BAB I PENDAHULUAN
Dalam melakukan suatu penelitian penelitian epidemiolog epidemiologii terdapat terdapat beberapa beberapa studi yang dapat digunakan. Secara garis besar desain studi epidemiologi terbagi atas stud studii obse observ rvasi asion onal al dan dan stud studii inte interv rven ensi si atau atau stud studii eksp eksperi erime ment ntal al.. Dalam Dalam epidemiolog epidemiologi, i, studi eksperiment eksperimental al merupakan merupakan studi dimana dimana populasi populasi diseleksi diseleksi untuk untuk uji terenc terencana ana terhad terhadap ap regime regimen n terten tertentu tu yang yang efekny efeknyaa diukur diukur dengan dengan membandingkan dampak regimen dari kelompok eksperimental dengan dampak regimen lainnya pada kelompok kontrol. Pada dunia ilmu kedokteran penelitian eksperimental seringkali disebut juga sebagai clinic clinical al trial trial karena karena seringk seringkali ali diguna digunakan kan untuk untuk memban membandin dingka gkan n pengaruh obat pada sampel. Penelitian eksperimental dapat juga dilakukan dilapa dilapanga ngan n ( field trial ), ) , yang yang biasa biasany nyaa dila dilaku kuka kan n dala dalam m bent bentuk uk pene peneli liti tian an operasional, sedangkan penelitian non eksperimental meliputi rancangan pasca intervensi, praintervensi-pascaintervensi tanpa kelompok kontrol. ntuk ntuk dapat melaksanakan melaksanakan suatu eksperimen eksperimen yang baik, perlu dipahami terl terleb ebih ih dahu dahulu lu sega segala la sesu sesuat atu u yang yang berk berkai aitt deng dengan an komp kompon onen en-ko -komp mpon onen en eksperimen. !aik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakikat eksperimen, karakt karakteris eristik tik,, tujuan tujuan,, syarat syarat-sya -syarat rat eksperim eksperimen, en, langka langkah-l h-lang angkah kah penelit penelitian ian ekspe eksperim rimen en,, dan dan bent bentuk uk-b -ben entu tuk k desai desain n pene peneli liti tian an eksp eksperi erime men, n, serta serta cara cara perhitungan besarnya sampel eksperimen. "leh sebab itu dalam tugas ini akan dibahas lebih lanjut mengenai studi eksperimental beserta hal-hal yang terkait di dalamnya. Diharapkan para pembaca dapat lebih memahami tentang studi eksperimental.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Penelitian eksperimen sering juga disebut sebagai penelitian intervensional, karen karenaa dala dalam m pene peneli litia tian n ini ini pene peneli liti ti mela melaku kuka kan n manip manipul ulas asii atau atau inte interv rven ensi si terh terhad adap ap vari variab able le yang dite diteli liti. ti. #da bebe bebera rapa pa pend pendap apat at tent tentan ang g peng pengert ertia ian n pengertian eksperimen antara lain $ %.
Pene Peneli liti tian an eksp eksper erim imen enta tall adal adalah ah peni penili liti ti memb member erii perl perlak akua uan n atau atau manipulasi kepada subjek penelitiannya, dan observasi yang dilakukan
&.
untuk membuktikan efek dari perlakuan itu (#rif &''). Peneli Penelitia tian n dengan dengan pendeka pendekatan tan eksperi eksperimen men,, adalah suatu suatu penelit penelitian ian yang yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain
.
dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (mron * +unif, &'%'). Penel enelit itia ian n eksp eksper erim imen en adal adalah ah penel enelit itia ian n adal adalah ah pene peneli liti tian an yang ang ditu ditunj njuk ukka kan n untu untuk k mela melaku kuka kan n
peng penguj ujian ian hipo hipote tesis sis terte tertent ntu u
dan dan
dima dimaks ksud udka kan n untu untuk k meng mengeta etahu huii hubu hubuga gan n sebab sebab akib akibat at vari variab able le penelitian. Penelitian ini membutuhkan konsep, variable yang jelas, dan pengukuran yang cermat.
ksperimen dapat
dilakukan dengan
pembanding (control group) group) atau tanpa pembanding. Dalam psikologi, subjeknya dapat berupa orang atau binatang (seperti dilakukan oleh !.. Skinner, Pavlov dan lainnya). (Subhan,&''). +etode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang dapat menguj mengujii secara secara benar benar hipote hipotesis sis menyan menyangku gkutt hubung hubungan an kausal kausal (sebab (sebab akibat akibat). ). Dalam Dalam studi studi eksper eksperime imen n peneli peneliti ti memani memanipul pulasi asi paling paling sediki sedikitt satu variab variabel, el, mengontro mengontroll variabel variabel lain yang relevan, dan mengobservas mengobservasii efek/pengar efek/pengaruhny uhnyaa terhadap satu atau lebih variabel terikat. Peneliti menentukan 0siapa memperoleh apa1, kelompok mana dari subjek yang memperoleh perlakuan mana. Penelitian eksperimental (eksperimental (eksperimental research), research), merupakan pendekatan penelitian kualitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk untuk menguji menguji hubungan hubungan sebab-akibat. sebab-akibat. Penelitian Penelitian eksperimen eksperimen memiliki memiliki khas,
yaitu menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dan menguji hipotesis hubungan sebab-akibat. ksperimentasi dimulai dengan mengembangkan hipotesis hubungan sebab akibat akibat antara antara variab variabel el terika terikatt dan variab variabel el bebasny bebasnya. a. Selanj Selanjutn utnya ya dilaku dilakukan kan berturut-turut$
pengukuran
nilai
(kualitas)
variabel
terikatnya
( pretest pretest ), ),
mengenakan perlakuan (kondisi pengubah nilai) terhadap variabel bebasnya, dan mengukur kembali nilai variabel terikatnya ( posttest ( posttest ) untuk melihat ada tidaknya perubahan nilai (kualitas). +asalah pokok dalam melaksanakan eksperimen adalah menjaga kondisi eksperimen sedemikian sehingga tidak ada faktor lain yang sempat menyertai jalannya eksperimen yang dapat mengacaukan atau mengaburkan pengukuran hasil penelitian (posttest). (posttest). Dalam epidemiologi, epidemiologi, studi eksperimental eksperimental merupakan merupakan studi dimana populasi diseleksi untuk uji terencana terhadap regimen tertentu yang efeknya diukur dengan membandingkan dampak regimen dari kelompok eksperimental dengan dampak regimen lainnya l ainnya pada kelompok kontrol. !erdas !erdasark arkan an defini definisi si dari dari beberap beberapaa ahli ahli tersebu tersebut, t, dapat dapat dipaha dipahami mi bah2a bah2a penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu perlakuan terhadap subjek penelitian.
