LAPORAN KASUS “Katarak Komplikata”
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI Periode ! Septem"er #$% & ' Okto"er #$%
Dokter Pem"im"i() Kli(ik * dr+ Na(da Le,,i H+E+P- Sp+ M
Di,.,.( ole/ * RA0MOND RA0MOND RHE1A RH E1A 2%$34'$#%5
6AKULTAS KEDOKTERAN UNI7ERSITAS TARUMANA8ARA 9AKARTA #$%
I+
IDENTITAS
Nama Umur Agama Tanggal pemeriksaan
: Tn. F : 17 tahun : Islam : 8 Oktober 201
II+ ANAMNESIS
Auto anamnesis pa!a tanggal 8 Oktober 201 "am 12.#0 $I% Kel./a( .tama &ata kiri !i!apat penglihatan buram tanpa !isertai mata merah se"ak ' bulan (ang lalu. Kel./a( tam"a/a( )a!a mata kiri !i!apatkan penglihatan seperti terhalang kabut !iikuti rasa pegal (ang
bertambah pusing "ika !iam. Ti!ak a!a keluhan perih !an gatal. Ri:a;at Pe(;akit Sekara() *e"ak ' bulan (ang lalu pasien mengeluh penglihatann(a (ang buram tanpa !isertai keluhan mata merah pa!a mata kiri. +isertai keluhan penglihatan (ang seperti terhalang kabut !iikuti rasa pegal (ang bertambah pusing "ika !iam. Ri:a;at Pe(;akit Da/.l. )asien ti!ak pernah mengalami keluhan (ang serupa seperti ini. Ri:a;at Pe(;akit Kel.ar)a
Ti!ak a!a anggota keluarga (ang mengalami keluhan serupa.
III+ PEMERIKSAAN 6ISIK Stat., 8e(erali,
,ea!aan umum ,esa!aran
: %aik : -ompos mentis
Tan!a ital: !alam batas normal
,epala/leher
: !alam batas normal
Thora antung : !alam batas normal )aru
: !alam batas normal
Ab!omen
: !alam batas normal
3kstremitas
: !alam batas normal
STATUS OPHTALMOLO8IS
,3T34AN5AN
O+
O*
+ 7ISUS
-
isus "auh ,oreksi A!!isi ,aa mata lama )ersepsi arna
-
3ksotalmus 3n!otalmus +e;iasi 5erakan %ola &ata
-
-
-
20/20 6 6 6 9 #+ KEDUDUKAN
6 6 6 6 6 6 Baik ke segala Baik ke segala arah arah 4+ SUPERSILIA $arna
- Edema Nyeri tekan Ektropion Entropion Blefarospasme Distrikiasis Sikatriks Pungtum lakrimal Fissura palpebra Tes anel -
1/#00 6 6 6 9
-
-
6 6 6
6 6 6 6 6 6 6
6
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
5. KON9UN8TI7A PAL
- ,ala=ion
6
-
6 6 6 6 6 6 6 6
-
6 3+ KON9UN8TI7A
+ etak Tengah %entuk %ulat Ukuran # mm 4eleks -aha(a >angsung 9 4eleks -aha(a Ti!ak >angsung 9 #+ LENSA ,e"ernihan ernih >etak Tengah Test *ha!o -
Normal 6 6 ernih 4ata 12 mm %aik 6 6 6 6 6 6 6 Tidak dilakukan *e!ang ernih 6 6 6 -oklat 6 6 6 Tengah %ulat &i!riasis ? mm 6 6
!eruh Tengah
-
4+
- $arna - 3kska;asio
- A4
- -+4
- &aula lutea
- 4etina
-
3ksu!at )er!arahan *ikatriks Ablasio Neo;aksularisai
,uning kemerahan 6
Ti!ak !apat !inilai 6 6 N91/palpasi "%$) mm&g '5$5 g(
6 Ti!ak !apat !inikai Ti!ak !apat !inilai Ti!ak !apat
2:#
!inilai Ti!ak !apat
0#
!iniali Ti!ak !apat
9
!inilai Ti!ak !apat
9
!inilai Ti!ak !apat
6 6 6 6 6
!inilai 6 6 6 6 6
I7+ PEMERIKSAAN PENUN9AN8
•
*lit6lamp
,
7+ RESUME
Telah !iperiksa pasien laki6laki usia 17 tahun !atang ke )oliklinik &ata 4*U+ -iai !engan keluhan penglihatan buram tanpa keluhan mata merah pa!a mata kiri se"ak '
bulan (ang lalu. )a!a mata kiri !i!apatkan penglihatan seperti terhalang kabut !iikuti rasa pegal (ang bertambah pusing "ika !iam. *tatus Otalmologi : OD
7I+
OS
20/20
isus
1/#00
N/palpasi
TIO
N/91palpasi
Ti!ak
-ts
Ti!ak
Ti!ak
-ti
Ti!ak
Ti!ak
-b
