BAB I KONSEP MEDIS
A. ANA ANATOMI OMI LENSA LENSA
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan semua. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Di belakang iris, lensa le nsa terfiksasi pada serat zonula yang berasal dari badan siliar. Serat Serat zonula zonula tersebu tersebutt menemp menempel el dan menyatu menyatu dengan dengan lensa lensa pada pada bagian bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa. apsul ini merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks, dan epitel lensa. !"# lensa terdiri atas air, sekitar $"# protein %kandungan protein tertinggi diantara åan'åan tubuh(, dan sedikit mineral. andungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan åan lain.
)ambar *. +natomi Lensa
1. Kapsul
apsul apsul lensa merupakan merupakan membran dasar yang elastis dan transparan transparan tersusu tersusun n dari dari kolagen kolagen tipe - yang yang berasal berasal dari dari sel'sel sel'sel epitel epitel lensa. lensa. apsul ini mengandung isi lensa serta mempertahankan bentuk lensa pada saat akomodasi. agian paling tebal kapsul berada di bagian
anterior dan posterior zona preekuator, dan bagian paling tipis berada di bagian tengah kutub posterior. posterior. 2. Sera erat Zonu Zonula la
Lensa terfiksasi pada serat zonula yang berasal dari badan siliar. Serat zonula tersebut menempel dan menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa. 3. Epit pitel Le Lens nsa a
Tepat dibelakang kapsul anterior lensa terdapat satu lapis sel'sel epitel. Sel'sel epitel ini dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan sel'sel lainnya, seperti sintesis D/+, 0/+, protein dan lipid. Sel'sel tersebut &uga dapat membentuk +T1 untuk memenuhi kebutuhan energi lens lensa. a. Sel's Sel'sel el epite epitell yang yang baru baru terb terben entu tuk k akan akan menu menu&u &u e2ua e2uato torr lalu lalu berdiferensiasi men&adi serat lensa. 4. Nul Nuleu euss !an !an ort orte ess
Sel'sel berubah berubah men&adi serat, lalu serat baru akan terbentuk terbentuk dan akan menekan serat'serat lama untuk berkumpul di bagian tengah lensa. Serat'serat yang baru akan membentuk korteks dari lensa. B. "ISI "ISIOL OLO# O#II LEN LENSA SA
3ungsi 3ungsi utama utama lensa lensa adalah adalah memfok memfokusk uskan an berkas berkas ahaya ahaya ke retina. retina. Supaya hal ini dapat diapai, maka daya refraksinya harus diubah'ubah sesuai dengan sinar yang datang se&a&ar atau divergen. 1erubahan daya refraksi lensa disebut disebut akomodasi. akomodasi. 5al ini dapat diapai dengan mengubah mengubah lengkungnya lengkungnya lensa terutama kurvatura anterior.
1
)ambar 6. +komodasi lensa7 %kiri( saat melihat &auh, %kanan( saat melihat dekat
8ntuk memfokuskan ahaya yang datang dari &auh, otot'otot siliaris relaksasi,
menegangkan
serat
zonula
dan
memperkeil
diameter
anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkeil dalam posisi ini, daya refraksi lensa diperkeil sehingga berkas ahaya pararel akan terfokus ke retina. 8ntuk memfokuskan ahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang. apsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa men&adi lebih sferis diiringi oleh daya biasnya. er&asama fisiologik antara korpus siliaris, zonula dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi. Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan refraksi lensa perlahan'lahan akan berkurang. Tabel *. 1erubahan yang ter&adi pada saat akomodasi
Ao$o!asi
Tanpa ao$o!asi
M. Silliaris
ontraksi
0elaksasi
Kete%an%an serat &onular
:enurun
:eningkat
Lebih embung
Lebih pipih
Te'al a(ial lensa
:eningkat
:enurun
Dioptri lensa
:eningkat
:enurun
Bentu lensa
2
)ambar $. 1erubahan saat akomodasi lensa
Seara fisiologis lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu7 kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk men&adi embung
&ernih atau
transparan
karena
diperlukan
sebagai
media
