Praktik laboratorium merupakan tahapan pembelajaran untuk membekali keterampilan kepada Anda mahasiswa tentang kompetensi tertentu yang dilakukan di laboratorium sebagai dasar sebelum Anda melakukan keterampilan tersebut pada pasien di tatanan pelayanan kesehatan. Salah satu kasus penyakit sistem Muskuloskeletal yang perlu dilakukan praktik labortorium adalah kasus gangguan mobilitas baik secara aktif maupun pasif. Kegiatan praktikum laboratorium sistem muskuloskeletal yang dibahas dalam modul ini adalah ketrampilan Range of Motion (ROM). Setelah Anda mempelajari materi Panduan Praktikum 1 ini dengan sungguh-sungguh di akhir proses pembelajaran Anda diharapkan akan dapat melakukan !agaimana melaksanakan Range of Motion yang benar. Agar Anda dapat memahami modul ini dengan mudah maka Panduan Praktikum 1 ini hanya membahas 1 "satu# $opik yaitu % Prosedur $indakan Range of Motion "&'M#
1
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)alam kegiatan belajar praktikum ini akan di jelaskan bagaimana cara melakukan prosedur tindakan &ange of Motion "&'M#. Prosedur ini di lakukan terhadap pasien yang mengalami gangguan mobilitas atau gerak karena akibat penyakit yang di alaminya khususnya penyakit yang terkait dengan sistem muskuloskeletal maupun persyarafan. $ujuan dari pembelajaran ini adalah memberi pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa dalam melakukan prosedur tindakan &ange of motion "&'M# sebagai dasar atau bekal sebelum melakukan asuhan keperawatan pada tatanan nyata di pelayanan kesehatan baik &umah sakit maupun klinik.
&'M " &ange of Motion # adalah istilah baku untuk menyatakan batas atau batasan gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal &'M " &ange of Motion # Adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
&'M sangat penting walaupun kita sedang sakit cedera atau harus istirahat di tempat tidur atau di kursi roda "Ko*ier(++,#. Manfaat dari &'M adalah % 1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan. (. Mengkaji tulang otot dan sendi. . Mencegah terjadinya kekakuan sendi. . Memperlancar sirkulasi darah.
1. (. .
/amun jika menurut Potter and Perry (++0 tujuan dari &'M adalah % Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot. Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan. Mencegah kontraktur dan kekauan pada sendi.
Ada dua jenis &'M yaitu &'M aktif dan &'M pasif.
(
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
1.
Aktif ROM ( Range of Motion )
a.
Pengertian Merupakan pergerakan yang dilakukan oleh orang itu sendiri secara mandiri $ujuan 1. Meminimalisasi efek immobilisasi. (. Meningkatkan sirkulasi darah dan cairan synoial. . Memberikan kekuatan yang cukup pada otot. . Memberikan pengaruh kinesthesia. 2ndikasi Kontraksi aktif dari otot menurun. Kekuatan otot 34 5 Kontra 2ndikasi 1. /yeri berat. (. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak. . Stroke. Prosedur Pelaksanaan Perawat memberikan bimbingan dan intruksi atau motiasi kepada klien untuk menggerakkan persendian-persendian tubuh sesuai dengan rentang geraknya masingmasing.
b.
c. d.
e.
2.
Pasif ROM ( Range of Motion )
a.
e.
Pengertian Merupakan pergerakan yang dilakukan oleh seseorang yang dibantu orang lain. 6al ini dilakukan dikarenakan seseorang tidak punya kemampuan unutk melakukan pergerakan secara mandiri "Ko*ier (++,#. $ujuan 1. Mempertahankan fungsi sendi dan otot sebaik mungkin. (. Mempertahankan area sendi tetap fleksibel. . Mempertahankan aliran darah. 2ndikasi 1. 'rang yang keterbatasan fisik (. Pasien yang terimobilisasi di tempat tidur maupun di kursi roda. . Kondisi yang tidak memungkinkan melakukan &'M secara mandiri. Kontra 2ndikasi 1. 7mboli dan keradangan pada pembuluh darah. (. Kelainan sendi. . Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit "jantung#. Prosedur Pelaksanaan
3.
Prosedur umum
a. b.
