laporan pendahuluan ensefalitis
A. Definisi Ensefalitis adalah infeksi jaringan perenkim otak oleh berbagai macam mikroorganisme. Pada encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak sampai dengan medula spinalis (Smeltzer, !!". Encephalitis adalah infeksi yang mengenai #$S yang disebabkan oleh %irus atau mikroorganisme lain yang menyebabkan infliltrasi limfositik yang kuat pada jaringa otak dan leptomeningen menyebabkan edema serebral, degenarasi sel ganglion otak dan kehancuran sel saraf difusi (Anania, !!&". Encephalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau %irus ('ansjoer, !!!" . Etiologi 'ikroorganisme penyebab terjadinya ensefalitis menurut Anania (!!&" dan Smeltzer (!!" adalah sebagi berikut) *. 'ikroorganisme ) bakteri, protozoa, cacing, jamur, spirokaeta dan %irus. 'acam+macam Encephalitis %irus) a. nfeksi %irus yang bersifat epidermik ) *" -olongan entero%irus Poliomyelitis, %irus co/sackie, %irus E#01. " -olongan arbo%irus 2estern e3uire encephalitis, St. louis encephalitis, Eastern e3uire encephalitis, 4apanese . encephalitis, 'urray %alley encepha litis. b. nfeksi %irus yang bersifat sporadik ) rabies, herpes simplek, herpes zoster, limfogranuloma, mumps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh %irus tetapi belum jelas. c. Encephalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca %arisela, pasca rubella, pasca %aksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis+jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik. . 5eaksin to/in seperti pada thypoid fe%er, campak, chicken po/. 6. 7eracunan ) arsenik, #1. #. 8anda dan -ejala 'eskipun penyebabnya berbeda+beda, gejala klinis ensefalitis lebih kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. Secara umum, gejala berupa 8rias Ensefalitis Ensefalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun. ('ansjoer, !!!". Adapun tanda dan gejala ensefalitis sebagai berikut ) *. Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia . 7esadaran dengan cepat menurun 6. 'untah 9. 7ejang+kejang, yang dapat bersifat b ersifat umum, fokal atau t:itching saja (kejang+kejang di muka" ;. -ejala+gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri+sendiri atau bersama+sama, misal paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya. D. Patofisiologi
Ensefalitis menngenai parenkim otak. 'ikroorganisme yan menginfeksi salah satunya adalah %irus.
E. Path:ay
Ensefalitis menngenai parenkim otak. 'ikroorganisme yan menginfeksi salah satunya adalah %irus.
E. Path:ay
(Erfandi, !!". =. *. a. b. c. . a. b. c.
7omplikasi Akut ) Edema otak. SAD0. Status kon%ulsi. 7ronik ) #erebral palsy p alsy.. Epilepsy. -angguan %isus dan pendengaran.
-. Pemeriksaan Penunjang *. iakan dari darah ) %iremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk mendapatkan hasil yang positif. iakan dari likuor serebrospinalis serebrospinalis atau jaringan otak (hasil (hasil nekropsi", akan didapat gambaran jenis kuman dan sensiti%itas sensiti%itas terhadap antibiotika. iakan dari feses, untuk jenis entero%irus sering didapat hasil yang positif. . Pemeriksaan serologis ) uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh. g' dapat dijumpai pada a:al gejala penyakit timbul. 6. Pemeriksaan darah ) terjadi peningkatan angka leukosit. 9. Punksi lumbal >ikuor serebospinalis sering dalam batas batas normal, kadang+kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa. ;. EE-? Electroencephalography EE- sering menunjukkan aktifitas aktifitas listrik listrik yang merendah sesuai sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf, bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan akti%itas listrik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan.(Smeltzer, !!" @. #8 scan Pemeriksaan #8 scan otak seringkali seringkali didapat hasil normal, tetapi bisa pula didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus seperti Ensefalitis herpes simple/, ada kerusakan selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal (Anania, !!". 0. Penatalaksanaan 'edis *. solasi : solasi : solasi bertujuan mengurangi stimuli?rangsangan dari luar dan sebagai tindakan pencegahan. . 8erapi antimikroba, sesuai hasil kultur 1bat yang mungkin dianjurkan oleh dokter) a. Ampicillin ) !! mg?kg?9 jam, dibagi 9 dosis do sis b. 7emicetin ) *!! mg?kg?9 jam, dibagi 9 dosis c. ila encephalitis disebabkan oleh %irus, agen anti%iral acyclo%ir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas encephalitis. Acyclo%ir diberikan secara intra%ena dengan dosis 6! mg?kg per hari dan dilanjutkan selama *!+*9 hari untuk mencegah kekambuhan. d. ntuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi. 6. 'engurangi meningkatnya tekanan intracranial, manajemen edema otak a.
'empertahankan hidrasi, monitor balance cairanB jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.
b. -lukosa !C, *! ml intra%ena beberapa kali sehari disuntikkan untuk menghilangkan edema otak.
c.
7ortikosteroid intramuscular atau intra%ena dapat juga digunakan untuk menghilangkan edema otak.
9. 'engontrol kejang 1bat antikon%ulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. 1bat yang diberikan ialah %alium dan atau luminal. a.
b. ila *; menit belum teratasi?kejang lagi bia diulang dengan dosis yang sama c.
4ika sudah diberikan kali dan *; menit lagi masih kejang, berikan %alium drip dengan dosis ; mg?kg?9 jam.
;. 'empertahankan %entilasi : %entilasi :ebaskan ebaskan jalan nafas, berikan 1 sesuai kebutuhan (+6 lt?menit". @. Penatalaksanaan shock septik . 'engontrol perubahan suhu lingkungan ntuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan leher, leher, ketiak, selangkangan, daerah proksimal betis dan di atas kepala. Sebagai hibernasi dapat diberikan largaktil mg?kg?hari dan phenergan 9 mg?kg?hari secara intra%ena atau intramuscular dibagi dalam 6 kali pemberian. Dapat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat per oral (Erfandi, ". .
Pengkajian Data+data yang perlu dikaji meliputi (Doenges, *" ) *. iodata. 'erupakan identitas klien meliputi ) nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. dentitas ini digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. . 7eluhan utama. 'erupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk 5S. keluhan utama pada penderita encephalitis yaitu sakit kepala, kaku kuduk, gangguan kesadaran, demam dan kejang. 6. 5i:ayat penyakit sekarang. 'erupakan ri:ayat klien saat ini yang meliputi keluhan, sifat dan hebatnya keluhan, mulai timbul atau kekambuhan dari penyakit yang pernah dialami sebelumnya. iasanya pada masa prodromal berlangsung antara *+9 hari ditandai dengan demam,sakit kepala, pusing, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstrimitas dan pucat. 7emudian diikuti tanda ensefalitis yang berat ringannya tergantung dari distribusi dan luas lesi pada neuron. -ejala terebut berupa gelisah, irritable, screaning attack, perubahan perilaku, gangguan kesadaran dan kejang kadang+ kadang disertai tanda neurologis fokal berupa afasia, hemiparesis, hemiplegia, ataksia dan paralisi saraf otak. 9. 5i:ayat kehamilan dan kelahiran. Dalam hal ini yang dikaji meliputi ri:ayat prenatal, na tal dan post natal. Dalam ri:ayat prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah diderita oleh ibu terutama penyakit infeksi. 5i:ayat natal perlu diketahui apakah bayi lahir dalam usia kehamilan aterm atau tidak karena mempengaruhi system kekebalan terhadap penyakit pen yakit pada anak. 8rauma persalinan juga mempengaruhi timbulnya penyakit contohnya aspirasi ketuban untuk anak. 5i:ayat post natal diperlukan untuk mengetahui keadaan anak setelah lahir. #ontoh ) >5, F apgar score. ;. 5i:ayat penyakit yang lalu.
