Angkutan Umum vs Ojek Online 12 Maret 2017 05:43:07 Diperbarui: 12 Maret 2017 07:20:41 Arwo Sujarwo Selengkapnya : www.kompasiana.com
Akhir-akhir ini terdapat ketegangan antara angkutan umum dengan ojek online.Kehadiran Ojek Online yang menarik banyak minat masyarakat memicu geramnya para sopir angkutan umum.Merasa seolah tersaingi,sopir angkutan umum mengancam bahkan sempat melakukan serangan pada ojek online.
Ketegangan ini pun semakin tinggi.Sebagai angkutan yang telah lama ada sejak dahulu,seakan tak terima dengan kehadiran Ojek online yang lebih cepat dalam mendapatkan penumpang.Pada akhirnya keduanya saling bentrok dan korban pun semakin banyak yang berjatuhan.Disamping itu banyak sarana angkutan umum yang mengalami kerusakan parah.Banyak kerugian yang ditimbulkan akibat adanya bentrok antara kedua jasa layanan penumpang tersebut.
Padahal bila ditelusuri secara umum, tidak semua orang bisa memperoleh sarana transportasi melalui online.Bagi masyarakat yang tidak paham akan aplikasi ojek online tetap setia menggunakan sarana transportasi angkutan umum.Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki handphone sudah tentu akan tetap menggunakan angkutan umum dalam bepergian.
Memang keberadaan Ojek online semakin membuat calon penumpang mudah dalam menghubungi jasa transportasi umum. Belum lagi kecepatan atau dengan kata lain anti macet,sudah pasti lebih memilih ojek online sebagai transportasi pilihan.Namun masyarakat pun tetap percaya pada angkutan umum lantaran berwujud lebih nyata,selain itu juga aman.
Namun bagaimanapun antara angkutan umum dengan ojek online pada ken yataannya sama-sama akan tetap dibutuhkan.Tidak ada yang bisa memusnahkan sarana angkutan umum,apalagi meniadakan ojek online.Keduanya memang memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bepergian.Keduanya sama-sama mengais rejeki.Maka tidak seharusnya kedua
jasa layanan transportasi umum itu saling bentrok hanya untuk rebutan penumpang.Tidak perlu cemas,bila memang sudah menjadi rejeki tak akan lari kemana.
Tren Bisnis Ojek Digital di Indonesia 03 November 2015 oleh Seputar UKM
Hampir seluruh dunia sudah mengenal adanya internet. Layanan berbasis jaringan ini kini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis maupun kegiatan edukasi. Dengan adan ya internet muncul banyak inovasi baru yang kemudian menggeser cara konvensional dalam banyak kegiatan. Keberadaan teknologi juga sangat membantu meringankan pekerjaan terutama teknologi dunia digital. Teknologi yang dimanfaatkan dalam dunia digital banyak dimanfaatkan oleh pelaku wirausaha di Indonesia, mulai dari online shop kecil kecilan hingga online shop hingga jasa jual beli. Dengan bermodalkan kreatifitas binis dalam dunia digital mampu menyedot perhatian masyarakat Indonesia dan membawa bisnis dunia digital tersebut menjadi salah satu fenomena yang menjadi tren. Salah satu bisnis dengan dunia digital yang palign tren di Indonesia saat ini adalah bisnis transportasi online. Berawal dari munculnya gojek atau Ojek Online pertama, kini muncullah banyak pesaing dari ranah yang sama baik itu menggunakan alat transportasi yang berbeda atau dengan memanfaatkan ojek juga. Berikut ini merupakan ulasan dari beberapa bisnis transportasi online di Indonesia: Gojek
Gojek bisa dibilang merupakan salah satu ojek online yang paling pertama berada di Indonesia. Gojek hadir sebagai solusi dari banyak masalah. Pertama adalah masalah kemacetan di kota kota besar, kondisi angkutan umum yang belakangan ini kurang aman, dan merupakan solusi yang mempertemukan penyedia jasa ojek dengan konsumen yang membutuhkan. Ide Gojek awalnya berasal dari melihat sulitnya penyedia jasa ojek untuk mendapatkan pelanggan
