1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritrosit. Istilah lain untuk indeks eritrosit adalah indeks kospouskuler. Indeks eritrosit terdiri atas : (MCV : mean corpuscular volume atau volume atau volume eritrosit rata-rata), berat (MCH : mean corpuscular hemoglobin atau hemoglobin atau bobot hemoglobin eritrosit rata-rata), (MCHC : mean corpuscular hemoglobin concentration concentration atau konsentrasi hemoglobin per unit volum eritrosit ratarata), dan perbedaan ukuran (RDW : RBC distribution width width atau luas distribusi eritrosit). Indeks eritrosit dipergunakan secara luas dalam mengklasifikasi anemia atau sebagai penunjang dalam membedakan berbagai macam anemia. Indeks eritrosit dapat ditetapkan dengan dua metode, yaitu manual dan elektronik (automatik) menggunakan hematology analyzer . Untuk dapat menghitung indeks eritrosit secara manual diperlukan data kadar hemoglobin, hematokrit/PCV dan hitung eritrosit.
B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Mean Corpuscular Volume (MCV) dan dan bagaimana cara pemeriksaannya? pemeriksaannya? 2. Apakah yang dimaksud dengan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan bagaimana cara pemeriksaannya? 3. Apakah yang dimaksud dimaksud dengan Mean Corpuscular Hemoglobin Hemoglobin Contentration (MCHC) dan bagaimana cara pemeriksaannya? pemeriksaannya?
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
2
C. Tujuan 1.
Untuk mengetahui apa itu Mean Corpuscular Volume (MCV) dan cara pemeriksaannya.
2.
Untuk mengetahui apa itu Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan cara pemeriksaannya.
3.
Untuk
mengetahui
apa
itu
Mean
Corpuscular
Hemoglobin
Contentration (MCHC) dan cara pemeriksaannya.
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Macam pemeriksaan indeks eritrosit terdiri atas :
a. Volume E ritros it R ata – Rata (VER) atau Mean Corpuscular Volume (MCV ). MCV mengindikasikan ukuran eritrosit, yaitu : mikrositik (MCV lebih kecil daripada normal), normositik (MCV normal), dan makrositik (MCV lebih besar daripada normal). Masalah Klinis : -
Penurunan nilai
disebabkan karena anemia
mikrositik,
anemia
defisiensi besi (ADB), malignansi, artritis reumatoid, hemoglobinopati (talasemia, anemia sel sabit, hemoglobin C), keracunan timbal, radiasi. -
Peningkatan nilai disebabkan karena anemia makrositik, aplastik, hemolitik, pernisiosa; penyakit hati kronis; hipotiroidisme (miksedema); pengaruh obat (defisiensi vit B12, antikonvulsan, antimetabolik).
Rumus : MCV =
(%) 10 (/)
……..fL
Nilai Rujukan
Dewasa : 82 - 92 fL (baca femtoliter),
Bayi baru lahir : 98 - 122 fL,
Anak usia 1-3 tahun : 73 - 101 fL,
Anak usia 4-5 tahun : 72 - 88 fL,
Anak usia 6-10 tahun : 69 - 93 fL
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
4
b. Hemoglobin Eritrosit Rata – Rata (HER) atau Mean Corpuscular Hemog lobin (MCH) MCH mengindikasikan bobot hemoglobin di dalam eritrosit tanpa memperhatikan
ukurannya.
Derajat
hemoglobinisasi
sel
dapat
diperkirakan dengan mengukur MCH dan dapat digambarkan sebagai memiliki hemoglobin rata – rata normal (normokromik) atau hemoglobin rata – rata kurang daripada normal (hipokromik). Normokrom : warna normal Hipokrom
: warna pucat
Hiperkrom
: warna pekat
Masalah Klinis : - meningkat pada anemia makrositik-normokromik atau sferositosis. - menurun pada anemia mikrositik - normokromik atau anemia mikrositikhipokromik.
Rumus : MCH =
(/) 10 (/)
……..pg
Nilai Rujukan :
c.
Dewasa : 27 - 31 pg.
Bayi baru lahir : 33 - 41 pg.
Anak usia 1-5 tahun : 23 - 31 pg.
Anak usia 6-10 tahun : 22 - 34 pg.
Kadar Hemoglobin Eritrosit Rata – Rata (KHER) atau Mean Corpuscular H emog lobin C oncentration (MCH C).
MCHC mengindikasikan konsentrasi hemoglobin per unit volume eritrosit dan merupakan hal penting dalam mengevaluasi anemia dan kelainan
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
5
hematologik
lain.
Penurunan
nilai
MCHC
dijumpai
pada
anemia
hipokromik, defisiensi zat besi serta talasemia. Masalah Klinis : - Penurunan MCHC terjadi pada anemia hipokromik dan talasemia. - Peningkatan MCHC terjadi pada penderita defisiensi zat besi.
Rumus : MCHC =
Nilai Rujukan
(/ ) 100 %
……..%
:
Dewasa : 32 - 37 %.
Bayi baru lahir : 31 - 35 %.
Anak usia 1.5 - 3 tahun : 26 - 34 %.
