SINDROMA CAUDA EQUINA
Cauda equina merupakan kumpulan akar saraf intradural pada ujung medulla spinalis. Cauda merupakan bahasa latin dari ekor, dan equina adalah bahasa latin untuk kuda, sehingga berarti ekor kuda. Medula spinalis adalah kelanjutan medulla oblongata kearah bawah yang dimula dimulaii tepat tepat dibawa dibawah h forame foramen n magnum magnum dan berakh berakhir ir pada pada diskus diskus interv intervert ertebra ebralis lis antara antara verteb vertebrae rae lumbal lumbalis is pertam pertamaa dan kedua kedua sebaga sebagaii struk struktur tur yang yang mengeci mengecill yang yang disebu disebutt conus conus medull medullari aris, s, terdir terdirii dari dari segmen segmen medull medullaa spinal spinalis is sakral sakralis. is. Ini member memberii inerva inervasi si sensor sensorik ik ke “saddle area, inervasi motorik ke sfingter dan inervasi parasimpatis ke kandung kencing dan usus bagian bawah, yaitu dari fle!ura lienalis kiri ke rektum. "araf pada region cauda equina meliputi lumbal bagian bawah dan semua akar saraf sakralis. sakralis. #ervus splanchnic splanchnic pelvicus membawa membawa serat parasimpatis parasimpatis preganglionik preganglionik dari "$%"& untuk menginervasi musculus detrusor pada kandung kencing. "ebaliknya lower motor neuron somatic dari "$%"& menginervasi otot volunter dari sfingter ani eksterna dan sfingter uretra ke rektum inferior, dan percabangan perineum dari nervus pudendus. 'leh karena itu akar saraf region cauda equina membawa sensasi dari ekstremitas bawah, somatom perineum, dan serta motorik yang keluar ke miotom ekstremitas bawah. (anjutan dari conus yag tipis, seperti benang yaitu filum terminale merupakan elemen non neuron dalam region cauda equina yang meluas ke bawah menuju coccygeus. Cauda Cauda )quina )quina "yndro "yndrome me *C)"+, *C)"+, suatu suatu kelain kelainan an neurol neurologi ogiss yang yang jarang jarang ditemu ditemukan, kan, merupakan kombinasi gejala dan tanda akibat kompresi simultan akar saraf lumbosakral multiple di bawah level conus medullaris. Manifestasi klinis neuromuskular dan urogenital bervariasi dengan dengan karakt karakteri eristi stik k ganggua gangguanny nnyaa adalah adalah nyeri nyeri punggung punggung bawah, bawah, ischia ischialgi lgiaa bilate bilateral ral atau atau unilateral, kelemahan bilateral atau unilateral ekstremitas bawah, hipestesi atau anestesi perianal atau tipe sadel, sadel, impotensi, impotensi, bersamaan bersamaan dengan disfungsi disfungsi bowel dan bladder. bladder. C)" merupakan merupakan kasus yang jarang terjadi baik yang diakibatkan oleh trauma maupun nontrauma. Insidensi C)" bervariasi, tergantung pada etiologinya. revalensi di antara populasi umum diperkirakan antara --//./// dan -00.///. enyebab paling umum adalah herniasi diskus lumbalis. 1ilaporkan oleh lebih kurang -2 sampai -/2 - /2 pasien herniasi diskus lumbal.
"indroma cauda equina merupakan kondisi yang serius. Meskipun lesi secara teknik melibatkan akar akar sara saraff dan dan menun menunju jukka kkan n keru kerusa sakan kan sara saraff “peri “perife fer r,, akib akibat at yang yang diti ditimb mbul ulka kan n dapa dapatt irreve irreversi rsibel bel sehing sehingga ga C)" memerl memerlukan ukan tidakan tidakan bedah bedah emerg emergens ensi. i. "indro "indroma ma cauda cauda equina equina diangga dianggap p sebaga sebagaii darura daruratt bedah bedah karena karena jika jika tidak tidak diobat diobatii dapat dapat menyeb menyebabka abkan n kerusa kerusakan kan permanen kontrol usus dan kandung kemih dan kelumpuhan kaki.
