BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ensefalitis adalah peradangan pada parenkim otak dan biasanya diasosiasikan dengan penyakit meningitis. Agen penyakit yang potens potensial ial menyeb menyebabk abkan an Ensefa Ensefalit litis is sangat sangatlah lah bervar bervarias iasii dan masi masing ng-m -mas asin ing g
menu menunj njuk ukk kan
geja gejala la
dan dan
mani manife fest stas asii
yang yang
berbeda, contohnya virus rabies menyebabkan gejala infeksi dan manifestasi pada sistem saraf pusat yang berat sedangkan gejala sedi sediki kitt kuran urang g pada pada infe infeks ksii yang yang dise diseba babk bkan an viru virus s herp herpes es simpleks atau varicella zooster.1 Luasnya daerah parenkim otak yang terkena infeksi dan anfestasi yang muncul pada penyakit Ensefalitis tidak hanya tergantung pada patogen penyebab infeksi, tetapi juga kondisi pertahanan tubuh si host dan faktor lingkungan juga berperan pent pentin ing. g. !ebe !ebera rapa pa agen agen infe infeks ksii yang yang pent pentin ing g dan dan bany banyak ak menyebabkan ensefalitis adalah virus herpes simpleks 1 "#$%-1&, virus varicella zoster "%'%&, enterovirus, virus Epstein-!arr "E!%&, "E!%&, (ickborne (ickborne "(!E&, human herpesvirus ) "##%-)&, "##%-)&, virus rabies, West Nile % Nile %irus irus "*+%&, "*+%&, dan virus virus #% "Human immunodefcien i mmunodefciency cy virus&. virus&.1 nse nsett
Ense Ensefa fali liti tis s
terj terjad adii
seca secara ra
akut akut,,
dan dan
prog progrresif esif,,
sehingga anak penderita ensefalitis, yang pada aalnya sehat, tiba-t tiba-tiba iba menjad menjadii tidak tidak sadar sadar.. /itamb /itambah ah lagi, lagi, bahka bahkan n prakti praktisi si yang yang berpen berpengal galam aman an sekali sekalipun pun sering sering tidak tidak yakin yakin mengen mengenai ai
1
penyeb penyebab, ab, terapi terapi yang yang sesuai sesuai,, maupu maupun n progn prognosi osis s dari dari pasien pasien Ensefalitis.0 Angka kematian untuk Ensefalitis sendiri masih tinggi, berkisar antara 3550%. Penderita Penderita yang hidup 20-40% mengalami kmplikasi kmplikasi atau ge!ala sisa yang meli melibat batka kan n siste sistem m saraf saraf pusa pusatt yang yang dapa dapatt meng mengen enai ai ke"er ke"erda dasan san,, mt mtri ris, s, psikiatrik, epilepsi, penglihatan atau pendengaran. #ayi yang menderita ensefalitis mengalami penyulit dan akibat sisa yang lebih berat. $isamping itu belum ada pengbatan yang spesifik untuk ensefalitis. Pengbatan yang dilakukan selama ini bersifat nnspesifik dan empiris yang bertu!uan untuk mempertahankan kehidupan serta menpang setiap sistem rgan yang terserang. 3
1.2
Batasan Masalah
eferat ini membahas membahas tentang tentang definisi, definisi, epidemil epidemilgi, gi, patgenesis, patgenesis, diagnsis diagnsis dan penatalaksanaan Ensefalitis pada anak.
1.3
Tujuan Penulisan &ntu &ntuk k menge engeta tah hui
defin efinis isi, i,
epid epidem emi il lg gi,
patg atgen enes esis is,,
diagn iagns sis is
dan dan
penatalaksanaan Ensefalitis pada anak dan untuk memenuhi syarat kepaniteraan klinik di bagian 'lmu (esehatan Anak )&P $r. *. $!amil Padang.
