BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Lahir Lahir,, kehila kehilanga ngan, n, dan kemati kematian an adalah adalah kejadi kejadian an yang yang unuive unuiversal rsal dan
kejadian yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang. Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat disebab disebabkan kan karena karena kondis kondisii ini lebih lebih banyak banyak meliba melibatka tkan n emosi emosi dari dari yang yang bersangkutan atau disekitarnya. Dalam Dalam perkem perkemban bangan gan masyarak masyarakat at dewasa dewasa ini, ini, proses proses kehila kehilanga ngan n dan berduka sedikit demi sedikit mulai maju. Dimana individu yang mengalami proses ini ada keinginan untuk mencari bentuan kepada orang lain. Pandanganpandangan tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang perawat apabil apabilaa mengha menghadap dapii kondis kondisii yang yang demiki demikian. an. Pemaha Pemahaman man dan persep persepsi si diri diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang kompre komprehen hensif. sif. Kurang Kurang memper memperhat hatika ikan n perbed perbedaan aan persep persepsi si menjur menjurus us pada pada informasi yang salah, sehingga intervensi perawatan yang tidak tetap !"useno, #$$%&. 'leh 'leh karena karena itu diperl diperluka ukan n keahli keahlian an berkom berkomuni unikas kasii dalam dalam memaha memahami mi proses grieving tersebut. Komunikasi merupakan alat untuk membina hubung hubungan an terape terapeuti utik k karena karena komuni komunikas kasii mencak mencakup up pencap pencapaia aian n inform informasi, asi, pertukaran pikiran dan perasaan. Proses komunikasi terapeutik sering kali melipu meliputi ti kemamp kemampuan uan dan komitm komitmen en yang yang tulus tulus pada pada pihak pihak perawat perawat untuk untuk membantuk klien mencapai keberhasilan keperawatan bersama. Komunikasi yang yang berlan berlangsu gsung ng di tatana tatanan n kelomp kelompok ok ataupu ataupun n komuni komunitas tas biasan biasanya ya lebih lebih efektif dalam mengkomunikasikan tentang kesehatan oleh petugas kesehatan seperti perawat salah satunya. (ntuk mencegah dampak grieving abnormal di sediakan beberapa metode terapi seperti conselling behavior, group terapi, creatif terapi dan meditasi)rela meditasi)relaksasi. ksasi. Psychological distress distress adalah keadaan subjektif yang tida tidak k meny menyen enan angk gkan an.. *enu *enuru rutt *iro *irows wsky ky dan dan +oss +oss !#$$ !#$$& & distress
diakibatkan diakibatkan oleh dua bentuk bentuk utama yaitu depresi dan kecemasan. kecemasan. Depresi Depresi adalah adalah perasaa perasaan n sedih, sedih, kehila kehilanga ngan n semang semangat, at, kesepi kesepian, an, putus putus asa, asa, atau atau tidak berharga, berharap orang lain mati, kesulitan tidur, menangis, merasa sega segala la sesu sesuatu atu adal adalah ah sebua sebuah h usah usaha, a, dan dan tida tidak k mamp mampu u untu untuk k perg pergi. i. Kecemasan adalah ketegangan, gelisah, khawatir, marah, dan takut. -gen rujukan psikologis ialah dimana tempat rujukan yang dipilih dalam dalam pros proses es menc menceg egah ah,, mena menang ngan ani, i, dan dan memi memini nima mali lisas sasii distr distress ess psikolosig pasien dan keluarga yang yang ditinggalkan oleh orang yang dicintai. dicintai. Pand Pandan anga gan n
umum umum tent tentan ang g
emos emosii
adal adalah ah
keti ketika ka
sese seseor oran ang g
mengalami suatu kejadian di lingkungannya dan kejadian tersebutlah yang membentuk emosi dalam diri kita. -walnya dari lingkungan lalu tubuh bereaksi sebagai merupakan penyambung hidup bagi kesadaran diri dan kelangsungan diri secara mendalam, menghubungkan diri sendiri, dengan orang lain serta dengan alam "elain itu, emosi juga memberikan kekuatan, motivasi, semangat, pengendalian diri, kegigihan sehingga mengantarkan manusia pada pintu gerb gerban ang g kesu kesuks ksesa esan n hidu hidup p baik baik dala dalam m kelu keluar arga ga,, sekol sekolah ah,, peke pekerja rjaan an maupun maupun masyar masyaraka akat. t. -kan -kan tetapi tetapi,, emosi emosi juga juga dapat dapat mengha menghancu ncurka rkan n kehidupan manusia. *aka dari itu sebagai seorang perawat harus pandai dalam mengidentifikasi respon emosi yang negatif.
2.
Tujuan 2.1. Tujuan ujuan Umum Umum *emahami dan mampu menjelaskan konsep keperawatan Palliative are 2.2. Tujuan ujuan Khusus Khusus *emahami konsep /rieving *emahami komunikasi dalam keperawtaan palliative care *emahami terapi dan agen dalam keperawatan palliative care *ampu mengidentifikasi respon 0mosi 1egatif
BAB II PEMBAHASAN
diakibatkan diakibatkan oleh dua bentuk bentuk utama yaitu depresi dan kecemasan. kecemasan. Depresi Depresi adalah adalah perasaa perasaan n sedih, sedih, kehila kehilanga ngan n semang semangat, at, kesepi kesepian, an, putus putus asa, asa, atau atau tidak berharga, berharap orang lain mati, kesulitan tidur, menangis, merasa sega segala la sesu sesuatu atu adal adalah ah sebua sebuah h usah usaha, a, dan dan tida tidak k mamp mampu u untu untuk k perg pergi. i. Kecemasan adalah ketegangan, gelisah, khawatir, marah, dan takut. -gen rujukan psikologis ialah dimana tempat rujukan yang dipilih dalam dalam pros proses es menc menceg egah ah,, mena menang ngan ani, i, dan dan memi memini nima mali lisas sasii distr distress ess psikolosig pasien dan keluarga yang yang ditinggalkan oleh orang yang dicintai. dicintai. Pand Pandan anga gan n
umum umum tent tentan ang g
emos emosii
adal adalah ah
keti ketika ka
sese seseor oran ang g
mengalami suatu kejadian di lingkungannya dan kejadian tersebutlah yang membentuk emosi dalam diri kita. -walnya dari lingkungan lalu tubuh bereaksi sebagai merupakan penyambung hidup bagi kesadaran diri dan kelangsungan diri secara mendalam, menghubungkan diri sendiri, dengan orang lain serta dengan alam "elain itu, emosi juga memberikan kekuatan, motivasi, semangat, pengendalian diri, kegigihan sehingga mengantarkan manusia pada pintu gerb gerban ang g kesu kesuks ksesa esan n hidu hidup p baik baik dala dalam m kelu keluar arga ga,, sekol sekolah ah,, peke pekerja rjaan an maupun maupun masyar masyaraka akat. t. -kan -kan tetapi tetapi,, emosi emosi juga juga dapat dapat mengha menghancu ncurka rkan n kehidupan manusia. *aka dari itu sebagai seorang perawat harus pandai dalam mengidentifikasi respon emosi yang negatif.
2.