penglihatan terletak di tempatnya. Lensa dapat merefraksikan ahaya karena indeks refraksinya, seara normal sekitar *,4 pada bagian tengah dan *,$! pada bagian perifer yang berbeda dari a2ueous dan vitreous humor yang mengelilinginya. 1ada keadaan tidak berakomodasi, lensa memberikan kontribusi *"'6; D dari sekitar !; D seluruh kekuatan refraksi bola mata manusia. Sisanya, sekitar 4; D kekuatan refraksi diberikan oleh udara dan kornea. 1ada fetus, bentuk lensa hampir sferis dan lemah. 1ada orang dewasa lensanya lebih padat dan bagian posterior lebih konveks. 1roses sklerosis bagian sentral lensa, dimulai pada masa kanak'kanak dan terus berlangsung seara perlahan'lahan sampai dewasa dan setelah ini proses bertambah epat dimana nukleus men&adi lebih besar dan korteks bertambah tipis. 1ada orang tua lensa men&adi lebih besar, lebih gepeng, warna kekuning'kuningan, kurang &ernih dan tampak sebagai < grey reflex= atau < senile reflex=, yang
3
sering disangka katarak, padahal salah. arena proses sklerosis ini, lensa men&adi kurang elastis dan daya akomodasinya pun berkurang. eadaan ini disebut presbiopia, pada orang ndonesia dimulai pada umur 4; tahun. ). DE"INISI
atarak termasuk golongan kebutaan yang tidak dapat diegah tetapi dapat disembuhkan. Definisi katarak menurut >5? adalah kekeruhan yang ter&adi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. atarak ter&adi karena faktor usia, namun dapat &uga ter&adi pada anak'anak yang lahir dalam kondisi tersebut. atarak &uga dapat ter&adi setelah trauma, inflamasi, atau penyakit lainnya. atarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lan&ut, yaitu usia diatas "; tahun %lyas, 6;;@(. D. ETIOLO#I
Tak &arang katarak timbul pada saat lahir atau pada anak usia dini sebagai akibat dari aat keturunan, trauma parah pada mata, operasi mata, atau
peradangan intraokular. 3aktor lain
yang dapat
menyebabkan
perkembangan katarak pada usia lebih dini meliputi paparan berlebihan ahaya ultraviolet, diabetes, merokok, atau penggunaan obat'obatan tertentu, seperti steroid oral, topikal, atau inhalasi. Atiologi katarak kongenital yang paling umum termasuk infeksi intrauterin, gangguan metabolisme, dan sindrom genetik ditransmisikan. Sepertiga dari katarak pediatrik sporadis, mereka tidak berhubungan dengan penyakit sistemik atau mata. /amun, mereka mungkin mutasi spontan dan dapat menyebabkan pembentukan katarak pada keturunannya pasien. Sebanyak 6$# dari katarak kongenital adalah familial. Bara transmisi yang paling sering adalah autosomal dominan dengan penetrasi yang lengkap. Cenis katarak mungkin munul sebagai katarak total, katarak polar, katarak lamelar,
4
atau opasitas nuklear. Semua anggota keluarga dekat harus diperiksa. nfeksi penyebab katarak termasuk rubella %yang paling umum(, rubeola, aar air, cytomegalovirus, herpes simplex, herpes zoster, poliomyelitis, influenza, virus Apsteinarr, sifilis, dan toksoplasmosis %ashour, 6;*6(. 1enyebab ter&adinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui seara pasti. 1atofisiologi di balik ter&adinya katarak senilis amat kompleks dan belum sepenuhnya dimengerti. /amun ada beberapa kemungkinan di antaranya terkait usia lensa mata yang membuat berat dan ketebalannya bertambah, sementara kekuatannya menurun %?ampo, 6;*$(. E. KLASI"IKASI
:enurut lyas %6;;@( atarak dapat diklasifikasikan menurut beberapa aspek, yaitu 7 *. :enurut usia 7 a. atarak kongenital % terlihat pada usia dibawah * tahun ( b. atarak &uvenil % terlihat sesudah usia * tahun ( . atarak senile % setelah usia "; tahun ( 6. :enurut lokasi kekeruhan lensa 7 a. /uklear b. ortikal . Subkapsular %posterioranterior( $. :enurut dera&at kekeruhan lensa 7 a. nsipien b. matur . :atur d. 5ipermatur
5
&arang
4. :enurut etiologi 7 a. atarak primer b. atarak sekunder
1. Katara Menurut *sia
a. atarak ongenital atarak ongenital katarak yang mulai ter&adi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari * tahun. ekeruhan sebagian pada lensa yang sudah didapatkan pada waktu lahir umumnya tidak meluas dan &arang sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa. Letak kekeruhan tergantung pada saat mana ter&adi gangguan pada kehidupan &anin %lyas, 6;;$(.
