PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
PK-SMPHT.02.1-007
Tanggal Revisi: 4/13/2010 Tangg Ta ngg al B erlaku: 4/1 4/13/ 3/201 2010 0
Sistem Manajemen Perum Perhutani
Prosedur Kerja PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
12 Desember 2017
12 Desember 2017
12 Desember 2017
No. Salinan
:
Penerima
:
Tanggal Distribusi
:
Status Distribusi
:
Sistem Manajemen Perum Perhutani
CATATAN REVISI NO
Tanggal Revisi
No Revisi
Hal
Uraian Revisi
Paraf
Sistem Manajemen Perum Perhutani
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
2 dari 66
2
8 13
14
1. TUJUAN Prosedur Kerja Penjarangan ini dibuat sebagai acuan untuk mewujudkan mekanisme kerja yang efektif dan efisien untuk memelihara pohon-pohon terbaik dalam tegakan hutan dengan memberikan tempat dan ruang tumbuh yang cukup bagi tegakan tinggal sehingga pada akhir daur dapat diperoleh tegakan hutan dengan massa kayu yang sebesar-besarnya dan kualitas setinggi-tingginya.
2. RUANG LINGKUP Prosedur Kerja Penjarangan Hutan Tanaman ini berlaku untuk semua kegiatan dari perencanaan, pembuatan PCP, tunjuk polet dan pelaporan.
3. REFERENSI 3.1. Surat Keputusan Direksi No. 494/Kpts/Dir/1992 tentang Pedoman Penjarangan Hutan Tanaman. 3.2. Keputusan direksi perum perhutani No. 345/Kpts/Dir/96 tentang pedoman penjarangan hutan tanaman kayu jati. 3.3. Surat Keputusan Direksi No. 982/Kpts/Dir/1999 tentang Pedoman Penilaian Pelaksanaan Penjarangan Hutan (yang disempurnakan) 3.4. Surat Keputusan Direksi No. 063/Kpts/Dir/2010 Pedoman Penjarangan Tanaman Jati Plus Perhutani (JPP)
4. PENGERTIAN 4.1. Penjarangan adalah tindakan Silvikultur terhadap tegakan hutan tanaman dengan tujuan untuk memperoleh tegakan tinggal yang sehat kualitas kayu yang baik pada akhir daur sehingga hasil produksi penjarangan hutan bukan merupakan tujuan utama tetapi merupakan hasil antara tindakan silvikultur 4.2. petak Coba Penjarangan (PCP) adalah petak berbentuk lingkaran yang dengan jari – jari 17,8 meter atau seluas 0,1 ha yang terletak dalam setiap blok dengan luasan 4 Ha dan mewakili kondisi tegakan sekitarnya. 4.3. Umur adalah umur pohon pada saat PCP dibuat 4.4. Peninggi adalah rata-rata aritmatik dari 5-10 pohon tertinggi per 0,1 Ha, yang tersebar merata pada PCP. 4.5. Christen Hoogle meter atau Haga Hypsometer adalah alat untuk mengukur tinggi pohon. 4.6. Bonita adalah kemampuan tempat tumbuh bagi suatu jenis kayu dalam memberi hasil yang merupakan hubungan antara peninggi dengan umur tanaman. 4.7. Nn adalah jumlah pohon normal dalam tabel pada umur 2 tahun yang akan datang.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
3 dari 66
2
8 13
14
4.8. Nm adalah jumlah pohon yang akan dimatikan pada saat penjarangan 2 tahun yang akan datang berdasarkan perhitungan atau berdasarkan kenyataan lapangan. 4.9. Npp adalah jumlah pohon dalam PCP pada saat PCP dibuat. 4.10. Pohon tengah adalah pohon yang akan dijadikan sebagai as PCP dengan syarat : sehat, bentuk batang baik dan tidak akan dimatikan/tidak terkena penjarangan sepanjang daur. 4.11. Volume Tegakan dihitung dengan menjumlah volume kayu dari masing-masing PCP didalam petak/anak petak kemudian dibagi dengan seluruh jumlah PCP dan dikalikan dengan 10 x luas petak/anak petak yang berisi tegakan 4.12. Riap tahunan rata-rata dihitung dengan jalan membagi volume produksi total pada suatu umur dengan umur yang bersangkutan 4.13. Regu Kerja Penjarangan (RKP) adalah regu kerja yang bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan rencana operasional penjarangan dan pelaksanaan teknis penyelesaian pekerjaan penjarangan di lapangan yang ditetapkan oleh surat keputusan Administratur. 4.14. Derajat kekerasan penjarangan adalah perbandingan antara jumlah pohon dalam PCP dikurangi jumlah pohon mati dibagi jumlah pohon normal dalam satu blok penjarangan. 4.15. Frekuensi penjarangan adalah rencana penjarangan yang dilakukan secara periodik yang didasarkan pada buku RPKH (PDE-13) yang dimulai pada umur tiga tahun dan diakhiri pada umur 50 tahun (sesuai daur). 4.16. Tunjuk polet/TSP adalah kegiatan penentuan pohon-pohon yang akan ditebang dalam kegiatan penjarangan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar PCP. 4.17. Jenis tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) adalah tanaman Jati unggul Perhutani yang berasal dari persemaian stek pucuk. 4.18. Tanaman Jati yang berasal dari benih KBK (Kebun Benih Klon) disebut sebagai tanaman Jati konvensional.
5. TANGGUNG JAWAB 5.1. Kantor Pusat Direktur Operasi Menentukan kebijakan kegiatan penjarangan Kadiv PSDH Menentukan arah dan strategi kegiatan Penjarangan Kadep PSDHL Menentukan norma standar kegiatan Penjarangan Ekspert Madya Rehabilitasi SDH dan Lingkungan Mengkompilasi dan menganalisa laporan pelaksanaan Penjarangan
kegiatan
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
4 dari 66
2
8 13
14
5.2. Kantor Divisi Regional Kepala Divisi Regional 5.2.1.1. Menentukan kebijakan-kebijakan kebijakan Penjarangan di Divisi Regional 5.2.1.2. Menetapkan Tim Evaluasi kegiatan penjarangan
kegiatan
Kadep Perencanaan, Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Mengesahkan rencana kegiatan penjarangan yang telah disusun KKPH/Administratur dan telah dinilai oleh PHW Kadep Pengelolaan SDH, Produksi, Industri dan Agroforestry 5.2.3.1. Mengusulkan RKAP kegiatan Penjarangan ke Direksi 5.2.3.2. Mengawal penggunaan RKAP yang telah disahkan Ekspert PSDH 5.2.4.1. Menyusun RKAP kegiatan Penjarangan 5.2.4.2. Mem breakdown RKAP yang telah disahkan ke masing-masing KPH 5.3. Kantor KPH Administratur/KKPH. 5.3.1.1. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan semua kegiatan penjarangan, baik pelaksanaan teknis maupun administrasi 5.3.1.2. Sebagai penanggung jawab area, mengesahkan dan mengendalikan dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO yang berlaku di area penerapan KPH. Wakil Administratur 5.3.2.1. Mengadakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan penjarangan, baik kegiatan tehnis maupun administrasi 5.3.2.2. Mengamankan hasil produksi dan pelaksanaan pekerjaan penjarangan Kasi Kelola SDH (Penanggung jawab/Koordinator RKP) 5.3.3.1. Menyusun Rencana Operasional (RO) Penjarangan yang menyangkut volume kegiatan, organisasi RKP, tata waktu, sarana dan prasarana. 5.3.3.2. Mengatur pelaksanaan tugas Regu Kerja Penjarangan sesuai tata waktu. 5.3.3.3. Sebagai pengawas dan pembina bidang teknis dan administrasi penjarangan hutan tanaman.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
5 dari 66
2
8 13
14
Asper/KBKPH. 5.3.4.1. Melaksanakan RO yang telah ditetapkan Administratur/KKPH dengan memperhatikan NPS Tebangan, antara lain : kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan sarana dan prasarana tebangan, termasuk armada alat angkut, tata waktu pelaksana tebangan, tata waktu angkutan. 5.3.4.2. Mengadakan pengawasan rutin atas pelaksanaan kerja Tim Penjarangan termasuk administrasi penjarangan. 5.3.4.3. Mengadakan pengawasan rutin atas pelaksanaan kerja Tim Tebang Penjarangan, termasuk administrasi tebangan (terutama buku taksasi DK.316) K R P H. 5.3.5.1. Pengawasan langsung di lapangan terhadap tugas pekerjaan RKP. 5.3.5.2. Pengamanan pelaksanaan Penjarangan dan hasil produksi 5.3.5.3. Mengetahui/menandatangani laporan kemajuan pekerjaan dan berita acara penyelesaian pekerjaan penjarangan Regu Kerja Penjarangan/RKP bertanggung jawab terhadap : 5.3.6.1. Membuat serta mengerjakan Register Penjarangan (DK 473, JPP) dan Register PCP 5.3.6.2. Pembuatan dan pemetaan Petak Coba Penjarangan (PCP) 5.3.6.3. Menyiapkan alat-alat dan sarana lain untuk pelaksanaan tugas 5.3.6.4. Melaksanakan babad trowong dan pembuatan tanda batas blok babad tubuhan bawah untuk memudahkan penunjukan pohonpohon yang akan dimatikan 5.3.6.5. Melaksanakan pembuatan PCP 5.3.6.6. Melaksanakan klem dan penomoran pohon-pohon yang akan dimatikan (TSP) 5.3.6.7. Melaksanakan pencatatan dan administrasi penjarangan
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
1
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
6 dari 66
2
8 13
14
6. PROSEDUR KERJA Kegiatan Penjarangan dimulai dari Proses Perencanaan Penjarangan sepuluh tahun yang tertuang dalam buku RPKH PDE 13, yang disusun berdasarkan frekensi penjarangan yang telah ditetapkan, selanjutnya untuk dilokasikan/petak-petak yang masuk dalam rencana frekuensi penjarangan T-2 sebagai dasar penyusunan penjarangan dua tahun kedepan. Proses tersebut melalui tahapan kegiatan sebagai berikut : 6.1. Flow Chart
Mulai
Data RPKH (PDE-13)
Orientasi Lapangan
BAP
RTT
Ya
Kelas Hutan Sesuai? Tidak
RO Batal
SPK Orientasi Lapangan
BAP
Ya
SPK Sesuai?
Tidak
Batal/SPK dikembalikan
Pelaksanaan Monev & Pelaporan Sesuai RO
Perbaikan
Tidak
SPK Sesuai? Ya Selesai
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
7 dari 66
2
8 13
14
6.2. Tahapan Proses Prinsip-Prinsip Penjarangan 6.2.1.1. Penjarangan adalah salah satu tindakan silvikultur, dengan tujuan untuk memberikan ruang tumbuh yang optimal bagi tegakan tinggal terpilih, sehingga secara berangsur-angsur tegakan tinggal akan tumbuh lebih baik. 6.2.1.2. Dasar pertimbangan silvikultur melakukan tindakan penjarangan adalah bahwa diameter merupakan fungsi kerapatan. Ruang tumbuh yang optimal akan memacu pertumbuhan diameter dan tajuk lebih cepat bagi tegakan tinggal. 6.2.1.3. Penjarangan berdasarkan n tinggal pada Tabel Normal 6.2.1.4.
Jumlah pohon tiap tegakan dalam areal penjarangan dipergunakan sebagai kunci untuk penentuan perlakuan penjarangan.
6.2.1.5. Frekuensi penjarangan dilakukan secara periodik menurut Tabel Normal. 6.2.1.6. Tegakan tinggal setelah penjarangan yaitu tegakan yang terdiri atas individu-individu pohon yang tumbuh sehat, tanpa cacat berbatang lurus, mulus, bertajuk norma dan dipertahankan tidak ditebang. Persyaratan-persyaratan lain terhadap penjarangan adalah 6.2.2.1. Jarak antar pohon merata sehingga tidak terdapat bagianbagian yang rapat atau terbuka (open area). 6.2.2.2.
Tajuk pohon menutup tetapi tidak saling bersentuhan/ bersinggungan (rapat satu sama lain) sehingga cahaya matahari masih dapat mencapai lantai hutan. Masuknya cahaya ini untuk memacu pertumbuhan tumbuhan bawah atau tanaman lain dan organisme/biota tanah untuk membantu merangsang proses perombakan bahan organik di lantai hutan.
6.2.2.3. Pohon-pohon yang perlu ditebang pada saat penjarangan terdiri atas : terkena hama/penyakit, mati, rusak yang berbentuk jelek/cacat, tertekan, tumbuh abnormal, bentuk batang tidak baik, batang berbentuk garpu, jarak terlalu rapat dan lebih kecil dari jarak rata-rata yang sudah diatur, kecuali apabila pohonpohon yang telah disebutkan tersebut diperlukan untuk menutup areal terbuka (open area).
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
6.2.2.4.
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
8 dari 66
2
8 13
14
Pohon-pohon atau tegakan jenis lain, seperti pengisi, pencampur, dan lainnya dapat diperlakukan seperti tegakan utama sebagai biodiversitas tegakan dengan komposisi dipertahankan 20%. Tanaman jenis lain dapat dipertahankan sebagai keanekaragaman jenis/biodiversitas tanaman misalnya tanaman kesambi dan ploso, yang berfungsi sebagai tanaman evergreen (hijau sepanjang tahun) dan menghambat kebakaran hutan.