Tujuan 2.1. Tujuan ujuan Umum Umum *emahami dan mampu menjelaskan konsep keperawatan Palliative are 2.2. Tujuan ujuan Khusus Khusus *emahami konsep /rieving *emahami komunikasi dalam keperawtaan palliative care *emahami terapi dan agen dalam keperawatan palliative care *ampu mengidentifikasi respon 0mosi 1egatif
BAB II PEMBAHASAN
1. IDENTII IDENTIIKASI KASI !"IE#IN! !"IE#IN! N$"MA N$"MAL L DAN ABN$"MAL ABN$"MAL 1.1. 1.1. De%&n& De%&n&s& s& 1.1. 1.1.1. 1. Ke Keh& h&la lang ngan an *enuru *enurutt 2yus 2yus 3osep osep dalam dalam buku buku keperaw keperawata atan n jiwa jiwa #$$4, #$$4,
Kehilangan Kehilangan adalah suatu keadaan 2ndividu 2ndividu berpisah dengan dengan sesuatu sesuatu yang yang sebelu sebelumny mnyaa ada, ada, kemud kemudian ian menjad menjadii tidak tidak ada, ada, baik baik terjadi terjadi sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. 5erdasarkan 5erdasarkan penjelasan penjelasan diatas, diatas, dapat dapat disimpulk disimpulkan an bahwa bahwa kehila kehilanga ngan n merup merupaka akan n suatu suatu keadaa keadaan n ganggu gangguan an jiwa jiwa yang yang biasa biasa terjadi terjadi pada pada orang orang orang orang yang yang mengha menghadap dapii suatu suatu keadaa keadaan n yang yang berubah dari keadaan semula !keadaan yang sebelumya ada menjadi tidak ada&. 1.1.2 .1.2.. Ber'uk r'uka a adalah reaksi emosional dari kehilangan dan terjadi Grieving adalah bersamaan dengan kehilangan baik karena perpisahan, perceraian maupun kematian. 5erduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lainlain. 5erduka 5erduka merupa merupakan kan respon respon normal normal pada pada semua semua kejadi kejadian an kehilangan. Dukacita adalah proses kompleks yang normal meliputi respon dan perilaku emosional, fisik, spritual, sosial, dan intelektual yakni individu, individu, keluarga, keluarga, dan komunitas, komunitas, memasukan memasukan kehilangan kehilangan,, yang aktual, adaptif, atau dipersepsikan kedalam kehidupan sehari 6 hari mereka. 1.2. (en&s (en&s ) (en&s Ber'u Ber'uka ka 5erdukaa normal normal,, terdiri terdiri atas atas perasaa perasaan, n, perila perilaku, ku, dan reaksi reaksi yang yang a. 5erduk normal normal terhad terhadap ap kehila kehilanga ngan. n. *isaln *isalnya, ya, kesedi kesedihan han,, kemarah kemarahan, an, menangis, kesepian, dan menarik diri dari aktivitas untuk sementara. b. 5erduka antisipatif, yaitu proses 7melepaskan diri7 yang muncul sebelum sebelum kehila kehilanga ngan n atau kematia kematian n yang yang sesung sesungguh guhnya nya terjadi terjadi.. *isalny *isalnya, a, ketika ketika meneri menerima ma diagno diagnosis sis termina terminal, l, seseor seseorang ang akan akan
memulai proses perpisahan dan menyesuaikan beragai urusan didunia sebelum ajalnya tiba. c. 5erduka yang rumit, dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal. *asa berkabung seolaholah tidak kunjung berakhir dan dapat mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain. d. 5erduka tertutup, yaitu kedudukan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka. ontohnya8 Kehilangan pasangan karena -2D", anak mengalami kematian orang tua tiri, atau ibu yang e.
kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin. 5erduka disfungsional suatu. "tatus yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesarbesarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial. 9ipe ini kadangkadang menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan) kekacauan.
1.*. ase ) ase !r&e+&ng *enurut Kubler 6 +oss dalam Potter dan Perry !:;;4&, respon
berduka seseorang terhadap kehilangan dapat melalui tahaptahap berikut. Denial à Anger à Bergaining à Depression à Acceptance. a. 9ahap Denial ! Penyangkalan &. +eaksi pertama individu yang mengalami
kehilangan
adalah
syok,
tidak
percaya,
atau
mengingkari kenyataan bahwa kehilangan benar 6 benar terjadi. +eaksi fisik yang terjadi pada tahap ini adalah letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah, dan sering kali individu tidak tahu harus berbuat apa. +eaksi ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga b.
beberapa tahun. 9ahap Anger ! Kemarahan &. Pada tahap ini individu menolak kehilangan. Kemarahan yang timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri. 'rang yang mengalami kehilangan juga tidak jarang menunjukkan perilaku agresif, berbicara kasar, menyerang orang lain, menolak pengobatan, bahkan menuduh dokter atau perawat tidak berkompeten. +espon fisik yang sering terjadi antara lain muka merah, denyut nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal, dan seterusnya.
c.
9ahap Bargaining ! 9awar *enawar &. Pada tahap ini terjadi penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan dan dapat mencoba untuk membuat kesepakatan secara halus atau terang 6 terangan seolah kehilangan tersebut dapat dicegah. 2ndividu mungkin berupaya untuk melakukan tawar 6 menawar
d.
dengan memohon kemurahan 9uhan. 9ahap Depression ! Depresi &. Pada tahap ini pasien sering menunjukkan sikap menarik diri, kadang 6 kadang bersikap sangat menurut, tidak mau bicara, menyatakan keputusan, rasa tidak berharga, bahkan bisa muncul keinginan bunuh diri. /ejala fisik ditunjukkan antara lain menolak makan, susah tidur, letih, dan lain
e.
lain. 9ahap Acceptance ! Penerimaan &. 9ahap ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran yang selalu berpusat pada objek yang hilang akan mulai berkurang atau bahkan hilang. Perhatiannya akan beralih pada objek yang baru. -pabila individu dapat memulai tahap tersebut dan menerima dengan perasaan damai, maka dia dapat mengakhiri proses kehilangan secara tuntas. Kegagalan untuk masuk ke proses ini akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya.
1.,. Te-r& Pr-ses Ber'uka 9idak ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses
berduka. Konsep dan teori berduka hanyalah alat yang dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan emosional seseorang dan keluarganya, serta rencana intervensi untuk membantu mereka memahami kesedihan dan cara mengatasinya. 5erikut penjelasan teori proses berduka dari beberapa pakar. 1.,.1. Te-r& Engels *enurut 0ngels !:;<%& proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplikasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal. 5erikut beberapa fase yang dilalui8 a. =ase 2 ! shock dan tidak percaya &. "eseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk malas, atau
pergi tanpa tujuan. +eaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat, b.
insomnia dan kelelahan. =ase 22 ! berkembangnya kesadaran &. "eseoarang mulai merasakan kehilangan secara nyata ) akut dan mungkin mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi,
c.
depresi, dan kekosongan jiwa tiba 6 tiba terjadi. =ase 222 ! restitusi &. 5erusaha mencoba untuk sepakat ) damai dengan perasaan yang hampa ) kosong, karena kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari seseorang
d.
yang bertujuan untuk mengalihkan kehilangan seseorang. =ase 2>. *enekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. 5isa merasa bersalah dan sangat menyesal
e.
tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum. =ase >. Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui ) disadari. "ehingga pada fase ini diharapkan seseorang sudah dapat
menerima kondisinya. Kesadaran
baru telah
berkembang. Te-r& Kuler ) "-ss Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler 6 +oss !:;<;&
1.4.2.
adalah berorientasi pada perilaku dan menyangkut ? tahap, yaitu sebagai berikut8 a. Penyangkalan ! Denial &. 2ndividu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa 6 apa dan dapat menolak untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan. Pernyataan seperti @tidak, tidak mungkin seperti ituA7 atau @tidak akan terjadi pada sayaA7 sangat umum b.
dilontarkan. Kemarahan ! Anger &. 2ndividu mempertahankan kehilangan dan mungkin @bertindak lebih7 pada setiap orang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan. Pada fase ini orang akan lebih sensitif sehingga mudah sekali tersinggung dan marah. Hal ini merupakan koping individu untuk menutupi rasa kecewa dan merupakan kehilangan.
menifestasi
dari
kecemasannya
menghadapi
c.