8uci tangan untuk mencegah transfer organisme. 9aga priasi klien dengan menutup pintu atau memasang sketsel.
b.
c.
d.
c. d.
e. f. g. h.
i. j.
4.
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
!eri penjelasan kepada klien mengenai apa yang akan anda kerjakan dan minta klien untuk dapat bekerja sama. Atur ketinggian tempat tidur klien yang sesuai agar memudahkan perawat dalam bekerja terhindar dari masalah pada penjajaran tubuh dan pergunakan selalu prinsipprinsip mekanik tubuh. Posisikan klien dengan posisi supinasi dekat dengan perawat dan buka bagian tubuh yang akan digerakkan. :etakkan kedua kaki dan letakkan kedua lengan pada masing-masing sisi tubuh. Kembalikan pada posisi awal setelah masing-masing gerakan. :atihan gerakan dapat di ulang hingga kali hingg a klien merasakan lebih membaik. Selama latihan pergerakan kaji % • Kemampuan untuk menoleransi gerakan &entang gerak "&'M# dari masing-masing persendian yang bersangkutan. • Setelah latihan pergerakan kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh terhadap latihan. 8atat dan laporkan setiap masalah yang tidak diharapkan atau perubahan pada pergerakan klien misalnya ada kekakuan dan kontraktur. Prosedur Khusus
:atihan gerakan &'M " &ange of Motion # dilakukan di daerah sendi % leher lengan siku bahu tumit kaki dan pergelangan kaki. a. ;erakan :eher Ambil bantal di bawah kepala klien. 1# #. 7kstensi % Mengembalikan lengan klien ke posisi di samping tubuh "1,+>#. # Abduksikan bahu dan adduksikan bahu. Abduksi % ;erakkan lengan menjauhi tubuh dan menuju kepala klien sampai tangan di atas kepala "1,+>#.
c.
d.
e.
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
Adduksi % Menurunkan lengan klien ke samping tubuhnya sampai tangan yang bersangkutan menyentuh tangan pada sisi sebelahnya "(+ >#. # &otasikan bahu internal dan eksternal. &otasi internal % :etakkan lengan di samping tubuh klien sejajar denga bahu siku membentuk sudut ?+= dengan kasur. ;erakkan lengan ke bawah hingga telapak tangan menyentuh kasur &otasi eksternal % Kemudian gerakkan lengan ke atas hingga punggung tangan menyentuh tempat tidur "?+ =#. ;erakan Siku 1#
4
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
4#
f.
g.
Adduksi. )ari posisi abduksi kembalikan ke posisi semula "+=#. 0# 'posisi. Sentuhkan masing-masing jari tangan ke ibu jari. ;erakan Pinggul dan :utut Bntuk melakukan gerakan ini letakkan satu tangan di bawah lutut klien dan tangan yang lainnya di bawah mata kaki kli en. 1#
0
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
h.
;erakan 6iperektensi !antu klien untuk berubah pada posisi pronasi di sisi tempat tidur dekat dengan perawat. 1# 6iperektensi leher. :etakkan satu tangan di atas dahi tangan yang lainnya pada kepala bagian • belakang. ;erakkan kepala ke belakang "1+=#. • (# 6iperekstensi bahu. :etakkan satu tangan di atas bahu klien dan tangan yang lainnya di bawah • siku klien. $arik lengan ke atas dan ke belakang. • # 6iperekstensi pinggul. :etakkan satu tangan di atas pinggul. $angan yang lainnya menyangga kaki • bagian bawah. ;erakkan kaki ke belakang dari persendian pinggul "+-4+=#. •
5.
Ha ! Ha "ang Harus #i$erhatikan
a. b. c.
&'M harus dikerjakan minimal ( kali sehari. &'M di lakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien. )alam merencanakan program latihan &'M perhatikan umur pasien diagnosa tandatanda ital dan lamanya tirah baring. !agian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan &'M adalah leher jari lengan siku bahu tumit kaki dan pergelangan kaki. &'M dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. Melakukan &'M harus sesuai waktunya misalnya setelah mandi atau setelah perawatan rutin telah di lakukan.
Peaksanaan tindakan * 1. $idak tepat (. Kurang tepat . $epat
Keterangan *
1. (. .