6.2.2.5. Semak atau perdu perlu dipertahankan sepanjang tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pokok, hal ini dimaksudkan tumbuhan bawah akan berfungsi sebagai keanekaragaman jenis dan melindungi tetesan air hujan yang langsung mengenai tanah atau lantai hutan yang dapat menyebabkan erosi. Tumbuhan bawah (semak atau perdu) dibersihkan hanya untuk ilaran api sepanjang dibutuhkan. 6.2.2.6. Produksi hasil penjarangan bukan merupakan tujuan utama, melainkan merupakan perlakuan silvikultur untuk memperoleh tegakan hutan dengan volume serta kualitas setinggi-tingginya pada akhir daur. 6.2.2.7. Penjarangan sebagai salah satu komponen dalam pengelolaan hutan perlu dibuat rencana untuk dituangkan dalam rencana teknik tahunan. 6.2.2.8. Pelaksana/Mandor Penjarangan haruslah orang yang ditunjuk khusus untuk kegiatan ini dan dibantu oleh tenaga kerja yang sedapat mungkin tenaga kerja terlatih dan diuji keterampilannya secara teratur Persiapan Lapangan 6.2.3.1. Perencanaan Petak Penjarangan. Berdasarkan Buku RPKH. PDE 13, KPH (Bag. Perencanaan SDH) dengan berpedoman pada frekuensi Penjarangan membuat konsep RTT untuk Penjarangan 2 tahun yang akan datang (T-2), menggunakan blangko RTT-5 sebelum pelaksanaan penjaranganKaur Perencanaan menyiapkan konsep RTT penjarangan yang disampaikan kepada Asper/KBKPH untuk dikoreksi dan diperiksa kondisi lapangannya. Apabila ada petak-petak yang terlewatkan, Asper/KBKPH menambahkan untuk disusun rencananya tingkat KPH. Setelah diinventarisasi dan ditinjau lapangannya serta dicermati foto satelitnya, dibuatkan konsep RTT dan diajukan
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
No. Dok.
:
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
9 dari 66
1
PK-SMPHT.02.1-007
2
8 13
14
kepada Departemen Perencanaan c.q. Seksi Perencanaan Hutan pada bulan Januari-Juni (T-2), untuk dinilai dan dipertimbangkan PHW dan dikembalikan lagi ke KPH untuk diperbaiki pada bulan Agustus (T-2) dan KPH memperbaiki konsep sesuai dengan arahan PHW untuk dikirim lagi ke PHW dan Departemen Perencanaan pada bulan Oktober dalam bentuk Net RTT. PHW mengoreksi ulang kemudian mengirimkan ke Departemen Perencanaan untuk dimintakan pengesahan paling lambat bulan Desember (T-2). Pada Bulan Nopember Desember Departemen Perencanaan mengesahkan RTT Administratur menerbitkan Surat Keputusan Penunjukan Regu Kerja Penjarangan (RKP) dan Kasi Kelola SDH membuat Rencana Operasional, kemudian dikirim ke BKPH untuk dasar pelaksanaan di lapangan. Adapun alat-alat yang perlu disiapkan dalam proses pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP) yaitu : •
Kompas
•
Tali 25 m diberi tanda pada 17,8 m, 15 m & 20 m
•
Haga Hypsometer/christen meter
•
Parang/arit
•
Meteran
•
Tongkat panjang 4 m.
Persiapan administrasi •
Peta skala 1 : 10.000
•
Lembar catat PCP & Rekapitulasi PCP.
•
Register PCP
•
Register Penjarangan
•
Berita Acara Penyelesaian Tunjuk Polet
•
Berita Acara Penyelesaian Tebang Penjarangan
•
Daftar Klem & Rekapitulasi Klem
•
Tabel Kelas Bonita
•
Tabel Penjarangan Tegakan Tinggal.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
10 dari 66
1
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
PK-SMPHT.02.1-007
2
8 13
14
Sebelum Pelaksanaan Pembuatan PCP dilaksanakan di BKPH RKP membuat Rencana Kegiatan (Ren. Giat) per bulan, kemudian melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 6.2.3.1.1 Pembuatan blok-blok penjarangan yang dibuat di peta skala 1: 10.000 dengan luasan ± 4 Ha per blok dapat dibantu dengan dengan mempertimbangkan sebaran pohon berdasarkan foto udara/satelit (google earth) 6.2.3.1.2 Berdasarkan pembagian blok di peta kemudian diplot ke lapangan melalui kegiatan pemeriksaan lapangan.Pengukuran dan pembuatan batas blok penjarangan dilakukan dengan titik ikat pal batas, pal petak, pal Hm atau batas alam yang permanen seperti pertemuan sungai dan koordinat GPS 6.2.3.1.3 Melaksanakan babad trowong dengan lebar 2 m untuk pembuatan tanda batas lokasi dan blok penjarangan, diberi dua lingkaran pada pohon warna kuning selebar 5 cm jarak 10 m, setinggi 160 cmdari tanah, jarak lingkaran antar pohon 50 m untuk batas lokasi dan 25 m untuk batas blok. 6.2.3.2. Rencana Operasional (RO) 6.2.3.2.1 Berdasarkan data RTT yang telah disahkan dan anggaran yang telah disahkan dibuat RO nya. 6.2.3.2.2 RO memuat tata waktu pelaksanaan, fisik dan biaya. 6.2.3.3. Surat Perintah Kerja (SPK) 6.2.3.3.1 SPK pembuatan PCP a.
SPK diterbitkan 3 (tiga) rangkap dengan dilampiri peta skala 1 : 10.000 Lembar kesatu (asli) untuk mandor RKP Lembar kedua untuk Asper /KBKPH Lembar ketiga untuk KPH • • •
b.
SPK berisi lokasi, target.
6.2.3.3.2 SPK tunjuk tolet 6.2.3.3.3 SPK tebangan penjarangan
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
1
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
11 dari 66
2
8 13
14
6.2.3.4. Penunjukan Regu Kerja Penjarangan 6.2.3.4.1 Pelaksanaan kegiatan penjarangan dilakukan oleh Regu Kerja Penjarangan yang ditunjuk dengan surat penunjukan oleh Administratur 6.2.3.4.2 Penanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan adalah Kasi PSDH selaku koordinator. 6.2.3.5. Pelaksanaan di lapangan berdasarkan SPK 6.2.3.5.1 Pembuatan Batas Blok Penjarangan a. Batas lokasi penjarangan ditetapkan berdasarkan peta kerja skala 1 : 10.000 b. Lokasi penjarangan dibagi menjadi blok-blok yang bersifat permanen seluas 4 Ha c. Blok dibuat di lapangan dengan melakukan babad trowong dan pembuatan tanda batas blok. Tanda batas blok dibuat pada pohon tepi batas berupa dua gelang yang dicat merah dengan lebar masing-masing gelang 5 cm. Tinggi gelang pertama 150 cm dari permukaan tanah dan jarak gelang berikutnya 10 cm diatas gelang pertama.
d.
Setelah tanda batas blok dibuat kemudian dilaksanakan babad tumbuhan bawah.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
12 dari 66
2
8 13
14
Pelaksanaan Pembuatan PCP 6.2.4.1. Penentuan letak PCP. a.
Melakukan penjelajahan dalam blok untuk menentukan letak PCP yang memberikan gambaran rata-rata (mewakili) kondisi blok tersebut berdasarkan hasil survey. Letak PCP minimal 25 m dari batas tegakan atau alur/jalan pemeriksaan atau dapat dibantu dengan menggunakan foto udara/satelit (google earth) dan file peta dalam bentuk kmz/kml.
b.
Babat tumbuhan bawah pada lokasi PCP untuk mengetahui dengan jelas keadaan tegakan.
c.
Batas lokasi penjarangan ditetapkan berdasarkan peta kerja skala 1 : 10.000, setelah itu pada peta yang sama dibuat jaringan PCP dengan titik awal rintis diletakkan pada titik yang mudah dikenal di lapangan, seperti pal hm, pal batas petak, persilangan alur, dll.
d.
Titik awal rintisan PCP dinyatakan pada pohon atau patok permanen dengan dituliskan petunjuk arah ke letak PCP (azimuth dan jarak) sesuai dengan jaringan pada peta kerja. Letak PCP dapat dilengkapi dengan penggunaan GPS.
6.2.4.2. Mencari/menentukan satu pohon yang baik dan sehat untuk dijadikan pohon tengah (T) dengan tujuan agar pohon tersebut tidak akan ditebang sampai akhir daur nanti. 6.2.4.3. Penentuan dan penandaan batas PCP Mengikatan tali panjang 17,8 m pada pohon tengah untuk menentukan lingkaran PCP radius 17,8 m seluas 0,1 Ha. Pada batas PCP diberi tanda lingkaran merah lebar 10 cm setinggi 150 cm dari permukaan tanah. •
•
6.2.4.4. Setelah dibuat PCP, pohon-pohon yang masuk dalam lingkaran PCP dilakukan penghitungan dan diberi nomor urut (termasuk pohon yang akan dimatikan). Untuk memudahkan atau keseragaman pemberian nomor dimulai dari pohon tengah kemudian bergeser kearah barat laut selanjutnya menuju ke titik pusat dan demikian seterusnya. Dari hasil penghitungan pohon maka akan diperoleh: jumlah pohon (N), rerata keliling, rerata tinggi, peninggi, prosentase tumbuh dan volume taksasi tegakan dan penjarangan.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
13 dari 66
2
8 13
14
6.2.4.5. Menentukan Peninggi dengan cara mengukur tinggi pohon 5 – 10 pohon tertinggi yang letaknya tersebar merata dalam PCP dengan alat Haga Hypsometer yang dilaksanakan minimal 3 kali pengulangan untuk memperoleh keakuratan pengukuran serta pada pohon yang diukur tingginya ditulis identitas peninggi setinggi 170 cm dari permukaan tanah. Tinggi rata-rata pohon tersebut sebagai Peninggi (P) •
Dari Peninggi dan umur pohon dengan membaca tabel penjarangan sebagai petunjuk untuk menentukan Bonita (B) dan mengetahui pohon Normal (Nn) serta pohon mati (Nm)
6.2.4.6. Setelah dibuat PCP, pohon-pohon yang masuk dalam lingkaran PCP dilakukan penghitungan dan diberi nomor urut (termasuk pohon yang akan dimatikan). Untuk memudahkan atau keseragaman pemberian nomor dimulai dari pohon tengah kemudian bergeser kearah barat laut selanjutnya menuju ke titik pusat dan demikian seterusnya. Dari hasil penghitungan pohon maka akan diperoleh: jumlah pohon (N), rerata keliling, rerata tinggi, peninggi, prosentase tumbuh dan volume taksasi tegakan dan penjarangan 6.2.4.7. Apabila jumlah pohon/ha pada PCP lebih besar atau sama dari tabel normal maka dapat dilakukan penjarangan, bila sebaliknya penjarangan ditunda sampai jumlah pohon sama dengan Tabel Normal. Tetapi jika terdapat pohon-pohon terlalu rapat/bergerombol (Jp < Jn), tertekan (tinggi kurang dari 2/3 peninggi), mati dan cacat serta terserang hama/penyakit, maka penjarangan tetap dilakukan terhadap pohon-pohon tersebut maksimal 5 % dari N Tabel Normal. Apabila lebih dari 5% dari N Tabel Normal, harus dibuat BAP oleh PHW dan KPH. 6.2.4.8. N tinggal pada lokasi dengan jarak tanam 3 x 3 m, 3 x 2 m, 6 x 2 m, dan 6 x 4 m untuk tanaman JPP Stek Pucuk pada umur dan peninggi mengacu sesuai pada lampiran 12 (N tinggal jenis selain JPP Stek Pucuk mengacu sesuai lampiran 13) 6.2.4.9. Pohon Tengah a. Titik pusat PCP dinyatakan pada pohon tinggal (pohon tengah) yang terdekat pada patok yang menunjukkan titik pusat PCP sebagai sumber identitas data PCP. b. Pohon tengah diberi tanda lingkaran cat warna merah selebar 20 cm dengan ketinggian 150 cm diatas permukaan tanah.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
1
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
14 dari 66
2
8 13
20 x 45 cm
14
cat merah
150 cm
c. Data pada pohon tengah ditulis pada pohon yang diseset setinggi 150 cm dari permukaan tanah dan menghadap kearah jalan pemeriksaan dengan ukuran ukuran 20 x 45 cm. d. Data yang akan ditulis pada pohon tengah adalah sebagai berikut :
U P V
: : :
Petak No. : PCP No. : T1 : Np Nn Nm/Nmn Jn Jp
: : : : :
Tanggal : Nama Mandor :
Keterangan : T1 : Tinggi pohon tengah U : Umur pada saat PCP dibuat P : Peninggi (rata-rata tinggi pohon peninggi dalam PCP) V : Volume/Ha pada saat dibuat PCP Np : Jumlah pohon dilapangan saat PCP dibuat Nn : Jumlah pohon normal dalam tabel normal
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
15 dari 66
2
8 13
14
Nmn
: Jumlah pohon yang akan dimatikan pada saat penjarangan 2 tahun yang akan datang berdasarkan/menurut tabel normal. Nmp : banyaknya pohon penjarangan dalam PCP (prinsip III. 8) Jn : jarak rata-rata antar pohon normal (Tabel Normal) Jp : jarak rata-rata antar pohon dilapangan (dalam PCP) e. Pohon tengah saat pembuatan PCP agar dituliskan tanda arah (azimuth dan jarak) ke letak PCP berikutnya dengan ketinggian 100 cm di atas permukaan tanah dengan cat warna merah. 6.2.4.10. Pelaksanaan Tunjuk Seset Polet (TSP) Rencana penjarangan disusun dalam buku RPKH berdasarkan frekuensi penjarangan. Sebelum dilakukan penjarangan pada T2 dibuat Petak Coba Penjarangan (PCP) dan Tunjuk Sest Polet (TSP). Pada saat akan dilaksanakan kegiatan penjarangan (T0) dapat dilakukan TSP ulangan (her klem) apabila diperlukan. Pembuatan Tunjuk Seset Polet (TSP) dilakukan sebagai tanda pohon yang akan dijarangi, dilakukan dengan perhitungan jumlah pohon dalam PCP (Np) dikurangi jumlah pohon normal (Nn) menurut tabel normal. Melaksanakan TSP sesuai dengan kriteria PECEL TERI (Penyakit, Cacat, Jelek, Tertekan dan rimba Lain yang mengganggu) baik di dalam PCP maupun di luar PCP dengan mempertimbangkan N normal, jarak rata-rata serta kerapatan tajuk. TSP dilakukan berdasarkan : a. Hasil data PCP b. Orientasi didalam dan diluar PCP c. Penaksiran Volume Kayu Penjarangan Pohon yang dijarangi diberi tanda silang (x) setinggi 140-150 cm dari tanah. Volume kayu ditaksir (buku taksasi) menggunakan tarif volume lokal (TVL) dan disusun untuk setiap Bagian Hutan (BH) atau menggunakan tabel volume yang tersedia. Cara menaksir volume kayu penjarangan dari tiap petak/anak petak dengan cara menjumlahkan volume kayu penjarangan dari masing-masing PCP di dalam petak/anak petak kemudian dibagi dengan seluruh jumlah PCP dan dikalikan dengan 10 x luas petak/ anak petak yang berisi t egakan.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
16 dari 66
1
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
PK-SMPHT.02.1-007
2
8 13
14
Tata Waktu Rencana Penjarangan Tata waktu penjarangan Bulan No
Jenis Kegiatan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
T-3 1
Penyusunan RTT Persiapan Penjarangan T-2
1 2 3 4 5 6 7
1 2
SPK Persiapan Penjarangan Orientasi lapangan Pembuatan Batas Blok Pembuatan Tanda Batas/babat terowong Pembuatan PCP TSP/Tunjuk Tolet Penyusunan RTT Penjarangan T-0 SPK Penjarangan Penebangan
Pelaksanaan Penjarangan 6.2.6.1. Melakukan Tunjuk Seset Polet dalam PCP sesuai krteria PECELTERI (Penyakit, Cacat, Elek, Tertekan, dan Rimba lain yang mengganggu) dengan memberi tanda silang (X) setinggi 140 – 150 cm dari tanah dan diberi keterangan alasan di TSP : Sakit (S), Tertekan (Tt). Untuk jarak terlalu rapat tidak usah diberi tanda dan ditulis nomr klem pohon dan keliling pohon setinggi 130 cm. 6.2.6.2. Penaksiran volume menggunakan Tarip lokal. 6.2.6.3. Untuk mengetahui jumlah normal tegakan tinggal menggunakan Tabel Penjarangan Tegakan Tinggal 6.2.6.4. Melaksanakan babat tumbuhan bawah untuk mempermudah pelaksanaan TSP terhadap seluruh petak/anak petak.