Penawaran ! Bargaining &. 2ndividu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang halus atau jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali mencari pendapat
d.
orang lain. Depresi ! Depression &. 9erjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna kehilangan tersebut. 9ahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya melewati
e.
kehilangan dan mulai memecahkan masalah. Penerimaan ! Acceptance &. +eaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial berlanjut. Kubler 6 +oss mendefinisikan sikap penerimaan ada bila seseorang mampu menghadapi kenyataan dari pada hanya menyerah pada pengunduran diri atau berputus
asa. 1.,.*. Te-r& Mart-//h&*artocchio !:;B?& menggambarkan ? fase kesedihan yang mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat diharapkan. Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor yang mempengaruhi respon kesedihan itu sendiri. 5erikut penjelasannya8 a. Lahir sampai usia # tahun. 9idak punya konsep tentang kematian. dapat mengalami rasa kehilangan dan dukacita. Pengalaman ini menjadi dasar untuk berkembangnya konsep tentang kehilangan b.
dan dukacita. (sia # sampai ? tahun. *enyangkal kematian sebagai suatu proses yang normal. *elihat kematian sebagai sesuatu dapat hidup kembali. *empunyai kepercayaan tidak terbatas dalam
c.
kemampuannya untuk membuat suatu hal terjadi. (sia ? sampai B tahun. *elihat kematian sebagai akhir, tidak melihat bahwa kematian akan terjadi pada dirinya. *elihat kematian sebagai hal yang menakutkan. *encari penyebab
d.
kematian. (sia B sampai :# tahun. *emandang kematian sebagai akhir hayat dan tidak dapat dihindari. *ungkin tak mampu menerima sifat akhir dari kehilangan. Dapat mengalami rasa takut akan kematian sendiri.
e.
(sia remaja. *emahami seputar kematian, serupa dengan orang dewasa. Harus menghadapi implikasi personel tentang kematian. menunjukkan perilaku berisiko. Dengan serius mencari makna
tentang hidup lebih sadar dan tentang masa depan. 1.,.,. Te-r& "an'+ando !:;;& mendefinisikan respon berduka menjadi kategori seperti penjelasan berikut8 a. Penghindaran. Pada tahap ini terjadi shock , menyangkal dan tidak b.
percaya. Konfrontasi. Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi ketika klien secara berulang 6 ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan mereka paling dalam dan dirasakan paling
c.
akut. -komodasi. Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan kedukaan akut dan mulai memasuki kembali secara emosional dan sosial dunia seharihari dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan mereka.
Engels 01,3
Peran'&ngan Te-r& Pr-ses Ber'uka Kules 4 "-ss Mart-//h&- 01563 013
"yok dan tidak percaya 5erkembangnya kesadaran +estitusi !ganti rugi&
*enyangkal
2dealisasi
Depresi
2dentifikasi kehilangan
+eorganisasi !hasil&
Penerimaan
+eorganisasi dan restitusi !ganti rugi&
*arah 9awar menawar
"yok dan tidak percaya Kerinduan dan protes Kesedihan yang mendalam, disorganisasi, putus asa
"an'0113
Penghindaran Konfrontasi -komodasi
5erduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. 1-1D- merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka normal dan berduka abnormal. 5erduka normal adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang
dirasakan seseorang, hubungan ) kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan. 9ipe ini masih dalam batas normal. "eperti 8 ungkapan kehilangan, menangis, gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, sulit berkonsentrasi. 5erduka abnormal adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. 9ipe ini kadang 6 kadang menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan ) kekacauan. "eperti 8 mengingkari kenyataan kehilngan terjadi dalam waktu yang lama, sedih berkepanjangan, adanya gejala fisik yang berat, menyakiti diri sendiri, keinginan untuk bunuh diri.
2. MEN!IDENTIIKASI K$MUNIKASI 7AN! "ESP$NSI8 SENSITI8 DAN
SUPP$"TI
PADA
PASIEN
DAN
KELUA"!A
7AN!
MEN!ALAMI MASALAH PSIK$L$!I 2.1. De%&n&s& K-mun&kas&
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang
untuk
menetapkan,mempertahankan,dan
meningkatkan kontak dengan orang lain. Karena komunikasi dilakukan oleh seseorang setiap hari, orang sering sekali salah berfikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mudah.namunsebenarnya komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya.
Hal
itu merupakan peristiwa
yang terus
berlangsung secara dinamis. Komunikasi
adalah
proses
interpersonal
yang
melibatkan
perubahan verbal dan nonverbal dari informasi dan ide. Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan.kebisuan juga merupakan sebuah makna komunikasi. *isalnya seorang perawat yang yang menyimak kesedihan seorang suami yang ditinggal mati istrinya. Komunikasi menyampaikan informasi, dan merupakan suatu aksi saling berbagi.
Komunikasi adalah sebuah faktor yang paling penting, yang digunakan untuk menetapkan hubungan terapeutik antara perawat dan klien.
2.2. T&ngkatan K-mun&kas&
Komunikasi terjadi pada tingkatan intrapersonal, dan umum. Komunikasi intrapersonal terjadi didalam diri individu, merupakan model bicara seorang diri atau dialog internal yang terjadi secara konstan dan tanpa disadari. 9ujuan dari komunikasi intrapersonal adalah kesadaran diri yang mempengaruhi konsep diri dan perasaan dihargai. Konsep diri yang positif dan kesadaran diri yang datang melalui dialog internal dapat membantu perawat mengekspresikan diri secara tepat kepada orang lain.
2.*. (en&s ) (en&s K-mun&kas& 2.*.1. K-mun&kas& &nter9ers-nal
Komunikasi interpersonal adalah interaksi antara dua orang atau didalam kelompok kecil. "eringkali bersifat saling berhadapan dan merupakan tipe yang paling sering digunakan dalam situasi keperawatan.
Komunikasi
individual
bersifat
terus
menerus
memperhatikan lawannya. Komunikasi interpersonal yang sehat menimbulkan pengambilan
terjadinya keputusan
pemecahan dan
masalah,
perkembangan
berbagi
pribadi.
ide,
Dalam
keperawatan , terdapat banyak situasi yang menantang kemampuan komunikasi interpersonal. *enjadi anggota komite perawat memacu kemampuan perawat untuk mengekspresikan ideidenya dengan jelas dan meyakinkan. Komunikasi interpersonal adalah inti dari praktik keperawatan. "eorang perrawat apat membantu klien dalam tingkatan interpersonal yang bermakna. #..#. K-mun&kas& 9ul&k Komunikasi publik adalah interaksi dengan sekumpulan orang dalam jumlah yang besar. *emberikan kuliah pada sebuah ruangan yang dipenuhi pelajar dan berbicara pada kelompok pelanggan pada promosi kegiatan adalah contoh dari komunikasi
publik.
*enjadi
menghadapi
seorang
komunikasi
membutuhkan
kemampuan
yang
kompeten
untuk
yang
membayangkan
dirinya berbicara pada sebuah kelompok. Kemampuan panggung khusus seperti penggunaan postur, gerakan tubuh, dan nada bicara membantu pembicara untuk mengekspresikan ide 6 idenya.
2.,. K-mun&kas& 7ang Su9-rt&%
"alah satu ukuran keberhasilan kita dalam bekerja sebagai seorang yang profesional adalah bila kita mampu membangun komunikasi interpersonal yang efektif dengan mitra kerja kita, apakah itu atasan, rekan
kerja
atau
bawahan.