)ambar 4. atarak kongenital b. atarak Cuvenil atarak &uvenil adalah katarak yang lunak dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuknya pada usia lebih dari * tahun dan kurang dari "; tahun. :erupakan katarak yang ter&adi pada anak'anak sesudah lahir yaitu kekeruhan lensa yang ter&adi pada saat masih ter&adi perkembangan serat'serat lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut sebagai soft atarat. iasanya katarak &uvenil merupakan bagian dari suatu
6
ge&ala penyakit keturunan
lain.
1embedahan dilakukan
bila
kataraknya diperkirakan akan menimbulkan ambliopia %lyas, 6;;$(. Tindakan untuk memperbaiki
ta&am penglihatan ialah
pembedahan. 1embedahan dilakukan bila ta&am penglihatan seduah mengganggu peker&aan sehari'hari. 5asil tindakan pembedahan sangat bergantung pada usia penderita, bentuk katarak apakah mengenai seluruh lensa atau sebagian lensa apakah disertai kelainan lain pada saat timbulnya katarak, makin lama lensa menutupi media penglihatan menambah kemungkinan ambliopia %lyas, 6;;$(. . atarak Senil atarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lan&ut, yaitu usia di atas "; tahun kadang'kadang pada usia 4; tahun. 1erubahan yang tampak ialah bertambah tebalnya nukleus dengan berkembangnya lapisan korteks lensa. Seara klinis, proses ketuaan lensa sudah tampak se&ak ter&adi pengurangan kekuatan akomodasi lensa akibat mulai ter&adinya sklerosis lensa yang timbul pada usia dekade 4 dalam bentuk keluhan presbiopia %lyas, 6;;$(. 2. Katara Menurut Loasi Keeru+an
Dikenal $ bentuk katarak senil, yaitu katarak nuklear, kortikal, dan subkapsular posterior. a. atarak /uklear nti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan men&adi sklerotik. Lama kelamaan inti lensa yang mulanya men&adi putih kekuningan men&adi okelat dan kemudian men&adi kehitaman. eadaan ini disebut katarak brunesen atau nigra %lyas, 6;;$(.
7
)ambar ". atarak nuklear b. atarak
ortikal
1ada
katarak
kortikal
ter&adi penyerapan air sehingga lensa men&adi embung dan ter&adi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. 1ada keadaan ini penderita seakan'akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah.
)ambar !. atarak kortikal . atarak Subkapsular 1osterior atarak subkapsular posterior ini sering ter&adi pada usia yang lebih muda dibandingkan tipe nuklear dan kortikal. atarak ini terletak di lapisan posterior kortikal dan biasanya aEial. ndikasi awal adalah terlihatnya gambaran halus seperti pelangi dibawah slit lamp pada lapisan posterior kortikal. 1ada stadium lan&ut terlihat granul dan plak pada korteks subkapsul posterior ini. )e&ala yang dikeluhkan penderita adalah penglihatan yang silau dan penurunan penglihatan di bawah sinar terang. Dapat &uga ter&adi penurunan
8
penglihatan pada &arak dekat dan terkadang beberapa pasien &uga mengalami diplopia monokular.
)ambar @. atarak subkapsular 3. Katara Menurut Dera,at Keeru+an
atarak berdasarkan kekeruhan yang sudah ter&adi dapat dibedakan men&adi 4 maam, yaitu7 a. atarak nsipien ekeruhan yang tidak teratur seperti berak'berak yang membentuk gerigi dasar di perifer dan daerah &ernih membentuk gerigi dengan dasar di perifer dan daerah &ernih di antaranya. ekeruhan biasanya teletak di korteks anterior atau posterior. ekeruhan ini pada umumnya hanya tampak bila pupil dilebarkan.
)ambar F. atarak insipien 1ada stadium ini terdapat keluhan poliopia karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. ila dilakukan u&i bayangan iris akan positif.
9
b. atarak matur 1ada stadium yang lebih lan&ut, ter&adi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian'bagian yang &ernih pada lensa. 1ada stadium ini ter&adi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa men&adi bertambah embung. 1enembungan lensa ini akan memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan men&adi miopik. eembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris ke depan sehingga bilik mata depan akan lebih sempit.
