Referat
TONSILITIS
Oleh : Syurlia Putri 1102011273
Pembimbing : dr. Budhy Pramono Sp.TT!"L# $."e% dr. Pu&i Sula%tri Sp.TT!"L Sp.TT!"L
T'()S "*P)NIT*R))N "LINI" TT RS'+ ,IL*(ON -)"'LT)S "*+O"T*R)N 'NI*RSIT)S /)RSI $*I 201
Kata Pengantar Puji syukur syukur saya panjatkan kehadirat kehadirat Tuhan Tuhan yang Maha Esa yang atas karuniakarunia Nya karena saya dapat menyusun referat Tonsilitis Tonsilitis ini sesuai tugas yang diberikan. eferat eferat ini saya susun sebagai prasyarat prasyarat ujian kepaniteraan kepaniteraan klinik T!T "#$ %ilegon. %ilegon. Tujua Tujuan n dari dari penyusun penyusunan an refera referatt ini adalah adalah untuk untuk memper mempermuda mudah h proses proses belaja belajarr kami kami dalam memahami definisi&gejala serta terapi dari tonsilitis. "aya menyadari bah'a referat ini masih jauh dari kesempurnaan& oleh karena itu saya mohon dengan sangat kritik dan saran yang membangun dari pemba(a& agar proses pembelajaran bagi kami selama kepaniteraan T!T dapat dimengerti dengan baik serta berguna untuk kami dimasa depan kelak. )khir kata& kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dokter spesialis T!T "#$ %ilegon yang telah membimbing dengan segala kekurangan yang kami punyai serta teman-teman koass yang telah membantu memberi masukan dalam dalam penul penulis isan an refe refera ratt ini. ini. "emog "emogaa Tuhan uhan yang yang Maha Maha Peng Pengas asih ih dan dan Penya Penyaya yang ng melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. )min
%ilegon& Mei *+,
Penyusun
Pendahuluan Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya& bagian organ tubuh yang berbentuk bulat lonjong melekat pada kanan dan kiri tenggorok. Terdapat ma(am tonsil yaitu tonsil faringal /adenoid0& tonsil palatina& dan tonsil 1ingual yang membentuk lingkaran yang disebut (in(in 2aldeyer. Tonsil terletak dalam sinus tonsilaris diantara kedua pilar fausium dan berasal dari in3aginasi hipoblas di tempat ini. Tonsillitis sendiri adalah inflamasi pada tonsila palatine yang disebabkan oleh infeki 3irus atau bakteri. "aat bakteri dan 3irus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut& tonsil berfungsi sebagai filter4penyaring menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih. !al ini akan memi(u sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang. Tetapi bila tonsil sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau 3irus tersebut maka akan timbul tonsillitis. $alam beberapa kasus ditemukan ma(am tonsillitis& yaitu tonsillitis akut& tonsillitis membranosa& dan tonsillitis kronis. Pada permulaan pertumbuhan tonsil& terjadi in3aginasi kantong brakial ke 55 ke dinding faring akibat pertumbuhan faring ke lateral. "elanjutnya terbentuk fosa tonsil pada bagian dorsal kantong tersebut& yang kemudian ditutupi epitel. 6agian yang mengalami in3aginasi akan membagi lagi dalam beberapa bagian& sehingga terjadi kripta. Kripta tumbuh pada bulan ke hingga ke kehidupan janin& berasal dari epitel permukaan. Pada bulan ke tumbuh limfosit di dekat epitel tersebut dan terjadi nodul pada bulan ke & yang akhirnya terbentuk jaringan ikat limfoid. Kapsul dan jaringan ikat lain tumbuh pada bulan ke 7 dan berasal dari mesenkim& dengan demikian terbentuklah massa jaringan tonsil.
Anatomi
%in(in 'aldeyer merupakan jaringan limfoid yang mengelilingi faring. 6agian terpentingnya adalah tonsil palatina dan tonsil faringeal /adenoid0. #nsur yang lain adalah tonsil lingual& gugus limfoid lateral faring dan kelenjar-kelenjar limfoid yang tersebar dalam fosa osenmuller& di ba'ah mukosa dinding posterior faring dan dekat orifisium tuba eusta(hius.
Ton%il Palatina
Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam fosa tonsil pada kedua sudut orofaring& dan dibatasi oleh pilar anterior /otot palatoglosus0 dan pilar posterior /otot palatofaringeus0. Tonsil berbentuk o3al dengan panjang *-7 (m& masingmasing tonsil mempunyai ,+-+ kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil. Tonsil tidak selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris& daerah yang kosong diatasnya dikenal sebagai fosa supratonsilar. Tonsil terletak di lateral orofaring. $ibatasi oleh:
1ateral8 m. konstriktor faring superior
)nterior 8 m. palatoglosus
Posterior 8 m. palatofaringeus
"uperior 8 palatum mole
5nferior 8 tonsil lingual
"e(ara mikroskopik tonsil terdiri atas komponen yaitu jaringan ikat& folikel germinati3um /merupakan sel limfoid0 dan jaringan interfolikel /terdiri dari jaringan limfoid0.