2.2
%.
Klasifikasi Studi Eskperiental Eskperiental dala Epidei!l!"i
Randomized Control Control Trial Trial Randomized control trial (ata (atau u randomized randomized clinical clinical trial ) adalah adalah sebuah sebuah
eksperimen epidemiologi yang mempelajari sebuah pencegahan atau cara hidup yang yang dapa dapatt meng mengob obat ati. i. Subj Subjek ek dala dalam m popu popula lasi si adal adalah ah kelo kelomp mpok ok yan yan acak, acak, biasanya disebut pera2atan pera2ata n dan kelompok kontrol, dan hasilnya diperoleh dengan membandingkan hasil dari dua atau lebih kelompok. 3asil yang diinginkan dapat saja berbeda tetapi, mungkin saja perkembanga perkembangan n penyakit penyakit baru atau sembuh dari penyakit yang telah ada. 4ita 4ita dapat dapat memulai memulainy nyaa dari dari menent menentuka ukan n popula populasi si dengan dengan acak untuk untuk mendapatkan pera2atan baru atau pera2atan yang telah ada, dan kita mengikuti subj subjek ek dalam dalam setia setiap p grup grup untu untuk k meng menget etah ahui ui sebera seberapa pa bany banyak ak subj subjek ek yang ang mendapatkan pera2atan baru berkembang dibandingkan subjek dengan pera2atan yang telah ada. 5ika pera2atan menghasilkan outcome yang lebih baik, kita dapat
berharap untuk mendapatkan outcome yang lebih baik pada subjek dengan pera2atan baru dibandingkan subjek dengan pera2atan yang telah ada. Randomized trial dapat dipakai untuk berbagai macam tujuan. 6ara ini dipakai untuk mengevaluasi obat-obatan baru dan pera2atan lain tentang penyakit, termasuk test teknologi kesehatan dan pera2atan medis yang baru. 5uga bisa digunakan untuk memperkirakan program yang baru untuk skrining dan deteksi dini, atau cara baru mengatur dan mengantarkan jasa kesehatan. &.
Field Trial / ksperimen 7apangan kperimen lapangan adalah jenis eksperimen yang dilakukan di lapangan
dengan individu-individu yang belum sakit sebgai subyek. +irip dengan studi kohort prospektif, rancangan ini dia2ali dengan memilih subyek-subyek yang belum sakit. Subyek-subyek penelitian dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, lalu diikuti perkembangannya apakah subyek itu sakit atau tidak. !erbeda dengan studi kohort, peneliti menentukan dengan sengaja alokasi faktor penelitian kepada kelompok-kelompok studi. Subyek yang terjangkit dan tidak terjangkit penyakit antara kedua kelompok studi kemudian dibandingkan, untuk menilai pengaruh perlakuan. 5ika laju kejadian
penyakit
dalam
populasi
rendah,
maka
eksperimen
lapangan
membutuhkan jumlah subjek yang sangat besar pula. Pada ekperimen lapangan kerap kali peneliti harus mengunjungi subyek penelitian di 0lapangan1. Peneliti dapat juga mendirikan pusat penelitian di mana dilakukan pengamatan dan pengumpulan informasi yang dibutuhkan dengan biaya yang ekstra.
.
Community Trial / ntervensi 4omunitas ntervensi komunitas adalah studi di mana intervensi dialokasikan kepada
komunitas, bukan kepada individu-individu. ntervensi komunitas dipilih karena alokasi intervensi tidak mungkin atau tidak praktis dilakukan kepada individu. 6ontoh intervensi ini adalah riset tentang efektivitas flurodasi air minum untuk mencegah karies pada masyarakat. 8iset 9e2burgh-4ingston (#st et al., %:;') memberikan natrium florida pada tempat-tempat penyediaan air minum yang dikonsumsi oleh komunitas (9e2burgh). 4omunitas lainnya (4ingston) menerima air minum seperti sebelumnya (tanpa suplementasi fuor). ksperimen
ini memperlihatkan kemaknaan pengaruh floridasi, baik secara statistik maupun klinik, dalam mengurangi kerusakan, kehilangan, dan pergerakan gigi masyarakat.