-da
bermacam
bentuk
komunikasi
interpersonal yang dapat membantu kita untuk berkomunikasi secara akurat dan jujur, tanpa membahayakan hubungan interpersonal yang sudah ada dengan mitra kerja kita. "alah satunya adalah yang dikenal sebagai komunikasi yang suportif ! Supportive Communication &, yaitu suatu bentuk komunikasi interpersonal yang bertujuan untuk memelihara hubungan yang positif, dan pada saat yang sama dapat mengungkapkan masalah yang ada dengan baik. Komunikasi
yang
suportif
ini
menciptakan
suasan
saling
mendukung, saling memahami, dan saling membantu. Dengan demikian dapat membantu seseorang untuk mengatasi dua hambatan besar dalam berkomunikasi,
yang
terjadi
karena
buruknya
komunikasi
interpersonalnya, yaitu muncunya reaksi defensi dan diskonfirmasi ! penilaian yang tidak tepat ) sesuai tentang diri sendiri &. Komunikasi yang suportif ini mempunyai B karakteristik sebagai berikut ini 8 a. Komunikasi yang suportif berorientasi pada masalah dan bukan pada orang dan karakteristiknya. b. Komunikasi yang suportif didasarkan atas kesesuaian antara halhal yang dikomukasikan secara verbal ) non 6 verbal dengan halhal yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang ! Based on
congruence, not inconruence &. Di sini terkandung unsur kejujuran dalam melakukan komunikasi. c. Komunikasi yang suportif bersifat deskriptif dan tidak evaluatif. d. Komunikasi yang suportif membantu orang untuk merasa dihargai, diterima dan bernilai ! validating, not invalidating people &. e. Komunikasi yang suportif bersifat speifik dan tidak umum. f. Komunikasi yang suportif, menghubungkan pesan baru yang disampaikan
dengan
pesan
sebelumnya,
sehingga
dapat
meningkatkan interaksi. g. Komunikasi yang suportif mendorong kita untuk memiliki dan bertanggung jawab terhadap pernyataanpernyataan yang kita kemukakan ! owned not disowned &. h. Komunikasi
yang
suportif
mendorong
seseorang
untuk
mendengarkan dan memberikan tanggapan yang efektif terhadap penyataan 6 peryataan yang disampaikan oleh orang lain. Kualitas hubungan sangat dibutuhkan oleh seorang perawat, sehingga bagaimana perawat dapat secara totalitas yaitu fisik dan psikologis
dapat
hadir
dalam
komunikasi.
Kualitas
tersebut
menggabungkan perilaku verbal dan non verbal serta sikap dan perasaan pada saat komunikasi. *enurut "tuart dan "undeen !:;;?&, untuk mencapai kualitas hubungan yang efektif ditentukan oleh # demensi besar, yaitu dimensi responsif dan demensi yang berorientasi tindakan. Dimensi responsif lebih kepada upaya menjalin kepercayaan yaitu pada fase orientasi. Demensi ini akan menentukan keberhasilan fase 6 fase berikutnya. Demensi responsi ini meliputi8 a. Kesejatian yaitu seorang perawat mempunyai sikap iklas, terbuka dan transparan. b. Hormat atau respek yaitu seorang perawat memperlakukan klien tanpa syarat, menghargai,dan menghormati sebagai seorang yang membutuhkan pertolongan, empati, konkrit yaitu seorang perawat mampu menggunakan bahasa yang jelas.
2.6. K-mun&kas& 7ang Sens&t&%
Komunikasi kasus sensitif meliputi anamnesa, penyampaian diagnosis, edukasi dan konseling yangmenyangkut informasi yang berkaitan dengan halhal yang tabu, berhubungan dengan organ seksual, memalukan, perbuatan melanggar agama, atau kesusilaan, tidak umum dibicarakan, atau menurunkan harga diri ) harkat martabat sehingga pasien takut ) enggan diketahui tentang hal tersebut termasuk oleh perawat. Perawat dan pasien seringkali mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena perawat enggan menggali informasi lebih dalam dan pasien tidak berterus terang. Kalaupun pasien menjawab pertanyaan terkadang dengan menggunakan bahasa atau isyarat lain. Hal yang sedemikian dapat merugikan kedua belah pihak, mengingat informasi dari pasien dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis dan terapi, maka ketidaktepatan informasi dapat saja menyebabkan dokter membuat keputusan yang tidak tepat. Pasien juga dirugikan karena proses pengobatan menjadi tidak maksimal, biaya semakin mahal dan semakin lama waktuyang dibutuhkan untuk penyembuhannya yang dapat berujung pada ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan keperawatannya 2.6.1. Pen:am9a&an In%-rmas& Kasus Sens&t&+e
Pada kasus sensitif ini awal dimulainya pemberian informasi apabila telah terjalin sambung rasa yang mantap, sehingga pasien akan menerima dan melakukan dengan rela apa yang diutarakan. 'leh karena itu, perawat harus menunjukkan sikap terbuka dan siap membantu pasien. Dengan demikian diharapkan ada kemajuan ke arah yang lebih baik dari diri pasien. Lebih lanjut melalui diskusi tentang masalah tersebut, diharapkan pasien akan lebih dapat memecahkan sendiri permasalahannya dan kemungkinan masalah 6 masalah lain yang mungkin dihadapi nanti dalam perjalanan hidupnya karena pola pemecahan masalah telah dikuasainya melalui diskusi dengan dokter. Dengan pemberian informasi yang jelas dan tidak menyinggung perasaan diharapkan pasien menjadi
nyaman dalam keluarga dan bukan malah sebaliknya. pemberian informasi dan penjelasan pada kasus sensitif. 2.6.2. Taha9an Melakukan K-mun&kas& Kasus Sens&t&+e a& *emperlihatkan sikap yang baik. b& Lakukan kontak mata sewajarnya. c& 9unjukkan sikap tubuh yang terbuka ditunjukkan dengan adanya d& e& f& g& h&
perhatian. *elibatkan diri dalam percakapan dan dengan masalah pasien. Hadapi pasien dengan tulus hati, wajah cerah dan ramah. "edikit membungkukkan badan ke depan. Perlihatkan posisi wajar dan tenang. *ulai anamnesis dengan menunjukkan keterbukaan kita, kesiapan
kita menjaga. i& +ahasia danmenunjukkan sikap siap membantu pasien. j& /unakan bahasa yang sesuai tingkat pendidikan pasien. k& "ebisa mungkin gunakan pertanyaan terbuka, sehingga keluhan pasien lebih terekplorasi.
2.. K-mun&kas& 7ang "es9-ns&%
a& Kita harus yakin bahwa kita sedang memberikan respon terhadap anak bukan bereaksi secara implusif. -rtinya setiap kata 6 kata ataupun ungkapan yang disampaikan pada anak tidak bersifat emosional dan tergesa gesa. b& Kita harus yakin bahwa respon kita tepat sasaran, memiliki nilai manfaat tidak berlebihan atau tidak proposional sangat minimal atau sangat terlambat. c& 5anyak orang tua yang tidak memahami perbedaan antara merespon dan bereaksi sehingga mengakibatkan orang tua cenderung bertindak tanpa dipikirkan melakukan sesuatu dengan apa yang muncul pertama kali dibenaknya. d& Dengan negatifnya tindakan yang dilakukan orang tua tidak mencapai tujuan yang di inginkan. e& Dengan kondisi seperti itu dapat dikatakan bahwa telaha terjadi interaksi tetapi tidak terbangun komunikasi yang diharapkan. f& Komunikasi yang responsif berarti komunikasi yang sesuai dengan situasi yang dihadapi artinya kita tidak dapat menyama ratakan
respon kita untuk setiap situasi. (sia anak juga menjadi patokan untuk mnentukan ketepatan respon kita untuk itu informasi khusus menjadi penting untuk menjadi landasan dalam memberikan respon yang tepat.
