SOAL MANAJEMEN STRATEGIS DOSEN : Rr. SRI HANDAYANI WAHYUNINGSIH SIFAT UJIAN : TAKE HOME WAKTU : 2X24 JAM
Nama Nim
: Siti Mahmudah : 20140410149
Bisnis yang di analisis : PT.GO-JEK
Tentukanlah salah satu jenis bisnis yang berdasar kategori usaha. Buatlah analasis manajemen strategis dengan langkah sbb: 1. Tuliskan Visi dan Misi Perusahaan tersebut. Jawaban : PT.Go-jek Visi “Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Yogyakarta dan di Indonesia kedepannya”. Misi a. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai jasa transportasi tercepat dalam melayani kebutuhan masyarakat Indonesia. (speed) b. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi. c. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan social. d. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan. 2. Tuliskan Peluang, Ancaman, Kekuatan, dan Kelemahan dari bisnis yg di analisis. Jawaban : ANALISIS SWOT GO-JEK INDONESIA a. Oportunities (Peluang) Peluang yang yang dimiliki Go-jek ini adalah Go-jek dapat memperluas jangkauan nya sampai ke kota-kota besar di indonesia bukan hanya di Jakarka karena dengan adanya Go-jek Indonesia ini dapat juga membantu Tukang Ojek lainnya dalam hal beroperasi sehingga struktur tranportasi umum di Indonesia menjadi lebih baik kedepannya. b. Threaths (Ancaman) Ancaman yang akan dihadapi go-jek saat ini adalah munculnya pesaing baru yang bergerak di bidang yang sama. c. Sthrenghts (Kekuatan) Kekuatan dari dalam yang dimiliki oleh Go-jek adalah satu-satunya model alat transportasi umum yang menawarkan berbagai macam kemudahan Selain menyediakan jasa antar jemput penumpang, Go-
Jek juga menyediakan jasa lain yang cukup membantu seperti kurir instan, dan personal shopping tercepat, selain itu keunggulan dari go-jek ini adalah menggunakan layanan sms, telephon dan aplikasi mobile jadi penumpang tidak perlu menghampiri tukang ojek cukup telephon atau mengirim pesan Go-jek akan menghampiri anda. d. Weakness (Kelemahan) Kelemahan dari Go-jek ini adalah ketika pelanggan menggunakan layanan personal shopping mungkin barang yang di inginkan kurang sesuai dengan yang di inginkan ketika kurang lengkap menjelaskan barang apa yang ingin dibeli dan saat ini go-jek masih menyediakan credit untuk pembelian barang tidak lebih dari satu juta rupiah.
3. Lakukan analisis EFE dengan memberikan peringkat,bobot,menilai dan mengalalisis. Jawaban:
Faktor-Faktor Eksternal Utama PELUANG 1 Kemacetan sebagai motivasi customer 2 Servis yang disediakan melebihi pesaing 3 Harga yang ditetapkan lebih bersaing Pengendara lebih banyak, lebih mudah menemukan 4 pengendara 5 Peraturan pemerintah tidak ada yang melarang 6 Membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat 7 Potensi customer yang sangat luas (hampir semua orang) Potensi partner kerjasama yang sangat banyak (karena 8 servis yang disediakan banyak) 9 Bargaining power sebagai customer dan supplier kuat 1 Potensi masuk pesaing baru itu kecil/sedikit 0 ANCAMAN 1 Tidak ada keunggulan dalam aplikasi daripada pesaing 2 Banyak ditentang oleh ojek tradisional Nama perusahaan yang sedikit tercoreng di masyarakat 3 (kasus pemotongan gaji) 4 Kontroversi larangan oleh pemerintah TOTAL
Nilai yang Bobot Nilai di bobot 0,04 0,07 0,08
2 4 4
0,08 0,28 0,32
0,06
4
0,24
0,08 0,06 0,10
3 2 4
0,24 0,12 0,40
0,10
4
0,40
0,07
3
0,21
0,06
2
0,12
0,08 0,06
3 2
0,24 0,12
0,08
3
0,24
0,06 1,00
2
0,12 3,13
Kesimpulan : Nilai bobot eksternal menunjukkan pada nilai 3,13 = Menunjukkan bahwa “organisasi yang sangat responsive terhadap peluang dan ancaman”.