Selain itu adapun klasifikasi metode penelitian eksperimental yang dibagi secara klasik, antara lain $
1. Randomized controlled trial
Sifat$ Penilaian subjek-subjek pada pengobatan lain atau pada group kontrol dikerjakan oleh prosedur resmi randomisasi. Diobati
ollo2 up
Hasil
Sampel studi
Penempatan random
Kontrol
valuasi dasar
Perbandingan
ollo2 up
Hasil
valuasi #khir
4euntungan $ Potensi peningkatan bias dari penempatan subjek yang berbeda terhindar. 4arakteristik dasar dari pengobatan dan group kontrol lebih menyerupai dan sangat mirip (keduanya untuk diketahui dan tidak diketahui faktor prognosis). Percobaan ini juga memuat asumsi test statistik yang bervariasi dan karenanya mempertinggi kevalidannya. 4erugian $ Percobaan ini menghilangkan setengah dari subjek yang diterima seperti baru (dan kiranya lebih baik) pengobatan atau dan pengukuran pengukuran profilaksis.
+eskipun randomisasi kira-kira sama, group seimbang akan berlari panjang< percobaan ini mungkin prosedur sampel yang tidak sama, seperti studi kecil. Pada model studi ini, stratified randomization mungkin digunakan untuk menjamin perbandingan sampel studi.
2. Non-randomized controlled trial
Sifat $ Percobaan ini meningkat dari kenyataan bah2a kadang-kadang peneliti sulit menemukan untuk meyakinkan subjek yang berpotensi yang memerlukan randomisasi. "leh karena itu, penempatan pengobatan berdasarkan subjek yang diutamakan. !eberapa kasus, apliksi pengobatan memerlukan infrastruktur,yang ada
oleh sebab itu kelompok pengobatan harus ditempatkan ke daerah itu.
Setelah seleksi group pengobatan (atau daerah), kontrol biasanya diseleksi silang untuk faktor prognosis yang penting. Diobati
ollo2 up
Hasil
Sampel studi
Penempatan tidak random
Kontrol
valuasi dasar
4euntungan $
Perbandignan
ollo2 up
Hasil
valuasi #khir
Percobaan ini mungkin lebih mudah untuk mendapat subjek pada studi dan memenuhi syarat resmi. Peserta biasanya menuruti protokol studi lebih baik dibandingan dengan percobaan randomisasi. 4erugian $ Peneliti harus dapat menemukan faktor peting penemuan selanjutnya (digunakan seperti kriteria silang). Percobaan ini mungkin sulit untuk mendapatkan kontrol tepat untuk setiap kasus yang memenuhi syarat.
3. Historical controlled trial
Sifat$ ntervensi baru, digunakan untuk meningkatkan subjek dan hasil-hasil, dibandingkan dengan hasil dari subjek yang telah diobati pada dahulunya. pada banyak kasus, peneliti tidak mendapat informasi group kontrolnya sendiri, tetapi dari rekaman dan data bank. 4euntungan $ Percobaan ini tidak menghilangkan subjek dari yang baru ditemukan pada pengobatan. =aktu penerimaan pada pendaftaran subjek dikurangi kira-kira setengah, dan kesediaan subjek untuk bekerja sama biasanya meningkat karena hasil yang menjanjikan pada terapi baru.
Kontrol
Hasil
Perbandingan
Sampel studi
Dari rekaman Pengukuran aktal dan follo2 up 4erugian $
Di
ollo2 up
Hasil
Percobaan ini sulit untuk konfirmasi pengobatan dan group kontrol yang mirip dengan mengikuti faktor potensial yang ditemukan. 7ebih dari itu,informasi yang relevan harus dapat menjadi rekaman yang akurat. Percobaan ini salah satu dari tipe studi yang banyak dikritik karena bias sejak pengobatan dan group kontrol didapat pada 2aktu yang berlainan. +ungkin ada perbedaan kriteria diagnostik, perubahan pada populasi pasien
yang lebih lama, perubahan pera2atan rutin
pasien, dsb. >ipe studi ini digunakan pada penyakit fatal dengan pengobatan efektif yang tidak ada sebelumnya, kriteria diagnostik diumumkan secara jelas, dan prognosis penyakit diketahui dan agak tidak bervariasi.
4. Cross-over trial
Sifat $ ksperimen dan standar ( digunakan sebagai kontrol) pengobatan diterapkan pada subjek yang sama sebagai perbandingan yang meyakinkan pada subjek dalam pengobatan dan kontrol group. Setiap subjek dilayani sebagai kontrol sendiri. rutan pengobatan (eksperimen standar) dinilai pada random. 4euntungan $ 4eragaman subjek dikurangi, oleh karena itu pada percobaan ini peneliti tidak dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih kecil untuk mendeteksi perbedaan respon.
Obat
Hasil A
Sampel studi
Obat
Hasil
B
B
Penempatan random Obat
valuasi
4erugian $
Hasil B
valuasi
"bat #
valuasi
Hasil A
valuasi
Percobaan ini tidak tepat bila hasil pengobatan tidak dapat kembali setelah mendapat pengobatan pertama, bila prengobatan menjadi panjang atau efek residu, bila kondisi penyakit yang umum menjadi memburuk.
5. Factorial experimen
Sifat $
Percobaan ini digunakan ketika lebih dari satu pengobatan, setiap
pengobatan mempunyai lebih dari dua level, dan efek interaksi dari dua pengobatan memerlukan eksperimen sendiri. ntuk singkatnya pengobatan # mempunayai & level$ #% dan #&< pengobatan b mempunyai level $ !%,!&,!. 4emudian pengobtan diba2ah studi adalah #%!%,#%!&,#%!, #&!%, #&!& dan #&!.