*. MANAAT INTE"#ENSI TE"APEUTIK DAN A!EN "U(UKAN DALAM DIST"ESS PSIK$L$!I *.1. De%&n&s&
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperawatan berdasarkan masalah actual dari klien. *aksud dokumentasi adalah menemukan secara tepat sebagai gambaran intervensi keperawatan yang meliputi 8 Depresi dan kecemasan masingmasing dibagi kedalam dua bentuk yaitu mood ! suasana hati & dan malaise ! rasa tidak enak pada tubuh & ! *irowsky dan +oss, #$$ &. ood mengacu pada perasaan seperti kesedihan depresi atau khawatir akan kecemasan. alaise mengacu pada keadaan tubuh, seperti kelesuan dan gangguan depresi ! kegelisahan & dan penyakit otonom seperti sakit kepala, sakit perut, atau pusing dikarnakan kegelisahan. Depresi dan kecemasan, mood dan malaise keduanya terkait dengan dua cara yaitu peta Cona sosial yang tinggi dan rendah yang sangat serupa dan orang yang menderita dari biasanya cenderung menderita lebih dari orang lain ! meskipun belum tentu pada saat yang sama &. halfant, Heller, +oberts, 5riones, Hochbaum, dan =arr ! :;;$ &, mendefinisikan psychological distress sebagai pengalaman terus menerus ketidakbahagiaan, gugup, marah, dan hubungan interpersonal yang bermasalah.
*enurut
Kessler,
et.al,
!
#$$#
&, Psychological
distress adalah suatu ketidakstabilan kondisi yang berdampak pada masalah ketidaknyamanan emosional, kognitif, perilaku, dan perasaan individu seperti kecemasan, suasana hati depresi, kepenatan atau kelelahan, dorongan
untuk
ketidakberhargaan diri individu.
selalu bergerak
tanpa
istirahat,
dan
*enurut uick, uick, 1elson dan Hurrel ! :;;4 &, distress ! strain & individu adalah derajat penyimpangan fungsi kesehatan individu pada fisiologis, psikologis, dan perilaku. Distress individual dan strain biasanya dijumpai gangguan seperti penyakit kardiovaskular ! fis iologis &, depresi ! psikologis &, dan kekerasan ! perilaku &. *enurut "haheen dan -lam ! #$:$ &, psychological distress mengarah pada beberapa situasi pemikiran dan perasaan negatif seseorang seperti ketidaknyamanan, frustasi, mudah marah, khawatir, dan cemas. Dalam bentuk sederhana psychological distress dipandang sebagai sebuah konstruk yang mempresentasikan aspek 6 aspek fungsi negatif ! Karim, #$$; &.
*.2. ;&r& ) ;&r& Ps:/h-l-g&/al D&stress
Psychological
distress
merupakan
gangguan
depresi
dan
kecemasan. 5erdasarkan Diagnostic and statistical manual o! mental disorders 6 ?th ! D"* 6 > & ciri 6 ciri psychological distress adalah sebagai berikut8 a. /angguan
depresif
mayor.
/angguan
depresif
mayor
mempresentasikan kondisi klasik pada kelompok gangguan ini. Karakteristik pada gangguan ini memiiki ciri 6 ciri gejala yang berulang lebih dari # minggu dan disertai perubahan afeksi, kognisi, fungsi neurovegentatif dan pemaafan pada peristiwa di dalam diri individu. Pada gangguan depresif mayor, lima atau lebih dari simptom berikut yang mempresentasikan serupa selama periode # minggu dan diikuti sebuah perubahan dari fungsi sebelumnya, salah satu dari gejala berikut8 !:& suasana hati yang depresi
!
depressed
mood
&,
!#&
kehilangan minat
atau
kesenangan. Kriteria diagnostik8 !:&. Perasaan depresi lebih dari sehari, hampir setiap hari, sebagai indikasi salah satu laporan subjektif ! contohnya, merasa sedih, hampa, putus asa & atau menggunakan
observasi
orang
lain
!
contohnya,
nampak
menangis &. ! atatan8 pada anakanak dan remaja dapat menjadi
perasaan mudah marah &. !#&. 5erkurangnya minat atau kesenangan pada semua atau beberapa aktivitas. !&. 5erat badan secara signifikan berkurang ketika tidak melakukam diet atau penambahan berat serta penambahan dan pengurangan pada nafsu makan. ! atatan8 pada anakanak, kegagalan membuat kenaikan pada berat badan &. !%&. 2nsomnia atau hyperimsomnia hampir setiap hari. !?&. -gitasi atau retardasi psikomotorik ! merasa kurang beristirahat &. !<&. Kelelahan atau kehilangan tenaga. !4&. *erasa tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan. !B&. 5erkurang kemampuan untuk berpikir, konsentrasi, atau raguragu. !;&. 5erulang kali memikirkan tentang kematian, merencanakan secara spesifik mengenai ide atau percobaan untuk bunuh diri. b. /angguan
kecemasan
secara
umum.
/angguan
kecemasan
merupakan gangguan yang terbagi dari berbagai macam ketakutan yang berlebihan serta gangguan perilaku yang terkait. Ketakutan adalah respon emosional terhadap ancaman nyata atau yang dirasakan sedangkan kecemasan antisipasi ancaman masa depan. Kriteria diagnostik untuk gangguan ini adalah sebagai berikut8 !:&. Keresahan. !#&. *udah lelah. !&. "ulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong. !%&. epat marah. !?&. /angguan tidur ! kesulitan untuk tetap terjaga atau ketidakpuasan tidur &.
*.*. Inter+ens& Tera9eut&k
9indakan terapeutik adalah askep yang langsung sesuai keadaan klien.+encana keperawatan yang lebih dari satu harus di kerjakan sungguhsungguh sesuai prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan.
*.,. Inter+ens& 7ang Da9at D&lakukan
a. *enciptakan lingkungan terapeutik. (ntuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan, ketakutan akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan dilakukan secara individual dan diusahakan agar terjadi kontak mata. Kalau perlu disentuh atau dipegang
pendekatan harus dilakukan secara teratur tetapi tidak secara terus menerus. Dirumah harus disediakan sarana yang dapat merangsang perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan realita, misalnya jam dinding, kalender, gambar atau hiasan dinding, majalah
dan
mainan.