dan juga banyaknya konsumen yang sulit mendapatkan akses jasa ojek. Kemudian Nadiem Makarim, CEO GOJEK, mulai membuat sebuah aplikasi yang menjembatani pertemuan antara konsumen dan penyedia jasa tersebut. Sebelum menjadi bagian dari Gojek seorang penyedia jasa Ojek harus melewati serangkaian proses rekruitasi untuk melihat perilaku dari penyedia jasa Ojek untuk menjaga keselamatan dan keamanan dari konsumen. Setelah melalui proses rekruitasi penyedia jasa Ojek akan mendapatkan beberapa perlengkapan yang akan membantu aktifitas mereka dalam mencari pelanggan. Bisnis dengan memanfaatkan kreatifitas ini memiliki hasil yang lumayan. Dengan bergabung di Gojek pendapatan para penyedia layanan ojek d apt menginkatkan pendapatan mereka hingga 70% Hingga saat ini Gojek menerima sambutan positif dari masyakarat terutama penyedia layanan ojek yang ingin bergabung. Akan tetapi ada juga komentar dan juga perilaku negatif terkait dengan keberadaan gojek dari pihak yang merasa dirugikan. Namun keberadaan dan minat penyedia layanan ojek untuk bergabung bersama gojek tidak mudah luntur. Apalagi dengan fitur yang disediakan oleh gojek selain layanan ojek seperti go mart yanga kan membuat pasar gojek menjadi lebih luas dan meningkatkan minat dari konsumen untuk menggunakan jasa Gojek. Grabbike
Grabbike merupakan salah satu bisnis yang memanfaatkan teknologi dunia digital untuk mendapatkan keuntungan. Layanan ini merupakan layanan ojek yang berasal Malaysia. Grab bike meskipun memiliki konsep yang hampir sama degan Gojek tapi tetap tidak kalah pamor dengan eksistensi dari Gojek. Aplikasi ini merupakan sebuah aplikasi yang dibuat sebagai pelebaran sayap dari Grabtaxi. Indonesia khususnya Jakarta merupakan kota ke – 3 dipakai sebagai lokasi uji Grabbike. Keberadaan Grabbike di Indonesia juga mendapatkan perhatian dan juga respon positif dari konsumennya. Layanan yang memuaskan serta keamanan yang sama dengan grab Taxi menjadikan layanan ini juga mendapatkan banyak pelanggan.
Blu-jek
Selain ada Gojek dan juga Grabbike, kini muncullan pendatang baru di dunia digital yang memanfaatkan transportasi Ojek. Jika Gojek memiliki warna kebanggan berwarna Hijau, sesuai namanya Blu – jek akan mewarnai jalanan Jakarta dengan menggunakan warna biru mereka. Selayaknya ojek online, blu – jek memiliki fasilitas utama untuk memberikan layanan ojek bagi konsumennya. Selain layanan ojek blu – jek juga memberikan layanan yang serupa dengan Gojek yaitu layanan Blu – pick dimana seorang penyedia layanan ojek anda memberikan fasilitas sebagai kurir barang anda, kemudian aplikasi blu – Shop adalah layanan untuk membelanjakan anda. Meski memakai warna biru yang merupakan warna khas dari taksi Blue Bird tapi Blu – Jek bukan merupakan percabangan atau perluasan bisnis dari blue bird seperti grab Taxi dan juga Grab bike. Malahan Blu jek adalah saah satu penyedia layanan ojek yang dirintis oleh Gojek sebagai salah satu wadah untuk menampung keberadaan ojek pangkalan yang baru baru ini diberitakan mengalami perselisihan yang sengit dengan pengemudi ojek online. Get Jek