O bat A1
Sampel studi
Obat B1
Hasil A1 + B1
Obat B2
Hasil A1 + B2
Obat B1
Hasil A2 + B1
Obat B2
Hasil A2 + B2
Obat A2
4euntungan $ pada percobaan ini peneliti tidak dapat mempelajari efek kombinasi pengukuran dan interaksi pengobatan.
4erugian $
Percobaan ini memerlukan sampel yang banyak juga jumlah subgroup yang lebih besar dari tipe studi lain. 4arena proses pengobatan harus dikombinasi, karenanya percobaan ini mungkin memerlukan 2aktu dan sedikit pasien yang mau mengikuti protokol studi. 4etika lebih dari satu pengobatan digunakan pada subjek, efek potensial balik dari polifarmasi harus disadari.
2.3
Karakteristik Penelitian
#da tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental$ %. +anipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi. &. Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami
kesamaan
sesuai
dengan
keinginan
peneliti
dengan
menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variabel. . Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya
terhadap
variabel
lain
(terikat)
dalam
penelitian
eksperimental yang dilakukannya.
2.#
Tu$uan Penelitian Eksperiental
>ujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda .>indakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti
tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
2.#
%aria&el dala Penelitian Eksperien
Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. ?ariabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen. ?ariabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen sering disebut variabel eksperimental (treatment variable), dan variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel noneksperimental. ?ariabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. ntuk mengetahui pengaruh variabel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimental dan kontrol dikenakan variabel eksperimen yang berbeda atau yang bervariasi. ?ariabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. ni disebut variabel kontrol atau controlled variabel . #kan tetapi, sebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan. 5enis variabel ini disebut variabel ekstrane atau etraneous variabel . Dalam setiap eksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian disebabkan oleh variabel eksperimental dan sebagian lagi karena pengaruh variabel ekstrane. "leh karena itu, setiap peneliti yang akan melakukan eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu ini.
2.'
S(arat)S(arat Penelitian Eksperien
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. !erkaitan dengan hal tersebut, !ilhelm !undt dalam #lsa (&''@) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu$
%. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian< &. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama< . Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya< @. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (eperimental group). 2.*
Pr!ses Penelitian Eksperien
7angkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan penelitian lainnya. +enurut "ay (%:A& $ &'%) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut. %. #danya permasalahan yang signifikan untuk diteliti. &. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen . @. ;. B. .
2.+
dan kelompok kontrol. Pembuatan atau pengembangan instrumen. Pemilihan desain penelitian. ksekusi prosedur. +elakukan analisis data. +emformulasikan simpulan.
Bentuk)&entuk Desain Penelitian Eksperien
=iersma (%::%) dalam mCir (&'':) mengemukakan kriteria-kriteria untuk suatu desain penelitian eksperimental yang baik, diantaranya<
4ontrol eksperimental yang memadai +engurangi artifisialitas (dalam merealisasikan suatu hasil eksperimen
ke non-eksperimen) Dasar untuk perbandingan dalam menentukan apakah terdapat pengaruh
atau tidak nformasi yang memadai dari data yang akan diambil untuk memutuskan
hipotesis Data yang diambil tidak terkontaminasi dan memadai dan mencerminkan
pengaruh >idak mencampurkan variabel yang relevan agar variabel lain tidak
mempengaruhi
4eter2akilan dengan menggunakan randomisasi aspek-aspek yang akan
diukur 4ecermatan terhadap karakteristik desain yang akan dilakukan
+enurut Sugiyono (&'%%$) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu$ (%) pre#eperimental (nondesign), yang meliputi one#shot case studi, one group pretestposttest, static#group comparison$ (&) true#eperimental, meliputi posttest only control design, pretest#control group design< () factorial eperimental < dan (@) %uasi eperimental, meliputi time series design dan none&uivalent control group design. Penjelasan mengenai bentuk-bentuk desain tersebut adalah sebagai berikut $
're# ksperimental
"ne-shot case study "ne-group pretest-postest ntec-group comparison
True ksperimental +acam-macam Design ksperimen
Posttest only control design Pretest-control group design
Factorial ksperimental
>ime-series design %uasi ksperimental a. 're#eperiments
9oneuivalent control group design
Disebut pre#eperiments karena desain ini belum merupakan desain sungguh sungguh. +asih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. 3asil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. 3al ini dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. 6ontoh$ Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan bu 3amil •
Populasi$ semua ibu hamil
•
Pre >est
ntervensi$ penyuluhan •
Post >est 3asil Pre >est dan Post >est dibandingkan dengan uji statistik yang sesuai
Dalam pre#eperimental design terdapat tiga alternatif desain sebagai berikut $ (%) ne#shot case study 5enis one#shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. #dapun bagan dari one#shot case stud y adalah sebagai berikut.
Dengan E $ kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan "$ kejadian pengukuran atau pengamatan. !agan tersebut dapat dibaca sebagai berikut$ terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. 6ontoh$ Pengaruh penggunaan 4omputer dan 76D (E) terhadap hasil belajar sis2a (").
(*) ne group pretest#posttest design Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretest-posttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
!entuk bagan desain tersebut adalah sebagai berikut.
Pengaruh perlakuan$ "% F "&.
Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa ukuran perbandingan. 4elemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan " % dan " &), maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan menja2ab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrumen penelitian. 4ejelekannya yang paling fatal adalah tidak akan menghasilkan apapun.
() +tatic#group comparison Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. +asalah yang akan muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti. "leh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.
#dapun bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut.
