GAGAL NAFAS
A. Definisi Gagal nafas adalah adalah ketidakmamp ketidakmampuan uan tubuh dalam mempertah mempertahankan ankan tekanan tekanan parsial normal O2 dan atau CO 2 didalam darah. (Merenstein, 1995) Gagal nafas adalah suatu kegawatan yang disebabkan oleh gangguan pertukaran pertukaran oksigen oksigen dan karbondiok karbondioksida, sida, sehingga sehingga sistem pernafasan tidak mampu memenuhi metabolisme tubuh. (Staf pengajar ilmu kesehatan anak, 1985) B. Etiologi 1.
Faktor predisposisi
Terjadinya gagal nafas pada bayi dan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda dengan orang dewasa, yaitu : 1. Struktur Struktur anatomi anatomi a.
Dinding dada Dindin Dinding g dada dada pada pada bayi bayi dan anak anak masih masih lunak lunak disert disertai ai insers insersii tula tulang ng iga iga yang yang kuran kurang g koko kokoh, h, letak letak iga iga lebih lebih horis horison ontal tal dan dan pertumbahan otot interkostal yang belum sempurna, menyebabkan pergerakan dinding dada terbatas.
b.
Saluran pernafasan Pada bayi dan anak relatif lebih besar dibandingk dibandingkan an dengan dengan dewasa. Besar trakea neonatus 1/3 dewasa dan diameter bronkiolus ½ dewasa, sedangkan ukuran tubuh dewasa 20 kali neonatus. Akan tetapi bila terjadi sumbatan atau pembengkakan 1 mm saja, pada bayi akan menurunkan luas saluran pernafasan 75 %.
c.
Alveoli Jaringan elastis pada septum alveoli merupakan ‘ elastic recoil ’ untuk mempertahankan alveoli tetap terbuka. Pada neonatus alveoli relatif lebih besar dan mudah kolaps. Dengan makin besarnya bayi,
1
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
jumlah alveoli akan bertambah sehingga akan menambah ‘ elastic recoil’ . 2. Kerentangan Kerentangan terhadap terhadap infeksi infeksi Bayi kecil mudah terkena infeksi berat seperti pneumonia, pada anak kerentangan kerentangan terhadap terhadap infeksi infeksi traktus traktus respiratoriu respiratoriuss merupakan merupakan faktor predisposisi gagal nafas. 3. Kelainan Kelainan konginetal konginetal Kelain Kelainan an ini dapat dapat mengen mengenai ai semua semua bagian bagian sistem sistem pernaf pernafasa asan n atau atau organ lain yang berhubungan dengan alat pernafasan. 4. Faktor Faktor fisiolog fisiologis is dan metabolik metabolik Kebutu Kebutuhan han oksige oksigen n dan tahana tahanan n jalan jalan nafas nafas pada pada bayi bayi lebih lebih besar besar daripada daripada dewasa. dewasa. Bila terjadi infeksi, infeksi, metabolisme metabolisme akan meningkat meningkat mengakibatkan kebutuhan oksigen meningkat. Kebutuhan oksigen tersebut di capai dengan menaikkan usaha pernafasan, dengan akibat pertama adalah kehilangan kalori dan air; Kedua dibutuhkan kontraksi otot otot pernaf pernafasa asan n yang yang sempur sempurna. na. Karena Karena pada pada bayi bayi dan anak anak kadar kadar glikogen rendah, maka dengan cepat akan terjadi penimbunan asam organik sebagai hasil metabolisme anaerib akibatnya terjadi asidosis.
2.