Ti!ak
ernih
-
ernih
+alam
-oA
+alam
%ulat @ #mm 4- 9
)
%ulat &i!riasis
*inekia 6
I
*inekia 6
ernih
>
,eruh
Ti!ak !ilakukan
F
Ti!ak !ilakukan
DIA8NOSIS KER9A ,atarak ,omplikata O*
7II+ DIA8NOSIS B e! 1 gtt O* • -. >(teers ,alium -hlori!e 08 mg/m>9*o!ium -hlori!e mg/m>B e! '1 •
gtt O* •
,I3: menggunakan pelin!ung mata kaamataB agar terhin!ar !ari kotoran kontrol kembali satu minggu untuk menge;aluasi kembali kema"uan terapi.
I?+
PRO8NOSIS
A! itam A! Fungsionam A! *anationam
O,U>O +3CT4A O+B : +ubia a! %onam : +ubia a! %onam : +ubia a! %onam
O,U>O *INI*T4A O*B +ubia a! %onam +ubia a! %onam +ubia a! %onam
TIN9AUAN PUSTAKA KATARAK KOMPLIKATA
A+ De@i(i,i ,atarak komplikata merupakan katarak akibat pen(akit mata lain seperti ra!ang !an proses !egenerasi seperti ablasi retina glaukoma akibat suatu trauma atau pasa be!ah mata. ,atarak komplikata !apat "uga !isebabkan oleh pen(akit sistemik en!okrin !iabetes mellitus hipoparatiroi! galaktosemiaB !an keraunan bahan kimia. ,atarak komplikata memberikan tan!a khusus !imana mulain(a katarak selama !i !aerah baah kapsul atau pa!a lapis korteks kekeruhan !apat !ius pungtata ataupun linear. +ikenal !ua bentuk (aitu bentuk (ang !isebabkan kelainan pa!a polus posterior ter"a!i akibat pen(akit koroi!itis retinitis pigmentosa ablasi retina kontusio retina !an m(opia tinggi (ang mengakibatkan kelainan ba!an kaa. %iasan(a kelainan ini ber"alan aksial (ang biasan(a ti!ak ber"alan epat !alam nukleus sehingga terlihat
nukleus lensa tetap "ernih. ,atarak akibat m(opia tinggi !an ablasi retiana memberikan gambaran (ang agak berlainan. ,atarak akibat kelainan polus anterior bola mata biasan(a akibat kelainan kornea berat iri!osiklitis kelainan neoplasma !an glaukoma. )a!a iri!osiklitis akan mengakibatkan katarak subkapsular anterior. )a!a katarak akibat glaukoma akan terlihat katarak !iseminata pungtata subkapsular anterior ,atarak ogtB.
<+ Etiolo)i -
)en(akit lokal !i mata 5laukoma U;eitisB )en(akit sistemik +iabetes &ellitus 5alaktosemia TetaniB Trauma
I+
Pe(;akit Lokal Mata
I+
8la.koma
5laukoma a!alah pen(akit mata (ang !itan!ai oleh meningkatn(a tekanan intraokuler (ang !isertai oleh penekungan !iskus optikus !an pengeilan lapang pan!ang. 5laukoma !apat timbul seara perlahan !an men(ebabkan hilangn(a lapang pan!ang ire;ersibel tanpa timbuln(a ge"ala lain (ang n(ata atau !apat timbul seara tiba6tiba !an men(ebabkan kebutaan !alam beberapa "am. ika peningkatan TIO lebih besar !aripa!a toleransi "aringan kerusakan ter"a!i pa!a sel ganglion retina !an merusak !iskus optikus sehingga men(ebabkan atroi sara optik !an hilangn(a pan!angan perier. 5laukoma (ang ter"a!i pa!a saat serangan akut !apat mengakibatkan gangguan keseimbangan airan lensa subkapsul anterior. %entuk kekeruhan ini berupa titik6titik (ang tersebar sehingga !inamakan katarak pungtata subkapsuler !iseminata anterior atau !apat !isebut menurut penemun(a (aitu katarak ogt. ,ekeruhan seperti porselen/susu tumpah !i me"a pa!a subkapsul anterior. ,atarak ini bersiat re;ersibel !an !apat hilang bila tekanan bola mata su!ah terkontrol.
