1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Sindro Sindroma ma mata mata kering kering ialah ialah suatu suatu ganggua gangguan n pada permuk permukaan aan mata mata yang yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata.1 Penye Penyeba bab b dari dari sind sindro roma ma mata mata keri kering ng kare karena na hipof hipofun ungs gsii dari dari kele kelenj njar ar lakrimalis yang bisa disebabkan karena kongenital (aplasia kelenjar lakrimal), didapat dari penyakit penyakit sistemik sistemik (sindrom (sindrom Sjogren), Sjogren), infeksi infeksi (trachoma) (trachoma),, cedera (pengangkata (pengangkatan n kel.lacrimal), medikasi (atropin), neurogenik– neuroparalitik (facial nervus palsy), defisiensi musin, kelainan palpebra, kelainan konjungtiva dan proptosis.1 ejala klinis dari mata kering adalah mata sering gatal, rasa seperti terbakar, nyeri, dan seperti ada pasir, mata sering merah dan iritasi, pandangan kabur yg sering membaik dengan kedipan, !atery eyes (mata berair), sering timbul rasa tidak nyaman setelah membaca, komputer maupun melihat televisi.1 Sindroma mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata, persentase insidensanya sekitar 1"#$"% dari populasi, terutama pada orang yang usianya lebih dari &" tahun dan '"% terjadi pada !anita. Peningkatan Peningkatan angka terjadiny terjadinyaa sindroma sindroma mata kering kering disebabkan disebabkan oleh adanya peningkatan polusi, penggunaan obat#obatan tertentu seperti obat alergi dan obat hiper hiperte tens nsi, i, penin peningka gkata tan n pengg penggun unaa lens lensaa kont kontak ak dan dan penin peningka gkata tan n pengg penggun unaan aan komputer.
1.2 Rumusan Masalah
1. agaimana anatomi dan fisiologi sistem lakrimalis * . +pa yang maksud dengan sindroma mata kering * $. +pa saja etiologi pada sindroma mata kering * &. agaimana gejala sindroma mata kering* . agaimana patogenesis dari sindroma mata kering* -. lasifikasi dari sindroma mata kering /. agaimana pengobatan dan prognosis dari sindroma mata kering* 0. omplikasi yang dapat terjadi pada sindroma mata kering*
1.3 Tuuan
ntuk mengetaui dan memahami 2 1. +nantomi fisiologi sistem lakrimalis . 3efinisi sindroma mata kering $. 4tiologi dari sindroma mata kering &. ejala sindroma mata kering . Patogenesis sindrom mata kering -. lasifikasi sindroma mata kering /. Pengobatan dan prognosis sindroma mata kering 0. omplikasi sindroma mata kering
$
BAB II TIN!AUAN PU"TA#A
2.1 Anat$m% "%stem Lakr%mal%s
3
kanalikulus atas
analikulus komunis Saccus lakrimalis
6ukosa nasal
3uktus nasolakrimalis punctum lakrimalis
6eatus nasi inferior
analikulus ba!ah
ambar 12 +natomi Sistem 5akrimalis
2.2 &%s%$l$g% "%stem Lakr%mal%s 2.2.1 "%stem Lakr%mal%s
+ir mata diproduksi oleh kelenjar lakrimalis yang melubrikasi bola mata. 5alu mengalir menuju punctum lakrimalis, diteruskan ke kanalikuli lakrimalis lalu masuk ke saccus lakrimalis menuju ke duktus nasolakrimalis yang bermuara di meatus nasi inferior.
&
2.2.2 &ungs% a%r mata 2
6embuat kornea menjadi permukaan licin
6embasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva
6enghambat pertumbuhan mikroorganisme
6emberi kornea substansi nutrien
2.2.3 La'%san a%r mata (
ambar 2 5apisan air mata
5apisan air mata sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu 2 1. 5apisan lipid (lemak), yang dihasilkan oleh kelenjar 6eibom. 5apisan ini berfungsi melicinkan permukaan mata dan mengurangi kemungkinan penguapan pada permukaan mata.
. 5apisan +7ueos (air), yang dihasilkan oleh kelenjar – kelenjar kecil yang tersebar diseluruh selaput mata (konjungtiva) dan juga dihasilkan oleh kelenjar air mata (kelenjar lakrimal). 8ungsi dari lapisan ini ialah untuk membersihkan mata dan mengeluarkan benda asing. $. 5apisan 6ucin (lendir), yang dihasilkan oleh sel goblet di konjungtiva. 8ungsi dari lapisan ini adalah menyebarkan air mata secara merata pada mata. 5apisan air mata ini adalah pelumas bagi mata, dengan adanya lapisan air mata, permukaan mata menjadi licin dan menghasilkan penglihatan yang tajam.