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
17 dari 66
2
8 13
14
6.2.6.5. Melaksanakan Tunjuk Seset Polet sesuai dengan kriteria PECEL TERI untuk pohon yang dimatikan/ditebang dalam kegiatan penjarangan, baik di dalam PCP maupun diluar PCP dengan mempertimbangkan N normal, jarak rata-rata serta kerapatan tajuk. 6.2.6.6. Klem dan Penomoran Pohon. Pohon-pohon yang di klem adalah yang telah di TSP dengan keliling minimal 20 cm untuk Jati dan 40 cm untuk Rimba pada ketinggian 130 m. •
•
•
Penomoran pohon/klem dilaksanakan mulai arah barat laut dari masing-masing blok dan nomor klem berurutan menyambung ke blok berikutnya. Hasil klem dicatat dalam Buku Klem /rekapitulasi klem
dan gabungan
6.2.6.7. Derajat Kekerasan Penjarangan. Dalam menentukan Derajat Kekerasan Penjarangandi lakukan pada tiap-tiap blok, menggunakankreteria. •
•
•
•
•
•
•
Penjarangan Normal, apabila jumlah batang tegakan tinggal = jumlah batang normal Penjarangan Keras, apabila jumlah batang tegakan tinggal = jumlah batang normal - 15 %. Penjarangan lemah, apabila jumlah batang tegakan tinggal = jumlah batang normal + 15 %. Pengecekan kekerasan penjarangan diluar PCP dilakukan di beberapa tempat (tampak rapat, sedang dan jarang) dengan menghitung jarak rata-rata antar pohon. Untuk mengetahui keras & lemahnya penjarangan di buatkan Daftar Evaluasi Hasil Pembuatan PCP TSP dan Klem. Selesai kegiatan PCP & TSP, harus di buatkan Berita Acara Penyelesaian Pembuatan PCP dan TSP.
6.2.6.8. Pelaksanaan Tebang Penjarangan (T-0). Tebang Penjaranggan dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Kerja Penjarangan dari KPH.Kegiatannya mengikuti SOP Tebangan
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
1
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
18 dari 66
2
8 13
14
6.2.6.8.1 Persiapan Lapangan Sebelum pelaksanaan penjarangan, dilaksanakan pembabatan tumbuhan liar/tanaman sela untuk memudahkan penunjukkan pohon-pohon yang akan dimatikan. Alur-alur yang menuju petak/arah petak lokasi penjarangan dibersihkan untuk memudahkan pengawasan dan pengangkutan hasil hutan. •
Pengukuran Ulang PCP. Pada pelaksanaan penjarangan diadakan pengukuran ulang di dalam PCP dan pembaharuan/perbaikan data pada pohon tengah (T) apabila diperlukan.
•
•
Pengukuran ulang meliputi peninggi, Umur, Bonita, perhitungan jumlah pohon N mati dan penomoran ulang. Pohon Tengah (T) diisi data baru sesuai dengan hasil pengukuran ulang sehingga PCP dapat dilestarikan sampai akhir daur.
Pencatatan Dan Pelaporan 6.2.7.1. Selesai pekerjaan tebangan penjarangan dibuatkan Berita Acara penyelesaian Tebang Penjarangan . 6.2.7.2. Mandor Penjarangan (RKP) membuat laporan kemajuan pekerjaan penjarangan setiap periodik. Monitoring dan Evaluasi 6.2.8.1. Monitoring dilakukan secara kontinyu oleh KPH, PHW, Divre dan Direksi. 6.2.8.2. Sasaran monitoring adalah kegiatan penjarangan pada T – 2 dan T- 0 6.2.8.3. Tata waktu kegiatan evaluasi adalah sebagai berikut : PELAKSANA
T-2
T-0
KPH
Mei - Juni
Oktober - Desember
DIVRE
Agustus - September
Januari - Maret
DIREKSI
Nopember - Desember
Mei - Juni
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA
1
No. Dok.
:
PK-SMPHT.02.1-007
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
19 dari 66
2
8 13
14
Tingkat KPH melaporkan ke Divre paling lambat bulan Juli tahun berjalan untuk kegiatan T – 2 dan bulan Desember tahun berjalan untuk kegiatan T – 0. Tingkat Divre melaporkan ke Direksi paling lambat bulan Maret tahun berikutnya 6.3. Penjarangan yang terlambat Pada tanaman/tegakan yang terlambat dijarangi, disusun crash program penjarangan secara bertahap sehingga jumlah sebaran pohon sama dengan tegakan normal di dalam tabel penjarangan. Pada crash program penjarangan tanaman muda yang terlambat dijarangi dapat disusun rencana penjarangan lemah dengan frekwensi yang lebih sering, apabila penjarangan keras secara mendadak dikhawatirkan akan merangsang tumbuhnya tunas-tunas air.
7. FORMULIR & LAMPIRAN 7.1. 7.2. 7.3. 7.4. 7.5. 7.6. 7.7. 7.8.
Tata waktu (NPS) bidang penjarangan hutan tanaman Rencana Kegiatan Penjarangan Contoh Jaringan PCP pada Petak Kerja Petak Penjarangan Lembar Catat Petak Coba Penjarangan (PCP) Daftar Klem dan Tunjuk Seset Polet (TSP) Register/Rekapitulasi PCP Daftar Evaluasi Hasil Pembuatan PCP, TSP dan Klem Cara Perhitungan Penentuan Jumlah Regu Kerja Penjarangan (RKP) dan Jumlah Waktu Penyelesaian Pekerjaan 7.9. Perintah Pemerliharaan/Penjarangan 7.10. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pembuatan PCP 7.11. Tabel Penjarangan Awal-Akhir Frekuensi Penjarangan 7.12. Tabel Sistem Penjarangan JPP Stek Pucuk untuk masing-masing daur dan Jarak Tanam Awal 7.13. Tabel Penjarangan
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02.1-007/01
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
20 dari 66
7.1. Tata Waktu (NPS) Bidang Penjarangan Tanaman Hutan TATA WAKTU (NPS) BIDANG PENJARANGAN HUTAN TANAMAN
NO
JENIS KEGIATAN
1
2
1
Pembuatan PCP T-2
2
Tunjuk seset polet
3
Babat Trowong
4
NPS/BULAN (%) Jan 3
Peb 4
20
Mar 5
Apr 6
30
50
20
30
30
50
Mei 7
Jun 8
Jul 9
Ags 10
Sept 11
30
20
Tebang Tanpa Hasil
10
10
25
25
20
5
Tebang Dengan Hasil
20
20
20
20
20
6
Pruning
20
20
20
20
20
20
Okt 12
10
Nop 13
Des 14
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
F-SMPHT.02.1-007/02
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
21 dari 66
7.2. Rencana Kegiatan Penjarangan CONTOH RENCANA KEGIATAN PENJARANGAN PER PETAK TAHUN 1999 BULAN JANUARI REGU KERJA PENJARANGAN (RKP) I KPH ...........
NAMA 1
RKP NO. REG 2
BKPH 3
Budiman 07/BH/97 Sumadra ....... ...... Asep 07/BH/97
PETAK LUAS TAHUN JENIS URAIAN KEGIATAN 4
5
6
7
8
49 b 47 c 44 a 44 c 39 h 36 b 29 f 29 h
27.60 40.80 15.20 23.30 20.50 30.00 20.00 37.50
1971 1965 1945 1962 1960 1972 1961 1952
Jati Jati Jati Mhn Jati Jati Jati Jati
a. Teknis babad trowong/
1 2 3 4 5 6 7 9
10
11
12 13 14 15
TANGGAL KET. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 16 17
18
19
20
21
22
23 24
25 26 27 28 29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
tanda batas pemb. PCP/ TSP/Klem
a. Administrasi
a. Pelaporan
………………………., tanggal …………………….
Dibuat/disusun oleh RKP I .................................... 1. Budiman/Mandor Penjaranga
(
)
.................................... 2.Asep/Mandor Penjarangan
(
)
40
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02.1-007/03
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
22 dari 66
7.3. Contoh jaringan PCP pada peta kerja petak penjarangan
Skala 1 : 10.000 Keterangan : I, II, III,....
= Nomor Urut PCP = PCP = Tanda batas blok diujung batas dan persimpangan dengan batas blok = Batas alur /jalan pemeriksaan = Tanda batas blok ditengah jalur batas blok
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02.1-007/04
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
23 dari 66
7.4. Lembar Catat PCP LEMBAR CATAT PETAK COBA PENJARANGAN (PCP) KPH
:
Jenis Tanaman
:
BKPH
:
No. PCP
:
RPH
:
Umur
:
Petak
:
Peninggi
:
Luas
:
Tgl Pelaksanaan
:
No Pohon
Keliling (cm)
Volume (m³)
1
2
3
Peninggi (m)
Keterangan
4
Jumlah Rata-rata Banyaknya pohon: Normal (Nn) : Dalam PCP (Np) : Penjarangan Normal (Nmn) : - Volume PCP : - Volume yang dijarangi dalam PCP : Jarak antar pohon normal (Jn) : Jarak antar pohon dalam PCP (Jp) :
Disahkan Oleh Asper/KBKPH ......
........................
Dinilai Oleh KRPH ..........
.......................
Dibuat Oleh Mandor RKP...............
........................
5
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02.1-007/05
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
24 dari 66
7.5. Lampiran - 5. DAFTAR KL EM DAN TUNJUK SESET POLET (TSP) Thn Tanam/umur : Pengisi : Jarak tanam : Tanggal palaksanaan :
KPH : BKPH : RPH : Petak : Luas : No Keliling (cm) 1
2
Tinggi (m)
Volume (m 3)
Keterangan
3
4
5
B : Bengkok T : Tertekan M : Mati C : Cacat P : Penyakit H : Hama J : Jarak
..........., Tgl............................. Disahkan Oleh Asper/KBKPH ......
...............................
Dinilai Oleh KRPH ..........
........................
Dibuat Oleh Mandor RKP
........................