Penderita
diajarkan
untuk
mengenali
rangsangan halusinasi, membuktikan apakah rangsangan itu nyata atau tidak, misalnya dengan menanyakan pada orang lain dan cara mengurangi timbulnya
halusinasi,
antara lain dengan selalu
menyibukan diri dan mengurangi waktu untuk berkhayal. b. *engali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada. "etelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif mengatasi masalah yang ada. Permasalahan penderita yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi serta membantu mengatasi masalah yang ada. c. *emberi aktifitas. Penderita diajak beraktifitas ) mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik misalnya olahraga, bermain atau melakukan kegiatan lain. Kegiatan ini dapat membantu mengarahkan penderita ke kehidupan nyata dan memilih kegiatan yang sesuai. d. *elibatkan keluarga lain dalam proses perawatan. e. *elaksanakan program terapi dokter. "eringkali penderita menolak obat
yang
diberikan
sehubungan
dengan
halusinasi
yang
diterimanya. Pendekatan sebaliknya persuasive. Keluarga harus mengerti agar obat yang diberikan benarbenar ditelan atau masuk. f. *elakukan terapi teraupetik8 :& ounselling 5ehavioural therapy. 9erapi perilaku ! "ehavior therapy # dan pengubahan perilaku ! "ehavior modi!ication & atau pendekatan perilaku dalam konseling dan psikoterapi, adalah salah satu dari beberapa @revolusi7 dalam dunia pengetahuan psikologi, khususnya konseling dan psikoterapi ! /unarsa, :;;#8:;: &. +evolusi 6 revolusi yang lain adalah psikoanalisis dan pendekatan berpusat pada klien. Pendekatan perilaku dianggap sebagai salah satu wujud revolusi dalam
konseling dan psikoterapi karena ia mengembangkan teori dan praktik terapi yang khas, yaitu memandang tingkah laku manusia dipandang sebagai respon 6 respon terhadap stimuli tingkah laku merupakan hasil belajar, bukan determinan sebagaimana pandangan psikoanalisis, eksternal dan internal, dan karena itu tujuan konseling adalah sedapat mungkin untuk memodifikasi koneksi 6 koneksi dan metode stimulus 6 respon ! " 6 + &, jadi analog dengan psikologi eksperimental. #& /roup -ctivities. 9erapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama 6 sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih ! Pedoman +ehabilitasi Pasien *ental +umah "akit Eiwa di 2ndonesia dalam 3osep, #$$4 &. & +elaFation ) *editation. *editasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, mengganggu maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari 6 hari. *editasi adalah kegiatan perjalanan perubahan dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. -rti definisinya,
*editasi adalah kegiatan
mental terstruktur,
dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah 6 langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku. Dengan kata lain, *editasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu. Kita mulai paham bahwa hidup merupakan serangkaian pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang secara intuitif mulai kita lepaskan. Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan, dan tetap sadar. "etiap
orang dapat secara bebas memberikan nilai 6 nilai tersendiri tentang arti meditasi bagi kehidupannya. 'leh karena hanya dengan mempraktekkan meditasi dalam hidup, orang bisa merasakan manfaat suatu perjalanan meditasi. %& reative 9herapies. 9erapi ekspresif ) creative didefinisikan sebagai penggunaan seni, musik, dance ) gerakan, drama, puisi ) menulis kreatif, bermain, dalam konteks psikoterapi, konseling, rehabilitasi, atau perawatan kesehatan. 5eberapa terapi ini juga dianggap @kreatif terapi seni7
khususnya, seni, musik, tari )
gerakan, drama, dan puisi ) menulis kreatif menurut 1ational oalition of reative "eni -sosiasi 9erapi ! #$$%, selanjutnya disingkat 1-9- &.
*.6. Man%aat Inter+ens& Tera9eut&k
Dapat mendukung dan mempercepat kesembuhan pasien, karena melalui terapi yang dilakukan dengan komunikasi atau dengan tindakan pengalihan maupun tindakan lainnya pada pasien a taupun keluarga pasien memperoleh support yang mendorong untuk kemajuan psikologi yang berpengaruh pada kesehatan pasien maupun keluarganya.
*.. Agen Seuah "ujukan Untuk Penanganan D&stress Ps&k-l-g&s
Laura -. 9albot menganjurkan bekerja dengan anggota keluarga dengan jalan8 !:&. *emberikan pilihan tempat rujukan,seperti8 Psikiater. !#&. *embantu mereka mengidentifikasi dan memfokuskan perasaan. !&. *endorong istirahat dari krisis. !%&. *emberi pengarahan dalam cara memberi tanggung jawab dan harapan.
,. MEN!IDENTIIKASI
DAN
ME"ESP$N
TANDA
)
TANDA
EM$SI$NAL NE!ATI PADA INDI#IDU ,.1. Te-r& Em-s&-nal
Kata emosi berasal dari bahasa Prancis emotion, dari kata emouvoir , yang berarti kegembiraan. "elain itu emosi juga berasal dari
bahasa Latin emovere yang berarti @luar7 dan movere yang berarti @bergerak7. Lahey kan emosi merupakan suatu hal yang dihasilkan oleh fisiologis yang menyebabkan munculnya reaksi emosi. +eaksi ini tidak dapat dibaca namun hanya dapat dilihat dari ekspresinya dan perilaku saja. *enurut PreCC dalam "yukur ! #$:: & emosi merupakan reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu. "ifat dan intensitas emosi sangat berkaitan erat dengan aktivitas kognitif ! berfikir & manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya. +eaksi manusia terhadap hadirnya emosi, disadari atau tidak memiliki dampak yang bersifat membangun atau merusak. Dengan demikian bisa dikatakan emosi tidak hanya merupakan reaksi terhadap kondisi diri sendiri maupun luar diri sendiri, tetapi juga upaya pencapaian ke arah pembentukan diri menuju hidup yang transendental ! spiritual &. "ementara itu, menurut LaCarus ! /ross, #$$# & menyatakan bahwa emotions represent the Gwisdom of the ages7 emosi 6 emosi mengambarkan @kebijaksanaan usia7, membutuhkan responrespon yang telah teruji waktu terhadap masalah 6 masalah adaptif yang berulang. 0mosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan perasaan tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya. 5iasanya emosi negatif ini berada di luar batas kewajaran, seperti marah 6 marah yang tidak terkendali, berkelahi, menangis meraung 6 raung, tertawa keras dan terbahak 6 bahak bahkan timbulnya tindakan kriminal. (mumnya, emosi negatif menimbulkan permasalahan yang dapat menganggu orang yang mengalaminya, bahkan berdampak pada orang lain dan masyarakat secara luas. 5iasanya, orang yang mengalami emosi negatif cenderung lebih memperhatikan emosi 6 emosi yang bernilai negatif, seperti sedih, marah, cemas, tersinggung, benci, jijik, prasangka, takut, curiga dan lain sebagainya. 0mosi semacam itu akan berdampak buruk bagi yang mengalaminya dan orang lain. "emua emosi menurut /oleman pada dasarnya merupakan suatu dorongan untuk bertindak. Eadi, berbagai macam bentuk emosi
mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. 0mosi cenderung terkait stres. 2ndividu sering menggunakan keadaan emosionalnya untuk mengevaluasi stres dan pengalaman emosional. +eaksi emosional terhadap stres yaitu rasa takut, phobia, kecemasan, depresi, perasaan sedih dan marah ! "arafino, #$$< &. Pengaruh emosi terhadap perilaku individu ! "yamsu 3usuf8 #$$B, ::? & merupakan warna efektif yang menyertai sikap keadaan atau perilaku
individu. 3ang dimaksud dengan
perasaanperasaan
tertentu
yang
dialami
warna pada
efektif
saat
adalah
menghadapi
! menghayati & suatu situasi tertentu. Dibawah ini ada beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu di antaranya sebagai berikut 8 !:&. *elemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini timbulnya rasa putus asa ! frustasi &.
!#&. *enghambat atau mengganggu konsentrasi belajar,
apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup ! nervous& dan gugup dalam berbicara. !&. 9erganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati. !%&. "uasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
,.2. (en&s Em-s& Negat&% a. Anger
Perasaan marah
yang dirasakan
individu ketika dirinya
mengalami keadaan yang tidak sesuai, mendapat penghinaan, harapan 6 harapan yang tidak terpenuhi, kegagalan dan penyebab lainnya. 1ovaco ! :;B<, dalam 5erkowitC, :;; & mengemukakan bahwa amarah @bisa dipahami sebagai reaksi perasaan tekanan7. 3ang mereka maksudkan pada dasarnya adalah bahwa orang cenderung menjadi marah dan terdorong menjdi agresif jika harus menghadapi keadaan yang mengganggu.
