RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Penyusun
: SMAN X : Kimia : XI IPA /2 : Sistem Koloid : 2 x 45 menit (2JP) : Widya Fatmawati (4301414106)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect (indirect teaching ) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.15.2
3.15.3
3.15.4 3.15.5
C.
homogen/heterogen, homogen/heterogen, dan penyaringan) Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi) Menjelaskan koloid liofob dan liofil Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi
4.15.2 Menganalisis proses yang terjadi pada pembuatan koloid
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan mencari informasi dari berbagai sumber belajar, dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis permasalahan yang disajikan terkait letak unsur, sifat
3. Penggunaan Koloid
Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan, misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi dengan protein. 4. Sifat-sifat Koloid
a). Efek Tyndall b). Gerak Brown c). Adsorbsi d). Elektroforesis e). Koagulasi f). Koloid Pelindung 5. Dialisis
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaan. Tujuan dialisis untuk menghindari menghindari koagulasi dari ionion pengganggu. pengganggu.
B. Cara kondensasi 2. Koloid dalam kehidupan sehari – hari hari
A. Koloid dalam industri B. Koloid yang mencemari lingkungan l ingkungan d. Materi Remidial
Bagi Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan langkahlangkah pra remedial, diantaranya analisis hasil diagonisis, menemukan penyebab kesulitan belajar dan topik-topik yang belum dikuasai, guru dapat melakukan program remedial berdasarkan pada rencanan kegiatan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan remedial dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberikan tambahan penjelasan atau contoh terutama berkaitan dengan topik-topik topik-t opik yang belum dikuasai serta menggunakan berbagai media dan strategi, misalnya banyak melakukan praktik atau demontrasi, tutor sebaya, diskusi kelompok E.
Pendekatan, Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan: Saintifik
2. Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum; 3. Model Pembelajaran: D i scove scoverr y Lea Lear ning. ni ng.
3.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3 Jam Pelajaran):
Kegiatan
Pendahuluan
Langkahlangkah DL Menciptakan Situasi (Stimulasi)
Deskripsi Kegiatan
- Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar dengan diawali berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
Alokasi Waktu 20 menit
Religius Cr itical Thinking , HOTS dan Literasi (Memprediks i dan Meng identifik as i Tujuan)
- Guru memberikan rangsangan kepada peserta didik mengenai penggolongan sistem koloid dan merangsang peserta didik dengan pertanyaan yang berkaitan dengan sistem koloid P P K (rasa ingin tahu dan gemar membaca),
Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk menyamakan pengetahuan awal peserta didik seperti:
-
Pertemuan
sebelumnya
kalian
sudah
- Guru mengecek prasyarat pengetahuan
P P K (rasa ingin tahu dan g emar membaca, juj ur)
Kegiatan Inti
Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)
tentang penggolongan, sifat sifat dan pembuatan sistem koloid - Guru memberikan motivasi terkait pentingnya belajar sistem koloid yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti pembuatan keju, penjernihan air, dialisis dll - Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai Guru memberikan kesempatan pada peserta 90 menit didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan sistem koloid -
Peserta didik mengamati gambar yang disajikan oleh guru yaitu ada wadah yang berisi larutan , suspensi dan koloid
-
-
Peserta didik mengamati gambar terkait pengelompokan koloid Dari proses pengamatan, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan seperti: Bagaimana cara membedakan larutan, suspensi
Critical Thinking, HOTS dan Literasi Mempredi ( ks i dan Meng ident ifikasi Tujuan Membaca)
-
Pengumpulan data
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang diidentifikasi melalui: -
PP K (r asa ing in tahu g emar membaca, juj ur, k erja s ama)
Pengolahan data dan analisis
-
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara:
-
Mengolah hasil pengumpulan informasi dengan bantuan pertanyaan pada lembar kerja.
-
Verifikasi
Melakukan pengumpulan informasi dan sumber sumber (referensi) yang relevan baik dari buku, e-book maupun jurnal/ internet Mencatat hasil pengumpulan informasi tersebut dari berbagai sumber
Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan
data-data atau teori pada buku sumber
dengan cara kondensasi maupun dispersi dan pelajaran ditutup dengan berdoa bersama.