0
BAB II TINJAUAN PUTA!A 2.1
De"inisi Ensefalitis adalah penyakit disfungsi akut sistem saraf pusat, ditandai dengan
ter!adinya infeksi dan inflamasi parenkim tak yang dibuktikan dengan pemeriksaan radilgik maupun histpatlgik. Adapun disfungsi sistem saraf pusat tersebut menyebabkan ter!adinya ke!ang berulang, defisit neurlgis fkal, dan penurunan kesadaran. 2 )alah satu tantangan dalam mendiskusikan ensefalitis adalah membuat definisi praktis mengenai Ensefalitis. )eserang dikatakan mengidap ensefalitis, !ika pada pemeriksaan patlgi ditemukan sel inflamasi mengilfiltrat sel-sel yang ada di tak, dan bukti tersebut hanya bisa didapatkan dari pemeriksaan bipsi atau tpsi. $alam praktiknya, !aringan tak !arang bisa didapatkan sebelum kematian pasien, sehingga diagnsis ensefalitis hanya bisa didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radilgik serta labratrium.2 2.2
Eti#l#gi
#erbagai ma"am mikrrganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteri, parasit, !amur, spirkaeta dan +irus. Penyebab yang terpenting dan tersering ialah +irus. 'nfeksi dapat ter!adi karena +irus langsung menyerang tak atau reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau +aksinasi terdahulu. #erbagai !enis +irus dapat menimbulkan ensefalitis, meskipun ge!ala klinisnya sama. )esuai dengan !enis +irus, serta epidemilginya, diketahui berbagai ma"am ensefalitis +irus.4 $ata mengenai agen penyebab Ensefalitis pada anak sudah banyak berubah selama 30 tahun ini. al ini dikarenakan sudah banyak agen infeksi seperti "ampak, +arisela, rubella, dan pertusis, yang bisa di"egah dengan
pemberikan +aksin. $i lain pihak, beberapa agen infeksi baru-baru ini ditemukan ternyata bisa menyebabkan ensefalitis. Pengbatan sesuai agen infeksi diyakini sangat membantu dalam tata laksana penyakit Ensefalitis.#erikut ini adalah agenagen patgen penyebab Ensefalitis. 2 able . *ikrrganisme Patgen Penyebab Ensefalitis 2
Ensefalitis dapat mengakibatkan salah satu dari dua kndisi yang dapat mempengaruhi tak/
. Ensefalitis primer ter!adi bila +irus atau agen menular lainnya se"ara langsung menginfeksi tak. 'nfeksi dapat terknsentrasi pada satu area atau meluas ke daerah lain. Ensefalitis primer mungkin merupakan reakti+asi +irus yang sudah tidak aktif laten1 setelah sakit sebelumnya. 2. )ekunder pas"a-infeksi1 ensefalitis adalah reaksi sistem kekebalan tubuh rusak dalam menanggapi infeksi di tempat lain dalam tubuh. 'ni mungkin ter!adi ketika prtein yang seharusnya melaan infeksi penyakit tertentu malah keliru menyerang mlekul di tak. Ensefalitis sekunder sering ter!adi dua sampai tiga minggu setelah infeksi aal. arang, ensefalitis sekunder ter!adi sebagai kmplikasi dari +aksinasi terhadap infeksi +irus.
2
2.3
E$i%e&i#l#gi
Angka ke!adian ber+ariasi pada beberapa penelitian, tetapi pada umumnya berkisar antara 3,5 - ,4 pada 00.000 pasien per tahun, dan umumnya angka ini lebih tinggi pada anak-anak. alaupun ensefalitis ter!adi pada kedua !enis kelamin, tetapi pada beberapa penelitian, ada ke"enderungan angka ke!adian lebih tinggi pada laki-laki. *enurut The Centers for Disease Control and Prevention 6$61 pada !urnal Pediatrics in Review yang menggunakan National Hospital Discharge Survey mengestimasi peraatan inap di rumah sakit yang disebabkan leh ensefalitis di amerika serikat, dimana per tahun ditemukan kasus ,3700.000 dengan data rata rata per tahun lebih dari 200.000 hari peraatan inap di rumah sakit, dan 400 kematian. 2 'nsiden tertinggi ter!adi pada anak-anak dibaah usia tahun dengan kasus 3.700.000 dan rang deasa diatas 85 tahun dengan kasus 0.8700.000 per tahun. (arena keterbatasan data sehingga kriteria diagnstik spesifiknya pun terbatas. $alam analisis 9atinal spital $is"harge, didapatkan data penyebab ensefalitis 80% adalah tidak diketahui, dan dari yang diketahui didapatkan penyebab tersering adalah herpes +irus, +arisela dan arb+irus.2 2.'