2.2.( "%stem "ekres% A%r Mata
Sistem lakrimalis meliputi struktur#struktur yang terlibat dalam produksi dan drainase air mata. omponen sekresi terdiri atas kelenjar yang menghasilkan berbagai unsur pembentuk cairan air mata. 9olume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang terletak di fossa lakrimalis di kuadran temporal atas orbita. Selain kelenjar air mata utama terdapat kelenjar lakrimal tambahan. 6eskipun hanya sepersepuluh dari massa utama, namun mempunyai peran yang penting. omponen lipid air mata disekresi oleh kelenjar 6eibom dan :eis di tepian palpebra. Sekresi lipid ini dipengaruhi oleh serabut saraf kolinergik yang berisi kolinesterase dan agonis kolinergik seperti pilokarpin. Selain itu sekresi kelenjar dipengaruhi oleh hormon androgen seperti testosteron yang dapat meningkatkan sekresi, sementara hormon antiandrogen dan estrogen akan menekan sekresi kelenjar lipid. ;efleks mengedip juga memegang peran penting dalam sekresi oleh kelenjar 6eibom dan :eis. 6engedip menyebabkan lipid mengalir ke lapisan air mata.
-
omponen akuos air mata disekresi oleh kelenjar utama, kelenjar rause dan
2.2.) "%stem Ekskres% A%r Mata
Selain sistem sekresi, kelenjar air mata juga terdiri dari komponen ekskresi. omponen ekskresi terdiri atas punkta, kanalikuli, sakus lakrimalis dan duktus lakrimalis. Setiap berkedip, palpebra menutup mirip risleting mulai dari lateral, menyebarkan air mata secara merata di atas kornea dan menyalurkannya ke dalam sistem ekskresi di sisi medial palpebra. 3alam keadaan normal, air mata dihasilkan dengan kecepatan yang sesuai dengan jumlah yang diuapkan. >leh sebab itu hanya sedikit yang sampai ke sistem ekskresi.
/
ambar $. +natomi air mata, sistem sekresi dan eksresi air mata
2.3 De*%n%s% "%n+r$ma Mata #er%ng
Sindroma mata kering ialah suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata.1
ambar &. Sindrom mata kering
0
2.( Et%$l$g%
1
Penyebab dari sindroma mata kering karena hipofungsi dari kelenjar lakrimalis yang bisa disebabkan karena 1. ongenital 2 aplasia kel. 5akrimal. . 3idapat, misalnya dari penyakit sistemik (sindrom Sjogren), infeksi (trachoma), cedera (pengangkatan kel.lacrimal), medikasi (atropin), neurogenik – neuroparalitik (facial nervus palsy). $. ondisi ditandai oleh defisiensi musin 2 +vitaminosis + dan Steven ?ohnson syndrome. . Penyebaran defektif film air mata disebabkan kelainan palpebra, kelainan konjungtiva dan proptosis
2.) Pat$genes%s "%n+r$m Mata #er%ng
(
'
a. urang berkedip, pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi ( bekerja didepan komputer atau mikroskop. b. 8aktor lingkungan, bisa karena paparan sinar matahari berlebih, lingkungan yang panas dan kering, ruangan ber +@. c. ?aringan
kelopak
mata,
karena
eksposure
(
craniostenosis,
proptosis,
eksophtalmus, myopi tinggi, kelumpuhan kelopak mata, ektropion, koloboma kelopak mata. d. lepharitis A6iebom gland disease 2 e. Sjogren Sindroma 2 #
Primary ( Bidak berhubungan dengan penyakit jaringan ikat )
#
Sekunder ( berhubungan dengan penyakit jaringan ikat )
f.
Con Sjogren Sindroma 2 #
3efisiensi kelenjar 5akrimal
#
>bstruksi duktus kelenjar 5akrimal
#
;efleD =yposecretion
2., #las%*%kas% "%n+r$ma Mata #er%ng
Sindroma mata kering dapat dikategorikan menjadi episodik dan kronik. Sindroma mata kering episodik yaitu mata kering yang dialami akibat lingkungan atau pekerjaan, dan bersifat sementara. Sindroma mata kering kronik yaitu mata kering yang dipicu oleh sesuatu dan bersifat menetap. Sindroma mata kering episodik dapat berlanjut ke mata kering kronik.
1"
6enurut 34
2.- eala kl%n%s 1
ejala klinis dari mata kering adalah mata sering gatal, rasa seperti terbakar, nyeri, dan seperti ada pasir, mata sering merah dan iritasi, pandangan kabur yg sering membaik dengan kedipan, !atery eyes (mata berair), sering timbul rasa tidak nyaman setelah membaca, komputer maupun melihat televisi
2./ D%agn$s%s
a.
