I.
ASPEK PELAYANAN ANGKUTAN UMUM
1.Frekuensi a. Frekuensi Jumlah perjalanan perjalanan kendaraan dalam dalam waktu tertentu tertentu b. Frekuensi rendah Jumlah perjalanan dalam suatu periode tertentu adalah sedikit c.Frekuensi tinggi Jumlah perjalanan dalam suatu periode tertentu adalah banyak (pilihan penumpang) Contoh : Bus Bu s bera berang ngka katt deri deri term termin inal al rata rata-r -rat ata a seti setiap ap 15 meni menit, t, maka maka frek frekue uens nsii pela pelaya yana nan n adal adalah ah sebe sebesa sarr 4 perj perjal alan anan an setiap jam. jam. (60/15 (60/15 = 4 perjalanan tiap jam) jam)
-
-
-
-
-
Konsekuensi dari pemberangkatan tidak diatur, pengemudi diizinkan memulai perjalanan kapan saja Masyarakat lebi bih h di diu untungkan karena banyak yaknya frekuensi (jika mereka mendapat uang perangsang) Akib Akibat atny nya a dapa dapatt meng mengak akib ibat atka kan n pela pelaya yana nan n deng dengan an frekuensi tinggi pada rute gemuk, dan frekuensi rendah pada rute yang relatif sedikit penumpangnya. p enumpangnya. d. Pemberangkatan Pemberangkatan dengan panggilan Dipakai dalam pengoperasian taksi dan kendaraan kecil lainnya Perjalanan dilakukan atas permintaan penumpang Dapat dilakukan jika tersedia cukup kendaraan
3.Kemampuan 3. Kemampuan untuk mencapai tujuan (accessibility) - Meny Menyed edia iaka kan n kema kemamp mpua uan n pela pelaya yana nan n angk angkut utan an yang yang menyediakan kemampuan untuk masuk sampai tempat tujuan dimana mulai dan mengakhiri perjalanan
-
-
Penum Penumpan pang g mengh menghend endaki aki waktu waktu perja perjalan lanan an sesing sesingkat kat mungkin Penum numpang pang yan yang mempuny punya ai uang cuk cukup memil milih bepergian dengan pesawat terbang, KA, taksi atau bus cepat
7.Kapasitas bagasi/barang - Penumpang dengan perjalanan jauh biasanya membawa barang cukup banyak - Angkutan dengan bagasi besar merupaka pilihan - Pela Pelaya yana nan n angk angkut utan an dala dalam m kota kota dan dan pi ping nggi gira ran n kota kota,, biasanya penumpang membawa sedikit barang - Penu Penump mpan ang g yang yang memb membaw awa a bany banyak ak bara barang ng bi bias asan anya ya dengan menggunaan taksi II.