Pertemuan Kedua (3 JP) :
Kegiatan
Pendahuluan
Langkahlangkah DL Menciptakan situasi (Stimulus)
PPK: Religius
Deskripsi Kegiatan
1. Memberi salam, dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai dipimpin salah seorang peserta didik; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; Cr itical Thinking , HOTS dan Literasi (Memprediks i dan Meng identifik as i Tujuan)
- Guru memberikan rangsangan kepada peserta didik mengenai percobaan sederhana yang berhubungan dengan pembuatan koloid - Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk menyamakan pengetahuan awal peserta didik seperti:
Alokasi Waktu 25 menit
lingkungan maupun yang dapat merusak / mencemari lingkungan sekitar. 4. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi yang diperlukan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti
Problem Statement
1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru diawal oembelajaran tadi kemudian peserta didik mengamati gambar yang disajikan oleh guru terkait macam aplikasi koloid dikehidupan sehari hari baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya.
90 menit
2. Dari proses pengamatan, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan seperti: Bagaimana
cara
pembuatan
koloid
dengan
menggunakan bahan sekitar?
Mengapa aplikasi sistem koloid (misal sabun)
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
sederhana pembuatan koloid melalui berbagai sumber 8. Peserta didik melakukan percobaan bersama dengan kelompoknya sesuai dengan alat bahan dan prosedur yang telah digali secara mandiri oleh peserta didik
Pengolahan Data
Memverifika si
Mengolah data hasil eksperi men yang didapatkan dari hasil percobaan yang telah dilakukan Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil
pengolahan dengan data-data atau teori pada buku sumber dengan cara: Generalisasi
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil percobaan yang diperoleh dan hasil percobaan tersebut dipaparkan lebih lengkap melalui laporan praktikum yang dikerjakan secara individu
Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan Meng identi fik asi Tuj uan Membaca)
H. Penilaian 1. Jenis/Teknik penilaian
No
Aspek
1.
Sikap
2.
Pengetahuan
3.
Keterampilan
Teknik
Bentuk I nstrumen
Observasi kegiatan diskusi kelompok dan presentasi 1.Penugasan 2. Tes Tertulis
- Lembar Observasi - Penilaian Diri - Soal Penugasan - Soal Pilihan Ganda
Kinerja, laporan praktikum
-
Rubrik Penilaian Kinerja
1. Remedial dan Pengayaan
No 1.
2.
Aspek
Teknik
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: - Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan ) n n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Remedial
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP 1. Materi Prasyarat
Materi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mendapatkan materi mengenai elektrolisis adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan.
b. Materi Reguler
Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi yang berukuran koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya (Johari , J.M.C. dan M. Rachmawati, 2004:300). Komponen koloid dibagi menjadi dua macam, yaitu: c. fase terdispersi yaitu zat yang didispersikan ke dalam zat lain d. medium pendispersi yaitu fase yang digunakan untuk mendispersikan
Perbedaan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi kasar disimpulkan pada tabel 2 sebagai berikut:
Bentuk campuran Homogen,
tak Secara
Heterogen
dapat dibedakan makroskopis walaupun dengan bersifat homogen menggunakan
tetapi
mikroskop ultra
jika
heterogen diamati
dengan mikroskop ultra 10-7 – 10-5 cm >10-5
Ukuran partikel
<10-7
Jumlah fase
satu fase
dua
Kestabilan
stabil
umumnya
stabil
tidak
dapat
Penyaringan
cm
fase
tidak dapat
disaring,
disaring
dengan
pada
cm
dua fase tidak stabil
kecuali dapat disaring
menggunakan mikroskop
ultra
susu santan cat Contoh
Larutan gula
pasir dengan air
Larutan garam
tanah dengan air
Larutan cuka
kopi dan air
Padat
Gas
Aerosol padat
Asap Debu
Padat
Cair
Sol
Sol
emas
Tinta Padat
Padat
Sol padat
Gelas berwarna Intan hitam
3. Penggunaan Koloid
Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan, misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi dengan protein. Mengapa sistem koloid digunakan dalam produk industri? Salah satu ciri khas koloid yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam bentuk
