Referat Andri Hepatoma

REFERAT HEPATOMA

Disusun oleh : ANDRIE YOGIE PUTRA 11-2010-169

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT UMUM DAREAH KOJA JAKARTA, 2011 1

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.











KATA PENGANTAR

Puji Puji syukur syukur kami kami panjatka panjatkan n kepada kepada Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Maha Esa atas berkat berkat dan rahmat-Ny rahmat-Nyaa sehingga dapat menyelesaikan referat yang berjudul “ HEPA “ HEPATOMA TOMA”” untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UKRIDA di Rumah Sakit Umum Daerah Koja. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dr. Suzanna Ndraha Sp.PD, KGEH KGEH,, FINA FINASI SIM M sela selaku ku kons konsul ulen en peny penyak akit it dala dalam m yang yang tela telah h memb membim imbi bing ng dala dalam m mengerjakan referat ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktu. Referat ini menguraikan tentang penyakit penyakit keganasan keganasan hati primer yang sering ditemukan dalam praktek sehari-hari yaitu Hepatoma. Dengan referat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan orang banyak yang membacanya membacanya terutama terutama mengenai mengenai Hepatoma. Hepatoma. Kami menyadari menyadari bahwa bahwa referat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami harapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Jakarta, 28 Mei 2011

PENYUSUN











DAFTAR ISI

Kata Pengantar Pengantar ……………………………………………………………………….…...2 DaftarIsi…………………………………………………………………………………...3 Pendahuluan……………………………………………………………………………….4 Definisi…………………………………………………………………………………….5 Epidemiologi………………………………………………………………………………5 Etiologi……………………………………………………………………………………6 Faktor Faktor Risiko……………………………………………………………………………...7 Risiko……………………………………………………………………………...7 Patofisiologi………………………………………………………………………………10 Gambaran Gambaran Klinis………………………………………………………………………….1 Klinis………………………………………………………………………….11 1 Diagnosis…………………………………………………………………………………13 Stadium Stadium Penyakit………………………………………………………………………...1 Penyakit………………………………………………………………………...13 3 Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang…………………………………………………………………. Penunjang………………………………………………………………….14 14 Penatalaksanaan………………………………………………………………………….16 Pencegahan………………………………………………………………………………20 Prognosis………………………………………………………………………………...20 Kesimpulan……………………………………………………………………………....20 Daftar Pustaka…………………………………………………………………………...22 Pustaka…………………………………………………………………………...22











Pendahuluan Karsinoma hepatoseluler atau hepatoma merupakan kanker hati primer yang paling sering ditemukan ditemukan daripada daripada tumor hati lainnya seperti limfoma maligna, maligna, fibrosarkoma dan hemangioendotelioma. 1 Di Amerika Amerika Serikat Serikat sekitar sekitar 80%-90 80%-90% % dari dari tumor tumor ganas ganas hati primer adalah hepatoma. hepatoma. Angka kejadian tumor ini di Amerika Amerika Serikat hanya sekitar 2% dari seluruh karsinoma yang ada. Sebaliknya di Afrika dan Asia hepatoma adalah karsinoma yang paling sering ditemukan ditemukan dengan dengan angka kejadian 100/100.0 100/100.000 00 populasi. populasi. Pria lebih lebih banyak daripada daripada wanita. Lebih dari 80% pasien hepatoma hepatoma menderita menderita sirosis hati Hepatoma biasa dan sering terjadi pada pasien dengan sirosis hati yang merupakan komplikasi hepatitis virus kronik.2 Hepatitis virus kronik adalah faktor risiko penting hepatoma, virus penyebabnya adalah virus hepatitis B dan C. Bayi dan anak kecil yang terinfeksi virus ini lebih mempun mempunyai yai kecend kecenderu erunga ngan n mender menderita ita hepatit hepatitis is virus virus kronik kronik daripad daripadaa dewasa dewasa yang yang terinfeksi virus ini untuk pertama kalinya.2 Pasien hepatoma 88% terinfeksi virus hepatitis B atau C. Virus ini mempunyai hubungan yang erat dengan timbulnya hepatoma. Hepatoma seringkali tak terdiagnosis karena gejala karsinoma tertutup oleh penyakit yang mendasari yaitu sirosis hati atau hepatitis kronik. Jika gejala tampak, biasanya sudah stadium lanjut dan harapan hidup seki sekita tarr bebe bebera rapa pa ming minggu gu samp sampai ai bula bulan. n. Kelu Keluha han n yang yang pali paling ng seri sering ng adal adalah ah berkurangny berkurangnyaa selera makan, penurunan penurunan berat badan, badan, nyeri di perut kanan atas dan mata tampak kuning. 2 Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis adalah asites, perdarahan saluran cerna bagian atas, ensefalopati hepatika, dan sindrom hepatorenal. Sindrom hepatorenal adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan pada pada pasien pasien dengan dengan hepatit hepatitis is kronik kronik,, kegagal kegagalan an fungsi fungsi hati, hati, hipertensi portal, yang ditandai dengan gangguan fungsi ginjal dan sirkulasi darah. Sindrom ini mempunyai risiko kematian yang tinggi. 3