(akt#r )esik# #eberapa faktr yang menyebabkan risik lebih besar adalah/ . &mur. #eberapa !enis ensefalitis lebih la:im atau lebih parah pada anak-
anak atau rang tua. 2. )istem kekebalan tubuh yang lemah.ika memiliki defisiensi imun, misalnya karena A'$) atau ';, melalui terapi kanker atau transplantasi rgan, maka lebih rentan terhadap ensefalitis.
3
3.
Anat#&i +ere,ru& -Telene$hal#n/ 6erebral emisper =tak adalah pusat integrasi tertinggi dari ))P dan merupakan segmen yang paling
dibedakan dari tak manusia. Pada dasarnya terdiri dari dua struktur/ dua "erebral hemisfer dan beberapa ganglia basalis. >ang terakhir ini memiliki beberapa peranan dalam akti+itas mtrik, terutama inisiasi dan gerakan lamban. *ereka terletak !auh di dalam hemisfer dan tidak dapat dilihat sampai tak diptng. (edua "erebral hemisfer dipisahkan leh fisura lngitudinal dan terdiri dari bagian utama dari substansi yang terlihat pada tak.?
)
bus 6erebral Permukaan tak dibentuk leh gyri yang dipisahkan leh sul"us. (edua sul"us lateral dan sul"us sentralis dapat membagi hemisfer men!adi empat lbus / - bus frntal - bus parietalis - bus tempral - bus ""ipital bus frntal terletak di depan sul"us sentralis, lbus parietalis terletak dibelakang. bus tempral terletak di baah sul"us lateral, dan sul"us pariet""ipital memisahkan parietalis lbus dari lbus ""ipital. auh di dalam sul"us lateral terletak insula, dilindungi leh lbus frntal, parietal, dan tempral. 'nsula ini sering dianggap sebagai lbus kelima. idak diketahui fungsinya pada tak manusia.?
4
)eperti disebutkan sebelumnya, daerah-daerah tertentu dari tak memiliki fungsi spesifik. 'ni dapat dibagi men!adi primer dan sekunder assiasi1
area. Area
utama merupakan aal dan keluarnya !alur pryeksi. 6nthnya, sebagian besar tra"tus pyramidalis
berasal dari gyrus presentralis, dan tra"tus sensris dari
thalamus berakhir di gyrus pstsentralis. )ekitar ?0% dari permukaan tak diambil leh daerah assiasi yang mengelilingi daerah terislasi primer serta prses infrmasi.?
5
Presentralis gyrus bertanggung !aab atas pelaksanaan gerakan krteks mtr utama1, sedangkan pstsentral gyrus merupakan pusat smatsensri untuk sensasi sadar primer sensrik krteks1. $i sisi medial pada kedua lbus ""ipital, pada setiap sisi dari "al"arine fisura adalah pusat untuk +isi sadar krteks +isual primer1. al ini dikelilingi leh daerah assiasi +isual di mana rangsangan +isual terrganisir.
mengelilingi +entrikel ketiga. 'ni terdiri dari thalamus, yang merupakan pusat sentral !alur sensrik nyeri, suhu, tekanan, sentuhan, serta pendengaran1 dan hiptalamus di baahnya. ? Mi%,rain -Mesene$hal#n/ *esen"ephaln adalah bagian terke"il dari tak, terletak di antara dien"ephaln
dan pns. $aerah di atas adalah te"tum yang terdiri dari empat pryeksi, te"ti lamina. (eduanya terdiri dari "lli"uli superir, keempat yang lebih rendah adalah "lli"uli inferir. Empat "lli"uli tersebut merupakan "rpra Cuadrigemina. >ang memberikan !alur refleks akustik dan ptik ke sumsum tulang belakang. ? P#ns %an +ere,ellu& Pns dan "erebellum bersama-sama membentuk bagian meten"ephaln dari tak
belakang rhmben"ephaln1. 6erebellum terletak pada fssa "ranial psterir dibaah lbus ""ipital pada "erebrum, dipisahkan leh tentrium "erebelli. #entuk permukaan anterir dari keempat +entrikel. >ang menghubungkan ke tak tengah, pns, dan medula blngata leh pedun"les "erebellar. Bungsi tak ke"il
6
adalah mengkrdinasikan akti+itas tt krdinasi antagnis tt kelmpk, e. g., fleksr 7 ekstensr1. #eker!asama dengan ganglia basalis dalam pergerakan. ? Me%ulla 0,l#ngata
*edula blngata myen"ephaln, medula1, sekitar 4 "m, antara tak dan tulang belakang pada framen magnum. Pada anterir memiliki alur median sul"us media, fissura mediana anterir1, dari traktus-traktus pyramidalis.?