ANATOMI
3ulang belakang terdiri dari $& tulang yang dapat digerakkan, dinamakan vertebrae. 3erdapat 4 ruas vertebrae segmen cervival, -$ segmen thoracal, 5 segmen lumbal, & segmen sacrum sacrum dan & segmen segmen coccyge coccygeus us yang yang bersat bersatu. u. "egmen "egmen lumbal lumbal tulang tulang belaka belakang ng *terut *terutama ama vertebrae (umbal 5+ menyangga berat badan terbesar. 6oramen vertebra adalah cincin tipis tulang vertebra yang terdiri dari bagian corpus, pediculus, dan lamina. "etiap segmen tulang belakang memiliki karakter yang berbeda. 6oramen vertebra dari kumpulan tiap level vertebra akan membentuk canalis vertebralis, ruang dimana medulla spinalis berada. 7ntara tulang vertebra dihubungkan oleh diskus intervertebralis dan facet joint. 1iskus intervertebralis berupa jaringan ikat mirip gel yang mengikat satu tulang vertebra pada tulang verteb vertebra ra selanju selanjutny tnyaa dan berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii bantala bantalan n atau atau pereda peredam m goncanga goncangan n antar antar tulang tulang vert verteb ebra ra.. 6ung 6ungsi si ini ini melin elindu dung ngii vert verteb ebra ra,, otak otak dan dan stru strukt ktur ur lain lainny nya. a. 7dany danyaa disk diskus us intervertebralis juga memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi.8 1iantara corpus vertebra, terdapat sebuah massa fibrous yang berfungsi sebagai bantalan absorb absorber er yang yang disebut disebut diskus diskus.. 1iskus 1iskus ini tetap tetap berada berada di tempat tempatnya nya karena karena disoko disokong ng oleh oleh ligamen%ligamen. 1iskus 1iskus interverte intervertebrali braliss terdiri terdiri dari dua komponen yang berbeda annulus fibrosus fibrosus di bagian luar dan nucleus pulposus, massa gelatin di bagian dalam. Mereka tertambat pada vertebra di bagian atas dan bagian bawah oleh cartilage end plates. ada diskus normal, air merupak merupakan an kompone komponen n pentin penting g dari dari nucleu nucleus. s. #amun, #amun, seirin seiring g dengan dengan bertam bertambahn bahnya ya usia, usia, kandungan air dalam diskus berkurang dan menyebabkan degenerasi diskus.9 Medula spinalis
pada orang dewasa berakhir pada level vertebra antara (- dan ($ dengan sekumpulan berkas akar saraf lumbal dan sacral dalam kanalis spinalis yang membentuk cauda equina di bawah medulla spinalis. 7kar%akar saraf itu kemudian terpisah dan keluar dari kanalis spinalis melalui foramina intervertebrale yang sesuai. Cauda equina terlindung dalam ruang subarakhnoid hingga setinggi vertebra sakralis II. #yeri dan gejala lain dapat timbul bila diskus yang rusak menekan ke dalam kanalis spinalis atau radiks saraf.
PATOFISIOLOGI
"indrom cauda equina disebabkan oleh penyempitan apapun pada canalis spinalis yang menekan akar saraf di bawah level medula spinalis. (esi pada cauda equina bersifat (M# karena radiks yang terkena merupakan bagian dari susunan saraf perifer. Cauda )quina "yndrome *C)"+ merujuk pada kondisi dimana terjadi kompresi secara bersamaan pada akar saraf lumbosakral dibawah level conus medularis, yang menyebabkan gejala neuromuskuler dan urogenital. atofisiologi mekanisme terjadinya C)" belum sepenuhnya dipahami. 7kar saraf ini rentan terhadap cedera kompresi atau regangan karena memiliki epineurinum yang tidak berkembang dengan baik. :ika epineurinum terbentuk sempurna, seperti pada saraf%saraf perifer, akan dapat melindungi saraf dari tekanan atau tarikan;regangan. "elain itu sistem mikrovaskuler pada akar saraf cauda equina memiliki area yang relatif hipovaskuler yang terbentuk oleh kombinasi area anastomosis di sepertiga proksimal akar saraf.
> ?ejadian traumatik yang menyebabkan fraktur atau subluksasi dapat menyebabkan kompresi cauda equina. > 3rauma tembus dapat menyebabkan kerusakan atau kompresi cauda equina.