Sebab gagal nafas
Jenis penyakit penyebab gagal nafas pada bayi / anak penyebab Jalan nafas bagian atas :
Bayi / Anak
Faring
Makroglosis Hipertropi tonsil
Laring
Laringotrakeobronkitis Epiglotis akut Laringitis difterika Edema/stenosis pasca intubasi
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Jalan nafas bagian bawah
Bronkus/bronkiolus Bronkiolitis Status asmatikus Alveoli Pneumonia Kelainan jantung bawaan Trauma Luka bakar Kompresi pulmonal Pneumonia Trauma dada Susunan saraf
Trauma Ensefalitis Takaran obat berlebihan Status epileptikus Sindrom Guillain-Barre Dikutip dari Brown dan Fisk, Anesthesia for Children, Intensive Care aspeect, Blackwell Scientific Publ (1979)
C. Patofisiologi dan Pathway Terdapat 2 mekanisme dasar yang mengakibatkan kegagalan pernafasan yaitu obstruksi saluran nafas dan konsolidasi atau kolaps alveolus. Apabila seorang anak menderita infeksi saluran nafas maka akan terjadi : Sekresi trakeobronkial bertambah Proses peradangan dan sumbatan jalan nafas aliran darah pulmonal bertambah ‘metabolic rate’ bertambah rate’ bertambah Akibat edema mukosa, lendir yang tebal dan spasme otot polos maka lumen saluran nafas berkurang dengan hebat. Hal ini mengakibatkan terperangkapnya udara dibagian distal sumbatan yang akan menyebabkan gangguan oksigenasi
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menimbulkan menimbulkan kelelahan dan timbulnya timbulnya asidosis. asidosis. Hipoksia dan hipercapnea hipercapnea akan menyebabkan ventilasi alveolus terganggu sehingga terjadi depresi pernafasan, bila berlanjut akan menyebabkan kegagalan pernafasan dan akirnya kematian. Hipoksemia akan menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah pulmonal yang menyebabka menyebabkan n tahanan tahanan alveolus alveolus bertambah, bertambah, akibatnya akibatnya jantung jantung akan bekerja bekerja lebih berat, beban jantung bertambah dan akirnya menyebabkan gagal jantung. Akibat Akibat bertam bertambah bahnya nya aliran aliran darah darah paru, paru, hipoks hipoksemi emiaa yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n permiabilitas
kapiler
bertambah,
retensi
CO2
yang
mengakibatkan
bronkokon bronkokontriks triksii dan ‘metabolic ‘metabolic rate’ yang bertambah, bertambah, terjadinya edema paru. Dengan terjadinya edema paru juga terjadinya gangguan ventilasi dan oksigenisasi yang akhirnya dapat menimbulkan gagal nafas.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pathway Etiologi (bronkiolitis, status asmatikus, pneumonia) Penurunan respon pernafasan Kegagalan pernafasan ventilasi Ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi Hipoventilasi alveoli Gangguan difusi dan retensi CO2
Hipoksia jaringan
Otak
kardiovaskuler paru-paru
Sel Sel otak otak mati mati
meka mekan nisme isme komp kompen ensa sasi si (pen (penin ingk gkat atan an Heart rate dan tekanan darah) kerj kerjaa pern pernaf afas asan an meni mening ngka katt sekr sekret et,, edem edema, a, whee wheezi zing ng
PCO PCO 2
Teka Tekana nan n intr intrak akran rania iall kele kelema maha han n otot otot jant jantun ung g ( TD dan dan CO, CO, brad bradika ikard rdi) i) kele kelelah lahan an , diap diapor oros osis is,, sian sianos osis is Gang Ganggu guan an pertu pertuka kara ran n gas gas Depr Depres esii Pusat pernafasan Kejang, pusing, gelisah, p en enurunan curah jantung hipoventilasi (tachipnea) gagal jantung
intoleransi aktivitas
Bradipnea
Kardio Respirasi Arrest Gangguan proses proses keluar keluarga ga
resti resti terjad terjadii kematia kematian n
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
D. Manifest Manifestasi asi klinik
Umum
: kelelahan, berkeringat
Respirasi
: wheezing, merintih, menurun/menghilangnya suara nafas, cuping Hidung retraksi, takipnea, bradipnea atau apnea, sianosis.