$idak lengkap@tepat % bila hanya sebagian kecil dilakukan "C 4+5# Kurang lengkap@tepat % bila sebagian besar dilakukan "C1++5# :engkap@tepat % bila selurunya dilakukan "1++5#
'ugas
Setelah Anda mempelajari $opik 1 ini silahkan Anda mencoba prosedur tindakan Range of Motion "&'M# pada teman anda di laboratorium dibawah bimbingan seorang Pembimbing. :akukan prosedur tersebut minimal kali sampai Anda bisa. Semoga sukses
,
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)emikian panduan praktikum sistem muskuloskeletal ini semoga bermanfaat bagi Anda mahasiswa dan dapat dijadikan pedoman praktikum di laboratorium guna mendapat pengalaman pembelajaran tentang prosedur tindakan &ange of Motion "&'M# sehingga bermanfaat nanti ketika Anda praktek maupun bekerja di tatanan pelayanan kesehatan yang nyata.
?
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
Praktik laboratorium merupakan tahapan pembelajaran untuk membekali keterampilan kepada Anda mahasiswa tentang kompetensi tertentu yang dilakukan di laboratorium sebagai dasar sebelum Anda melakukan keterampilan tersebut pada pasien di tatanan pelayanan kesehatan. Salah satu kasus penyakit sistem perkemihan yang perlu dilakukan praktik labortorium adalah kasus gangguan berkemih karena ada masalah di kandung kemih sehimgga pasien tidak bisa kencing secara spontan untuk mengatasi masalah tersebut bisa dilakukan dengan cara melakukan irigasi kandung kemih dan Bladder Training. Sehingga Panduan Praktikum ini sangat berguna bagi Anda untuk membekali keterampilan dalam melakukan irigasi kandung kemih dan Bladder Training. Setelah Anda mempelajari materi dalam Panduan Praktikum ( ini dengan sungguhsungguh di akhir proses pembelajaran Anda diharapkan akan dapat melakukan !agaimana melaksanakan irigasi kandung kemih dan Bladder Training yang benar. Agar Anda dapat memahami modul ini dengan mudah maka Panduan Praktikum ini dibagi menjadi ( "dua# $opik yaitu % $opik 1 % 2rigasi Kandung Kemih $opik ( % Bladder Training
1+
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)alam kegiatan belajar praktikum ini akan di jelaskan bagaimana cara melakukan prosedur tindakan irigasi kandung kemih. Prosedur ini di lakukan terhadap pasien yang mengalami gangguan berkemih karena akibat penyakit yang di alaminya khususnya penyakit yang terkait dengan sistem perkemihan. $ujuan dari pembelajaran ini adalah memberi pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa dalam melakukan prosedur tindakan irigasi kandung kemih sebagai dasar atau bekal sebelum melakukan asuhan keperawatan pada tatanan nyata di pelayanan kesehatan baik &umah sakit maupun klinik.
2rigasi kandung kemih melalui kateter adalah pencucian kateter urine untuk mempertahankan kepatenan kateter urine menetap dengan larutan steril yang diprogramkan oleh dokter. Karena darah pus atau sedimen dapat terkumpul di dalam selang dan menyebabkan distensi kandung kemih serta menyebabkan urine tetap berada di tempatnya. Ada dua metode untuk irigasi kateter yaitu % 1. 2rigasi kandung kemih secara tertutup. Sistem ini memungkinkan seringnya irigasi kontinyu tanpa gangguan pada sistem kateter steril. Sistem ini paling sering digunakan pada kalien yang menjalani bedah genitourinaria dan yang kateternya berisiko mengalami penyumbatan oleh fragmen lendir dan bekuan darah. (. )engan membuka sistem drainase tertutup untuk menginstilasi irigasi kandung kemih. $eknik ini menimbulkan resiko lebih besar untuk terjadinya infeksi. /amun demikian kateter ini diperlukan saat kateter kateter tersumbat dan kateter tidak ingin diganti "misalnya % setelah pembedahan prostat#. )okter dapat memprogramkan irigasi kandung kemih untuk klien yang mengalami infeksi kandung kemih yang larutannya terdiri dari antiseptik atau antibiotik untuk membersihkan kandung kemih atau mengobati infeksi lokal. Kedua irigasi tersebut menerapkan teknik asepsis steril. )engan demikian 2rigasi kandung kemih adalah proses pencucian kandung kemih dengan aliran cairan yang telah di programkan o leh dokter.