"%$ hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan "&$ hasil pengukuran satu grup yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakuan$ "% F "&. 4etiga bentuk desain preeperiment itu jika diterapkan untuk penelitian akan banyak variabel luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah.
b. True periments
Disebut sebagai true eperiments karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. 5adi, validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true eperiments menurut Suryabrata adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. Pada dunia kedokteran disebut juga sebagai Clinical Trial True eperiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. #tau dengan kata lain dalam true eperiments pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random. 6ontoh$ Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan bu 3amil •
Populasi$ semua ibu hamil, dibagi dua kelompok, studi dan kontrol, dimana pengambilan dilakukan secara randomisasi
•
Pada kelompok studi dilakukan intervensi penyuluhan, sedang pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi penyuluhan
•
Dilakukan pengambilan data pengetahuan, baik pada kelompok studi dan kelompok kontrol, hasilnya dianalisa dengan uji statistik yang sesuai
Selanjutnya, jenis penelitian yang termasuk dalam true eperiments adalah$ pretest posttest control group design, posttest#only control group design, etensions of true eperimental design, multigroup design, randomized block design, latin s&uare design, factorial design. #dapun penjelasan mengenai jenis jenis penelitian tersebut dapat dielaborasi sebagai berikut $
(1) 'retest#posttes control group design
Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan a2al antara group eksperimen dan group kontrol. 3asil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen tidak berbeda secara signifikan. !agan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
Pengaruh perlakuan adalah$ (" & F "%) - ("@ F ").
(&) 'osttest#only control group design Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (8). Grup pertama diberi perlakuan (E) dan grup yang lain tidak. !agan penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pengaruh adanya perlakuan adalah ("%$"&). Dalam penelitian, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t#test. 5ika ada perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
c. Factorial esign Desain merupakan modifikasi dari design true eperimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest yang sama.
d. %uasi eperiments
%uasi eperiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. !entuk desain ini merupakan pengembangan dari true#eperimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan
random
tidak
diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrol.
6ontoh$ Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan bu 3amil •
Populasi$ semua ibu hamil, dibagi dua kelompok, studi dan kontrol
•
Pada kelompok studi dilakukan intervensi penyuluhan, sedang pada
kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi penyuluhan •
Dilakukan pengambilan data pengetahuan, baik pada kelompok studi dan
kelompok kontrol, hasilnya dianalisa dengan uji statistik yang sesuai !entuk-bentuk &uasi eperiments antara lain$
(%) Time +eries esign 6iri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan grup sebelum diberi perlakuan. 5ika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil dan tidak konsisten. Setelah kondisi tidak labil maka perlakuan dapat mulai diberikan.
(2) -one&uivalent control group design
Desain ini hampir sama dengan pretest#posttest control group design, tetapi pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara random.
2.8 %aliditas Penelitian Eksperien
Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental (mCir$&'':) Sehingga ada dua kondisi yang harus diterima yakni faktor internal dan eksternal. %.
?aliditas nternal ?aliditas ini mengacu pada kondisi bah2a perbedaan yang diamati pada
variabel bebas adalah suatu hasil langsung dari variabel beas yang dimanipulasi dan bukan dari variabel lain. 6ampbel dan Stanley (dalam Gay$%:A%) sebagaimana dikutip mCir (&'':) mengidentifikasi delapan ancaman utama terhadap validitas internal, antara lain$ 3istoris, dimana munculnya suatu kejadian yang bukan bagian dari
perlakuan dalam eksperimen yang dilakukan, tetapi mempengaruhi
model, karakter, dan penampilan variabel bebas. +aturasi, dimana terjadi perubahan fisik atau mental peneliti atau obyek yang diteliti yang mungkin muncul selama suatu periode tertentu yang
mempengaruhi proses pengukuran dalam penelitian. >esting, dimana sering terjadi ketidak efektifan suatu penelitian yang menggunakan metode test karena suatu kegiatan test yang dilakukan dengan menggunakan pra test dan post test, apalagi dengan rentang 2aktu yang cukup panjang, dan terkadang nilai pra test dan post test yang
sama. nstrumentasi, instrumentasi sering muncul karena kurang konsistensinya instrumen
pengukuran
yang
mungkin
menghasilkan
penilaian
performansi yang tidak valid. Dimana jika dua test berbeda digunakan untuk pratest dan postest, dan test-test tersebut tidak sama tingkat
kesulitannya, maka instrumentasi dapat muncul. 8egresi Statistik, dimana regresi statistik ini sering muncul bila subyek dipilih berdasarkan skor ekstrem dan mengacu pada kecenderungan subyektif yang memiliki skor yang paling tinggi pada pratest ke skor yang lebih rendah pada postes, begitupun sebaliknya.