Jika anda berada di wilayah Solo dan ingin mendapatkan fasilitas dari Ojek Online maka anda bisa mencoba menggunakan Get Jek. Get Jek adalah salah satu layanan penyedia jasa Ojek Online yang beroperasi di wilayah Solo. Aplikasi ini mulai diluncurkan pada 27 September kemarin dan masih merupakan prototipe. Fitur yang disediakan setara dengan Gojek dan mampu melakukan tugas yang lain seperti penyebaran brosur, pindahan barang, dan juga menyebarkan undangan. Jika berminat anda bisa menggunakan aplikasi ini baik di Android ataupun di iOS. Selain ojek ojek online yang ada di atas masih banyak lagi jenis Ojek Online yang beredar di masyarakat, ada yang berlaku nasional atau sudah ada di banyak daerah ada juga yang masih menargetkan pasar lokal. Keberadaan ojek Online banyak diminati dan bahkan dpat dikatakan menjamur karena banyaknya kasus kejahatan yang terjadi di Angkutan Umum. Banyak orang yang mengandalkan angkutan umum menjadi kurang nyaman dengan hal ini sehingga kemunculan jasa penyedia ojek dunia digital dapat membantu konsumen menggunakan jasa transportasi umum yang aman dan lebih murah daripada menggunakan taxi. Adanya inovasi
dan teknologi di dunia digital dengan pemanfaatan yang maksimal ini diharapkan dapat membantu perekonomian dan juga peningkatan standar hidup masyarakat terutama tukang Ojek. Dalam perkembangan teknologi dunia digital pasti akan selalu ada poitif dan negatif dari pemanfaatan teknologi tersebut. Hal ini juga menjadi salah satu problematika yang terjadi dalam pemanfaatan teknologi dalam ojek online. Di satu sisi pendapatan penyedia jasa ojek meningkat hingga 70% dan membawa angin segar pada konsumen yang sulit mendapakan akses ojek. Di sisi lain hal ini menimbulkan kesenjangan dengan ojek pangkalan yang merasa menjadi sulit mendapatkan konsumen yang berbuntut pada tindak kekerasan yang merugikan banyak orang.
Presiden berbeda pendapat, Menteri Jonan meralat larangan ojek online Rappler.com
JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko Widodo berbeda pendapat dengan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengenai pelarangan transportasi online. Dia menyatakan bahwa ojek dibutuhkan rakyat dan harus ditata, bukan dilarang.
Beberapa saat setelah tweet Presiden, Menteri Perhubungan m engirimkan pernyataan pers yang meralat surat pemberitahuannya sendiri. "Ojek dan transportasi umum berbasis aplikasi lainnya dipersilakan tetap beroperasi sebagai solusi sampai transportasi publik dapat terpenuhi dengan layak," kata Ignatius Jonan dalam rilisnya, Jumat.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melarang ojek dan taksi online beroperasi karena dinilai tidak memenuhi ketentuan sebagai angkutan umum. Pelarangan beroperasi tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, tanggal 9 November 2015. "Sehubungan dengan maraknya kendaraan bermotor bukan angkutan umum dengan menggunakan aplikasi internet untuk mengangkut orang dan atau barang, perlu diambil
langkah bahwa pengoperasiannya dilarang," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis. Tapi Jokowi tak sependapat. "Yang namanya ojek, Gojek, ini hadir karena dibutuhkan masyarakat. Itu yang harus digarisbawahi," kata Jokowi. Menurutnya dia tak ingin keberadaan sebuah aturan membuat masyarakat dirugikan dan menderita. "Aturan itu yang membuat siapa sih? Yang membuat kan kita. Sepanjang itu dibutuhkan masyarakat, saya kira tidak ada masalah," kata dia. Aturan ini, kata Jokowi, bisa berupa aturan transisi sampai Indonesia punya transportasi massal yang bagis dan n yaman. Dia juga mengaku tak ingin mengekang inovasi dan ide anak-anak muda. "Harusnya ada penataan, bisa dari Dishub, dan pembinaaan untuk menata apakah keselamatan penumpang bisa dijaga," kata Jokowi.