I+#
Ueiti,
U;eitis anterior !itan!ai !engan a!an(a !ilatasi pembuluh !arah (ang menimbulkan ge"ala hiperemia siliar. A!an(a peningkatan permeabilitas ini akan men(ebabkan eksu!asi ke !alam akuos humor. )a!a pemeriksaan slit lamp hal ini tampak sebagai akuos lare atau sel (aitu partikel6partikel keil !engan gerak bron eek T(n!alB. +imana ke!ua ge"ala tersebut menun"ukkan proses pera!angan akut. )a!a proses (ang lebih akut !apat !i"umpai penumpukan sel6sel ra!ang !i !alam bilik mata !epan (ang !isebut hipopion ataupun migrasinh(a eritrosit ke !alam
bilik mata !epan (ang !ikenal !engan hiema. Apabila proses ra!ang berlangsung lama !an berulang maka sel6sel ra!ang melekat pa!a en!otel kornea !an !isebut sebagai kerati preipitate. ika ti!ak men!apatkan terapi (ang a!ekuat maka proses pera!angan akan ber"alan terus !an menimbulkan komplikasi. )erubahan lensa sering ter"a!i akibat sekun!er !ari u;eitis kronis. %iasan(a munul katarak subkapsular posterior !an "uga !apat ter"a!i penebalan lensa anterior !an perkembangan ibro;askular (ang meleatin(a !an meleati pupil. ,ekeruhan "uga !apat ter"a!i pa!a tempat iris melekat !engan lensa sinekia posteriorB (ang !apat berkembang mengenai seluruh lensa. ,ekeruhan tersebut !apat bermaam6maam bisa !ius total atau han(a terbatas pa!a tempat sinekia posterior. )erubahan lensa pa!a katarak sekun!er karena u;eitis !apat berkembang men"a!i katarak matur. +eposit kalsium !apat !iamati pa!a kapsul anterior atau !alam substansi lensan(a sen!iri.
I+4
Miopia Mali)(a
&iopi a!alah sinar6sinar (ang ber"alan se"a"ar !engan sumbu mata tanpa akomo!asi !ibiaskan !i!epan retina. &iopia maligna a!alah miopi (ang ber"alan progresi !an biasan(a bila miopi lebih !ari ' !ioptri !isertai kelainan pa!a un!us okuli !an pa!a pan"angn(a bola mata sampai terbentuk stailoma postikum (ang terletak pa!a bagian temporal papil !isertai !engan atroi korioretina. 3tiologi !ari miopia maligna sampai saat ini belum "elas. &iopia maligna !apat !itemukan pa!a semua umur !an ter"a!i se"ak lahir. )a!a anak6anak !iagnosis su!ah !apat !itegakkan "ika ter!apat peningkatan beratn(a m(opia !alam aktu (ang relati pen!ek. ,atarak (ang !isebabkan karena miopi biasan(a !ikarenakan akibat ter"a!in(a !egenerasi ba!an kaa (ang merupakan proses primer hal ini men(ebabkan nutrisi lensa terganggu selain itu lensa pa!a miopi "uga mengalami kehilangan transparansin(a sehingga hal ini !apat men(ebabkan katarak. +ilaporkan baha pa!a orang6orang !engan miopi tinggi risiko katarak munul lebih epat.