-o%a Ton%il
9osa tonsil atau sinus tonsil dibatasi oleh otot-otot orofaring& yaitu batas anterior adalah otot palatoglosus& batas lateral atau dinding luarnya adalah otot konstriktor faring superior. Pilar anterior mempunyai bentuk seperti kipas pada rongga mulut& mulai dari palatum mole dan berakhir di sisi lateral lidah. Pilar posterior adalah otot 3ertikal yang ke atas men(apai palatum mole& tuba eusta(hius dan dasar tengkorak dan ke arah ba'ah meluas hingga dinding lateral esofagus& sehingga pada tonsilektomi harus hati-hati agar pilar posterior tidak terluka. Pilar anterior dan pilar posterior bersatu di bagian atas pada palatum mole& ke arah ba'ah terpisah dan masuk ke jaringan di pangkal lidah dan dinding lateral faring.
"ap%ul Ton%il
6agian permukaan lateral tonsil ditutupi oleh suatu membran jaringan ikat& yang disebut kapsul. 2alaupun para pakar anatomi menyangkal adanya kapsul ini& tetapi para klinisi menyatakan bah'a kapsul adalah jaringan ikat putih yang menutupi 47 bagian tonsil.
Plia Trianulari%
$iantara pangkal lidah dan bagian anterior kutub ba'ah tonsil terdapat plika triangularis yang merupakan suatu struktur normal yang telah ada sejak masa embrio. "erabut ini dapat menjadi penyebab kesukaran saat pengangkatan tonsil dengan jerat. Komplikasi yang sering terjadi adalah terdapatnya sisa tonsil atau terpotongnya pangkal lidah.
Pendarahan
Tonsil mendapat pendarahan dari (abang-(abang ). karotis eksterna& yaitu ,0 ). maksilaris eksterna /). fasialis0 dengan (abangnya ). tonsilaris dan ). palatina asenden; *0 ). maksilaris interna dengan (abangnya ). palatina desenden; 0 ). lingualis dengan (abangnya ). lingualis dorsal; 0 ). faringeal asenden. Kutub ba'ah tonsil bagian anterior diperdarahi oleh ). lingualis dorsal dan bagian posterior oleh ). palatina asenden& diantara kedua daerah tersebut diperdarahi oleh ). tonsilaris. Kutub atas tonsil diperdarahi oleh ). faringeal asenden dan ). palatina desenden.
)liran etah enin
)liran getah bening dari daerah tonsil akan menuju rangkaian getah bening ser3ikal
profunda
/deep
jugular
node0
bagian
superior
di
ba'ah
M.
"ternokleidomastoideus& selanjutnya ke kelenjar toraks dan akhirnya menuju duktus torasikus. Tonsil hanya mempunyai pembuluh getah bening eferan sedangkan pembuluh getah bening aferen tidak ada.
Per%arafan
Tonsil bagian atas mendapat sensasi dari serabut saraf ke < melalui ganglion sfenopalatina dan bagian ba'ah dari saraf glosofaringeus.
Imunoloi Ton%il
Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfosit& +&,-+&*= dari keseluruhan limfosit tubuh pada orang de'asa. Proporsi limfosit 6 dan T pada tonsil adalah 7+=:7+=& sedangkan di darah 77->7=:,7-+=. Pada tonsil terdapat sistim imun kompleks yang terdiri atas sel M /sel membran0& makrofag& sel dendrit dan )P%s /antigen presenting cells0 yang berperan dalam proses transportasi antigen ke sel limfosit sehingga terjadi sintesis imunoglobulin spesifik. ?uga terdapat sel limfosit 6& limfosit T& sel plasma dan sel pemba'a 5g@. Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi dan proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi. Tonsil mempunyai * fungsi utama yaitu ,0 menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif; *0 sebagai organ utama produksi antibodi dan sensitisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik.
Ton%il -arineal 4)denoid5
)denoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. 1obus atau segmen tersebut tersusun teratur seperti suatu segmen terpisah dari sebuah (eruk dengan (elah atau kantong diantaranya. 1obus ini tersusun mengelilingi daerah yang lebih rendah di bagian tengah& dikenal sebagai bursa faringeus. )denoid tidak mempunyai kriptus. )denoid terletak di dinding belakang nasofaring. ?aringan adenoid di nasofaring terutama ditemukan pada dinding atas dan posterior& 'alaupun dapat meluas ke fosa osenmuller dan orifisium tuba eusta(hius. #kuran adenoid ber3ariasi pada masing-masing anak. Pada umumnya adenoid akan men(apai ukuran maksimal antara usia -> tahun kemudian akan mengalami regresi. +era&at Peme%aran Ton%il
T+
: Post tonsilektomi
T,
: Tonsil berada dalam fossa tonsil
T*
: Tonsil sudah mele'ati fossa tonsil tapi masih berada diantara garis khayal yang terbentuk antara fossa tonsil dan u3ula / Paramedian line 0
T
: Tonsil sudah mele'ati Paramedian line dan menyentuh u3ula
Tonsilitis )kut Definisi dan Etiologi
Tonsilitis akut adalah radang akut pada tonsil akibat infeksi kuman.Tonsillitis akut ini lebih disebabkan oleh kuman grup ) "treptokokus beta hemolitikus& pneumokokus& "treptokokus 3iridian dan "treptokokus piogenes.