2.
Pat#genesis %an Pat#"isi#l#gi
angkaian peristia bagaimana ter!adinya ensefalitis sangat ber+ariasi, sesuai dengan agen penyakit dan pe!amu. Pada umumnya +irus ensefalitis masuk melalui sistem limfatik, baik berasal dari menelan enter+irus akibat gigitan nyamuk atau serangga lain. $idalam sistem limfatik ini ter!adi perkembangbiakan dan penyebaran ke dalam aliran darah yang mengakibatkan infeksi pada beberapa rgan. Pada stadium ini fase ekstraneural1, ditemukan penyakit demam nnpleura, sistemis, tetapi !ika ter!adi perkembangbiakan lebih lan!ut dalam rgan yang terserang, ter!adi pembiakan dan penyebaran +irus sekunder dalam !umlah besar. 'n+asi ke susunan saraf pusat akan diikuti leh bukti klinis adanya penyakit neurlgis.5 (emungkinan besar kerusakan neurlgis disebabkan leh / . 'n+asi langsung dan destruksi !aringan saraf leh +irus yang berprliferasi aktif 2. eaksi !aringan saraf terhadap antigen-antigen +irus. Perusakan neurn mungkin ter!adi akibat in+asi langsung +irus, sedangkan respn !aringan pe!amu
yang
hebat
mungkin
mengakibatkan
demielinisasi,
kerusakan
pembuluh darah dan peri+askular. (erusakan pembuluh darah mengakibatkan gangguan peredaran darah dan menimbulkan tanda-tanda serta ge!ala-ge!ala 17
yang sesuai. Penentuan besarnya kerusakan susunan syaraf pusat yang ditimbulkan langsung leh +irus dan bagaimana menggambarkan banyaknya perlukaan yang diperantarai leh kekebalan, mempunyai implikasi teraupetik@ agen-agen yang membatasi multiplikasi +irus diindikasikan untuk keadaan pertama dan agen-agen yang menekan respns kekebalan selular pe!amu digunakan untuk keadaan lain. 5 Pada ensefalitis bakterial, rganisme pigenik masuk ke dalam tak melalui peredaran darah, penyebaran langsung, kmplikasi luka tembus. Penyebaran melalui peredaran darah dalam bentuk sepsis atau berasal dari radang fkal di bagian lain di dekat tak. Penyebaran langsung dapat melalui trmbflebitis, stemielitis, infeksi telinga bagian tengah dan sinus paranasalis. 8 *ula-mula ter!adi peradangan supuratif pada !aringan tak. #iasanya terdapat di bagian substantia alba, karena bagian ini kurang mendapat suplai darah. Prses peradangan ini membentuk eksudat, trmbsis septik pada pembuluh-pembuluh darah dan agregasi leuksit yang sudah mati. $i daer ah yang mengalami peradangan tadi timbul edema, perlunakan dan kngesti !aringan tak disertai peradangan ke"il. $i sekeliling abses terdapat pembuluh darah dan infiltrasi leuksit. #agian tengah kemudian melunak dan membentuk ruang abses. *ula-mula dindingnya tidak begitu kuat, kemudian terbentuk dinding kuat membentuk kapsul yang knsentris. $i sekeliling abses ter!adi infiltrasi leuksit P*9, sel-sel plasma dan limfsit. Abses dapat membesar, kemudian pe"ah dan masuk ke dalam +entrikulus atau ruang subarakhnid yang dapat mengakibatkan meningitis. Prses radang pada ensefalitis +irus selain ter!adi !aringan tak sa!a, !uga sering mengenai !aringan selaput tak. =leh karena itu ensefalitis +irus lebih tepat bila disebut sebagai mening ensefalitis.8
11
2.
Diagn#sis
Anamnesis yang "ermat, tentang kemungkinan adanya infeksi akut atau krnis, keluhan, kemungkinan adanya peningkatan tekanan intra kranial, adanya ge!ala, fkal serebral7serebelar, adanya riayat pemaparan selama 2-3 minggu terakhir terhadap penyakit melalui kntak, pemaparan dengan nyamuk, riayat bepergian ke
daerah
endemik
dan
lain-lain.