Kardiovasku Kardiovaskuler ler
: bradikardia bradikardia atau takikardia takikardia hebat, hebat, hipotensi/ hipotensi/hipert hipertensi, ensi, pulsus Paroksus 12 mmHg, henti jantung.
Serebral
: gelisah, iritabilitas, sakit kepala, kekacauan mental, kesadaran Menurun, kejang, koma.
E. Pemeriksaan penunjang
Pengenalan dini gagal nafas sulit diketahui secara klinis, pemeriksaan labora laborator torium ium yang yang terpen terpentin ting g untuk untuk memban membantu tu diagno diagnosa sa gagal gagal nafas nafas ialah ialah pemeriksaan analisa gas darah untuk mengetahui keadaan oksigenasi, ventilasi dan keseimbangan asam basa, saturasi O 2 dan pH darah. Pada pemeriksaan BGA pada gagal nafas akan didapat Hipoksemia, hiperkapnia, asidosis (respiratorik atau metabolik).
F. Pengkajian keperawatan. keperawatan.
a. Riwayat keluarga •
Riwayat keluarga tentang alergi dan penyakit keturunan •
Riwayat pasien tentang gangguan petnafasan yang baru diderita, terkena infeksi, adanya alergi/iritasi, trauma.
b. Kaji keadaan keadaan dada dada •
Kaji suara nafas dan suara nafas tambahan
•
Kaji adanya pembesaran anterior / posterior ukuran dada
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
•
Kaji adanya hyperesonan (adanya distensi alveoli)
•
Kaji adanya ekspirasi yang memanjang. c. Observasi pernafasan :
•
Frekuensi Kaji adanya takipnue, normal, bradipnue
•
Kedalaman Normal, terlalu lambat (hypopnea), terlalu dalam (hyperpnea)
•
Kelancaran Kurang usaha, dypnea, ortopnea berhubungan dengan adanya retraksi interkostal interkostal / substernal substernal,, adanya adanya wheezing, wheezing, pulsus pulsus paradoxus paradoxus (tekanan (tekanan darah turun saat inspirasi dan tekanan darah naik dengan ekspirasi)
•
Labored breating Terus menerus, intermitten, secara tiba – tiba, kelelahan dalam usaha pernafasan.
•
Tanda – tanda infeksi Peningkatan suhu tubuh, pembesaran nodus limfa, inflamasi membran mukus, keluarnya cairan purulen dari hidung dan kuping, adanya sputum yang purulen.
•
Batuk Kaji karakteristik batuk (produktif/kering) kapan waktu terjadinya batuk (hanya malam hari/setiap waktu), frekuensi batuk yang berkaitan dengan aktivitas dan suhu.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Terjadi pada anak – anak catat lokasi, penyebaran ke leher/abdomen, dalam/dangkal.
•
Sputum Pasien anak – anak dapat mengeluarkan sputum pada bayi diperlukan section untuk mendapatka sempel, catat volume, warna, bau, viskositas.
•
Adanya pernafasan yang buruk Berhubungan dengan infeksi pernafasan.
d.