Definisi Kanker hati (hepatocellular carcinoma) adalah suatu kanker yang timbul dari hati. Ia juga dikenal sebagai kanker hati primer atau hepatoma. Hati terbentuk dari tipetipe sel yang yang berbeda berbeda.. Bagaima Bagaimanapu napun, n, sel-sel sel-sel hati (hepatoc (hepatocyte ytes) s) memben membentuk tuk sampai sampai 80% dari jaringan hati. Jadi, mayoritas dari kanker-kanker hati primer (lebih dari 90 sampai 95%) timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker hepatoselular (hepatocellular cancer) atau Karsinoma.3

Epidemiologi Kanker hati adalah kanker kelima yang paling umum di dunia. Suatu kanker yang yang mematik mematikan, an, kanker kanker hati akan akan membun membunuh uh hampir hampir semua semua pasien pasien-pas -pasien ien yang menderitanya dalam waktu satu tahun. Pada tahun 1990, organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa ada kira-kira 430.000 kasus-kasus baru dari kanker hati diseluru diseluruh h dunia, dunia, dan suatu suatu jumlah jumlah yang yang serupa serupa dari dari pasienpasien-pasi pasien en yang yang mening meninggal gal sebagai suatu akibat dari penyakit ini. Sekitar tiga per empat kasus-kasus kanker hati ditemukan di Asia Tenggara (China, Hong Kong, Taiwan, Korea, dan Japan). Kanker hati juga adalah sangat umum di Afrika Sub-Sahara (Mozambique dan Afrika Selatan). 1 Frekuensi kanker hati di Asia Tenggara dan Afrika Sub-Sahara adalah lebih besar dari 20 kasus-kasus kasus-kasus per 100.000 100.000 populasi. populasi. Berlawanan Berlawanan dengannya, dengannya, frekwensi frekwensi kanker hati di Amerika Utara dan Eropa Barat adalah jauh lebih rendah, kurang dari lima per 100.00 100.000 0 populas populasi. i. Bagaima Bagaimanapu napun, n, frekwen frekwensi si kanker kanker hati hati diantar diantaraa pribum pribumii Alaska sebanding dengan yang dapat ditemui pada Asia Tenggara. Lebih jauh, data terakhir menunjukan bahwa frekwensi kanker hati di Amerika secara keseluruhannya meningkat. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh hepatitis C kronis, suatu infeksi hati yang menyebabkan kanker hati.1 Di Amerika Amerika frekuen frekuensi si kanker kanker hati hati yang yang paling paling tinggi tinggi terjadi terjadi pada pada imigranimigranimigran dari negara-negara Asia, dimana kanker hati adalah umum. Frekuensi kanker hati hati diant diantara ara orang orang-or -oran ang g kulit kulit putih putih (Cauc (Caucasi asian ans) s) adala adalah h yang yang paling paling rend rendah ah,, sedang sedangkan kan diantara diantara orangorang-oran orang g Amerika Amerika keturu keturunan nan Afrika Afrika dan Hispan Hispanics, ics, ia ada diantar diantaranya anya.. Frekwe Frekwensi nsi kanker kanker hati adalah adalah tinggi tinggi diantara diantara orang-o orang-orang rang Asia karena karena











Etiologi Dewasa Dewasa ini hepato hepatoma ma diangg dianggap ap terjadi terjadi dari hasil hasil interaks interaksii sinergis sinergis multifak multifaktor tor dan multifasik, multifasik, melalui inisiasi, akselerasi dan transformasi dan proses banyak tahapan, serta peran serta banyak onkogen dan gen terkait, mutasi multigenetik. Etiologi hepatoma belum jelas, menurut data yang ada, virus hepatitis, aflatoksin dan pencemaran air minum merupakan 3 faktor utama yang terkait dengan timbulnya hepatoma. 1,2 1. Viru Viruss hep hepati atitis tis •

