MANAJEMEN STRATEGIS RUMAH SAKIT 1. Memahami Konsep Manajemen Strategis
Manajemen strategis merupakan suatu filosofi, cara pikir dan cara mengelola organisasi. Manajemen Manajemen strategis strategis tidak terbatas terbatas pada bagaimana bagaimana mengelola mengelola pelaksanaan pelaksanaan kegiatan dalam organi organisas sasi, i, tetapi tetapi juga bagaima bagaimana na mengem mengemban bangkan gkan sikap sikap baru baru berkai berkaitan tan dengan dengan perubah perubahan an eksternal. Pemahaman mengenai makna manajemen strategis tidak hanya terbatas pada aspek pelaksanaan rencana, tetapi lebih jauh lagi ke aspek , visi, dan tujuan kelembagaan. Makna tersebut terkait dengan konteks lingkungan luar dan dalam organisasi. Secar Secaraa sing singkat kat,, beber beberap apaa penul penulis is seper seperti ti Dunc Duncan an dkk (1 (1!" !",, #ruit ruittt ($%% ($%%$" $",, dan dan &atsio &atsiolou loudes des ($%%$" ($%%$" menggam menggambark barkan an manaje manajemen men strate strategis gis sebagai sebagai langkah langkah'la 'langk ngkah ah para para pemimpin organisasi melakukan berbagai kegiatan secara sistematis. angkah'langkah ang kah'langkah tersebut antara lain melakukan analisis lingkungan organisasi yang memberi gambaran mengenai peluang dan ancaman ancaman.. &emudi &emudian an langkah langkah beriku berikutny tnyaa melaku melakukan kan analisi analisiss kekuat kekuatan an dan kelema kelemahan han organi organisas sasii dalam dalam konteks konteks lingku lingkungan ngan intern internal. al. &edua &edua langkah langkah ini dilaku dilakukan kan dalam dalam usaha usaha menetapkan visi, misi, dan tujuan organisasi. Pernyataan Pernyataan misi merupakan merupakan hal utama dalam lembaga) bersifat bersifat mission mission driven driven sehingga analisis lingkungan luar dalam lebih dipergunakan untuk menyusun strategi. angkah berikutnya adalah merumuskan strategi sesuai dengan kekuatan dan kelemahan organisasi yang berada pada lingkungan yang mempunyai peluang atau ancaman. Melaksanakan strategi merupakan bagian dari dari mana manajem jemen en stra strate tegi gis. s. Pela Pelaks ksan anaa aan n ters terseb ebut ut akan akan dila dilaku kukan kan bers bersam amaa dala dalam m sist sistem em pengendalian strategis untuk un tuk menjamin tercapainya tujuan lembaga. Secara keseluruhan konsep manajemen strategis dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang berurutan* +nalisis perubahan dan persia persiapan pan penyusun penyusunan, an, diagnos diagnosis is kelemb kelembagaa agaan n dan analis analisis is situa situasi, si, formul formulasi asi strate strategi, gi, pelaksanaan strategi dan pengendalian strategi. Sebenarnya
konsep
manajemen strategis berasal dari aman kuno, khususnya berasal dari pemikiran politikus dan militer militer.. &ata strategy dalam bahasa -nggris berasal berasal dari kata bahasa unani unani "strategos "strategos"" yang mempunyai arti /merencanakan untuk menghancurkan musuh melalui penggunaan sumber daya
secara efektif. Pengertian strategi dalam lembaga usaha merupakan rencana para pemimpin organisasi untuk mencapai hasil yang konsisten dengan misi dan tujuan organisasi. Strategi dapat dipandang dari tiga aspek* (1" perumusan strategi) ($" pelaksanaan yang bertujuan merealisasikan strategi menjadi tindakan) dan (0" pengendalian strategi yang dilakukan untuk merubah strategi atau usaha penjaminan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. &atsioloudes ($%%$" menyatakan baha strategi merupakan gambaran besar mengenai cara sebuah lembaga atau perorangan dapat mencapai tujuan. Sebagai kontras, taktik merupakan strategi dalam skala yang lebih kecil dan aktu yang lebih pendek. Strategi merupakan kombinasi antara pengambllan keputusan secara alamiah dan proses pemikiran rasional. Strategi sebenarnya merupakan hal alamiah bagi lembaga yang mempunyai konsep survival (bertahan dan berkembang". Manajemen strategis merupakan konsep yang membutuhkan nilai penciptaan masa depan. ika sebuah lembaga tidak mempunyai nilai penciptaan masa depan, maka dapat diartikan baha lembaga tersebut belum siap menjalankan manajemen strategis. 2. Manajemen strategis: Mengapa i!"t"h#an $i R"mah Sa#it%