Kemenhub Keluarkan Aturan Transportasi Berbasis Aplikasi Yoga Hastyadi Widiartanto - Kompas Tekno
Rabu, 20 April 2016 | 17:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi
mengeluarkan aturan untuk layanan transportasi berbasis aplikasi. Aturan tersebut dirangkum dalam Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan No 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek. "Permen itu mengatur angkutan tidak dalam trayek, seperti taksi, angkutan sewa, carter, pariwisata, dan lainnya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto Iskandar kepada KompasTekno, Rabu (20/4/2016).
"Adapun taksi online wajib mendaftarkan diri dan nama dalam STNK harus berbadan hukum atau sesuai UU No 22 Tahun 2009, Pasal 139 ayat 4," katanya. Penyelenggaraan taksi online atau angkutan berbasis aplikasi dijabarkan lebih lanjut dalam Bab IV tentang Penyelenggaraan Angkutan Umum dengan Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi. Salah satunya menyebutkan bahwa perusahaan jasa angkutan tidak dalam trayek, misalnya taksi, diperbolehkan memakai aplikasi. Penyediaan aplikasi bisa dilakukan sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan aplikasi yang sudah berbadan hukum Indonesia. Sistem pembayaran angkutan tersebut juga boleh disematkan sekaligus dalam aplikasi asalkan tetap mengikuti ketentuan di bidang informasi dan transaksi elektronik. Bila perusahaan angkutan umum, seperti taksi bekerja sama dengan perusahaan aplikasi, perusahaan aplikasi tidak boleh bertindak sebagai penyelenggara angkutan. Maksudnya, perusahaan aplikasi tidak boleh mengatur tarif, merekrut pengemudi, dan menentukan besaran penghasilan pengemudi. Perusahaan penyedia aplikasi, misalnya Uber dan Grab dengan layanan GrabTaxi, juga diwajibkan memberi akses monitoring pelayanan, data semua perusahaan angkutan umum yang bekerja sama, data semua kendaraan dan pengemudi, dan alamat kantornya sendiri. Perusahaan aplikasi yang menyediakan jasa angkutan orang menggunakan kendaraan bermotor diwajibkan mengikuti ketentuan pengusahaan angkutan umum yang dimuat dalam Pasal 21, 22, dan 23 Permen No 32 Tahun 2016.
Ada 5 Keunggulan Jasa Transportasi Berbasis Online iyaaa.com
Jakarta: Ratusan pengemudi angkutan umum, Senin (15/03/2016) kemarin turun ke jalan. Para pengemudi angkutan umum konvensional mengeluhkan adanya angkutan berbasis aplikasi online seperti
Uber, Grab Car, Grabbike maupun Go-Jek.
Keberadaan sarana transportasi berbasis online sendiri memang banyak diminati oleh masyarakat luas, meskipun menimbulkan kontroversi diantara penyedia jasa transportasi yang ada.
Sejumlah layanan transportasi online beberapa tahun ini telah ada di sejumlah kota, seperti Go-Jek, Grabbike, Bluejek dan sebagainya. Go-Jek sebagai perintis awal transportasi online, saat ini memiliki sekitar 10 ribu pengemudi di wilayah operasional Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali.
Berikut ini 5 keunggulan yang ditonjolkan oleh jasa transportasi online, diantaranya:
1. Rasa Aman Bagi Penumpang
Transportasi online dinilai cukup aman bagi penumpang yang selama ini merasa ragu jika naik ojek biasa/pangkalan. Seluruh data pengemudi ojek online terdaftar di perusahaan dan memiliki atribut yang jelas. Para penumpang pun bisa memberikan langsung komentar tentang pengemudi.
2. Tarif yang Jelas, Pasti dan Transparan
Ojek online umumnya mempunyai kalkulasi tarif pada setiap transaksi, yang dihitung dengan jarak minimum kilometer. Lebih dari jarak minimum yang ditentukan, maka penumpang akan dikenakan tambahan biaya. Jadi bagi para pengguna jasa ojek online tidak perlu repot menawar harga, dan tidak perlu takut untuk membayar dengan harga tinggi. Hal yang menarik penumpang adalah saat tarif promo diberlakukan, dimana perusahaan penyedia jasa ojek online menetapkan tarif flat yang rendah untuk jarak dekat ataupun jauh.