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan koloid. Pengikatan atau penyerapan terhadap ion positif/ ion negatif dari partikel koloid menyebabkan koloid bermuatan listik. Contoh: 1) Koloid Fe(OH)3 dalam air akan menyerap ion H + sehingga bermuatan positif 2) Koloid As2S3 dalam air akan menyerap ion S 2-sehingga bermuatan negatif
Sifat
adsorbsi partikel koloid sangat penting karena berdasarkan sifat tersebut banyak manfaat yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: 1) Penjernihan air 2) Penyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri 3) Pemutihan gula tebu d). Elektroforesis Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektrode. Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid. e). Koagulasi Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Koagulasi dapat terjadi dengan tiga cara: 1) Cara mekanik, misal: pemanasan, pendinginan, pengadukan
Caranya, koloid dimasukkan dialisator, bagian luar terus menerus dialiri air, zat yang terdapat koloid misal ion-ion dan molekul dapat menembus membran semi permeabel sehingga dalam dialisator tinggal koloidnya saja. Prinsip dialisis saat ini digunakan sebagai proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal, yang dikenal dengan blood dialysis. Ginjal yang berfungsi sebagai selaput semi permeabel dapat melewatkan ion-ion atau molekul-molekul sederhana yang mengotori darah, tetapi tidak dapat melewatkan butir-butir darah yang bersifat koloid. Jika ginjal seseorang rusak maka fungsi ginjal diganti oleh mesin yang disebut dialisator. 6. Koloid liofil dan liofob
Koloid liofil adalah koloid sol dengan partikel koloid sebagai fase terdispersi suka pada pendispersinya. Koloid liofil mempunyai gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Contoh: sabun, detergen, agar-agar dalam air Koloid liofob adalah koloid sol dengan partikel koloid tidak senang atau takut pada cairannya. Koloid liofob mempunyai gaya tarik-menarik sangat lemah atau tidak ada sama sekali. Contoh: sol belerang, sol emas, sol Fe(OH) 3 Jika medium dispersi yang dipakai air, maka disebut koloid hidrofil dan koloid liofob.
sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH) 3 yang dapat mengadsorbsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif disamping tawas. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama, sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi karena penggunaan tawas.(Purba, 2004:159). a. Pengolahan air secara sederhana
1). Membersihkan dari kekeruhan/ proses koagulasi Untuk mengendapkan kotoran dibubuhi tawas K 2SO4 Al2(SO4)3. 24H2O Gumpalan yang terjadi karena proses koagulasi dipisahkan dengan penyaringan. Penyaring yang digunakan berupa lapisan pasir, kerikil, dan ijuk. 2). Membersihkan dari kuman/ desinfeksi Proses desinfeksi dengan menambah kaporit Ca(OCl) 2, untuk menghilangkan bau klor digunakan arang. 3). Membersihkan dari zat-zat kimia Untuk menghilangkan rasa anyir pada air yang mengandung zat besi atau mangan dapat
menggunakan kapur (Nur’aini dan Cahyono, -:63). b. Pengolahan air di Perusahaan Air Minum
partikel suspense disebut dengan dispersi, sedangkan pembuatan koloid dengan pengelompokkan partikel larutan sejati disebut kondensasi. Pembuatan koloid dilakukan melalui 2 cara yaitu: A. Cara dispersi Cara dispersi adalah cara pembuatan sistem koloid dengan mengubah partikelpartikel suspensi kasar (besar) menjadi partikel-partikel koloid. Perubahan partikel kasar menjadi partikel koloid dapat dilakukan dengan cara: 1) cara mekanik (penggerusan) 2) busur bredig 3) cara peptisasi (pemecahan). B. Cara kondensasi Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti: 1) reaksi redoks, 2) reaksi hidrolisis, 3) dekomposisi rangkap 4) pergantian pelarut. 2. Koloid dalam kehidupan sehari – hari
C. Koloid dalam industri
2) Detergen dan Sabun Detergen terbentuk dari asam benzena sulfonat (ABS) dan sodium tripolifosfat (STTP) sehingga dapat mencemari air sebab kedua bahan tersebut tidak dapat diuraikan oleh bakteri. 3) Asap Pabrik Asap pabrik yang mengandung gas SO3 menyebabkan hujan asam. Akibat dari hujan asam adalah merusak atau menimbulkan korosi pada pada besi atau Palauan batuan candi. Sedangkan asap buangan pabrik yang mengandung logam berat (Pb,Cd) sangat mencemari lingkungan. 4) Asbut Asbut merupakan campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel partikel zat cair dan zat padat. Asbut (smog) merupakan kombinasi dari asap (smoke) dan kabut (fog). Asap mengandung belerang oksida (SO 2), gas ini dapat bereaksi dengan oksigen dan uap air membentuk asam sulfat yang akan mengiritasi paru-paru sehingga menghasilkan banyak lendir. Sebanyak 4000 orang meninggal dalam kasus di London pada tahun 1952. Lampiran 1 Penilaian Sikap