7ontak atau hubungan dengan kasus+kasus meningitis akan meningkatkan kemungkinan terjdinya peradangan atau infeksi pada jaringan otak. munisasi perlu dikaji untuk mengetahui bagaimana kekebalan tubuh anak. Alergi pada anak perlu diketahui untuk dihindarkan karena dapat memperburuk keadaan. @. 5i:ayat kesehatan keluarga. 'erupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan penyakit yang dideritanya. Pada keadaan ini status kesehatan keluarga perlu diketahui, apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular yang ada hubungannya dengan penyakit yang dialami oleh klien (Soemarno marram, *&6". . 5i:ayat sosial. >ingkungan dan keluarga anak sangat mendukung terhdap pertumbuhan dan perkembangan anak. Perjalanan klinik dari penyakit sehingga mengganggu status mental, perilaku dan kepribadian. Pera:at dituntut mengkaji status klien ataukeluarga agar dapa t memprioritaskan maslaah kepera:atnnya. &. 7ebutuhan dasar (aktifitas sehari+hari". Pada penderita ensepalitis sering terjadi gangguan pad a kebiasaan sehari+hari antara lain) gangguan pemenuahan kebutuhan nutrisi karena mual muntah, hipermetabolik akibat proses infeksi dan peningkatan tekanan intrakranial. Pola istirahat pada penderita sering kejang, hal ini sangat mempengaruhi penderita. Pola kebersihan diri harus dilakukan di atas tempat tidur karena penderita lemah atau tidak sadar dan cenderung tergantung pada orang lain perilaku bermain perlu diketahui jika ada perubahan untuk mengetahui akibat hospitalisasi pada anak. . Pemeriksaan fisik. Pada klien ensephalistis pemeriksaan fisik lebih difokuskan pad apemeriksaan neurologis. 5uang lingkup pengkajian fisik kepera:atan secara umum meliputi ) a. 7eadaan umum. Penderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami perubahan atau penurunan tingkat kesadaran. -angguan tingkat kesadaran dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan difusi serebral yang berkaitan dengan kegagalan neural akibat prosses peradangan otak. b. -angguan system pernafasan. c. Perubahan+perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial menyebabakan kompresi pada batang otak yang menyebabkan pernafasan tidak teratur. Apabila tekanan intrakranial sampai pada batas fatal akan terjadi paralisa otot pernafasan. d. -angguan system kardio%askuler. Adanya kompresi pada pusat %asomotor menyebabkan terjadi iskemik pada daerah tersebut, hal ini akan merangsaang %asokonstriktor dan menyebabkan tekanan darah meningkat. 8ekanan pada pusat %asomotor menyebabkan meningkatnya transmitter rangsang parasimpatis ke jantung. e. -angguan system gastrointestinal. Penderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan tekanan intrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan ner%us %agus sehingga meningkatkan sekresi asam lambung. Dapat pula terjd diare akibat terjadi peradangan sehingga terjadi hipermetabolisme. f. Pertumbuhan dan perkembangan. Pada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronis atau mengalami hospitalisasi yang lama, kemungkinan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. 0al ini disebabkan pada keadaan sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi social anak. 8ahun+ tahun pertama pada anak merupakan Gtahun emasH untuk kehidupannya. -angguan atau
keterlambatan yang terjadi saat ini harus diatasi untuk mencap ai tugas Itugas pertumbuhan selanjutnya. Pengkajian pertumbuhna dan perkembangan anak ini menjadi penting sebagai langkah a:al penanganan dan antisipasi. Pengkajian dapat dilakukan dengan menggunakan format DDS8. 4. Diagnosa 7epera:atan *. 0ipertermi b.d. penyakit) infeksi. . 'ual b.d. peningkatan tekanan intrakranial, peradangan otak 6. -angguan sensori persepsi (tipe) penglihatan, pendengaran, kinestetik, taktil, olfaktori" b.d. ketidakseimbangan biokimia. 9. 5esiko trauma b.d. penurunan koordinasi otot.
7.
Perencanaan kepera:atan Diagnosa 8ujuan nter%ensi 0ipertermi b.d. Setelah dilakukan tindakan 'onitor suhu sesering mungkin penyakit) infeksi kepera:atan selama 6/9 jam pasien 5) mencegah terjadinya menunjukkan suhu tubuh dalam hiperpireksia batas normal dengan kreiteria hasil) 'onitor :arna dan suhu kulit ndikator) 5) kulit yn merah dan hangat *. Suhu 6@ I 6# menunjukkan kenaikan suhu . $adi dan 55 dalam rentang tubuh. normal 'onitor tekanan darah, nadi dan 55 6. 8idak ada perubahan :arna kulit 5) mengetahui respon fisiologis dan tidak ada pusing, merasa dari kenaikan suhu tubuh nyaman 'onitor 2#, 0b, dan 0ct 5B 2# yg tinggi menunjukkan hipertermi krn infeksi, 0b dan 0#8 yang rendah menunjukkan hipertermi karena kehilangan cairan. 'onitor intake dan output cairan 5) terkait dengan kenaikan suhu akibat kekurangan cairan. erikan anti piretik 5) menurunkan suhu tubuh secara farmakologis. erikan antibiotik yang sesuai 5) hipertermi karena infeksi dapat hilang jika infeksi hilang. Selimuti pasien 5) lakukan jika pasien menggigil. erikan cairan intra%ena 5) mencegah kekurangan cairan akibat panas tubuh yg tinggi. 7ompres pasien pada lipat paha dan aksila 5) memicu %asodilatasi pembuluh darah besar shg suhu perifer menjadi dingin. 8ingkatkan sirkulasi udara 8ingkatkan intake cairan dan nutrisi #atat adanya fluktuasi tekanan darah 'onitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa" 'ual b.d. Setelah dilakukan tindakan Pencatatan intake output secara peningkatan kepera:atan selama 6/9 jam, mual akurat tekanan pasien teratasi dengan kriteria hasil) 5) untuk menentukan tambahan intrakranial, ndikator) cairan jika terjadi dehidrasi.
peradangan otak
*. 'elaporkan bebas dari mual . 'engidentifikasi hal+hal yang mengurangi mual 6. $utrisi adekuat 9. Status hidrasi) hidrasi kulit membran mukosa baik, tidak ada rasa haus yang abnormal, panas, urin output normal, 8D, 0#8 normal
-angguan sensori persepsi (tipe) penglihatan, pendengaran, kinestetik, taktil, olfaktori" b.d. ketidakseimbangan biokimia
Setelah dilakukan tindakan kepera:atan selama 6/9 jam gangguan sensori persepsi teratasi, dengan kriteria hasil)
ndikator) *. komunikasi jelas dan pantas secara usia dan kemampuan
. Perhatian 6. 7onsentrasi 9. penglihatan dan pendengaran ;.koordinasi motorik
'onitor status nutrisi 5)mempertahankan energi klien. 'onitor status hidrasi (7elembaban membran mukosa, %ital sign adekuat" 5) memanatau adanya dehidrasi Anjurkan untuk makan pelan+pelan 5) makan pelen+pelan akan mencegah pasien memuntahkan makanan. atasi minum * jam sebelum, * jam sesudah dan selama makan. 5) mencegah rasa penuh di perut yang memicu muntah. erikan terapi < kalau perlu 5) terapi < untuk mengganti cairan yang hilang akibat muntah. 7olaborasi pemberian anti emetik 5) menghentikan rasa mula secara farmakologis. E%aluasi dan pantau secara teratur perubahan orientasi, kemampuan berbicara, afektif, sensorik dan proses fikir. 5) perubahan motorik , persepsi kognitif dan kepribadian dapat bersifat menetap dan terus menerus. 7aji kesadaran sensorik seprti sentuhanm panas dingin, benda tajam?tumpul. 5) informasi penting untuk keamanan pasien, jika pasien merasakan panas dan dingin maka akan terhindar dari bahaya karena tubuh akan menghindar.. #atat adanya perubahan yang spesifik seperti mersusatkan kedua mata, atau mengatakan instruksi ya?tidak. 5) membantu menentukan daerah lokalisasi yang mengalami infeksi. 0ilangkan stimulus yang berlebihan sesuai dengan kebutuhan. 5) menurunkan ansietas, respon
5esiko trauma b.d. penurunan koordinasi otot
emosi yang berhubungan dengan sensasi yg berlebihan. Sediakan lingkungan yang aman Setelah dilakukan tindakan kepera:atan selama 6/9 jam klien untuk pasien tidak mengalami trauma dengan 5) mencegah cidera dari eksternal kriteria hasil) saat terjadi kejang. dentifikasi kebutuhan keamanan ndikator) pasien, sesuai dengan kondisi fisik *. Pasien terbebas dari trauma fisik dan fungsi kognitif pasien dan ri:ayat penyakit terdahulu pasien . 7eluarga mampu mengontrol 5) menyediakan lingkungan yg resiko trauma yang mungkin nyaman sesuai kebutuhan pasien. 'emasang side rail tempat tidur terjadi 5) mencegah pasien jatuh dari tempat tidur. 'embatasi pengunjung 'emberikan penerangan yang cukup 5) pada pasien ensefalitis mengalamai fotofobia, shg penerangan harus lebih redup. 'enganjurkan keluarga untuk menemani pasien. 5) keluarga dapat mencegah pasien dari cidera. 'engontrol lingkungan dari kebisingan 'emindahkan barang+barang yang dapat membahayakan erikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit. 5) agar keluarga pasien memahami keadaan pasien yang mengalami penurunan kesadaran dan disfungsi pada otaknya setidaknya hingga infeksi pada otak teratasi.