Pertanyaan tersebut menjadi relevan dengan keadaan rumah sakit di -ndonesia saat ini. Manajemen strategis telah menjadi alat yang menentukan pengembangan lembagalembaga kontemporer dalam dunia usaha. ebih dari 2 3 dari sekitar seratus perusahaan terkemuka dan $ 3 dari sekitar seribu perusahaan di +merika Serikat melaporkan mempunyai usaha untuk melakukan perencanaan strategi (Duncan,1! dalam #risnantoro, $%%!". &onsep manajemen strategis digunakan pada sektor kesehatan di negara maju sejak tahun 12%'an. Masa sebelum itu, berbagai lembaga pelayanan kesehatan tidak berminat untuk menggunakan manajemen strategis. 4al itu karena lembaga'lembaga tersebut umumnya masih independen, merupakan lembaga nonprofit, dan penganggaran pelayanan kesehatan diberikan berdasarkan ongkos pelaksanaan plus keuntungan. Strategi dapat dihasilkan oleh berbagai bagian dari rumah sakit maupun rumah sakit secara keseluruhan. Misalnya, strategi yang ditetapkan oleh unit raat jalan, bangsal 5-P atau strategi oleh instalasi farmasi. Proses penyusunan strategi tersebut dilakukan sesuai dengan masalah dan kebutuhan berbagai unit pelayanan di rumah sakit.
Manfaat manajemen strategis di rumah sakit mungkin belum diperhatikan oleh seluruh sumber daya manusia di dalamnya. 4al ini terkait dengan keadaan kekurangan komitmen yang terjadi di rumah sakit daerah di -ndonesia. Sebuah kela6iman baha rumah sakit daerah tidak mampu memberi penghidupan layak dan suasana kerja yang menyenangkan untuk sumber daya manusianya. &etika pendapatan di lembaga lain lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari rumah sakitnya sendiri, terjadilah kehilangan komitmen mereka. 7enomena tersebut terlihat pada kegiatan penyusunan rencana strategi di rumah sakit daerah pada penghujung dekade 1%'an. 8erdasarkan kegiatan tersebut ternyata kelompok sumber daya manusia yang paling bersemangat adalah para manajer, sementara para klinisi cenderung tidak bersemangat. 4al ini disebabkan para manajer rumah sakit menyadari berbagai kondisi yang dapat mengurangi atau meningkatkan perkembangan rumah sakit. Sedangkan para klinisi cenderung tidak melihat perkembangan rumah sakit daerah sebagai hal yang penting. &etidaksepakatan dalam rumah sakit akhirnya mengakibatkan konsep berpikir strategis untuk masa mendatang menjadi tidak dipergunakan. +kibatnya, rumah sakit kehilangan kontrol atas perkembangannya. +kibat kehilangan kontrol atas perkembangan menyebabkan rumah sakit mengalami penurunan daya saing. 4al ini terjadi di berbagai rumah sakit daerah. &emudian, muncul fenomena yang disebut sebagai bulgurisasi rumah sakit pemerintah. Proses bulgurisasl ini berdasarkan pada kenyataan baha rumah sakit pemerintah sebagai lembaga yang tidak mempunyai daya saing. Sebagian 9S pemerintah pusat maupun 9S pemerintah daerah (dalam konteks persaingan dengan 9S sasta", hanya diminati oleh masyarakat miskin yang tidak mempunyai pilihan. Posisi bersaing untuk mendapatkan pasien kelas menengah ke atas tidak ada. Sementara itu, subsidi rumah sakit pemerintah sangat kecil sehingga tidak mampu mengikat para staf rumah akit untuk bekerja secara penuh aktu. Pada gilirannya akan menyebabkan fasilitas penunjang serta fisik berada dalam kondisi buruk. Mutu pelayanan rumah sakit menjadi rendah dan rumah sakit hanya diminati oleh masyarakat miskin yang tidak mempunyai pilihan lain. +kibatnya, timbul pelayanan rumah sakit berlapis. :ntuk masyarakat kaya berobat ke rumah sakit sasta, sedangkan untuk yang miskin nenggunakan pelayanan kesehatan pemerintah yang cenderung tidak sebaik sasta. Pada saat masyarakat miskin neningkat pendapatannya, maka pelayanan rumah sakit pemerintah yang bermutu rendah akan ditinggalkan.