)ambar 9. atarak immature 1ada stadium intumensen ini akan mudah ter&adi penyulit glaukoma. 8&i bayangan iris pada keadaan ini positif. . atarak :atur
)ambar *;. atarak matur
10
ila proses degenerasi ber&alan terus maka akan ter&adi pengeluaran air bersama'sama hasil disintegrasi melalui kapsul. Di dalam stadium ini lensa akan berukuran normal. ris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman normal kembali. adang pada stadium ini terlihat lensa berwarna sangat putih akibat perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium. ila dilakukan u&i bayangan iris akan terlihat negatif. d. atarak 5ipermatur :erupakan proses degenerasi lan&ut lensa sehingga korteks mengkerut dan berwarna kuning. +kibat pengeriputan lensa dan menairnya korteks, nukleus lensa tenggelam ke arah bawah %katarak morgagni(. Lensa yang mengeil akan mengakibatkan bilik mata men&adi
dalam.
8&i
bayangan
iris
memberikan
gambaran
pseudopositif.
)ambar **. atarak hipermatur
+kibat masa lensa yang keluar melalui kapsul lensa dapat menimbulkan penyulit berupa uveitis fakotoksik atau glaukom fakolitik. e. atarak :orgagni :erupakan kelan&utan dari katarak hipermatur, di mana nukleus lensa menggenang bebas di dalam kantung kapsul.
11
1engeretuan dapat ber&alan terus dan menyebabkan hubungan dengan zonula Ginii men&adi longgar.
)ambar *6. Stadium atararak Tabel 6. 1erbedaan dera&at kekeruhan katarak Insipien I$atur Matur
-iper$atur
isus
!!
H %!! I *!;(
HH %*$;;'*J(
HH %*$;;'*J(
Keeru+an
0ingan
Sebagian
Seluruh
:asif
)airan Lensa
/ormal
ertambah
/ormal
erkurang
Iris
/ormal
Terdorong
/ormal
Tremulans
Bili Mata Depan
/ormal
Dangkal
/ormal
Dalam
Su!ut Bili Mata
/ormal
Sempit
/ormal
Terbuka
S+a!o/ Test
/egatif
1ositif
/egatif
1seudopositif
Pen0ulit
'
)laukoma
'
8veitis K )laukoma
4. Katara Menurut Etiolo%i a. atarak 1rimer
atarak primer merupakan katarak yang ter&adi karena proses penuaan atau degenerasi, bukan karena penyebab yang lain, seperti penyakit sistemik atau metabolik, traumatik, toksik, radiasi dan kelainan kongenital. '. atarak Sekunder
*( atarak :etabolik
12
atarak metabolik atau disebut &uga katarak akibat penyakit sistemik, ter&adi bilateral karena berbagai gangguan sistemik berikut ini 7 diabetes melitus, hipokalsemia %oleh sebab apapun(, defisiensi gizi, distrofi miotonik, dermatitis atopik, galaktosemia, dan sindrom Lowe, >erner, serta Down. 6( atarak Traumatik atarak traumatik paling sering disebabkan oleh trauma benda asing pada lensa atau trauma tumpul pada bola mata. 1eluru senapan angin dan petasan merupakan penyebab yang sering penyebab lain yang lebih &arang adalah anak panah, batu, kontusio, pa&anan berlebih terhadap panas % glassblower’s cataract ( , dan radiasi pengion. Di dunia industri, tindakan pengamanan terbaik adalah sepasang kaamata pelindung yang bermutu baik. Lensa men&adi putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor a2ueous dan kadang'kadang vitreus masuk ke dalam struktur lensa. 1asien
sering kali
adalah peker&a industri yang
peker&aannya memukulkan ba&a ke ba&a lain. Sebagai ontoh, potongan keil palu ba&a dapat menembus kornea dan lensa dengan keepatan yang sangat tinggi lalu tersangkut di vitreus atau retina. $( atarak omplikata 1enyakit intraokular atau penyakit di bagian tubuh yang lain
dapat
menimbulkan
katarak
komplikata.