Daftar Pustaka
Anania, et all. !!&. $ursing) Memahami Berbagai Macam Penyakit . 4akarta) ndeks. 'ansjoer, A. !!!. Kapita Selekta Kedokteran, Ed. III, jilid 2. jakarta) 'edia Aeseolapius. 'c#loskey dan ulechek !!!. “!r"ing inter#ention" cla""i$ication %I&'(. nited States of America) 'osby. 'eidean, 4'. !!!. G !r"ing )!tcome" &la""i$ication %)&'(. nited States of America) 'osby. $A$DA nternasional. !*!. *iagno"a Kepera+atan: *e$ini"i dan Kla"i$ika"i. 4akarta) E-#. Smeltzer dan are. !!. B!k! jar Kepera+atan medikal bedah. Edisi &. 4akarta) E-#
Askep Encephalitis
BAB 1 PENDAHULUAN
*.
Latar Belakang Masalah Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit kedalam
tubuh seseorang. Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang, termasuk ndonesia. agi penderita, selain menyebabkan penderitaan fisik, infeksi juga menyebabkan penurunan kinerja dan produktifitas, yang pada gilirannya akan mengakibatkan kerugian materil yang berlipat+lipat. agi $egara, tingginya kejadian infeksi di masyarakat akan menyebabkan penurunan produktifitas nasional secara umum, sedangkan dilain pihak juga menyebabkan peningkatan pengeluaran yang berhubungan dengan upaya pengobatannya. Sebagaimana diketahui, infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, %irus, maupun jamur, dan dapat terjadi di masyarakat (community ac3uired" maupun di rumah sakit (hospital ac3uired". Pasien yang sedang dalam pera:atan di rumah sakit memiliki resiko tertular infeksi lebih besar dari pada di luar rumah sakit. >ingkaran infeksi dapat terjadi antara pasien, lingkungan?%ektor, dan mikroba. Sebagaimana uraian diatas, maka dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu masalah yang diakibatkan oleh terjadinya in%eksi terhadap jaringan otak oleh %irus, bakteri, cacing, protozoa, jamur, atau ricketsia, yang biasa disebut dengan ensefalitis. Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau %irus (Arif 'ansur ) !!!". Ada banyak tipe+tipe dari ensefalitis,
kebanyakan darinya disebabkan oleh infeksi+infeksi yang disebabkan oleh %irus+%irus. Ensefalitis dapat juga disebabkan oleh penyakit+penyakit yang menyebabkan peradangan dari otak. Dengan gejala+gejala seperti panas badan meningkat, sakit kepala, muntah+muntah lethargi, kaku kuduk, gelisah, serta gangguan pada penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang.
erdasarkan faktor penyebab yang sering terjadi maka ensefalitis diklasifikasikan menjadi enam tipe, yaitu ) ensefalitis supurati%a, ensefalitis siphylis, ensefalitis %irus, ensefalitis karena fungus, ensefalitis karena parasit, dan riketsiosa serebri. Adapun pelaksanaan yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ensefalitis adalah dengan pemberian antibiotik, isolasi untuk mengurangi stimuli dari luar, terapi anti mikroba, mengontrol terjadinya kejang dan lain+ lain. Encephalitis 0erpes Simplek merupakan komplikasi dari infeksi 0S< ( 0erpes Simplek
Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan ensefalitis J
b.
Apa saja yang bisa menjadi faktor penyebab, tanda dan gejala, serta proses terjadinya
ensefalitis J c. agaimana penatalaksanaan terhadap pasien dengan masalah ensefalitis J d. Asuhan kepera:atan apa saja yang bisa dilakukan terhadap pasien dengan masalah ensefalitis J e. Apa yang dimaksud dengan legal etis dalam kepera:atan serta prinsip+prinsip apa saja yang harus dipegang sebagai seorang pera:atJ 6.
u!uan u!uan Umum a. 'enambah pengetahuan mahasis:a mengenai ensefalitis serta mampu menerapkan asuhan
kepera:atan yang dilakukan pada masalah ensefalitis. u!uan "husus a. 'ahasis:a mampu mengetahui definisi dari ensefalitis. b. 'ahasis:a mampu mengetahui faktor penyebab, tanda dan gejala, serta proses terjadinya ensefalitis. c. 'ahasis:a mampu mengetahui penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan masalah ensefalitis. d. 'ahasis:a mampu mengetahui asuhan kepera:atan yang bisa dilakukan terhadap pasien dengan masalah ensefalitis. e. 'ahasis:a mampu memahami pengertian dari legal dan etis dalam kepera:atan serta mengetahui prinsip+prinsip yang harus dipegang sebagai seorang pera:at profesional.
BAB # PEMBAHA$AN
A% DE&'N'$' Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing,
protozoa, jamur, ricketsia atau %irus (Arif 'ansur ) !!!". Encephalitis adalah suatu peradangan dari otak. Ada banyak tipe+tipe dari encephalitis, kebanyakan darinya disebabkan oleh infeksi+infeksi. Paling sering infeksi+infeksi ini disebabkan oleh %irus+%irus. Encephalitis dapat juga disebabkan oleh penyakit+penyakit yang menyebabkan peradangan dari otak.
Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai #$S yang disebabkan oleh %irus atau mikro organisme lain yang non purulent. Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi %irus. 8erkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh %irus" atau sifilis (disebabkan oleh bakteri". Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary amoebic meningoencephalitis juga dapat menyebabkan ensefalitis pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang. 7erusakan otak terjadi karena otak terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian. B% E'(L()' erbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteria,
protozoa,
cacing,
jamur,
spirochaeta,
dan
%irus. akteri
penyebab
ensefalitis adalah
Staphylococcus aureus, streptokok, E. #oli, '. 8uberculosa dan 8. Pallidum. Encephalitis bakterial akut sering disebut encephalitis supuratif akut ('ansjoer, !!!". Penyebab lain dari ensefalitis adalah keracunan arsenik dan reaksi toksin dari thypoid fe%er, campak dan chicken po/?cacar air. Penyebab encephalitis yang terpenting dan tersering ialah %irus. nfeksi dapat terjadi karena %irus langsung menyerang otak, atau reaksi radang akut infeksi sistemik atau
%aksinasi terdahulu. 7lasifikasi encephalitis berdasar jenis %irus serta epidemiologinya ialah) a. nfeksi %irus yang bersifat endemik -olongan entero%irus ) Poliomyelitis, %irus #o/sackie, %irus E#01. -olongan %irus Arbo ) 2estern e3uine encephalitis, St. >ouis encephalitis, Eastern e3uine encephalitis, 4apanese encephalitis, 5ussian spring summer encephalitis, 'urray %alley encephalitis. b. nfeksi %irus yang bersifat sporadik ) 5abies, 0erpes simpleks, 0erpes zoster, >imfogranuloma, 'umps, >ymphocytic choriomeningitis, dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh %irus tetapi belum jelas.
c.
Encephalitis pasca+infeksi ) pasca+morbili, pasca+%arisela, pasca+rubela, pasca+%aksinia,
pasca+mononukleosis infeksius, dan jenis+jenis lain yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik. (5obin cit. 0assan, *". *% PA(&'$'(L()'
D% ANDA DAN )E+ALA
'eskipun penyebabnya berbeda+beda, gejala klinis ensefalitis lebih kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. Secara umum,gejala berupa trias
ensepalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun, sakit kepala, kadang disertai kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen,dapat terjadi gangguan pendengaran dan penglihatan. ('ansjoer,!!!".
Adapun tanda dan gejala ensefalitis sebagai berikut ) *.
Suhu yang mendadak naik,seringkali ditemukan hiperpireksia
.
7esadaran dengan cepat menurun
6.
'untah
9.
7ejang+ kejang yang dapat bersifat umum, fokal atau t:iching saja (kejang+kejang di
muka" ;.
-ejala+gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri+sendiri atau bersama+sama, misal
paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya (hassan,*". nti dari sindrom ensefalitis adalah adanya demam akut, demam kombinasi tanda dan gejala ) kejang, delirium, bingung, stupor atau koma, aphasia hemiparesis dengan asimetri refleks tendon dan tanda babinski, gerakan infolunter, ata/ia, nystagmus, kelemahan otot+otot :ajah.