> Manipulasi spinal yang menyebabkan subluksasi akan mengakibatkan munculnya sindrom cauda equina. > ?asus yang jarang berupa fraktur insufisiensi sacral telah dilaporkan menyebabkan sindrom cauda equina. Herniasi diskus
> ?ejadian sindroma cauda equina yang disebabkan oleh herniasi diskus lumbalis dilaporkan bervariasi dari -%-52. > "embilan puluh persen herniasi diskus lumbalis terjadi baik pad a (&%(5 atau (5%"-. > 3ujuh puluh persen kasus herniasi diskus yang menyebabkan sindrom cauda equina terjadi pada pasien dengan riwayat low back pain kronis, dan 0/2 berkembang menjadi sindrom cauda equina sebagai gejala pertama herniasi diskus lumbalis. > (aki%laki usia dekade & dan 5 adalah yang paling rawan terhadap sindrom cauda equina akibat herniasi diskus. > "ebagian besar kasus sindrom cauda equina yang disebabkan herniasi diskus melibatkan partikel besar dari materi diskus yang rusak, mengganggu setidaknya sepertiga diameter canalis spinalis. > asien dengan stenosis kongenital yang menderita herniasi diskus yang menetap lebih mungkin untuk mengalami sindrom cauda equina yang disebabkan bahkan oleh herniasi diskus yang ringan dapat secara drastis membatasi ruang yang tersedia untuk akar saraf. > atofisiologi
*0+ postur yang buruk dikombinasi dengan kebiasaan buruk yang mengakibatkan penekanan mekanik pada tulang belakang mempengaruhi kemampuan tulang belakang untuk menyangga berat badan.-$ ?ombinasi dari faktor%faktor ini, ditambah dengan trauma, robekan sehari%hari dari diskus, cara mengangkat beban yang tidak benar mengakibatkan herniasi diskus.
> enyempitan canalis spinalis dapat disebabkan oleh abnormalitas dalam proses perkembangan atau degeneratif. > ?asus spondilolistesis dan aget@s diseaseyang berat dapat menyebabkan sindrom cauda equina.
> "tenosis spinalis menyebabkan “neurogenic intermittent claudication atau iskemia intermittent cauda equine yang disebabkan oleh herniasi lumbal, hipertrofi tepi corpus ke dalam canalis spinalis, spondilolistesis atau tumor e!tradural. Neo!asma
> "indrom cauda equina dapat disebabkan oleh neoplasma spinal baik primer atau metastasis, biasanya berasal dari prostat *pada laki%laki+. > "indrom cauda equina dapat disebabkan oleh neoplasma spinal baik primer atau metastasis, biasanya berasal dari prostat *pada laki%laki+. > 8/ 2 pasien dengan sindrom cauda equina yang disebabkan neoplasma spinal mengalami nyeri berat yang dini. > 3emuan terbaru meliputi kelemahan ekstremitas bawah yang disebabkan oleh keterlibatan ventral root. > asien umumnya mengalami hipotoni dan hiporefleks. >
> "chwannoma adalah neoplasma jinak dengan kapsul yang secara struktural identik dengan sinsisium sel "chwann. > ertumbuhan ini dapat berasal dari saraf perifer atau simpatis. > "chwannoma dapat dilihat menggunakan mielografi, tetapi MAI adalah kriteria standar. "chwannoma bersifat isointense pada image 3-, hyperintense pada image 3$, dan enhanced dengan kontras gadolinium.
Eendimoma
> )pendimoma adalah glioma yang berasal dari sel ependim yang relatif undifferentiated. > Mereka sering berasal dari canalis sentralis medula spinalis dan cenderung tersusun secara radial di sekitar pembuluh darah. > )pendimoma paling umum ditemukan pada pasien yang berusia sekitar 05 tahun. > Mereka dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan peningkatan kadar protein pada cairan serebrospinalis. > 3emuan pada MAI dapat digunakan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis sindrom cauda equina. (esi tampak isointense pada 3-%weighted image, hypointense pada 3$%weighted image, dan enhanced dengan kontras gadolinium. In%!amasi
> ?ondisi peradangan pada medula spinalis yang berlangsung lama, misalnya aget@s disease dan spondilitis ankilosa, dapat menyebabkan sindrom cauda equina karena stenosis ataupun fraktur spinal. In%eksi
> ?ondisi infeksi, misalnya abses epidural, dapat menyebabkan deformitas akar saraf dan medula spinalis. > MAI dapat menampilkan penampakan abnormal akar saraf yang tertekan ke satu sisi sacus duralis. > Bejala secara umum meliputi nyeri punggung yang berat dan kelemahan motorik yang berkembang sangat cepat. Pen&e'a' iatro(enik
> ?omplikasi dari instrumentasi spinal telah dilaporkan menyebabkan kasus sindrom cauda equina, misalnya pedicle screw dan laminar hook yang salah tempat.
