LAPORAN PNDAHULUAN TONSILITIS KRONIS
A. Defi Defini nissi Tonsilitis adalah radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A
Streptococcus beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain atau oleh infeksi virus. (Hembing, 2!". Tonsiliti nsilitiss adalah adalah suatu suatu perada peradanga ngan n pada pada hasil hasil tonsil tonsil (amand (amandel", el", yang yang sangat sering ditemukan, terutama pada anak#anak. (Sriyono, 2$". Tonsili nsiliti tiss %ron %ronik ik adal adalah ah tons tonsil ilit itis is akib akibat at dari dari pera perada dang ngan an,, fakto faktor r predisposisi & rangsangan kronik (rokok dan makanan", pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan hygien mulut yang tidak baik'buruk. Tonsiliti nsilitiss kronik kronik merupa merupakan kan hasil hasil dari dari seranga serangan n tonsil tonsilliti litiss akut akut yang yang berulang. Tonsil Tonsil tidak mampu untuk mengalami resolusi lengkap dari suatu serangan akut kripta mempertahankan bahan purulenta dan kelenjar regional tetap membesar membesar akhirnya akhirnya tonsil memperlihatkan memperlihatkan pembesaran pembesaran permanen permanen dan gambaran gambaran karet busa, bentuk jaringan fibrosa, mencegah pelepasan bahan infeksi (Sacharin, .). *++". B. Etiologi
-enye -enyebab bab tonsill tonsilliti itiss kronik kronik sama sama dengan dengan tonsill tonsilliti itiss akut akut yaitu yaitu kuman kuman golongan golongan atreptococcu atreptococcuss hemolyticu hemolyticuss viridans viridans dan streptococcu streptococcuss pyogenes, pyogenes, tetapi kadang#kadang kuman berubah menjadi kuman golongan gram negatif. aktor aktor predis predispos posisi isi timbul timbulny nyaa radang radang kronik kronik ini ialah ialah yang yang menahu menahun n (misaln (misalnya ya / makana makanan", n", pengar pengaruh uh cuaca, cuaca, pengob pengobata atan n radang radang akut akut yang yang tidak tidak adekuat, serta hygiene yang buruk.
0tiologi menurut )ansjoer (2*" etiologi tonslitis adalah sebagai berikut 1. Str Strept eptoko okokus kus Bet Bet He!ol He!oliti itikus kus 1
Streptokokus beta hemolitikus adalah bakteri gram positif yang dapat berkembang biak ditenggorokan yang sehat dan bisa menyebabkan infeksi saluran nafas akut. ". Str Strept eptoko okokus kus P#ogen P#ogenes esis is Streptokok Streptokokus us pyogenesi pyogenesiss adalah bakteri gram positif bentuk bentuk bundar bundar yang ang tumb tumbuh uh dala dalam m rant rantai ai panj panjan ang g dan dan meny enyebab ebabka kan n infe infeks ksii strepto streptokok kokus us group group A. Strept Streptoko okokus kus -yog -yogenes enesis is adalah adalah penye penyebab bab banyak penyakit penting pada manusia berkisar dari infeksi khasnya bermula ditenggorakan dan kulit. $. Str Strept eptoko okokus kus %iri& iri&ns ns Streptokok Streptokokus us viridans viridans adalah kelompok besar bakteri bakteri streptokok streptokokus us komensal yang baik a#hemolitik, menghasilkan 1arna hijau pekat agar darah. iridans memiliki kemampuan yang unik sintesis dekstran dari glukosa yang memungkinkan mereka mematuhi agregat fibrin#platelet dikatup jantung yang rusak. '. %irus irus Infl Influe uen( n( irus irus influen3a adalah virus 4A dari famili 5rthomy6o viridae (virus influen3a". irus ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin pada manusia gejala umum yang terjadi yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat. 7alam kasus yang buruk influen3a juga dapat menyebabkan terjadinya ter jadinya pneumonia. ). Anto Anto!i !i &n fisio fisiolog logii tonsil tonsil Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori.
8incin 8incin 9aldey 9aldeyer er merupakan merupakan jaringan limfoid limfoid yang membentuk membentuk lingkaran lingkaran
di
faring yang terdiri dari tonsil palatina, tonsil faringeal (adenoid", tonsil lingual, dan tonsil tuba eustachius.