HBV Hubungan antara infeksi kronik HBV dengan timbulnya hepatoma terbukti kuat, baik secara epidemiologis epidemiologis,, klinis maupun maupun eksperimental. eksperimental. Karsinogenisitas Karsinogenisitas HBV terha terhada dap p hati hati mung mungki kin n terja terjadi di melal melalui ui pros proses es infla inflama masi si kroni kronik, k, penin peningk gkata atan n proliferasi proliferasi hepatosit, integrasi HBV DNA DNA ke dalam DNA sel pejamu, dan aktifitas protein spesifik-HBV spesifik-HBV berinteraksi berinteraksi dengan gen hati. Pada dasarnya, dasarnya, perubahan perubahan hepatos hepatosit it dari kondisi kondisi inaktif inaktif (quiescent) menja menjadi di sel yang yang aktif aktif bere berepli plika kasi si menentukan tingkat karsinogenesis hati.

•

HCV Infeksi HCV berperan penting dalam patogenesis hepatoma pada pasien yang bukan pengidap HBV. Pada kelompok kelompok pasien penyakit penyakit hati akibat transfusi darah dengan dengan anti-HC anti-HCV V positif, positif, interval interval antara antara saat transfus transfusii hingga hingga terjadi terjadinya nya HCC HCC dapat mencapai 29 tahun. Hepatokarsinogenesis akibat infeksi HCV diduga melalui aktifitas nekroinfiamasi kronik dan sirosis hati.













a. Infe Infeks ksii Hep Hepat atit itis is B Hepatitis B adalah penyebab tertinggi timbulnya kanker hati di daerah yang tinggi prevalensinya seperti di Cina dan Indonesia. Penderita hepatitis B kronis dan pembawa virus hepatitis B (carrier) memiliki risiko terkena kanker hati yang lebih tinggi dari populasi normal. Hal ini dibuktikan pada penelitian di Taiw Taiwan an,, dima dimana na lebi lebih h dari dari 20.0 20.000 00 pria pria dite diteli liti ti seca secara ra pros prospe pekt ktif if untu untuk k mengetahui terjadinya kanker hati. Ternyata risiko untuk terkena kanker hati pada penderita penderita hepatitis B yang HbsAg-nya HbsAg-nya positif meningkat meningkat lebih dari 100 kali dibandingkan populasi normal. 1 Golong Golongan an dengan dengan risiko risiko tinggi tinggi ini tampak tampaknya nya terbany terbanyak ak mengen mengenai ai penderita penderita yang tinggal tinggal di daerah endemi endemi Hepatitis Hepatitis B seperti di Indonesia, Indonesia, dimana dimana penular penularan an lebih lebih banyak banyak terjadi terjadi secara secara vertical (dar (darii ibu ibu ke bayi bayi)) dibanding penderita yang memperolehnya secara horizontal pada saat dewasa. Di samping samping dapat menimb menimbulk ulkan an kanker kanker hati, hati, hepatit hepatitis is B kronis kronis juga juga dapat dapat mengakibatkan Sirosis hati (pengerasan organ hati) akibat reaksi peradangan berulang. berulang. Sebagai Sebagai tambahan, tambahan, pasien-pasien pasien-pasien dengan virus hepatitis B yang berada pada risiko yang yang paling tinggi tinggi untuk kanker hati adalah pria-pria pria-pria dengan sirosis, virus hepatitis B dan riwayat kanker hati keluarga.3

b. Infeksi Hepatitis Hepatitis C Infek feksi

viru irus

hepat patitis itis

C

(HC (HCV)

jug juga

dihubungkan

denga ngan

perkembanga perkembangan n kanker kanker hati. Di Jepang, Jepang, virus hepatitis C hadir pada sampai dengan 75% dari kasus-kasus kanker hati. Seperti dengan virus hepatitis B, kebanyakan dari pasien-pasien virus hepatitis C dengan kanker hati mempunyai sirosis sirosis yang yang berkait berkaitan an dengan dengannya. nya. Pada Pada bebera beberapa pa studi-st studi-studi udi retrospe retrospektif ktif--











disarankan bahwa protein inti (pusat) dari virus hepatitis C adalah tertuduh pada pengembang pengembangan an kanker kanker hati. Protein Protein inti sendiri (suatu (suatu bagian dari dari virus hepatitis hepatitis C) diperk diperkirak irakan an mengha menghalang langii proses proses alami alami kematia kematian n sel atau mengg menggangg anggu u fungsi dari suatu gen (gen p53) penekan tumor yang normal. Akibat dari aksiaksi ini adalah bahwa sel-sel hati terus berlanjut hidup dan reproduksi tanpa pengendalian-p pengendalian-pengen engendalian dalian normal, normal, yang yang adalah adalah apa yang terjadi pada pada kanker. kanker.4