Penularan penyakit ini terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel& kemudian bila kuman ini terkikis maka jaringan limfoid superfi(ial bereaksi& terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklea. "aat folikel mengalami peradangan& tonsil akan membengkak dan membentuk eksudat yang akan mengalir dalam saluran /kanal0 lalu keluar dan mengisi kripta yang terlihat sebagai kotoran putih atau ber(ak kuning. Kotoran ini disebut detritus. $etritus sendiri terdiri atas kumpulan leukosit polimorfonuklear& bakteri yang mati dan epitel tonsil yang terlepas. Tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Tonsilitis akut dengan detritus yang menyatu lalu membentuk kanal-kanal disebut tonsilitis lakunaris. $etritus dapat melebar dan membentuk membran semu /pseudomembran0 yang menutupi tonsil. )danya pseudomembran ini menjadi alasan utama tonsilitis akut didiagnosa banding dengan angina Plaut
Diagnosis
Penderita tonsilitis akut a'alnya mengeluh rasa kering di tenggorok. Kemudian berubah menjadi rasa nyeri di tenggorok dan rasa nyeri saat menelan. Makin lama rasa nyeri ini semakin bertambah nyeri sehingga anak menjadi tidak mau makan. Nyeri hebat ini dapat menyebar sebagai referred pain ke sendi-sendi dan telinga. Nyeri pada telinga /otalgia0 tersebut tersebar melalui ner3us glossofaringeus /5A0. Keluhan lainnya berupa demam yang suhunya dapat sangat tinggi sampai menimbulkan kejang pada bayi dan anak-anak. asa nyeri kepala& badan lesu dan nafsu makan berkurang sering menyertai pasien tonsilitis akut. "uara pasien terdengar seperti orang yang mulutnya penuh terisi makanan panas. Keadaan ini disebut plummy 3oi(e. Mulut berbau busuk /foetor eB ore0 dan ludah menumpuk dalam ka3um oris akibat nyeri telan yang hebat /ptialismus0. Pemeriksaan tonsilitis akut ditemukan tonsil yang udem& hiperemis dan terdapat detritus yang memenuhi permukaan tonsil baik berbentuk folikel& lakuna& atau pseudomembran. 5smus fausium tampak menyempit. Palatum mole& arkus anterior dan arkus posterior juga tampak udem dan hiperemis. Kelenjar submandibula yang terletak di belakang angulus mandibula terlihat membesar dan ada nyeri tekan.
Komplikasi
Meskipun jarang& tonsilitis akut dapat menimbulkan komplikasi lokal yaitu abses peritonsil& abses parafaring dan pada anak sering menimbulkan otitis media akut. Komplikasi lain yang bersifat sistemik dapat timbul terutama oleh kuman "treptokokus beta hemolitikus berupa sepsis dan infeksinya dapat tersebar ke organ lain seperti bronkus /bronkitis0& ginjal /nefritis akut C glomerulonefritis akut0& jantung /miokarditis C endokarditis0& sendi /artritis0 dan 3askuler /plebitis0.
Pemeriksaan
Tes Laboratorium Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri yang ada dalam tubuh pasien merupkan akteri gru )& karena grup ini disertai dengan demam reumatik& glomerulnefritis. Pemeriksaan penunjang Kultur dan uji resistensi bila diperlukan. Terapi
Tonsilitis akut pada dasarnya termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri /selflimiting disease0 terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh yang baik. Pasien dianjurkan istirahat dan makan makanan yang lunak. 6erikan pengobatan simtomatik berupa analgetik& antipiretik& dan obat kumur yang mengandung desinfektan. 6erikan antibiotik spektrum luas misalnya sulfonamid. )da yang menganjurkan pemberian antibiotik hanya pada pasien bayi dan orang tua.
TONSILITIS $*$BR)NOS) )da beberapa ma(am penyakit yang termasuk dalam tonsillitis membranosa beberapa diantaranya yaitu Tonsilitis difteri& Tonsilitis septi(& serta )ngina Plaut
TONSILITIS +I-T*RI Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah %oryneba(terium diphteriae yaitu suatu bakteri gram positis pleomorfik penghuni saluran pernapasan atas yang dapat menimbulkan abnormalitas toksik yang dapat mematikan bila terinfeksi bakteriofag.
Patofisiologi
6akteri masuk melalui mukosa lalu melekat serta berkembang biak pada permukaan mukosa saluran pernapasan atas dan mulai memproduksi toksin yang merembes ke sekeliling lalu selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh melalu pembuluh darah dan limfe. Toksin ini merupakan suatu protein yang mempunyai * fragmen yaitu aminoterminal sebagai fragmen ) dan fragmen 6& (arboByterminal yang disatukan melalui ikatan disulfide.
Manifestasi klinis
Tonsillitis difteri ini lebih sering terjadi pada anak-anak pada usia *-7 tahun. Penularan melalui udara& benda atau makanan uang terkontaminasai dengan masa in kubasi *-> hari. @ejala umum dari penyaki ini adalah terjadi kenaikan suhu subfebril& nyeri tnggorok& nyeri kepala& tidak nafsu makan& badan lemah& dan nadi lambat. @ejala lo(al berupa nyeri tenggorok& tonsil membengkak ditutupi ber(ak putih kotor makin lama makin meluas dan menyatu membentuk membran semu. Membran ini melekat erat pada dasar dan bila diangkat akan timbul pendarahan. ?ika menutupi laring akan menimbulkan serak dan stridor inspirasi& bila menghebat akan terjadi sesak nafas. 6ila infeksi tidak terbendung kelenjar limfa leher akan membengkak menyerupai leher sapi. @ejala eksotoksin akan menimbulkan kerusakan pada jantung berupa miokarditis sampai de(ompensation (ordis .