1enyakit
intraokular yang sering menyebabkan kekeruhan pada lensa
13
ialah iridosiklitis, glukoma, ablasi retina, miopia tinggi dan lain' lain. atarak'katarak ini biasanya unilateral. 1ada uveitis, katarak timbul pada subkapsul posterior akibat gangguan metabolisme lensa bagian belakang. ekeruhan &uga dapat ter&adi pada tempat iris melekat dengan lensa %sinekia posterior( yang dapat berkembang mengenai seluruh lensa. )laukoma pada saat serangan akut dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan airan lensa subkapsul anterior. entuk kekeruhan
ini
berupa
titik'titik
yang tersebar
sehingga
dinamakan katarak pungtata subkapsular diseminata anterior atau dapat disebut menurut penemunya katarak -ogt. atarak ini bersifat reversibel dan dapat hilang bila tekanan bola mata sudah terkontrol. +blasio dan miopia tinggi &uga dapat menimbulkan katarak komplikata. 1ada katarak komplikata yang mengenai satu mata dilakukan tindakan bedah bila kekeruhannya sudah mengenai seluruh bagian lensa atau bila penderita memerlukan penglihatan binokular atau kosmetik. Cenis tindakan yang dilakukan ekstraksi linear atau ekstraksi lensa ekstrakapsular. ridektomi total lebih baik dilakukan dari pada iridektomi perifer. atarak yang berhubungan dengan penyakit umum mengenai
kedua
mata,
walaupun
kadang'kadang
tidak
bersamaan. atrak ini biasanya btimbul pada usia yang lebih muda. elainan umum yang dapat menimbulkan katarak adalah
14
diabetes melitus, hipoparatiroid, miotonia distrofia, tetani infantil dan lain'lain. Diabetes
melitus
menimbulkan
katarak
yang
memberikan gambaran khas yaitu kekeruhan yang tersebar halus seperti tebaran kapas di dalam masa lensa. 1ada hipoparatiroid akan terlihat kekeruhan yang mulai pada dataran belakang lensa, sedang pada penyakit umum lain akan terlihat tanda degenerasi pada lensa yang mengenai seluruh lapis lensa. 4( atarak Toksik atarak toksik atau disebut &uga katarak terinduksi obat, seperti obat kortikosteroid sistemik ataupun topikal yang diberikan dalam waktu lama, ergot, naftalein, dinitrofenol, triparanol, antikolinesterase, klorpromazin, miotik, busulfan. ?bat'obat tersebut dapat menyebabkan ter&adinya kekeruhan lensa. "( atarak kutan %membran sekunder( atarak ikutan merupakan kekeruhan kapsul posterior yang ter&adi setelah ekstraksi katarak ekstrakapsular akibat terbentuknya åan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal, paling epat keadaan ini terlihat sesudah 6 hari pasa ekstraksi ektrakapsular. Apitel lensa subkapsular yang tersisa mungkin menginduksi regenerasi serat'serat lensa, memberikan gambaran telur ikan pada kapsul posterior %mutiara Alshnig(. Lapisan epitel berproliferasi tersebut dapat membentuk banyak lapisan dan menimbulkan kekeruhan yang &elas. Sel'sel ini mungkin
15
&uga mengalami diferensiasi miofibroblastik. ontraksi serat' serat
tersebut
menimbulkan
banyak
kerutan
keil
di
kapsulposterior, yang menimbulkan distorsi penglihatan. Semua faktor ini dapat menyebabkan penurunan keta&aman penglihatan setelah ekstraksi katarak ekstrakapsular. atarak ikutan merupakan suatu masalah besar pada hampir semua pasien pediatrik, keuali bila kapsul posterior dan vitreus anterior diangkat pada saat operasi. Dulu, hingga setengah dari semua pasien dewasa mengalami kekeruhan kapsul
posterior
setelah
mengalami
ekstraksi
katarak
ekstrakapsular. /amun, tehnik bedah yang semakin berkembang dan materi lensa intraokular yang baru mampu mengurangi insiden kekeruhan kapsul posterior seara nyata. ". #EALA KLINIS
:enurut utterwik %6;*6( atarak biasanya terbentuk seara perlahan sehingga terkadang ge&ala yang timbul tidak dirasakan oleh penderitanya. )e&ala yang sering dikeluhkan oleh penderita katarak antara lain7 *. 1englihatan berawan, kabur atau berkabut 6. Lebih nyaman saat melihat &arak dekat $. 1erubahan persepsi warna 4. 3otosensitif baik pada malam hari maupun siang hari ". 1englihatan ganda %double vision( !. 1erubahan ukuran kaamata yang signifikan :enurut ?ampo %6;*$( Tanda pada penderita katarak adalah sebagai berikut7
16
*. 1emeriksaan visus berkisar antara !9 sampai hanya persepsi ahaya 6. 1emeriksaan iluminasi oblik $. Shadow test 4. ?ftalmoskopi direk ". 1emeriksaan sit lamp
Dera&at kekerasan nukleus dapat dilihat pada slit lamp sebagai berikut. Tabel *. Dera&at kekerasan katarak
#. PATO"ISIOLO#I
Semakin bertambah usia lensa, maka akan semakin tebal dan berat sementara daya akomodasinya semakin melemah. etika lapisan kortikal bertambah dalam pola yang konsentris, nukleus sentral tertekan dan mengeras, disebut nuklear sklerosis. +da banyak mekanisme yang memberi kontribusi dalam progresifitas kekeruhan lensa. Apitel lensa berubah seiring bertambahnya usia, terutama dalam hal penurunan densitas %kepadatan( sel epitelial dan penyimpangan diferensiasi sel serat lensa %lens fiber cells(.