> 7nestesi spinal yang kontinyu juga telah dihubungkan sebagai penyebab sindrom cauda equina. > Injeksi steroid epidural, injeksi lem fibrin, dan penempatan free fat graft merupakan penyebab yang juga dilaporkan sebagai penyebab sindrom cauda equina meskipun jarang.
3erdapat tiga variasi C)" yang sudah diketahui -. C)" akut yang terjadi mendadak tanpa didahului problem punggung bawah sebelumnya $. 1efisit neurologis akut *disfungsi bladder+ pada pasien yang memiliki riwayat nyeri punggung dan ischialgia 0. progresi bertahap ke arah C)" pada pasien yang yang menderita nyeri punggung kronik dan ischialgia. ada lebih 952 kasus, gejala dan tanda klinis C)" berkembang dalam waktu kurang dari $& jam. Blave dan Macfarlane membagi pasien C)" dalan dua stadium dalam hubungannya dengan fungsi urinari stadium I, C)" dengan retensi dan overflow incontinence stadium II, C)" inkomplit, dengan ciri penurunan sensasi urinari, hilangnya keinginan untuk berkemih *pengosongan+, pancaran urin tidak baik, dan perlu mengejan agar bisa berkemih.-5 7namnesis asien C)" sering menunjukkan gejala%gejala yang tidak spesifk, dengan nyeri punggung yang merupakan gejala yang paling menonjol. =ell et al menunjukkan bahwa didapatkan akurasi diagnostik antara retensi urin, frekuensi urin, inkontinensia urin, penurunan sensasi berkemih dan penurunan sensasi perineal dengan hasil MAI yang menunjukkan adanya prolaps diskus. 7namnesis yang harus didapatkan dari pasien antara lain > #yeri punggung bawah. #yeri ini mungkin memiliki beberapa karakteristik yang mengesankan adanya hal yang berbeda dari strain lumbal pada umumnya. asien mungkin melaporkan adanya trigger yang memperparah, seperti menolehkan kepala. > #yeri tungkai atau nyeri menjalar ke kaki yang bersifat akut atau kronik
> ?elemahan motorik ekstremitas bawah unilateral atau bilateral dan;atau abnormalitas sensorik > 1isfungsi bowel dan bladder o Bejala awal biasanya adalah retensi urin yang diikuti dengan munculnya overflow incontinence, dan kemudian bisa juga diikuti dengan keluhan inkontinensia alvi o =iasanya dihubungkan dengan anesthesia;hipestesia tipe sadel > Bangguan ereksi dan ejakulasi emeriksaan 6isik #yeri sering berlokasi di punggung bawah. Mungkin didapatkan nyeri tekan setempat atau nyeri sewaktu diperkusi. #yeri punggung bawah dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikular. #yeri lokal biasanya nyeri yang dalam akibat iritasi jaringan lunak dan korpus vertebra. #yeri radikular umumnya bersifat tajam, seperti tertusuk%tusuk akibat dari kompresi radiks saraf dorsal. #yeri radikular diproyeksikan dalam distribusi dermatomal. 7bnormalitas refleks mungkin ada, berupa berkurangnya atau hilangnya refleks fisiologis. Aefleks yang meningkat merupakan tanda adanya keterlibatan medula spinalis sehingga diagnosis C)" bisa disingkirkan. #yeri menjalar ke kaki *ischialgia+ unilateral atau bilateral merupakan karakteristik C)", diperburuk dengan manuver valsava. 7bnormalitas sensorik mungkin muncul di area perineal atau ekstremitas bawah. emeriksaan raba ringan *light touch+ pada area perineal seharusnya dilakukan. 7rea yang mengalami anestesi mungkin menunjukkan adanya kerusakan kulit. ?elemahan otot mungkin timbul pada otot%otot yang mendapatkan inervasi dari radiks saraf yang terkena. 7trofi otot dapat terjadi pada C)" kronik. 3onus sphincter ani yang menurun atau hilang merupakan karakteristik C)". 7danya tanda babinski atau tanda%tanda upper motor neuron lainnya menunjukkan diagnosis selain C)", kemungkinan merupakan kompresi medula spinalis. enurunan fungsi bladder dapat dinilai secara empiris dengan kateterisasi urin.