Komplikasi
1aryngitis difteri& miokarditis& kelumpuhan otot palatum mole& kelumpuhan otot mata& otot faring laring sehingga suara parau& kelumpuhan otot pernapasan& dan albuminuria.
Diagnosis
$iagnosis tonsillitis difteri harus dibuat berdasarkan pemeriksaan klinis karena penundaan pengobatan akan membahayakan ji'a penderita. Pemeriksaan preparat langsung diidentifikasi se(ara fluores(ent antibody te(hniDue yang memerlukan seorang ahli.
$iagnosis pasti dengan isolasi %& diphteriae dengan
pembiakan pada media 1offler dilanjutkan tes toksinogenesitas se(ara 3i3o dan 3itro. %ara P% /Polymerase %hain ea(tion0 dapat membantu menegakkan diagnosis tapi pemeriksaan ini mahal dan masih memerlukan penjagn lebih lanjut untuk menggunakan se(ara luas.
Pemeriksaan
Tes Laboratorium $ilakukan dengan (ara preparat langsung kuman/dari permukaan ba'ah membrane semu0. Medium transport yang dapat dipaki adalah agar Ma( (onkey atau1offler. Tes Schick /tes kerentanan terhadap diphteria0
Pengobatan
Tujuan dari pengobatan penderita diphtheria adalah menginakti3asi toksin yang belum terikat se(epatnya& men(egah dan mengusahakan agar penyulit yang terjadi minimal& mengeliminasi %.diphteria untuk men(egah penularan serta mengobati infeksi penyerta dan penyulit diphtheria. "e(ara umum dapat dilakukan dengan (ara istirahat selama kurang lebih * minggu serta pemberian (airan.
"e(ara khusus dapat dilakukakan dengan pemberian : ,. Antitoksin : serum anti diphtheria /)$"0&)nti difteri serum diberikan segera tanpa menunggu hasil kultur dengan dosis *+.+++-,++.+++ unit tergantung dari umur dan beratnya penyakit itu. *. Anti microbial : untuk menghentikan produksi toksin& yaitu penisilin prokain 7+.+++-,++.+++ K54664hariselama >-,+ hari& bila alergi diberikan eritromisin + mg4kg4hari. . Kortikosteroid : diberikan kepada penderita dengan gejala obstruksi saluran nafas bagian atas dan bila terdapat penyulit miokardiopati toksik.
Pencegahan
#ntuk men(egah penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan pada diri anak serta memberikan penyuluhan tentang penyakit ini pada anak-anak. "elain itu juga diberikan imunisasi yang terdiri dari imunisasi $PT dan pengobatan (arrier. Kekebalan aktif diperoleh dengan (ara inapparent infe(tion dan imunisasi dengan toksoid diphtheria. Kekebalan pasif diperoleh se(ara transplasental dari ibu yang kebal terhadap diphtheria /sampai bulan0 dan suntikan antitoksin /*- minggu0.
TONSILITIS S*PTI"
Penyebab dari tonsillitis ini adalah "treptokokus hemolitiku yang terdapat dala susu sapi sehingga dapat timbul epidemi(. Oleh karena itu perlu adanya pasteurisasi sebelum mengkonsumsi susu sapi tersebut.
)N(IN) PL)'T IN,*NT Etiologi Penyakit ini disebabkan karena kurangnya hygiene mulut& defisiensi 3itamin %
serta kuman spirilum dan basil fusi form.
Manifestasi klinis Penyakit ini biasanya ditandai dengan demam sampai o (el(ius& nuyeri
kepala& badan lemah& dan terkadang terdapat gangguan pen(ernaan. asa nyeri di mulut& hipersali3asi& gigi& dan gusi berdarah.
Pemeriksaan
Mukosa mulut dan faring hiperemis& tampak membrane putih keabuan di atas tonsil& u3ula& dinding faring& gusi serta prosesus al3eolaris& mulut berbau dan kelenjar submanibula membesar.
Pengobatan
Memperbaiki hygiene mulut& antibiotika spe(trum lebar selama , minggu& juga pemberian 3itamin % dan 6 kompleks.
P*N/)"IT "*L)IN)N +)R)
Tidak jarang tanda pertama leukimia akut& angina agranulositosis dan infeksi mononukleosis timbul di faring atau tonsil yang tertutup membran semu. Kadang-kadang terdapat perdarahan selaput lendir mulut dan faring dan pembesaran kelenjar submandibula. Leuimia aut
@ejala pertama sering berupa epistaksis& perdarahan di mukosa mulut& gusi dan di ba'ah kulit sehingga kulit tampak ber(ak kebiruan. Tonsil membengkak ditutupi membran semu tetapi tidak hiperemis dan rasa nyeri yang hebat di tenggorok. )nina aranulo%ito%i%
Penyebab ialah akibat kera(unan obat dari golongan amidopirin& sulfa& dan arsen. Pada pemeriksaan tampak ulkus di mukosa mulut dan faring dan di sekitar ulkus tampak gejala radang. #lkus ini juga dapat ditemukan di genitalia dan saluran (erna. Infe%i mononuleo%i%
Pada penyakit ini terjadi tonsilo faringitis ulsero membranosa bilateral. Membran semu yang menutupi ulkus mudah diangkat tanpa timbul perdarahan. Terdapat pembesaran kelenjar limfe leher ketiak dan regio inguinal. @ambaran darah khas yaitu terdapat leukosit mononukleosis dalam jumlah besar. Tanda khas yang lain ialah kesanggupan serum pasien untuk beraglutinasi terhadap sel darah merah domba / reaksi Paul 6unnel 0
TONSILITIS $*$BR)NOS) T'B*R"'LOS) Batasan
Tuberkulosis pada faring terdapat tiga bentuk&yaitu tuberkulosis milier akut&ulkus tuberkulosis kronik&lupus 3ulgaris Diagnosis dan patofisisolgi
,.Tuberkulosis milier akut •
manifestasi penyakit berhubungan dengan penyebaran mikroba atau kuman dalam aliran darah
•
di temukan erupsi tuberkel di daerah fausius&palatum mole&dasra lidah atau mukosa pipi.