17
>alaupun epitel lensa yang mengalami katarak menun&ukkan angka kematian apoptotik yang rendah, akumulasi dari serpihan'serpihan keil epitelial dapat menyebabkan gangguan pembentukan serat lensa dan homeostasis dan akhirnya mengakibatkan hilangnya ke&ernihan lensa. Lebih &auh lagi, dengan bertambahnya usia lensa, penurunan rasio air dan mungkin metabolit larut air dengan berat molekul rendah dapat memasuki sel pada nukleus lensa melalui epitelium dan korteks yang ter&adi dengan penurunan transport air, nutrien dan
antioksidan. emudian, kerusakan
oksidatif
pada lensa
akibat
pertambahan usia mengarahkan pada ter&adinya katarak senilis %erson, *99$(. :ekanisme lainnya yang terlibat adalah konversi sitoplasmik lensa dengan berat molekul rendah yang larut air men&adi agregat berat molekul tinggi larut air, fase tak larut air dan matriks protein membran tak larut air. 5asil perubahan protein menyebabkan fluktuasi yang tiba'tiba pada indeks refraksi lensa, menyebarkan &aras'&aras ahaya dan menurunkan ke&ernihan. +rea lain yang sedang diteliti meliputi peran dari nutrisi pada perkembangan katarak seara khusus keterlibatan dari glukosa dan mineral serta vitamin %)erhard, 6;;;(. Selain dari itu, terdapat &uga teori free radical , dimana free radical terbentuk &ika ter&adi reaksi intermediate reaktif kuat. Free radical mengakibatkan degenerasi molekul normal, dan dapat dinetralisir oleh vitamin A dan antioksidan. Teori Across-Link dari para ahli biokimia mengatakan ter&adi pengikatan asam nukleat dan molekul protein sehingga ter&adi gangguan fungsi %Cohns, 6;**(.
18
Faktor resiko katarak: Usia (penuaan) Paparan sinar UV Infeksi intrauterine rau!a "eta#o$ik (%")
Peru#a&an struktur korteks
*erusakan se$se$ korteks
'irasi se$se$ $ensa
*epaatan $ensa #erkuran+
.inar se-a-ar !asuk
iak #isa ifokuskan
Penurunan /isus pen+$i&atan
19
,ensa !en-ai keru&
#a$'ar 14. Pat+/a0 atara
-. DIA#NOSIS
Diagnosa katarak dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 1emeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit'penyakit yang menyertai. 1enyakit seperti Diabetes :ellitus dapat menyebabkan perdarahan perioperatif sehingga perlu dideteksi seara dini dan bisa dikontrol sebelum operasi (?ampo, 6;*$(. 1ada pasien katarak sebaiknya dilakukan pemeriksaan visus untuk mengetahui kemampuan melihat pasien. 1emeriksaan adneksa okuler dan struktur intraokuler dapat memberikan petun&uk terhadap penyakit pasien dan prognosis penglihatannya %?ampo, 6;*$(. 1emeriksaan slit lamp tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa tetapi dapat &uga struktur okuler lain, misalnya kon&ungtiva, kornea, iris, bilik mata depan. etebalan kornea harus diperiksa dengan hati'hati, gambaran lensa harus diatat dengan teliti sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil, posisi lensa dan intergritas dari serat zonular &uga dapat diperiksa sebab subluksasi lensa dapat mengidentifikasi adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur. emudian lakukan pemeriksaan shadow test untuk menentukan stadium pada katarak senilis. Selain itu, pemeriksaan oftalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang harus dinilai. :asalah pada saraf optik dan retina dapat menilai gangguan penglihatan %?ampo, 6;*$(. I. PENATALAKSANAAN
20
Satu'satunya terapi katarak adalah tindakan bedah. ndikasi operasi katarak seara umum adalah untuk rehabilitasi visus, menegah dan mengatasi komplikasi, tu&uan terapeutik dan diagnostik, menegah ambliopia dan tu&uan kosmetik. Saat ini terapi bedah katarak sudah mengalami banyak perkembangan %-aughan, 6;;@(. Dahulu bedah katarak dilakukan dengan teknologi yang disebut ABBA dan BBA masih memerlukan sayatan lebar untuk mengeluarkan lensa seara utuh, sehingga pasien pun harus mendapatkan &ahitan yang ukup banyak pada matanya yang mengakibatkan proses pemulihan matanya men&adi lama. Sekarang dengan teknologi fakoemulsifikasi sayatan pada mata men&adi sangat keil dan seringkali tidak memerlukan &ahitan %-aughan, 6;;@(.