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02.1-007/06
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
25 dari 66
7.6. Register/Rekapitulasi PCP REGISTER/REKAPITULASI PCP KPH : .............................. BKPH : .............................. RPH : .............................. No PCP
Umur (Th)
1
2
Petak Luas Tgl Pelaksanaan
3
Tegakan awal
Banyaknya Pohon
P (m)
: ............ : ............ ha : .................... Produksi
Tegakan Tinggal
Np
Nn
Nmn
Nmp
M³
M³
Sm
M³
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah Rerata Taksasi/ha Taksasi/petak
................,........................................... Diketahui Oleh,
Dinilai Oleh,
Dibuat Oleh,
------------------Kasi PSDH
------------------Asper/KBKPH
------------------Mandor RKP
Disahkan Oleh,
------------------ Adm/KKPH
Ket 12
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
F-SMPHT.02-043/07
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
26 dari 66
7.7. Daftar Evaluasi Pembuatan PCP, TSP dan Klem DAFTAR KPH BKPH RPH
EVALUASI HASIL PEMBUATAN PCP, TSP DAN KLEM Petak : ............ Luas : ............ ha Tgl Pelaksan aan : ................ ....
: ............ ................ .. : ............ ................. . : ............ ................ ..
No
Luas
Blok
Blok
Taks iran dalam Blok sesuai PCP nya
Hasil Tunjuk Tolet dan Klem Dalam Blok
DerajatKekerasan
P
No
e
PCP
n i n
N Ttinggal
Np
Nn
Nmn
Nmp
(Ph)
(Ph)
(Ph)
(Ph)
5
6
7
8
Jp
Jn
9
10
Vol/ha
Np
Nn
(m3)
(Ph)
11
12
Tak M e ng ha si lk an Menghasilkan
Volume Penjarangan
Nmn
Nmp
(Ph)
(Ph)
(Ph)
(Ph)
(Ph)
(Ph)
(m3)
13
14
15
16
17
18
19
J um la h
+
-
(%)
(%)
Volume Tegakan Tinggal
g g i
(M) 1
2
3
4
Catatan : 1. Kolom 12 = kolom 6 x 10 x kolom 2 2. Kolom 13 = kolom 7 x 10 x kolom 2 3. Kolom 14 = kolom 12 – kolom 13 4. Kolom 15 = kolom 9 x 10 x kolom 2
Disahkan Oleh,
------------------ Adm/KKPH
5. Kolom 16 = jumlah pohon yg kelilingnya < 20 cm (Jati) dan < 40 cm (Rimba) 6. Kolom 17 = jumlah pohon yg kelilingnya ≥ 20 cm (Jati) dan ≥ 40 cm (Rimba) 7. Kolom 19 atau 20 = (kolom 12 – kolom 18 : kolom 13 x 100 %) – 100% 8. Kolom 21
Dinilai Oleh,
------------------Asper/KBKPH
Dibuat Oleh,
------------------Mandor RKP
20
21
(phn)
(m3)
22
23
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/08
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
27 dari 66
7.8. Cara Perhitungan Penentuan Jumlah Regu Kerja Penjarangan (RKP) dan Ju mlah Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Misalnya a. b. c. d. e.
: KPH ..........
Luas penjarangan tahun 1997 Hari kerja per bulan Prestasi kerja per hari/RKP Jumlah RKP yang dibutuhkan
: 2.950 Ha (Jati) : 25 hari : 2 PCP dan 2 blok TSP :
Volum e Pekerjaan (Ha) Prestasi Kerja/hari/RKP x Jml hari efektif dlm 1 tahun
PCP
:
2.950 8* x 125**
= 2.950 1.000
=
2,95
TSP
:
2.950 8 x 125
= 2.950 1.000
=
2,95
Jumlah = 5,9 (dibulatkan 6 RKP)
Penjelasan : *2 PCP = 2 blok = 2 x 4 ha = 8 ha/hari ** 5 bul an pengerj aan (sesuai NPS) x 25 hari/b ln = 125 hari
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/09
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
28 dari 66
7.9. Surat Perintah Pemeliharaan/Penjarangan
PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL ........................................ KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN ………………………
_____________________________________________________________________________
……………………., tgl …………………………. SURAT PERINTAH PEMBUATAN PCP DAN TUNJUK TOLET TAHUN ………... Nomor : ………/……………/…………..
Berdasarkan pengesahan RTT nomor ………. Tanggal ………………… dengan ini kami perintahkan untuk mengerjakan pembuatan PCP pada pada batas-batas seperti tertera dalam gambar peta terlampir, menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1. BKPH : ………………………………………… 2. RPH : ………………………………………… 3. Petak/Anak Petak : ………………………………………… 4. Luas Baku : …………………... Ha 5. Luas yang dibuatkan PCP : ……………….….. Ha 6. Jenis tegakan/Kelas Hutan/Th. Tanam : ………….../……………/……..……. 7. Macam Kegiatan yang dikerjakan : a. Pembuatan tanda batas/batas blok : …………………... Hm b. Pembuatan PCP : …………………... Buah c. Tunjuk Tolet : Penomoran/klem pohon yang dimatikan didalam PCP: …... Ha …... phn Penomoran/klem pohon yang dimatikan diluar PCP: …... Ha …… phn 8. Keterangan: …………………………………………………………………………………………………………… ▪ ▪
Administratur/KKPH …………… ………………………………….. PHT. …………………………..
______________________________________________________________________ _ Realisasi :
1. 2. 3. 4.
Luas yang dibuat PCP : ……………… Ha Pembuatan tanda batas/batas blok : ……………… Hm Pembuatan PCP : ……………… Buah Tunjuk Tolet : Penomoran/klem pohon yang dimatikan didalam PCP : ….. Ha …... phn Penomoran/klem pohon yang dimatikan diluar PCP : ….. Ha …… phn
▪ ▪
……………………..., tgl ………………… Asper/KBKPH ………………… …………………………………… PHT. …………………………..
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/11
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
29 dari 66
7.10. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Pembuatan PCP
BERITA ACARA SELESAI PEKERJAAN PEMBUATAN PCP TAHUN ……….
RTT PENJARANGAN TAHUN …...…..
Pada hari ini …………. Tanggal ………… tahun …………. Kami yang bertanda tangan d ibawah ini : 1. …………………………………………….. Asper/KBKPH ………………….……….………. 2. …………………………………………….. KRPH …………………………………….…………. 3. …………………………………………….. KETUA REGU RKP ………………...….………… Telah bersama-sama mengadakan pemeriksaan lapangan di lokasi pembuatan PCP tahun ……….. berdasarkan SPPK nomor ……… tanggal …………. Dan BAP nomor ……. Tanggal …………………… yang meliputi : a. Babad trowong/tanda batas/batas blok b. Pembuatan PCP dan penomoran/klem pohon yang dimatikan didalam PCP c. Penomoran/klem diluar PCP d. Data secara detail pada tabel berikut : Penjarangan Tahun ………….
Petak
Luas Baku
Rencana Jenis Tahun Kelas Tanaman Tanam Hutan
(Ha) 1
2
3
4
5
Luas
Jml PCP
(Ha)
(Bh)
6
7
Realisasi Penomoran/klem pohon mati didalam dan diluar PCP
KET.
Luas Jml PCP Jlm Phn Taksasi (Ha) (Bh) (Bh) (m3) ( sm) 8
9
10
11
12
13
JML
e.
Saran : 1. ……………………………………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………………
Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan. …………………………..,tgl ………………………… 1. ……………………………………………………. 2. ……………………………………………………. 3. …………………………………………………... Penanggungjawab RKP Kasi PSDH KPH ……………… ……………………………………… PHT. ……………………………..
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/11
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
30 dari 66
7.11. Tabel Penjarangan Awal-Akhir Frekuensi Penjarangan Tegakan Jenis Pohon
Penjarangan ke :
Daur (Tahun)
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
10
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
5
10
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40
5
10
15
20
25
30
-
-
-
-
-
-
50
5
10
15
20
25
30
35
40
-
-
-
-
60
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
-
-
70
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
60
-
80
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
60
70
15
5
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
5
10
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25
5
10
15
20
-
-
-
-
-
-
-
-
20
5
10
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25
5
10
15
20
-
-
-
-
-
-
-
-
40
5
10
15
20
25
30
35
-
-
-
-
-
50
5
10
15
20
25
30
35
40
45
-
-
-
60
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
-
-
40
5
10
15
20
25
30
35
-
-
-
-
-
50
5
10
15
20
25
30
35
40
45
-
-
-
60
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
-
-
40
5
10
15
20
25
30
35
-
-
-
-
-
50
5
10
15
20
25
30
35
40
45
-
-
-
60
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
-
-
Sengon
7-10
3
5
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jabon
20
5
10
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mangium
7-10
3
5
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Balsa
10
3
5
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jati
Pinus
Damar
Mahoni
Sonokeling
Rasamala
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
7.12
No.
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/12
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
31 dari 66
Tabel .Sistem Penjarangan JPP Stek Pucuk untuk Masing-masing Daur dan Jarak Tanam Awal
Jarak Tanam
1
Jumlah
Daur
Penjarangan
Tegakan
Awal
Pohon Awal
(Tahun)
Umur (Thn)
Tinggal (N/Ha)
Keterangan
2
3
4
5
6
7
1 3x 3m
833
10 20 30
40
2 6x 2m
833
10 20 30
40
3 6x 4m
666
1 20 30 40
4 Double track 8x4x3 m untu walang
450
10 20 30 40
5 5 10 5 10 20 5 10 20 30
417 417 300 417 300 200 417 333 200 150
Sistematis Sistematis Seleksi Sistematis Seleksi Seleksi Sistematis Seleksi Seleksi Seleksi
5 5 10 5 10 20 5 10 20 30
417 Sistematis Sistematis 312 Sistematis 417 Sistematis 312 Seleksi 234 Seleksi 417 Sistematis 312 Seleksi 234 Seleksi 175 Seleksi
10 10 20 10 20 30
416 312 312 234 312 234 175
Sistematis Seleksi Seleksi Sistematis Seleksi Seleksi
10 10 20 10 20 30
450 300 300 200 300 200 150
Sistematis Sistematis Seleksi Sistematis Seleksi Seleksi
Catatan : 1. 2. 3.
Sistematis berdasarkan jarak. Seleksi : Pecelteri Tanaman Jati asal KBK mengacu pada Jati Konvensional sesuai tabel 7.13 Tabel Penjarangan
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
32 dari 66
7.13 Tabel Penjarangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jati (Tectona grandis) Sonokeling (Dalbergia latifolia ) Mahoni (Swietenia sp) Rasamala ( Altingia exelsa) Damar ( Agathis lorantifolia) Pinus (Pinus merkusii) Sengon (Paraserianthes falcataria ) Jabon ( Anthocephalus cadamba ) Akasia ( Accacia decurrens ) Balsa (Ochroma bicolor ) Accacia mangium
Sumber Data : 1. SK. Direksi No. 345/KPTS/DIR/1996 tentang Pedoman Pejarangan Hutan Tanaman Kayu Jati. PHT 31 Seri Produksi Tahun 1996 2. Untuk menaksir volume kayu digunakan tarip local volume penjarangan yang bersifat setempat dan disusun tiap KPH.Hasil Penelitian IPB 1998. 3. Standar Pertumbuhan Minimal Tanaman Hutan & Tabel Tegakan Jati dan Sembilan Jenis Kayu Industri (Puslitbang Cepu).
