg yegar ar sua suasana sana.. Dan selanju selanjutnya tnya liba libatka tkan n hadir hadirin in dal dalam am pe perma rmasal salah ahan an yang yang disamp disampaik aikan an,, misal misalnya nya deng dengan an melonta melontarkan rkan pertanya pertanyaan an yan yang g berhubun berhubungan gan den dengan gan inti permasa permasalaha lahan. n. Cara sepe seperti rti ini hamp hampir ir selal selalu u dapa dapatt me meng ngika ikatt pe perha rhatia tian n pe pende ndeng ngar ar sepan sepanjan jang g pembicaraan. Perlu diperhatikan bahwa, sebaiknya lama pembicaraan tidak lebih dari satu jam per sesi. sesi. Pem Pembaha bahasan san inti permasa permasalaha lahan n dap dapat at dilanjut dilanjutkan kan lag lagii dal dalam am forum forum tanya jawab. Setelah semua inti materi disampaikan, disampaikan, tiba saatnya untuk menutup pembicaraan.
c.
Penutup
Pada akhir pembicaraan hendaknya diusahakan adanya kata-kata penutup yang dibuat sesingkat mungkin, paling lama tiga sampai lima menit. Dalam penutup dapa dapatt
disa disamp mpai aika kan n
kesi kesimp mpul ulan an
at atau au
rang rangku kuma man n
pent pentin ing g
seba sebaga gaii
hasi hasill
pembicaraan itu. Penutup Pen utup bia biasany sanya a diakhiri diakhiri den dengan gan uca ucapan pan terima terima kasih kasih kepada kepada hadi hadirin rin atas perhati perhatian an yan yang g dib diberik erikan an dan kepada kepada penyeleng penyelenggara gara apabila apabila berbicara berbicara
pada pad a
suatu acara resmi. Dan terakhir sekali adalah ucapkan salam sebagai penutup pembicaraan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA
27
DAFTAR PUSTAKA
1. HUDO HUDORO RO SUME SUMETO TO : Cara Cara Berbica Berbicara ra dan dan Presen Presentas tasii deng dengan an Audio Audio Visua Visual, l, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004.
2. ARMAN ARMAN AGUNG AGUNG : Lap Laporan oran Program Program Pembel Pembelajar ajaran an Pendidik Pendidikan an Kade Kaderr (Materi (Materi Rethorika) di Kampus IKIP Gunungsari Baru Ujung Pandang, Ujung Pandang1989.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
TIM MKCU BAHASA INDONESIA