5
6
7
Kerjasama
a. Melakukan presentasi kelompok
A2 A2
Kesantunan
b. Saling membantu dalam menanggapi pertanyaan saat presentasi a. Tidak berbicara kotor dan kasar b. Melakukan 3S (senyum, salam dan sapa)
A3
a. Menghargai pendapat orang lain
A1
b. Memberi kesempatan orang lain untuk berpendapat
A1
Toleransi
A5
Indikator penilaian aspek afektif peserta didik dalam pembelajaran sebagai berikut:
No 1
Indikator sikap Receiving (A1)
Keterangan Adanya didik
penerimaan/perhatian
peserta
terhadap guru atau mata pelajaran 2
Responding (A2)
Tumbuhnya pelajaran
minat/motivasi terhadap
3
Valuing (A3)
Semangat/usaha yang tinggi
2 dst
Pertemuan 1 Instrumen Penilaian Sikap :
Digunakan untuk menilai sikap peserta didik, dalam hal: teliti, kritis, kerjasama, tanggung jawab, teliti
Petunjuk: Lembar observasi ini diisi oleh guru guna menilai sikap peserta didik dalam hal teliti, kritis, dan kerjasama saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Indikator Sikap: 1. Teliti a. Tepat dalam menuliskan reaksi-reaksi elektrolisis b. Tepat melakukan perhitungan c. Tepat dalam memberikan jawaban 2. Kritis a. Menyampaikan pendapat b. Tanggap terhadap pertanyaan teman c. Membenarkan jawaban yang belum sesuai 3. Kerjasama a. Ada pembagian tugas dengan jelas
Pertemuan 2 Instrumen Penilaian Sikap : Petunjuk: Lembar observasi ini diisi oleh guru guna menilai sikap peserta didik dalam hal teliti, bertanggung jawab, dan kerjasama saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Indikator Sikap: 1. Teliti a. Tepat dalam merangkai alat percobaan b. Tepat dalam mengamati percobaan yang dilakukan c. Tepat dalam menuliskan hasil pengamatan 2. Bertanggung jawab a. Menyiapkan alat dan bahan praktikum b. Membersihkan kembali alat-alat praktikum yang digunakan c. Menata kembali alat-alat praktikum pada tempatnya 3. Kerjasama a. Ada pembagian tugas dengan jelas b. Membantu teman yang mengalami kesulitan c. Tidak mengepentingkan kepentingan pribadi Rubrik Penilaian: SB (Sangat Baik): masing-masing aspek muncul 3 indikator B (Baik) : masing-masing aspek muncul 2 indikator C (Cukup) : masing-masing aspek muncul 1 indikator K (Kurang) : masing-masing aspek tidak muncul indikator
Lampiran 2 Penilaian Keterampilan Penilaian Keterampilan Pertemuan 1 Instrumen
: Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik pada pembelajaran
Petunjuk : Lembar observasi ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik. Pada kolom masingmasing butir keterampilan yang dinilai, guru memberikan angka dengan rentang 1-4 sesuai dengan keterampilan peserta didik. Lembar Observasi
No.
Nama Peserta didik
Butir 1
2
Total Skor
Nilai Akhir
1. 2. 3. 4. Rubrik: No Keterampilan yang dinilai 1. Menyampaikan hasil presentasi (presentasi)
Aspek yang dinilai Komunikatif
Indikator
4. Menyampaikan hasil presentasi dengan menggunakan bahasa lugas, mudah dimengerti, serta tidak terbata-bata 3. Jika 2 indikator terpenuhi 2. Jika 1 indikator terpenuhi
Lampiran 2 Penilaian Keterampilan Pertemuan 1
Kisi-kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Kinerja Peserta didik
Tahap Persiapan Praktikum Memeriksa kelengkapan alat yang dibutuhkan untuk praktikum Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum Menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk praktikum
Domain
P1
P1
P1
Tahap Pelaksanaan Praktikum Mengukur 500 gr padatan yang digunakan sebagai pelapis filter alat penjernih air Merancang alat penjernih air Mengamati hasil pembuatan alat penjernih air Menuliskan hasil pengamatan dari
Domain
P3
Tahap Setelah Praktikum Membersihkan alat yang telah digunakan untuk praktikum
Domain
P1
P3
Menata kembali alatalat yang telah selesai digunakan praktikum
P1
P3
Mengomunikasikan hasil yang diperoleh dari praktikum
P4
P3
Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum
1
Tidak memeriksa bahan yang akan digunakan
3
Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum dengan membersihkan dan mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum praktikum
2
Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum dengan membersihkan tetapi tanpa mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum praktikum
1
Menggunakan
alat
praktikum
tanpa
membersihkannya terlebih dahulu
Tahap Pelaksanaan Praktikum Kinerja
Mengukur 500 gr padatan pasir yang digunakan sebagai
Kriteria 3
Mengukur massa padatan sesuai dengan kebutuhan dan pengukuran sesuai prosedur
2
Mengukur massa padatan sesuai dengan kebutuhan akan tetapi pengukuran tidak sesuai prosedur
