Nama
Kun Najiyana Karimah
꞉
No.peserta PPG ꞉ 18031418710211 18031418710211 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Sekolah
: SMK Muhammadiyah 1 Sragen
Mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Semester
: XII TKJ / 1
Sub Topik
: Sifat-Sifat Koloid
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
A. Kompetensi Kompetensi Inti
KI 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
:
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
:
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kopetensi Kopetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Kompetensi Dasar
13.2 Membedakan macam dan sifat koloid
Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi
13.2.1 Mengidentifikasi
sifat-sifat
koloid
yang meliputi efek Tyndall, gerak Brown,
adsorpsi,
elektroforesis.
koagulasi
dan
13.2.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan. 14.2 Membuat makanan atau produk 14.2.1
Mengidentifikasi sifat-sifat koloid
lain yang berupa koloid atau
yang meliputi efek Tyndall, gerak
melibatkan prinsip koloid
Brown, koagulasi dan elektrolisis berdasarkan
contohnya
dalam
kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning , dan menggali informasi dari berbagai sumber belajar diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap religius, kerjasama, mandiri serta peserta didik dapat : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat koloid yang meliputi gerak Brown, efek Tyndall, koagulasi dan elektroforesis dengan benar. 2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan dengan tepat. 3. Mengidentifikasi sifat-sifat koloid yang meliputi gerak Brown, efek Tyndall, koagulasi dan elektrolisis berdasarkan contohnya dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti. D. Materi pembelajaran
Sifat – Sifat Sifat Koloid
Efek Tyndall
Gerak Brown
Elektroforesis
Koagulasi
(materi selengkapnya di Lampiran 1) E. Metode pembelajaran
Model
: Problem : Problem Based Learning
Sintak Problem Sintak Problem Based Learning : 1.
Megorientasikan peserta didik pada masalah
2.
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3.
Membimbing penyelididkan individu maupun kelompok
4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Ceramah, Diskusi kelompok dan Presentasi
F. Media dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran : alat tulis, powerpoint, LCD, Lembar Kerja Peserta Didik 2. Sumber Belajar :
Buku Referensi : Permana, Irfan. 2008. Memahami Kimia SMK Untuk Kelas XII . Bandung : CV. Armico Rahardjo, Sentot Budi. 2015. Kimia Berbasis Eksperimen 1. Surakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Retnowati. Priscilla. 2004. Belajar Kimia. Jakarta: Erlangga. Media belajar online edmodo : https://www.edmodo.com/home#/quiz/grade/quiz_run_id/15657518 dengan password riqkmt
G. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan
Pendekatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi
Saintifik
Pendahuluan
waktu
10
Persiapan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam. 2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa untuk menumbuhkan sikap religiusitas 3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik untuk menumbuhkan sikap disiplin 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini Apersepsi
1. Guru
memberikan
apersepsi
dengan
menayangkan gambar susu, campuran kopi dengan air serta campuran gula dengan air untuk
memberikan
gambaran
perbedaan
antara ketiganya. 2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari dan manfaatnya dalam
menit
kehidupan sehari-hari. 2. Inti
Mengamati
60
Mengorientasikan Masalah
Guru menampilkan video tentang percobaan efek tyndall pada larutan gula, air susu dan campuran air dengan pasir, peserta didik mengamati berkas sinar pada video yang disajikan oleh guru dengan sungguh-sungguh. Menanya
Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Dari perbedaan berkas sinar yang dihasilkan pada larutan gula, air susu dan campuran gula dengan pasir guru memancing rasa ingin tahu peserta didik supaya memunculkan pertanyaan. Mengumpulkan
Membimbing Penyelidikan Kelompok
data
1. Untuk menumbuhkan pemahaman peserta didik tentang efek Tyndall guru menjelaskan konsepnya
dengan
menampilkan
video
animasi tentang pergerakan partikel-partikel koloid saat terkena sinar. 2. Kemudian guru mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruksi pemahaman untuk menuliskan pengertian dari efek tyndall. 3. Guru membagi kelompok secara heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik untuk menumbuhkan sikap kerjasama dalam kelompok. 4. Peserta
didik
mendiskusikan
permasalah
dalam LKPD tentang sifat-sifat koloid (gerak brown, elektroforesis dan koagulasi) yang telah dibagikan oleh guru. 5. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam lembar kerja peserta didik dapat mendownload
materi
tentang
sifat-sifat
koloid yang telah guru upload di aplikasi edmodo.