Seleksi subyek yang berbeda, dimana biasanya muncul bila kelompok yang ada digunakan dan mengacu pada fakta bah2a kelompok tersebut
mungkin berbeda sebelum kegiatan penelitian dimulai. +ortalitas, dimana sering terjadi bah2a subyek yang terkadang drop out dari lingkup penelitian dan memiliki karakteristik kuat yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. nteraksi seleksi +aturasi, dimana satu kelompok akan termaturasi dengan hasil kelompok lain tanpa melalui perlakuan. 6iri khas subyek. !eberapa ciri khas subyek yang mempengaruhi hasil eksperimen adalah$ umur, jenis kelamin, kecakapan. intelegensi, status sosial ekonomi, agama, kemampuan membaca. kematangan, dan lainlain. pada suatu eksperimen mungkin saja kelompok-kelompok subjek yang dikenal perlakuan kebetulan, mempunyai ciri khas yang berbeda, sehingga hasil yang dicapai menjadi berbeda yang disebabkan oleh ciri khas yang berbeda tersebut, bukan karena hasil perlakuan. 6iri khas responden dapat dikendalikan melalui pemilihan secara acak, melalui pengunaan kelompok yang setara, dan/atau melalui pemilihan kelas paralel yang mempunvai ciri khas yang sama sebagai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. 7okasi. #ncaman lokasi penelitian terjadi karena pemilihan lokasi penelitian yang berbeda, baik dari segi ketersediaan fasilitas belajar, kemampuan mengajar guru tingkat kecerdasan sis2a, ataupun faktorfaktor lain yang mempengaruhi hasil belajar sis2a. Pengaruh lokasi penelitian antara lain dapat dikendalikan melalui pemilihan sekolahsekolah yang memiliki kualifikasi yang sama, kelas yang memiliki fasilitas dan kondisi ruang belajar yang sama, dan kelas yang memiliki
sis2a yang memiliki kemampuan yang setara Sikap subyek. 6ara subyek dalam menanggapi dan terlibat dalam penelitian akan dapat mengancam validitas internal hasil perlakuan. 3al ini biasa dikenal dengan pengaruh HhathomeH. 5ika suatu kelompok subyek mengetahui statusnya sebagai kelompok eksperimen maka mungkin mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang lebih baik, atau sebaliknya mungkin akan besikap tidak perduli terhadap
perlakuan itu sehingga hasil yang dicapai tidak
sesuai dengan kemampuan mereka
yang sebenarnya. #kibatnya hasil
yang dicapai dalarn kondisi seperti ini tidak akan valid secara internal. Pengaruh ha2thome ini dikontrol dengan tidak memberitahukan status subyek sebagai kelompok eksperimen, melaksanakan eksperimen sesuai dengan kondisi apa adanya, dan/atau dengan menggunakan guru yang sudah dikenal sis2a sehingga pembelajaran tetap berjalan sebagaimana
mestinya. 3arapan pelaksana eksperimen. 4arena satu dan lain hal, pelaksana eksperimen, secara sadar atau tidak sadar sangat mungkin, mempunyai pengharapan tertentu atas
berhasilnya eksperimen. #kibat dari adanya
harapan ini sangat mungkin tanpa sadar yang bersangkutan memberikan kunci-
kunci
#kibatnya, hasil
keberhasilan
kepada
subjek
eksperimen.
eksperimen akan dikotori oleh pengaruh harapan
pelaksana eksperimen tersebut. 6ara mengatasinya adalah menggunakan pelaksana eksperimen yang tidak tahu atau tidak sadar kalau dia sedang melakukan eksperimen. &.
?aliditas ksternal ?aliditas ini mengacu pada kemampuan generalisasi suatu penelitian.
Dimana dibutuhkan kemampuan suatu sampel populasi yang benar-benar bisa digeneralisasikan ke populasi yang lain pada 2aktu dan kondisi yang lain. 6ampbell dan Stanley dalam Gay (%:A%) yang dikutip mCir (&'':) mengidentifikasi beberapa ancaman terhadap validitas eksternal, diantaranya$ nteraksi Prates-Perlakuan, dimana biasanya sering muncul bila respons
subjek berbeda pada setiap perlakuan karena mengikuti prates. nteraksi Seleksi-Perlakuan, dimana akibat yang muncul bila subjek tidak dipilih secara acak sehingga seleksi subjek yang berbeda diasosiasikan
dengan ketidakvalidan internal. Spesifisitas ?ariabel, adalah suatu ancaman terhadap yang tidak mengindahkan
generalisabilitas
dari
desain
eksperimental
yang
digunakan. Pengaturan 8eaktif, mengacu pada faktor-faktor yang diasosiasikan dengan cara bagaimana penelitian dilakukan dan perasaan serta sikap subjek yang dilibatkan.
nterferensi Perlakuan 5amak, biasanya sering muncul bila subjek yang
sama menerima lebih dari satu perlakuan dalam pergantian. 4ontaminasi dan !ias Pelaku ksperimen, sering muncul bila keakraban subjek dan peneliti mempengaruhi hasil penelitian.
Pengendalian terhadap validitas eksternal dimaksudkan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diberlakukan ke situasi lain yang belum diteliti. ?aliditas eksternal ini terdiri atas validitas populasi dan validitas ekologis. ?aliditas populasi berarti suatu hasil penelitian dapat digeneralisasikan kepada populasi pensampelan atau kepada populasi lain yang memiliki ciri khas yang sama meskipun populasi itu belum diteliti. ?aliditas ekologis berarti suatu hasil peneliti harus menguraikan secara lengkap tentang kondisi pelaksanaan eksperimen itu, sehingga para pembaca dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen itu dapat diterapkan ke situasi lain.