/ah perlu Anda ketahui bahwa tujuan dilakukannya irigasi kandung kemih adalah sebagai berikut % 1. Bntuk mempertahankan kepatenan kateter urine (. Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan kateter urine misalnya oleh darah dan pus
$indakan irigasi kandung kemih perlu mendapat perhatian bilamana respon pasien % Pasien mengeluh nyeri atau spasme kandung kemih karena irigan terlalu dingin. Ada darah atau bekuan darah dalam selang irigasi.
1. (.
$indakan % :ambatkan atau hentikan irigasi kandung kemih Memerlukan peningkatan kecepatan aliran "tujuan interensi ini adalah mempertahankan patensi kateter sel darah mempunyai potensi menyumbat kateter#.
1.
rigasi Kandung Kemih 'er+uka
Persiapan alat % a. Set irigasi steril dengan spuit "ujung sesuai untuk k ebutuhan irigasi kateter# b. Sarung tangan bersih c. /ormal saline steril untuk cairan irigasi "atau c airan sesuai dengan order# d. Kapas alkohol@swab e. Absorben pad f. Penutup steril untuk selang@ tube g. 'bat anti nyeri atau anti spasme h. Plester i. Kom Persiapan pasien % a. Periksa ulang tindakan yang di minta oleh dokter b. Persiapkan alat c. 2dentifikasi pasien d. 9elaskan prosedur dan rasionalnya kepada klien e. 8uci tangan f. :akukan premedikasi sesuai dengan indikasi pada pasien g. !erikan priasi h. !antu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman Prosedur tindakan % a. !uka selimut pasien untuk dapat mengekspose kateter b. Palpasi kandung kemih pasien untuk mengetahui adanya distensi
1(
c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.
o. p. D. r. s. t. u. . w. E.
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
!uka wadah cairan irigasi steril di meja@troli pertahankan sterilitas bagian dalam dari wadah Kenakan sarung tangan bersih :etakkan absorben pad di bawah sambungan selang dan kateter Masukkan cairan irigasi yang sebelumnya telah dibuka !uka tutup spuit dan letakkan di wadah cairan irigasi. 9angan mengkontaminasi ujung spuit :etakkan kom wadah di atas absorben pad untuk menciptakan area kerja :epaskan kateter dari selang urin bag letakkan penutup steril pada ujung selang urin bag Amankan selang urin bag di samping tempat tidur :etakkan ujung kateter ke kom Masukkan spuit ke kateter dan coba aspirasi adanya benda yang menyumbat Masukkan cairan irigasi ke spuit Masukkan +-4+m: cairan irigasi ke dalam kateter secara perlahan lahan dan tekanan lembut 1# 8abut spuit dan biarkan cairan mengalir ke luar (# &endahkan posisi kom agar cairan dapat keluar dengan bantuan graitasi atau sedot kembali cairan yang telah dimasukkan # :anjutkan irigasi kandung kemih pasien dengan +-4+m: cairan irigasi hingga cairan keluar jernih 8abut penutup dari selang urin bag Bsap ujung kateter dengan kapas alkohol@swab dan hubungkan kateter dengan selang urin bag Pastikan jalur paten dari kateter hingga urin bag. 6indari selang menggantung di bawah posisi urin bag
1
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
Gambar 1.1 : Tindakan irigasi kandung kemih melalui kateter
2.