1
Mengukur massa padatan tidak sesuai dengan kebutuhan praktikum
filter alat penjernih air
Merancang alat penjernihan air dengan benar,
Tahap Setelah Praktikum Kinerja
Kriteria
3
Membersihkan kembali alat yang telah selesai digunakan
2
Membersihkan alat yang telah digunakan pada saat praktikum, menggunakan air keran untuk membilas alat dan mengeringkan alat Membersihkan alat yang telah digunakan pada saat praktikum, menggunakan air keran untuk membilas alat dan tidak mengeringkan alat
Menata
kembali alat-alat praktikum
1
Tidak membersihkan alat yang telah digunakan pada saat praktikum
3
Mengembalikan alat dan bahan yang digunakan pada tempat semula dengan rapi dan membersihkan meja praktikum setelah praktikum
2
Mengembalikan alat dan bahan yang digunakan pada tempat semula kurang rapi dan membersihkan meja praktikum setelah praktikum
1
Tidak mengembalikan alat dan bahan yang digunakan pada tempat semula Mengomunikasikan hasil pengamatan yang
Instrumen Penilaian Kinerja Peserta didik No
Aspek kinerja yang dinilai
Kelompok
Tahap Persiapan Praktikum
1.
Memeriksa alat yang akan digunakan untuk praktikum
2.
Memeriksa bahan yang akan digunakan untuk praktikum
3.
Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum
Tahap Pelaksanaan Praktikum
4.
Mengukur massa padatan (gram) yang digunakan
1
Nama peserta didik
Skor 3
2
1
10
Mengomunikasikan hasil praktikum
Instrumen Penilaian Laporan Praktikum
Lembar Penilaian Laporan Praktikum Poin Jumlah Skor No
Nama Peserta didik
Nilai 1
2
3
4
5
5. Kesimpulan
Ditulis Ditulis Ditulis tidak berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan analisis dan akurat analisis hasil analisis
Tidak
ada
kesimpulan
Keterangan: 1. Kolom skor diisi kualitias kriteria yang diperoleh peserta didik 2. Nilai diperoleh berdasarsakna perhitungan berikut: Kriteria Penilaian: Kriteria Penilaian:
Pengolahan Skor :
Pengolahan Nilai :
Skor tertinggi = 5 x 4 = 20 Skor terendah = 5 x 1 = 5 Skala kriteria =
Kriteria
Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)
Rentang Skor
Nilai
apabila 16,25 < skor ≤ 20 apabila 12,5 < skor ≤ 16,25 apabila 8,75 < skor ≤ 12,5 apabila 5 ≤ skor ≤ 8,75
81,25 < x ≤ 100 62,5 < x ≤ 81,25 43,75 < x ≤ 62,5 25 < x ≤ 43,75
SOAL : Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e! 1. Kalian telah menemukan definisi koloid berdasarkan kesamaan dan perbedaan sifatnya melalui eksperimen yang telah kalian lakukan. Pada tahun 1912 seorang kimiawan Jerman bernama Richard Zsigmondy mendesain mikroskop ultra. Mikroskop yang dapat digunakan untuk mengamati partikel-partikel campuran yang telarut yaitu partikel yang memiliki ukuran 1-100 nm termasuk partikel koloid. Berdasarkan informasi diatas, koloid adalah … a. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel diantara larutan dan suspensi yaitu antara 1 – 100 nm b. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel > 100 nm c. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel < 100 nm d. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari suspensi e. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dari larutan sejati 2. Perhatikan tabel jenis koloid di bawah ini!
Fase terdispersi Contoh koloid
Padat
√
Mayones Cat
Cair
√
Gas
Medium pendispersi Padat
Cair
√ √
Gas
c. Sentrifuge (pemusing) 5. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 9, salah satu pemanfaatan dialisis dalam kehidupan sehari – hari adalah … a. Pemurnian gula d. Pembentukan delta b. Alat pencuci darah e. Alat Cotrell c. Penjerihan air 6. Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang terbuat dari bahan - bahan telur, cuka dan minyak nabati. Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa pada makanan, seperti sandwich, kentang goreng, burger atau salad. Dalam proses pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke dalam air yang bercampur dengan kuning
telur. Fungsi penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah …
a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan muatan koloid b. Sebagai emulgator e. Dialisator c. Sebagai koagulan 7. Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang bermuatan positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Pemisahan asam – asam amino dilakukan dengan cara mengatur pH larutan asam – asam amino. Kemudian asam – asam amino ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang bermuatan negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan asam amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.