C)" harus dipertimbangkan kemungkinannya pada semua pasien yang memiliki keluhan nyeri punggung bawah dengan inkontinensia bowel atau bladder. 1isfungsi bladder biasanya merupakan akibat dari kelemahan otot detrussor dan arefle!ic bladder disfungsi ini awalnya menyebabkan retensi urin yang kemudian diikuti dengan overflow incontinence pada stadium selanjutnya. asien yang menderita nyeri punggung dan inkontinensia urin tetapi hasil pemeriksaan neurologisnya normal seharusnya diukur volume residual postvoid%nya. Dolume residual postvoid yang lebih besar dari -// m( menunjukkan adanya overflow incontinence dan memerlukan evaluasi lebih lanjut sedangkan volume kurang dari -// m( menyingkirkan diagnosis C)". Aefleks anal, yang ditimbulkan dengan mengusap kulit lateral anus, normalnya menyebabkan kontraksi refleks sphincter ani eksterna. emeriksaan rektal seharusnya dilakukan untuk menilai tonus sphincter ani dan sensibilitas jika ditemukan tanda atau gejala C)". emeriksaan enunjang 1iagnosis C)" umumnya bisa didapatkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. emeriksaan radiologi dan laboratorium digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis dan untuk menentukan lokasi patologik dan penyakit yang mendasari. emeriksaan radiologi yang dapat dilakukan dalam penelusuran diagnosis C)" adalah > E%foto polos. 3idak banyak membantu dalam diagnosis C)" tapi mungkin dapat dilakukan dalam kasus%kasus cedera akibat trauma atau penelusuran adanya perubahan destruktif pada vertebra, penyempitan diskus intervertebralis atau adanya spondilosis, spondilolistesis > C3 dengan atau tanpa kontras. Myelogram lumbar diikuti dengan C3 > MAI. =erdasarkan kemampuannya untuk menggambarkan jaringan lunak, MAI umumnya merupakan tes yang disukai dokter dalam mendiagnosis C)". MAI direkomendasikan untuk seluruh pasien yang memiliki gejala urinari yang baru muncul yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah dan ischialgia. > Fltrasonografi mungkin bisa digunakan untuk estimasi volume residual po st%void
emeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin, kimia darah, gula darah puasa, sedimentation rate, dan sifilis dan lyme serology. emeriksaan cairan serebrospinal juga dapat dilakukan jika didapatkan tanda meningitis.
)#737(7?"7#77# =elum ada bukti yang menunjukkan terapi apa yang paling baik pada C)". 3erapi umumnya ditujukan pada penyebab yang mendasari terjadinya C)".
embedahan ada sebagian kasus, C)" merupakan indikasi untuk dilakukan operasi dekompresi secepatnya laminektomi yang diikuti dengan retraksi cauda equina secara hati%hati *untuk menghindari komplikasi meningkatnya gangguan neurologis+ dan diskectomy pada penderita C)" yang disebabkan oleh herniasi diskus merupakan tindakan pilihan. Gaktu yang tepat dilakukan tindakan dekompresi belum sepenuhnya disepakati. Fmumnya, pasien C)" yang dilakukan operasi dalam $& jam sejak timbul gejala awal dipercaya akan mencapai perbaikan neurologis yang lebih baik secara signifikan. 3etapi, beberapa penelitian menunjukkan tidak ditemukannya perbaikan outcome secara signifikan pada pasien yang dioperasi dalam waktu $& jam dibandingkan dengan pasien%pasien yang dioperasi dalam waktu $& sampai &9 jam. enelitian lain menunjukkan bahwa pembedahan yang dilakukan secara elektif dibandingkan pembedahan emergensi tidak mengganggu perbaikan neurologis. Meskipun begitu, sebagian besar peneliti merekomendasikan tindakan operasi dekompresi secepat mungkin setelah munculnya gejala untuk meningkatkan kemungkinan memperoleh perbaikan neurologis komplit. Medikamentosa > 7gen vasodilator
=eberapa penelitian menunjukkan bahwa agen vasodilator memiliki efek terapetik yang signifikan terhadap C)". 1alam sebuah penelitian eksperimental menyebutkan bahwa pengobatan sistemik dengan '%-$/8 H%C1, suatu analog prostaglandin )-, dapat secara signifikan meningkatkan aliran darah dan menurunkan hiperalgesia thermal yang diinduksi oleh cedera konstriksi saraf pada tikus.