2
:ambar * anatomi tonsil 1. Tonsil pltin Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di
dalam fosa tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior (otot palatoglosus" dan pilar posterior (otot palatofaringeus". Tonsil berbentuk oval dengan panjang 2#; cm, masing#masing tonsil mempunyai *# kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil. Tonsil tidak selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal sebagai fosa supratonsilar. Tonsil terletak di lateral orofaring. 7ibatasi oleh/ #
nferior = tonsil lingual -ermukaan tonsil palatina ditutupi epitel berlapis gepeng yang juga melapisi invaginasi atau kript i tonsila. ?anyak limfanodulus terletak di ba1ah jaringan ikat dan tersebar sepanjang kriptus.
4oduli
sering
saling
menyatu
dan
umumnya
memperlihatkan pusat germinal *os Tonsil
osa tonsil dibatasi oleh otot#otot orofaring, yaitu batas anterior adalah otot palatoglosus, batas posterior adalah otot palatofaringeus dan batas lateral atau dinding luarnya adalah otot konstriktor faring superior. ?erla1anan dengan dinding otot yang tipis ini, pada bagian luar dinding faring terdapat nervus ke >@ yaitu nervus glosofaringeal.
3
Pen&r+n
Tonsil mendapat pendarahan dari cabang#cabang
arteri
karotis
eksterna, yaitu *" arteri maksilaris eksterna (arteri fasialis" dengan cabangnya arteri tonsilaris dan arteri palatina asenden& 2" arteri maksilaris interna dengan cabangnya arteri palatina desenden& " arteri lingualis dengan cabangnya arteri lingualis dorsal& !" arteri faringeal asenden. %utub ba1ah tonsil bagian anterior diperdarahi oleh arteri lingualis dorsal dan bagian posterior oleh arteri palatina asenden, diantara kedua daerah tersebut diperdarahi oleh
arteri
tonsilaris. %utub atas tonsil diperdarahi oleh arteri faringeal asenden dan
arteri
palatina desenden. ena#vena dari tonsil membentuk
pleksus yang bergabung dengan pleksus dari faring.
Aliran balik
melalui pleksus vena di sekitar kapsul tonsil, vena lidah dan pleksus faringeal. Alirn get+ ,ening
Aliran getah bening dari daerah tonsil akan menuju rangkaian getah bening servikal profunda (deep jugular node" bagian superior di ba1ah muskulus sternokleidomastoideus, selanjutnya ke kelenjar toraks dan
akhirnya
menuju duktus torasikus. Tonsil hanya
mempunyai pembuluh getah bening eferan sedangkan pembuluh getah bening aferen tidak ada. Persrfn
Tonsil bagian ba1ah mendapat sensasi dari cabang serabut saraf ke >@ (nervus glosofaringeal" dan juga dari cabang desenden lesser palatine nerves. I!unologi Tonsil
Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfosit.
Sedangkan limfosit T pada tonsil adalah ! dan lagi adalah sel plasma yang matang (9iatrak ?B, 2;". mmunoglobulin (>g:, >gA, >g), >g7", komponen komplemen, interferon, liso3im dan sitokin berakumulasi di jaringan tonsilar (0ibling 70, 2". Sel limfoid yang immunoreaktif pada tonsil dijumpai pada ! area
yaitu epitel sel ret ikular, area
ekstrafolikular, mantle 3one pada folikel limfoid dan pusat germinal pada folikel limfoid. Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi dan proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi. Tonsil mempunyai 2 fungsi utama yaitu *" menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif& 2" sebagai organ utama produksi antibodi dan sensit isasi sel limfosit T dengan antigen spesifik. ". Tonsil fringel Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari
jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil.
tersusun mengelilingi daerah yang lebih rendah di bagian tengah, dikenal sebagai bursa faringeus. Adenoid tidak mempunyai kriptus. Adenoid terletak di dinding belakang nasofaring. Baringan adenoid di nasofaring terutama ditemukan pada dinding atas dan posterior, 1alaupun dapat meluas ke fosa osenmuller dan orifisium tuba eustachius. Ckuran adenoid bervariasi pada masing#masing anak. -ada umumnya adenoid akan mencapai ukuran maksimal antara usia #D tahun kemudian akan mengalami regresi. . Tonsil lingual Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh ligamentum glosoepiglotika.