Dalam situasi ini filosofi manajemen strategis dapat dipergunakan untuk menghindarkan rumah sakit pemerintah dari keterpurukan sebagai lembaga jasa yang inferior. 4al inilah yang menjadi relevansi manajemen strategis di rumah sakit. Pada prinsipnya manajemen strategis di sektor rumah sakit berguna untuk* 1. Menjadi sistem yang dipergunakan rumah sakit untuk melakukan pengembangan ke masa depan dengan memahami masa lalu dan masa sekarang. +rah ke masa depan tersebut bersifat strategis yang mencakup pengembangan atau penghentian kegiatan lama, pengembangan
kegiatan
baru
untuk
memenuhi
harapan
masyarakat
pengguna,
pengembangan sumber biaya baru dan penggalian lebih dalam terhadap sumber biaya lama. $. Memahami filosofi survival untuk bertahan dan berkembang bagi rumah sakit dengan berbagai standar kinerja lembaga. Dalam hal ini manajemen strategis berguna sebagai dasar sistem perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang terukur dengan indikator jelas. 0. Memahami aspek komitmen dari sumber daya manusia. Dengan menggunakan konsep manajemen strategis, otomatis pengukuran kadar komitmen sumber daya manusia dilakukan untuk pengembangan rumah sakit. Sistem manajemen strategis menuntut kadar komitmen yang tinggi dari seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit. Dengan menyusun rencana strategi, pelaksanaan dan pengendalian strategi maka akan terlihat kelompok sumber daya manusia yang mempunyai komitmen dan yang tidak mempunyai komitmen. ;. Sebagai pegangan dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti dan mempunyai berbagai perubahan. Manfaat ini membutuhkan kemampuan untuk melakukan prediksi ke masa depan dan melakukan berbagai skenario dalam menyusun strategi. !. 8agi sumber daya manusia di bidang kesehatan, khususnya para kelompok profesional, manajemen strategis memberikan pemahaman baha tidak mungkin sebuah profesi atau seseorang bekerja sendiri di rumah sakit tanpa didukung oleh kelompok yang mempunyai harapan sama terhadap rumah sakit di masa depan. Pertanyaan penting kemudian adalah* apakah rumah sakit sebagai lembaga bukan mencari untung perlu menggunakan konsep manajemen strategis< &oteen (12" dalam #risnantoro
($%%!" menyatakan baha lembaga'lembaga pemerintah dan nonpublik perlu menggunakan konsep manajemen strategis sebagai jaaban terhadap berbagai kenyataan baru. 8erbagai lembaga nonprofit menghadapi kenyataan keterbatasan sumber biaya, tekanan dari masyarakat untuk memberikan perhatian pada mereka yang miskin dan menderita, adanya kerumitan organisasi, dan kenyataaan adanya ideologi politik yang tidak begitu memperhatikan aspek sosial. Pada prinsipnya lembaga'lembaga sosial dan nonprofit menghadapi kenyataan yang menuntut efisiensi dan persaingan sumber daya. Dalam hal ini lembaga nonprofit sebaiknya menggunakan konsep manajemen strategis karena berbagai faktor* (1" unsur penilaian hasil di lembaga nonprofit biasanya sulit dikuantifikasi atau diidentifikasi secara jelas) ($" lembaga nonprofit dapat dengan mudah terjebak pada mitos baha efisiensi merupakan hal yang hanya penting di lembaga for profit sehingga tidak memikirkannya) (0" lembaga nonprofit perlu mempunyai pegangan kuat dalam mencapai tujuan lembaga yang sering sulit dikuantifikasi) (;" lembaga nonprofit pada dasarnya juga mempunyai persaingan dengan lembaga for profit. &. 'orm"(asi Manajemen Strategis R"mah Sa#it
Pada intinya manajemen strategis rumah sakit ditulangpunggungi oleh suatu model perencanaan strategis rumah sakit, diikuti dengan pelaksanaan dan pengendalian yang tepat. Model perencanaan strategis menekankan persoalan visi dan analisis faktor'faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan lembaga. 7aktor'faktor internal tersebut dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan lembaga, sedangkan analisis faktor eksternal dapat menggambarkan hambatan dan dorongan dari luar lembaga. 7aktor'faktor eksternal dan internal yang ada harus dianalisis untuk menyusun strategi di masa mendatang. Dengan analisis keadaan ini maka perencanaan di masa mendatang dapat lebih rasional dan tepat. Dengan memperhitungkan faktor'faktor eksternal dan internal, pengembangan kegiatan rumah sakit dapat dilakukan lebih sistematis dan mempunyai dimensi aktu perencanaan yang tidak hanya menjangkau dalam satu tahun. &onsep pemikiran ini dituangkan melalui proses perencanaan strategis yang bersifat jelas, antisipatif, dan berjangka panjang. Dalam hal ini
dibutuhkan keterampilan melakukan prediksi terhadap berbagai perubahan lingkungan eksternal dan kemampuan perencanaan di internal lembaga. Dengan melihat fase'fase seperti tersebut di atas ada berbagai sifat manajemen strategis (&oteen,12 dalam #risnantoro, $%%!", yaitu * 1. Manajemen strategis berorientasi ke masa depan. $. Manajemen strategis merupakan cara berpikir dan berperilaku untuk mencapai perubahan. 0.