SPESIFIKASI PELAYANAN
1.Pelayanan kota dan pinggiran kota
-
-
Operator juga dapat menetapkan untuk memberangkatkan jika busnya telah telah penuh Sehingga pada saat berangkat bus telah penuh Terdapat beberapa kerugian kerugian : Calon penumpang di sepanjang rute tidak bisa naik bus tersebut, kecuali ada penumpang yang turun Dengan penundaan pemberangkatan jumlah perjalanan tiap hari akan berkurang Pelayanan dengan berhenti terbatas dan pelayanan cepat Bus akan berhenti terbatas pada tempat-tempat tertentu Biaya operasi akan rendah Pelayanan seperti ini hanya cukup tinggi pada waktu jam sibuk (pagi & sore) dan keuntungannya yaitu jarak tempuhnya jauh biasanya digunakan untuk menghubungkan pusat kota dan pinggran kota •
•
-
2.Pelayanan bis pedesaan
Menyediakan angkutan dari satu kota ke kota lainnya Meny Menye edi dia akan kan angk ngkuta utan ke dan dan dari dari tem tempat pat-te -tempat pat sepanjang rute Pela Pelaya yana nan n angk angkut utan an perk perkot otaa aan n dan dan angk angkut utan an anta antarr kota kota dapat dioperasikan dengan tiga cara berbeda : Cepat; tidak ada perhentian diantara terminal Perh Perhen enti tian an terba terbata tas; s; perh perhen enti tian an hany hanya a pada pada temp tempat at-tempat tertentu yang telah ditetapkan di sepanjang rute Berh Berhe enti di dim mana ana saj saja seti setia ap kali ali penu penum mpang pang aka akan naik/turun Wakt Waktu u perjal perjalana anan n akan akan menin meningka gkatt jika jika jumlah jumlah perhen perhentia tian n meningkat Sehingga pelayanan cepat (express) merupakan pelayanan yang paling tepat, hal ini dilakukan jika permintaan cukup Jika tidak cukup, operator dapat mengoperasikan dengan sistem pelayanan perhentian terbatas Pelayanan pen penumpan pang dengan sering ber berhenti akan • •
-
• •
•
-
-
-
-
-
-
Jika disetujui operator akan menerima izin yang merinci jumlah bus yang dapat dioperasikan pada rute tersebut Izin trsebut juga merinci kapasitas bus Jika operator gagal memperoleh dan mengoperasikan bus pada rute yag telah mendapat izin dalam waktu 6 (enam) bulan, DLLAJ dapat menarik/mncabut menarik/mncabut kembali izinnya
2.Kendaraan - Sete Setela lah h mend mendap apa at izin izin oper operat ator or haru harus s mene meneta tapk pkan an bus bus mana yang diperuntukkan pada rute tersebut a.
Petunj tunjuk uk tuju tujuan an dan dan pe petun tunju juk k no nomor rute rute Penu Penump mpan ang g perl perlu u meng menget etah ahui ui kema kemana na tuju tujuan an bus bus sebelum dia menaiki Operator perlu menuliskan terminal asal dan tujuan, nama daerah utama yang dilalui dan nomor rutenya Di Indonesia masih banyak diberlakukan 1 bus untuk 1 rute
-
-
-
-
-
Sepe Sepert rtii ram rambu pem pemberh berhe entian tian bus, bus, petu petun nju juk k jadual dual perjalanan dan tempat perhentian (shelter) Sebelum rute baru dioperasikan perlengkapan jalan perlu disediakan terlebih dahulu Pada sepanjang rute perlu ditempatkan tempat naik/turun penu penump mpan ang g yang yang mema memada daii dan dan di dile leng ngka kapi pi in info form rmas asii tentang rute, bus yang melalui tempat tersebut, tarif, dan jadual perjalanan jika sistem pelayanan dengan menggunakan jadual Pihak pengelola angkutan (DLLAJ) perlu menginformasikan kepada masyarakat jika rute angkutan umum umum baru baru tela tela di dibu buka ka (dap (dapa at mela melalu luii medi media a mass massa, a, pengumuman di perhentian bus, maupun di terminal) c. Dokumen pen pengawasan ope operas rasional Sebelum membuka rute baru, pengelola angkutan/DLLAJ haru harus s meny menyia iapk pkan an doku dokume men n peng pengaw awas asan an oper operas asio iona nall yang baru
•
-
•