rigasi Kandung Kemih 'er+uka
Persiapan alat % Sebelum melakukan tindakan irigasi kandung kemih maka perlu Anda lakukan persiapan alat sebagai berikut % a. Set irigasi "wadah steril untuk tempat cairan irigasi# b. Spuit + m: dengan kanula tanpa jar um c. Antiseptik swab@kapas alkohol d. 8airan irigasi steril e. Klem "untuk selang urin bag# f. Sarung tangan bersih g. 'bat bila direspkan h. Absorben pad
1
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
Persiapan pasien % Sebelum melakukan tindakan irigasi kandung kemih maka perlu Anda lakukan persiapan pasien sebagai berikut % a. Periksa ulang perintah dokter dan rencana keperawatan pasien b. 2dentifikasi pasien. 9elaskan prosedur dan rasional dari tindakan yang akan dilakukan c. !erikan premedikasi bila diresepkan d. Persiapkan alat-alat e. 8uci tangan f. !erikan priasi. Posisikan pasien posisi dorsal recumbent bila tidak ada kontra indikasi g. $inggikan tempat tidur untuk memudahkan perawat. $urunkan pengaman sisi tempat tidur. h. Kenakan sarung tangan i. Keluarkan urin yang berada di dalam urin bag dan catat jumlahnya Prosedur tindakan % Setelah persiapan alat dan persiapan pasien selesai maka selanjutnya adalah prosedur tindakan yang harus Anda lakukan adalah sebagi berikut % a. !uka set wadah steril. Pertahankan sterilitas bagian dalam b. :etakkan absorben pad di bawah ujung kateter untuk menciptakan area kerja c. $uangkan cairan irigasi pada wadah steril d. Klem selang urin bag tepat di bawah tempat injeksi e. Bsap area injeksi dengan kapas alcohol f. Masukkan kanula spuit ke area injeksi g. 8oba lakukan aspirasi adanya bekuan darah atau bagian yang menyebabkan obstruksi h. Masukkan cairan irigasi ke dalam spuit i. Bsap lokasi injeksi kembali j. Suntikkan cairan irigasi melalui lokasi penginjeksian secara perlahan-lahan k. 8abut spuit dari lokasi penginjeksian l. :epaskan klem dan rendahkan posisi kateter untuk mengalirkan cairan ke urin bag m. Blangi prosedur hingga didapatkan cairan jernih tanpa adanya bekuan darah atau benda yang dapat menyebabkan obstruksi n. &apikan kembali alat dan lepaskan sarung tangan o. $urunkan bed dan naikkan pengaman sisi tempat tidur p. 8uci tangan D. 6itung jumlah cairan yang keluar dan kondisi isual dari cairan irigasi. 8atat di rekam medis pasien
14
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
%ormat Peniaian &O
'AKA&
1
&A 2
3
4
Persia$an aat *
1. $idak lengkap (. Kurang lengkap . :engkap Persia$an $asien * 1. $idak lengkap (. Kurang lengkap . :engkap Peaksanaan tindakan * 1. $idak tepat (. Kurang tepat . $epat
(
Keterangan *
1. (. .
$idak lengkap@tepat % bila hanya sebagian kecil dilakukan "C 4+5# Kurang lengkap@tepat % bila sebagian besar dilakukan "C1++5# :engkap@tepat % bila selurunya dilakukan "1++5#
'ugas
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar 1 ini silahkan Anda mencoba prosedur tindakan irigasi kandung kemih pada panthum di laboratorium dibawah bimbingan seorang Pembimbing. :akukan prosedur tersebut minimal ( kali sampai Anda bisa. Semoga sukses.
10
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)alam kegiatan belajar praktikum ini akan di jelaskan bagaimana cara melakukan prosedur tindakan Bladder Training. Prosedur ini di lakukan terhadap pasien yang mengalami gangguan berkemih karena akibat penyakit yang di alaminya khususnya penyakit yang terkait dengan sistem perkemihan. $ujuan dari pembelajaran ini adalah memberi pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa dalam melakukan prosedur tindakan Bladder Training sebagai dasar atau bekal sebelum melakukan asuhan keperawatan pada tatanan nyata di pelayanan kesehatan baik &umah sakit maupun klinik.
Bladder training adalah salah upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing
yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik. !ladder training merupakan salah satu terapi yang efektif diantara terapi non farmakologis.
$ujuan dari bladder training adalah untuk melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih. $erapi ini bertujuan memperpanjang interal berkemih yang normal dengan berbagai teknik distraksi atau tekhnik relaksasi sehingga frekuensi berkemih dapat berkurang hanya 0-3 kali per hari atau - jam sekali. Melalui latihan penderita diharapkan dapat menahan sensasi berkemih. $ujuan yang dapat di capai dalam sumber yang lai n adalah % 1. Klien dapat mengontrol berkemih (. Klien dapat mengontrol buang air besar . Menghindari kelembaban dan iritasi pada kulit lansia . Menghindari isolasi social bagi klien
1. (. . .
