REFERAT LUKA BAKAR (COMBUSTIO)
DISUSUN OLEH : KHANSA HAURA PEMBIMBING : DR. HENRY , SpB
ANATOMI KULIT 1. EPIDE IDERMIS -
STRATU ATUM KORNEUM STRATU ATUM LUSIDU IDUM STRAT RATUM GRANU RANULO LOS SUM STRATU ATUM SPINO INOSUM STRAT STRATUM UM BASALE BASALE (GERM GERMINA INATI TIVU VUM) M)
2. DERMIS - LAPISA ISAN PAPILER - LAPIS APISA AN RE RETIKU IKULER 3. SUBKUTIS
DEFINISI Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat).
PENILAIAN DERAJAT LUKA BAKAR A. Luka bakar derajat 1 mengenai epidermis paling sering diakibatkan oleh paparn sinar ultraviolet yang lama atau paparan panas singkat tidak dipertimbangkan dalam perhitungan LPPT, karena tidak bermakna secara fisiologis kulit tampak berwarna merah muda atau sedikit merah, kering, dan tanpa lepuh akan sembuh dalam 2-3 hari. Pengobatan simtomatik : kompres dingin guna meringkan nyeri • •
•
•
• •
B. Luka bakar derajat 2 Luka bakar yang melibatkan epidermis dan dermis dikenal sebagai luka bakar ketebalan parsial, atau derajat dua, yang selanjutnya dibagi lagi menjadi 3 subtipe : 1. Parsial Berwarna merah dan basah, pembentukan bula yang khas, dan kepekaan nyeri yang hebat terhadap rangsang. Luka ini timbul setelah kontak dalam waktu singkat dengan cairan panas, sengatan listrik atau jilatan api. Luka ini akan sembuh spontan dalam waktu 2 minggu setelah cedera.
2. Dalam Adalah luka yang sembuh dalam waktu lebih dari 3 minggu ; penyembuhan yang lama ini seringkali menyebabkan pembutkan jaringan parut. Luka ini dapat tibul akibat terendam dalam cairan yang panas, dan jilatan api. Luka ini khas berwarna merah cerah atau kuning keputihan, permukaannya sedikit basah dan menunjukkan berkurangnya sensasi tusukan jarum. 3. Tidak dapat ditentukan Oleh karena susah menentukan pada saat terjadinya luka, apakah jenis luka ini membutuhkan cangkok kulit atau dibiarkan penyembuhan luka secara alami diperlukan waktu observasi selama 2 minggu oleh dokter bedah,
C. Luka bakar derajat 3 Luka ini diakibatkan oleh sengatan listrik tegangan tinggi, paparan terhadap zat kimia yang pekat, kontak yang lama dengan benda yang panas atau jilatan api. Dapat terlihat berwarna putih seperti mutiara, atau seperti kertas perkamen, dan melalui jaringan yang mati dapat terlihat vena yang mengalami trombosis dan dikenali sebagai skar. Tanda khas luka ini yaitu keirng dan mati rasa, dan luka ini bersifat kaku, dan apabila terjadi melingkar pada dada atau ekstremitas mungkin memerlukan nekrotomi.
PENILAIAN PASIEN LUKA BAKAR Anamnesis Yang diperlukan untuk penatalaksanaan awal adalah tanggal, jam, dan lokasi geografis dari cedera. Dan pengobatan resusitasi apa yang telah dilakukan pada tempat kejadian jika pasien ditemukan dalam keadaan henti jatung. Penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya, misalnya seperti diabetes melitus, penyakit paru kronis, penyakit serebrovaskular dan AIDS, memperburuk prognosis dan perlu dicatat.
Penentuan Derajat Luka Luasnya daerah permukaan tubuh total yang terbakar menentukan kebutuhan cairan, dosis obat dan prognosis. Ukuran luka bakar dapat ditentukan dengan mempergunakan wallace rule of nine.