II+
Pe(;akit Si,temik
II+
Dia"ete, Melit.,
+iabetes melitus a!alah pen(akit en!okrin (ang !itan!ai !engan hiperglikemia (ang merupakan maniestasi !ari !eek pa!a sekresi insulin. +iabetes melitus !apat mempengaruhi ke"ernihan lensa in!eks reraksin(a !an besaran akomo!asin(a. +engan meningkatn(a ka!ar gula !arah men(ebabkan kan!ungan
glukosa !i humor aDueous "uga ikut meningkat !an bisa masuk ke lensa seara !iusi sehingga glukosa (ang terkan!ung !i !alam lensa akan meningkat. %eberapa glukosa !ikon;ersi oleh en=im al!osa re!uktase men"a!i sorbitol (ang ti!ak !imetabolisir tetapi menetap !alam lensa !an kemu!ian karena a!an(a tekanan osmotik men(ebabkan a!an(a inluks air ke !alam lensa sehingga ter"a!i e!ema serabut lensa !an pa!a kea!aan hi!rasi lensa !apat mempengaruhi kekuata reraksi salah sattun(a m(opia atau hipermetropia. ,atarak !iabetes a!alah katarak (ang ter"a!i akibat a!an(a pen(akit !iabetes melitus. ,atarak pa!a pasien !iabetes melitus !apat ter"a!i !alam tiga bentuk (aitu:
-
)asien !engan !ehi!rasi berat asi!osis !an hiperglikemi (ang n(ata pa!a lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa mengkerut. %ila !ehi!rasi lama maka akan ter"a!i kekeruhan lensa kekeruhan akan hilang bila rehi!rasi !an ka!ar gula kembali normal.
-
)asien !iabetes "u;enile !an pasien usia tua (ang ti!ak terkontrol !imana ter"a!i katarak serentak pa!a ke!ua mata !alam aktu 8 "am bentuk !apat snolake atau bentuk piring subkapsular.
-
,atarak pa!a pasien !easa !imana gambaran seara histologik !an biokimia sama !engan katarak pasien non6!iabetik.
)a!a beberapa pen!apat men(atakan baha pa!a kea!aan hiperglikemi ter!apat penimbunan sorbitol !an ruktosa !alam lensa )a!a mata akan terlihat ter"a!in(a insi!ens maturasi katarak (ang lebih pa!a pasien !iabetes melitus (aitu "arang !itemukan true !iabeti katarak. )a!a lensa akan terlihat kekeruhan tebaran sal"u subkapsular (ang sebagian "ernih !engan pengobatan. )a!a kasus ini !iperlukan pemeriksaan tes urin !an pengukuran ka!ar gula puasa.
II+#
8alakto,emia
5alaktosemia a!alah pen(akit (ang !isebabkan oleh !eisiensi galaktosa 16 osatouri!ilitranserase !imana en=im ini penting untuk mengubah galaktosa men"a!i glukosa. 5alaktosemia merupakan pen(akit resesi autosom pa!a metabolime galaktosa. %a(i !engan galaktosemia !i !alam urinen(a akan ter!apat galaktosa. Oleh karena itu !iagnosis !apat !itegakkan !engan menari =at (ang ter!apat pa!a utine galaktosaB menggunakan linitest se!angkan pemeriksaan glukosa !alam urine bisa memberikan hasil negati. ,atarak galaktosemia ter"a!i karena penimbunan gula !an gula alkohol !alam lensa terutama pa!a pasien hiperglikemiaB. ,a!ar glukosa meningkat !an men!orong pembentukan sorbitol oleh al!osa re!uktaseB !an ruktosa. ,a!ar glukosa !an
ruktosa (ang tinggi "uga menimbulkan glikolisasi nonen=imatik protein lensa (ang men(ebabkan peningkatan tekanan osmotik !an glikolisasi protein lensa sehingga lensa "a!i ti!ak tembus aha(a !an keruh (ang !ikenal sebagai katarak. ,atarak pa!a ba(i !engan galaktosemia bersiat re;ersibel !engan mana"emen terapi (ang lebih aal.
II+4
Teta(i
&orologi katarak (ang berhubungan !engan hipokalsemia bermaam6maam sesuai !engan usia saat hipokalsemia ter"a!i. )a!a ba(i !epresi serum kalsium menghasilkan katarak =onular !engan suatu korteks inantil !engan lamela tak tembus aha(a (ang !alam !an tipis.
III+
Tra.ma
III+
Tra.ma tem"., da( tra.ma tak tem".,
Trauma tumpul (ang mengenai mata !apat men(ebabkan robekan pa!a pembuluh !arah iris akar iris !an ba!an silier sehingga mengakibatkan per!arahan !alam bilik mata !epan. Iris bagian perier merupakan bagian (ang paling lemah. *uatu trauma (ang mengenai mata akan menimbulkan kekuatan hi!raulis (ang !apat men(ebabkan hiema !an iri!o!ialisis serta merobek lapisan otot spingter sehingga pupil men"a!i o;oi! !an non reakti. Tenaga (ang timbul !ari suatu trauma !iperkirakan akan terus ke !alam isi bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga men(ebabkan kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai !engan garis ekuator.