4. Lakukan analisis IFE dengan memberikan peringkat,bobot,menilai dan mengalalisis. Jawaban :
Faktor-Faktor Internal Utama KEKUATAN 1 Manejemen Sumber Daya Manusia yang kuat 2 Teknologi informasi yang dapat diandalkan 3 Ketersediaan sumber dana untuk ekspansi 4 Aplikasi yang user-friendly 5 Kualitas layanan terjaga 6 Harga yang terjangkau untuk berbagai kalangan 7 Inovasi-inovasi baru (tidak stagnan) 8 Pengendalian karyawan yang baik 9 Sistem penggajian yang transparan 1 Respon cepat oleh manajemen 0 KELEMAHAN 1 Rentan demo dari karyawan 2 Tidak melayani sistem booking/pre-order 3 Hanya 70% customer dapat terlayani Tidak terdapat komunikasi langsung antara karyawan dan 4 manajemen Keamanan pengendara yang tidak bisa secara langsung 5 dijamin oleh manajemen TOTAL
Kesimpulan :
Nilai yang Bobot Nilai di bobot 0,08 0,10 0,06 0,06 0,06 0,10 0,05 0,03 0,07
3 4 3 4 3 3 3 2 3
0,24 0,40 0,18 0,24 0,18 0,30 0,15 0,06 0,21
0,08
2
0,16
0,08 0,03 0,07
3 2 3
0,24 0,06 0,21
0,08
2
0,16
0,05
2
0,10
1,00
2,89
Nilai bobot eksternal menunjukkan pada nilai 3,13 = Menunjukkan bahwa “organisasi yang sangat bagus dalam hal kekuatan dan kelemahan”.
5.
Lakukan tahap matching stage dengan menggunakan salah satu metode dari alternative metode yg ada yaitu : TOWS,SPACE,BCG,IE,GRAND STRATEGY MATRIX. Jawaban : Mathing stage
A. Matriks SWOT
Kekuatan (S) 1 Servis yang disediakan melebihi pesaing 2 Harga yang ditetapkan lebih bersaing Pengendara lebih banyak, lebih mudah 3 menemukan pengendara 4 5
Aplikasi yang user-friendly
Kelemahan (W) Tidak melayani sistem booking/pre-order 1 2 Hanya 70% customer dapat terlayani Tidak terdapat komunikasi langsung antara 3 karyawan dan manajemen Keamanan pengendara yang tidak bisa secara 4 langsung dijamin oleh manajemen
Inovasi-inovasi baru (tidak stagnan)
Strategi ST
Strategi WT)
Menyediakan aplikasi yang ringan dan gampang dipakai untuk semua jenis servis yang disediakan oleh gojek 1 (S1,4,5 dan T1)
Menambahkan budget untuk menambah fasilitas booking dalam aplikasi yang user 1 friendly (W1, T1)
Lebih memerhatikan pengendara dan 2 mendengarkan suaranya (S3, T3,5)
Bekerja sama dengan ojek tradisional untuk melayani customer yang belum terlayani 2 (tawarkan menjadi driver) (W2, T2)
Memastikan harga tetap terjangkau agar masyarakat lebih merasakan manfaat 3 (S2, T2)
Menambahkan budget untuk karyawan demi 3 kesejahteraannya (W3, T5)
Peluang (O) Potensi customer yang sangat luas 1 (hampir semua orang) Potensi partner kerjasama yang sangat banyak (karena servis yang disediakan 2 banyak)
Ancaman (T) Tidak ada keunggulan dalam aplikasi daripada 1 pesaing
Bargaining power sebagai customer dan 3 supplier kuat
Nama perusahaan yang sedikit tercoreng di 3 masyarakat (kasus pemotongan gaji)
Potensi masuk pesaing baru itu 4 kecil/sedikit
2 Banyak ditentang oleh ojek tradisional