2ndikasi dilakukannya Bladder Training adalah sebagai berikut % 'rang yang mengalami masalah dalam hal perkemihan Klien dengan kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine 'rang dengan pemasangan kateter yang relatie lama Klien dengan inkontinentia urine
13
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
Sebelum Anda melakukan tindakan ini maka Anda harus melakukan pengkajian antara lain % 1. Pola berkemih 2nfo ini memungkinkan perawat merencanakan sebuah program yang sering memakan waktu ( minggu atau lebih untuk dipelajari. (. Ada tidaknya 2SK atau penyakit penyebab !ila terdapat 2SK atau penyakit yang lainnya maka harus diobati dalam waktu yang sama.
1.
(. . . 4.
0. 3. ,. ?. 1+.
$entukan pola berkemih pasien dan dorong pasien untuk berkemih pada saat itu. 8iptakan jadwal berkemih regular dan bantu pasien untuk mempertahankannya baik pasien merasakan keinginan untuk berkemih ataupun tidak. " contoh % sesaat setelah bangun tiap 1 hingga ( jam selama siang hari sebelum tidur setiap jam pada malam hari#. &angkaian peregangan-relaksasi dalam jadwal tersebut dapat meningkatkan tonus otot dan kontrol olunter. 2nstruksikan pasien untuk mempraktikkan nafas dalam hingga rasa keinginan berkemih berkurang atau hilang. Ketika pasien sudah mampu merasakan dapat mengontrol berkemih jangka waktu bisa diperpanjang tanpa adanya inkontinensia. Atur asupan cairan terutama pada siang hari untuk membantu mengurangi kebutuhan berkemih pada malam hari. )orong pasien untuk minum Antara pukul +0.++ 1,.++. 6indari konsumsi berlebihan dari jus sitrus minuman berkabonasi "khususnya minuman dengan pemanis buatan# alkohol dan minuman yang mengandung kafein karena dapat mengiritasi bladder meningkatkan resiko inkontinensia. !ila pasien mendapatkan terapi diuretik jadwalkan pemberian pada pagi hari. 9elaskan pada pasien untuk minum air secara adekuat hal ini dibutuhkan untuk memastikan produksi urin adekuat yang dapat menstimulasi refleks berkemih. ;unakan pengalas untuk mempertahankan tempat tidur dan linen tetap kering. 6 indari penggunaan diaper menghindari persepsi boleh mengompol. !antu pasien dengan program latihan untuk meningkatkan tonus otot dan program latihan otot pelis yang bertujuan untuk menguatkan otot dasar panggul. !erikan reward positif untuk mendorong kemampuan berkemih. Puji pasien bila dapat melakukan berkemih di toilet dan mempertahankan untuk tidak mengompol.
1,
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
%ormat Peniaian &O
&A
'AKA&
1
2
3
4
Persia$an aat *
1. (. . (
$idak lengkap Kurang lengkap :engkap
Persia$an $asien *
1. (. .
$idak lengkap Kurang lengkap :engkap
Peaksanaan tindakan *
1. (. .
$idak tepat Kurang tepat $epat
Keterangan *
1. (. .
$idak lengkap@tepat % bila hanya sebagian kecil dilakukan "C 4+5# Kurang lengkap@tepat % bila sebagian besar dilakukan "C1++5# :engkap@tepat % bila selurunya dilakukan "1++5#
'ugas
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar ( ini silahkan Anda mencoba prosedur tindakan Bladder Training pada panthum di laboratorium dibawah bimbingan seorang Pembimbing. :akukan prosedur tersebut minimal ( kali sampai Anda bisa. Semoga sukses.
1?
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
!erman Audrey et all. (++,. Ko*ier F 7rbGs
Smith Sandra
(+
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)emikian panduan praktikum sistem perkemihan ini semoga bermanfaat bagi Anda mahasiswa dan dapat dijadikan pedoman praktikum di laboratorium guna mendapat pengalaman pembelajaran tentang prosedur tindakan irigasi kandung kemih dan Bladder training sehingga bermanfaat nanti ketika Anda praktek maupun bekerja di tatanan pelayanan kesehatan yang nyata.