!engan garis tengah kurang lebih 1 mm. *eara normal men"a!i pa!at sesu!ah trauma. -inin ;ossius en!erung untuk menghilang se!ikit !emi se!ikit. ,ekeruhan kapsul (ang keil6keil !an tersebar !apat !itemui sesu!ah menghilangn(a pigmen. b. 4oset ,atarak berbentuk roset bentuk ini !apat ter"a!i segera sesu!ah trauma tetapi !apat "uga beberapa minggu sesu!ahn(a. Trauma tumpul mengakibatkan perubahan susunan serat6serat lensa !an susunan sisten suture tempat pertemuan antar lensaB sehingga ter"a!i bentuk roset. %entuk ini !apat semntara !an !apat "uga menetap . ,atarak =onuler atau lamelar katarak =onular !an lamellar %entuk ini sering !itemukan pa!a orang mu!a (ang sesu!ah trauma. )en(ebabn(a karena a!an(a perubahan permeabilitas kapsul lensa (ang mengakibatkan !egenerasi lapisan kortek superisial. Trauma tumpul akibat tin"u atau bola !apat men(ebabkan robekan kapsul alaupun tanpa trauma tembus mata. %ahan6bahan lensa !apat keluar melalui robekan kapsul ini !an bila !iabsorpsi maka mata akan men"a!i aakia.
!. ,atarak traumata !isseminata subepitel !itemukan oleh ogtB %erbentuk kekeruhan (ang berak6berak !an terletak !ibaah lapisan epitel lensa bagian !epan. ,a!ang6ka!ang kekeruhan ini bersiat permanen !an ti!ak progresi. ,atarak akibat trauma tembus !apat !alam bentuk: >aserasi (aitu robekan pa!a kapsul lensa. %ila kapsul robek !an isi lensa berampur !engan airan aDueous !apat timbul katarak total.
III+#
Tra.ma 6i,ik
a. 4a!iasi )engion >ensa sangat sensiti terha!ap ra!iasi pengion !iperlukan 20 tahun setelah paparan sebelum katarak men"a!i tampak seara klinis. )erio!e laten ini berhubungan !engan !osis ra!iasi !an usia pasien semakin mu!a semakin rentan terha!ap ra!iasi pengion karena memiliki sel6sel lensa (ang se!ang tumbuh seara akti. 4a!iasi pengion pa!a !aerah 6ra( !apat men(ebabkan katarak pa!a beberapa in!i;i!u !engan !osis 200 ra! tiap raksi.
Tan!a klinis pertama katarak !iin!uksi ra!iasi seringkali berupa kekeruhan puntata !i !alam kapsul posterior !an kekeruhan subkapsular anterior (ang halus men"alar kearah ekuator lensa. ,ekeruhan ini !apat berkembang men"a!i kekeruhan lensa total. b. 4a!iasi inramerah katarak glassbloersB )aparan ra!iasi inramerah !an panas (ang terus menerus ke mata pa!a aktu (ang lama !apat men(ebabkan lapisan terluar kapsul lensa anterior mengelupas !an men"a!i lapisan tunggal. 3ksoliasi sesungguhn(a !ari kapsul lensa !engan lamella terluar terkelupas menggulung !iatasn(a. . 4a!iasi ultra;iolet >ensa rentan terha!ap kerusakan (ang !isebabkan oleh ra!iasi ultra;iolet pa!a !aerah U% 2E06#20 nm. )aparan "angka lama terha!ap U% !ari paparan sinar matahari berhubungan !engan peningkatan resiko katarak kortikal !an subkapsular posterior.