Anak usia 5 - 10 tahun : 32 - 36 %.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai indeks eritrosit, maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung jumlah eritrosit.
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
6
BAB III METODE KERJA
1.
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb)
Metode
: Cyanmethemoglobin
Prinsip
:
Hemoglobin dalam sampel akan diubah menjadi methemoglobin oleh K3Fe(CN)6.
Methemoglobin
yang
terbentuk
diubah
lagi
menjadi
hemoglobin sianida (HiCN) oleh KCN. Larutan drubkin yang mengandung K3Fe(CN)6 dan KCN, hanya mengubah hemoglobin jenis oxyhemoglobin, methemoglobin, dan karboxihemoglobin, sedangkan sulfhemoglobin tidak berubah
karena
tidak
diukur.
Intensitas
warna
dibaca
pada
spektrofotometer 540 nm. Alat dan bahan Alat
:
:
Tabung reaksi 2 + rak tabung
Spoit
Tourniquet
Spektrofotometer
Mikropipet
Bahan
:
Darah EDTA
Reagen drubkin
Cara Kerja
:
1. Disiapkan alat dan bahan (2 tabung reaksi) 2. Diambil darah vena ± 3 ml (sisa darah, dipakai buat hitung HMT dan hitung eritrosit)
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
7
3. Tabung reaksi I, diisi dengan reagen drabkin sebanyak 5 ml (Blanko). Sedangkan tabung reaksi II diisi dengan reagen drabkin 5 ml ditambah sampel darah EDTA sebanyak 20 ul, dihomogenkan. 4. Diamkan 3-10 menit pada suhu kamar. 5. Dibaca pada spektrofotometer dengan Panjang gelombang 546 nm, Faktor 36,77, program C/f. Baca absorban sampel terhadap blanko.
Nilai rujukan :
Wanita
: 12-16 g/dl
Pria
: 13-18 g/dl
2.
Pemeriksaan Kadar Hematokrit (HMT)
Metode
: Mikrohematokrit/mikrokapiler
Prinsip
:
Darah yang akan diukur, dimasukkan ke dalam pipet mikrokapiler (ungu : berisi EDTA. Merah : tanpa EDTA). Hasil pemadatan setelah disentrifuge, diukur menggunakan skala hematokrit yang dinyatakan dalam persen eritrosit terhadap seluruh darah. Alat dan bahan Alat
:
:
Tabung reaksi + rak tabung
Tabung kapiler
Sentrifuge
Bahan
Skala hematokrit :
Darah EDTA atau
Darah kapiler
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
8
Cara Kerja
:
1. Disiapkan alat dan bahan 2. Mengisi tabung mikrokapiler yang khusus dibuat untuk penetapan mikrohematokrit dengan darah (3/4 tabung). 3. Menutup ujung satu dengan nyala api atau dengan bahan penutup khusus. 4. Masukkan tabung kapiler itu kedalam centrifuge hematocrit selama 2- 5 menit (3000 rpm). 5. Bacalah nilai hematokrit dengan menggunakan grafik atau
Nilai rujukan :
3.
Wanita : 37 – 43 %
Pria
: 40 – 48 %
Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit
Metode Prinsip Sejumlah
: Kamar Hitung : darah
diencerkan
dengan
larutan
hayem
sehingga
menyebabkan sel-sel lain lisis, dan eritosit dengan mudah dihitung. Alat
:
Tabung reaksi + rak tabung
hemochytometer
Mikroskop
Bahan
:
Darah EDTA atau
Darah kapiler
Larutan hayem
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
9
Cara Kerja
:
1. Disiapkan alat dan bahan 2. Darah EDTA dihisap sampai tanda “0,5”, kemudian sisa darah di luar pipet dilap menggunakan tisu. setelah itu ditambah larutan hayem sampai tanda “101” 3. Membuang 3 tetesan pertama dari pipet eritrosit 4. Memasukkan ke kamar hitung ,jangan sampai terbentuk gelembung 5. Hitunglah jumlah eritrosit
yang terdapat 5 bidang yang
tersusun dari 16 bidang kecil dengan bantuan bilik hitung dan colony counter. 6. Perhitungan. Jumlah eritrosit = N x Faktor Perkalian (10000)
Nilai Rujukan :
Wanita
: 4-5 juta/ul darah
Pria
: 4,5-5,5 juta/ul darah
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Pemeriksaan indeks eritrosit terdiri dari ; 1.
Mean Corpuscular Volume (MCV).
2.
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH).
3.
Mean Corpuscular Hemoglobin Contentration (MCHC).
Untuk mengetahui nilai-nilai tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit.
B. Saran Saran dan kritik sangat diperlukan demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Indeks Eritrosit_CnM_CIp
11
DAFTAR PUSTAKA
http://labkesehatan.blogspot.co.id/2009/12/indeks-eritrosit.html http://dwiarnita.blogspot.co.id/2014/12/indeks-eritrosit.html http://ritapoltekkes.blogspot.co.id/2013/01/praktikum-ke-xv-pemeriksaanindeks.html
Indeks Eritrosit_CnM_CIp