c. Alkohol Sirosis hati yang disebabkan konsumsi alkohol yang berlebih ternyata meru merupak pakan an peny penyeb ebab ab utam utamaa terja terjadi dinya nya kanke kankerr hati hati di usia usia lanju lanjut. t. Hal Hal ini diduku didukung ng oleh oleh data data yang yang dibuat dibuat di Amerika Amerika Serikat Serikat terhada terhadap p para para veteran veteran.. Karena dari berbagai penelitian menunjukan bahwa konsumsi alkohol >50-70 gram gram per per hari hari dan dan dala dalam m jang jangka ka wakt waktu u yang yang lama lama tern ternya yata ta tida tidak k hany hanyaa menin meningk gkatk atkan an risiko risiko terbe terbentu ntukn knya ya siros sirosis is hati hati namu namun n juga juga memp memper ercep cepat at terjadinya sirosis pada penderita hepatitis C dan kanker hati.5

d. Obesitas Suatu penelitian kohort prospektif pada lebih dari 900.000 individu di Amerika Serikat dengan masa pengamatan selama 16 tahun mendapat terjadinya peningkatan peningkatan angka mortalitas mortalitas sebesar 5 kali akibat kanker hati pada kelompok individ individu u dengan dengan berat berat badan badan terting tertinggi gi (IMT (IMT 35-40) 35-40) diband dibanding ingkan kan denga dengan n kelo kelomp mpok ok indi indivi vidu du yang yang IMT-n IMT-nya ya norm normal. al. Seper Seperti ti dike diketah tahui, ui, obes obesita itass meru merupak pakan an fakto faktorr resik resiko o utam utamaa untu untuk k nonnon-al alco coho holic lic fatty fatty liver liver disea disease se (NAFLD (NAFLD), ), khususn khususnya ya non-alcoholic non-alcoholic steatoheptitis steatoheptitis (NAS (NASH) H) yang yang dapa dapatt berkembang berkembang menjadi sirosis hati dan kemudian kemudian dapat berlanjut berlanjut menjadi menjadi kanker kanker











kelola oleh hasan dkk yang melaporkan bahwa dari 115 kasus kanker hati dan 230 pasien non-kanker hati, rasio odd dari DM adalah 4.3, meskipun diakui bahwa sebagian sebagian dari kasus DM sebelumnya sebelumnya sudah menderita menderita sirosis hati. Penelitian kohort besar oleh El Serag dkk yang melibatkan 173.643 pasien DM dan 650.620 pasien bukan-DM menemukan bahwa insidens kanker hati pada kelompok kelompok DM lebih dari 2 kali lipat dibandingka dibandingkan n dengan dengan insidens kanker kanker hati kelompok kelompok bukan-DM. bukan-DM. Insidens juga semakin tinggi seiring dengan dengan lamanya lamanya pengamatan pengamatan (kurang dari 5 tahun hingga lebih dari 10 tahun). DM merupakan faktor risiko HCC tanpa memandang umur, jenis kelamin dan ras. 1,2

f.

Idiopatik Antara Antara 15 - 40% kanker kanker hati hati ternyat ternyataa tidak tidak diketah diketahui ui penyeb penyebabn abnya ya walaupun sudah dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh. Beberapa penjelasan akhir-akhir ini menyebutkan peranan perlemakan hati - fatty - fatty liver disease disease - yang bukan disebabkan disebabkan oleh alkohol alkohol (NASH (NASH = Non Alcohol Alcohol Steato Hepatitis), Hepatitis), dipercaya dipercaya dapat menyebabkan menyebabkan kerusakan kerusakan sel hati yang luas yang pada akhirnya menimbulkan sirosis dan kanker hati. 5

g. Sirosis

Individu-individu dengan kebanyakan tipe-tipe sirosis hati berada pada risiko yang meningkat mengembangkan kanker hati. Sebagai tambahan pada kondisi-kond kondisi-kondisi isi yang digambarkan digambarkan diatas (hepatitis (hepatitis B, hepatitis C, alkohol, alkohol, dan hemo hemochr chrom omat atosi osis), s), keku kekura rang ngan an alph alphaa 1 anti-t anti-try rypsi psin, n, suatu suatu kond kondisi isi yang yang diturunkan/d diturunkan/diwariskan iwariskan yang dapat menyebabka menyebabkan n sirosis, mungkin mungkin menjurus menjurus pada kanker hati. Kanker Kanker hati juga dihubungkan dihubungkan sangat erat dengan dengan kelainan











kanker hati pada PBC adalah sebanding dengan yang pada bentuk-bentuk lain sirosis.3,4