III+4
Tra.ma Meka(ik
3kstraksi katarak ekstrakapsular (aitu !engan mengeluarkan isi lensa korteks !an nukleusB melalui kapsul anterior (ang !irobek kapsulotomi anteriorB !engan meninggalkan kapsul posterior. Operasi katarak ini a!alah merupakan teknik operasi untuk katarak imatur/matur (ang nukleus atau intin(a keras sehingga ti!ak memungkinkan !ioperasi !engan teknik akoemulsiikasi. ,atarak traumatik 3,3, !isebakan karena kekeruhan kapsul posterior akibat katarak traumatik (ang terserap sebagian atau setelah ter"a!in(a ekstraksi katarak ekstrakapsular. 3pitel lensa subkapsul (ang tersisa mungkin menoba melakukan regenerasi serat6serat lensa sehingga memberikan gambaran telur ikan pa!a kapsul posterior. >apisan epitel (ang berprolierasi berprolierasi tersebut mungkin menghasilkan ban(ak lapisan sehingga menimbulkan kekeruhan. *el6sel ini mungkin "uga mengalami !ierensiasi mioibroblastik. ,ontraksi serat6serat ini menimbulkan ban(ak kerutan6kerutan keil !ikapsul posterior (ang menimbulkan !istorsi penglihatan. *emua ini menimbulkan penurunan keta"aman penglihatan setelah ekstraksi katarak ekstrakapsular.
III+%
Tra.ma Kimia
,atarak toksik "arang ter"a!i. %an(ak kasus pa!a tahun 1E#06an akibat penelanan !initroenol obat untuk menekan nasu makanB merupakan bahan (ang berperan untuk menghilangkan ge"ala pera!angan !alam aktu epat. Namun "uga memmpengaruhi proses metabolime tubuh sehingga lama kelamaan mengakibatkan kekeruhan pa!a lensa mata atau biasa !ikenal sebagai katarak. )emberian kortikosteroi! !alam "angka aktu lama baik !alam pemberian sistemik maupun tetes !apat mengakibatkan kekeruhan lensa. ,elompok obat psikotropika !apat men(ebabkan !eposit pigmen !i epithelium lensa anterior !alam bentuk konigurasi aksial sehingga lensa men"a!i keruh. +eposit ini !ipengaruhi oleh !osis !an !urasi pemberian obat. +eposit lebih sering terlihat !engan penggunaan beberapa "enis enotia=in terutama klorproma=in !an thlori!a=in !aripa!a "enis (ang lainn(a.
C+ Terapi
)engobatan untuk katarak a!alah pembe!ahan (ang !apat !ilakukan "ika pen!erita ti!ak !apat melihat !engan baik !engan bantuan kaamata untuk melakukan kegiatann(a sehari6hari. %eberapa pen!erita mungkin merasa penglihatann(a lebih baik han(a !engan mengganti kaamatan(a menggunakan kaamata biokus (ang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar namun "ika katarak ti!ak mengganggu biasan(a ti!ak perlu !ilakukan pembe!ahan. In!ikasi operasi: a. )a!a ba(i: kurang !ari 1 tahun %ila un!us ti!ak terlihat. %ila masih !apat !ilihat katarak !ibiarkan sa"a. b. )a!a usia lan"ut o
In!ikasi klinis: kalau katarak menimbulkan pen(akit seperti u;eitis atau glauoma meskipun ;isus masih baik untuk beker"a perlu !ilakukan operasi setelah kea!aan men"a!i tenang.
o
In!ikasi ;isual: batasn(a pa!a orang (ang buta huru ?/?0 pa!a orang (ang !apat membaa ?/20.
+ikenal 2 maam pembe!ahan !alam pengobatan katarak (aitu !engan pengangkatan lensa antara lain: o
3kstraksi Intrakapsular I--3B )engangkatan !ari seluruh lensa sabagai satu kesatuan. *etelah =onula !ipisahkan lensa !iangkat !engan menggunakan (roprobe (ang
!iletakkan seara langsung pa!a kalpsula lentis. %e!ah beku ber!asarkan pa!a pembekuan untuk mengangkat suatu lesi atau keabnormalitas. )rinsip be!ah beku a!alah logam !ingin akan melekat pa!a ben!a (ang lembab. ,etika (roprobe !iletakkan pa!a kapsula lentis kapsul akan melekat pa!a probe kemu!ian lensa !iangkat seara lembut. o
3kstraksi 3kstrakapsular 3--3B )a!a tehnik ini bagian !epan kapsul !ipotong !an !iangkat lensa !ibuang !ari mata sehingga men(isakan kapsul bagian belakang. >ensa intraokuler buatan !apat !imasukkan ke !alam kapsul tersebut.