*.
Meto!e Estrasi intraapsuler I))E5 , yang &arang lagi dilakukan
sekarang adalah mengangkat lensa in toto yakni didalam kapsulnya melalui limbus superior *4;'*!; dera&at. BBA dilakukan pada negara' negara dimana terdapat keterbatasan mikroskop untuk melakukan operasi katarak. BBA diindikasikan pada kasus'kasus katarak tidak stabil, intumesen, hipermatur, dan katarak luksasi. ontraindikasi absolut BBA adalah katarak pada anak dan dewasa muda serta katarak traumatik dengan ruptur kapsul. ontraindikasi relatif BBA adalah miopi tinggi, sindrom :arfan, katarak :orgagni %lyas, 6;;$(. 6. Meto!e 5Estrasi estra apsuler E))E5 , yang saat ini masih sering dipakai &uga memerlukan insisi limbus superior. agian anterior kapsul dipotong atau diangkat, nukleus diekstraksi dan korteks lensa dinuang dari mata dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi, sehingga meninggalkan kapsul posterior. ABBA diindikasikan untuk operasi
21
katarak yang diiringi dengan pemasangan ?L atau penambahan kaamata baa, ter&adinya perlengketan luas antara iris dan lensa, ablasi atau prolaps badan kaa. ontraidikasi ABBA adalah pada keadaan dimana ter&adi insufisiensi zonula zinni %-aughan, 6;;@(.
#a$'ar 14. Teni E))E $.
Meto!e 6aoe$ulsi6iasi yaitu dengan sayatan keil dan tidak
memerlukan benang. +da berbagai keuntungan dari metode tersebut, antara lain tanpa di&ahit. ni karena sayatannya keil. alaupun perlu &ahitan hanya satu &ahitan. 3akofragmentasi atau fakoemulsi dengan irigasi atau aspirasi atau keduanya adalah teknik ekstrakapsuler yang menggunakan getaran'getaran ultrasonik untuk mengangkat nukleus dan korteks
melalui
inisi
limbus
yang
keil
%6'"mm(,
sehingga
mempermudah penyembuhan luka operasi dan keluhan mata merah tidak lama %5usain, 6;;"(.
22
Meto!e
In!iasi
Keuntun%an
BBA
Gonula lemah
ada
Keru%ian
•
Tidak
resiko • 0esiko tinggi kebooran
•
katarak sekunder. vitreous %6;#(. 1eralatan yang • +stigmatisme. dibutuhkan sedikit.
ABBA
•
Lensa
•
keras. Andotel
sangat • 1eralatan kornea
kurang bagus.
1hao
•
•
0ehabilitasi
•
terhambat. ?L di B?+ atau di&ahit di
yang •
visual
posterior. +stigmatisme.
dibutuhkan paling• 0ehabilitasi sedikit. terhambat. aik untuk endotel
kornea. • ?L di B?1. Sebagian besar 0ehabilitasi katarak keuali epat. katarak :orgagni dan trauma.
visual• 1eralatan
visual
•
mahal. 1elatihan lama.
•
Ultrasound
mempengaruhi kornea.
instrumen
dapat endotel
)ambar !. Teknik 3akoemulsifikasi
Setelah operasi semua pasien membutuhkan koreksi kekuatan tambahan untuk memfokuskan benda dekat dibandingkan untuk melihat &auh. +komodasi hilang dengan diangkatnya lensa. ekuatan yang hilang pada sistem optik mata tersebut harus digantikan oleh kaamata afakia yang tebal, lensa kontak yang tipis atau implantasi lensa plastik %?L( di dalam bola mata %5usain, 6;;"(.