4 Kontroversi larangan oleh pemerintah 5 Rentan demo dari karyawan
Strategi SO
Strategi WO
Mengadakan lebih banyak survey terhadap layanan agar perusahaan tahu 1 apa yang perlu diperbaiki (S1, O1)
Menambahkan layanan preorder agar basis 1 customer lebih besar (W1, O1)
Selalu meng-update aplikasi agar customer tidak bosan dan lebih menarik 2 (S4, 01)
Meningkatkan efisiensi pelayanan dan armada agar dapat melayani lebih banyak customer 2 (W2, 01)
Meningkatkan armada dan fasilitas untuk driver agar pesaing tidak 3 berkesempatan masuk (S3, 04) Meningkatkan macam servis yang susah 4 dimiliki oleh pesaing (S5, O2)
Lebih banyak mengadakan event/gathering bagi driver Gojek agar banyak yg lebih tertarik 3 memakai Gojek (W3, O4)
6. Buatlah analisis manajemen strategis dari hasil diatas. Jawaban : Menurut saya, strategi yang sangat cocok digunakan oleh Gojek untuk ke depannya adalah strategi-strategi intensif. Strategi intensif ini meliputi adanya penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa ynag ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Banyak orang menggunakan jasa Go-Ride (yaitu jasa ojek dari Gojek) karena alasan kemacetan yang susah ditembus dengan kendaraan roda empat. Servis ini sangatlah populer di Jakarta, ditambah lagi dengan minimnya kendaraan umum yang tersedia. Namun, tidak hanya Jakarta mengalami masalah kemacetan ini. Banyak kota-kota besar di Asia Tenggara atau pun Asia Pasifik yang mengalami masalah yang sama. Contohnya adalah Kota Bangkok dan Hanoi. Menurut saya, penetrasi pasar Gojek ke daerah lain dimana pengguna motornya banyak sangatlah bisa diaplikasikan, sama seperti bagaimana Uber, sebuah perusahaan yang basisnya sama dengan Gojek tapi menggunakan mobil, yang berasal dari Amerika dapat masuk ke Indonesia. Semua berasal dari sebuah aplikasi Gojek tersebut dan penetapan tarif, upah beserta peraturan lainnya bisa disesuaikan dengan peraturan di negara lain tersebut. Tentunya, Gojek harus aktif dalam mempromosikan dirinya, untuk mencari langganan dan juga driver. Gojek juga harus proaktif dalam menemukan pihakpihak pebisnis lokal yang dapat diajak untuk bekerja sama dalam pelayanan servis Gojek seperti rumah makan untuk GoFood, swalayan untuk GoMart dan cleaning service agent untuk GoClean. Pada dasarnya, servis semua sama dan aplikasi yang digunakan pun bisa sama, hanya saja perlu diadakan sedikit adjustment dalam peraturan dan pengupahan. Menurut saya, potensi Gojek ini sangatlah tinggi di Bangkok dan Vietnam. Selain untuk Go-Ridenya, juga untuk servisservis lainnya yang sangat memudahkan orang-orang untuk mendapatkan apa yang dia mau dengan waktu yang efisien. Pengembangan ini juga harus dilakukan secepatnya, jika memungkinkan, sebelum terdapat perusahaan yang sama yang menawarkan servis yang sama di negara tersebut.