Pemeriksaan penunjang ) Secara klinik dapat di diagnosis dengan menemukan gejala klinik tersebut diatas) *.
iakan ) dari darah ) %iremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk
mendapatkan hasil yang positif. Dari likuor atau jaringan otak. Akan dapat gambaran jenis kuman dan sensiti%itas terhadap antibiotika. . Pemeriksaan serologis ) uji fiksasi komplemen, uji inhibisi henaglutinasi dan uji teutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh, g' dapat dijumpai pada a:al gejala penyakit timbul.
6. 9.
Pemeriksaan darah ) terjadi peningkatan leukosit. =ungsi lumbal likuor serebospinalis sering dalam batas normal. 7adang+ kadang ditemukan
sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa. ;. EE- ? Electroencephalography EE- sering menunjukan akti%itas listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun, adanya kejang,koma,tumor,infeksi sistem saraf, bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan akti%itas listrik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan. (Smeltzer,!!". @. #8 Scan, pemeriksaan #8 Scan otak sering kali di dapat hasil normal, tetapi bisa juga didapat hasil edema diffuse.
E% MAN'&E$A$' "L'N'$ Adapun gejala+gejala yang mungkin timbul pada masalah ensefalitis adalah ) a. Panas badan meningkat. b. Sakit kepala. c. 'untah+muntah lethargi. d. 7aku kuduk apabila infeksi mengenai meningen. e. -elisah kadang disertai perubahan tingkah laku. f. -angguan penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang. "lasifikasi Ensefalitis diklasifikasikan menjadi ) Ensefalitis $upurati,a a. Patogenesis Peradangan dapat menjalar ke jaringan otak dari otitis media, mastoiditis, sinusitis, atau
dari piema yang berasal dari radang, abses di dalam paru, bronkiektasi, empiema, osteomeylitis cranium, fraktur terbuka, trauma yang menembus ke dalam otak dan tromboflebitis. 5eaksi dini jaringan otak terhadap kuman yang bersarang adalah edema, kongesti yang disusul dengan pelunakan dan pembentukan abses. Disekeliling daerah yang meradang berproliferasi jaringan ikat dan astrosit yang membentuk kapsula. ila kapsula pecah terbentuklah abses yang masuk
%entrikel. b. 'anifestasi 7linis Secara umum gejala yang timbul dapat berupa trias ensefalitis seperti ) Demam.
7ejang. 7esadaran menurun. ila ensefalitis berkembang menjadi abses serebri akan timbul gejala+gejala infeksi umum, tanda+tanda meningkatnya tekanan intrakranial yaitu nyeri kepala yang kronik dan progresif,
muntah, penglihatan kabur, kejang, dan kesadaran menurun. Pada pemeriksaan mungkin terdapat edema papil. 8anda+tanda defisit neurologis tergantung pada lokasi dan luas abses. c. 8erapi pada ensefalitis supurati%a adalah dengan pemberian) Ampisillin 9 / 6+9 g per oral selama *! hari. #loramphenicol 9 / *g?9 jam intra %ena selama *! hari. Ensefalitis $iph.lis a% Patogenesis Disebabkan oleh 8reponema pallidum. nfeksi terjadi melalui permukaan tubuh umumnya se:aktu kontak seksual. Setelah penetrasi melalui epithelium yang terluka, kuman tiba di sistem limfatik, melalui kelenjar limfe kuman diserap darah sehingga terjadi spiroketemia. 0al ini berlangsung beberapa :aktu hingga mengin%asi susunan saraf pusat. 8reponema pallidum akan tersebar diseluruh korteks serebri dan bagian+bagian lain susunan saraf pusat. -% 'anifestasi 7linis Adapun gejala ensefalitis sifilis terdiri dari dua bagian yaitu ) *" -ejala+gejala neurologis a" 7ejang+kejang yang datang dalam serangan+serangan. b" Afasia. c" Apraksia. d" 0emianopsia. e" Penurunan kesadaran f" Pupil Agryll+ 5obertson. g" $er%us opticus dapat mengalami atrofi. h" Pada stadium akhir timbul gangguanan+gangguan motorik yang bersifat progresif. " -ejala+gejala mental a" 8imbulnya proses dimensia yang progresif. b" ntelgensia yang mundur perlahan+lahan yang mula+mula tampak pada kurang efektifnya kerja.
c%
c" Daya konsentrasi mundur. d" Daya ingat berkurang. e" Daya pengkajian terganggu. 8erapi pada ensefalitis siphylis *" Penisillin - *+9 juta unit?hari dibagi @ dosis selama *9 hari.
"
Penisillin prokain - ,9 juta unit?hari intra muskular K probenesid 9/;!!mg oral
*9 hari. 6"
ila alergi pada penisilin, maka bisa diberikan ) a" 8etrasiklin 9 / ;!! mg per oral selama 6! hari. b" Eritromisin 9 / ;!! mg per oral selama 6! hari. c" #loramfenicol 9 / * g intra %ena selama @ minggu. d" Seftria/on g intra %ena?intra muscular selama *9 hari. Ensefalitis /irus Adapun %irus yang dapat menyebabkan radang otak pada manusia adalah sebagai berikut ) a.
Plasmodium falsifarum penyebab terjadinya malaria serebral. -angguan utama terdapat didalam pembuluh darah mengenai parasit. Sel darah merah yang terinfeksi plasmodium falsifarum akan melekat satu sama lainnya sehingga menimbulkan penyumbatan+penyumbatan. 0emorrhagic petechia dan nekrosis fokal yang tersebar secara difus ditemukan pada selaput otak dan jaringan otak. -ejala+gejala yang timbul adalah demam tinggi, kesadaran menurun hingga koma. 7elainan neurologik tergantung pada lokasi kerusakan+kerusakan y ang terjadi. b. 8o/oplasmosis 8o/oplasma gondii pada orang de:asa biasanya tidak menimbulkan gejala+gejala kecuali dalam keadaan dengan daya imunitas menurun. Didalam tubuh manusia parasit ini dapat bertahan dalam bentuk kista terutama di otot dan jaringan otak. c. Amebiasis Amuba genus $aegleria dapat masuk ke tubuh melalui hidung ketika berenang di air yang terinfeksi dan kemudian menimbulkan meningoencefalitis akut. -ejala+gejalanya adalah demam akut, nausea, muntah, nyeri kepala, kaku kuduk dan kesadaran menurun. d. Sistiserkosis #ysticercus cellulosae ialah stadium lar%a taenia. >ar%a menembus mukosa dan masuk kedalam pembuluh darah, menyebar ke seluruh badan. >ar%a dapat tumbuh menjadi sistiserkus, berbentuk kista di dalam %entrikel dan parenkim otak. entuk rasemosanya tumbuh didalam meninges atau tersebar didalam sisterna. 4aringan akan bereaksi dan membentuk kapsula disekitarnya. -ejala+gejala neurologik yang timbul tergantung pada lokasi kerusakan yang
terjadi. e. 8erapi pada ensefalitis karena parasit 'alaria serebral ) 7inin *! mg?7g dalam infuse selama 9 jam, setiap & jam hingga tampak perbaikan. 8o/oplasmosi a" Sulfadiasin *!! mg?7g per oral selama * bulan. b" Pirimetasin * mg?7g per oral selama * bulan. c" Spiramisin 6 / ;!! mg?hari. Amebiasis ) 5ifampicin & mg?7g?hari.
Ensefalitis "arena &ungus =ungus yang dapat menyebabkan radang antara lain ) candida albicans, #ryptococcus
neoformans, #occidiodis, Aspergillus, =umagatus dan 'ucor mycosis. -ambaran yang ditimbulkan infeksi fungus pada sistem saraf pusat ialah meningo+ensefalitis purulenta. =aktor
yang memudahkan timbulnya infeksi adalah daya imunitas yang menurun. a. 8erapi pada ensefalitis karena fungus Amfoterisin !,*+ !,; g?7g?hari intra%ena hari sekali minimal @ minggu. 'ikonazol 6! mg?7g intra %ena selama @ minggu. Riketsiosis $ere-ri 5iketsia dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan kutu dan dapat menyebabkan Ensefalitis. Di dalam dinding pembuluh darah timbul noduli yang terdiri atas sebukan sel+sel mononuclear, yang terdapat pula disekitar pembuluh darah di dalam jaringan otak. Didalam pembuluh darah yang terkena akan terjadi trombosis. -ejala+gejalanya ialah nyeri kepala, demam, sukar tidur, kemudian mungkin kesadaran dapat menurun. -ejala+gejala neurologik menunjukan lesi yang tersebar. a. 8erapi pada riketsiosis serebri *" #loramphenicol 9 / * g intra %ena selama *! hari. " 8etrasiklin 9/ ;!! mg per oral selama *! hari.