-
-
-
Grafik tarif Jika diberlakukan tarif dengan sistem jarak, perlu menyiapkan dan mencetak grafik tarif untuk rute baru Daftar pergantian awak bis Biasanya dilakukan pada pergantian shift pertama
3.Definisi 3. Definisi penjadualan penjadualan - Penj Penjad adua uala lan n adal adalah ah tuga tugas s untu untuk k mema memast stik ikan an bahw bahwa a bus bus yang yang dijadu dijadualk alkan an telah telah tersed tersedia ia dengan dengan cara cara yang yang paling paling efisien - Hal yang diatur yaitu penjadualan bus dan awak bus Agar pengoperasian bus dapat dilaksanakan secara efisien, opera perato torr haru harus s beru berusa sah ha mempe mperke rkecil cil jumla mlah bus bus yang ang dio di opera peras sikan ikan nam namun tela elah meme emenuhi nuhi kebu kebutu tuha han n, hal hal ini dikarenakan bus mempunyai nilai modal yang tinggi Demikian juga dengan biaya awak bus, maka peng pengo opera perasi sian anny nya a seri sering ng di dila laku kuka kan n deng dengan an pada padatt kary karya, a,
Keuntungan : biasanya tiap bus kembali ke depo pada waktu yang yangsa sama ma tiap tiap mala malam m dan dan di dipa park rkir ir di temp tempat at yang yang sama tiap malam pagi agi hari ari awak bus bus dapa dapatt den dengan gan muda mudah h menuj enuju u busnya untuk kembali beroperasi bus bus tida tidak k perl perlu u di dile leng ngka kapi pi deng dengan an petu petunj njuk uk temp tempat at tujuan, nomor rute tujuan dan informasi lainnya dapat dipa di pasa sang ng atau atau di dica catt di bagi bagian an depa depan, n, bela belaka kang ng dan dan samping setiap bus kerugian : terdapat hanya sedi dik kit fleksibi billitas operasional yangdapat dilakukan (jangka pendek) bila terjadi kerusakan bus, tidak mudah memindahkan bus bus dari dari rute rute lain lainny nya a di dika kare rena naka kan n di dipe perl rluk ukan an wakt waktu u yang panjang pemeliharaan yang dilakukan hanya malam hari atau
a. Hubu Hubung ngan an bus bus d dan an awak awak bus bus b. Gili Gilira ran n tu tugas gas awa awak k bu bus
II.
PE PERANAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAN ANGKUTAN UMUM 1.Peranan 1. Peranan pemerintah dalam pengelolaan angkutan - Angkutan jalan sangat penting bagi perkembangan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Indonesia - Negara menguasai angkutan jalan untuk diarahkan sebesarbesarnya kepada tujuan pembangunan nasional - Pada Pada hakeka hakekatny tnya a angku angkutan tan jalan jalan menyan menyangku gkutt hajat hajat hidup hidup orang orang banya banyak k karen karena a diguna digunakan kan oleh oleh seluru seluruh h masyar masyaraka akatt Indonesia - Dengan demikian sudah selayaknya pemerintah memberikan bimbingan dan pembinaan sehingga angkutan jalan dapat diselenggarakan secara tertib dan teratur dan berdaya guna
-
-
-
c. Izin Izin usaha usaha angk angkuta utan n baran barang g - Ditetapkan agar usaha angkutan ini dapat diselenggarakan secara tertib dan teratur serta mendorong secepatnya untuk dapat berhasil guna dan berdaya guna Untu Untuk k menj menjam amin in kual kualit itas as yang yang tert tertib ib dan dan tera teratu tur, r, maka maka pengawasan faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan keselamatan seper perti per perawatan kendar daraan dan mutu pengemudi akan ditingkatkan d itingkatkan Demi Demika kain in pula pula peng pengaw awas asan an terh terhad adap ap lebi lebih h muat muatan an akan akan pula ditingkatkan sehingga kerusakan jalan akan dikurangi Disamping itu pemerintah juga mengatur pula tarif angkutan penu penump mpan ang g dala dalam m tray trayek ek teta tetap p dan dan tera teratu tur, r, tida tidak k dala dalam m trayek.