menit
6. Guru
mengarahkan
peserta
didik
untuk
mengkonstruksi pemahaman tentang gerak brown, koagulasi, elektroforesis berdasarkan wacana yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang telah guru sajikan dalam LKPD secara mandiri dalam kelompok. 7. Guru
mengarahkan
peserta
didik
untuk
berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan permasalahan dalam LKPD. 8. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik
yang
mengalami
kesulitan
dalam
menyelesaikan permasalahan. Mengkomunikasi
Mengembangkan
kan
Karya
dan
Menyajikan
Hasil
1. Guru meminta perwakilan kelompok maju kedepan
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
2. Guru meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan berupa saran, komentar, atau pertanyaan kepada kelompok penyaji. 3. Guru
dapat
memotivasi
siswa
dengan
pertanyaan kepada kelompok penyaji apabila diskusi tidak hidup. Menganalisis
dan
Mengevaluasi
Proses
Pemecahan Masalah
Guru membimbing siswa kembali mengkaji proses
pemecahan
masalah
untuk
menyimpulkan pengertian sifat – sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari. 3. Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dan penguatan kepada peserta didik terhadap pembelajaran yang telah berlangsung
20 menit
2. Guru mengadakan post test berupa soal pilihan ganda untuk menguji aspek pengetahuan tentang materi yang telah dipelajari. 3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan quiz online sebagai bahan evaluasi belajar pada materi sifat-sifat koloid serta koloid liofil dan liofob yang telah diupload oleh guru pada
aplikasi edmodo
yang dapat diakses diluar jam pembelajaran. 4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
mempelajari
sifat-sifat
koloid
selanjutnya yang meliputi adsorpsi, dialisis, koloid pelindung serta koloid liofil dan liofob, materi dapat di download di aplikasi edmodo. 5. Guru
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan salam penutup
H. Penilaian Hasil Belajar Aspek
Jenis/Teknik
Bentuk Instrumen
Instrumen
Pengetahuan
Tes tertulis
Pilihan ganda
Lampiran 2
Keterampilan
Pengamatan
Rubrik penilaian
Lampiran 3
LKPD
Lampiran 5
Rubrik penilaian
Lampiran 4
Sikap
Pengamatan
Mengetahui
Sragen, 15 November 2018
Kepala Sekolah,
Guru Mapel
Muhammad Nashir, S.Ag NBM. 881 377
Kun Najiyana Karimah, S.Si
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR SIFAT-SIFAT KOLOID Sifat-Sifat Koloid
Bagaimana cara mengenali suatu sistem koloid? Pada umumnya koloid berwujud keruh, tetapi tidak selalu seperti itu, beberapa koloid tampak bening dan sukar dibedakan dengan larutan sejati. Namun pada koloid terdapat sifat-sifat yang khas terutama dari segi sifat optik, kinetik, elektrik, adsorpsi, koagulasi, serta liofil dan liofob. a. Sifat optik
Sifat optik adalah sifat yang berhubungan dengan hamburan cahaya. Ketika cahaya dilewatkan pada koloid, cahaya tersebut akan dihamburkan oleh partikel-partikel koloid. Partikel koloid ini tidak dapat diamati secara langsung, yang dapat diamati adalah hamburan cahayanya. Sifat optik koloid yang menghamburkan cahaya ini menyebabkan terjadinya Efek Tyndall, yaitu suatu gejala penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan oleh ukuran molekul koloid yang cukup besar untuk menghamburkan cahaya. Efek Tyndall kali pertama diamati oleh Fisikawan Inggris, John Tyndall (1820-1893) sehingga dikenal sebagai Efek Tyndall.