Manajemen
strategis
merupakan
konsep
yang
pelaksanaannya
bersifat
berkesinambungan dan terus'menerus. ;. Secara sistematis, manajemen strategis merupakan kerangka kerja untuk berbagai fase manajemen. !. Manajemen strategis tidak mudah diterapkan dan membutuhkan perhatian besar. 8erbagai kegiatan pengumpulan data, analisis, pengambilan keputusan membutuhkan kecakapan dan disiplin. Dengan melihat sifat'sifat manajemen strategis, dapat disebutkan berbagai kebutuhan dasar agar manajemen strategis dapat dipergunakan di rumah sakit. Pertama, adanya komitmen untuk melakukan perubahan agar rumah sakit dapat berkembang dalam persaingan usaha pelayanan kesehatan. &edua, harus ada paradigma yang tepat sebagai dasar penggunaan manajemen strategis. &etiga, adanya manajer strategi yang mempunyai jia kepemimpinan. Mereka adalah orang'orang yang memegang tanggung jaab untuk kinerja keseluruhan rumah sakit atau untuk unit usaha strategis, atau unit pendukung. &riteria manajer strategi adalah mempunyai leadership (Vision, Beliefs, and Courage) dan terampil secara manajerial. 7aktor penting keempat adalah konsistensi berbagai tahapan di atas. #erdapat contoh'contoh dalam aplikasi di rumah sakit baha manajemen strategis tidak dapat dilakukan karena tidak ada hubungan antara penetapan strategi dengan proses penganggaran. ). Manajemen Strategis $an Manajemen *er"!ahan
Penggunaan manajemen strategis di rumah sakit membutuhkan dan terkait dengan manajemen perubahan. 8erpikir secara strategi muncul karena ada perubahan lingkungan khususnya mengenai seluruh subsistem di rumah sakit. 9umah sakit merupakan lembaga yang padat karya dan mempunyai berbagai subsistem yang saling terkait.. 8erdasarkan pembagian profesi di rumah sakit, setidaknya terdapat profesi dokter, peraat, manajer, farmasis, akuntan, ahli gi6i, serta berbagai profesi lain. Permasalahan yang terkadang timbul adalah ketidaksamaan persepsi seluruh komponen rumah sakit dalam menafsirkan perubahan serta tindakan strategis yang diperlukan. +kibatnya, perubahan yang diharapkan akan gagal. Perubahan yang terjadi adalah peningkatan mutu pelayanan dan perubahan budaya dari sifat rumah sakit pemerintah yang birokratis menjadi rumah sakit yang mempunyai semangat melayani pasien. Perubahan ini merupakan konsekuensi dinamika lingkungan usaha sehingga memaksa rumah sakit untuk melakukan perubahan. Patut dicatat baha setiap perubahan pasti membutuhkan biaya. Dalam hal ini sumber dana untuk proses perubahan harus benar'benar dapat diandalkan. Di samping pendapatan dari pasien, rumah sakit harus mendapat bantuan keuangan dari pemerintah daerah untuk pengembangan rumah sakit. +. MANAJEMEN ,-GISTIK RUMAH SAKIT 1. Konsep Manajemen ,ogisti#
ogistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material=alat'alat. Dalam pelaksanaan pembangunan, pengelolaan logistik merupakan salah satu unsur penunjang utama daripada sistem administrasi yang berhubungan erat dengan unsur'unsur sistem administrasi lainnya. ogistik adalah bagian dari instansi yang tugasnya adalah menyediakan bahan=barang yang dibutuhkan untuk kegiatan operasionalnya instansi tersebut dalam jumlah, kualitas dan pada aktu yang tepat (sesuai kebutuhan" dengan harga serendah mungkin. Dalam hal ini perlu dihindari terjadinya over promised inter delivered.