1
3ari anamnesis, pasien dengan mata kering sering mengeluh tentang sensasi gatal atau seperti ada pasir dimata (benda asing). ejala umum lainnya adalah mata terasa gatal, mata berair, sensasi seperti terbakar, fotosensitivitas, dan timbul rasa tidak nyaman pada mata.
b.
Pemeriksaan Penunjang
1.
Pemeriksaan Slit 5amp Pada pemeriksaan slit lamp didapatkan terputus atau tiadanya meniskus air mata
di tepian palpebra inferior. enang–benang mukus kental kekuning kuningan, kadang–kadang terlihat dalam forniD konjungtiva inferior. Pada konjungtiva bulbi tidak tampak kilauan normal dan mungkin menebal, hiperedema dan hiperemik.
11
.
Bes schimmer
a.
Bes ini dilakukan dengan mengeringkan film air mata dan memasukkan strip schimmer (kertas saring !hatman no.&1) kedalam cul–de–sac conjungtiva inferior pada batas sepertiga tengah dan temporal dari palpebra inferior. agian basah yang terpapar diukur menit setelah dimasukkan. Panjang bagian basah E 1" mm tanpa anestesi dianggap abnormal.
b.
Bes schimmer setelah anestesi topikal ( tetracain ", % ). urang dari mm dalam menit adalah abnormal.
c.
Bes schimmer 2 tes saringan bagi penilaian produksi air mata. 3ijumpai hasil Ffalse positifG dan Ffalse negatifG, hasil rendah kadang–kadang dijumpai pada orang normal dan hasil normal dijumpai pada mata kering terutama yang sekunder terhadap defisiensi musin.
ambar . Bes Schimmer
1
$. Bears film break up time Pengukuran berguna untuk memperkirakan kandungan musin dalam air mata. Bear film break time dapat diukur dengan meletakkan secarik kertas berfluorescein pada konjungtiva bulbi dan meminta pasien berkedip. 8ilm air mata diperiksa dengan bantuan saringan cobalt pada slitlamp sementara pasien diminta agar tidak berkedip.
kornea adalah tear film break up time.
iasanya !aktu ini lebih dari 1 detik, jika !aktu kurang dari 1 detik maka maka terjadi defisiensi air mata. &. Bes 8erning mata Bes sederhana dan murah untuk meneliti mukus konjungtiva dilakukan dengan mengerikan kerokan konjungtiva diatas kaca objek bersih. Cormalnya arborisasi ( ferning ) mikroskopik terlihat pada mata normal. +rborisasi berkurang atau hilang terjadi pada pasien konjungtivitis. . Sitologi impresi @ara menghitung densitas sel goblet pada permukaan konjungtiva -. Pemulasan fluorescein 6enyentuh konjungtiva dengan secarik kertas kering berfluorescein adalah indikator baik untuk derajat basanya mata dan meniskus air mata mudah terlihat. /. Pemulasan engal ;ouse 5ebih sensitif daripada fluorescein. Pe!arnaan itu akan memulas semua epitel non vital yang mengering dari kornea dan konjungtiva. 0. Pengujian kadar 5isosim air mata
1$
Penurunan kadar lisosim untuk mendiagnosa sindrom Sjogren. '. >smolalitas air mata 3apat ditemukan normal !alaupun hasil uji schirmer dan pemulasan bengal rose. 1". 5aktoferin Pengukuran untuk hiposekresi kelenjar lakrimal.
2.0 Penatalaksanaan
1
Pasien harus mengerti bah!a mata kering adalah keadaan menahun dan pemulihan total sulit terjadi, kecuali pada kasus ringan, saat perubahan epitel pada kornea dan konjungtiva masih reversible. +ir mata buatan adalah terapi yang kini dipakai. Salep berguna sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur. antuan tambahan diperoleh dengan memakai pelembab, kacamata pelembab bilik atau kacamata berenang. 8ungsi utama pengobatan ini adalah penggantian cairan. Pemulihan musin adalah tugas yang lebih berat. Bahun#tahun belakangan ini, ditambahkan polimer larut air dengan berat molekul tinggi pada air mata buatan sebagai usaha memperbaiki dan memperpanjang lama pelembaban permukaan. +gen mukomimetik lain termasuk Ca# hialuronat dan larutan dari serum pasien sendiri sebagai tetesan mata. ?ika mukus itu kental, seperti pada sindrom Sjogren, agen mukolitik (mis2 acetylcysteine 1"%) dapat menolong.
