TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) A. Topik
Terapi aktivitas kelompok dengan masalah halusinasi B. Latar Belakang
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001 dikutip dari Cyber Nurse, 2009). Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2008). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas orientasi realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2004). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok (Keliat, 2004). Fokus terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah membantu pasien yang mengalami kemunduran orientasi dengan karakteristik: pasien dengan gangguan persepsi; halusinasi, menarik diri dengan realitas, kurang inisiatif atau ide, kooperatif, sehat fisik, dan dapat berkomunikasi verbal (Yosep, 2007). Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya. Sementara, tujuan khususnya: pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat dan menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami (Darsana, 2007)
C. Tujuan
1. Tujuan Umum a. Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain. b. Membentuk sosialisasi c. Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi. d. Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif. 2. Tujuan Khusus a.
Meningkatkan identitas diri
b. Menyalurkan emosi secara konstruktif c.
Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk diterapkan seharihari
d. Bersifat
rehabilitatif:
keterampilan
sosial,
meningkatkan kepercayaan
diri,
kemampuan kemampuan
ekspresi empati,
diri, dan
meningkatkan kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya 3. Tujuan Hari Ini: a. Pasien dapat menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan b. Pasien dapat menyebutkan manfaat dari program pengobatan yaitu : 1) Program pengobatan yang telah dilakukan 2) Pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa 3) Akibat bila putus obat 4) Cara mendapatkan obat/berobat 5) Pengobatan ( 5B ) 6) Latih pasien minum obat secara teratur 7) Membuat jadwal harian pasien
D. Klien
1. Karakteristik Pasien a. Klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori: halusinasi b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. c. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif) 2. Proses Seleksi a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok E. Pengorganisasian
1. Waktu Hari/Tanggal
: Kamis, 3 November 2016
Jam
: 13.00 s/d selesai
2. Setting Tempat
: Ruangan Garuda
3. Metode yang digunakan
: metode diskusi dan tanya jawab dan melengkapi
jadwal harian. 4. Mekanisme kegiataan Sesi 4 mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur a. Salam terapeutik 1)
Salam teraupetik pada klien
2)
Perkenalan nama lengkap dan nama pangilan semua struktur ( beri papan nama)
3)
Menanyakan nama lengkap dan nama pangilan dari semua klien ( beri papan nama )
b. Evaluasi / validasi Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak 1) Menjelaskan
tujuan
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan
yaitu
mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur. 2) Leader menjelaskan aturan main 3)
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader
4) Lama kegiataan 30 menit 5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir d. Tahap kerja 1) Leader
mengevaluasi
hasil
dari
TAK
yang
telah
dilakukan
sebelumnya yaitu menghardik halusinasi, cara bercakap-cakap dan melakukan aktivitas sehari-hari secara teratur. 2) Leader menjelaskan cara keempat untuk mencegah atau mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur. 3) Mengajarkan kepada pasien cara minum obat dan pengobatan secara teratur agar dapat mengontrol halusinasi yang dialami pasien. 4) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperagakan ulang cara mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur sesuai jadwal latihan harian yang telah dibuat. 5) Beri pujian pada klien yang telah melakukan dengan baik. e. Tahap terminasi 1) Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Leader meminta untuk mengulangi cara tersebut jika halusinasi itu muncul.
3) Kontrak yang akan datang
f.
Menyepakati TAK yang akan datang
Menyepakati waktu dan tempat
Susunan Pelaksana
Yang bertugas adalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut: a. Leader
: Seni wati
b. Co. Leader
: Amir Hamzah
c. Fasilitator 1
: Muhamad Agus
d. Fasilitator 2
: Fitriyani M
e. Fasilitator 3
: Cuhati
f. Fasilitator 4
: Esterina Sitompul
g. Fasilitator 5
: Nurlinda yanti
h. Observer
: Nursalam Hasida
Uraian Tugas Pelakasana 1) Leader
Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
Memimpin diskusi kelompok
2) Co. Leader
Membuka acara
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
Menutup acara diskusi
3) Fasilitator
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberikan stimulasi dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
4) Observer
Mencatat serta mengamati respon klien (diacatat pada format yang tersedia)
Mengawasi jalannya akitvitas kelompok dari mulai persiapan, proses hingga penutupan
g. Program Cadangan
Ada beberapa langkah yang diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK langkah-langkah yang diambil adalah: 1. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya. 2. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mematuhi tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila tidak kooperatif maka dikeluarkan dari kegiatan. 3. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.
TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI SESI IV
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG TAHUN 2016