Kedua, pengembangan pasar adalah pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru. Ini adalah salah satu potensi juga bagi Gojek, karena dengan eksistensinya di kota-kota besar, kantor Gojek lokal bisa lebih berfokus dalam memaksimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh pasar yang lebih luas. Contohnya, Gojek yang sudah hadir di Bali, sekarang pelayanannya lebih terfokus diDenpasar. Ini bisa dikembangkan dengan menggaet masyarakat lebih mendaerah seperti Tabanan atau pun Singaraja untuk menggunakan Gojek. Contohnya, Gojek Bali bisa bekerja sama dengan lebih banyak rumah makan di Singaraja atau, misalnya, menyediakan layanan bagi orang-orang dari Singaraja yang ingin ke Denpasar. Gojek juga bisa lebih melakukan promosi lebih intensif di daerah-daerah tersebut. Menurut saya, ini akan membuat Gojek menjadi semakin efisien, karena, dengan adanya penambahan armada, Gojek bisa lebih memaksimalkan capital budgetnya. Contohnya, dengan servis dan armada yang bertambah sehingga omzet bertambah, biaya pengembangan aplikasi Gojek tetap akan seperti yang sekarang, namun, digunakan untuk menghasilkan omzet yang lebih tinggi. Ini karena armada/sepeda motor bukan merupakan aset Gojek dan modal Gojek hanya sebagai perantara bagi orang yang membutuhkan jasa dengan orang yang menyediakan jasa. Ini juga akan membuat lebih banyak investor untuk lebih tertarik berinvestasi di Gojek karena tingginya ROI (Return on Investment) dan rampingnya perusahaan. Ditambah lagi, kredibilitas Gojek sudah terkenal karena banyak investor asing yang tertarik untuk menanamkan modalnya di PT. GOJEK. Contohnya adalah NSI, lembaga keuangan swasta yang menyediakan modal-modal untuk start-ups di Asia Tenggara, salah satunya adalah Gojek. Ketiga, pengembangan produk adalah sebuah straetgi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Dalam kasus Gojek, pengembangan yang dilakukan adalah pada jasa atau servisnya. Gojek sudah sangat ahli dalam hal mengembangkan servis yang ditawarkannya. Dulunya, Gojek hanya menyediakan empat layanan: GoRide – layanan ojek online GoCourier – layanan kurir online (mengantar barang) GoFood – layanan pembelian makanan online GoMart – layanan belanja online (diantar ke pembeli) Sekarang berkembang menjadi Gojek menyediakan layanan seperti: GoBusway – layanan informasi Transjakarta GoBox – layanan perpindahan dengan Mobil Box GoClean – layanan cleaning service GoGlam – layanan mempercantik diri seperti salon online GoMassage – layanan panggilan tukang pijat. Inovasi lainnya yang dilahirkan oleh tim Online Gojek adalah Gojek Wallet. Fitur tersebut memudahkan konsumen melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang tunai, alias langsung didebet dari Gojek Wallet. Menggunakan servis Gojek menjadi sangat praktis dikalangan pekerja sekarang yang banyak menggunakan kartu untuk bertransaksi. Jadi, evolusi Gojek sangatlah cepat dan perubahan ini patut dicontoh bagi perusahaan-perusahaan berbasis teknologi informasi lainnya. Tentunya, kita bisa memprediksi bahwa akan ada pesaing-pesaing
Gojek yang akan berusaha menyamakan servisnya dengan Gojek. Maka dari itu, Gojek, sebagai pioneer, harus terus berinovasi, berkreasi agar karena massive-nya perusahaan dan variasi layanannya, akan sangat susah bagi perusahaan lain untuk menandinginya. Kesimpulan Gojek adalah sebuah perusahaan yang patut dicontoh bagi pengusahapengusaha lainnya di Indonesia. Ide-ide seperti inilah yang menjadi sebuah bisnis yang sangat lucrative dan profitable. Selain profitable dan menguntungkan shareholders, bisnis ini menguntungkan banyak orang yang kebutuhannya sekarang terpenuhi. Namun, masih banyak peluang yang bisa diambil oleh Gojek dan masih terdapat kelemahan-kelemahan dari sistemnya serta pelayanannya. Gojek tidak boleh merasa puas begitu saja karena perusahaan lain akan tetap berusaha untuk menyainginya. Strategi-strategi yang telah diterapkan oleh Gojek ini sangatlah bagus dan memperlihatkan sebuah analisa yang baik sebelum pengimplementasiannya. Contoh yang paling bagus adalah promosi Rp 10.000 yang membiarkan orang-orang merasakan mudahnya dan bagus servis Gojek sehingga saat tarif naik sebesar Rp 5.000, mereka tidak akan keberatan untuk menggunakan servis Gojek yang memuaskan. Gojek bisa menjadi inspirasi kita semua, terlebih lagi Gojek dimiliki oleh anak bangsa. Ini membuktikan bahwa, dengan analisa yang baik (mengidentifikasi kebutuhan orang dengan tepat), maka strategi yang bagus dan ampuh bisa dihasilkan.