(sumber: www.akiitians.com)
Gambar 1 menunjukkan saat larutan sejati (kiri) disinari dengan cahaya, larutan tersebut tidak menghamburkan cahaya, melainkan meneruskan cahaya, sedangkan pada sistem koloid
(kanan), cahaya akan dihamburkan. Penghamburan cahaya tersebut terjadi karena partikel partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sulit diamati. Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dijumpai pada peristiwa terlihatnya cahaya lampu kendaraan di jalanan yang berdebu, cahaya proyektor di gedung bioskop, serta berkas cahaya dari suatu panggung pertunjukan. b. Sifat kinetik
Sifat kinetik adalah sifat koloid yang berkaitan dengan gerakan partikel koloid dalam medium pendispersinya. Sifat kinetik yang sering teramati pada partikel koloid adalah Gerak Brown. Gerakan ini kali pertama diamati oleh Robert Brown (1827) yang mengamati gerakan
butir serbuk sari ( pollen) tumbuhan dalam air. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang bertumbukan dengan molekul-molekul dari medium pendispersinya secara acak dan tidak beraturan. Jika diamati menggunakan mikroskop ultra, partikel-partikel koloid tersebut bergerak secara lurus sehingga ketika bertumbukan dengan molekul medium pendispersinya akan menimbulkan suatu gerakan zig-zag. Tumbukan partikel koloid dengan molekul medium pendispersi tersebut terjadi dari segala arah, yang menyebabkan suatu resultan tumbukan yang mengubah arah gerakan sedimentasi partikel koloid sehingga mencegah partikel koloid tersedimentasi.
Gambar 2. Gerak Brown yang terjadi secara zigzag akibat tumbukan partikel koloid dengan molekul medium pendispersinya (sumber: www.web2.clarkson.edu; www.chemistry.tutorvista.com )
Kecepatan gerak partikel koloid semakin meningkat dengan berkurangnya ukuran partikel dan viskositas larutan. Semakin kecil ukuran partikel semakin cepat gerak Brown yang terjadi, demikian pula sebaliknya, semakin besar ukuran partikel, semakin lambat gerak Brownnya. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan suspensi. Meningkatnya kekentalan (viskositas) medium pendispersi akan memperlambat bahkan menghentikan gerak Brown.
Selain dipengaruhi oleh ukuran partikel, gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu, semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fasa terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat. c. Sifat elektrik
Pada umumnya, koloid memiliki muatan yang menyebabkannya dapat bergerak dalam medan listrik. Terjadinya muatan pada koloid disebabkan oleh adsorpsi ion atau partikel bermuatan pada permukaan koloid. Muatan di permukaan partikel koloid ditentukan oleh muatan ion-ion yang berlebih dalam medium pendispersinya. Perhatikan reaksi berikut: AgNO3 + NaI → AgI + NaNO3 Jika perak iodida (AgI) berada dalam larutan dengan ion iodida (I -) berlebih, maka partikel koloid AgI akan bermuatan negatif. Demikian pula sebaliknya, jika yang ion positif (Ag +) yang berlebih, maka partikel koloid NaNO 3 akan bemuatan positif. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik itu disebut elektroforesis .
Gambar 3. Elektroforesis sol (sumber: www.chemistrywoks.net )
Dalam elektroforesis, partikel sol yang bermuatan bergerak ke arah elektrode yang berlawanan muatannya. Sesampainya di elektroda, partikel menjadi tidak bermuatan dan mengendap. Elektroforesis ini dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi molekuler untuk menganalisis fragmen asam deoksiribonukleat (DNA) dalam suatu studi biodiversitas atau studi forensik menggunakan penanda DNA. Selain itu, sifat elektrik koloid juga digunakan dalam bidang kesehatan untuk proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Proses cuci darah tersebut dikenal sebagai elektrodialisis, yaitu suatu proses pemurnian koloid berdasarkan difusi melalui membran semi permeabel dengan bantuan medan listrik.