&% "(MPL'"A$'
Angka kematian untuk ensefalitis ini masih tinggi, berkisar antara 35-50 %, dari pada penderita yangb hidup 20-40 % mempunyai komplikasi atau gejala sisa berupa paralitis. angguan penglihatan atau gejala neurologik yang lain. !enderita yang sembuh tanpa kelainan neurologik yang nyata,dalam perkembangan selanjutnya masih mungkin menderita retardasi mental, gangguan tingkah laku dan epilepsi.
)% PEMER'"$AAN D'A)N($'" a. iakan ) Dari darah ) %iremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk mendapatkan hasil
yang positif.
Dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi", akan didapat gambaran jenis kuman dan sensiti%itas terhadap antibiotika. Dari feses, untuk jenis entero%irus sering didapat hasil yang positif . Dari s:ap hidung dan tenggorokan, akan didapat hasil kultur positif. b. Pemeriksaan serologis ) uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh,
g' dapat
dijumpai pada a:al gejala penyakit timbul. c. Pemeriksaan darah ) terjadi peningkatan angka leukosit. d. Punksi lumbal >ikuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang+kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa. e. EE-? Electroencephalography EE- sering menunjukkan aktifitas listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf, bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan akti%itas listrik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan. (Smeltzer, !!". f. #8 scan Pemeriksaan #8 scan otak seringkali didapat hasil normal, tetapi bisa pula didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus seperti Ensefalitis herpes simple/, ada kerusakan selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal (
pencegahan. b. 8erapi antimikroba, sesuai hasil kultur. 1bat yang mungkin dianjurkan oleh dokter ) Ampicillin ) !! mg?kg?9 jam, dibagi 9 dosis. 7emicetin ) *!! mg?kg?9 jam, dibagi 9 dosis. ila encephalitis disebabkan oleh %irus (0S<", agen anti%iral acyclo%ir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas 0S< encephalitis. Acyclo%ir diberikan secara intra%ena dengan dosis 6! mg?kg per hari dan dilanjutkan selama *!+*9 hari untuk mencegah
kekambuhan (
-lukosa !C, *! ml intra%ena beberapa kali sehari disuntikkan dalam pipa gi%ing set untuk
menghilangkan edema otak. 7ortikosteroid intramuscular atau intra%ena dapat juga digunakan untuk menghilangkan edema otak. d. 'engontrol kejang ) 1bat antikon%ulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. 1bat
yang diberikan ialah %alium dan atau luminal.
'% 1%
A$UHAN "EPERA0AAN EN*EPHAL''$ Pengka!ian a. dentitas ) Ensefalitis dapat terjadi pada semua kelompok umur. b. 7eluhan tama, berupa panas badan meningkat, kejang, dan kesadaran menurun. c. 5i:ayat Penyakit Sekarang ) 'ula+mula anak re:el, gelisah, muntah+muntah, panas
badan meningkat kurang lebih *+9 hari, sakit kepala. d. 5i:ayat Penyakit Dahulu ) 7lien sebelumnya menderita batuk, pilek kurang lebih *+9 hari, pernah menderita penyakit 0erpes, penyakit infeksi pada hidung, telinga dan tenggorokan. e. 5i:ayat Penyakit 7eluarga ) 7eluarga ada yang menderita penyakit yang disebabkan oleh %irus contoh ) 0erpes dan lain+lain. akteri contoh ) Staphylococcus Aureus,Streptococcus, E, #oli, dan lain+lain. f. munisasi ) 7apan terakhir diberi imunisasi D8P, karena ensefalitis dapat terjadi pada post imunisasi pertusis. #%
Diagnosa "eperaatan Diagnosa kepera:atan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun
potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (oedihartono, *9". Diagnosa kepera:atan yang mungkin muncul pada masalah ensefalitis adalah ) a. -angguan rasa nyaman nyeri b?d sakit kepala mual. b. 0ipertemi b?d reaksi inflamasi. c. -angguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara" b?d kerusakan susunan saraf pusat. d. 5esiko terjadi kontraktur b?d spastik berulang. 2%
'nter,ensi "eperaatan
nter%ensi adalah penyusunan rencana tindakan kepera:atan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa kepera:atan (oedihartono, *9". nter%ensi kepera:atan pasien dengan masalah ensefalitis adalah ) a. -angguan rasa nyaman nyeri b?d sakit kepala mual. 8ujuan ) $yeri teratasi. 7riteria hasil ) *" 'elaporkan nyeri hilang atau terkontrol. " 'enunjukkan postur rileks dan mampu tidur?istirahat dengan tepat. 'NER/EN$' 'andiri ) erikan tindakan nyaman.
RA$'(NAL
8indakan non analgetik dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memeperbesar efek
erikan
lingkungan
yang
terapi analgetik. tenang, 'enurunkan reaksi terhadap stimulasi dari
ruangan agak gelap sesuai indikasi.
luar atau sensiti%itas terhadap cahaya dan
7aji intensitas nyeri.
meningkatkan istirahat?relaksasi. ntuk menentukan tindakan yang akan
8ingkatkan
tirah
baring,
dilakukan kemudian. bantu 'enurunkan gerakan
yang
dapat
kebutuhan pera:atan diri pasien. meningkatkan nyeri. erikan latihan rentang gerak Dapat membantu merelaksasikan ketegangan aktif?pasif secara tepat dan masase otot
otot yang meningkatkan reduksi nyeri atau
daerah leher?bahu. 7olaborasi ) erikanan algesik sesuai indikasi.
rasa tidak nyaman tersebut. 1bat
ini
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan kenyamanan ?istirahat umum.
b. 0ipertermi b?d reaksi inflamasi. 8ujuan ) Suhu tubuh normal. 7riteria hasil ) 'endemonstrasikan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan.
'NER/EN$' 'andiri )
RA$'(NAL
Suhu 6&,+9*,* Pantau
suhu
pasien,
#
menunjukkan
proses
perhatikan penyakit infeksius akut.
menggigil? diaforesis. Pantau suhu lingkungan, tambahkan linen
batasi
? Suhu ruangan?jumlah selimut harus diubah
tempat tidur sesuai untuk
mempertahankan
suhu
mendekati
indikasi. normal. erikan kompres mandi hangat, hindari Dapat membantu mengurangi demam. penggunaan alkohol. 7olaborasi ) erikan antipiretik sesuai indikasi.
Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.
c.
-angguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara" b?d kerusakan susunan
saraf pusat. 8ujuan ) 'emulai?mempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi perseptual. 7riteria hasil ) 'engakui perubahan dalam kemampuan dan adanya keterlibatan residual. 'endemonstrasikan perilaku untuk mengkompensasi terhadap hasil. 'NER/EN$'
RA$'(NAL 7esadaran akan tipe?daerah yang
'andiri ) terkena
membantu.
dalam
>ihat kembali proses patologis mengkaji? mengantisipasi defisit kondisi indi%idual. spesifik dan kepera:atan 'unculnya gangguan penglihatan E%aluasi
adanya
dapat
berdampak
gangguan negatif
terhadap
kemampuan
pasien
untuk
menerima
penglihatan
#iptakan
lingkungan
lingkungan. yang 'enurunkan? membatasi jumlah
stimuli sederhana,
pindahkan
yang
mungkin
dapat
perabot menimbulkan kebingungan bagi
yang membahayakan. pasien. d. 5esiko terjadi kontraktur b?d spastik berulang. 8ujuan ) 8idak terjadi kontraktur. 7titeria hasil ) 8idak terjadi kekakuan sendi. Dapat menggerakkan anggota tubuh. 'NER/EN$' 'andiri)
RA$'(NAL
erikan Dengan diberi penjelasan diharapkan
penjelasan pada keluarga klien tentang keluarga mengerti dan mau membantu penyebab terjadinya spastik dan terjadi program pera:atan.
3%
kekacauan sendi. >akukan latihan pasif mulai ujung ruas 'elatih jari secara bertahap.
melemaskan
otot+otot,
mencegah kontraktor. Dengan melakukan perubahan posisi
>akukan perubahan posisi setiap jam.
diharapkan perfusi ke 4aringan lancar, meningkatkan daya pertahanan tubuh.