Pemisahan asam amino berdasarkan penjelasan diatas adalah pemisahan dengan cara … a. Elektroforesis b. Elektrodialisis
d. Elektronik e. Elektrolisis
Susu tidak menggumpal karena terdapat kasein dalam susu. Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan gom Berdasarkan fakta campuran di atas, penambahan gelatin, kasein dan gom berperan
• •
sebagai …
a. Koloid pelindung d.Koagulan (penggumpal) b. Koloid liofil e. Koloid liofob c. Dialisator 12. Dunia farmasi dan kedokteran juga menggunakan sistem koloid, salah satunya adalah sirup obat batuk. Sirup obat batuk mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil) dan sol liofob ini bersifat irreversible, yaitu setelah menggumpal tidak dapat kembali la gi walaupun ditambah air sebagai medium pendispersi. Sehingga sirup obat baruk harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada
sirup obat batuk adalah …
a. Cair dalam padat d. Cair dalam gas b. Padat dalam cair e. Cair dalam cair c. Gas dalam cair 13. Sol belerang dibuat dari reaksi antara hydrogen sulfide (H 2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan cara mengalirkan gas H 2S ke dalam larutan SO 2. Pembuatan sol belerang dilakukan dengan cara kondensasi. Pembuatan sol belerang dilakukan dengan cara kondensasi melalui ... a. Reaksi redoks d. Dekomposisi rangkap b. Reaksi hidrolisis e. Penggantian pelarut c. Reaksi penggaraman 14. Gula tebu yang masih mengandung pengotor (berwarna coklat) dapat dimurnikan agar
a. Sol d. Emulsi Cair b. Sol padat e. Buih c. Emulsi padat 17. Tinta merupakan suatu sistem koloid yang dibuat dengan cara mendispersikan zat padat ke dalam air, yaitu dengan cara dispersi (cara mekanik). Pembuatan tinta dilakukan dengan cara menghaluskan karbon pada penggiling (colloid mill) kemudian didispersikan dalam air. Gom ditambahkan sebagai koloid pelindung sehingga tinta tidak mengendap.
Persamaan anatara koloid dan suspensi berdasarkan proses pembuatan tinta adalah …
a. Keduanya homogen b. Keduanya heterogen c. Keduanya dapat disaring d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan e. Keduanya membentuk endapan 18. Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai halus selanjutnya dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah yang terbentuk membentuk koloid.
Tergolong pembuatan koloid dengan cara …
a. Kimiawi d. Homogenisasi b. Mekanik e. Busur Bredig c. Peptisasi 19. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh pembuatan koloid dengan
menggunakan cara diatas adalah …
a. b. c.
Pembuatan sol Al(OH) 3 d. Pembuatan sol Fe(OH) 3 Pembuatan sol logam e. Pembuatan sol As2S3 Pembuatan sol belerang
KISI-KISI PENILAIAN KOGNITIF SISTEM KOLOID Mata Pelajaran Kelas/Semester No
1
KD
: Kimia SMA : XI/2 Indikator Soal
Mengelompokka n berbagai tipe sistem koloid, Mengklasifikasikan suspensi kasar, menjelaskan sifat-sifat koloid larutan sejati dan dan koloid penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Butir Soal Kalian telah menemukan definisi koloid berdasarkan kesamaan dan perbedaan sifatnya melalui eksperimen yang telah kalian lakukan. Pada tahun 1912 seorang kimiawan Jerman bernama Richard Zsigmondy mendesain mikroskop ultra. Mikroskop yang dapat digunakan untuk mengamati partikel-partikel campuran yang telarut yaitu partikel yang memiliki ukuran 1-100 nm termasuk partikel koloid.
Kunci
C3
A
d. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran
e. f.
h.
2
Jenjang
Berdasarkan informasi diatas, koloid adalah …
g.