&egiatan logistik secara umum punya tiga tujuan. #ujuan operasional adalah agar tersedia barang, serta bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai. #ujuan keuangan meliputi pengertian baha upaya tujuan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah' rendahnya. Sementara itu, tujuan pengamanan bermaksud agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan penyusutan yang tidak ajar lainnya) serta nilai persediaan yang sesungguhnya dapat tercermin di dalam sistem akuntansi. &onsep logistik terpadu terdiri dari $ usaha yang berkaitan satu sama lain, yaitu operasional logistik dan koordinasi logistik. +spek operasional logistik ini adalah mengenai manajemen pemindahan dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. adi, operasi logistik itu dapat dipandang sebagai beraal dari pengangkutan pertama material atau komponen'komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang dibuat atau diolah itu kepada langgapan atau konsumen. :ntuk manufaktur
besar, operasi
logistik ini dapat terdiri dari ribuan pemindahan yang berakhir pada penyerahan produk'produk itu pada industri pemakai para pengecer, grosir, dealer, atau perantara pemasaran lainnya. :ntuk suatu perusahaan pengecer besar, operasi logistik dapat beraal dari pembelian produk untuk dijual lagi, dan berakhir pada pengambilan produk itu oleh konsumen atau pengantaran produk tersebut ke rumah konsumen. :ntuk rumah sakit, logistik bermula dari perolehan (procurement) dan berakhir dengan sokongan penuh dari usaha'usaha pembedahan dan penimbatan ang penting bagaimanapun ukuran dan jenis perusahaan, logistik itu membutuhkan banyak perhatian manajemen. &oordinasi logistik adalah mengenai identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi logistik. 7ungsi koordinasi logistik adalah untuk me' mastikan baha seluruh pergerakan dan penyimpanan itu diselesaikan seefektif dan seefisien mungkin. &oordinasi dibutuhkan untuk memantapkan dan mempertahankan kontinuitas operasi. Di dalam ketiga bidang operasi logistik ini terdapat banyak pergerakan yang berbeda'beda, dilihat dari besarnya pesanan, tersedianya inventaris, dan urgensi pergerakan tersebut. 7ungsi utama dari koordinasi logistik adalah merujukkan perbedaan'perbedaan ini. &oordinasi logistik adalah menyangkut perencanaan dan pengaasan terhadap masalah'masaiah operasional.
&oordinasi dapat dibagi ke dalam ; bidan9 manajerial yaitu* (1" peramalan (forecasting) pasar produk, ($" pengolahan pesanan, (0" perencanaan operasi, dan (4) procurement, atau perencanaan kebutuhan material. 2. '"ngsi Manajemen ,ogisti#
Manajemen logistik adalah unik karena la merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi juga termuda. +ktivitas logistik (lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi, komunikasi, dan pengurusan > penyimpanan" telah dilaksanakan orang semenjak aal spesialisasi komersial. Sulit untuk dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yang tidak membutuhkan sokongan logistik.
7ungsi'fungsi manajemen logistik merupakan suatu proses yang terdiri dari* 1. 7ungsi Perencanaan dan Penentuan &ebutuhan. 7ungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaransasaran, pedoman, pengukuran penyelenggaraan bidang logistik. Penentuan kebutuhan merupakan perincian (detailering) dari fungsi perencanaan, bilamana perlu semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus diperhitungkan. $. 7ungsi Penganggaran. 7ungsi ini merupakan usahausaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya. 0. 7ungsi Pengadaan. 7ungsi ini merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan dan penentuan kepada instansi'instansi pelaksana. ;. 7ungsi Penyimpanan dan Penyaluran. 7ungsi ini merupakan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi'fungsi terdahulu untuk ke' mudian disalurkan kepada instansi'instansi pelaksana. !. 7ungsi Pemeliharaan. +dalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.