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
33 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jati (Tectona grandis ) Umur
▪
(Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Bonita II/III Peninggi (m) Min Max 7.4 8.4 8.2 9.2 8.9 10.0 9.5 10.7 10.2 11.5 10.8 12.2 11.3 12.8 11.7 13.3 12.2 13.8 12.7 14.3 13.1 14.8 13.5 15.2 13.9 15.6 14.1 15.9 14.4 16.3 14.7 16.6 15.0 16.9 15.2 17.2 15.6 17.5 15.7 17.7 15.9 18.0 16.0 18.2 16.2 18.4 16.4 18.6 16.6 18.8 16.8 19.0 17.0 19.2 17.2 19.4 17.4 19.6 17.5 19.8 17.5 19.9 19.2 20.6 17.9 20.3 18.1 20.5 18.2 20.6
N/Ha 2,838 2,594 2,350 2,108 1,865 1,623 1,522 1,422 1,322 1,223 1,123 1,070 1,016 963 909 856 823 789 756 722 690 666 643 621 598 576 559 542 533 510 494 481 469 457 444
Bonita III Jarak Pohon (m) (%) 2 21.7 2 22.7 2 22.1 2 21.7 2 21.6 3 21.7 3 21.5 3 21.4 3 21.3 3 21.3 3 21.6 3 21.5 3 21.5 3 21.7 3 21.8 3 22.1 4 22.1 4 22.1 4 22.2 4 22.4 4 22.7 4 22.8 4 23.0 4 23.1 4 23.3 4 23.5 4 23.5 4 23.6 4 23.8 4 24.0 5 24.2 5 23.1 5 24.4 5 24.4 5 24.6
Peninggi (m) N/Ha Min Max 8.4 9.4 2045 9.2 10.3 1860 10 11.1 1676 10.7 12.0 1492 11.5 12.8 1294 12.2 13.7 1187 12.8 14.3 1111 13.3 14.9 1035 13.8 15.4 959 14.3 16.0 884 14.8 16.5 829 15.2 17.0 788 15.6 17.4 747 15.9 17.8 707 16.3 18.2 667 16.6 18.6 635 16.9 18.9 610 17.2 19.2 584 17.5 19.5 559 17.7 19.8 534 18 20.1 513 18.2 20.4 495 18.4 20.7 478 18.6 20.9 461 18.8 21.1 444 19 21.3 430 19.2 21.5 417 19.4 21.7 404 19.6 21.9 392 19.8 22.1 381 19.9 22.3 369 20.6 22.5 360 20.3 22.7 350 20.5 22.9 341 20.6 23.0 331
Jarak Pohon (m) (%) 2 24 2 22.9 2 22.3 2 21.8 3 21.7 3 21.8 3 21.6 3 21.4 3 21.4 3 21.5 3 21.7 3 21.6 4 21.6 4 21.7 4 21.9 4 22.1 4 22.2 4 22.3 4 22.4 4 22.5 4 22.7 4 22.8 4 23 5 23.1 5 23.3 5 23.5 5 23.6 5 23.8 5 23.8 5 24.1 5 24.3 5 24.1 5 24.4 5 24.5 5 24.7
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
34 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jati (Tectona grandis ) Umur (Thn) 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Bonita II/III Peninggi (m) Min Max 18.3 20.7 18.5 20.9 18.7 21.1 18.9 21.3 19 21.4 19.2 21.6 19.3 21.7 19.4 21.9 19.5 22.0 19.6 22.1 19.8 22.2 19.9 22.4 19.9 22.5 20 22.7 20.1 22.8 20.3 23.0 20.5 23.2 20.7 23.4 20.9 23.6 21.1 23.8 21.3 24.0 21.5 24.2 21.7 24.4 21.9 24.6 22.1 24.8 22.3 25.0 22.5 25.2 22.7 25.4 22.9 25.6 23.1 25.8 23.3 26.0
N/Ha
432 422 412 403 394 385 377 369 361 353 347 340 333 328 322 317 311 306 300 295 289 284 278 273 267 262 256 251 245 240 234
Bonita III Jarak Pohon (m) (%) 5 24.9 5 24.9 5 24.9 5 25 5 25.2 5 25.2 5 25.3 5 25.5 5 25.6 5 25.8 5 25.8 5 25.9 5 26 6 26.1 6 26.2 6 26.2 6 26.2 6 26.2 6 26.1 6 26.1 6 26 6 26 6 25.9 6 25.9 6 25.8 6 25.8 6 25.8 6 25.8 6 25.7 6 25.7 6 25.7
Peninggi (m) Min Max 20.7 23.1 20.9 23.3 21.1 23.5 21.3 23.7 21.4 23.9 21.6 24.0 21.7 24.2 21.9 24.4 22.0 24.5 22.1 24.6 22.2 24.7 22.4 24.9 22.5 25.1 22.7 25.3 22.8 25.5 23.0 25.6 23.2 25.8 23.4 25.9 23.6 26.1 23.8 26.2 24.0 26.4 24.0 26.5 24.4 26.6 24.6 26.8 24.8 26.9 25.0 27.1 25.2 27.2 25.4 27.4 25.6 27.5 25.8 27.7 26.0 27.8
N/Ha
323 315 308 301 295 288 282 276 271 265 260 255 250 246 242 235 227 220 213 206 198 191 184 177 169 162 155 148 140 133 126
Jarak Pohon (m) (%) 5 25 6 25 6 25.1 6 25.2 6 25.3 6 25.5 6 25.5 6 25.6 6 25.7 6 25.9 6 26 6 26.1 6 26.2 6 26.2 6 26.3 6 26.3 7 26.8 7 26.9 7 27.1 7 27.2 7 27.4 7 27.5 7 27.7 7 27.9 7 28.1 7 28.4 7 28.6 8 28.9 8 29.2 8 29.5 8 29.8
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
35 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jati (Tectona grandis ) Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Bonita III/IV Peninggi (m) Jarak Pohon N/Ha Min Max (m) (%) 9.4 10.3 1,769 2 24.8 10.3 11.4 1,617 3 23.6 11.1 12.3 1,466 3 22.9 12 13.3 1,314 3 22.5 12.8 14.2 1,163 3 22.3 13.7 15.2 1,012 3 22.4 14.3 15.8 949 3 22.2 14.9 16.5 887 3 22.0 15.4 17.1 825 4 22.0 16.0 17.7 763 4 22.1 16.5 18.3 701 4 22.3 17.0 18.8 667 4 22.3 17.4 19.3 634 4 22.2 17.8 19.7 600 4 18.5 18.2 20.2 567 4 22.5 18.6 20.6 534 4 22.7 18.9 21 513 5 22.7 19.2 21.3 492 5 22.8 19.5 21.6 471 5 23.0 19.8 21.9 450 5 23.2 20.1 22.2 430 5 23.4 20.4 22.5 416 5 23.5 20.7 22.8 401 5 23.6 20.9 23.1 387 5 23.8 21.1 23.3 373 5 24 21.3 23.5 359 5 24.2 21.5 23.8 348 6 24.3 21.7 24 338 6 24.4 21.9 24.2 328 6 24.6 22.1 24.4 319 6 24.8 22.3 24.6 308 6 25 22.5 24.8 300 6 25.1 22.7 25 292 6 25.2 22.9 25.2 284 6 25.4 23.0 25.4 277 6 25.5
Bonita IV
Peninggi (m) Min Max 10.3 11.3 11.4 12.4 12.3 13.5 13.3 14.5 14.2 15.6 15.2 16.6 15.8 17.3 16.5 18.0 17.1 18.7 17.7 19.3 18.3 20.0 18.8 20.5 19.3 21.0 19.7 21.5 20.2 22.0 20.6 22.5 21.0 22.9 21.3 23.3 21.6 23.6 21.9 24.0 22.2 24.3 22.5 24.6 22.8 24.9 23.1 25.2 23.3 25.5 23.5 25.8 23.8 26.1 24.0 26.4 24.2 26.6 24.4 26.8 24.6 27.0 24.8 27.2 25.0 27.4 25.2 27.6 25.4 27.8
N/Ha
1484 1356 1229 1102 975 849 796 744 692 640 588 560 532 504 476 448 430 413 395 378 361 349 337 325 313 301 292 284 275 268 259 252 246 239 233
Jarak Pohon (m) (%) 3 25 3 23.7 3 23 3 22.5 3 22.3 4 22.4 4 22.2 4 22.1 4 22.1 4 22.2 4 22.4 4 22.3 5 22.3 5 22.4 5 22.5 5 22.8 5 22.8 5 22.9 5 23.1 5 23.3 5 23.5 6 23.6 6 23.7 6 23.8 6 24 6 24.2 6 24.4 6 24.4 6 24.6 6 24.7 6 25 7 25.1 7 25.2 7 25.4 7 25.5
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
36 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jati (Tectona grandis ) Umur (Thn) 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Bonita III/IV Peninggi (m) Jarak Pohon N/Ha Min Max (m) (%) 23.1 25.6 269 6 25.7 23.3 25.8 263 6 25.8 23.5 26.0 256 6 25.9 23.7 26.2 251 6 26.0 23.9 26.4 245 7 26.1 24.0 26.5 240 7 26.3 24.2 26.7 234 7 26.4 24.4 26.9 230 7 26.4 24.5 27.1 225 7 26.5 24.6 27.2 221 7 26.7 24.7 27.3 216 7 26.8 24.9 27.5 212 7 26.9 25.1 27.7 208 7 27.0 25.3 27.9 204 7 27.0 25.5 28.1 201 7 27.1 25.6 28.2 197 7 27.2 25.8 28.3 194 8 27.4 25.9 28.4 190 8 27.7 26.1 28.4 187 8 27.9 26.2 28.5 183 8 28.2 26.4 28.6 180 8 28.4 26.5 28.7 176 8 28.7 26.6 28.8 173 8 29.0 26.8 28.9 169 8 29.3 26.9 29.0 166 8 29.7 27.1 29.1 162 8 30.0 27.2 29.2 159 9 30.4 27.4 29.3 155 9 30.8 27.5 29.4 152 9 31.2 27.7 29.5 148 9 31.7 27.8 29.6 145 9 31.2
Bonita IV
Peninggi (m) N/Ha Min Max 25.6 28.0 226 25.8 28.3 221 26.0 28.5 215 26.2 28.7 210 26.4 28.9 206 26.5 29.1 201 26.7 29.3 197 26.9 29.5 193 27.1 29.7 189 27.2 29.8 185 27.3 30.0 182 27.5 30.2 178 27.7 30.4 175 27.9 30.6 172 28.1 30.8 169 28.2 31.0 166 28.3 31.2 163 28.4 31.4 160 28.4 31.6 157 28.5 31.8 154 28.6 32.0 151 28.7 32.2 148 28.8 32.4 145 28.9 32.6 142 29.0 32.8 139 29.1 33.0 136 29.2 32.2 133 29.3 33.4 130 29.4 33.6 127 29.5 33.8 124 29.6 34.0 121
Jarak Pohon (m) (%) 7 25.7 7 25.9 7 26.0 7 26.1 7 26.2 7 26.3 7 26.4 7 26.5 8 26.6 8 26.7 8 26.9 8 27.0 8 27.1 8 27.1 8 27.2 8 27.3 8 27.1 8 27.2 8 27.4 8 27.5 8 27.6 8 27.7 8 27.9 9 28.0 9 28.2 9 28.4 9 28.6 9 28.7 9 28.9 9 29.1 9 29.4
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
37 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jati (Tectona grandis ) Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Bonita IV/V Peninggi (m) Min Max 1.3 1.7 12.4 12.9 13.5 14.0 14.5 15.1 15.6 16.2 16.6 17.3 17.3 18.1 18 18.8 18.7 19.5 19.3 20.1 20 20.8 20.5 21.4 21 21.9 21.5 22.4 22 22.9 22.5 23.4 22.9 23.8 23.3 24.2 23.6 24.6 24.0 25.0 24.3 25.4 24.6 25.7 24.9 26.0 25.2 26.3 25.5 26.6 25.8 26.9 26.1 27.2 26.4 27.5 26.6 27.7 26.8 27.9 27.0 28.1 27.2 28.4 27.4 28.6 27.6 28.8 27.8 29.0
N/Ha
1,371 1,253 1,135 1,018 901 784 735 687 639 591 543 517 491 465 439 414 397 381 365 349 333 322 311 300 289 278 270 262 254 246 239 233 227 221 215
Jarak Pohon (m) (%) 3 25.3 3 24.0 3 23.2 3 22.7 4 22.6 4 22.5 4 22.4 4 22.3 4 22.3 4 22.4 5 22.6 5 22.6 5 22.6 5 22.7 5 22.8 5 23.0 5 23.1 6 23.2 6 23.3 6 23.5 6 23.7 6 23.8 6 24.0 6 24.1 6 24.3 6 24.5 6 24.6 7 24.6 7 24.8 7 25.1 7 25.2 7 25.3 7 25.5 7 25.6 7 25.8
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
38 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jati (Tectona grandis ) Umur (Thn) 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Bonita IV/V Peninggi (m) Min Max 28.0 29.2 28.3 29.5 28.5 29.7 28.7 29.9 28.9 30.1 29.1 30.3 29.3 30.5 29.5 30.7 29.7 30.9 29.8 31.1 30.0 31.3 30.2 31.5 30.4 31.7 30.6 31.9 30.8 32.1 31.0 32.4 31.2 32.6 31.4 32.9 31.6 33.1 31.8 33.4 32.0 33.6 32.2 33.9 32.4 34.1 32.6 34.4 32.8 34.6 33.0 34.9 33.2 35.1 33.4 35.4 33.6 35.6 33.8 35.9 34.0 36.1
N/Ha
209
204 199
194 190
186
182 178
174 171
168
165 162
159 156
153
150 147
144
141 138
135 132
129 126
123
120 117
114
111 108
Jarak Pohon (m) (%) 7 26.0 8 26.1 8 26.2 8 26.4 8 26.4 8 26.5 8 26.7 8 26.8 8 26.9 8 27.0 8 27.1 8 27.1 8 27.2 9 27.3 9 27.4 9 27.4 9 27.0 9 27.0 9 27.1 9 27.2 9 27.3 9 27.4 9 27.5 9 27.6 9 27.7 9 27.9 10 28.0 10 28.2 10 28.3 10 28.5 10 28.7
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
39 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL JENIS : Jati ( Tectona Grandis )
BONITA V Umur
Jumlah Bidang Dasar Pe ni nggi pohon/Ha per Ha
Umur
Peninggi
Jumlah pohon/Ha
Bidang Dasar per Ha
(Thn) 5 6
(M) 12.8 13.9
(Phn) 1210 1060
(M2) 8.6 9.9
(Thn) 36 37
(M) 30.7 30.9
(Phn) 210 200
(M2) 20.1 20.3
7 8 9 10 11
15.7 16.9 17.9 18.7 19.6
940 860 770 710 650
10.6 11.3 12 12.5 13.2
38 39 40 41 42
31.2 31.4 31.6 31.8 32.1
200 190 190 180 180
20.5 20.7 20.9 21.1 21.2
12 13
20.4 21.2
600 580
13.7 14.1
43 44
32.3 32.5