•
permukaan timbul rasa tidak enak&bila erupsi meluas membentuk ulkus barulah timbul rasa sakit sekali dan disfagia
•
terdapat ke(endrungan untuk berdarah dan keluar air liur yang banyak serta tampak lendir kental melekat di daerah yang berulkus
•
keadaan umum penderita memburuk dan suhu badab meningkat
*.#lkus tuberkulosis kronik •
selalu berhubungan dengan tb( paru yang lanjut dengan sputum mengandung kuman tb(
•
terjadi ulserasi pada faring dan lidah biasanya ulkus terletak pada ujung lidah.ulkus mempunyai sifat dangkal&tepi tidak teratur dengan dasar yang bersih dan pertumbuhan yang lambat
•
ujung saraf masih utuh sehinnga timbul nyeri dengan gejala yang berhubungan dengan disfagia akut
.1upus 3ulgaris •
lokasi tersering di bagian depan septum nasi&kanka inferior&dapat menyebar ke muka atau faring
•
pada tenggorok mengenai palatum molle dan fausius jarang pada tonsil bentuk erupsi berupa Fapple jeli nodulesFber'arna abu-abu dan lebih padat.mukosa jadi keras dan molibilitas hilang dan nodul akan pe(ah
•
menyebabkan permukaan mukosa rusak dan tampak daerah granuler.
•
bila palatum durum terkena maka tulang akan terbuka&tetapi tulang tidak terkena proses penyakit
•
proses penyakit ini berlangsung kronik dengan ke(endrungan menyembuh di sebagian tempat.
TONSILITIS $*$BR)NOS) SI-ILIS Etiologi
Treponema palidum Diagnosis
sifilis primer
: 6ibir&mulut&tonsil&pipi.gambaran klinis berupa ulserasi
sifilis sekunder : 5nfektifG&minggu ke -H.sakit di tenggorok dan timbul ber(ak pada palatum "ifilis tersier
: Terbentuknya ulkus pada tonsil&faring&palatum
Terapi : pengobatan kausal dengan peni(illin
TONSILITIS P)+) $ONOLI)SIS#)"TINO$I"OSIS +)N BL)STO$I"OSIS Moniliasis
Etiolog i
: %andida albi(ans
$iagnosis
:,. 6iasanya dijumpai pd anak setelah mendpt terapi )6 lokal 4sistemik *. Penderita dapat tanpa gejala4hanya sedikit rasa tidak enak4nyeri
tenggorok
.@ambaran lokal berupa membran tipis yg multipel diatas mukosa faring& palatum& lidah C mulut. Membran ini dengan mudah dpt diangkat tanpa terjadi perdarahan. Terapi
:,.Nystatin lokal4sistemik *.Pengolesan larutan gentian 3iolet ,=
Aktinomikosis
$iagnosis
:,.?arang terjadi di faring *.@ambaran ulkus yg dalam dengan rongga berisi sema(am granul 6elerang .$itegakkan dgn adanya kultur koloni parasit yg terdapat di dlm granula belerang
Terapi
:Penisilin dosis tinggi& jangka panjang sampai * bulan sesudah sembuh se(ara klinis
Blastomikosis
$iagnosis
:,.?arang terjadi pada faring& tetapi mrpkn infeksi jamur yang serius. *.@ambaran pada faring berupa ulkus yang dangkal dan terbentuk jaringan granulasi.
Terapi
:,.1arutan )mphoteri(in , ml4 kali sehari dan larutan hrs kontak dengan lesi *."istemik : 6ila ditempat lain terdapat lesi.
TONSILITIS $*$BR)NOS) P)+) S")RL)TIN)# $ORBILI# ,),)R )IR Skarlatina
Etiologi : Penyebaran toksin yang dikeluarkan oleh kuman "treptokokus dari infeksi faring dan tonsil. $iagnosis : ,. )namnesis a. Masa inkubasi * 8 > hari 4 perjalanan penyakit mendadak. b. "uhu badan meningkat& badan sakit& mengigil disertai rasa sakit kepala dan muntah 8 muntah (.Tenggorik timbul rasa sakit dan K@6 regional membesar disertai rasa sakit.