7olaborasi
untuk
pemberian Diberi dilantin ? %alium , kejang ?
pengobatan spastik dilantin ? %alium spastik hilang. sesuai ndikasi. 'mplementasi "eperaatan mplementasi adalah pengelolaan dan per:ujudan dari rencana kepera:atan yang telah
disusun pada tahap perencanaan (Effendi, *;". mplementasi kepera:atan pasien dengan masalah ensefalitis meliputi ) a. -angguan rasa nyaman nyeri b?d sakit kepala mual. N( *
'MPLEMENA$' 'emberikan tindakan nyaman.
'emberikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap sesuai indikasi.
6
'engkaji intensitas nyeri.
9
'eningkatkan tirah baring, bantu kebutuhan pera:atan diri pasien. 'emberikan latihan rentang gerak aktif?pasif secara tepat dan masase otot
; @
b.
daerah leher?bahu. erkolaborasi untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.
0ipertermi b?d reaksi inflamasi N( *
'MPLEMENA$' 'emantau suhu pasien, perhatikan menggigil? diaforesis.
'emantau suhu lingkungan, batasi ? tambahkan linen tempat tidur sesuai
c.
6
indikasi. 'emberikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol.
9
erkolaborasi untuk pemberian antipiretik sesuai indikasi.
-angguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara" b?d kerusakan susunan
saraf pusat. N( *
'MPLEMENA$' 'elihat kembali proses patologis kondisi indi%idual.
'enge%aluasi adanya gangguan penglihatan 'enciptakan lingkungan yang sederhana,
pindahkan
perabot
yang
6 membahayakan.
d. 5esiko terjadi kontraktur b?d spastik berulang. N(
'MPLEMENA$' 'emberikan penjelasan pada keluarga klien tentang penyebab terjadinya
*
spastik dan terjadi kekacauan sendi. 'elakukan latihan pasif mulai ujung ruas jari secara b ertahap.
6
melakukan perubahan posisi setiap jam. erkolaborasi untuk pemberian pengobatan spastik dilantin ? %alium sesuai
9 ndikasi.
4%
E,aluasi "eperaatan E%aluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (>ynda 4uall #apenito, *)&" E%aluasi pada pasien dengan masalah ensefalitis adalah ) a. Pemenuhan nutrisi pasien adekuat. b. 'elaporkan nyeri hilang? terkontrol. c. 8idak mengalami kejang atau cedera lainnya.
BAB ''' PENUUP
A% "esimpulan
Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau %irus (Arif 'ansur ) !!!". Ensefalitis disebabkan oleh bakteri, %irus, parasit, fungus dan riketsia. Ensefalitis diklasifikasikan menjadi ) a. Ensefalitis supurati%a. b. Ensefalitis siphylis. c. Ensefalitis %irus. d. Ensefalitis karena parasit ) malaria serebral, to/oplasmosis, amebiasis dan sistiserkosis. e. Ensefalitis karena fungus. f. 5iketsiosis serebri. Penatalaksaan pada masalah ini dilakukan sesuai dengan penyebab terjadinya ensefalitis tersebut, antara lain seperti ) pemberian antibiotik, antifungi, antiparasit, anti%irus dan pengobatan simptomatis berupa pemberian analgetik antipiretik serta antikon%ulsi. B%
$aran Sehat merupakan sebuah keadaan yang sangat berharga, sebab dengan kondisi fisik yang
sehat seseorang mampu menjalankan aktifitas sehari+harinya tanpa mengalami hambatan. 'aka menjaga kesehatan seluruh organ yang berada didalam tubuh menjadi sangat penting mengingat betapa berpengaruhnya sistem organ tersebut terhadap kelangsungan hidup serta aktifitas seseorang.
DA&AR PU$A"A
!**. Asuhan 7epera:atan Pada Pasien Ensefalitis. (online". http)??bkp!**. blogspot. com ? !**?!6?asuhan+kepera:atan+pada+pasienL9.html, diakses tanggal *@ 1ktober !** pukul *!.!! Arif, 'ansur. (!!!". 7apita Selekta 7edokteran Edisi 6. 4ilid . 4akarta ) 'edia Aesculapius Doengoes, 'arilynn.E. (*". 5encana Asuhan 7epera:atan. 4akarta ) E-# http)??:::.perfspot.com?docs?doc.aspJid*&@!& http)??creasoft.:ordpress.com?!!&?!9?*;?ensefalitis?
BAB ' PENDAHULUAN
A% Latar Belakang
Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai system saraf pusat (SSP" yang disebabkan oleh %irus atau mikroorganisme lain yang nonpurulen. Penyebab tersering dari ensefalitis adalah %irus kemudian herpes simpleks, arbo%irus, dan jarang disebabkan oleh entero%irus, m!mp", dan adeno%irus. Ensefalitis bisa juga terjadi pasca infeksi campak, influenza, %aricella, dan pasca %aksinasi pertusis. 7lasifikasi ensefalitis didasarkan pada factor penyebabnya. Ensefalitis suparatif akut dengan bakteri
penyebab
ensefalitis
adalah
Staphylococc!"
a!re!",
Streptococ!", E.&olli,
Mycobacteri!m, dan -.Pallidi!m. Sedangkan ensefalitis %irus penyebab adalah %irus 5$A (
Parotitis", %irus morbili, %irus rabies, %irus 5ubela, %irus dengue, %irus polio, cockscakie A dan , herpes zoster, herpes simpleks, dan %aricella. B% Rumusan masalah
*.agaimana konsep penyakit pada pasien dengan encephalitis . agaimana asuhan kepera:atan pada pasien dengan encephalitis. *% u!uan Pem-uatan Makalah
*.
8ujuan mum ) Penulis menyusun makalah ini untuk mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan
kepera:atan khususnya di mata kuliah kepera:atan $eurobiha%ior dengan bahan ajar asuhan kepera:atan pada klien Ensefalitis. . 8ujuan 7husus ) ntuk mengetahui konsep dasar dari limfedema seperti ) a. Definisi b. Etiologi c. Patofisiologi d. 7omplikasi e. Asuhan kepera:atan BAB '' PEMBAHA$AN A% Pengertian
Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme (0assan, *". Pada encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medula spinalis. Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai system saraf pusat (SSP" yang disebabkan oleh %irus atau mikroorganisme lain yang nonpurulen. Penyebab tersering dari ensefalitis adalah %irus kemudian herpes simpleks, arbo%irus, dan jarang disebabkan oleh entero%arius, m!mp", dan adeno%irus. Ensefalitis bias juga terjadi pascainfeksi campak, influenza, %aricella, dan pasca%aksinasi pertusis. 7lasifikasi ensefalitis didasarkan pada factor penyebabnya. Ensefalitis suparatif akut dengan bakteri penyebab ensefalitis adalah Staphylococc!" a!re!", Streptococ!", E.&olli, Mycobacteri!m, dan -.Pallidi!m. Sedangkan ensefalitis %irus penyebab adalah %irus 5$A (
Parotitis", %irusmorbili, %irus rabies, %irus 5ubela, %irus dengue, % irus polio, cockscakie A dan , herpes zoster, herpes simpleks, dan %aricella. B% Etiologi
erbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan Ensefalitis) *.
bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta, dan %irus. akteri penyebab Ensefalitis adalah Staphylococcus aureus, streptokok, E. #oli, '. 8uberculosa dan 8. Pallidum. Encephalitis
bakterial akut sering disebut encephalitis supuratif akut ('ansjoer, !!!". . Penyebab lain adalah keracunan arsenik dan reaksi toksin dari thypoid fe%er, campak dan chicken po/?cacar air. 6. Penyebab encephalitis yang terpenting dan tersering ialah %irus. nfeksi dapat terjadi karena %irus langsung menyerang otak, atau reaksi radang akut infeksi sistemik atau %aksinasi terdahulu.7lasifikasi encephalitis berdasar jenis %irus serta epidemiologinya ialah)
nfeksi %irus yang bersifat endemic a. b.
-olongan entero%irus ) Poliomyelitis, %irus #o/sackie, %irus E#01. -olongan %irus Arbo ) 2estern e3uine encephalitis, St. >ouis encephalitis, Eastern e3uine encephalitis, 4apanese encephalitis, 5ussian spring summer encephalitis, 'urray %alley encephalitis. nfeksi %irus yang bersiat sporadik ) rabies, 0erpes simpleks, 0erpes zoster, >imfogranuloma, 'umps, >ymphocytic choriomeningitis, dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh %irus tetapi belum jelas. Encephalitis pasca+infeksi ) pasca+morbili, pasca+%arisela, pasca+rubela, pasca+%aksinia, pasca+ mononukleosis infeksius, dan jenis+jenis lain yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik. (5obin cit. 0assan, *"
*% anda dan )e!ala
*. . 6. 9. ;.
Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia 7esadaran dengan cepat menurun 'untah 7ejang+kejang, yang dapat bersifat umum, fokal atau t:itching saja (kejang+kejang di muka" -ejala+gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri+sendiri atau bersama+sama, misal
paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya (0assan, *" @. Perubahan perilaku . -elisah
nti dari sindrom Ensefalitis adalah adanya demam akut, dengan kombinasi tanda dan gejala ) kejang, delirium, bingung, stupor atau koma, aphasia, hemiparesis dengan asimetri refleks tendon dan tanda abinski, gerakan in%olunter, ata/ia, nystagmus, kelemahan otot+otot :ajah.
D% Patofisiologi
>okal ) %irus alirannya terbatas menginfeksi selaput lender permukaan atau organ tertentu. Penyebaran hematogen primer ) %irus masuk ke dalam darah, kemudian menyebar ke organ dan
berkembang biak di organ tersebut. 6. Penyebaran melalui saraf+saraf ) %irus berkembang biak di perukaan selaput lendir dan menyebar melalui system persarafan. Setelah terjadi penyebaran ke otak terjadi manifestasi klinis ensefalitis. 'asa prodromal berlangsung *+9 hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusing, muntah nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas, dan pucat. Suhu badan meningkat, fotofobia, sakit kepala, muntah+ muntah, kadang disertai kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen. Pada anak, tampak gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku. Dapat disertai gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, serta kejang. -ejala lain berupa gelisah, re:el, perubahan perilaku, gangguan kesaadaran, kejang. 7adang+kadang disertai tanda neurologis fokal berupa afassia, hemiparesis, hemiplagia, ataksia, dan paralisis saraf otak.
E%
"omplikasi
7omplikasi pada ensefalitis berupa ) *. . 6. 9. ;. @. . &.
5etardasi mental ritabel -angguan motorik Epilepsi Emosi tidak stabil Sulit tidur 0alusinasi Enuresis
)% Pemeriksaan Penun!ang
*% a. b. c. d. % 6. a. b. 9.
>umbal pungsi (pemeriksaan #SS" #airan :arna jernih -lukosa normal >eukosit meningkat 8ekanan ntra 7ranial meningkat Protein agak meningkat 7ultur darah? hidung? tenggorokan? urin Sukar oleh karena uremia berlangsung singkat Dapat membantu mengidentifikasikan daerah pusat infeksi dan penyebab infeksi #8 Scan? '5 'embantu melokalisasi lesi, melihat ukuran? letak %entrikel, hematom, daerah cerebral, hemoragic, atau tumor.
H% Penatalaksanaan
*. solasi bertujuan mengurangi stimulus?rangsangan dari luar dan sebagai tindakan pencegahan. . 8erapi antimikroba, sesuai hasil kultur 1bat yang mungkin dianjurkan oleh dokter ) a. Ampicillin ) !! mg?kg?9 jam, dibagi 9 dosis b. 7emicetin ) *!! mg?kg?9 jam, dibagi 9 dosis c. ila encephalitis disebabkan oleh %irus (0S<", agen anti%iral acyclo%ir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas 0S< encephalitis. Acyclo%ir diberikan secara intra%ena dengan dosis 6! mg?kg per hari dan dilanjutkan selama *!+*9 hari untuk mencegah kekambuhan (
&.
ntuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan leher, ketiak, selangkangan, daerah proksimal betis dan di atas kepala. Sebagai hibernasi dapat diberikan largaktil mg?kg?hari dan phenergan 9 mg?kg?hari secara intra%ena atau intramuscular dibagi dalam 6 kali pemberian. Dapat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat per oral. (0assan, *"
BAB ''' A$UHAN "EPERA0AAN A% Pengka!ian
*. iodata mur ) Penyakit ensefalitis dapat menyerang semua usia, insiden tertinggi terjadi pada anak+
. a. b. 6.
anak 4enis kelamin ) Penyakit ensefalitis bisa terjadi pada laki+laki dan perempuan angsa ) mumnya untuk penyakit ensefalitis tidak mengenal suku bangsa, ras. 7eluhan utama Demam 7ejang 5i:ayat kesehatan sekarang Demam, kejang, sakit kepala, pusing, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas, pucat,
gelisah, perubahan perilaku, dan gangguan kesadaran. 9. 5i:ayat kesehatan dahulu
7lien sebelumnya menderita batuk , pilek kurang lebih *+9 hari, pernah menderita penyakit 0erpes, penyakit infeksi pada hidung,telinga dan tenggorokan. ;. 5i:ayat penyakit keluarga 7eluarga ada yang menderita penyakit yang disebabkan oleh %irus contoh) 0erpes dll. akteri contoh ) Staphylococcus Aureus, Streptococcus , E #oli dan lain+lain. Pola5Pola &ungsi "esehatan
*. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat a. 7ebiasaan. Sumber air yang dipergunakan dari PA' atau sumur, kebiasaan buang air besar di 2#, lingkungan penduduk yang berdesaan (daerah kumuh" b. Status Ekonomi. iasanya menyerang klien dengan status ekonomi rendah. . Pola fungsi kesehatan a. Pola nutrisi dan metabolisme. $afsu makan menurun (anoreksia" nyeri tenggorokan dan erat badan menurun. b. Pola akti%itas. $yeri ekstremitas dan keterbatasan rentang gerak akan mempengaruhi pola akti%itas. c. Pola istirahat dan tidur. 7ualitas dan kuantitas akan berkurang oleh karena demam, sakit kepala dan lain+lain, yang sehubungan dengan penyakit ensefalitis. d. Pola eliminasi. 7ebiasaan Defekasi sehari+hari, iasanya pada klien Ensefalitis karena klien tidak dapat melakukan mobilisasi maka dapat terjadi obsti%asi. 7ebiasaan A7 sehari+hari, iasanya pada klien Ensefalitis kebiasaan miksi normal frekuensi normal. 4ika kebutuhan cairan terpenuhi. 4ika terjadi gangguan kebutuhan cairan maka produksi irine akan menurun ,konsentrasi urine pekat. e. Pola hubungan dan peran. Efek penyakit yang diderita terhadap peran yang diembannya sehubungan dengan ensefalitis, bisanya nteraksi dengan keluarga ? orang lain biasanya pada f.
klien dengan Ensefalitis kurang, karena kesadaran klien menurun mulai dari apatis sampai koma. Pola penanggulangan stress. Akan cenderung mengeluh dengan keadaaan dirinya (stress".
Pemeriksaan fisik
Setelah melakukan anmnesis yang mengarah pada keluhan+keluhan klien, pemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung data dari pengkajian anamnesis. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan persistem (*+@" dengan focus pemeriksaan fisik pada pemeriksaan 6 (rain" yang terarah dan dihubungkan dengan keluhan+keluhan dari klien. Pemeriksaan fisik dumulai dengan memeriksa tanda+tanda %ital (88<" pada klien ensefalitis biasanya didapatkan peningkatn suhu tubuh lebih dari normal 6+9M#. 7eadaan ini biasanya dihubungkan dengan proses inflamasi dari selaput otak yang sudah menggangu pusat
pengatur suhu tubuh. Penurunan denyut nadi terjadi berhubungan dengan tanda+tanda peningkatan 87. Apabila disertai peningkatan frekuensi pernapasan sering berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme umum dan adanya infeksi pada system pernapasan sebelum mengalami ensefalitis. 8D biasanya normal atau meningkat berhubungan dengan tanda+tanda peningkatan 87. a% B1 6Breathing7 nspeksi apakah klien batuk, produksi sputum, sesak napas, penggunaan otot bantu napas, dan
peningkatan frekuensi pernapasan yang sering didapatkan pada klien ensefalitis yang sering disertai adanya gangguan pada system pernapasan. Palpasi biasanya taktil premitus seimbang kanan dan kiri. Auskultasi bunyi napas tambahan sperti ronkhi pada klien dengan ensefalitis berhubungan akulasi sekreet dari penurunan kesadaran. -% B# 6Blood7 Pengkajian pada system kardio%askular didapatkan renjatan (syok" hipo%olemik yang sering terjadi pada klien ensefalitis. c% B2 6Brain7 Pengkajian 6 (rain" merupakan pemeriksaan focus dan lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada system lainnya. . ingkat "esadaran Pada keadaan lanjut tingkat kesadaran klien ensefalitis biasanya berkisar pada tingkat letargi, stupor, dan semikomatosa. Apabila klien sudah mengalami koma maka penilaian -#S sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran klien dan bahan e%aluasi untuk memantau pemberian asuhan kepera:atan. 2. &ungsi $ere-ri Status mental ) obser%asi penampilan klien dan tingkah lakunya, nilai gaya bicara klien dan obser%asi ekspresi :ajah dan akti%itas motorik. Pada klien ensefalitis tahap lanjut biasanya status mental klien mengalami perubahan. /. Pemeriksaan $araf "ranial *" $araf '. =ungsi penciuman biasanya tidak ada kelainan pada klien ensefalitis " $araf ''. 8es ketajaman penglihatan pada kondisi normal. Pemeriksaan papiledema mungkin didapatkan terutma pada ensefalitis supuratif disertai abses serebri dan efusi subdural yang menyebabkan terjadinya peningkatan 87. 6" $araf '''8 '/8 dan /' . Pemeriksaan fungsi dan reaksi pupil pada klien ensefalitis yang tidak disertai penurunan kesadaran biasanya tanpa kelainan. Pada tahap lanjut ensefalitis yang telah mengganggu kesadaran, tanda+tanda perubahan dari fungsi dan reaksi pupil akan didapatkan.