III. III. PENG PENGAN ANG GKUT KUTAN ORANG ANG DEN DENGAN GAN ANGKUTAN UMUM 1.Angk .Angk ta de k da
KEN KENDAR DARAAN AAN dal dal
(1). (1). Bata Batasa san n - Trayek yang melalui antar daerah tingkat II dalam satu wilayah propinsi daerah tingkat I (2). (2). Ciri-c Ciri-ciri iri pelaya pelayana nan n (a). Mempunyai jadwal tetap (b). Pelayanan cepat atau lambat (c). Dilayani mobil bus umum (d). (d). Ters Tersed edia ia ter termi mina nall seku sekura rang ng-k -kur uran angn gnya ya tip tipe e B, pada pada awal awal pemb pember eran angk gkat atan an,, pers persin ingg ggah ahan an,, dan dan terminal tujuan (e). Prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan ke;as jalan )sekurang-kurangnya jalan kelas III b) (3). (3). Wewe Wewena nang ng penet penetap apan an - Gubernur KDH Tingkat I
c.
Trayek angkutan kota Trayek angkutan
seluruhnya berada di dalam
(c). (d). (e). (f). (f).
Dilayani mobil bus umum umum Pelayanan cepat atau lambat Jarak pendek Mela Melalu luii temp tempat at-t -tem empa patt yang yang di dite teta tapk pkan an hany hanya a untuk menaikkan dan menurunkan penumpang (3). Trayek Trayek ranting. ranting. dengan dengan ciri pelayanan pelayanan : (a). Melayani angkutan angkutan dalam kawasan kawasan pemukiman (b). Dilayani mobil mobil bus umum (c). Pelayanan lambat (d). Jarak pendek (e). (e). Mela Melalu luii temp tempat at-t -tem empa patt yang yang di dite teta tapk pkan an hany hanya a untuk menaikkan dan menurunkan penumpang (4). Trayek Trayek langsung, langsung, dengan dengan ciri pelayanan pelayanan : (a). Mempunyai jadwal tetap (b). (b). Mela Melayan yanii angkut angkutan an antar antar kawasa kawasan n secara secara tetap tetap yang bersifat massal dan langsung
(e). Prasarana jalan yang ketentuan kelas jalan
e.
dilalui
memenuhi
Trayek lintas batas Diteta Ditetapka pkan n dengan dengan Keputu Keputusan san Menter Menterii berdas berdasark arkan an kesepakatan antar negara
2.Ang .Angkutan orang dengan gan kendar daraan umum tidak dalam trayek Bahwa Bahwa pelaya pelayanan nan angkut angkutan an tidak tidak terika terikatt pada pada rute rute perjalanan tertentu yang dilayani secara tetap. Melaya Melayani ni penump penumpang ang dengan dengan asal asal dan tujuan tujuan yang yang disepakati a. Angkutan taksi (1). Batasan Peng Pengan angk gkut utan an oran orang g
deng dengan an meng menggu guna naka kan n
taks taksii
Dite Diteta tapk pkan an sesu sesuai ai deng dengan an wila wilaya yah h opera perasi si,, yait yaitu u sbb : (a) (a). Wilayah operasi dal dalam wilayah administrasi kotamadya, kotamadya, izin operasinya diberikan walikota (b). (b). Wilay ilayah ah oper operas asii mela melamp mpau auii wila wilaya yah h kota kotama mady dya, a, namun dalam satu propinsi, izin operasinya diberikan gubernur (c). Wilayah operasi melampaui wilayah kotamadya dan melewati satu propinsi diberikan oleh Dirjen Hubdat (d). Wilayah operasi melampaui wilayah administrasi DKI Jakarta, diberikan diberikan oleh Dirjen Dirjen Hubdat -
b. Angkutan sewa (1).Batasan - Pelaya ayanan nan dari dari pi pint ntu u ke pi pin ntu yaitu itu den dengan gan atau tau tan tanoa oen oengem gemudi, udi, yang ang wilaya layah h opera perasi siny nya a tida tidak k terbatas