*. Pemeriksaan : a. Pada stadium a'al faring hiperemis 4 pada tonsil terdapat pengelupasan ber'arna kuning yang mudah diangkat. b. 1idah mula* ditutupi oleh sema(am bulu kuning didaerah papil lidah / stra'berry dan %ream tongue 0 kemudaian menjadi str'abery tongue 4 raspberry setelah bulu hilang. Terapi : ,. Penderita hrs diisolasi *. Pengobatan dengan penisilin . Perlu tindakan operasi tonsil& adenoid& sinus paranasal& telinga yg tlh terinfeksi untuk &menghilangkan infeksi dan untuk men(egah terjadinya (arier. Morbili
Etiologi
:
$iagnosis
: ,.Timbul 'aktu epidemi dengan masa inkubasi ,+ 8 ,* hari *.Terutama pada anak dengan komplikasi pneumonia. .@ejala meliputi rinitis (atharalis& diare& muntah 8 muntah dan mungkin timbul laringitis
Pemeriksaan
: ,.Tampak mukosa pipi kemerahan dengan bintik Koplik yaitu ber(ak sebesar kepela paku ber'arna putih di daerah mukosa pipi& berhadapan dengan gigi molar ba'ah dan dikelilingi eritema. *."etelah 4 7 hari timbul gambaran kulit yang khas morbili / Morbiliform ash 0 dan bintik koplik menghilang. .Tampak faringitis memebranosa dan pada anak giIi buruk akan terjadi gangren mulut.
Terapi
:,. Perbaiki keadaan mulut. *. "imptomatik : antipiretik& sedatif& obat batuk
Cacar Air
$iagnosis : 1esi pada mukosa faring dan pipi berupa 3esikel Terapi
: )nalgetik& obat kumur
TON"515T5" KON5" Etiologi
bakteri penyebab tonsillitis kronis sama halnya dengan tonsillitis akut & namun terkadang bakteri berubah menjadi bakteri golongan @ram negatif. Faktor prediposisi
angsangan yang menahun dari rokok& beberapa jenis makanan& higine mulut yang buruk& pengaruh (ua(a& kelelahan fisik dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat.
Patofisiologi
Karena proses rang berulang maka epitel mukosa dan jarinagn limfoid terkikis& sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripti melebar. "e(ara klinik kripti ini tampak diisi oleh detritus.proses ini meluas sehingga menembus kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan disekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar limfa submandibula. Manisfetasi klinis
)danya keluhan pasien di tenggorokan seperti ada penghalang atau mengganjal& tenggorokan terasa kering& pernapasan berbau. "aat pemeriksaan ditemukan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata& kriptus membesar dan terisi oleh detritus.
Komplikasi
adang kronis tonsil dapat menimbulkan komplikasi kedaerah sekitarnya berupa rhinitis kronis& sinusitis atau otitis media se(ara perkontinuitatum. Komplikasi lebih jauh terjadi se(ara hematogen atau limfogen dan dapat timbul endokarditis& arthritis& miositis& nefritis& u3eitis& iridosiklitus& dermatitis& pruritus& urtikaria& dan furunkulosis. Pemeriksaan
Terapi a. Terapi mulut /terapi lokal0 ditujukan kepada hygiene mulut dengan berkumur atau obat isap. b. Terapi radikal dengan tonsilektomi bila terapi medikamentosa tidak berhasil. 9aktor penunjang Kultur dan uji resistensi kuman dari sedian apus tonsil.
@ambar tonsilitis kronis :
TONSIL*"TO$I Latar Belakang
Tonsilektomi merupakan prosedur yang paling sering dilakukan dalam sejarah operasi. Kontro3ersi mengenai tonsilektomi dilaporkan lebih banyak bila dibandingkan dengan prosedur operasi manapun. Konsensus umum yang beredar sekarang menyatakan bah'a tonsilektomi telah dilakukan dalam jumlah yang tidak tepat /seharusnya0 pada anak-anak pada tahun-tahun yang lalu. 6esarnya jumlah ini karena keyakinan para dokter dan orangtua tentang keuntungan tonsilektomi dan bukan berdasarkan bukti ilmiah atau studi klinis. Pada dekade terakhir& tonsilektomi tidak hanya dilakukan untuk tonsilitis berulang& namun juga untuk berbagai kondisi yang lebih luas termasuk kesulitan makan& kegagalan penambahan berat badan& o3erbite& tounge thrust& halitosis& mendengkur& gangguan bi(ara dan enuresis. "aat ini 'alau jumlah operasi tonsilektomi telah mengalami penurunan bermakna& namun masih menjadi operasi yang paling sering dilakukan. Pengeluaran pelayanan medik untuk prosedur ini diperkirakan adalah setengah triliun dolar pertahun.