(1
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
Praktik laboratorium merupakan tahapan pembelajaran untuk membekali keterampilan kepada Anda mahasiswa tentang kompetensi tertentu yang dilakukan di laboratorium sebagai dasar sebelum Anda melakukan keterampilan tersebut pada pasien di tatanan pelayanan kesehatan. Salah satu kasus penyakit sistem 7ndokrin dan sistem 2ntegumen yang perlu dilakukan praktik laboratorium adalah kasus luka bakar. Kegiatan praktikum laboratorium sistem integumen yang dibahas dalam modul ini adalah Prosedur $indakan pemeriksaan gula darah dan Prosedur $indakan Pemeriksaan !M& serta Prosedur $indakan Perawatan :uka !akar Setelah Anda mempelajari materi dalam Panduan Praktikum ini dengan sungguhsungguh di akhir proses pembelajaran Anda diharapkan akan dapat melakukan !agaimana melaksanakan Prosedur $indakan Pemeriksaan gula )arah dan pemeriksaan !M&. Anda diharapkan akan dapat melakukan !agaimana melaksanakan Prosedur $iindakan Perawatan :uka !akar yang benar. Agar Anda dapat memahami modul ini dengan mudah maka Panduan Praktikum ini hanya membahas ( "dua# $opik yaitu % $opik 1 % Prosedur $indakan Pemeriksaan ;ula darah $opik ( %Prosedur $indakan Perawatan :uka !akar
((
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)alam kegiatan belajar praktikum ini akan di jelaskan bagaimana cara melakukan prosedur tindakan pemeriksaan gula darah. Prosedur ini di lakukan terhadap pasien yang mengalami gangguan regulasi gula darah karena akibat penyakit yang di alaminya khususnya penyakit yang terkait dengan sistem endokrin. $ujuan dari pembelajaran ini adalah memberi pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa dalam melakukan prosedur tindakan pemeriksaan gula darah sebagai dasar atau bekal sebelum melakukan asuhan keperawatan pada tatanan nyata di pelayanan kesehatan baik &umah sakit maupun klinik. Prosedur 'indakan Pemeriksaan ,ua #arah Pengertian
%
Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula darah seseorang.
Ma-am ma-am
%
Kriteria diagnostik H6' untuk diabetes mellitus pada
$emeriksaan gua
sedikitnya ( kali pemeriksaan %
darah
1. ;lukosa plasma sewaktu I (++ mg@dl "1 11 mmol@:# (. ;lukosa plasma puasa I 1+ mg@dl "3, mmol@:# . ;lukosa plasma dari sampel yang diambil ( jam kemudian sesudah mengkonsumsi 34 gr karbohidrat "( jam post prandial "pp# I (++ mg@dl.
ndikasi
%
Klien yang tidak mengetahui proses penyakitnya.
Petugas
%
1.Mahasiswa (.Perawat
'u/uan
%
1. Bntuk mengetahui kadar gula pada pasien. (. Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya.
(
Persia$an Aat
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
%
Persia$an ingkungan %
Prosedur ker/a
%
1.
;lukometer
(.
Kapas Alkohol
.
6and scone
.
Stik ;)A
4.
:anset
0.
!engkok
3.
Sketsel
Menjaga priacy klien.
1. 9elaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. (. Mencuci tangan. . Pasang sketsel. . Memakai handscone 4. Atur posisi pasien senyaman mungkin. 0. )ekatkan alat di samping pasien. 3. Pastikan alat bisa digunakan. ,. Pasang stik ;)A pada alat glukometer. ?. Menusukkan lanset di jari tangan pasien. 1+. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik ;)A. 11. Meletakkan stik ;)A dijari tangan pasien. 1(. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol. 1. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca. 1. Membereskan dan mencuci alat. 14. Mencuci tangan.
(
0auasi ika$
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
%
1. Sabar (. $eliti . Sopan-santun
%ormat Peniaian &O
'AKA&
1
&A 2
3
4
Persia$an aat *
1. $idak lengkap (. Kurang lengkap . :engkap Persia$an $asien * 1. $idak lengkap (. Kurang lengkap . :engkap Peaksanaan tindakan * 1. $idak tepat (. Kurang tepat . $epat
(
Keterangan *
1. (. .