Patogenesis Inflamasi, Inflamasi, nekrosis, fibrosis, dan regenerasi dari sel hati yang terus berlanjut merupaka merupaka proses khas dari sirosis hepatis yang juga merupakan merupakan proses dari pembentukan pembentukan hepatoma hepatoma walaupun pada pasien – pasien dengan hepatoma, kelainan cirrhosis tidak selalu ada. Hal ini mungki mungkin n berhub berhubung ungan an dengan dengan proses proses replikas replikasii DNA DNA virus virus dari virus virus hepatit hepatitis is yang yang juga juga memp mempro rodu duksi ksi HBV HBV X prot protein ein yang yang tidak tidak dapa dapatt berg bergab abun ung g deng dengan an DNA DNA sel sel hati, hati, yang yang merupakan host dari infeksi Virus hepatitis, dikarenakan protein tersebut merupakan suatu RNA. RNA. RNA RNA ini akan akan berke berkemb mban ang g dan dan mere merepli plika kasi si diri diri di sitop sitoplas lasma ma dari dari sel hati hati dan dan menyebabkan suatu perkembangan dari keganasan yang nantinya akan mengahambat apoptosis dan meningkatkan proliferasi sel hati. Para ahli genetika mencari gen – gen yang berubah dalam perkembangan sel hepatoma ini dan didapatkan adanya mutasi dari gen p53, PIKCA, dan β-Catenin.1 Sementara pada proses sirosis terjadi pembentukan nodul - nodul di hepar, baik nodul regeneratif maupun nodul diplastik. Penelitian prospektif menunjukan bahwa tidak ada progresi yang khusus khusus dari nodul - nodul nodul diatas diatas yang yang menuju menuju kearah hepato hepatoma ma tetapi, tetapi, pada pada nodul nodul displastik didapatkan bahwa nodul yang terbentuk dari sel - sel yang kecil meningkatkan proses pembentukan pembentukan hepatom hepatoma. a. Sel sel sel kecil ini disebut disebut sebagai stem cel dari dari hati.1 Sel - sel ini meregenerasi sel - sel hati yang rusak tetapi sel - sel ini juga berkembang sendiri menjadi nodul nodul – nodul yang ganas ganas sebagai respons dari adanya adanya penyakit yang kronik kronik yang disebabkan oleh infeksi virus. Nodul - nodul inilah yang pada perkembangan lebih lanjut











Gambar 2. Patogenesis sirosis hepatis

Gejala Klinis Pada permulaannya penyakit ini berjalan perlahan, dan banyak tanpa keluhan. Lebih dari 75% tidak memberikan gejala - gejala khas. Ada penderita yang sudah ada kanker yang besar sampai beberapa centimeter pun tidak merasakan apa-apa. Keluhan utama yang sering adalah keluhan sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan rasa lemas. Keluhan Keluhan lain lain terjadin terjadinya ya perut perut membesa membesarr karena karena ascites (penimbunan (penimbunan cairan dalam rongga rongga perut), mual, tidak bisa tidur, tidur, nyeri otot, berak berak hitam, demam, bengkak bengkak kaki, kuning, muntah, gatal, muntah darah, perdarahan dari dubur, dan lain-lain. 7 Hepatoma fase subklinis

Yang dimaksud hepatoma fase subklinis atau stadium dini adalah pasien yang tanpa













Hepatoma fase klinis tergolong hepatoma stadium sedang, lanjut, manifestasi utama yang sering ditemukan adalah: (1) Nyeri abdomen abdomen kanan atas: hepatoma hepatoma stadium sedang dan lanjut sering dating