(c). (c). Dila Dilaya yani ni deng dengan an mobil obil bus bus deng dengan an tand tandaa-ta tand nda a khusus (3).Wewenang pemberian izin Izin ooperasi diberikan oleh Dirjen Hubdat
III. EVALUASI PELAYANAN DENGAN ANGKUTAN 1.Kualitas pelayanan Pedoman kualitas pelayanan (a). Waktu tunggu penumpang Waktu tunggu diperhentian Rata-rata 5 – 10 menit Maksimum 10 – 20 menit (b). Jarak untuk mencapai perhentian Di pusat kota300 – 500 m Di pinggi pinggiran ran kota kota 500 – 1000 1000 m (c). Pergantian rute dan kendaraan
Pedoman khusus dalam pelayanan penumpang umum dipengaruhi oleh : Faktor kenyamanan Faktor keamanan penumpang -
angkuan
-
Faktor kemudahan penumpang mendapatkan bus Faktor lintasan bus
Berdasarkan 4 faktor tersebut, klasifikasi pelayanan rute tetap dibagi :
Pelayanan eksekutif (patas AC) Pelayanan utama (patas) Pelayanan madya (lintas) Pelayanan sederhana (oplet/mikrolet/angkot) (oplet/mikrolet/angkot)
PEDOMAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM PENUMPANG JALAN J ALAN RAYA DENGAN RUTE TETAP DI WILAYAH PERKOTAAN N O 1
KUALITAS Kenyamanan
PELAYANAN EKSEKUTIF Fasilitas tempat duduk menggunak an karet busa (lentur) Mengangku t penumpang sesuai dengan tempat duduk duduk yang yang disediakan
KLASIFIKASI PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN UTAMA MADYA Fasilitas Fasilitas tempat tempat duduk duduk menggunak disediakan an karet busa (lentur) Mengangku Juga t mengangku penumpang t sesuai penumpang dengan dengan tempat sendiri duduk duduk yang yang disediakan
PELAYANAN SEDERHANA Fasilitas tempat duduk disediakan
Tidak mengangkut penumpang dengan sendiri
Halaman 18
2
Keamanan
Pakai pendingin udara (AC) Paka Pakaii kaca kaca gelap Menyediaka n bagasi/tem pat barang Kebersihan harus terjamin Awak b us harus terlat terlatih ih dan terampil dan terpilih
Menyediaka n bagasi/tem pat barang Kebersihan harus terjamin Awak b us harus terlat terlatih ih dan terampil dan terpilih
Kebersihan harus terjamin Awak b us terlatih
Kebersihan harus terjamin Awak terlatih
bu s
Halaman 19
3
Kemudahan Mendapatkan Bus
Jadwal keberangka tan d an kedatangan harus dipatuhi baik ada maupun tidak ada (tidak ngetem) Lokasi terminal haru sterintegras i dengan terminal jenis kendaraan umum lainnya
Jadwal keberangka tan dan kedatangan harus dipatuhi baik ada maupun tidak ada (tidak ngetem) Lokasi terminal haru sterintegras i dengan terminal jenis kendaraan umum lainnya
Jadwal keberangka tan d an kedatangan harus dipatuhi baik ada maupun tidak ada (tidak ngetem) Lokasi terminal haru sterintegras i dengan terminal jenis kendaraan umum lainnya
Jadwal keberangkat an dan kedatangan harus dipatuhi baik ad a maupun tidak ad a (tidak ngetem) Lokasi terminal haru sterintegrasi dengan terminal jenis kendaraan umum lainnya
Halaman 20
4
Lintasan Bus
5
Kendaraan
Tempattempat perhentian harus khusus
Pada lintasan utama kota Bus besar lantai tunggal
Tempattempat perhentian harus khusus
Pada lintasan utama kota Bus besar lantai tunggal
Tempat perhentian harus harus tepat tepat penempata nnya agar tidak menggangu Pada lintasan utama kota Bus besar lantai tunggal Bus besar lantai ganda Bus sedang
Tempat perhentian haru harus s tepa tepatt penempatan nya agar tidak menggangu Pada lintasan cabang Bus sedang
Bus kecil
Halaman 21