Tabel $. euntungan dan erugian ?perasi atarak
23
?L adalah sebuah lensa &ernih berupa plastik fleksibel yang difiksasi ke dalam mata atau dekat dengan posisi lensa alami yang mengiringi ABBA. Sebuah ?L dapat menghasilkan pembesaran dan distorsi minimal dengan sedikit kehilangan persepsi dalam atau ta&am penglihatan perifer %Cohn, 6;**(. ?L bersifat permanen, tidak membutuhkan perawatan dan penanganan khusus dan tidak dirasakan pasien atau diperhatikan orang lain. Dengan sebuah ?L kaamata baa dan kaamata untuk melihat dekat biasanya tetap dibutuhkan dan umumnya dibutuhkan kaamata tipis untuk penglihatan &auh %Cohn, 6;**(. ontraindikasi implantasi ?L antara lain adalah uveitis berulang, retinopati diabetik progresif, rubeosis iridis dan glaukoma neovaskuler %lyas, 6;;$(. Tentunya setiap tindakan operasi memiliki resiko, yang paling buruk adalah hilangnya penglihatan seara permanen. Setelah dilakukan
24
operasi masih mungkin munul masalah pada mata, sehingga diperlukan kontrol post operasi yang teratur.
Tabel 4. Afek ?perasi atarak an%a Pen!e
a. b. . d. e. f.
an%a Pan,an%
nfeksi pada mata 1erdarahan pada kornea %hifema( Adema papil Adema kornea 0upture kapsul lensa +blasio retina
a. b. . d. e. f. g.
3otosensitif Dislokasi ?L ekeruhan pada kapsul lensa +blasio retina +stigmatisma )laukoma 1tosis
. P7O#NOSIS
1rognosis penglihatan untuk pasien anak'anak yang memerlukan pembedahan tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak dewasa. +danya ambliopia dan kadang'kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat penapaian penglihatan pada kelompok pasien ini. 1rognosis untuk perbaikan keta&aman penglihatan setelah operasi paling buruk pada katarak kongenital unilateral dan paling baik pada katarak kongenital bilateral inkomplit yang progresif lambat %lyas, 6;;@(. Sedangkan pada katarak senilis &ika katarak dapat dengan epat terdeteksi serta mendapatkan pengobatan dan pembedahan katarak yang tepat maka 9" # penderita dapat melihat kembali dengan normal %lyas, 6;;$(.
25
DA"TA7 P*STAKA
ashour :, 0oy 5. Bongenital Batarat. +vailable at7 http7emediine.medsape.omartile*6*;F$@'linialshowall. 8pdated on7 @ +ugust 6;*6. +essed on7 6F Deember 6;*". erson, 3rank ). Basic phtalmology for medical students and !rimary "are #esidents. SiEth Adition. +merian +ademy of ?phtalmology. *99$. utterwik 0. Batarat and Mour Ayes. +vailable at7 http7www.webmd.omeye' healthataratshealth'atarats'eyes. 8pdated on7 " Culy 6;*6. +essed on7 6F Deember 6;*". )erhard, Lang. phtalmology A $hort %extbook . /ew Mork 7Thieme stutrgart, 6;;;. 5usain 0, Tong L, 3ong +, Bheng C3, 5ow +, Bhua >5, Lee L, )azzard ), Tan DT, oh D, Saw S:. !revalence of "ataract in #ural &ndonesia. ?phthalmology, Cul 6;;" **6%@(7 *6""'!6 lyas, Sidarta. 'atarak (Lensa )ata 'eruh* etakan ketiga. Cakarta7 alai penerbit 38,6;;$. lyas Sidarta. &lmu !enyakit )ata, edisi ke'$. Cakarta7 alai 1enerbit 38, 6;;@. 5lm *@6'$, *99, 6;;'*$. Cohns C. Lens and "ataract . asi and Blinial Siene Setion **. +merian +ademy of ?phthalmology. 6;**. ?ampo --D, 0oy 5. Senile Batarat. +vailable at7 http7emediine.medsape.omartile*6*;9*4'overview . 8pdated on7 66 Canuary 6;*$. +essed on7 6F Deember 6;*".
-aughan, Daniel )., Taylor +sbury, 1aul 0iordan'Ava. ftalmologi Umum, edisi *@. Cakarta7 A)B, 6;;@, p*!9'*@!.
26