0kman ! #$:$ & menyebutkan faktor yang dapat menjadi pemicu emosi marah ialah saat individu mengalami gangguan dari orang lain dan lingkungan, baik gangguan tersebut disengaja ataupun tidak disengaja. =rustasi, juga merupakan satu faktor lainnya yang dapat memicu marah bahkan kita mungkin difrustasikan dengan sebuah kegagalan dalam memori atau kemampuan kita, dan ini membuat kita jadi marah. 9erakhir, kecewa pada orang lain yang kita anggap penting dalam kehidupan kita, ternyata juga dapat membangkitkan marah. . Anxiety
Perasaan cemas yang dialami seorang individu yang biasanya timbul justru belum suatu hal benar 6 benar terjadi, karena dirinya merasa tidak mampu serta tidak berdaya. emas merupakan suatu reaksi atau ungkapan emosi yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari 6 hari. Kecemasan adalah suatu kondisi atau keadaan emosi yang kurang menyenangkan yang dialami manusia. Dalam kondisi cemas, seseorang akan merasa raguragu dalam bertindak, ada perasaan tidak tenang, was 6 was, curiga dan sulit untuk melakukan tindakan aktivitasnya dengan baik sehingga keberhasilan akan sulit dicapai. emas merupakan suatu reaksi atau ungkapan emosi yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari 6 hari. Kecemasan adalah suatu kondisi atau keadaan emosi yang kurang menyenangkan yang dialami manusia. Dalam kondisi cemas, seseorang akan merasa ragu 6 ragu dalam bertindak, ada perasaan tidak tenang, was 6 was, curiga dan sulit untuk melakukan tindakan aktivitasnya dengan baik sehingga keberhasilan akan sulit dicapai. /. Guilt
Perasaan bersalah yang dimiliki seorang individu yang biasanya disebabkan oleh suatu pelanggaran nilai 6 nilai yang berlaku umum serta menjadi norma. *enurut teori appraisal, rasa bersalah dipengaruhi oleh adanya persepsi bahwa individu telah menampilkan perilaku yang tidak sesuai norma sosial ! "cherer, dalam Parkinson, =ischer dan *anstead,
#$$? &. "ehingga dalam hal ini, rasa bersalah hadir bertujuan sebagai lampu peringatan untuk menghentikannya dari tindakan yang membuat hal hal yang membahayakan dirinya dan menghancurkan hidupnya, untuk
memperbaiki
relasi
sosial
dan
memohon
pengampunan atas @dosa7 yang telah dilakukan. 2ndividu yang memiliki rasa bersalah atas perilaku yang telah diperbuatnya, juga dipersepsikan sebagai individu yang bertanggung jawab. Lewis dan Havilan ! :;; & mendefinisikan bahwa rasa bersalah sebagai emosi penyesalan yang dihasilkan ketika seseorang menilai perilaku mereka sendiri sebagai kegagalan. Eadi rasa bersalah diasosiasikan sebagai rasa malu untuk dapat memperbaiki tindakan yang dapat individu ambil ! tidak diambil dalam kebutuhan & untuk memperbaiki kegagalan. +asa bersalah bisa menimbulkan rasa malu, ketakutan, putus asa, cemas, kesepian, depresi, bahkan sampai bunuh diri. +asa bersalah memiliki tiga fungsi interpersonal !Parkinson, =ischer dan *anstead, #$$?&, yakni8 !:& hadirnya emosi ini dapat membantu memperbaiki relasi sosial yang mungkin rusak, !#& menstimulasi tumbuhnya tindakan pengelolaan hubungan sosial, seperti misalnya tindakan meminta maaf atau bentukbentuk tindakan untuk memperbaiki hubungan yang rusak, !& menyediakan jalan untuk mengarahkan orang lain berperilaku yang lebih sesuai dengan norma sosial. 1amun juga harus diwaspadai jika ternyata rasa bersalah yang kita tunjukkan malah dimanfaatkan oleh orang lain untuk menindas dan membuat kita semakin menderita. '. Sadness
Perasaan sedih karena kehilangan sesuatu pada umumnya tidak dapat lagi digantikan. 5iasanya orang yang merasakan sedih akan menangis, termenung, serta kehilangan gairah hidupnya. 9erdapat hubungan antara emosi sedih dengan duka mendalam ! grie! &. "ecara spesifik, emosi sedih mendalam atau berduka ! grie! & biasanya dialami sebagai konsekuensi setelah ditinggal mati oleh seseorang yang kedekatannya sangat berharga bagi diri kita.
"trongman ! #$$ & menyebutnya sebagai @rasa kehilangan atas sesuatu yang dianggap sangat berharga7. *elibatkan tahapan 6 tahapan dan episode 6 episode yang menaik dan menurun dari perasaan dan pikiran individu menyangkut hilangnya orang yang dicintai tersebut. *elibatkan rasa terkejut ! shock &, rasa protes, dan putus asa. Dapat pula menimbulkan masalah psikologis lebih lanjut seperti depresi. 9anda tanda
hadirnya emosi ini ialah wajah
bersemu memerah dan kepala atau lirikan mata sedikit menunduk. e. Shame
Perasaan
malu
yang dirasakan
seseorang
karena
gagal
memenuhi apa yang telah dikatakannya atau keinginannya. -tau perasaan ketika seseorang mendengarkan perkataan negatif tentang dirinya didepan umum. +asa malu dapat terjadi pada sesuatu yang berada di luar kendali individu, dalam arti individu merasa tidak bisa memperbaiki sesuatu yang sudah terberi pada dirinya ! "trongman, #$$ &, contohnya pada tampilan fisik yang terlalu pendek, terlalu gemuk, atau mengalami cacat di bagian tubuh tertentu. +asa malu juga dapat hadir karena individu fokus pada kritik atau tanggapan publik, rusaknya reputasi di masyarakat dan pendapat 6 pendapat negatif dari orang lain. "ehingga dalam hal ini, individu yang mengalami emosi malu biasanya berusaha melarikan diri dari interaksi dengan masyarakat. %. Jealousy
Perasaan yang hadir ketika seseorang merasa kasih sayang yang diberikan seseorang terbagi karena adanya pihak ketika yang mampu mengalihkan perasaan orang yang tadinya memberikan kasih sayang. 0mosi cemburu mengandung muatan perasaan dimana dapat menjadi sangat memuakkan dan dipenuhi stress secara psikologis. "ecara khusus, cemburu meliputi 7kumpulan emosi 6 emosi utama7 termasuk
kecemasan,
ketakutan,
ketidakamanan,
kemarahan,
kesedihan, iri hati, perasaan bersalah, hasrat seksual, dan frustasi. "ama seperti gangguan kecemasan, kecemburuan digambarkan
sebagai kesadaran akan ancaman yang berlebihan. 2ndividu yang sedang mengalami kecemburuan terkadang salah dalam menanggapi informasiinformasi yang bersifat netral sebagai sebuah ancaman terhadap hubungan dengan pasangan. g. Envy
Perasaan iri hati yang dirasakan seorang individu karena merasa orang lain mampu memiliki dan melakukan sesuatu yang lebih baik dari dirinya. Pada emosi iri, terdapat pembandingan sosial dan menimbulkan perasaan negatif pada orang 6 orang yang sedang dibandingbandingkan ini, dimana perasaan negatifnya berkaitan dengan kualitas yang dimiliki oleh orang lain tapi tak kita miliki. h. Disgust
Perasaan jijik seseorang individu ketika berdekatan dengan orang lain karena suatu hal yang tidak disukai atau tidak diharapkan ternyata ada dalam diri orang lain tersebut. Kejijikan berkaitan dengan penolakan ! "trongman, #$$ &, penolakan atas apa yang dianggap telah terkontaminasi, atau yang dirasa tidak sesuai dengan selera individu baik secara fisik maupun psikologis. Kejijikan yang paling potensial dan universal berasal dari produkproduk badaniah, seperti8 kotoran manusia atau hewan, muntahan, urin, ingus, dan darah. Produk 6 produk ini menstimulasi indera perasa, penciuman, peraba melalui pikiran, pandangan dan suara. *isal8 bau yang ingin kita hindari untuk masuk ke lubang hidung kemudian pikiran terhadap sesuatu yang menjijikkan mungkin akan memunculkan kejijikan pula pandangan terhadap sesuatu yang kita pikir mungkin menjijikkan untuk dirasakan atau dibaui bisa juga membuat kita jijik suara juga mungkin membuat kita merasa jijik, jika hal itu berhubungan dengan sebuah peristiwa menjijikkan dan sentuhan, merasakan sesuatu objek yang berlendir, dapat memicu perasaan jijik. "trongman ! #$$ & menyebut ada perasaan superior dibanding orang lain, serta ada prasangka dalam kemuakan ini. Kemuakan juga akan sering disertai oleh kemarahan ! yang ringan
seperti kejengkelan &, meskipun hal itu mungkin dirasakan tanpa kemarahan sama sekali. &. Fright
Perasaan takut yang timbul karena seorang individu mengalami hal yang tidak mengenakan dan menimbulkan ketidaknyamanan pada diri individu tersebut. Hal ini seperti mendengarkan informasi yang menimbulkan tekanan perasaan, mendengar kabar diri atau orang terdekat mengidap suatu penyakit berat. Ketakutan akan kematian akan dirasakan pada saat tersebut. 5iasanya seorang yang merasa takut akan menjadi pucat,gemetar, dan mengeluarkan banyak keringat. Eika dilihat secara objektif, bisa dikatakan bahwa rasa takut selain mempunyai segi 6 segi negatif, yaitu bersifat menggelorakan dan meimbulkan perasaan 6 perasaan dan gejala tubuh yang menegangkan, juga ada segi positifnya. +asa takut merupakan salah satu kekuatan utama yang mendorong dan menggerakkannya. +eaksi yang timbul di dalam individu, lalu menggerakkan individu untuk melindungi diri terhadap rangsangan atau bahaya dari luar, menjauhkan diri dari suatu yang dapat menyakitkan diri, melukai diri, atau menimbulkan bahaya lainnya. j. Despair
Putus asa ) putus harapan adalah kondisi kejiwaan yang merasa dan menganggap bahwa apa yang diinginkan tidak akan tercapai atau kondisi batiniah yang menganggap adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang dialaminya.