Kriteria perawatan 1. luka bakar derajat 2 15% LPPT –
2. Luka bakar derajat 3 5% LPPT –
3. Luka bakar pada wajah, kaki, tangan dan perineum 4. Luka bakar akibat sengatan listrik 5. Cedera inhalasi, termasuk inhalasi asap dan keracunan karbon monoksida 6. Luka bakar kimia (luka seperti ini memerlukan irigasi yang lama, biasanya dalam dan menimbulkan derajat 3) 7. Pasien-pasien luka bakar dengan cedera lain, termasuk fraktru dan trauma tumpul atau tembus yang berat
8. Luka bakar pada pasien dibawah usia 10 tahun atau diatas 50 tahun 9. luka bakar pada pasien-pasien dengan penyakit serius (diabetes melitus, alkoholisme kronik, sirosis, penyakit jantung, AIDS) 10. Semua anak yang dicurigai menjadi koran penyiksaan 11. Luka bakar terinfeksi yang mula-mula ditangain sebagai kasus rawat jalan 12. luka bakar tingkat 3 yang kecil yang paling baik ditangani dengan eksisi dini dan pencangkokan 13. luka bakar yang kecil pada pasien yang tidak dapat merawat luka tersebut, yang jika dibiarkan akan menimbulkan infeksi 14. sindrom kehilangna kulit yang luas dan akut yang memerlukan kulaitas perawatan pusat luka bakar ( sinfrom steven johnson, nekrolisis epidermal toksis, luka terkelupas yang luas)
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG Pemeriksaan Fisik Pengamatan pertama sesuai dengan a-b-c-d-e. pada pengamatan kedua dapat dideteksi adanya cedera-cedera lain yang mnyertai. Pemeriksaan Laboratorium Lab darah Hitung jenis Kimia darah Analisa gas darah dengan carboxyhemoglobin Analisis urin Creatinin Phosphokinase dan myoglobin urin ( Luka bakar akibat listrik) Pemeriksaan factor pembekuan darah ( BT, CT) Radiologi Foto thoraks : untuk mengetahui apakah ada kerusakan akibat luka bakar inhalasi atau adanya trauma dan indikasi pemasangan intubasi CT scan : mengetahui adanya trauma Tes lain : dengan fiberoptic bronchoscopy untuk pasien dengan luka •
•
•
•
•
•
•
•
EFEK DARI LUKA BAKAR Efek lokal · Kerusakan jaringan · Inflamasi · Infeksi Efek regional · Sirkulasi Efek sistemik · Kehilangan cairan · Multiple organ failure dan Sepsis · Luka bakar inhalasi · Komplikasi sistemik
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN DENGAN LUKA BAKAR Segera hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka bakar dalam air atau menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit. Evaluasi awal Resusitasi cairan
Resusitasi cairan Tujuan utama dari resusitasi cairan adalah untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa menimbulkan edema. Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland : 24 jam pertama cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar o contohnya pria dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 % o membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama Jadi, ½ jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam ½ jumlah cairan sisanya 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Petunjuk perubahan cairan
· Pemantauan urin output tiap jam · Tanda-tanda vital, tekanan vena sentral · Kecukupan sirkulasi perifer · Tidak adanya asidosis laktat, hipotermi · Hematokrit, kadar elektrolit serum, pH dan kadar glukosa
PERAWATAN LUKA BAKAR Pilihan penutupan luka sesuai dengan derajat luka bakar : •
•
•
Luka bakar derajat I, merupakan luka ringan dengan sedikit hilangnya barier pertahanan kulit. Luka seperti ini tidak perlu di balut, cukup dengan pemberian salep antibiotik untuk mengurangi rasa sakit dan melembabkan kulit. Bila perlu dapat diberi NSAID (Ibuprofen, Acetaminophen) untuk mengatasi rasa sakit dan pembengkakan Luka bakar derajat II (superfisial ), perlu perawatan luka setiap harinya, pertama-tama luka diolesi dengan salep antibiotik, kemudian dibalut dengan perban katun dan dibalut lagi dengan perban elastik. Pilihan lain luka dapat ditutup dengan penutup luka sementara yang terbuat dari bahan alami (Xenograft (pig skin) atau Allograft (homograft, cadaver skin) ) atau bahan sintetis (opsite, biobrane, transcyte, integra) Luka derajat II ( dalam ) dan luka derajat III, perlu dilakukan eksisi awal dan cangkok kulit (early exicision and grafting ) 6,8
EARLY EXICISION AND GRAFTING (E&G) Dengan metode ini eschar di angkat secara operatif dan kemudian luka ditutup dengan cangkok kulit (autograft atau allograft
),
setelah
terjadi
penyembuhan,
graft
akan
terkelupas dengan sendirinya. E&G dilakukan 3-7 hari setelah terjadi luka, pada umumnya tiap harinya dilakukan eksisi 20% dari luka bakar kemudian dilanjutkan pada hari berikutnya. keuntungan
: penutupan luka dini, mencegah terjadinya
infeksi pada luka bila dibiarkan terlalu lama, mempersingkat durasi
sakit
dan
lama
perawatan
di
rumah
sakit,
memperingan biaya perawatan di rumah sakit, mencegah komplikasi seperti sepsis dan mengurangi angka mortalitas.
KONTROL RASA SAKIT Saat timbul rasa nyeri terjadi peningkatan katekolamin yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi, tekanan darah dan respirasi, penurunan saturasi oksigen, tangan menjadi berkeringat, flush pada wajah dan dilatasi pupil. Terapi farmakologi yang digunakan biasanya dari golongan opioid dan NSAID. Preparat anestesi seperti ketamin, N2O (nitrous oxide) digunakan pada prosedur yang dirasakan sangat sakit seperti saat ganti balut.
PERMASALAHAN PASCA LUKA BAKAR •
Infeksi dan sepsis
•
Oliguria dan anuria
•
Oedem paru
•
ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome )
•
Anemia
•
Kontraktur
•
Kematian
PROGNOSIS Prognosis pada luka bakar tergantung dari derajat luka bakar, luas permukaan badan yang terkena luka bakar, adanya
komplikasi
pengobatan
seperti
medikamentosa.
infeksi, Luka
dan
bakar
kecepatan minor
dapat
sembuh 5-10 hari tanpa adanya jaringan parut. Luka bakar moderat dapat sembuh dalam 10-14 hari dan mungkin menimbulkan luka parut. Luka bakar mayor membutuhkan lebih dari 14 hari untuk sembuh dan akan membentuk jaringan parut. Jaringan parut akan membatasi gerakan dan fungsi.