Pada pertengahan abad yang lalu& mulai terdapat pergeseran dari hampir tidak adanya kriteria yang jelas untuk melakukan tonsilektomi menuju kriteria yang lebih tegas dan jelas. "elama ini telah dikembangkan berbagai studi untuk menyusun indikasi formal yang ternyata menghasilkan perseteruan berbagai pihak terkait. $alam penyusunannya ditemukan kesulitan untuk memprediksi kemungkinan infeksi di kemudian hari sehingga dianjurkan terapi dilakukan dengan pendekatan personal dan tidak berdasarkan peraturan yang kaku. )meri(an )(ademy of Otolaryngology-!ead and Ne(k "urgery telah mengeluarkan rekomendasi resmi mengenai tindakan tonsilektomi yang merupakan kesepakatan para ahli. "aat ini& selain hasil analisa klinis& isu di bidang ekonomi mulai mun(ul dalam pertimbangan pemilihan suatu tindakan& karena mulai mun(ulnya aturan yang ketat dalam pembayaran pelayanan kesehatan oleh pembayar pihak ketiga. Pembayar pihak ketiga mensyaratkan adanya indikasi yang jelas dan terdokumentasi sebelum suatu prosedur dilakukan. "elain itu& beberapa pembayar pihak ketiga juga mensyaratkan adanya se(ond opinion. 2alaupun fenomena ini tidak membatalkan operasi yang telah disepakati pasien /orangtua0 dan dokter& namun ternyata dapat membantu dalam proses seleksi operasi tonsilektomi sehingga benar-benar dilakukan untuk kandidat yang tepat. Tonsilektomi telah dilakukan oleh dokter T!T& dokter bedah umum& dokter umum dan dokter keluarga selama lebih dari 7+ tahun terakhir. Namun& dalam + tahun terakhir& kebutuhan akan adanya standarisasi teknik operasi menyebabkan pergeseran pola praktek operasi tonsilektomi. "aat ini di )merika "erikat tonsilektomi se(ara ekslusif dilakukan oleh dokter T!T. Tingkat komplikasi& seperti perdarahan pas(aoperasi berkisar antara +&,-H&,= dari jumlah kasus. Kematian pada operasi sangat jarang. Kematian dapat terjadi akibat komplikasi bedah maupun anestesi. Tantangan terbesar selain operasinya sendiri adalah pengambilan keputusan dan teknik yang dilakukan dalam pelaksanaannya
Definisi Tonsilektomi
Tonsilektomi didefinisikan sebagai operasi pengangkatan seluruh tonsil palatina. Tonsiloadenoidektomi adalah pengangkatan tonsil palatina dan jaringan limfoid di nasofaring yang dikenal sebagai adenoid atau tonsil faringeal.
Epidemiologi Tonsilektomi merupakan prosedur operasi yang praktis dan aman& namun hal ini
bukan berarti tonsilektomi merupakan operasi minor karena tetap memerlukan keterampilan dan ketelitian yang tinggi dari operator dalam pelaksanaannya. $i )" karena kekha'atiran komplikasi& tonsilektomi digolongkan pada operasi mayor. $i 5ndonesia& tonsilektomi digolongkan pada operasi sedang karena durasi operasi pendek dan teknik tidak sulit. $i 5ndonesia& data nasional mengenai jumlah operasi tonsilektomi atau tonsiloadenoidektomi belum ada. Namun& data yang didapatkan dari "#PN%M selama 7 tahun terakhir /,-*++0 menunjukkan ke(enderungan penurunan jumlah operasi tonsilektomi. 9enomena ini juga terlihat pada jumlah operasi tonsiloadenoidektomi dengan pun(ak kenaikan pada tahun kedua /*>7 kasus0 dan terus menurun sampai tahun *++ /,7* kasus0.,+ "edangkan data dari rumah sakit 9atma'ati dalam tahun terakhir /*++*-*++0 menunjukkan ke(enderungan kenaikan jumlah operasi tonsilektomi dan penurunan jumlah operasi tonsiloadenoidektomi.
ndikasi Tonsilektomi
5ndikasi tonsilektomi dulu dan sekarang tidak berbeda& namun terdapat perbedaan prioritas relatif dalam menentukan indikasi tonsilektomi pada saat ini. $ulu tonsilektomi diindikasikan untuk terapi tonsilitis kronik dan berulang. "aat ini& indikasi yang lebih utama adalah obstruksi saluran napas dan hipertrofi tonsil. #ntuk keadaan emergen(y seperti adanya obstruksi saluran napas& indikasi tonsilektomi sudah tidak diperdebatkan lagi /indikasi absolut0. Namun& indikasi relatif tonsilektomi pada keadaan non emergen(y dan perlunya batasan usia pada keadaan ini masih menjadi perdebatan. "ebuah kepustakaan menyebutkan bah'a usia tidak menentukan boleh tidaknya dilakukan tonsilektomi.
ndikasi Absol!t
a. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas& disfagia berat& gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner b. )bses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase (. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam d. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi ndikasi "elatif
a. Terjadi episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat b. !alitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis (. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik J-laktamase resisten d. Pada keadaan tertentu seperti pada abses peritonsilar /uinsy0& tonsilektomi dapat dilaksanakan bersamaan dengan insisi abses. e. "aat mempertimbangkan tonsilektomi untuk pasien de'asa harus dibedakan apakah mereka mutlak memerlukan operasi tersebut atau hanya sebagai kandidat. $ugaan keganasan dan obstruksi saluran nafas merupakan indikasi absolut untuk tonsilektomi. Tetapi hanya sedikit tonsilektomi pada de'asa yang dilakukan atas indikasi tersebut& kebanyakan karena infeksi kronik. )kan tetapi semua bentuk tonsilitis kronik tidak sama& gejala dapat sangat sederhana seperti halitosis& debris kriptus dari tonsil /L(rypti( tonsillitisF0 dan pada keadaan yang lebih berat dapat timbul gejala seperti nyeri telinga dan nyeri atau rasa tidak enak di tenggorok yang menetap. 5ndikasi tonsilektomi mungkin dapat berdasarkan terdapat dan beratnya satu atau lebih dari gejala tersebut dan pasien seperti ini harus dipertimbangkan sebagai kandidat untuk tonsilektomi karena gejala tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup 'alaupun tidak mengan(am nya'a. f. Kontraindikasi g. Terdapat beberapa keadaan yang disebutkan sebagai kontraindikasi& namun bila sebelumnya dapat diatasi& operasi dapat dilaksanakan dengan tetap memperhitungkan imbang Lmanfaat dan risikoF. Keadaan tersebut adalah:H
h. @angguan perdarahan i.
isiko anestesi yang besar atau penyakit berat
j.