> 7gen anti%inflamasi 7gen anti%inflamasi, meliputi steroid dan #"7I1, mungkin efektif pada pasien dengan penyebab inflamasi dan sudah banyak digunakan dalam pengobatan nyeri punggung, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa obat%obat tersebut memberikan manfaat yang signifikan. Aegimen steroid yang biasa dipakai adalah deksametason dengan dosis awal -/ mg secara intravena, diikuti & mg secara intravena diberikan setiap enam jam. 1eksametason umumya diberikan intravena pada dosis & sampai -// mg. #"7I1 telah terbukti berguna untuk mencegah kalsifikasi jaringan lunak, osifikasi heterotopik dan perlengketan. =eberapa peneliti juga menegaskan resiko potensial penggunaan steroid. ernah dilaporkan bahwa penggunaan agen antiinflamasi mungkin menghambat penyembuhan dan seringkali menimbulkan pembentukan abses.
A)<7=I(I37"I M)1I? 717 "I#1A'M7 C7F17 )FI#7 erawatan kulit ada saat terjadinya cedera medulla spinalis seringkali menyebabkan pasien memerlukan tirah baring dalam waktu lama.
erawatan kandung kemih dan rektum 1alam program rehabilitasi, perawatan kandung kemih dan rektum sangat penting dan merupakan kunci keberhasilan hidup di masa mendatang.
(ower Motor #euron =ladder 3raining ada tipe ini refleks bulbocavernosus dan anal superficial selalu negatif, penekanan ; pemijatan kandung kemih dengan mengejangkan otot K otot abdomen dan diafragma yang tidak mengalami paralisis serta dibantu manual kompresi *maneuver Crede+ dapat dilakukan untuk membantu pengosongan kandung kemih *pertama kali dilakukan $ minggu setelah terjadinya cedera+. =ila ini gagal, ulangi $ kali seminggu sampai terjadi pengosongan kandung kemih * biasanya terjadi setelah $ K 9 minggu +. 1apat juga dilakukan usaha dengan kateter intermiten setiap &%8 jam untuk melatih pengosongan kandung kemih secara efektif. =ila pengosongan kandung kemih sudah dapat terjadi, maka usaha selanjutnya dilakukan oleh penderita sendiri tiap $ jam di siang hari dan perawat membantu melakukan penekanan secara manual di malam hari saat membalik posisi pasien. "ekali penderita telah menguasai tehnik pengosongan kandung kemih ini dengan memuaskan, maka frekuensi pengosongan dapat diatur sendiri, misalnya 0 K & jam sekali di siang hari, sebelum tidur, tengah malam *waktu membalikan posisi pasien+, serta waktu bangun tidur di pagi hari.
=owel Care 1asar dari latihan rektum ini adalah supaya fungsi pengosongan rektum berjalan dengan efektif, efisien dan wajar.
6isioterapi rogram fisioterapi harus sudah dimulai sejak pasien dirawat. 7da berbagai macam program fisioterapi yang dapat diberikan pada pasien dengan sindrom kauda equina dan tentunya tidak semuanya cocok diberikan untuk setiap pasien. :elas pemberian latihan ini disesuaikan dengan keadaan klinis pasien dan juga gangguan neurologis yang ditemukan pada pasien tersebut. 7dapun program%program tersebut antara lain
-. Berakan pasif. 3iap persendian dari group otot ekstremitas inferior digerakan secara pasif dan full A'M, sekurang K kurangnya $ kali sehari.