Pemeriksaan
fisik7neurlgik,
perlu
diknfirmasikan dengan hasil anamnesis dan sebaliknya anamnesis dapat diulang berdasarkan hasil pemeriksaan. $iagnsis pasti untuk ensefalitis ialah berdasarkan pemeriksaan patlgi anatmi !aringan tak. )"ara praktis diagnstik dibuat berdasarkan manifestasi neurlgik dan infrmasi epidemilgik.5 2..1
Mani"estasi !linis
)e"ara umum ge!ala berupa trias ensefalitis / . $emam 2. (e!ang 3. (esadaran menurun #ila berkembang men!adi abses serebri akan timbul ge!ala-ge!ala infeksi umum dengan tanda-tanda meningkatnya tekanan intrakranial yaitu / nyeri kepala yang krnik dan prgresif, muntah, penglihatan kabur, ke!ang, kesadaran menurun. Pada pemeriksaan mungkin terdapat edema papil. anda-tanda defisit neurlgis tergantung pada lkasi dan luasnya abses. 2,4 Ensefalitis memiliki penyebab yang banyak sehingga sulit untuk mengeneralisasikan tanda dan ge!alanya. *anifestasi pertamanya adalah demam dan sakit kepala, diikuti dengan perubahan status mental dan berkembangnya ge!ala
10
neurlgi fkal. *anifestasi yang ter!adi bisa memberi kesan baha en"ephalitis yang ter!adi fkal atau difus. 6nthnya, kebanyakan ab+iral en"hepalitis melibatkan tak se"ara difus dengan demam yang lebih aal, muntah dan kma. )edangkan sebaliknya pada en"ephalitis ); dimulai dengan hemiparesis, ke!ang atau defek saraf kranial. $emam dan sakit kepala bisa ditemukan beberapa !am sampai beberapa hari setelah itu.? anda dan ge!ala pada en"ephalitis pada anak dan deasa itu sama. Pada bayi bisa ter!adi susah diberi makan,reel,muntah,pembengkakan fntanel dan kaku tubuh.
$emam (elelahan )akit tenggrkan (aku leher dan punggung )akit kepala *untah Light-phobia Pada kasus-kasus yang lebih berat mungkin terdapat tanda dan ge!ala
sebagai berikut/D •
(e!ang
•
(elemahan tt
•
Paralisis
•
ilang ingatan
•
Apatis
1
iayat anamnesis lengkap diperlukan, karena umumnya pasien sering datang dengan penurunan kesadaran, disrientasi, delirium atau bahkan kma. )elain demam akut seperti pada meningitis, pasien dengan ensefalitis umumnya mengalami knfusi7kebingungan, kelainan perilaku, tingkat kesadaran yang berubah, terdapat tanda dan ge!ala kelainan neurlgis lainnya. Perubahan tingkat kesadaran dapat ter!adi, mulai dari kelesuan yang ringan sampai kma dalam. Pasien dengan ensefalitis mungkin memiliki halusinasi, agitasi, perubahan
2..2
kepribadian, gangguan perilaku, dan kadang-kadang ter!adi keadaan psiktik. 0 Pe&eriksaan Penunjang . Pemeriksaan abratrium Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan leuksit / nrmal atau leuksitsis 0.000 35.0007mm1, neutrfil 50 D0 %. Pada pemeriksaan kimia darah ditemukan amilase serum sering meningkat pada partitis, fungsi hati abnrmal di!umpai pada hepatitis +irus dan mnnu"lesis infeksisa, dan pemeriksaan anti bdi-antigen spesifik untuk );, 6*;, dan ';. Elektrlit@ dalam batas nrmal, )'A$ ter!adi pada 25% pasien dengan ensefalitis )t uis.D 2. Pemeriksaan 9eurlgi Pada pemeriksaan neurlgi didapatkan hiper-refleksia, ataksia, gangguan kgnitif dan defisit fkal, termasuk hemiparese dan afasia. En"ephalitis pada anak dini yung infant1 sering menun!ukkan ge!ala yang tidak khas misalnya tidak aktif, sulit makan, iritable, reel dan menangis dengan nada tinggi. D 3. umbal Punksi Apabila tidak ada kntraindikasi, ditemukan "airan serebrspinal !ernih dan tekanannya dapat nrmal atau dapat meningkat dan pada fase dini dapat di!umpai peningkatan sel P*9 serta gluksa dan klrida nrmal. 20