,.*. Eks9res& Em-s&
0mosi adalah keadaan internal yang memiliki perwujudan secara ekstrenal. *eskipun yang bisa merasakan emosi adalah orang yang mengalaminya, namun orang lain kerap bisa mengetahuinya karena emosi terekspresikan dalam berbagai bentuk. 0mosi dapat diekspresikan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. "yukur ! #$:: & mengatakan bahwa ada
beberapa jenis ekspresi emosi yang menunjukkan kepribadian seseorang, diantaranya adalah8 a. 0kspresi wajah. "emua emosi yang dialami manusia akan diekspresikan melalui raut wajah. Hanya dengan melihat wajah seseorang, kita bisa dengan tepat menebak emosi yang sedang dialami oleh orang lain tersebut. Kita paham wajah orang yang sedang marah, sedih, bahagia, takut atau terkejut. Dalam hal ini, wajah saat marah dan sedih pastilah berbeda. b. 0kspresi vokal. 1ada suara seseorang akan berubah seiring dengan emosi yang sedang dialaminya. "eseorang yang sedang marah, nada suaranya pasti akan terdengar meninggi. Demikian juga seseorang yang sedang bahagia, ia akan berbicara dengan lepas dan lancar. "ementara itu, seseorang yang sedang mengalami
gangguan
jiwa
dan
mengalami
kesedihan,
kemungkinan besar nada suaranya akan terbata 6 bata, bahkan tidak berbicara. c. Perubahan fisiologis. "aat kita merasakan perubahan sebuah emosi, terdapat perubahan fisiologis yang mengiringinya, baik yang bisa kita rasakan atau tidak. "aat takut, kita akan merasakan detak jantung yang meningkat, berdebar 6 debar, kaki dan tangan gemetar. "elain itu, kita juga merasakan bulu kuduk merinding, otot wajah menegang, berkeringat, kencing di celana, dan lain sebagainya. 5ahkan, perubahan tersebut jarang juga diketahui oleh orang lain. d. /erak dan isyarat tubuh. "ering kali, emosi emosi seseorang akan diekspresikan melalui gerak dan isyarat tubuh. 9erkadang, kita cukup mengetahui seseorang sedang gugup atau jatuh cinta hanya dari bahasa tubuhnya. 2a akan menjadi tidak hati 6 hati, banyak melakukan gerakan yang tidak perlu, sering melakukan kesalahan berkeringan dan lain sebagainya. 'rang yang jatuh cinta menatap yang dicintainya lebih sering, duduk condong padanya, tersenyum lebih lebar dan lain 6 lain. e. 9indakantindakan emosional. 5anyak cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mengekspresikan emosi yang dialaminya. Ketika
emosi marah melanda, terkadang seseorang hanya diam. Diam dianggap sebagai salah satu tindakan yang mencerminkan keadaan emosionalnya. 1amun, tidak jarang kira melihat emosi seseorang yang sedang marah dengan membentak, memaki bahkan
memukul.
"ementara
itu,
saat
seseorang
sedang
dirundung kesedihan, ia hanya sanggup mengapresiasikannya dengan menangis.
,.,. Meres9-n Tan'a ) Tan'a Em-s&-nal Negat&% a.
Mendengarkan dan memahami emosi orang lain "ebagaimana kita pernah merasakan dan memahami situasi orang
yang sedang emosi umumnya haus akan perhatian, maka disaat orang lain sedang penuh dalam emosi maka kita pun alangkah lebih baik untuk lebih respect dalam memahami kerabat kita tersebut. 5erikan perhatian dan tanyakan penyebab kemarahannya. "adarkan .
dia dengan memberikan nasihat yang halus dan menyentuh hatinya. Dengan mengembangkan simpati "impati merupakan kepedulian tingkat tinggi dengan mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dibutuhkan oleh orang lain, maka hal ini sangat penting karena terkait tentang kenyamanan dengan orang lain. *aka dengan simpati biasanya emosi dapat lebih mudah untuk
/.
bisa diredam. Tuntutan lebih baik dari pada kemarin. "alah satu tips bagi kalian yang suka emosi adalah dengan membuat pencapaian
mengendalikan
emosi,
karena
dengan
jelasnya
pencapaian maka akan jelas pula usaha yang akan dikerjakan. 9erkait dengan mengendalikan emosi, dengan menghitung berapa kali emosi dan berapa kali dapat mengendalikannya. ara lain adalah8 a& *endekatkan diri pada 9uhan 3ang *aha 0sa. b& *emberdayakan, memberikan manfaat pada oang lain. c& *emperbaiki diri terus menerus.
BAB III
PENUTUP
1.
Kes&m9ulan
Grieving adalah reaksi emosional dari kehilangan dan terjadi bersamaan dengan kehilangan baik karena perpisahan, perceraian maupun kematian. 5erduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lainlain. +espon griving ada # yaitu normal dan abnormal. Dibutuhkan keterampilan dalam berkomunikasi untuk menunjang proses keperawatan Palliative are. Perawat harus memahami fase berduka agar komunikasi dapat diterapkan secara efektif. (ntuk menghindari respon berduka abnormal, disediakan beberapa terapi yang dapat di terapkan kepada pasien)keluarga sebagai klien pada palliative are yaitu onselling behavior teraphy, *editasi dan relaksasi teraphy, /roup 9eraphy activity dan reative 9eraphy. 9erdapat respon emosi negatif yang harus di identifikasi dan dimengerti sebagai seorang perawat. 0mosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. 0mosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. 5iasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Eenis 6 jenis emosi adalah anger, anFiety, guilt, sadness, shame, jealousy, envy, disgust, fright, despair.
2.
Saran
Kepada rekanrekan mahasiswa disarankan untuk mencari lebih banyak lagi informasi dan pengetahuan mengenai @Konsep /rieving , Komunikasi dalam Palliative are, *etode 9eraphy dan agen, serta +espon 0mosi yang negatif7. (ntuk menambah wawasan dalam kaitannya dengan 2lmu Palliative are agar kelak bermanfaat dalam memberikan asuhan Keperawatan pada klien dan keluarga dengan penyakit terminal dan mampu mengaplikasikan