sensoriknya masih berfungsi. (atihan renang ini dari sejak awalnya sudah dapat dikembangkan menjadi salah satu latihan yang dapat menyenangkan sekaligus sebagai suatu rekreasi. &. Bym work 3ujuan latihan di ruang senam ini adalah untuk mengembangkan sepenuhya aktifitas otot%otot yang persyarafannya masih baik. (atihan dengan tahanan, per dan beban, press up, dan memanjat dengan tali. 5. Mat work *senam lantai di matras+, asien dalam posisi berbaring di lantai bertujuan untuk menguatkan ototKotot trunkus dan meningkatkan tonus otot K otot paravertebralis sehingga nantinya hal tersebut dapat membantu pasien dalam memperbaiki keseimbangan duduk dan postur. (atihan di matras ini bertujuan membantu mengurangi spastisitas otot K otot tersebut dan ini kelak akan membantu berfungsinya bladder dan bowel. "emua pasien diajarkan berguling di lantai dan jika mungkin belajar duduk tanpa dibantu. "elanjutnya latihan keseimbangan dapat terus di kembangkan dengan latihan duduk di tepi tempat tidur. "elain itu bisa pula dilakukan senam ?egel untuk menguatkan otot% otot panggul. 8. =erdiri asien paraparese atau paraplegia secara teratur harus diajarkan cara untuk berdiri tegak. 1isamping meningkatkan moril dan kepercayaan diri pasien, hal ini bertujuan untuk meringankan beban tekanan di sakrum dan pantat, memperbaiki tonus otot di trunkus dan ekstremitas inferior, mencegah deformitas fleksi di pangkal paha, lutut dan pergelangan kaki, memperbaiki efisiensi pengosongan ginjal dan kandung kemih serta fungsi rektum dan juga berperan dalam pencegahan osteoporosis dan fraktur patologis. Fntuk memungkinkan latihan berdiri tegak ini dapat digunakan alat yang dinamakan standing frame. engikat yang dilapisi kulit halus berfungsi sebagai brace, sedangkan meja miring didepan berfungsi sebagai tempat penderita melakukan berbagai aktifitasnya sambil berdiri. 4. (atihan jalan.
6aktor yang sangat menentukan kemampuan pasien dalam berjalan ialah kekuatan otot quadriceps, propioseptif lutut, tidak adanya kontraktur fleksi dari panggul dan kontrol lengan. Fntuk melangkah adalah merupakan problem yang besar bagi pasien. ?emauan merupakan kunci kearah keberhasilan, yang juga sangat tergantung faktor umur, berat badan dan jumlah otot%otot yang masih berfungsi. 3eknik%teknik yang dapat dipergunakan dalam latihan jalan ini antara lain swing to L swing through qait menggunak an kruk siku *elbow crutches+.
9. emakaian kursi roda
medik juga diperlukan untuk mengadakan kunjungan ke rumah pasien dengan memperhatikan hal K hal sebagai berikut $$ > 3inggi tombol lampu > enutup lantai ; karpet yang lepas > (ebar pintu > ermukaan lantai tidak boleh licin > 7nak tangga pada pintu yang menghambat mobilitas > ?amar tidur harus ada di lantai bawah > (etak kamar mandi > 3ipe bangunan rumah bila diperlukan “hoists *katrol+ > 3inggi meja dapur > (ebar lorong di dalam rumah 'rtotik ada trauma medula spinalis daerah torako lumbal dapat diberikan torako lumbal brace. rinsip kerja ini alat ini adalah memberikan penekanan pada 0 buah titik yang dikenal dengan “three point pressure. enekanan tersebut diberikan dibagian antero distal yang terletak diatas pubis, dibagian antero proksimal pada sternum, sedangkan dibagian posterior tekanan diberikan pada daerah thora! bagian distal hingga lumbal bagian proksimal yang berupa “padding, seperti tampak pada gambar yang menunjukkan salah satu tipe torako lumbal brace yaitu :ewett =race. "edangkan pada trauma medula spinalis daerah torako lumbo sakral dapat diberikan torako lumbo sakral brace *3("'+. rinsip kerja alat ini untuk menghambat gerakan tulang punggung kearak fleksi, ekstensi, laterofleksi. “6rame dan padding yang menahan otot K otot abdominal mulai dari umbilikus sampai daerah supra pubis. Bambar menunjukkan salah satu bentuk torako lumbo sakral brace yaitu Boltwait brace.