d. Koagulasi
Koloid jika dibiarkan dalam waktu tertentu akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga partikelnya turun perlahan ke dasar bejana yang disebut koagulasi atau penggumpalan. Pengendapan atau penggumpalan koloid sol dapat terjadi secara kimia maupun fisika. 1) Koagulasi secara kimia
a)
Penambahan elektrolit Elektrolit menghasilkan ion positif dan ion negatif. Salah satu ion ini akan diadsorpsi oleh
partikel sol yang bermuatan berlawanan (ion positif diadsorpsi oleh sol negatif, sedangkan ion negatif diadsorpsi oleh sol positif). Menurut Hardly-Schulze, kekuatan ion mengendapkan koloid bergantung pada besarnya muatan ion zat elektrolit. Makin besar muatan ion, makin besar pula kekuatan mengendapkan koloid. Contohnya, untuk mengendapkan sol As 2S3 (bermuatan negatif), diperlukan ion positif, seperti Al3+, Ba2+ dan Na+, di mana urutan kekuatan pengendapannya adalah Al 3+ > Ba2+ > Na+. Demikian pula untuk koloid bermuatan positif, seperti Al(OH) 3 dapat diendapkan menggunakan elektrolit yang bermuatan negatif, seperti Cl -, SO42-, dan PO43-. Semakin besar nilai muatan yang berlawanan dengan muatan partikel koloid, semakin cepat elektrolit tersebut menggumpalkan koloid tersebut. Dengan demikan, urutan kekuatan pengendapan koloid bermuatan positif oleh elektrolit bermuatan negatif sebagai berikut: PO43->SO42->Cl b)
Pencampuran dua sol yang berlawanan muatan Jika dua partikel sol berlawanan muatannya dicampurkan, kedua sol tersebut akan saling
meniadakan muatan sehingga kemudian membentuk endapan. Misalnya, sol Fe(OH) 3 (sol positif) dicampur dengan sol As2S3 (sol negatif)
Gambar 5. Sol Fe(OH) 3 dan As2S3 2) Koagulasi secara fisika
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti : a)
Pemanasan, Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan tumbukan antar partikel-partikel sol dengan
molekul-molekul air bertambah banyak. Hal ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Akibatnya partikel menjadi tidak bermuatan. Contoh: darah
b)
Pengadukan, Contoh : tepung kanji
c)
Pendinginan, Contoh : agar-agar
Contoh peristiwa koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:
Pembentukan delta dimuara sungai, terjadi karena koloid tanah liat dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.
Pada pengolahan karet, partikel-partikel karet dalam lateks digumpalkan dengan penambahan asam asetat atau asam format sehingga karet dapat dipisahkan dari lateksnya.
Koagulasi sol tanah liat dalam air keruh yang bertujuan untuk menjernihkan air tersebut.
Tugas...! Sebutkan contoh dan peranan dalam kehidupan dari sifat-sifat koloid dibawah ini (diskusikan dengan temanmu atau cari referensi dari perpustakaan atau internet) a. Efek Tyndall ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................
b. Gerak Brown ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................
c. Koagulasi ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................
d. Elektroforesis ............................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................
LAMPIRAN 2 PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN MATERI SIFAT KOLOID
IPK
13.2.1
Indikator Soal
Mengidentifikasi
Soal
Diberikan
data
sifat-sifat koloid yang efek
hidrofob,
peserta
Tyndall,
Brown,
menentukan jenis larutan yang paling
untuk mengkoagulasi koloid ini adalah....
dan
efektif dalam mengkoagulasi jenis
A. kalium fosfat
koloid tersebut dengan tepat
B. magnesium sulfat
gerak
koagulasi elektroforesis.
sebuah
koloid
didik
Koloid
As 2S3
adalah
koloid
hidrofob
yang
No
Ranah
Kunci
Skor
Soal
Kognitif
Jawaban
1
C3
D
2
2
C2
E
1
dapat bermuatan negatif. Dalam larutan yang paling baik
C. barium nitrat D. besi (III) klorida E. besi (II) sulfat Disajikan pernyataan tentang koloid,
Perhatikan pernyataan berikut!
peserta
1. Menghamburkan cahaya
didik
mampu
mengidentifikasi
pernyataan
sesuai
sifat-sifat
dengan
dengan tepat
yang koloid
2. Partikelnya selalu bergerak 3. Dapat bermuatan listrik Yang merupakan sifat koloid adalah... A. 1, dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 3 saja E. 1, 2, dan 3
13.2.2
Mengelompokkan
sifat-sifat
koloid
penerapannya kehidupan.
dan
Diberikan contoh peristiwa dalam
Pada saat esok hari dan udara yang masih berkabut,
kehidupan
mobil yang melintas harus menyalakan lampunya.
sehari-hari
dalam berhubungan koloid,
dengan
peserta
yang sifat-sifat
didik
mampu
Jika
kita
amati
menghamburkan
lampu
mobil
cahaya
dari
tersebut partikel
menunjukkan sifat koloid yang sesuai
tersebut. Peristiwa ini dinamakan ….
dengan peristiwa tersebut dengan
A. elektroforesis
tepat
B. efek Tyndall
3
C2
B
1
4
C2
C
1
akan kabut
C. gerak Brown D. dialisis E. adsorpsi Disajikan contoh peristiwa dalam
Beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam
kehidupan sehari-hari, peserta didik
kehidupan sehari-hari!