Pengendalian terhadap validitas ekologis meliputi$ a)
Pengaruh perlakuan ganda, dikontrol dengan memberikan perlakuan yang sama atau hanya dengan memberi satu perlakuan kepada masing-masing
kelompok subyek< b) pelaksana dan subyek yang mengetahui status mereka dalam eksperimen (hathome effect)$ dikontrol dengan tidak memberitahukan keterlibatan pelaksana dan subyek dalam eksperimen dan/atau pelaksanaan eksperimen disesuaikan dengan kondisi yang sebenamya, c) pengaruh ciri khas pelaksana eksperimen dikendalikan dengan menggunakan pelaksana yang sama atau yang memiliki kemampuan yang setara sebagai pelaksana eksperimen, baik pada kelompok eksperimen, ataupun pada kelompok kontrol< d) pengaruh tes a2al dikendalikan dengan cara memberikan tes a2al yang sama antara
4elompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol
dan/atau
jika
memungkinkan tidak memberikan tes a2al, e) pengaruh ujian akhir dikendalikan dengan menggunakan ins trumen, yang benar-benar me2akili materi ajar dan ujian itu sendiri dilaksanakan sesegera mungkin setelah menberikan perlakuan.
ntuk memastikan bah2a penelitian menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di atas harus dikendalikan oleh peneliti. >eknik yang dilakuka n sangat beragam, tergantung kebutuhan dan jenis ancaman yang muncul. !ila ancaman-ancaman ini diaba ikan, sangat mungki n hasil penelitian tidak valid dan tidak memberikan kesimpulan yang berarti.
2.9
Sapel ,inial dala Eksperien
>eknik sampling sebagai salah satu unsur penelitian memegang peranan penting, karena dari sampel inilah data penelitian kita peroleh. 4esalahan mengambil sampel berarti data kita salah, analisis data yang salah tidak mungkin menemukan ja2aban yang benar akan masalah penelitian. 4alau penelitian kuantitatif yang tujuannya menguji hipotesis (generalisasi data sampel pada populasi) syarat-syarat 0representasi populasi1 dan pengambilan sampel secara random harus dijalankan secara ketat, apabila tidak berarti sebenarnya kesimpulan penelitian hanya berlaku pada sampel penelitian kita, dan tidak dapat digunakan untuk menjelaskan (generalisasi) tentang populasi. Dalam penelitian eksperimen/kuasi eksperimen jika tidak bertujuan menguji data sampel sebagai parameter populasi, maka tidak perlu penarikan sampel secara random sampling dan rumus penghitungan sampel minimal. !esarnya sampel minimal dapat ditentukan berdasarkan tujuan penelitian dan pendapat ahli, misalnya penelitian tentang 0readability iklan1, kita dapat mengambil sejumlah sampel, misalnya &' orang dari berbagai kelompok segmen yang nantinya sebagai target iklan. Permasalahannya $ apakah ada perbedaan keterbacaan iklan tersebut menurut berbagai kelompok. ?ariasi penerapan penelitian eksperimen 0item#selection study1 yang mengukur apakah ada perbedaan 0apa yang diingat1 dari isi printed media dari beberapa kelompok. #da beberapa pendapat sampel minimal dalam penelitian eksperimen, Sugiyono (&''B$%'%) mengemukakan sampel minimal sebesar %' sampai dengan &' anggota. Sedangkan 6ollins > . et al. (&''$&) sampel minimal disajikan dalam tabel berikut $ >abel %. +inimum Sample SiCe 8ecommendations for +ost 6ommon Iuantitative and Iualitative 8esearch Designs
#pabila ada upaya mengambil sampel dari populasi dalam penelitian eksperimen, rumus penghitungan besarnya anggota sampel minimal (dari berbagai sumber dalam Sudrajad (&''&$'-;), apabila $
%. >ujuannya menaksir nilai rata-rata $
n J sampel minimal 9Jjumlah populsi K J bound of eror yang masih dapat diterima S J simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi &. >ujuannya menguji hipotesis perbedaan dua nilai persentasi (proporsi) $
p J (p% L p&)/& p% J proporsi dari kelompok % p& J proporsi dari kelompok & M J level of significant (misal $ %N atau ;N) 4uasa uji J % F O
. >ujuannya menguji perbedaan nilai rata-rata jika sampelnya independen $
S J simpangan baku untuk variabel yang diteliti kedua populasi yang dibandingkan (%&J&&) Q J perbedaan rata-rata, dalam hal ini p&J&p% @. >ujuannya menguji perbedaan nilai rata-rata jika kedua sampelnya tidak independen$
Sd J simpangan baku perbedaan skor sampel pertama dengan sampel kedua (%&J&&) Q J perbedaan rata-rata kedua skor yang berpasangan
2.1
Kele&i-an dan Kekuran"an Penelitian Eksperiental Kele&i-an
a.
Dapat melakukan kontrol maksimal terhadap situasi terhadap situasi penelitian.
b. +emungkinkan terjadinya penyebaran secara acak penyebaran karakteristik dasar termasuk faktor perancu dengan sebanding kepada eksperimen dan kelompok kontrol.
Kekuran"an
a. >idak bias bebas sepenuhnya dari faktor luar, human error, peran peluang. ntuk mengatasinya dilakukan stratifikasi blok. !lok yang dimaksud adalah populasi homogen seperti keluarga, kelompok kerja, kelompok pasien atau daerah geografis. b. 8andomisasi menjadi tidak etis ketika sekelompok subyek tidak mendapatkanperlakuan sedangkan kelompok lain mendapatkan perlakuan yang dipandang bermanfaat baik oleh peneliti maupun subyek penelitian.
BAB III KESI,PULAN
+etode penelitian eksperimen
adalah metode penelitian metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. +etode penelitian eksperimen memiliki karakteristik diantaranya adalah variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management ), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rembang). #danya kelompok kontrol sebagai sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. !entuk desain penelitian eksperimen adalah 're sperimental, ne +hot Case +tudy, ne "roup 'retest#'osttets, /ntec "roup Comparation, True sperimen 'osttest Control esign, 'retest Control "roup esign, Faktorial sperimental, %uasi sperimental, Time +eries esign, -one&uivalent Control "roup esign. Studi
eksperimental
bersifat
interventional
karena
pada
proses
pengambilan data dilakukan intervensi kepada sampel penelitian. Pengamatan dilakukan dengan melakukan perbandingan data dari sebelum dan sesudah perlakuan pada sampel. +etode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan menja2ab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. "leh karena itu, penelitian eksperimen sering digunakan dalam bidang kedokteran sebagai clinical trials.