?. 7ungsi Penghapusan. +dalah berupa kegiatan dan usaha pembebasan barang dari pertanggungjaaban yang berlaku. Dengan perkataan lain, fungsi penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan (assets) karena kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, dinyatakan sudah tua dari segi ekonomis maupun teknis, kelebihan. hilang, susut dan karena hal' hal lain menurut peraturan perundang'undangan yang berlaku. 2. 7ungsi Pengendalian. 7ungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelola logistik. Dalam fungsi ini di antaranya terdapat kegiatan pengendalian inventarisasi (inventory control) dan epediting yang merupakan unsur'unsur utamanya. &. *eran ,ogisti# $i R"mah Sa#it
9umah sakit merupakan suatu satuan usaha melakukan kegiatan produksi. &egiatan produksi rumah sakit adalah produksi jasa tersebut, sehingga yang dimaksudkan dengan kegiatan logistik di sini hanya menyangkut manajemen persediaan bahan barang serta peralatan yang dibutuhkan dalam rangka produksi jasa tersebut dan bukannya manajemen pendistribusian barang jadi. Pada definisi lama dinyatakan baha bagian logistik adalah bagian yang menyediakan barang dan jasa dalam jumlah, mutu dan aktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Dari segi manajemen modern maka tanggung'jaab bagian logistik lebih diperluas yaitu* 1. Menjaga kegiatan yang dapat memasok material dan jasa secara tidak terputus (uninterupted). $. Mengadakan pembelian inventaris secara bersaing (kompetitif". 0. Menjadal investasi barang pada tingkat serendah mungkin. ;. Mengembangkan sumber pasokan yang dapat dipercaya dan alternatif pasokan lain. !. Mengembangkan dan menjaga hubungran baik dengan bagian'bagian lain.
?. Memantapkan integrasi yang maksimal dengan bagiambagian lain. 2. Melatih dan membina pegaai yang kompeten dan termotivasi dengan baik. Menurut bidang pemanfaatannya, barang dan bahan yang harus disediakan di rumah sakit dapat dikelompokkan me@jadi* persediaan farmasi, persediaan makanan. persediaan logistik umum dan teknik. Sebagai ilustrasi disampaikan persediaan logistik farmasi. 8iaya rutin terbesar di rumah sakit pada umumnya terdapat pada pengadaan persediaan farmasi, yang meliputi* 1. Persediaan obat, mencakup* obat'obatan esensial. non esensial, obat'obatan yang cepat. lama terpakai. $. Persediaan bahan kimia, mencakup* persediaan untuk kegiatan operasional laboratorium dan produksi farmasi intern, serta kegiatan non medis. 0. Persediaan gas medik, kegiatan pelayanan baAi pasien di kamar bedah, -B: atau -BB: membutuhkan beberapa jenis gas medik. ;. Peralatan kesehatan, berbagai peralatan yang dibutuhkan bagi kegiatan peraatan maupun kedokteran yang dapat dikelompokkan sebaAai barang habis pakai serta barang tahan lama atau peralatan elektronik dan non elektronik. #entu perlu dilakukan inventorv control yang bertujuan menciptakan keseimbangan antara persediaan dan permintaan, karena itu hasil stock opncl!le harus yang seimbang dengan permintaan yang didasarkan atas satu kesatuan aktu tertentu, misalnya satu bulan atau dua bulan atau kurang dari satu tahun. Pengadaan barang yang dalam sehari'hari disebut juga pembelian merupakan titik aal dari pengendalian persediaan. ika titik aal ini sudah tidak tepat, maka pengendalian akan sulit dikontrol. Pembelian harus menyesuaikan dengan pema' kaian, sehingga ada keseimbangan antara pemakaian dan pembelian. &eseimbangan ini tidak hanya antara pembelian dengan pemakaian=penjualan total, tetapi harus lebih rinci lagi yaitu antara penjualan dan pembelian dari setiap jenis obat. Cbat yang laku keras terbeli dalam jumlah relatif banyak dibanding obat yang laku lambat.
Dalam pengendalian persediaan terdapat dua jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan total dan keseimbangan komposisi. &eseimbangan total adalah keseimbangari antara seluruh persediaan dan seluruh permintaan, dengan kata lain antara seluruh pembelian dengan seluruh penjualan secara proporsional. Manajemen logistik dalam lingkungan rumah sakit dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengolahan secara strategis terhadap pengadaan, penyimpanan, pendistribusian serta pemantauan persediaan bahan serta barang (stock, material, suplies, inventory dll." yang diperlukan bagi produksi jasa rumah sakit. Manajemen logistik khususnya di lingkungan rumah sakit perlu diiaksanakan secara efisien dan efektif dalam arti baha segala macam barang. bahan ataupun peralatan harus dapat disediakan tepat pada aktu dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, tidak kurang atau lebih, dan yang paling penting adalah. ketersediannya dengan mutu yang memadai