mampu
1. Sinar matahari yang kelihatan saat masuk
mengidentifikasi
sifat
elektroforesis dari contoh tersebut dengan tepat
ruangan melalui celah 2. Pembentukan delta dimuara sungai 3. Identifikasi DNA jenazah yang tidak diketahui 4. Penggunaan alat Cottrel dalam industri 5. Proses cuci darah Penerapan sifat koloid elektroforesis ditunjukkan oleh nomor.... A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 4 dan 5
E. 5 dan 1 Diketahui contoh peristiwa dalam
Pada saat menonton film di bioskop para penonton
kehidupan sehari-hari peserta didik
di larang merokok di dalam gedung, hal ini
mampu menghubungkan peristiwa
disebabkan...
tersebut dengan konsep efek Tyndall
A. asap rokok menyebabkan polusi udara
dengan tepat
B. asap rokok membuat sesak napas
5
C2
E
1
6
C3
A
2
C. dapat menyebabkan kebakaran D. mengganggu pemandangan E. asap rokok dapat mengaburkan gambar di layar Diberikan contoh peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari
berhubungan
dengan
Asam amino adalah suatu molekul pembentuk
yang protein. Asam amino ada yang bermuatan positif, penentuan
negatif, dan netral pada pH tertentu. Pemisahan
muatan asam amino dalam medan
asam – asam amino dilakukan dengan cara mengatur
listrik,
peserta
didik
mampu pH larutan asam – asam amino. Kemudian asam –
menunjukkan sifat koloid yang sesuai
asam amino ditempatkan dalam medan listrik.
dengan peristiwa tersebut dengan
Asam amino yang
tepat
menuju katode, asam amino yang bermuatan
bermuatan
positif
akan
negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan asam
amino netral
elektrode. Pemisahan penjelasan
tidak tertarik oleh kedua asam
diatas adalah
... A. Elektroforesis B. Elektronik
amino
berdasarkan
pemisahan dengan cara
C. Elektrodialisis D. Elektrolisis E. Elektroanalisis Skor Total
x 100
8
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETERAMPILAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Nama Sekolah
: SMK Muhammadiyah 1 Sragen
Mata Pelajaran
: Kimia
Kompetensi
: Sifat-Sifat Koloid
Kelas
: XII / 1
Lembar Penilaian Aspek Keterampilan Aspek penilaian
No
Nama Siswa
1.
Keterlibatan anggota kelompok dalam diskusi
2.
Kemampuan mengajukan pertanyaan
3.
Penguasaan materi sifat-sifat koloid pada saat dipresentasikan
1
2
3
Skor
Nilai
Kriteria : Nilai C
= 33 – 55
B
= 56 – 78
A
= 79 – 100
Rubrik Penilaian Keterampilan
No.
Indikator
Rubrik
1.
Keterlibatan anggota kelompok dalam diskusi
3= Sebagian besar anggota terlibat dalam diskusi kelompok 2 = Sebagian kecil anggota terlibat dalam diskusi 1 = Semua anggota tidak menunjukkan niat dan usaha untuk berdiskusi
2.
Kemampuan mengajukan pertanyaan
3 = Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas 2 = Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas 1 = Kurang mampu menyatakan pertanyaan dengan benar dan jelas
3.
Penguasaan materi yang dipresentasikan
3 = Mampu menjawab dan menyajikan hasil diskusi dari permasalahan di LKPD dengan benar dan jelas 2 = Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas dalam menyajikan saat presentasi 1 = Kurang mampu menjawab pertanyaan dan menyajikannya dengan benar dan jelas
LAMPIRAN 4 LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Kelas
: : : :
SMK Muhammadiyah 1 Sragen Kimia Sifat-Sifat Koloid XII / 1
Bubuhkan tanda (√) pada kolom -kolom sesuai hasil pengamatan No.
Religius
Nama Siswa SB
B
Kerjasama CB
SB
B
CB
Skor Modus
Mandiri SB
B
CB
1. 2. 3. 4. 5. Rubrik Penilaian Sikap No.