berobat berobat karena kembung dan dan tak nyaman atau nyeri samar di abdomen abdomen kanan atas. Nyeri umumnya umumnya bersifat tumpul( tumpul( dullache) atau menusuk menusuk intermiten atau kontinu, kontinu, sebagian merasa area hati terbebat kencang, disebabkan tumor tumbuh dengan cepat hingga menambah regangan pada kapsul hati. Jika nyeri abdomen bertambah hebat atau timbul akut abdomen harus pikirkan ruptur hepatoma. (2) Massa Massa abdome abdomen n atas: hepatoma hepatoma lobus kanan kanan dapat menyeba menyebabka bkan n batas batas atas hati bergeser ke atas, pemeriksaan pemeriksaan fisik menemukan hepatomegali hepatomegali di bawah arkus kostae berbenjol berbenjol benjol; hepatoma hepatoma segmen inferior lobus kanan sering dapat langsung teraba massa di bawah arkus kostae kanan; hepatoma lobus kiri tampil sebagai massa di bawah prosesus xifoideus atau massa di bawah arkus kostae kiri. (3) (3) Peru Perutt kemb kembun ung: g: timbu timbull karen karenaa massa massa tumo tumorr sang sangat at besar besar,, asite asitess dan dan gang ganggu guan an fungsi hati. (4) (4) Anor Anorek eksi sia: a:

timb timbul ul kare karena na fung fungsi si hati hati terg tergan angg ggu, u, tumo tumorr mend mendes esak ak salu salura ran n

gastrointestinal, perut tidak bisa menerma makanan dalam jumlah banyak karena terasa begah.











Diagnosis Kanker Kanker hati selular yang kecil pun sudah bisa dideteksi lebih awal terutamanya terutamanya dengan pendekatan radiologi yang akurasinya 70 – 95% dan pendekatan laboratorium alphafetoprotein yang akurasinya 60 – 70%. Kriteria Kriteria diagnosa diagnosa Kanker Kanker Hati Hati Selula Selularr (KHS) (KHS) menuru menurutt PPHI PPHI (Perhim (Perhimpun punan an Peneliti Hati Indonesia), yaitu: 1. Hati membesar membesar berbenjol berbenjol-benjol -benjol dengan/tanpa dengan/tanpa disertai bising arteri. 2. AFP (Alphafetoprotein) yang meningkat lebih dari 500 mg per ml. 3. Ultrasonography (USG), Nuclea (USG), Nuclearr Medicine, Medicine, Computed Tomography Scann (CT

Scann), Scann), Magnetic Magnetic Resonance Resonance Imaging Imaging (MRI), Angiograph Angiographyy, ataupun Positron Emission Emission Tomograp Tomography hy (PET) yang menunjukkan adanya KHS. Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya KHS. 4. Peritoneoscopy 5. Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus menunjukka menunjukkan n KHS. KHS. Diagnosa KHS didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima kriteria dan atau hanya satu yaitu kriteria empat atau lima.6

Stadium Penyakit











•

atau vena cava inferior

•

atau adanya metastase keluar dari hati (extra hepatic metastase).

Pemeriksaan Penunjang a. Alpha lphafe feto topr prot otei ein n Sensitivitas Alphafetopro Alphafetoprotein tein (AFP) untuk mendiagnosa KHS 60% – 70%, 70%, artiny artinyaa hany hanyaa pada pada 60% 60% – 70% 70% saja saja dari dari pend pender erita ita kank kanker er hati hati ini menunjukkan peninggian nilai AFP, sedangkan pada 30% – 40% penderita nilai AFP nya normal. Spesifitas AFP hanya berkisar 60% artinya bila ada pasien yang yang diperiks diperiksaa darahn darahnya ya dijump dijumpai ai AFP yang yang tinggi, tinggi, belum belum bisa dipasti dipastikan kan hanya mempunyai kanker hati ini sebab AFP juga dapat meninggi pada keadaan bukan kanker kanker hati seperti pada sirrhosis hati dan hepatitis kronik, kronik, kanker testis, dan terratoma.8

b. AJH (aspirasi (aspirasi jarum jarum halus) halus) Biopsi Biopsi aspirasi aspirasi dengan dengan jarum jarum halus halus (fine (fine needle needle aspirat aspiration ion biopsy) biopsy) terutam terutamaa ditujuka ditujukan n untuk untuk menilai menilai apakah apakah suatu suatu lesi yang ditemuka ditemukan n pada pada pemeriksaan pemeriksaan radiologi radiologi imaging dan laboratorium laboratorium AFP itu benar pasti suatu hepatoma. Tindakan biopsi aspirasi yang dilakukan oleh ahli patologi anatomi











kehit kehitam aman an,, atau atau berw berwarn arnaa kehit kehitam aman an campu campurr kepu keputih tihan an dan dan juml jumlah ahny nyaa bervariasi bervariasi pada tiap pasien bisa satu, dua atau lebih atau banyak sekali dan merata pada seluruh hati, ataukah satu nodule yang besar dan berkapsul atau tidak berkapsul. Sayangnya Sayangnya USG conventional hanya dapat memperlihatkan memperlihatkan benjolan benjolan kanker hati hati diameter 2 cm – 3 cm saja. Tapi Tapi bila USG conventional ini conventional ini dilengkapi dengan perangkat lunak harmonik sistem bisa mendeteksi benjolan kanker diameter 1 cm – 2 cm, namun nilai akurasi ketepatan diagnosanya hanya 60%. Rendahnya nilai akurasi ini disebabkan walaupun USG conventional ini dapat dapat mende mendeteks teksii adanya adanya benjola benjolan n kanker kanker namun namun tak dapat dapat melihat melihat adanya adanya pembuluh pembuluh darah darah baru (neo-vascular). 6