$idak lengkap@tepat % bila hanya sebagian kecil dilakukan "C 4+5# Kurang lengkap@tepat % bila sebagian besar dilakukan "C1++5# :engkap@tepat % bila selurunya dilakukan "1++5#
'ugas
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar 1 ini silahkan Anda mencoba prosedur tindakan pemeriksaan gula )arah pada panthom terlebih dahulu kemudian pada teman anda di laboratorium dibawah bimbingan seorang Pembimbing. :akukan prosedur tersebut minimal kali sampai Anda bisa. Semoga sukses
(4
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)emikian panduan praktikum sistem endokrin ini semoga bermanfaat bagi Anda mahasiswa dan dapat dijadikan pedoman praktikum di laboratorium guna mendapat pengalaman pembelajaran tentang prosedur tindakan pemeriksaan gula darah sehingga bermanfaat nanti ketika Anda praktek maupun bekerja di tatanan pelayanan kesehatan yang nyata.
(0
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
)alam kegiatan belajar praktikum ini akan di jelaskan bagaimana cara melakukan prosedur tindakan perawatan luka bakar. Prosedur ini di lakukan terhadap pasien yang mengalami luka bakar . $ujuan dari pembelajaran ini adalah memberi pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa dalam melakukan prosedur tindakan perawatan luka bakar sebagai dasar atau bekal sebelum melakukan asuhan keperawatan pada tatanan nyata di pelayanan kesehatan baik &umah sakit maupun klinik.
Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar
1. (. . . 4. 0. 3. ,.
Melindungi luka dari trauma mekanik Mengobati drainase Mencegah kontaminasi dari kotoran tubuh Membantu hemostasis Mengimobilisasi luka Menghambat@membunuh mikro organisme Memberikan rasa aman bagi mental dan fisik pasien Memberikan lingkungan psikologis yang sesuai untuk penyembuhan luka
)ilakukan pada pasien yang luka dan ada order d ari dokter yang merawat
Perawat
1.
!ak instrument yang berisi% a. Pinset anatomis b. Pinset chirurgis c. ;unting debridemand
(3
(. .
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
d. Kassa steril Kom% buah Peralatan lain terdiri dari% a. Spuit 4 cc atau 1+ cc b. Sarung tangan c. ;unting plester d. Plester atau perekat e. )esinfektant f. /a8l +?5 g. !engkok ( buah 1 buah berisi larutan desinfektant h. Jerband i. 'bat luka sesuai kebutuhan
1.
'aha$ Pra nteraksi
a. b. c.
Melakukan erifikasi program pengobatan klien Mencuci tangan Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2.
'aha$ Orientasi
a. b. c.
Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien@keluarga Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
3.
'aha$ Ker/a
a. b. c. d. e. f. g.
Menjaga priacy Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas Membuka peralatan Memakai sarung tangan Membuka balutan dengan hati-hati bila sulit basahi dengan /a8l +?5 Membersihkan luka dengan menggunakan /a8l +?5 Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik. "!ila ada bula jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-# Membersihkan luka dengan /a8l +?5 Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril Memberikan obat topical sesuai order pada luka Menutup luka dengan kassa steril kemudian dipasang erband dan diplester Memasang erband dan plester Merapikan pasien
h. i. j. k. l. m.
(,
Praktikum Keperawatan Medikal Bedah II
4.
'aha$ 'erminasi
a. b. c. d. e.
Mengealuasi hasil tindakan !erpamitan dengan pasien Membereskan dan kembalikan alat ke tempat se mula Mencuci tangan Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
%ormat Peniaian &O
'AKA&
1
&A 2
3
4
Persia$an aat *
1. $idak lengkap (. Kurang lengkap . :engkap Persia$an $asien * 1. $idak lengkap (. Kurang lengkap . :engkap Peaksanaan tindakan * 1. $idak tepat (. Kurang tepat . $epat
(
Keterangan *
1. (. .
$idak lengkap@tepat % bila hanya sebagian kecil dilakukan "C 4+5# Kurang lengkap@tepat % bila sebagian besar dilakukan "C1++5# :engkap@tepat % bila selurunya dilakukan "1++5#
'ugas
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar 1 ini silahkan Anda mencoba prosedur tindakan perawatan luka bakar pada panthom di laboratorium dibawah bimbingan seorang Pembimbing. :akukan prosedur tersebut minimal kali sampai Anda bisa. Semoga sukses