12
Pada en"ephalitis +irus menun!ukkan peningkatan prtein, gluksa nrmal, pleisitsis limfsiter. Pada 5 5 % kasus );- en"ephalitis stadium aal tidak menun!ukkan pleisitsis. D 4. Elektrensefalgrafi EE<1 EE< dilakukan apabila ada manifestasi ke!ang. Pada anak usia diatas 5 bulan yang menderita );- en"ephalitis, sebanyak ?0% menun!ukkan perlambatan fkal atau perlepasan gelmbang epileptgenik berulang di lbus tempral. Perlambatan irama dasar difus atau pelepasan gelmbang epileptgenik multifkal sering ditemukan pada anak dengan en"ephalitis +irus dan nn+irus.D 5. Plymerase "hain rea"tin P61 Pemeriksaan P6 pada "airan serebrspinal biasanya psitif lebih aal dibandingkan titer antibdi. Pemeriksaan P6 mempunyai spesifisitas 00% dan sensiti+itas 5-D?% dalam 25-45 !am pertama. Pemeriksaan P6 lebih "epat dapat dilakukan dan resiknya lebih ke"il. D 8. adilgi 6-s"an merupakan salah satu mdalitas pilihan pada kasus ensefalitis. Pada keadaan aal, dapat tidak ditemukan kelainan intrakranial. 9amun, pada prses
lan!ut
dapat
ditemukan
lesi
yang
hipdens
dan
ter!adi
penyangatan7enhan"ement pst pemberian kntras disertai edema yang hebat disekitarnya perifkal edema1 sehingga menimbulkan efek massa intra"ranial. $apat pula ditemukan perdarahan intrakranial. kasi tersering adalah pada lbus frntalis dan tempralis baik unilateral maupun bilateral. 2 *' !auh lebih sensitif dalam mendeteksi perubahan parenkim tak, bahkan se!ak nset 24-4? !am pertama. Pada fase akut setelah pemberian kntras media selektif peningkatan hipkampus dapat diamati, menun!ukkan afinitas +irus pada hipkampal, parahipkampal dan krteks insular. $alam hal
13
perluasan infeksi, *' dapat menun!ukkan lesi di pusat krteks atau krteks tempral anterir, insula dan inti grey matter pada hemisfer serebral. 20 2.
Penatalaksanaan
)emua pasien yang di"urigai sebagai ensefalitis harus diraat di rumah sakit. Penanganan ensefalitis biasanya tidak spesifik, tu!uan dari penanganan tersebut adalah mempertahankan fungsi rgan, yaitu mengusahakan !alan nafas tetap terbuka,
pemberian
makanan
se"ara
enteral
atau
parenteral,
men!aga
keseimbangan "airan dan elektrlit, kreksi terhadap gangguan keseimbangan asam basa darah.2 2..1
Tera$i u$#rti"
u!uannya untuk mempertahankanfungsi rgan, dengan mengusahakan !a lan nafas tetap terbuka pembersihan !alan nafas, pemberian ksigen, pemasangan respiratr bila henti nafas, intubasi, trakestmi1, pemberian makanan enteral atau parenteral, men!aga keseimbangan "airan dan elektrlit,kreksi gangguan asam basa darah.&ntuk pasien dengan gangguan menelan, akumulasi lender pada tenggrk, dilakukan drainase pstural dan aspirasi mekanis yang peridik. 2 2..2
Tera$i !ausal