Gambar 3. Hasil USG pasien dengan Hepatoma











Gambar 4. Gambaran CT Scan pasien dengan Hepatoma

e. Angiografi

Dicada Dicadangk ngkan an hanya hanya untuk untuk pender penderita ita kanker kanker hati-nya hati-nya yang dari hasil hasil pemeriksaan pemeriksaan USG dan CT scann diperkirakan masih ada tindakan terapi bedah atau atau nonnon-be bedah dah masih masih yang yang mung mungki kin n dilak dilakuk ukan an untu untuk k meny menyel elam amatk atkan an penderita. penderita. Pada setiap pasien yang akan menjalani menjalani operasi reseksi hati harus dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan angiografi angiografi.. Dengan angiografi ini dapat dilihat berapa luas luas kank kanker er yang yang seben sebenar arnya nya.. Kank Kanker er yang yang kita kita lihat lihat deng dengan an USG USG yang yang diperkirakan kecil sesuai dengan ukuran pada USG bisa saja ukuran sebenarnya dua atau tiga kali lebih besar. Angigrafi bisa memperlihatkan ukuran kanker yang sebenarnya. Lebih lengkap lagi bila dilakukan CT angiography yang dapat













meskupin meskupin sudah menjalani reseksi bedah kuratif. Pilihan terapi ditetapkan berdasarkan atas ada-tidaknya sirosis, jumlah dan ukuran tumor, serta derajat pemburukan hepatik. a. Trans ranspl plan anta tasi si hati hati Bagi Bagi pasie pasien n kank kanker er hati hati dan dan siros sirosis is hati, hati, transp transplan lantas tasii hati hati memb member erika ikan n kemungkinan untuk menyingkirkan tumor dan menggantikan parenkim hati yang mengal mengalami ami disfung disfungsi. si. Kematia Kematian n pasca pasca transpla transplantas ntasii terserin tersering g disebab disebabkan kan oleh oleh rekuren rekurensi si tumor tumor di dalam dalam maupun maupun di luar luar transpla transplan. n. Rekure Rekurensi nsi tumor tumor bahkan bahkan mung mungki kin n dipe diperku rkuat at oleh oleh obat obat antir antireje ejeksi ksi yang yang harus harus dibe diberik rikan. an. Tumo Tumorr yang yang berdiameter berdiameter kurang dari 3 cm lebih jarang kambuh kambuh dibandingkan dibandingkan dengan dengan tumor yang diamternya lebih dari 5 cm.2 b. Reseksi hepatik hepatik Untuk pasien dalam kelompok non-sirosis yang biasanya mempunyai fungsi hati normal pilihan utama terapi adalah reseksi hepatik. Namun untuk pasien sirosis











mencegah terjadinya rekurensi tumor, pemberian asam poliprenoik (polyprenoic acid) selama 12 bulan dilaporkan dapat menurunkan angka rekurensi pada bulan ke 38 secara bermakna dibandingkan dengan kelompok plasebo (kelompok plasebo 49%, kelompok terapi PEI atau reseksi kuratif 22%). 1,5 d. Tera Terapi pi pali paliat atif if Sebagia Sebagian n besar besar pasien pasien kanker kanker hati didiag didiagnosi nosiss pada pada stasium stasium meneng menengah-l ah-lanju anjutt (intermediate-advanced stage) yang tidak ada terapi standarnya. Berdasarkan meta analisis, pada stadium ini hanya TAE/TACE (transarterial (transarterial embolization/c embolization/chemo hemo embolization) saja yang menunjukkan penuruanan pertumbuhan tumor serta dapat meningk meningkatk atkan an harapan harapan hidup hidup pasien pasien dengan dengan kanker kanker hati hati yang tidak tidak resektab resektabel. el. TACE dengan frekuensi 3 hingga 4 kali setahun dianjurkan pada pasien yang fungsi hatinya cukup baik (Child-Pugh A) serta tumor multinodular asimtomatik tanpa invasi vaskular atau penyebaran ekstrahepatik, ekstrahepatik, yang tidak bisa diberi terapi radikal.