1
Aspek
Religius
Nilai Sangat Baik (SB)
Kerjasama
selalu Siswa kadang -kadang
mengucapkan
salam
pernah
salam mengucapkan
salam
ketika masuk kelas
sama
Siswa
Siswa
ketika masuk kelas Siswa
dalam mau diajak bekerja sama diajak
kelompok Mandiri
mengucapkan
tidak
Siswa selalu mau diajak Siswa kadang -kadang bekerja
3
Cukup Baik (CB)
Siswa
ketika masuk kelas 2
Baik (B)
dalam kelompok selalu Siswa
tidak
mau
bekerjasama
dalam kelompok
kadang – kadang Siswa
tidak
pernah
mengerjakan tugas dan
menegerjakan tugas dan mengerjakan
tugas
ujian sendiri
ujian mandiri
dan ujian sendiri
LAMPIRAN 5. LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
KEGIATAN BELAJAR SIFAT – SIFAT KOLOID DAN APLIKASINYA
KOMPETENSI DASAR
13.2 Membedakan macam dan sifat koloid INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
13.2.1
Mengidentifikasi sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, koagulasi, adsorpsi, elektroforesis, dialisis)
13.2.2
Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi sifat-sifat koloid yang meliputi gerak Brown, efek Tyndall, koagulasi dan elektroforesis dengan benar. 2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan dengan tepat. 3. Mengidentifikasi sifat-sifat koloid yang meliputi gerak Brown, efek Tyndall, koagulasi dan elektrolisis berdasarkan contohnya dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti.
Nama Kelompok :
1. ..................................................
2. .................................................. 3. .................................................. 4. ..................................................
SIFAT – SIFAT KOLOID Kegiatan 1 Kimia dalam Kehidupan
Mengurangi Polusi Udara Gas buang pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan
alat
yang
disebut
pengendap
cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung Logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 – 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap sehingga partikel asap menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap
cottrel
ini banyak
digunakan dalam industri yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun.
Ayo Cari Tahu !!!!!
Berdasarkan wacana diatas, identifikasikan hal-hal berikut : 1. Termasuk dalam sistem dispersi apakah asap tersebut! Jelaskan! Jawab : ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................ 2. Berdasarkan prinsip apakah debu pada asap pabrik dapat diendapkan? Jawab : ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................. 3. Disebut apakah sifat koloid yang dapat menjelaskan fenomena pada wacana diatas? Jelaskan! Jawab : ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................. 4. Sifat-sifat koloid apa saja yang kalian ketahui selain yang menjelaskan fenomena diatas? Jawab : .............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................
Kegiatan 2
Jika seberkas sinar dipusatkan pada suatu dispersi koloid dan diamati dengan menggunakan mikroskop ultra maka terlihat partikel-partikel koloid sebagai partikel kecil yang memantukan sinar dan bergerak secara acak (zig-zag). Gerak ini berlangsung terus menerus karena gaya yang bekerja pada partikel itu dihasilkan terus menerus oleh tumbukan antara partikel terdispersi dan tumbukan dengan medium pendispersi yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Gerak inilah yang menjadi faktor penyebab stabilya partikel koloid dalam medium pendispersinya sehingga terhindar dari pengendapan
Ayo Cari Tahu !!!!!
1. Sifat Koloid apakah yang menjelaskan wacana diatas! Jelaskan disertai pengertiannya! Jawab : .......................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................ 2. Jelaskan mengapa air susu bersifat lebih stabil daripada air kopi padahal keduanya sama-sama keruh! Jawab : .......................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................
Kegiatan 3 Masih banyak daerah di Indonesia yang mengalami masalah kualitas air buruk, seperti air berbau, tidak sedap serta berwarna keruh. Buruknya kualitas air ini disebabkan oleh pencemaran kandugan kotoran seperti partikel logam besi, lumpur serta mikroorganisme. Partikel ini membentuk suspensi koloid yang berukuran halus sehingga membuat air tanah menjadi keruh dan berwarna. Tawas
(Al2(SO4)3)
memiliki
kegunaan
dapat
menggumpalkan suspensi koloid tersebut sehingga dapat mengendapkan partikel yang melayang di dalam air baik dalam bentuk koloid maupun suspensi, sehingga tawas
Amatilah proses air air. dengan ban ak di unakangambar oleh PDAM dalam penjernihan roses en ernihan
menggunakan tawas
Ayo Cari Tahu !!!!!
1. Apa yang dimaksud proses penggumpalan partikel koloid? Jawab : ................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................. 2. Dengan cara apa saja partikel koloid dapat diendapkan! Jawab : ................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................. 3. Jelaskan mengapa tawas dapat mengendapkan partikel koloid? Jawab : ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................. 4. Selain pada proses pengolahan air bersih, carilah penerapan sifat koagulasi koloid dalam kehidupan sehari-hari! Jawab : ............................................................................................................................................... .............................................................................................................................................................
Berdasarkan belajar yang telah kalian capai, buatlah kesimpulan dari materi yang telah dipelajari!
........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................