)nemia
k. 5nfeksi akut yang berat
Pencegahan
a. "ering (u(i tangan adalah (ara terbaik untuk men(egah terjadinya berbagai jenis infeksi& termasuk juga tonsilitis. "eringlah (u(i tangan anda& dan beri dorongan pada anak-anak anda untuk melakukan hal yang sama. b. 6ila anda menggunakan sabun dan air: 6asahi tangan anda dengan air hangat yang mengalir dan gunakan sabun (air atau sabun batangan yang bersih. @osok hingga berbusa.@osok dengan kuat selama setidaknya ,7 detik. )jarkan pada anak-anak anda untuk men(u(i tangannya selama mereka menyanyi lagu )6"& Lo'& o'& o' our 6oatF atau L"elamat ulang tahunF hingga selesai.@osok semua permukaan tangan& termasuk bagian belakang tangan& pergelangan tangan& diantara jari-jari dan diba'ah kuku jari anda. (. 6ilas dengan bersih. d. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk yang bersih. e. @unakan handuk tersebut untuk mematikan keran air.
f. 6ila sabun dan air tidak tersedia& gunakan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol. Tuang sekitar sendok teh bahan pembersih tersebut ke tangan anda. @osok-gosok kedua tangan anda& sehingga (airan pembersih tersebut melumuri permukaan tangan anda& hingga (airan tersebut kering. g. Pen(egahan lain yang menggunakan logika juga dapat digunakan. Pada saat batuk atau bersin gunakan tisu atau lengan anda. ?angan menggunakan gelas minum dan peralatan makan untuk bersama-sama. !indari berada dekat dengan orang yang sedang sakit. %ari tempat penitipan anak yang mempraktekkan kebijakan soal kebersihan dan meminta agar anak-anak yang sakit tetap berada di rumah.
Pera#atan sendiri
"akit tenggorokan dapat membuat anda menderita sekali. Tip-tip berikut ini mungkin dapat membantu. •
Minum lebih banyak (airan. %airan yang hangatseperti sup& kaldu adalah pilihan yang baik.
•
6erkumur dengan air garam yang hangat. %ampur sendok the garam dengan H ons /sekitar +ml0 air hangat& kumur-kumur kemudian buang air tersebut.
•
@unakan madu dan jeruk. )duk madu dan jeruk sesuai selera dalam gelas yang berisi air hangat. 6iarkan sebentar hingga dinginnya sesuai dengan suhu ruangan sebelum anda minum. Madu akan melapisi dan meringankan tenggorokan anda yang sakit& sedangkan jeruk akan mengurangi lendir yang terjadi. %atatan: ?angan gunakan madu atau sirup jagung dalam minuman untuk anak-anak berusia kurang dari , tahun.
•
Menghisap permen pelega tenggorokan atau permen yang keras. Tindakan ini akan mendorong produksi air liur& yang akan membasahi dan membersihka tenggorokan anda.
•
Melembabkan udara disekitar anda. Menambah kelembaban udara disekitar anda dapat mengurangi iritasi pada tenggorokan yang anda rasakan dan membuat anda lebih mudah untuk jatuh tertidur. akinkan anda mengganti air yang ada pada alat pelembab udara setiap hari dan membersihkan alat tersebut setidaknya setiap tiga hari sekali untuk membantu men(egah tumbuhnya bakteri dan jamur.
•
!indari asap rokok dan polutan udara lainnya. )sap rokok dapat meneyebabkan iritasi pada tenggorokan yang sakit.
•
5stirahatkan suara anda. 6erbi(ara dapat menyebabkan iritasi tenggorokan yang lebih parah dan menyebabkan hilangnya suara anda untuk sementara 'aktu /laryngitis0.
+)-T)R P'ST)")
6uku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher&fakultas kedokteran uni3ersitas indonesia edisi ke lima.$r.!.Efiatyarsyad soepardi "pT!T&Prof.$r.!.Nurbuati iskandar "pT!T.
6oies fundamentals of otolaryngology&teBt book or ear&nose and throats desease th edision.
'''.goggle.(om ear&nose and trhoats desease.6alenger ?? desease of the oropharnyk.
'''.emedi(ine.(om tonsilitis& Prof.$r franklin junior M$&*++> may&(enter unit otorhinolaryngology head and ne(k surgery ,7th edision.
'''.goggle.(om Tonsilektomi$ !atmansjah 6agian 5lmu Penyakit Telinga& !idung dan Tenggorokan umah "akit #mum $aerah ?ayapura& ?ayapura.
'''.goggle.(om TON"51EKTOM5 2rited by: $r. )r'ansyah 2anri /*++>0 Edited by: !arry 2ahyudhy #tama& ".Ked $edi(ated to: $r. !. !anafi ainuddin&
"pT!T-K1
$EP)TEMEN
TE15N@)&
!5$#N@
$)N
TEN@@OOK 9)K#1T)" KE$OKTE)N #N5
'''.yahoo.(om all about ear&nose and throats desease on tonsilitis.$r kumar Phd.#ni3ersity of (hamberlainK&india (enter of hospital ear&nose and throats.