3. Praktis dan Mudah
Penggunaan aplikasi, membuat ojek online memudahkan calon penumpang dan tidak harus bingung mencari atau lama menunggu saat membutuhkan jasa ojek. Cukup memesan melalui ponsel, maka pengendara ojek akan datang ke lokasi dimana pemesan berada.
4. Gratis Alat Pelindung
Selain dilengkapi dengan helm untuk keselamatan penumpang, ojek online juga memberikan fasilitas gratis seperti masker penutup wajah dan penutup rambut. Dan untuk penumpang Grabbike, akan diberikan peminjaman jas hujan bila di perjalanan turun hujan.
5. Menerima Pengiriman Barang
Ojek online menyediakan jasa pengiriman barang. Ini tentunya dapat diandalkan bila membutuhkan jasa pengiriman barang segera, di hari yang sama, untuk di kota-kota yang terjangkau ojek online. Jasa pengiriman barang, selama ini tidak diberikan oleh ojek konvensional.
Alasan dan Dasar Kemenhub Melarang Ojek dan Taksi "Online" Beroperasi JAKARTA, KOMPAS.com
- Kamis (17/12/2015), Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengeluarkan larangan taksi dan ojek online beroperasi. Beberapa alasan menjadi latar belakang keputusan tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Kemenhub menyadari bahwa layanan transportasi yang menggunakan aplikasi internet seperti Uber Taksi, Go-Jek, Go-Box, Grab Taksi, Grab Car, BluJek, Lady-Jek sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
Layanan transportasi online sudah ada di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan kota-kota besar lainnya, dengan jumlah pengemudi mencapai 20.000.
Ojek tidak hanya menyediakan jasa transportasi antar-orang, namun juga pengiriman paket, dan pemesanan makanan.
Kemudahan pemesanan dan murahnya tarif pada masa promo sekitar 35 persen dari angkutan umum diakui pihak Kemenhub menjadi daya tarik masyarakat menggunakan jasa layanan ini.
Namun, hal itu bisa menimbulkan gesekan dengan moda transportasi lain. Banyaknya masalah yang timbul sesama ojek, Go-Jek, GrabBike dengan moda transportasi lain yang menyangkut masalah kesenjangan pendapatan, keamanan dan keselamatan masyarakat berlalu lintas.
"Dengan terkoordinirnya Go-Jek/ GrabBike menyalahi aturan lalu lintas dalam pemanfaatan sepeda motor. Sepeda motor dan kendaraan pribadi yang dijadikan alat transportasi angkutan umum sampai saat ini belum dilakukan penindakan secara tegas oleh aparat penegak hukum," petikan keterangan tertulis Kemenhub.
Dasar hukum yang digunakan oleh Kemenhub adalah Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan; Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum; Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pada Bab I Pasal 1 menjelaskan bahwa kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran.
Pasal 47 UU No. 22 Tahun 2009 Kendaraan terdiri atas:
Kendaraan Bermotor Kendaraan Tidak Bermotor
Kendaraan Bermotor sebagai dimaksud pada ayat (1) huruf a dikelompokkan berdasarkan jenis: Sepeda Motor Mobil Penumpang Mobil Bus Mobil Barang Kendaraan Khusus
Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, c, dan d dikelompokkan berdasarkan fungsi:
Kendaraan Bermotor Perseorangan Kendaraan Bermotor Umum a. Pasal 138 UU No. 22 Tahun 2009 Angkutan Umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau; Angkutan umum dan/ atau barang hanya dilakukan dengan Kendaraan Bermotor Umum;
b. Pasal 139 UU No. 22 Tahun 2009 Pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota antarprovinsi serta lintas batas Negara; Penyedia jasa angkutan umum dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara, badan usaha milik daerah, dan/atau badan hukum lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Pasal 173 UU No. 22 Tahun 2009 Perusahaan angkutan umum yang menyelenggarakan angkutan dan/atau barang wajib memiliki izin penyelenggaraan angkutan. izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek; izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek; Izin penyelenggaraan angkutan barang khusus atau alat berat.