1&
ntuk menjaga agar air mata tidak terdrainase dengan cepat dapat digunakan punctal plug, dengan demikian mata akan lebih terasa lembab, tidak kering, tidak gatal, tidak seperti terbakar.
ambar -. Plug punctal
Pasien dengan kelebihan lipid dalam air mata memerlukan instruksi spesifik untuk menghilangkan lipid dari tepian palpebra. 6ungkin diperlukan antibiotik topikal atau sistemik. 9itamin + topikal mungkin berguna untuk memulihkan metaplasia permukaan mata. Semua penga!et kimia!i dalam air mata buatan akan menginduksi sejumlah toksisitas kornea. enHalkonium chlorida adalah preparat umum yang paling merusak. Pasien yang memerlukan beberapa kali penetesan sebaiknya memakai larutan tanpa bahan penga!et. ahan penga!et dapat pula menimbulkan reaksi idiosinkrasi. Ini paling serius dengan timerosal. Pasien dengan mata kering oleh sembarang penyebab lebih besar kemungkinan terkena infeksi. lepharitis menahun sering terdapat dan harus diobati dengan memperhatikan higiene dan memakai antibiotika topikal. +cne rosacea sering
1
terdapat bersamaan dengan keratokonjungtivitis sicca, dan pengobatan dengan tetrasiklin sistemik ada manfaatnya. Bindakan bedah pada mata kering adalah pemasangan sumbatan pada pungtum yang bersifat temporer (kolagen) atau untuk !aktu lebih lama (silicon), untuk menahan sekret air mata. Penutupan puncta dan kanalikuli secara permanen dapat dilakukan dengan terapi thermal (panas), kauter listrik, atau dengan laser.
2.1 Pr$gn$sa +an #$m'l%kas%
1
Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada pasien dengan sindrom mata kering baik.1 omplikasi yang dapat terjadi adalah 2 #
Pada a!al perjalanan sindrom mata kering penglihatan sedikit terganggu.
#
Pada kasus lanjut dapat timbul ulkus pada kornea, penipisan kornea , dan perforasi.
#
adang–kadang terjadi infeksi bakteri sekunder, dapat berakibat menjadi jaringan parut dan penurunan vaskularisasi pada kornea, yang dapat menurunkan penglihatan.
1-
BAB III PENUTUP 3.1 #es%m'ulan
+ir mata diproduksi oleh kelenjar lakrimalis yang melubrikasi bola mata. 5alu mengalir menuju punctum lakrimalis, diteruskan ke kanalikuli lakrimalis lalu masuk ke saccus lakrimalis menuju ke duktus nasolakrimalis yang bermuara di meatus nasi inferior. +ir mata berfungsi untuk membuat kornea menjadi permukaan licin, membasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memberi kornea substansi nutrien. Sindroma mata kering ialah suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. ejala klinis dari mata kering adalah mata sering gatal, rasa seperti terbakar, nyeri, dan seperti ada pasir, mata sering merah dan iritasi, pandangan kabur yg sering membaik dengan kedipan, !atery eyes (mata berair), sering timbul rasa tidak nyaman setelah membaca, komputer maupun melihat televisi.1 Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada sindrom mata kering antara lain tes schimmer, tears film break up time, tes 8erning mata, sitologi impresi, pemulasan fluorescein, pemulasan engal ;ouse, pengujian kadar 5isosim air mata, osmolalitas air mata dan laktoferin. omplikasi pada a!al perjalanan S6 penglihatan sedikit terganggu. Pada kasus lanjut dapat timbul ulkus pada kornea, penipisan kornea , dan perforasi. adang
1/
– kadang terjadi infeksi bakteri sekunder dan berakibat parut dan vaskularisasi pada kornea, yang sangat menurunkan penglihatan. Berapi pada kasus ringan (perubahan epitel kornea dan konjungtiva masih reversible)2 3iberi air mata buatan dan salep sebagai pelumas jangka panjang (saat tidur). Pada Sjogren sindrom dengan mukus yang kental ditambahkan agen mukolitik misalnya acetylcystein 1"%. +ir mata buatan sebaiknya tanpa penga!et kimia!i karena dapat menimbulkan toksisitas pada kornea. Bindakan edah pada mata kering berupa pemasangan sumbatan di punctum untuk menahan sekret air mata. Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada pasien dengan sindrom mata kering baik.1
10
DA&TAR PU"TA#A
1. 9aughan 3abhiel . eneral >phthalmology. 1/th 4dition. 6c ra! =ill . 6oss S, dkk. Prevalence and risk factor for dry eye syndrome, +merican medical association. Ce! Jork 2""" $. anski ? ?ack. @linical >phthalmology. SiDth 4dition. 4lsevier. 5ondon 2""/ &. ruce ?ames, @hris @he!, +nthony ron. 5ecture Cotes >ftalmologi. 4disi '. 4rlangga. ?akarta 2"" . uyton +@, =all ?4, “text Book of Medical PhysiologyG 4disi ke#1",. < Saunders2 Philadelphia, S+K """. -1#-$. -. 3ry 4ye