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi
Bentuk Tes
partikel diantara larutan dan suspensi yaitu antara 1 – Pilihan Ganda 100 nm koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel > 100 nm koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel < 100 nm koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari suspensi koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dari larutan sejati
Perhatikan tabel jenis koloid di bawah ini! Fase terdispersi Contoh koloid Mayones Cat
Padat
Cair
√
Gas
Medium pendispersi Padat Cair Pilihan Ganda
√
Gas C3
E
√
Batu apung
√
√
Kabut
√
Agar – agar Asap Gelas berwarna
√
√ √
Buih sabun
√
Berikut ini contoh koloid yang fase terdispersi dan medium
pendispersinya sama dengan batu apung adalah … a. Selai b. Awan e. Karet busa c. Tinta
3
4
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi
d. Debu
Pengeras rambut/hair spray merupakan contoh koloid di bidang industri kosmetik yang teegolong ke dalam aerosol cair. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada hair spray adalah
…
a. Gas dalam cair b. Cair dalam gas c. Padat dalam padat
d. Cair dalam cair e. Cair dalam padat
Pilihan Ganda
Campuran air dengan pasir, campuran air dengan terigu dan campuran air dengan kapur dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Berdasarkan cara pemisahannya, apakah campuran air dengan gula, campuran air dengan garam dan campuran Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan dengan cuka dapat dipisahka n dengan cara … Pilihan Ganda a. Penyaringan d. Ultra mikroskop sejati dan koloid b. Penguapan e. Destilasi c. Sentrifuge (pemusing)
C3
B
C3
B
5
Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 9, salah satu pemanfaatan dialisis dalam kehidupan sehari – hari adalah … Mengklasifikasikan d. Pembentukan delta a. Pemurnian gula suspensi kasar, larutan Pilihan Ganda sejati dan koloid pada b. Alat pencuci darah e. Alat Cotrell kehidupan sehari hari c. Penjerihan air Mengidentifikasi fungsi sistem koloid pada kehidupan sehari hari
6
Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang terbuat dari bahan - bahan telur, cuka dan minyak nabati. Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa pada makanan, seperti sandwich, kentang goreng, burger atau salad. Dalam proses pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke dalam air yang bercampur dengan kuning telur. Fungsi
penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah …
Pilihan Ganda
C4
B
C4
B
C4
A
C4
E
a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan muatan koloid
b. Sebagai emulgator c. Sebagai koagulan
7
e. Dialisator
Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang bermuatan positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Pemisahan asam – asam amino dilakukan dengan cara mengatur pH larutan asam – asam amino. Kemudian asam – asam amino ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang Menentukan mekanisme pembuatan bermuatan negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan as am Pilihan Ganda koloid di kehidupan amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode. Pemisahan asam amino berdasarkan penjelasan diatas adalah sehari hari
pemisahan dengan cara … a. Elektroforesis . Elektrodialisis c. Elektroanalisis
8
Mengklasifikasikan suspensi kasar,
d. Elektronik e. Elektrolisis
Deodorant merupakan salah satu contoh koloid dalam bidang Pilihan Ganda industri kosmetik yang berupa emulsi padat. Deodorant
9
10
11
larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen , dan penyaringan)
digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan cara menggosokkan pada anggota badan. Pada deodorant terdapat absorben berupa Al-stearat yang dapat menyerap keringat yang menyebabkan bau badan. Berdasarkan cara kerja deodorant dalam menghilangkan
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi
Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 15, fase terdispersi
Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi
Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi
bau badan, sifat koloid yang digunakan adalah … a. Absorpsi . Elektroforesis c. Kogulasi
d. Dialisis e. Adsorpsi
dan medium pendispersi pada deodorant adalah … a. Cair dalam padat b. Cair dalam cair c. Padat dalam padat
d. Padat dalam cair e. Cair dalam Gas
Pilihan Ganda
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bant uan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Keju dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Keju ditemukan secara tidak sengaja oleh Pilihan Ganda seorang pengembara dari Arab. Keju merupakan jenis koloid … d. Emulsi padat a. Sol padat b. Buih padat e. Sol c. Emulsi cair Perhatikan beberapa fakta campuran di bawah ini! Es krim yang tidak mengkristal sehingga tetep terus kenyal karena dicampur Gelatin Pilihan Ganda Susu tidak menggumpal karena terdapat kasein dalam susu. Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan gom