170 170
21.4 21.6
14 15 16 17 18 19 20
21.9 22.6 23.2 23.3 24.4 24.9 25.4
520 480 460 430 410 390 370
14.6 15 15.3 15.6 16.0 16.3 16.6
45 46 47 48 49 50 51
32.8 33 33.2 33.4 33.6 33.8 34.0
170 160 160 160 160 150 140
21.8 22 22.2 22.4 22.6 22.7 22.8
21 22 23 24
25.9 26.4 26.8 27.2
350 330 320 300
16.9 17.1 17.4 17.6
52 53 54 55
34.2 34.4 34.6 34.8
140 140 140 140
23 23.2 23.4 23.5
25 26
27.5 27.8
290 280
17.9 18.1
56 57
35 35.2
140 130
23.6 23.8
27 28
28.1 28.5
270 260
18.3 18.5
58 59
35.4 35.5
130 120
24 24.1
29 30 31 32 33
28.8 29.1 29.4 29.6 29.9
250 240 240 230 220
18.7 18.9 19.1 19.4 19.6
60 61 62 63 64
35.7 35.8 36.0 36.3 36.4
120 120 120 120 120
24.2 24.4 24.6 24.7 24.8
34 35
30.2 30.4
220 210
19.8 20
65
36.6
120
25
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
40 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGG AL JENIS : Jati ( Tectona Grandis )
BONITA V Umur
Peninggi
Jumlah pohon/Ha
Bidang Dasar per Ha
(Thn) 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
(M) 36.7 36.9 37 37.2 37.4 37.6 37.7 37.9 38.0 38.2 38.3 38.5 38.6 38.8 39.0 39.1 39.2 39.4 39.5 39.7 39.8 40.0 40.1 40.2 40.4 40.5 40.7 40.8 41 41.1
(Phn) 120 120 110 110 110 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 90 90 90 90 90 80 80 80 80 80
(M2) 25.2 25.3 25.4 25.6 25.7 25.9 26 26.1 26.3 26.4 26.5 26.7 26.8 26.9 27.1 27.2 27.3 27.4 27.6 27.7 27.8 28 28.1 28.2 28.3 28.4 28.5 28.7 28.8 28.9
Umur
Peninggi
(Thn) 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120
(M) 41.2 41.4 41.5 41.6 41.8 41.9 42.0 42.2 42.3 42.5 42.3 42.6 42.8 42.9 43.0 43.1 43.2 43.4 43.5 43.6 43.7 43.8 44.0 44 44.2
Jumlah Bidang Dasar pohon/Ha per Ha (Phn) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
(M2) 29.1 29.2 29.3 29.4 29.5 29.6 29.8 29.9 30 30.1 30.2 30.4 30.5 30.6 30.7 30.8 30.9 31 31.2 31.3 31.4 31.5 31.6 31.7 31.8
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
41 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Sonokeling ( Dalbergia latifolia ) Umur
Peninggi (m) (Thn) Min Max 5 4.6 7.7 6 5.9 9.1 7 7.4 10.5 8 8.6 11.8 9 9.7 13.1 10 11.1 14.3 11 12.1 15.4 12 13.1 16.4 13 14.2 17.4 14 15.1 18.4 15 16.1 19.3 16 16.7 20.1 17 17.7 20.9 18 18.4 21.7 19 19.1 22.4 20 19.6 23 21 20.2 23.6 22 20.8 24.2 23 21.3 24.8 24 21.6 25.2 25 22.2 25.7 26 22.6 26.1 27 23 26.5 28 23.4 26.9 29 23.7 27.2 30 24.1 27.5 31 24.4 27.8 32 24.8 28.1 33 25.1 28.4 34 25.3 28.6 35 25.6 28.8 36 25.8 29 37 26 29.2 38 26.3 29.4 39 26.5 29.6 40 26.6 29.7 41 26.8 29.8 42 27 29.9 43 27.2 30 44 27.3 30.1 45 27.4 30.3 46 27.5 30.4 47 27.6 30.5 48 27.7 30.6 49 27.8 30.7 50 27.9 30.9 Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Bonita : I N/Ha N.min N.max 2528 3003 2050 2530 1715 2185 1443 1875 1205 1605 1005 1365 855 1165 728 983 614 823 532 712 465 615 420 550 386 494 358 453 338 423 323 408 307 390 295 375 283 358 273 348 265 335 253 318 243 308 238 303 230 300 225 295 221 288 216 280 212 273 207 265 203 258 199 253 196 249 192 244 189 240 185 235 183 231 181 227 179 223 179 220 175 217 174 215 173 213 172 212 171 211 170 210
Jarak Pohon (m) (%) 2 33.5 2 29.9 2 27.3 3 25.9 3 25.1 3 24.6 4 24.7 4 25 4 25.3 5 25.8 5 26.1 5 26.5 5 26.5 5 36.7 6 26.6 6 26.4 6 26.3 6 26.1 6 26.1 6 26.1 6 26 6 26.2 7 26.2 7 26.1 7 26 7 25.8 7 25.8 7 25.8 7 25.9 7 26 7 26 7 26.1 7 26.1 7 26.2 7 26.2 7 26.4 7 26.4 8 26.4 8 26.5 8 26.6 8 26.6 8 26.6 8 26.6 8 26.6 8 26.6 8 26.5
Peninggi (m) Min Max 7.7 9.5 9.1 11.4 10.5 13.2 11.8 14.7 13.1 16.2 14.3 17.6 15.4 18.9 16.4 20.0 17.4 21.1 18.4 22.0 19.3 22.9 20.1 23.8 20.9 24.6 21.7 25.3 22.4 25.9 23.0 26.5 23.6 27.0 24.2 27.5 24.8 28.0 25.2 28.3 25.7 28.7 26.1 29.2 26.5 29.6 26.9 30 27.2 30.3 27.5 30.8 27.8 31.1 28.1 31.4 28.4 31.6 28.6 31.8 28.8 32 29.0 32.2 29.2 32.4 29.4 32.6 29.6 32.8 29.7 32.9 29.8 33 29.9 33.1 30.0 32.2 33.1 33.3 30.3 33.4 30.4 33.5 30.5 33.6 30.6 33.7 30.7 33.8 30.9 33.9
Bonita II N/Ha N.min N.max 2090 2528 1555 2050 1248 1715 1018 1443 833 1205 688 1005 585 855 505 728 430 614 374 532 333 465 303 420 285 386 268 358 258 338 248 323 237 307 228 295 218 283 209 273 204 265 194 253 186 243 180 238 174 230 170 225 167 221 163 216 160 212 156 207 153 203 150 199 148 196 145 192 143 189 140 185 138 183 136 181 135 179 134 177 133 175 132 174 131 173 130 172 130 171 130 170
Jarak Pohon (m) (%) 2 24.4 3 23.6 3 23.3 3 22.9 3 22.9 4 23.5 4 23.9 4 24.4 5 25.2 5 25.6 5 26.0 6 26.2 6 26.2 6 26.2 6 26.1 6 26.0 7 26.1 7 26.0 7 25.9 7 26.0 7 25.9 7 26.1 7 26.3 7 26.2 8 26.6 8 26.7 8 26.6 8 26.7 8 26.6 8 26.7 8 26.7 8 26.8 8 26.8 8 27.0 8 27.1 8 27.2 8 27.0 8 27.1 9 27.1 9 27.2 9 27.2 9 27.2 9 27.2 9 27.2 9 27.2 9 27.1
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
42 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Sonokeling ( Dalbergia latifolia ) Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Bonita III N/Ha
Peninggi (m) Min 9.5 11.4 13.2 14.7 16.2 17.6 18.9 20.0 21.1 22.0 22.9 23.8 24.6 25.3 25.9 26.5 27.0 27.5 28.0 28.3 28.7 29.2 29.6 30.0 30.3 30.8 31.1 31.4 31.6 31.8 32 32.2 32.4 32.6 32.8 32.9 33 33.1 33.2 33.3 33.4 33.5 33.6 33.7 33.8 33.9
Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Max 11.3 13.6 15.9 17.7 19.4 21 22.4 23.6 24.7 25.6 26.5 27.4 28.2 28.9 29.5 29.9 30.4 30.9 31.2 31.5 31.7 32.3 32.8 33.1 33.5 34.0 34.3 34.7 34.8 35 35.2 35.4 35.6 35.8 36 36.1 36.1 36.3 36.4 36.5 36.6 36.7 36.8 36.9 36.9 36.9
N.Min 1690 1045 783 603 488 413 355 315 280 237 218 198 190 183 183 183 180 173 163 157 152 142 138 130 131 130 126 121 117 112 108 106 105 103 102 100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90
Jarak Pohon N.Max 2090 1555 1248 1018 833 688 585 505 430 374 333 303 285 268 258 248 237 228 218 209 204 194 186 180 174 170 167 163 160 156 153 150 148 145 143 140 138 136 135 134 133 132 131 130 130 130
(m) 2 3 3 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
(%) 23.8 23.8 23.3 23.3 23.5 23.7 24.1 24.3 24.9 24.9 26.2 26.5 26.4 26.4 26.2 26.0 26.0 26.0 26.3 26.6 26.7 27.0 27.1 27.4 27.3 27.1 27.2 27.3 27.6 27.8 28 28.1 28.2 28.2 28.3 28.4 28.5 28.6 28.7 28.7 28.8 28.8 28.8 28.9 28.9 28.9
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
43 dari 66
TARIF POHON Jenis : Sonokeling ( Dalbergia latifolia)
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22
0.055
112
1.101
25
0.060
115
1.179
28
0.067
118
1.262
31
0.074
121
1.348
34
0.084
124
1.437
37 40
0.095 0.107
127 130
1.531 1.628
43
0.121
133
1.729
46
0.137
136
1.834
49 52
0.155 0.174
139 142
1.943 2.056
55
0.196
145
2.174
58
0.220
148
2.296
61
0.246
151
2.421
64
0.274
154
2.552
67
0.305
157
2.686
70 73
0.338 0.374
160 163
2.826 2.269
76
0.412
166
3.118
79
0.453
169
3.271
82
0.497
172
3.428
85
0.543
175
3.591
88
0.593
178
3.758
91
0.645
181
3.93
94
0.701
184
4.107
97 100
0.759 0.821
187 190
4.29 4.447
103
0.886
193
4.669
106
0.954
196
4.867
109
0.1026
199
5.069
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
44 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jenis : Mahoni ( Swietenia sp ) Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Peninggi (m) Min Max 5.3 6.9 6.1 8.2 6.8 9.3 7.4 10.3 8.1 11.1 8.7 12.1 9.3 12.9 10.0 13.7 10.7 14.4 11.2 15.0 11.8 15.6 12.2 16.2 12.9 16.8 13.5 17.3 14.2 17.9 14.6 18.4 15.3 19.0 15.8 19.5 16.3 19.9 16.9 20.4 17.2 20.8 17.8 21.3 18.1 21.7 18.7 22.2 18.2 22.6 19.6 23.0 20.2 23.5 20.8 23.8 21.2 24.3 21.6 24.6 21.8 25.0 22.3 25.3 22.8 25.7 23.1 26.0 23.4 26.3 23.5 26.5 23.9 26.8 24.3 27.1 24.6 27.4 24.9 27.7 25.2 28 25.5 28.3 25.8 28.6 26.1 28.9 26.4 29.1 26.6 29.3
Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Bonita : I N/Ha N.min N.max 2215 2595 2006 2418 1804 2251 1623 2078 1457 1920 1323 1768 1213 1639 1116 1528 1030 1420 954 1322 890 1240 828 1173 776 1108 723 1048 684 982 640 920 604 862 577 821 545 765 515 721 484 667 460 630 437 590 416 557 399 527 388 513 375 492 362 471 349 450 336 429 323 408 313 394 303 380 293 366 283 352 273 338 265 329 258 321 250 312 243 304 236 295 229 287 223 279 217 271 210 263 205 255
Jarak Pohon (m) (%) 2 35.9 2 32.2 2 29.8 2 28.4 3 27.2 3 26.3 3 25.6 3 25.0 3 24.6 3 24.3 3 24.0 4 23.9 4 23.7 4 23.5 4 23.3 4 23.3 4 23.2 4 23.1 4 23.2 4 23.2 4 23.6 5 23.6 5 23.8 5 23.9 5 23.9 5 23.8 5 23.7 5 23.6 5 23.7 5 23.8 5 24.0 6 24.0 6 24.0 6 24.2 6 24.3 6 24.6 6 24.6 6 24.6 6 24.7 6 24.7 7 24.8 7 24.9 7 24.9 7 25.0 7 25.2 7 25.4
Bonita II Peninggi (m) N/Ha Min Max N.min N.max 6.9 8.7 1838 2215 8.2 10.2 1600 2006 9.3 11.8 1390 1804 10.3 13.1 1210 1623 11.1 14.3 1058 1457 12.1 15.5 938 1323 12.9 16.5 838 1213 13.7 17.4 755 1116 14.4 18.1 693 1030 15.0 18.8 635 954 15.6 19.4 588 890 16.2 20.1 540 828 16.8 20.7 505 776 17.3 21.1 468 723 17.9 21.5 448 684 18.4 22.2 420 640 19.0 22.7 400 604 19.5 23.2 381 577 19.9 23.5 364 545 20.4 23.9 346 515 20.8 24.4 331 484 21.3 24.8 315 460 21.7 25.3 303 437 22.2 25.7 290 416 22.6 26.0 283 399 23.0 26.4 275 388 23.5 26.8 267 375 23.8 27.0 259 362 24.3 27.4 251 349 24.6 27.6 243 336 25.0 28.1 235 323 25.3 28.3 228 313 25.7 28.6 221 303 26.0 28.8 214 293 26.3 29.2 207 283 26.5 29.5 200 273 26.8 29.8 195 265 27.1 30.1 189 258 27.4 30.4 184 250 27.7 30.6 178 243 28.0 30.8 173 236 28.3 31.1 168 229 28.6 31.4 164 223 28.9 31.6 159 217 29.1 31.8 155 211 29.3 31.9 150 205