Pengbatan anti +irus diberikan pada ensefalitis yang disebabkan +irus, yaitu dengan memberikan asikl+ir 0 mg7kg##7hari '; setiap ? !am selama 0-4 hari,beberapa ahli memberikan samapai 2 hari. Pemberian asikl+ir bisa menurunkan angka mrtalitas,dari 0 % men!adi 25-30%. Preparat asikl+ir tersedia dalam 250 mg dan 500 mg yang harus dien"erkan dengan aCuadest atau larutan garam fisilgis. Pemberian se"ara perlahan-lahan dien"erkan men!adi 00
1)
ml larutan, diberikan selama !am. Efek sampingnya adalah peningkatan kadar ureum dan kreatinin tergantung kadar bat dalam plasma. 3 Pada pemberian asikl+ir,fungsi gin!al dimnitr se"ara ketat,dengan pemberian "airan yang adekuat, karena adanya resik ter!adinya gagal gin!al, alaupun !arang. Pemberian asikl+ir perlahan-lahan akan mengurangi efek samping. Efek samping lainnya seperti inflamasi lkal,hepatitis,penekanan sumsum tulang. Asikll+ir diberikan selama 0 hari,bahkan sebagian ahli memberikan sampai 4 atau 2 hari terutama pada pasien yang terbukti menderita ensefalitis );, karena adanya resik relaps.3 #ahkan,dari penelitian Ameri"an 6llabrati+e Anti+iral )tudy
14
2..3
Tera$i i&$t#&atik
=bat antikn+ulsif diberikan segera untuk mengatasi ke!ang, bisa diberikan '* atau ';. =bat yang diberikan yaitu dia:epam dengan dsis 0,3-0,5 mg7(g ##7 hari dilan!utkan dengan fenbarbital. Perlunya diperiksa kadar gluksa darah, kalsium, magnesium harus dipertahankan nrmal agar an"aman timbulnya ke!ang men!adi minimal.5 &ntuk
mengatasi
menempatkan es
hiperpireksia,
diberikan surface
cooling
dengan
pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh besar,
misalnya pada kiri dan kanan leher, ketiak, selangkangan, daerah prksimal betis dan diatas kepala. $apat !uga diberikan antipiretik seperti parasetaml dengan dsis 0-5mg7kg##, bila keadaan telah
memungkinkan pemberian bat
perral.4 &ntuk
mengurangi
edema
serebri
mg7kg##7hari '* dibagi 3 dsis dengan "airan
dengan
deksametasn
0,2
rendah natrium, dilan!utkan
dengan pemberian 0,25-0,5mg7kg##7hari. #ila terdapat tanda peningkatan tekanan intrakranial, dapat diberikan manitl 0,5-2 g7kg## '; dalam peride ?-2 !am. 9yeri kepala dan hiperestesia dibati dengan istirahat, analgesik yang tidak mengandung aspirin dan pengurangan "ahaya ruangan, kebisingan, dan ta mu. 2 2..'
Tera$i )eha,ilitati"
&paya pendukung dan rehabilitatif amat penting sesudah penderita sembuh. $iperlukan neurrehabilitasi yang melibatkan berbagai mdalitas terapi seperti fisiterapi, terapi kupasinal,terapi bi"ara dan bahasa,serta keadaan psiklgi anak. 'nkrdinasi mtrik, gangguan kn+ulsif, strabismus, ketulian ttal atau parsial, dan gangguan kn+ulsif dapat mun"ul hanya sesudah !arak aktu tertentu.
15
Basilitas
khusus
dan
kadang-kadang
penempatan
kelembagaan
mungkin
diperlukan. #eberapa sekuele infeksi dapat amat tidak kentara. (arenanya e+aluasi perkembangan saraf dan audilgi harus merupakan bagian dari pemantauan rutin anak yang telah sembuh dari ensefalitis, alaupun mereka tampak nrmal.5 2.4
!#&$likasi
(esadaran pasien seaktu keluar dari rumah sakit bukan merupakan gambaran penyakit se"ara keseluruhan karena ge!ala sisa kadang-kadang baru timbul setelah pasien pulang.