C5
A
C3
D
C3
A
•
•
•
Berdasarkan fakta campuran di atas, penambahan gelatin,
kasein dan gom berperan sebagai …
d.Koagulan (penggumpal) a. Koloid pelindung b. Koloid liofil e. Koloid liofob c. Dialisator
12
13
Dunia farmasi dan kedokteran juga menggunakan sistem koloid, salah satunya adalah sirup obat batuk. Sirup obat batuk mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil) dan sol liofob ini bersifat irreversible, yaitu setelah menggumpal tidak Mengelompokkan jenis dapat kembali lagi walaupun ditambah air sebagai medium koloid berdasarkan fase pendispersi. Sehingga sirup obat baruk harus dikocok terlebih Pilihan Ganda terdispersi dan fase dahulu sebelum diminum. Fase terdispersi dan medium pendispersi serta koloid pendispersi pada sirup obat batuk adalah … liofob dan liofil d. Cair dalam gas a. Cair dalam padat b. Padat dalam cair e. Cair dalam cair c. Gas dalam cair
Menentukan mekanisme pembuatan koloid di kehidupan sehari hari
Sol belerang dibuat dari reaksi antara hydrogen sulfide (H 2S) dengan belerang dioksida (SO 2), yaitu dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO 2. Pembuatan sol belerang dilakukan dengan cara kondensasi. Pembuatan sol belerang dilakukan Pilihan Ganda dengan cara kondensasi melalui ... a. Reaksi redoks d. Dekomposisi rangkap e. Penggantian pelarut b. Reaksi hidrolisis c. Reaksi penggaraman
C4
E
C4
A
14
15
Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi
Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen , dan penyaringan)
Gula tebu yang masih mengandung pengotor (berwarna coklat) dapat dimurnikan agar didapatkan gula yang berwarna putih. Dengan cara melarutkan gula tebu ke dalam air panas. Kemudiian larutan tersebut dialirkan melalui sistem koloid yaitu tanah diatom/karbon. Partikel – partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna (kotoran) dari gula tebu tersebut sehingga didapatkan gula putih yang bersih. Pilihan Ganda Berdasarkan gambar peristiwa adsorpsi di atas, peristiwa manakah di bawah ini yang mirip dengan peristiwa di atas! a. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas (Al2(SO4)3) b. Sinar matahari masuk melalui celah ke dalam ruangan c. Proses pencucian darah pada penderita gagal ginjal d. Karet dalam latek digumpalkan dengan menambahkan asam formiat Proses pembuatan yogurt dari susu yang difermentasi Seorang anak memasukkan sesendok susu bubuk ke dalam 500 mL air, lalu ia memasukkan sesendok pasir pantai ke dalam 500 mL air. Setealah kedua campuran daiduk, ternyata susu bubuk larut, sedangkan pasir tidak larut dalam air dan terdapat endapan. Sehingga dari percobaan dapat disimpulkan susu merupakan koloid sedangkan air dengan pasir merupakan suspensi. Berdasarkan percobaan diatas, yang membedakan koloid dengan Pilihan Ganda
suspensi adalah …
a. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
f. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil g. Koloid terdiri atas satu fase, sedangkan koloid terdiri atas dua fase bersifat heterogen
h. Koloid
homogen,
sedangkan
suspensi
C5
A
C5
B
i.
16
17
Mnenjelaskan fase terdispersi dan pendispersi pada sistem koloid di kehidupan sehari hari
Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan cahaya
Air sungai merupakan koloid yang terdiri dari padatan lumpur
yang terdispersi didalam air. Sistem koloid tersebut dinamakan … a. Sol d. Emulsi Cair e. Buih b. Sol padat c. Emulsi padat
Pilihan Ganda
Tinta merupakan suatu sistem koloid yang dibuat dengan cara mendispersikan zat padat ke dalam air, yaitu dengan cara dispersi (cara mekanik). Pembuatan tinta dilakukan dengan cara menghaluskan karbon pada penggiling (colloid mill) kemudian didispersikan dalam air. Gom ditambahkan sebagai koloid pelindung sehingga tinta tidak mengendap. Persamaan anatara Mengklasifikasikan koloid dan suspensi berdasarkan proses pembuatan tinta adalah Pilihan Ganda suspensi kasar, larutan sejati dan koloid pada … a. Keduanya homogen kehidapuan sehari hari b. Keduanya heterogen c. Keduanya dapat disaring d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan e. Keduanya membentuk endapan
18
Mengklasifikasikan penggolongan cara pembuatan sistem koloid
19
Menentukan pembuatan
cara sistem
C3
A
C5
C
C3
B
C4
A
Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai halus selanjutnya dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah yang terbentuk membentuk koloid. T ergolong pembuatan koloid
dengan cara … a. b. c.
Kimiawi Mekanik Peptisasi
Pilihan Ganda d. Homogenisasi e. Busur Bredig
Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh Pilihan Ganda
pembuatan koloid dengan menggunakan cara diatas adalah …