7i garis tengah, di sebelah anterior
massa ini terdapat foramen sekum pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk oleh papilla sirkumvalata 5
D. Ptofisiologi &n ptofloTonsilitis menurut 4urbaiti (2*" terjadi karena bakteri dan virus masuk
ke dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limpa ke tonsil. Adanya bakteri virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara. >nfeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya eksudat ber1arna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri menelan, demam tinggi, bau mulut serta otalgia yaitu nyeri yang menjalar ke telinga. -at1ay Tonsilitis berulang
0pitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis
-roses penyembuhan limfoid
8icatrik
Tonsilitis kronik
Hipertropi E cicatrik
mengkerut dan hiperemis
-erubahan fisik
-elebaran kripta
timbul lekukan
Tonsil membesar E
tonsil tetap kecil
-engangkatan jaringan
%urang pengtahuan
tonsilektomi 6
adenopati reginal Takut akan di operasi nyeri menelan
luka insisi
4yeri
Ansietas
)% 4yeri akut
)% / :g )enelan
)% / isiko perdarahan
)% / 4yer akut
E. nifestsi klinik
)enurut )egantara, >mam (2$" gejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin parah jika penderita menelan" nyeri seringkali dirasakan ditelinga (karena tenggorokan dan telinga memiliki persyarafan yang sama". Adapun gejala lainnya / *. 7emam 2. Sakit kepala . )untah Adapun menurut Hembing, (2!" adalah sebagai berikut / *. 7imulai dengan sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan, kadang#kadang muntah. 2. Tonsil bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala dan sakit pada telinga. . -ada tonsilitis dapat mengakibatkan kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil. *. Pe!eriksn Penun/ng •
%ultur dan uji resistensi bila perlu.
•
%ultur dan uji resistensi kuman dari sediaan apus tonsil.
0. Pentlksnn !e&is &n keper-tn 7
•
-enatalaksanaan medis -enatalaksanaan menurut ?runnes dan Suddart (2*", tujuan dari penatalaksanaan tonsilitis adalah untuk membunuh kuman atau bakteri yang menyerang tonsil dengan obat antibiotik diantaranya yaitu / *. Antibiotik baik injeksi maupun otot seperti cefota6im, penisilin, amoksilin, eritromisin dan lain#lain. 2. Antiperetik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen. . Apabila penyakit tonsil sudah kronis harus dilakukan tindakan operatif (tonsilektomi" karena penyakit tonsilitis yang sudah kronis akan terjadinya pembesaran pada tonsil sehingga dapat mengakibatkan sesak nafas karena jalan nafas yang tidak efektif sehingga harus dilakukan tindakan tonsilektomi.
•
-enatalaksanaan kepera1atan *. Anjurkan pasien untuk makan dan minum $ jam setelah oprasi. 2. Cntuk sementara hindari makanan yang berminyak, manis, pedas, dan lainnya yang dapat mengiritasi tenggorokan . )emantau tanda#tanda pendarahan. !. istirahat yang cukup. ;. )ena1arkan makan seperti es cream dingin dan hindari jus jeruk. $. )engatasi ketidak nyamanan pada tenggorokan dengan ( komprs es " bila mau. D. pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien. F. )enghindari pasien untuk menghindari latihan berlbihan, batuk, bersin, berdahak dan menyisi hidung segera selama *#2 minggu.
8
H. Asu+n keper-tn Teoritis 2 1. Pengk/in . I&entits Psien >dentitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama,
suku, pekerjaan, dan diagnosa medis. ,. Ri-#t Kese+tn i. %eluhan utama sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll ii. i1ayat
penyakit
sekarang
/
serangan,
karakteristik,
insiden,
perkembangan, efek terapi dll. iii. i1ayat kesehatan masa lalu #
i1ayat imunisasi
#
-enyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, >S-A, otitis media "
#
i1ayat hospitalisasi
#
i1ayat alergi
3. Pe!eriksn fisik i. %eadaan umum
usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda = tanda vital dll ii.
-emeriksaan persistem ( ?*#?$ " #
?* (?reathing" / -embesaran tonsil , kesulitan bernafas dan batuk.
#
?2 (?lood" / Takikardia, hiperfentilasi (respons terhadap aktivitas".
#
? (?rain" / depresi, gelisah, sakit tenggorokan kronis, penyebaran nyeri ke telinga, nyeri pada daerah tenggorokan saat digunakan untuk menelan, nyeri tekan pada daerah sub mandibula dan demam. 9
#
?! (?leader" / -erubahan pola berkemih dan 1arna urine pekat.
#
?;(?o1el" / %esulitan menelan, anoreksia, membran mukosa kering dan mual.