DA/TA0 PUSTAKA
Sis2anto,
dkk.
&'%.
+etodologi
Penelitian
4esehatan
dan
4edokteran.Rogyakarta $ !ursa ilmu
9otoatmojo, Soekidjo. &'%& . +etodologi Penelitian 4esehatan. 5akarta $ 8ineka 6ipta.
!udiart..&''@. +etodologi Penelitian 4edokteran. Sebuah Pengantar. 5akarta $ G6. #lsa, #smadi. (&''@) 'endekatan 0uantitatif 0ualitatif dalam 'enelitian 'sikologi. Rogyakarta$ Pustaka Pelajar. #ry, D., 5acob, 7.6. and 8aCavieh, #. (%:A;). /ntroduction to Research in ducation 1rddition. 9e2 Rork$ 3olt, 8inehart and =inston. red 9. 4erlinger. 2sas#2sas 'enelitian 3ehavioral . Rogyakarta$ Gajah +ada niversity Press. Gay, 7.8. (%:A). ducational Research Competencies for 2nalsis 4 2pplication. *nd dition. "hio$ # !ell * 3o2ell 6ompany. 3adi, Sutrisno. (%:A;) 5etodologi Research 6ilid 7. Rogyakarta$ Rayasan Penerbit akultas Psikologi G+. 7atipun. (&''&) 'sikologi ksperimen. +alang$ ++ Press. 8oss, S.+., * +orrison, G.8. (&''). perimental Research 5ethods.
7n D. 5onassen (d.) 8andbook of Research for ducational Communications and Technology. (&nd d.). (pp %'&%-%'@). +ah2ah 9j$ 7a2rence rlbaum #ssociates. Sugiyono. (&'%%). 5etode 'enelitian 0uantitatif 0ualitatif dan R4. !andung$ #lfabeta. LA,PI0AN 1 !nt!- penelitian den"an studi eksperiental3
dukasi /nisiasi 5enyusui ini Terhadap 'engetahuan +ikap /bu 8amil di R+/2 'ertii 5akassar (9niversitas 8asanuddin, *:;7) Ba-an dan ,et!de Penelitian ini dilakukan di 8S# Perti2i +akassar. 5enis penelitian ini adalah
&uasi eperiment dengan desain one group pretes#posttest untuk mengetahui perubahan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang +D sebelum dan sesudah edukasi. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan usia kandungan ': bulan (trimester tiga) yang datang memeriksakan kehamilannya. >eknik pengambilan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel B' orang. nstrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan dan sikap ibu hamil ( pretest dan post test ), materi edukasi +D ( slide dan print out ). 4emudian data dianalisis menjadi analisis univariat dan bivariat dengan melakukan uji 5c-emar. Hasil 3asil penelitian menunjukan bah2a edukasi yang diberikan kepada ibu hamil
dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil menjadi cukup, besar peningkatan pengetahuan kategor cukup adalah 'N dari B,N (pre test) menjadi B,N (post test). 3asil penelitian sikap ibu hamil menunjukan bah2a variabel sikap pada penelitian ini tidak dapat diuji pada post test satu, dikarenakan setelah edukasi semua ibu hamil (%''N) memiliki sikap positif terhadap +D. !esar nilai sebelum edukasi yaitu &% (;N) ibu hamil memiliki sikap negatif, dan setelah edukasi meningkat menjadi %''N, setelah dilakukan post test dua diperoleh pengaruh yang signifikan edukasi yang diberikan terhadap sikap positif ibu hamil tentang +D, hasil pada
post test dua yaitu terdapar seorang responden berubah sikap dari sikap positif menjadi sikap negatif.
LA,PI0AN 2 !nt!- penelitian den"an studi eksperiental3
'engaruh 'enyuluhan 0esehatan Reproduksi Terhadap 'engetahuan dan +ikap Rema
Penelitian ini
dilaksanakan
di
kota +asohi
kab.+aluku tengah yang
bertempat di S+# 9egeri % +asohi. 5enis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen
(uasi eperimen
design)
dengan
menggunakan
rancangan pretest=postest dengan kelompok kontrol (non e&uinalent control group). Populasi dari penelitian ini seluruh sis2a kelas (tiga) P# diS+#9 % +asohi yang berjumlah A' sis2a pada tahun &'%%, ditetapkan secara purposive sampling. 5umlah sampel dalam penelitian ini sebanyak B' sis2a yang diperoleh dengan menggunakan rumus yang diformulasikan oleh Ramane %:B. Dimana kriteria dari penelitian ini yaitu sudah & tahun bersekolah di S+#9 % +asohi dan telah mendapatkan pelajaran biologi dengan pokok bahasan kesehatan reproduksi dan bersedia untuk dijadikan responden dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Pengumpulan data diperoleh melalui data primer dan sekunder. #nalisis univariat yang dilakukan secara deskriptif dengan menghitung nilai proporsi untuk mengetahui skor pre test dan post test mengenai kesehatan reproduksi remaja. #nalisis bivariat bertujuan untuk melihat perbedaan nilai pretest
dan postest
pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
dengan menggunakan u
melihat
perbedaan tingkat
pengetahuan
dan sikap sis2a tentang