Perusahaan angkutan umum wajib memenuhi standar pelayanan minimal yang meliput keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan, yang ditetapkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan (Pasal 141 UU No. 22 Tahun 2009): Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PM No. 46 Tahun 2014 tetang SPM Angkutan Orang dgn Kend. Bermotor Umum Tidak dalam Trayek; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PM No. 98 Tahun 2013 tetang SPM Angkutan Orang dgn Kend. Bermotor Umum dalam Trayek.
Pengaturan Kendaraan Bermotor Umum:
Pasal 1 angka 10 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ: Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap Kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran
Pasal 53 ayat (1) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ: Kendaraan bermotor umum wajib dilakukan uji berkala dalam rangka pemenuhan persyaratan teknis & laik jalan
Pasal 23 ayat (3) Pasal 43 (2) PP Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan: Angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum menggunakan Mobil Penumpang Umum & Mobil Bus Umum
Pasal 39 ayat (3) Peraturan Kepala Kepolisian RI Nomor 5 Tahun 2012: Tanda nomor kendaraan bermotor umum adalah dasar kuning, tulisan hitam
Pemerintah mendorong penggunaan teknologi, Informasi & komunikasi dalam rangka mendukung pelayanan angkutan umum, Penggunaan teknologi, Informasi dan Komunikasi dalam rangka mendukung pelayanan angkutan umum harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berbagai usaha pengangkutan harus tunduk kepada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan, serta peraturan pelaksanaanya; Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan transportasi umum yang mudah, aman, nyaman, selamat, murah serta berkeadilan.
Rentetan Gesekan Sopir Angkutan Konvensional vs Angkutan Online Jumat, 10 Maret 2017, Kumparan
Dalam 2 hari terakhir, aksi sopir angkutan kota (angkot) mogok terjadi di Tangerang dan Bandung, Penyebabnya sama, kehadiran moda transportasi online di kota mereka dianggap menggerus rezeki para sopir angkot. Perusahaan seperti Gojek, Grab, dan Uber berkembang begitu pesat dan melebarkan sayap operasi bisnisnya tidak hanya di Jakarta tapi d i kota-kota lain di Indonesia. Kemajuan layanan transportasi berbasis aplikasi ternyata memiliki dua sisi. Satu paras dia tampak indah dengan segala kemudahan yang ditawarkan. Sisi lainnya dia rawan memicu konflik.
Konflik yang mewarnai pertentangan angkutan konvensional dan online justru mengarah pada aksi kekerasan. Memblokade jalan dengan makian, razia paksa yang dilakukan sepihak, hingga ujungnya terjadi kekerasan adalah implikasi dari diskursus soal ekonomi berbagi yang diusung oleh aplikasi transportasi online.
kumparan melampirkan daftar keributan yang cukup besar antara penyedia angkutan
konvensional dan online di Indonesia.
Depok, 3 Oktober 2015
Tahun 2015 adalah saat dimana aplikasi layanan transportasi online sedang naik pamor. Gojek dan Grab mulai melebarkan sayap untuk melakukan aktivitas bisnisnya. Ketika sedang giat-giatnya ekspansi, ojek online mendapat perlawanan dari pemain lama di dunia ojek. Triwulan terakhir tahun 2015 adalah periode awal ketegangan antara ojek pangkalan dan ojek online meninggi. Dari banyak kasus kekerasan, yang paling kentara adalah insiden Sabtu malam 3 Oktober 2015, bentrokan antara ojek online dan ojek pangkalan terjadi di kampus Universitas Indonesia, Depok. Peristiwa ini dipicu kejadian kecil yang terjadi sebelumnya an tara kedua pihak. Peristiwa bermula ketika korban, Ibrahim (40), warga Jakarta usai men gantarkan penumpang di dalam kampus UI sekira pukul 10.00 WIB. Ketika dalam perjalanan pulang, tiba-tiba dari arah belakang dirinya dipukul oleh seorang pengendara motor yang diyakini adalah ojek pangkalan. Usai memukul kepala korban, pelaku kabur. Peristiwa itu terjadi di Kampung Kukusan, belakang ojek pangkalan UI Fakultas Teknik Tak terima dengan kejadian ini, korban pun langsung men- share apa yang dialaminya itu ke group GoJek. Alhasil, sejumlah rekan korban pun berdatangan. Jumlah diperkirakan mencapai ratusan orang.