(esi pada 3-$ K (- mengakibatkan hilangnya fungsi motorik dan sensorik mulai dari panggul ke bawah. ada keadaan ini diperlukan pola jalan “swing throuh yang memerlukan energi 8 kali lebih besar dibandingkan keadaan normal untuk setiap meternya. asien yang mampu berjalan dengan pola ini dan dalam kecepatan yang cukup baik 8/ m;menit sangat jarang. 'kupasi 3erapi 'kupasi terapi bertujuan untuk > 7ktifitas kehidupan sehari K hari. > enilaian kursi roda > enilaian alat bantu jalan > enilaian pekerjaan dan penempatan kembali > enguatan otot K otot punggung dan ekstremitas atas > Mempertahankan sisa fungsi yang masih ada > Membangkitkan kembali semangat penderita > Mencegah kontraktur otot
sikologi "ecara umum dikatakan bahwa depresi dapat mengganggu proses rehabilitasi. 1epresi dan ansietas dapat mengakibatkan disabilitas yang sama beratnya dengan yang disebabkan trauma medula spinalis. ?ekuatiran akan masa depan dan akibat cacat yang diderita, sikap tidak realistis, sikap agresif merupakan tandaKtanda keresahan emosional. 1orongan dari terapis dan keluarga, pendekatan positif kepada pasien dan kemampuannya, sangat membantu dalam menghilangkan gejala. Mereka yang mengalami depresi ringan biasanya memberikan respon yang baik terhadap
obat K obat anti depresi. Gaktu penyesuaian psikologi biasanya memerlukan waktu sekitar -9%$& bulan.
A'B#'"I" ara peneliti telah menemukan kriteria%kriteria spesifik yang dapat membantu memprediksi prognosis pasien C)". > asien dengan ischialgia bilateral dilaporkan memiliki prognosis yang kurang baik dibanding yang mengalami ishialgia unilateral. > asien dengan gejala anestesi perineal komplit kemungkinan besar akan menderita paralisis bladder permanen > (uasnya defisit sensorik tipe sadel atau perineal merupakan prediktor perbaikan;penyembuhan yang paling penting. asien dengan defisit unilateral memiliki prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan defisit bilateral. > Ganita dan pasien dengan disfungsi bowel memiliki outcome yang lebih buruk.
rognosis dapat juga diprediksi dengan skala 7merican "pinal Injury 7ssociation *7"I7+ berikut > 7"I7 7 J/ 2 pasien masih mampu dalam ambulasi fungsional > 7"I7 = 4$ 2 pasien tidak dapat mencapai ambulasi fungsional > 7"I7 C;1 -0 2 pasien tidak mampumencapai ambulasi fungsional - tahun setelah cedera. 17637A F"37?7 -. Aopper 7<, =rown A<. rinciples of #eurology. 9th ed. Mc.Braw%
$. Mahadewa 3, Maliawan
". Cedera
"araf
3ulang
=elakang 7spek ?linis
dan
enatalaksanaannya. Fdayana Fniversity ress. 1enpasar $//J 0.
1awodu
"3.
Cauda
)quina
and
Conus
Medullaris
"yndromes.
7vailable
at
http;;emedicine.medscape.com;article;--&98J/%overviewNshowall &. Cauda )quina "yndrome, http;;www.emedicinehealth.com, :anuari --,$/-$ 5. "nell A". #euroanatomi klinik untuk Mahasiswa ?edokteran. )disi 5. )BC :akarta $//$ 8. Mercer ", =ogduk #. 3he ligaments and annulus fibrosus of human adult cervikal intervertebral discs. "pine. 7pr - -JJJ$&*4+8-J%$8 discussion 8$4 %9. 4. =artleson :1, 1een hysiology > "igns > "ymptoms . &th edition , 3hieme , "tuttgart > #ew ork $//5 58 K --0 -5. Bleave :A, Macfarlane A. Cauda equina syndrome what is the relationship between timing of surgery and outcomeP =r :#eurosurg $//$ -8 0$5%0$9.
-8. 3sementQis "otirios. 1ifferential diagnosis in neurology and neurosurgery. 3hieme. $///. $-/%$-$ -4. )sther 1an%huong. 7 case study of cauda equina syndrome. 3he ermanente :ournal. fall $//0 4*&+-0%-4 -9. )vans AG. #eurology and 3rauma. $nd ed. '!ford Fniversity ress $//8 $84 -J. Cucurullo ":. hysical Medicine and Aehabilitation =oard Aeview. #ew ork 1emos. $//& $/. 3an :. ractical Manual of hysical Medicine and Aehabilitation. "t. (ouis Mosby. -JJ9 $-. "omers M6. "pinal Cord Injury. 3hird )dition. earson. $/-/ $$. =raddom A(.