Bila Bila varis varises es telah telah timbu timbull di bagi bagian an diata diatall esofa esofagu guss atau atau proksi proksima mall lambung, pasien sirosis berisiko mengalami perdarahan serius akibat pecahnya varises. Sekali varises mangalami perdarahan, bertendensi perdarahan ulang dan setia setiap p kali kali berd berdara arah, h, pasie pasien n beris berisiko iko menin meningg ggal al.. Kare Karena na itu peng pengob obata atan n ditu dituju juka kan n

untu untuk k

penc penceg egah ahan an perd perdar arah ahan an pert pertam amaa

maup maupun un penc penceg egah ahan an

perdarahan perdarahan ulang dikemudian dikemudian hari. Untuk tujuan tersebut, tersebut, ada beberapa beberapa cara pengobatan pengobatan yang dianjurkan, dianjurkan, termasuk termasuk pemberian pemberian obat dan prosedur prosedur untuk menurunkan tekanan vena porta, maupun prosedur untuk menurunkan tekanan vena vena porta porta,, maup maupun un prose prosedu durr untu untuk k meru merusak sak atau atau meng mengera eradik dikasi asi varis varises es Propanolol atau nadolol, merupakan obat penyekat reseptor beta non-selektif. Efektif menurunkan tekanan vena porta, dan dapat dipakai untuk mencegah perdarahan perdarahan pertama pertama maupun maupun perdarahan perdarahan ulang varises pasien pasien sirosis. sirosis. 3. Ense Ensefa falo lopa pati ti hepa hepati tik k











memp memper erbe besa sarr fakt faktor or prot protek ekti tiff untu untuk k menc menceg egah ah kank kanker er.. Prin Prinsi sip p utam utamaa pencegahan pencegahan kanker hati adalah dengan dengan melakukan melakukan skrining kanker hati sedini mungk mungkin. in. Penceg Pencegahan ahan hepato hepatoma ma adalah adalah denga dengan n menceg mencegah ah penular penularan an virus virus hepatitis B ataupun C. Vaksinasi merupakan pilihan yang bijaksana, tetapi saat ini baru tersedia vaksinasi untuk virus hepatitis B.

Prognosis Klasifikasi child-plug 6 Nilai 1

2

3

Ensefalopati

-

Minimal

Berat/koma

Asites

Nihil

Minimal

Masif

Bilirubin(mg/dl)

<2

2-3

>3











3. Ultrasonography (USG), Nuclear Medicine, Medicine, Computed Tomography Scann (CT Scann), Scann),

Magnetic Magnetic Resonance Resonance Imaging Imaging (MRI), Angiograph Angiographyy, atau ataupu pun n Positron Emission Tomography (PET) yang menunjukkan adanya KHS. 4. Peritoneoscopy Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya KHS.

5. Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus menunjukkan KHS. Diagnosa KHS didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima kriteria atau hanya satu yaitu kriteria empat atau lima. Pemeriksaan hepatoma terdiri dari alphafetoprotein (AFP), AJH (Aspirasi Jarum halus), Ultrasonography (USG) Abdomen, CT Scan, Angiography. Pengobatan hepatoma masih belum memuaskan, banyak kasus didasari oleh sirosis hati. Pasie Pasien n siros sirosis is hati hati memp mempun unya yaii toler tolerans ansii yang yang buru buruk k pada pada oper operasi asi segme segmente ntekt ktom omii pada pada hepato hepatoma. ma. Selain Selain operasi operasi masih masih ada banyak banyak cara misalny misalnyaa transpla transplantas ntasii hati, hati, kemoter kemoterapi, api, emboli emboli intra intra arteri, arteri, injeksi injeksi tumor tumor dengan dengan etanol agar agar terjadi terjadi nekrosi nekrosiss tumor, tumor, tetapi hasil hasil













Daftar Pustaka 1. Budi Budiha hars rso, o, U. Kars Karsin inom omaa Hati. ati. Dala Dalam m : Sudo Sudoyo yo A W, Seti Setiyo yoha hadi di B, Alwi Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4 Jilid I. Jakarta: Pusat

Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2010. hlm.691-685 2. Bardiman, Syadra. Kumpulan Kuliah Hepatologi, Penyakit Pankreas, dan Kandung Empedu. Sub Bagian Gastroentero-Hepatologi Bagian Penyakit Dalam Fakultas

Referat Andri Hepatoma

Recommend Documents