16
dapat diberikan antikn+ulsif !angka pan!ang berupa karbama:epin atau lamtrigin.8 2.15
Pr#gn#sis
(ebanyakan anak sembuh se"ara sempurna dari infeksi +irus pada sistem saraf sentral, alaupun prgnsis tergantung pada keparahan penyakit klinis, etilgi spesifik, umur anak, keterlibatan parenkim tak dan susunan saraf spinal, adanya edema tak, adanya gangguan +askularisasi dan perfusi pada tak, adanya keterlibatan sistem rgan lain, kmplikasi yang timbul serta respn terhadap pengbatan.5 Agen penyebab infeksi !uga mempengaruhi prgnsis,pada sebuah penelitian di aian didapatkan 80% anak dengan ensefalitis ); memiliki sekuele neurlgi. )edangkan pada anak dengan ensefalitis yang disebabkan enter+irus,sekitar ,? % tidak memiliki defisit neurlgi ketika die+aluasi 2 tahun setelah sembuh dari ensefalitis.8 ika penyakit klinis berat dengan bukti adanya keterlibatan parenkim memiliki prgnsis yang lebih !elek, dengan kemungkinan defisit yang bersifat intelektual, mtrik, psikiatrik, epileptik, penglihatan, ataupun pendengaran. )ekuele
berat
!uga
mengemukakan baha
harus
dipikirkan
penderita
bayi
alaupun yang
beberapa
menderita
kepustakaan
ensefalitis
+irus
mempunyai hasil akhir !angka pan!ang lebih !elek daripada anak dengan usia lebih tua, data baru membuktikan baha bser+asi ini tidak benar. alaupun sekitar 0% anak sebelum usia 2 tahun dengan infeksi +irus menampakkan kmplikasi akut seperti ke!ang, tekanan intrakranial naik, atau kma, hampir semua hasil akhir neurlgis !angka lama baik. 5
07
Pada ensefalitis yang disebabkan +irus herpes simpleks yang tidak dibati sangat buruk dengan kematian 0-?0% setelah 30 hari dan meningkat men!adi D0% dalam 8 bulan. Pengbatan dini dengan asikl+ir akan menurunkan mrtalitas men!adi 2?%.
DA(TA) PUTA!A
! Berrari, ).et al. ;iral En"ephalitis / Etilgy, 6lini"al Beatures, $iagnsis and *anagement. he =pen 'nfe"tius $iseases urnal. 200D/3@-2 "! eis, P.,
01
*! m, effrey. Pediatric +eningitis and 'ncephalitis. $epartment f Pediatri"s7Emergen"y )er+i"e. 20. 9e >rk &ni+ersity )"hl f *edi"ine. A+ailable frm http/77emedi"ine.meds"ape."m7arti"le7?0280 ,! Bransis"a )(. Ensefalitis. F =nline G Bebruari D, 200D F 6ited April 5, 200 G. A+ailablefrm/
&
http/77last3arthtree.files.rdpress."m7200D7027ensefalitis2.pdf ! Paul leis *$, 6arl A.
)tHppler,
*$,6hief
*edi"al
Editr
a+ailable
frm
&/
http/77.emedi"inehealth."m7en"ephalitis7page3Iem.htmJen"ephalitisIsy mptmsIandIsigns /! s .(aren, yler . (enneth. +eningitis0'ncephalitis0 1rain 2bses0and '3pye3a. 'n/ (asper, #runald, Bau"i, auser,ng, amesn, eds. Harrison4s Principal of $nternal +edicine! * th ed. 9e >rk/ *" seri:al, *. 'nsefalitis. Bakultas (edkteran &ni+ersitas (risten 'ndnesia. akarta/ 2004. (! Ebaugh, Branklin, <. 9eurpsy"hiatri" )eCuelae f A"ute Epidemi" En"ephalitis in "hildren. 7ournal of 2ttention Disorders. 200. )A
00
*! Bal"he"k, )tephen . 'ncephalitis in The Pediatric Population . A+ailable frm & / http/77pedsinre+ie.aapubli"atins.rg. 202. ,! Annymus. En"ephalitis. F =nline G )ept 3, 202 F 6ited April 3, 200 G. A+ailable frm / & @ .may"lini"."m7health7en"ephalitis7$)00228 ! Baller A, )"huenke *, )"huenke <. he "entral and peripheral ner+us systems. 'n / he human bdy - an intrdu"tin t stru"ture and fun"tin. 9e >rk / hieme @ 2004. p. 53?-53 .! #asuki A, dkk. En"ephalitis PadaAnak. 'n/(egaatdaruratan9eurlgi. #andung/#agian7&PB 'lmuPenyakit)arafBakultas(edkteran &9PA$@ 200D. p. 2-31 "/! #netti *.<, 6iritella P, ;alle <,et all. 9u"lear *edi"ine in 9eurlgi Emergen"y.
'n/
)"arabin
,
)al+lini
&,
inkins
. '3ergrncy
Neuroadiology! #erlin/ )pringer@ 2008. p.3?D-D "! *"6ann .., Phelan E. Pediatric Neurological '3ergencies. 'n/ *arin"ek #rut, $ndelinger B.bert, eds. '3ergency Radiology $3aging and $ntervention! #erlin/ )pringer@ 200. p.5D0.
0