#
?$ (?one" / kelemahan, Turgor kulit jelek dan pucat.
iii. Ckuran besarnya tonsil dinyatakan dengan / # T / bila sudah dioperasi # T* / ukuran yang normal ada # T2 / pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah # T / pembesaran mencapai garis tengah # T! / pembesaran mele1ati garis tengah
4utrisi sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makan dan minum, turgor kurang
aktifitas ' istirahat tampak lemah, letargi, iritabel, malaise
keamanan ' kenyamanan kecemasan anak terhadap hospitalisasi
iv. -emeriksaan penunjang
". Anlis &t
#
-re 5perasi'tonsilektomi
7ata
0tiologi
10
)asalah %epera1atan
• •
7S = 75 =
Tonsilitis kronik
4yeri akut
Hipertropi E cicatrik
-elebaran kripta
Tonsil membesar E-engangkatan jaringan
adenopati reginal
nyeri menelan • •
7S # 75 =
Tonsilitis kronik
:g )enelan
Hipertropi E cicatrik
-elebaran kripta
Tonsil membesar E-engangkatan jaringan
• •
7S = 75 =
Ansietas adenopati reginal
nyeri menelan
11
Tonsil membesar E -engangkatan jaringan
-erubahan fisik
%urang pengetahuan
Takut akan di operasi
Ansieta
#
-ost operasi' tonsilektomi
• •
7ata 7S = 75 =
0tiologi Tonsilitis kronik
mengkerut dan hiperemis
timbul lekukan
12
)asalah %epera1atan isiko perdarahan
tonsil tetap kecil
tonsilektomi
luka insisi • •
Tonsilitis kronik
7S = 75 =
mengkerut dan hiperemis
timbul lekukan
tonsil tetap kecil
Tonsilektomi
4yeri
$. sl+ keper-tn Priorits 2
#
-re operasi'tonsilektomi a. 4yeri akut b. :angguan menelan c. Ansietas
#
-ost operasi'tonsilektomi
13
4yeri akut
a. 4yeri akut b. isiko perdarahan '. Disgnos keper-tn
#
-re operasi'tonsilektomi a. 4yeri akut b'd agen cidera fisik ( tonsillitis kronis " b. :angguan menelan b'd obsruksi mekanis ( pembesaran tonsil " c. Ansietas b'd ancaman pada satatu kesehatan
#
-ost operasi'tonsilektomi a. 4yeri akut b'd agen cidera fisik ( tonsilektomi " b. isiko perdarahan
4. Nursing )re Pln N)P 2 ter&iri &ri tu/un5Out3o!e NO) 2 &n inter6ensi NI) 2
#
-re operasi
4o. 7iagnosa
Tujuan ( 458 "
>ntervensi ( 4>8 "
NO) 7
NI) 7
kepra1atan *.
4yeri akut b'd agen cidera fisik (tonsillitis kronis "
-ain
-ain control,
14
)onitor vital sign
pengkajian
nyeri 8omf
ort level
Pin nge!ent
secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik,
kualitas
dan
faktor
presipitasi
Kriteri Hsil 7
)amp u
mampu
%aji
kultur
yang
mempengaruhi
respon
nyeri
tehnik nonfarmakologi
%ontrol lingkungan yang dapat
untuk
nyeri
mengurangi
seperti
suhu
pencahayaan
dan kebisingan )elap
orkan
mempengaruhi
ruangan,
mencari
bantuan"
%urangi
faktor
presipitasi nyeri
bah1a
nyeri berkurang
%aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
dengan
intervensi
menggunakan
manajemen
Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti
nyeri
rileksasi,
)amp u
mengetahui
pengalaman nyeri pasien
menggunakan
nyeri,
terapeutik
untuk
(tahu
penyebab nyeri,
teknik
komunikasi
mengontrol
nyeri
:unakan
(skala,
frekuensi
dan
tanda nyeri"
Tingkatkan istirahat
%olaborasi dengan doktr dalam
nyeri berkurang
pemberian
analgetik
rasa
untuk
mengurangi nyeri
nyaman setelah
15
keefektifan
)eny atakan
0valuasi kontrol nyeri
intensitas,
nafas
dalam.
mengenali
nyeri
tarik
%olaborasikan
dengan
vital
Tanda
dokter jika ada keluhan
dalam
dan tindakan nyeri tidak berhasil
rentang normal
Anlgesi3 A&!inistrtion
8ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
8ek ri1ayat alergi
Tentukan
lokasi,
karakteristik, dan
kualitas,
derajat
nyeri
sebelum pemberian obat
?erikan analgesik tepat 1aktu
terutama
saat
nyeri hebat
0valuasi analgesik,
efektivitas tanda
gejala (efek samping"
16
dan
2.