Kaji Kaji tan tanda terj terjad adin iny ya hip hipoxia oxia o
Hypotensi/hypertensi
o
Dyspnea
o
Bradikardi
o
Sianosis : perifer / sentral
o
Somnolen
o
Stupor
o
Coma
H. Diagnosa keperawatan keperawatan dan Intervensi keperawatan keperawatan
1. Gangguan Gangguan pertukaran pertukaran gas b/d perubahan perubahan suplay oksigen, oksigen, perubahan perubahan aliran darah ke pulmonal. Kriteria hasil :
Anak menunjukkan peningkatan kapasitas ventilasi dan pertukaran gas.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
o
Jika perlu pertahankan anak tetap puasa
o
Kaji warna kulit o
Observasi usaha nafas : Observasi pergerakan dada,
kembang kempis dada dan penggunaan otot bantu pernafasan o
Monitor BGA
2. Resiko tinggi terjadi kematian kematian b/d obstruksi jalan nafas. Kriteria hasil :
Anak dapat bernafas, jalan nafas terbuka. Intervensi : o
Singkirkan Singkirkan penghalang penghalang (sekret) (sekret) yang dapat menghalang menghalangii
pertukaran udara (jika mungkin) o
Hindari Hindari situasi situasi yang dapat menyebabk menyebabkan an obstruksi obstruksi jalan
nafas atau aktivitas yang memerlukan kebutuhan oksigen yang berlebihan. o
Siapkan peralatan emergensi
o
Lakukan managemen emergensi jalan nafas (RJP) sesuai
prosedur 3. Gangguan proses keluarga b/d krisis situasi (penyakit serius pada anak) Kriteria hasil :
Keluarga menunjukkan paham tentang penyakit anak dan dapat menggunakan koping yang efektif.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kriteria hasil : anak mampu melakukan aktivitas tanpa merasa kelelahan. Intervensi
:
o
Kaji tingkat kemampuan aktivitas anak
o
Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang
o
Atur posisi anak seseuai kebutuhan
o
Berikan periode istirahat dan hindari hal – hal yang melelahkan anak.
Daftar Pustaka
Keperawatan, Edisi 8, EGC, Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku Diagnosa Keperawatan, Jakarta Corwin, Elizabeth J, (2001), (2001 ), Buku saku Patofisiologi, Patofisiologi, Edisi bahasa Indonesia, EGC, Jakarta Doengoes, E. Marilyn (1989), Nursing Care Plans, Second Edition, FA Davis, Philadelphia Suprihatin, Titin (2000), Bahan Kuliah Keperawatan Gawat Darurat PSIK Angkatan I, Universitas Airlangga, Surabaya
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
LAMPIRAN
BANTUAN HIDUP DASAR PEDIATRIK
Langkah – langkah tindakan resusitasi dapat dibagi menjadi tiga tahap : Taha Tahap pI
: Bant Bantua uan n hidu hidup p dasa dasarr (BHD (BHD), ), terdi terdiri ri atas atas : A (Airway) (Airway) : menguasai menguasai jalan nafas B (Breathing): membuat nafas buatan C (Circulation) : membuat aliran darah buatan
Tahap Tahap II
: Bantua Bantuan n hidup hidup lanjut lanjutan an (BHL), (BHL), terdiri terdiri dari dari : (Drug)) D (Drug
: pengob pengobatan atan dengan dengan cairan cairan dan obat obat
E (EKG) (EKG)
: melaku melakukan kan pemant pemantaua auan n dengan dengan alat alat elektrokardiografi
F (Fibrilasi) : menilai pengobatan dengan defibrilator (untuk (untuk
fibrilasi ventrikel)
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
PENGKAJIAN
1. Jika curiga curiga trauma kepala, jangan jangan pindahkan pindahkan atau gerakkan kepala/lehe kepala/leher r anak. Hindar Hindarii memind memindahk ahkann annya ya kalau kalau anak anak tidak tidak dalam dalam bahaya bahaya injuri injuri lebih lebih lanjut lanjut,, jika jika anda anda akan akan membal membalikk ikkan an anak anak guling gulingkan kan kepala kepala dan torso torso sebagai satu unit, dukung kepala dan leher untuk mencegah pergerakan yang dapat menyebabkan injuri lebih lanjut. Coba untuk membangunkan anak. Tepuk Tepuk anak anak dan panggi panggill namany namanyaa dengan dengan keras keras atau kibask kibaskan an ujung ujung kakinya dan lihat adanya respon / pergerakan. Segera cari bantuan. 4. Jika anak tetap tidak berespon, mulai lakukan CPR segera dengan membuka jalan nafas anak. 5. Jika Jika ada orang lain bersama bersama anda, minta untuk untuk menelp menelpon on 118 (gawat (gawat darurat) untuk minta bantuan. Jika anda sendirian tetaplah memulai RJP secepatnya, tidak usah berhenti
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
memudahkan pemberian O 2. Posisi ini penting untuk mengalirkan udara masuk batang tenggorokan kemudian menuju ke paru-paru. 3. Jika terdapat muntahan, bersihkan mulut anak sebelum sebelum memberikan bantuan pernafasan. 4. Bers Bersih ihka kan n sekr sekret et atau atau munt muntah ahan an deng dengan an jari jari atau atau spui spuitt balo balon n sete setela lah h memiringkan kepala anak. Jika menggunakan spuit balon, peras dulu sebelum meletakkannya kedalam kedalam mulut, mulut, kemudian kemudian lepaskan lepaskan tekanan tekanan balon untuk memindahka memindahkan n meterial. a.Jika penolong melihat objek (sekret atau muntahan), masukkan tangan lain ke dalam mulut. b. Gerakka Gerakkan n / pindah pindahkan kan jari ke arah anda ke dalam dalam bagian bagian belaka belakang ng tenggorokan. Tindakan ini akan membantu membuang benda asing.