Jarak Pohon (m) (%) 2 30.6 3 27.5 3 25.7 3 24.6 3 24.2 3 23.5 3 23.1 4 23 4 23 4 22.9 4 23.0 4 23.2 4 23.3 4 23.7 4 23.6 5 23.7 5 23.7 5 23.7 5 23.7 5 24.0 5 24 5 24.1 6 24.1 6 24.2 6 24.1 6 24.1 6 24.1 6 24.1 6 24.1 6 24.2 6 24.2 7 24.3 7 24.4 7 24.5 7 24.6 7 24.8 7 25.0 7 25.1 7 25.2 7 25.4 7 25.6 8 25.7 8 25.7 8 25.9 8 26.1 8 26.4
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
45 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jenis : Mahoni (Swietenia sp ) Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Peninggi (m) Min Max 8.7 11.0 10.2 13.0 11.8 14.9 13.1 16.5 14.3 18.0 15.5 19.1 16.5 19.9 17.4 20.7 18.1 21.3 18.8 22.2 19.4 22.8 20.1 23.3 20.7 24.2 21.1 24.7 21.5 25.5 22.2 25.8 22.7 26.4 23.2 26.9 23.5 27.3 23.9 27.8 24.4 28.0 24.8 28.5 25.3 28.7 25.7 29.0 26 29.4 26.4 29.6 26.8 30.0 27.0 30.7 27.4 31.0 27.6 31.4 28.1 31.6 28.3 31.9 28.6 32.1 28.8 32.2 29.2 32.3 29.5 32.3 29.8 32.6 30.1 32.9 30.4 33.2 30.6 33.4 30.8 33.6 31.1 33.8 31.4 34.0 31.6 34.2 31.8 34.4 31.9 33.6
Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Bonita : III N/Ha N.min N.max 1463 1838 1200 1600 1010 1390 840 1210 723 1058 613 939 513 838 445 755 408 693 365 635 333 588 310 540 295 505 283 468 273 448 260 420 250 400 233 381 221 364 214 346 209 331 195 315 188 303 180 290 178 283 175 275 169 267 163 259 157 251 151 243 145 235 140 228 135 221 130 214 125 207 120 200 118 195 115 189 113 184 110 178 107 173 104 168 101 164 97 159 94 155 90 150
Jarak Pohon (m) (%) 3 27.0 3 24.8 3 23.3 3 22.7 4 22.4 4 22.3 4 22.7 4 23.1 5 23.3 5 23.4 5 23.7 5 24.0 5 24.0 6 24.2 6 24.1 6 24.3 6 24.3 6 24.5 6 24.8 6 24.9 7 25.0 7 25.3 7 25.4 7 25.7 7 25.6 7 25.6 7 25.6 7 25.7 8 25.8 8 26.0 8 26.2 8 26.3 8 26.6 8 26.9 8 27.2 8 27.5 9 27.5 9 27.7 9 27.7 9 28.0 9 28.3 9 28.4 9 28.5 9 28.9 10 29.1 10 29.5
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
46 dari 66
TARIF POHON Jenis : Mahoni ( Swietenia sp )
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 100 103 106 109
0.167 0.170 0.174 0.178 0.184 0.19 0.197 0.206 0.216 0.227 0.239 0.253 0.268 0.285 0.304 0.324 0.347 0.371 0.397 0.425 0.455 0.488 0.522 0.559 0.599 0.641 0.685 0.732 0.782 0.834
112 115 118 121 124 127 130 133 136 139 142 145 148 151 154 157 160 163 166 169 172 175 178 181 184 187 190 193 196 199
0.889 0.949 1.009 1.073 1.140 1.121 1.285 1.362 1.442 1.526 1.613 1.704 1.799 1.898 2.000 2.106 2.216 2.330 2.448 2.570 2.697 2.827 2.963 3.102 3.246 3.395 3.548 3.705 3.868 4.035
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
47 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jenis : Rasamala (Altingia exelsa) Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Peninggi (m) Min Max 5.5 6.6 6.5 7.6 7.1 8.7 7.8 9.8 8.6 10.8 9.6 11.8 10.3 12.7 11.2 13.7 11.9 14.5 12.8 15.5 13.5 16.3 14.1 17.0 14.9 17.8 15.4 18.4 16.2 19.1 16.8 19.7 17.3 20.2 17.6 20.6 18.1 21.1 18.3 21.5 18.7 21.9 19.1 22.3 19.5 22.7 19.9 23.1 20.3 23.5 20.6 23.8 20.9 24.2 21.2 24.5 21.3 24.7 21.6 25.0 21.8 25.3 22.1 25.6 22.4 25.9 22.6 26.1 22.8 26.3 23 26.5 23.2 26.7 23.4 26.9 23.6 27.1 23.7 27.3 23.8 27.5 23.9 27.6 24 27.7 24.1 27.8 24.2 27.9 24.3 28.0
Keterangan: N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Bonita : I N/Ha N.min N.max 2078 2373 1803 2098 1561 1839 1358 1623 1177 1430 1025 1255 920 1130 834 1017 762 922 709 847 668 793 637 751 606 711 578 673 551 639 528 613 510 590 491 573 475 560 461 543 450 530 437 520 425 505 416 498 408 487 400 480 394 473 387 465 381 458 374 450 368 443 362 438 357 434 351 429 346 425 340 420 336 416 332 412 328 408 324 404 320 400 328 399 315 397 313 396 310 394 308 393
Jarak Pohon (m) (%) 2 38.0 2 34.8 3 33.0 3 31.6 3 30.7 3 29.7 3 28.5 4 28.1 4 27.3 4 26.7 4 26.3 4 25.7 4 25.4 4 25.0 4 24.7 5 24.5 5 24.4 5 24.1 5 24.1 5 23.9 5 23.7 5 23.6 5 23.4 5 23.2 5 23.1 5 22.8 5 22.8 5 22.8 5 22.7 5 22.7 5 22.6 5 22.4 5 22.4 5 22.4 5 22.3 6 22.2 6 22.2 6 22.1 6 22.1 6 22.1 6 22.0 6 22.0 6 22.0 6 22.0 6 22.0 6 21.9
Peninggi (m) Min Max 6.6 7.6 7.6 8.7 8.7 10.3 9.8 11.8 10.8 13.0 11.8 14.0 12.7 15.1 13.7 16.2 14.5 17.3 15.5 18.2 16.3 19.1 17.0 19.8 17.3 20.7 18.4 21.3 19.1 22.0 19.7 22.6 20.2 23.1 20.6 23.6 21.1 24.1 21.5 24.7 21.9 25.1 22.3 25.5 22.7 25.9 23.1 26.3 23.5 26.7 23.8 27.0 24.2 27.5 24.5 27.8 24.7 28.1 25.0 28.4 25.3 28.8 25.6 29.1 25.9 29.4 26.1 29.6 26.3 29.8 26.5 30.0 26.7 30.2 26.9 30.4 27.1 30.6 27.3 30.8 27.5 31.0 27.6 31.2 27.7 31.4 27.8 31.5 27.9 31.6 28 31.7
Bonita II N/Ha N.min N.max 1783 2078 1509 1803 1289 1561 1030 1358 946 1177 820 1025 738 920 674 834 621 762 585 709 553 668 528 637 504 606 481 578 462 551 443 528 428 510 441 491 396 475 385 461 375 450 361 437 351 425 342 416 333 408 325 400 319 394 313 387 307 381 301 374 295 368 289 362 283 357 277 351 271 346 265 340 261 336 257 332 253 328 249 324 247 320 245 318 243 315 235 313 231 310 228 308
Jarak Pohon (m) (%) 2 34.5 3 32.6 3 30.0 3 28.4 3 27.9 4 27.6 4 27.1 4 26.5 4 25.9 4 25.3 4 24.7 4 24.2 5 23.8 5 23.6 5 23.3 5 23.1 5 22.9 5 22.9 5 22.9 5 22.7 5 22.6 5 22.6 6 22.5 6 22.4 6 22.3 6 22.3 6 22.1 6 22.1 6 22.0 6 22.0 6 21.9 6 21.9 6 21.8 6 21.9 6 21.9 6 22.0 6 21.9 6 21.9 6 21.9 6 21.9 6 21.8 6 21.8 6 21.8 6 21.9 7 22.0 7 22.0
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
48 dari 66
TARIF POHON Jenis : Rasamala ( Altingia exelsa )
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22
0.324
112
1.094
25
0.326
115
1.163
28
0.329
118
1.236
31
0.332
121
1.313
34
0.337
124
1.394
37
0.342
127
1.480
40
0.348
130
1.571
43
0.355
133
1.666
46
0.364
136
1.766
49
0.374
139
1.872
52
0.385
142
1.982
55
0.398
145
2.097
58
0.413
148
2.219
61
0.430
151
2.345
64
0.448
154
2.478
67
0.468
157
2.616
70
0.491
160
2.760
73
0.515
163
2.910
76
0.542
166
3.067
79
0.572
169
3.230
82
0.604
172
3.399
85
0.639
175
3.575
88
0.676
178
3.758
91
0.717
181
3.948
94
0.761
184
4.145
97
0.807
187
4.350
100
0.858
190
4.561
103
0.911
193
4.781
106
0.969
196
5.008
109
1.030
199
5.243
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
49 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jenis : Damar ( Agathis dammara ) Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Umur (Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Peninggi (m) Min Max 5.1 6.1 6.6 8.1 7.8 9.8 8.9 11.3 10.4 12.8 11.9 14.2 12.8 15.2 14.2 16.5 15 17.4 15.9 18.4 16.7 19.3 17.6 20.2 18.4 21 19.1 21.9 19.9 22.8 20.5 23.5
Bonita : II N/Ha N.min N.max 2740 3060 2313 2638 1968 2303 1689 2012 1463 1778 1288 1583 1150 1430 1025 1285 918 1163 829 1052 755 955 694 875 637 810 587 740 545 680 510 630
Jarak Pohon (m) (%) 2 35.6 2 29.6 2 26.4 2 24.7 3 23 3 21.8 3 21.4 3 20.7 3 20.6 4 20.5 4 20.4 4 20.3 4 20.3 4 20.4 4 20.4 5 20.5
Peninggi (m) Min Max 7.1 7.7 9.6 10.1 11.8 12.2 13.7 14.3 15.2 16.8 16.5 18.8 17.6 20.4 18.8 21.9 19.8 23.2 20.9 24.2 21.9 24.9 22.8 26.2 23.8 27 24.7 27.9 25.7 28.8 26.5 29.5
Bonita : IV N/Ha N.min N.max 2100 2515 1750 2025 1410 1670 1127 1394 930 1180 780 1020 680 900 600 803 530 714 485 644 430 580 405 535 385 495 360 460 347 434 330 410
Jarak Pohon (m) (%) 2 29.3 2 25.2 3 22.8 3 21.6 3 20.7 4 20.4 4 20.1 4 19.9 4 19.9 5 20.0 5 20.4 5 20.2 5 20.2 5 20.2 5 20.0 6 20.0
Peninggi (m) Min Max 6.1 7.1 8.1 9.6 9.8 11.8 11.3 13.7 12.8 15.2 14.2 16.5 15.2 17.6 16.5 18.8 17.4 19.8 18.4 20.9 19.3 21.9 20.2 22.8 21 23.8 21.9 24.7 22.8 25.7 23.5 26.5
Bonita III N/Ha N.min N.max 2515 2740 2025 2313 1670 1968 1390 1689 1180 1463 1020 1288 900 1050 803 1025 714 918 644 829 580 755 535 694 495 637 460 587 434 545 410 510
Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Jarak Pohon (m) (%) 2 32.1 2 26.3 3 23.5 3 22 3 21.2 3 20.8 3 20.6 3 20.4 4 20.5 4 20.5 4 20.4 4 20.4 5 20.5 5 20.4 5 20.3 5 20.3
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
50 dari 66
TARIF POHON Jenis : Damar ( Agathis dammara )
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22 25
0.034 0.040
112 115
0.944 1.009
28
0.046
118
1.075
31
0.055
121
1.145
34
0.064
124
1.217
37
0.075
127
1.292
40
0.087
130
1.370
43
0.101
133
1.450
46
0.116
136
1.533
49
0.133
139
1.620
52
0.151
142
1.709
55
0.171
145
1.801
58
0.193
148
1.896
61
0.217
151
1.994
64 67
0.243 0.270
154 157
2.095 2.199
70
0.300
160
2.306
73
0.331
163
2.417
76
0.365
166
2.530
79
0.401
169
2.647
82
0.439
172
2.767
85
0.479
175
2.890
88
0.521
178
3.017
91
0.565
181
3.147
94
0.612
184
3.28
97
0.662
187
3.416
100
0.713
190
3.556
103
0.767
193
3.700
106 109
0.824 0.883
196 199
3.847 3.997
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
51 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL JENIS : Pinus Merkusii
BONITA II Umur
Peninggi
Jumlah pohon/Ha
(Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
(M) 5.2 6.4 7.6 8.9 10.1 11.3 12.4 13.5 14.7 15.8 16.9 17.9 19.0 20.0 21.1 22.1 23.0 23.8 24.7 25.5 26.4 27.0 27.6 28.2 28.8 29.4 29.8 30.2 30.7 31.1 31.5
(Phn) 1305 1179 1053 927 801 675 632 589 546 503 460 439 418 397 376 355 342 329 316 303 290 281 272 263 254 245 240 235 230 225 220
VOLUME
Bidang Dasar per Ha
Tegakan Tinggal
Penjarangan
(M2) 2.8 5.5 8.1 10.8 13.4 16.1 17.2 18.3 19.3 20.4 21.5 22 22.6 23.1 23.7 24.2 24.6 24.9 25.3 25.6 26 26.3 26.6 26.9 27.2 27.5 27.7 27.9 28.1 28.3 28.5
(M3) 15 23 32 40 49 57 69 81 93 105 117 129 141 153 165 177 185 193 200 208 216 220 225 229 234 238 241 244 248 251 254
(M3) 5 8 12 15 19 22 25 28 32 35 38 40 43 45 48 50 50 50 51 51 51 49 48 46 45 43 42 41 39 38 37