Dengan alasan yang tidak diketahui, klien ensefalitis mengeluh mengalami fotofobia atau sensiti%e yang berlebihan terhadap cahaya. 9" $araf /. Pada klien ensefalitis didapatkan paralisis pada otot sehingga mengganggu proses mengunyah. ;" $araf /''. Persepsi pengecapan dalam batas normal, :ajah asimetris karena adanya paralisis unilateral. @" $araf /'''. 8idak ditemukan adanya tuli kondungtif dan tuli persepsi% " $araf '9 dan 9 . 7emampuan menelan kurang baik sehingga mengganggu pemenuhan nutrisi %ia oral. &" $araf 9'. 8idak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius. Adanya usaha dari klien untuk melakukan fleksi leher dan kaku kuduk. " $araf 9''. >idah simetris, tidak ada de%iasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi. ndra pengecap normal. *!" $istem Motorik . 7ekuatan otot menurun, kontrol keseimbangan dan koordinasi pada ensefalitis tahap lanjut mengalami perubahan. 0. Pemeriksaan Refleks Pemeriksaan refle/ dada, pengetukan pada tendon, ligamentum atau periosteum derajat refle/ pada respons normal. 5efle/ patologis akan didapatkan pada klien ensefalitis dengan tingkat kesadaran koma. 1. )erakan 'n,olunter 8idak ditemukan adanya teremor, 8ic, dan distonia. Pada keadaan tertentu klien biasanya mengalami kejang umum, terutama pada anak dengan ensefalitis disertai peningkatan suhu tubuh yang tinggi. 7ejang dan peningkatan 87 juga berhubungan dengan ensefalitis. 7ejang terjadi sekunder akibat area fokal kortikal yang peka. . $istem $ensorik Pemeriksaan sonsorik pada ensefalitis biasanya didapatkan perasaan raba normal, perasaan nyeri normal, perasaan suhu normal, tidak ada perasaan abnormal di permukaan tubuh, perasaan diskriminatif normal. Peradangan pada selaput otak mengakibatkan sejumlah tanda yang mudah dikenali pada ensefalitis. 8anda tersebut adalah kaku kuduk, yaitu ketika adanya upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme otot+otot leher.N d% B3 6Bladder7 Pemeriksaan pada system perkemihan biasanya didapatkan berkurangnya %olume keluaran urine, hal ini berhubungan dengan penurunan perfusi dan penurunan curah jantung ke ginjal.
e%
B4 6Boel7
'ual sampai muntah dihubungkan dengan peningkatan produksi asam lambung. Pemenuhan nutrisi pada klien meningitis menurun karena anoreksia dan adanya kejang. f% B: 6Bone7 Penurunan kekuatan otot dan penurunan tingkat kesadaran menurunkan mobilitas klien secara umum. Dalam pemenuhan kebutuhan sehari+hari klien lebih banyak dibantu orang lain. B% Diagnosa "eperaatan ;ang $ering er!adi 1% #% 2% 3% 4% :% <%
5esiko tinggi infeksi b?d daya tahan terhadap infeksi turun. 5esiko tinggi perubahan perfusi jaringan b?d 0epofalemia, anemia. 5esiko tinggi terhadap trauma b?d akti%itas kejang umum. $yeri b?d adanya proses infeksi yang ditandai dengan anak menangis, gelisah. -angguan mobilitas b?d penurunan kekuatan otot yang ditandai dengan 51' terbatas. -angguan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah. -angguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara" b?d kerusakan susunan saraf
pusat. =% -angguan rasa nyaman berhubungan dengan sakit kepala mual. >% 5esiko gangguan integritas kulit b?d daya pertahanan tubuh terhadap infeksi turun. 1?% 5esiko terjadi kontraktur b?d spastik berulang. *% 'nter,ensi 1% Diagnosa 7epera:atan . 5esiko tinggi infeksi
b?d
daya
tahan
tubuh
terhadap
infeksi
turun
8ujuan) tidak terjadi infeksi 7riteria hasil) 'asa penyembuhan tepat :aktu tanpa bukti penyebaran infeksi endogen. nter%ensi ) a. Pertahanan teknik aseptic dan teknik cuci tangan yang tepat baik petugas atau pengunmjung. Pantau
dan
batasi
pengunjung.
5?. menurunkan resiko p/ terkena infeksi sekunder. mengontrol penyebaran Sumber infeksi, mencegah pemajaran pada indi%idu yang mengalami nfeksi saluran nafas atas. b. Abs. suhu secara teratur dan tanda+tanda klinis
dari
infeksi.
5?. Deteksi dini tanda+tanda infeksi merupakan indikasi perkembangan 'eningkosamia . c. erikan antibiotika sesuai indikasi 5?. 1bat yang dipilih tergantung tipe infeksi dan sensiti%itas indi%idu. #% DA-$1SA 7EPE5A2A8A$ 5esiko tinggi terhadap trauma b?d akti%itas kejang umum. 8ujuan ) 8idak terjadi trauma 7riteria hasil ) 8idak mengalami kejang ? penyerta cedera lain nter%ensi )
a.
erikan pengamanan pada pasien dengan memberi bantalan, penghalang tempat tidur tetap terpasang dan berikan pengganjal pada mulut, jalan nafas tetap bebas. 5?. 'elindungi p/ jika terjadi kejang, pengganjal mulut agar lidah tidak tergigit. #atatan) memasukkan pengganjal
mulut hanya saat mulut relaksasi. b. Pertahankan tirah baring dalam fase akut. 5?. 'enurunkan resiko terjatuh ? trauma saat terjadi %ertigo. c. 7olaborasi. erikan obat sesuai indikasi seperti delantin, %alum dan sebagainya.5?. 'erupakan indikasi untuk penanganan dan pencegahan kejang. d. Abser%asi tanda+tanda %ital 5?. Deteksi diri terjadi kejang agak dapat dilakukan tindakan lanjutan. 2% DA-$1SA 7EPE5A2A8A$ 5esiko terjadi kontraktur b?d kejang spastik berulang. 8ujuan ) 8idak terjadi kontraktur. 7titeria hasil ) 8idak terjadi kekakuan sendi. Dapat menggerakkan anggota tubuh. nter%ensi ) a. erikan penjelasan pada ibu klien tentang penyebab terjadinya spastik, terjadi kekacauan sendi 5?. Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mengerti dan mau membantu program pera:atan. b. >akukan latihan pasif mulai ujung ruas jari secara bertahap 5?. 'elatih melemaskan otot+otot, mencegah kontraktor. c. >akukan perubahan posisi setiap jam 5?. Dengan melakukan perubahan posisi diharapkan perfusi ke jaringan lancar, meningkatkan daya pertahanan tubuh. d. 1bser%asi gejala kaerdinal setiap 6 jam 5?. Dengan melakukan obser%asi dapat melakukan deteksi dini bila ada kelainan dapat dilakukan inter%ensi segera. e. 7olaborasi untuk pemberian pengobatan spastik dilantin ? %alium sesuai ndikasi 5?. Diberi dilantin ? %alium , bila terjadi kejang spastik ulang.
BAB '/ PENUUP