B = BREATING (PERNAFASAN)
5. Jika Jika mulut mulut sudah sudah bersih, bersih, kembal kembalika ikan n posisi posisi kepala kepala dan obserfas obserfasii dada dada untuk mengetahui apakah anak mulai bernafas. Tempatkan telinga
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
8. Jika anak muntah, muntah, miringka miringkan n kepala dan bersihkan bersihkan mulut mulut dengan dengan jari atau dengan spuit balon.
C = CIRCULATION (SIRKULASI)
9. Setelah Setelah memberikan memberikan 2 tiupan nafas dan melihat melihat pengembanga pengembangan n dada, jika anak belum bernafas periksa nadi anak. 10. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah anda dengan ringan pada lengan bagian bagian dalam dekat tubuh tubuh anak. Rasakan Rasakan selama selama 5 detik. Lakukan Lakukan ini sebelum kasus menjadi lebih gawat. 11. Jika Jika
terdap terdapat at nadi nadi tetapi tetapi tidak tidak ada pernafasa pernafasan, n, terusk teruskan an berika berikan n nafas nafas
bantuan sampai anak mulai bernafas. Pada banyi, banyi, anak 1 – 8 tahun, tahun, kecepatan kecepatan kira-kira kira-kira 1 kali nafas setiap setiap 3 detik atau 20 kali per menit. Bantua Bantuan n pernaf pernafasa asan n merupa merupakan kan hal yang yang diperl diperluka ukan n agar agar dapat dapat mulai mulai bernafas kembali. Jika sudah dapat bernafas, lihat langkah nomor 18. 12. Lakukan RJP (kompresi jantung) jika tidak ada nadi.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Jika Jika
anda anda
akan akan
memi memind ndah ahka kan n
anak anak
untu untuk k
mend mendap apat atka kan n
bantuan/men bantuan/menghin ghindari dari bahaya, bahaya, usahakan usahakan untuk tidak menghentika menghentikan n RJP lebih dari 5 detik. 17. RJP dapat dihentikan jika setelah satu ini muncul : a.
Anak Anak mulai mulai bernaf bernafas as dan detak detak jantun jantung g mulai mulai kembal kembalii normal normal..
b.
Anda Anda digant digantika ikan n oleh oleh orang orang lain lain yang yang dapat dapat melaku melakukan kan CPR. CPR.
c.
Anda Anda memper memperole oleh h bantua bantuan n medis medis dan sudah sudah dimula dimulaii tindak tindakan an lain. lain.
d.
Anda kelelahan.
18. Posisi pemulihan (Recovery Position). Jika anak mulai bernafas sendiri dan tidak dicurigai adanya injuri, letakkan anak dengan posisi miring dengan kepala direbahkan pada lengan dan dengan tungkai sebelah atas ditekuk lututnya dan istirahatkan pada permukaan yang kuat dan rata. Catat gambaran yang terlihat dan segera telepon 118.