Aparat kepolisian Resort Kota Depok langsung melakukan penjagaan ekstra di kawasan Universitas Indonesia paska aksi sweeping yang dilakukan ojek online Gojek di wilayah tersebut
Jakarta, 22 Maret 2016
Hari itu adalah hari Selasa, hari yang sibuk di kota Jakarta. Ketika warga sedang butuh sarana transportasi, penyedia angkutan memilih tidak narik. Sop ir taksi dan sopir angkot kompak turun ke jalan melakukan aksi demo. Kendaraan dan sopir tumpah ruah di jalanan protokol membuat Jakarta lumpuh. Bagi para sopir taksi, keberadaan taksi online sudah tidak bisa ditolerir. Turunnya pendapatan membuat mereka harus turun ke jalan.
Amarah justru membuat para sopir menjadi vandal. Kekerasan d ipilih untuk mencapai tujuan. Jalanan Jakarta dijadikan arena pertempuran keras. Sweeping dilakukan dengan tindakan kekerasan. Sopir ojek online beratribut dihajar, pengguna ikut kena pukul. Esoknya, giliran sopir ojek online menyerang balik . Beberapa tempat di Jakarta menjadi serangan balasan ojek online kepada angkutan umum. Tanah Abang menjadi saksi brutalitas pengrusakan angkutan umum oleh ojek online.
Depok, 6 Agustus 2016
Berawal dari sebuah insiden kekerasan personal, pemba lasan kasus pemukulan satu orang merembet pada kekerasan kelompok. Beberapa orang dari ojek online hendak melakukan pembalasan setelah salah satu rekan mereka dipukuli beberapa orang terduga anggota ojek pangkalan. Kemudian aksi sweeping dilakukan di jalan Margonda, Depok, untuk menunjukkan solidaritas sesama sopir ojek online.
Denpasar, 10 Januari 2017
Keberadaan taksi online di Pulau Dewata menimbulkan protes oleh kelompok yang terdiri dari sopir taksi dan sopir angkot. Mereka beranggapan bahwa pendapatan mereka turun akibat kehadiran moda transportas alternatif.
Yogyakarta, 17 Februari 2017
Demonstrasi sopir taksi di Yogyakarta dilakukan oleh hampir ratusan armada pengembudi. Mereka memarkir kendaraan mereka di Taman Parkir Abu Bakar Ali, Malioboro sebagai simbol protes.
Medan, 22 Februari 2017
Pengemudi ojek online terlibat bentrokan dengan becak motor. Bermula ketika pengemudi becak motor melakukan aksi sweeping terhadap salah satu pengemudi ojek online, ketegangan berlanjut menjadi bentrok antarkelompok.
Yogyakarta, 26 Februari 2017
Sebuah mobil milik pengendara aplikasi Go-Car dirusak oleh beberapa sopir taksi. Salah seorang sopir melakukan penjemputan di bagian utara Yogyakarta setelah mendapat pesanan melalui aplikasinya. Ternyata pesanan tersebut adalah jebakan yang dilakukan oleh sopir taksi.
Aspal Boleh Panas, Hati dan Kepala Harus Dingin
Tidak ada yang memulai hari dengan sebuah harapan baik bahwa nanti akan ada rezeki yang dibawa ketika pulang ke rumah. Harapan baik itu pasti terucap oleh sopir taksi, sopir angkutan kota, sopir bajaj, tukang ojek, dan siapapun yang mencari nafkah di jalanan. Jangan sampai kekerasan menjadi cara yang digunakan untuk mengelola sebuah konflik.