:angguan menelan
b'd
obsruksi mekanis (
pembesaran
tonsil "
NI) 7
NO)7
-encegahan
aspirasi
refleks
Status menelan
muntah,
kriteri +sil7
batuk,
refleks dan
kemampuan menelan
)enunjukkan
?antu
pasien
untuk
kemampuan
mengatur posisi kepala
menelan
fleksi ke depan untuk
)enunjukkan
menyiapkan makanan
kemampuan
%aji tingkat kesadaran,
%olaborasi dengan ahli
mengosongkan
gi3i
rongga mulut
yang mudah ditelan
tentang
makanan
)enunjukkan kenyamanan dengan menelan
.
Ansietas
-eningkatan
upaya menelan 458 /
An6iety self#
control An6iety level 8oping
458 / An6iety reduction •
:unakan pendekatan yang
•
menen 7orong pasien untuk
Kriteri Hsil 7
%oping pasien
adaptif ital sign dalam
batas norma Tampak rileks
mengungkapkan pikiran •
•
dan perasaan. 7engarkan dengan penuh perhatian ?erikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untu bicara.
17
#
-ost oprerasi'tonsilektomi
4o. 7iagnosa
Tujuan ( 458 "
>ntervensi ( 4>8 "
NO) 7
NI) 7
kepra1atan *.
4yeri
akut
b'd
agen cidera fisik ( tonsilektomi "
-ain
-ain
Pin nge!ent
)onitor vital sign
control,
nyeri
8omf
Kriteri Hsil 7
)amp
untuk
teknik
bah1a
kultur
yang
mempengaruhi
respon
%ontrol lingkungan yang mempengaruhi seperti
menggunakan manajemen
suhu
pencahayaan
dan kebisingan
%urangi
faktor
presipitasi nyeri
nyeri berkurang dengan
terapeutik mengetahui
ruangan, )elap
18
%aji
nyeri
bantuan"
orkan
:unakan
dapat
mencari
faktor
nyeri
mengurangi nyeri,
dan
pengalaman nyeri pasien
tehnik nonfarmakologi
kualitas
untuk
penyebab nyeri,
menggunakan
karakteristik,
komunikasi
(tahu
mampu
lokasi,
presipitasi
mengontrol
nyeri
secara
komprehensif termasuk
ort level
u
pengkajian
%aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
nyeri
)amp u
non farmakologi seperti
mengenali
nyeri
rileksasi,
(skala,
frekuensi
dan
tanda nyeri"
)eny atakan
tarik
nafas
dalam.
intensitas,
Ajarkan tentang teknik
0valuasi
keefektifan
kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
%olaborasi dengan doktr
rasa
dalam
pemberian
nyaman setelah
analgetik
nyeri berkurang
mengurangi nyeri
Tanda vital
dalam
untuk
%olaborasikan
dengan
dokter jika ada keluhan
rentang normal
dan tindakan nyeri tidak berhasil Anlgesi3 A&!inistrtion
8ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
8ek ri1ayat alergi
Tentukan
lokasi,
karakteristik, dan
kualitas,
derajat
nyeri
sebelum pemberian obat
?erikan analgesik tepat 1aktu
terutama
saat
nyeri hebat
0valuasi analgesik,
efektivitas tanda
gejala (efek samping" 19
dan
2.
isiko perdarahan
458
4>8
?lood
lose
severity
tanda perddarahan
?lood koagulation
)onitor vital sign
>dentifikasi penyebab
%riterial hasil /
pendarahan
Tidak
ada
hematuria
dan
%ehilanngan
Tekanan
darah
dalam
batas
20
output
normal sistol dan
)onitor status cairan yang meliputi intake dan
hematemesisi
diastol
)onitor ketat tanda#
>nstruksi pasien untuk membatasi aktivitas
7aftar -ustaka NANDA International. 2012. 4ursing 7iagnoses / 7efinitions E 8lassifications 2*2#2*!. Jakarta : EGC )ansjoer, Arif. 2. %apita Selekta %edokteran. 0disi . %C>. Bakarta. 4A47A 4>8#458.Bilid 2. Gogyakarta / )edication -ublishing 2*
9ilkinson,Budith ),2D. Buku saku Diagnosa Keperawatn dengan Interensi NIC N!C dan Kriteria "asil N!C. Edisi #. Bakarta / 0:8 http/''111.medicastore.com diakses tanggal *F 7isember 2*; http/''fkui.firmansriyono.org.com diakses tanggal *F 7isember 2*; .
http/''asuhan#kepera1atan#patriani.blogspot.com'2F'*2'tonsilitis.html diakses tanggal *F 7isember 2*;
21