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/1 F-SMPHT.02-043/13 3
No. Revisi
:
Tanggal Revisi Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017 2017
Halaman
:
52 dari 66
TABEL TABEL PENJARANGAN P ENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL JENIS : Pinus Merkusii
BONITA III Umur
Peni nggi
Jumlah pohon/Ha
(Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
(M) 6.1 7.5 8.9 10.2 11.6 13.0 14.3 15.6 17.0 18.3 19.6 20.7 21.8 22.8 23.9 25.0 25.9 26.8 27.6 28.5 29.4 30.0 30.7 31.3 32.0 32.6 33.0 33.5 33.9 34.4 34.8
( Phn) 1170 1057 944 831 718 605 566 527 488 449 410 390 370 350 334 310 296 282 268 254 240 232 224 216 208 200 196 192 188 184 180
VOLUME
Bidang Dasar per Ha
Tegakan Tinggal
Penjarangan
(M2) 4.0 6.9 9.9 12.8 14.5 18.7 19.5 20.4 21.2 22.1 22.9 23.4 23.9 24.5 25.0 25.5 25.9 26.3 26.6 27.0 27.4 27.7 27.9 28.2 28.4 28.7 28.9 29.1 29.2 29.4 29.6
(M3) 20 31 42 52 63 74 89 103 118 132 147 158 169 181 192 203 210 217 223 230 237 242 246 251 255 260 262 264 266 268 270
(M3) 6 10 14 17 21 25 28 31 35 38 41 43 46 48 51 53 51 49 47 45 43 41 39 37 35 33 32 31 30 29 28
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/1 F-SMPHT.02-043/13 3
No. Revisi
:
Tanggal Revisi Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017 2017
Halaman
:
53 dari 66
TABEL TABEL PENJARANGAN PENJARANG AN TEGAKAN TINGGAL JENIS : Pinus Merkusii
BONITA IV Umur
Pe ni nggi
Jumlah pohon/Ha
(Thn) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
(M) 6.8 8.6 10.3 12.1 13.8 15.6 17.0 18.4 19.7 21.1 22.5 23.6 24.7 25.9 27.0 28.1 29.0 29.9 30.8 31.7 32.6 33.3 34.0 34.6 35.3 36.0 36.5 36.9 37.4 37.8 38.3
(Phn) 1070 964 858 752 646 540 502 464 426 388 350 332 314 296 282 260 248 236 224 212 200 193 186 179 172 165 160 155 150 145 140
VOLUME
Bidang Dasar per Ha
Tegakan Tinggal
Penjarangan
(M2) 5.0 8.1 11.3 14.4 17.6 20.7 21.5 22.3 23.2 24 24.8 25.2 25.7 26.1 26.6 27 27.3 27.6 28 28.3 28.6 28.9 29.1 29.4 29.6 29.9 30.1 30.3 30.4 30.6 30.8
( M3) 24 39 54 70 85 100 116 132 148 164 180 190 199 209 218 228 235 241 248 254 261 265 270 274 279 283 286 289 292 295 298
( M3) 7 11 16 20 25 29 33 38 42 47 51 50 49 49 48 47 45 42 40 37 35 33 31 29 27 25 24 23 22 21 20
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/1 F-SMPHT.02-043/13 3
No. Revisi
:
Tanggal Revisi Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017 2017
Halaman
:
54 dari 66
TABEL TABEL PENJARANGAN PENJARANG AN TEGAKAN TINGGAL Merkusii JENIS : Pinus Merkusii
BONITA V VOLUME Bidang Dasar per Ha Tegakan Tinggal Penjarangan
Umur
Peni nggi
Jumlah pohon/Ha
(Thn) 5 6 7
(M) 8.5 10.3 12
(Phn) 890 806 722
(M2) 8.4 11.1 13.8
(M3) 40 56 73
(M3) 9 13 18
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
13.8 15.5 17.3 18.9 20.4 22.0 23.5 25.1 26.3 27.5 28.6
638 554 470 437 404 371 338 305 288 271 254
16.4 19.1 21.8 22.6 23.4 24.3 25.1 25.9 26.4 26.8 27.3
89 106 122 138 154 169 185 201 211 221 231
22 27 31 35 39 44 48 52 49 47 44
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
29.8 31.0 31.9 32.9 33.8 34.8 35.7 36.4 37.0 37.7 38.3
241 220 210 200 190 180 170 164 158 152 146
27.7 28.2 28.5 28.9 29.2 29.6 29.9 30.2 30.4 30.7 30.9
241 251 257 263 270 276 282 286 290 294 298
42 39 36 34 31 29 26 24 23 21 29
30 31 32 33 34 35
39.0 39.5 40 40.6 41.1 41.6
140 135 130 125 120 115
31.2 31.4 31.5 31.7 31.8 32
302 305 308 311 314 317
18 17 16 14 13 12
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
55 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL JENIS : Pinus Merkusii
BONITA VI VOLUME
Umur
Peninggi
Jumlah pohon/Ha
Bidang Dasar per Ha
Tegakan Tinggal
Penjarangan
(Thn)
(M)
(Phn)
(M2)
(M3)
(M3)
5
10.4
740
13.4
59
12
6 7
12.4 14.3
672 604
15.4 17.4
79 99
18 24
8
16.3
538
19.3
118
31
9 10
18.2 20.2
468 400
21.3 23.3
138 158
37 43
11
21.7
370
24
172
44
12 13
23.2 24.7
340 310
24.8 25.5
186 199
45 46
14
26.2
180
26.3
213
47
15 16
27.7 29
250 235
27 27.5
227 236
48 45
17
30.3
220
27.9
245
42
18 19
31.7 33.0
205 194
28.4 28.8
254 261
38 35
20
34.3
175
29.3
272
32
21 22
35.2 36.1
166 157
29.6 30
278 284
29 26
23
37
148
30.3
289
24
24 25
37.9 38.8
139 130
30.7 31
295 301
21 18
26
39.6
124
31.3
305
16
27 28
40.3 41.1
118 112
31.5 31.8
309 314
15 13
29
41.8
106
32
318
12
30 31
42.6 43.2
100 97
32.3 32.5
322 325
10 9
32
43.7
94
32.7
328
8
33 34
44.3 44.8
91 88
32.8 33
332 335
6 5
35
45.4
85
33.2
338
4
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
56 dari 66
TARIF POHON Jenis : Pinus ( Pinus merkusii )
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22
0.011
112
0.813
25
0.017
115
0.866
28
0.024
118
0.921
31
0.032
121
0.978
34
0.042
124
1.037
37
0.053
127
1.097
40 43
0.065 0.078
130 133
1.160 1.225
46
0.093
136
1.292
49
0.109
139
1.361
52 55
0.126 0.145
142 145
1.433 1.506
58
0.165
148
1.581
61
0.187
151
1.659
64
0.210
154
1.738
67
0.235
157
1.820
70
0.262
160
1.904
73 76
0.290 0.320
163 166
1.990 2.079
79
0.351
169
2.168
82
0.384
172
2.262
85
0.419
175
2.357
88
0.456
178
2.454
91
0.494
181
2.554
94
0.534
184
2.656
97
0.576
187
2.760
100
0.619
190
2.867
103
0.665
193
2.976
106
0.712
196
3.087
109
0.762
199
3.200
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
57 dari 66
TABEL PENJARANGAN TEGAKAN TINGGAL Jenis : Sengon ( Albizia falcataria ) Umur (Thn) 2 3 4 5 6 7
Umur (Thn) 2 3 4 5 6 7
Peninggi (m) Min Max 5.8 8.6 10.6 13.8 14.4 18.4 17.7 22.3 20.7 25.3 23.6 27.4
Bonita : II N/Ha N.min N.max 995 1155 723 900 530 680 400 523 300 398 205 295
Jarak Pohon (m) (%) 3 45.5 4 31.1 4 26.9 5 29.6 6 25.7 7 31.2
Peninggi (m) Min Max 11.4 14 17 21.6 22.4 26.4 26.9 29.3 29.9 31.3 31.2 33.2
Bonita : IV N/Ha N.min N.max 680 835 440 580 260 380 158 265 100 195 60 130
Jarak Pohon (m) (%) 4 30.4 5 25.8 6 26.3 8 28.5 9 30.2 10 30.5
Peninggi (m) Min Max 8.6 11.4 13.8 17.0 18.4 22.4 22.3 26.9 25.3 29.9 27.4 31.2
Bonita III N/Ha N.min N.max 835 995 580 723 380 530 265 400 195 300 130 205
Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Jarak Pohon (m) (%) 4 35.5 4 27.5 5 25.6 6 26.3 8 27.9 8 29.0
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
58 dari 66
TARIF POHON Jenis : Sengon ( Albizia falcataria)
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 100 103 106 109
0.078 0.083 0.09 0.098 0.107 0.118 0.131 0.146 0.162 0.181 0.202 0.225 0.250 0.278 0.308 0.341 0.376 0.414 0.456 0.500 0.547 0.598 0.561 0.709 0.769 0.833 0.901 0.972 1.047 1.126
112 115 118 121 124 127 130 133 136 139 142 145 148 151 154 157 160 163 166 169 172 175 178 181 184 187 190 193 196 199
1.209 1.296 1.387 1.482 1.582 1.685 1.794 1.906 2.024 2.146 2.273 2.404 2.541 2.683 2.829 2.981 3.138 3.300 3.468 3.641 3.820 4.004 4.194 4.39 4.591 4.799 5.021 5.231 5.457 5.689
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
59 dari 66
TABEL PENJARANGAN
TEGAKAN TINGGAL Jenis : Balsa (Ochroma bicolor ) Umur (Thn) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Umur (Thn) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peninggi (m) Min Max 3.9 5.8 7.9 10.7 12.2 15.8 16.2 19.7 19.6 22.2 22.0 23.9 24.8 25.2 26.0 26.2 26.9 26.9 27.4 27.3
Bonita : I N/Ha N.min N.max 1105 1325 710 870 485 630 345 455 260 350 210 285 180 240 160 210 155 195 150 190
Jarak Pohon (m) (%) 3 63.5 4 41.1 5 32.5 5 29.9 6 29.4 7 29.7 7 29.6 8 30.2 8 30.1 8 30.1
Peninggi (m) Min Max 8.0 11.2 11.4 14.0 17.0 21.6 22.4 26.4 26.9 29.3 29.9 31.3 31.2 33.2 32.2 34.6 32.6 35.7 33.0 36.1
Bonita : III N/Ha N.min N.max 750 940 390 540 235 360 170 250 125 190 100 155 90 130 80 120 75 115 70 110
Jarak Pohon (m) (%) 4 38.5 5 39.2 6 32.2 7 30.3 9 30.4 10 31.0 10 31.8 11 32.1 11 32.3 11 32.8
Peninggi (m) Min Max 5.8 8 8.6 11.4 13.8 17.0 18.4 22.4 22.3 26.9 25.3 29.9 27.4 31.2 28.8 32.2 29.9 32.6 30.9 33.0
Bonita II N/Ha N.min N.max 940 1105 540 710 360 485 250 345 190 260 155 210 130 180 120 160 115 155 110 150
Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
Jarak Pohon (m) (%) 3 48.7 4 42.9 5 33.9 6 30.5 7 29.1 8 28.8 9 29.4 9 29.7 9 29.6 9 29.5
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
60 dari 66
TARIF POHON Jenis : Balsa ( Ochroma bicolor )
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22 25
0.167 0.170
112 115
1.302 1.408
28
0.174
118
1.521
31
0.178
121
1.639
34 37
0.184 0.190
124 127
1.764 1.895
40
0.197
130
2.032
43
0.206
133
2.177
46
0.216
136
2.328
49 52
0.227 0.239
139 142
2.487 2.653
55
0.253
145
2.826
58
0.268
148
3.007
61 64
0.285 0.304
151 154
3.196 3.393
67
0.324
157
3.598
70
0.347
160
3.811
73 76
0.371 0.397
163 166
4.033 4.264
79
0.425
169
4.503
82
0.455
172
4.752
85
0.488
175
5.009
88 91
0.522 0.559
178 181
5.277 5.553
94
0.599
184
5.84
97
0.641
187
6.136
100
0.685
190
6.442
103 106
0.732 0.782
193 196
6.759 7.086
109
0.834
199
7.424
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
61 dari 66
TABEL PENJARANGAN
TEGAKAN TINGGAL Jenis : Akasia ( Acacia decurreuns )
Umur (Thn) 2
Bonita : I Peninggi (m) Min Max 4.9 6.9
N/Ha N.min N.max 1300 1540
Bonita II Jarak Pohon (m) (%) 3 48.3
Peninggi (m) N/Ha Min Max N.min N.max 6.9 8.7 1070 1300
Jarak Pohon (m) (%) 3 40.0
3
8.9
10.9
870
1030
3
35.2
10.9
12.7
715
870
4
32.2
4
12.0
14.0
635
760
4
31.2
14.0
15.9
530
635
4
29.7
5
14.3
16.4
500
590
5
29.9
16.4
18.4
420
500
5
28.7
6
16.2
18.2
430
500
5
28.9
18.2
20.2
355
430
5
28.2
7
17.4
19.5
375
445
5
28.7
19.5
21.6
310
375
6
28.2
8
18.3
20.5
335
400
6
28.8
20.5
22.7
275
335
6
28.4
9
18.8
21.2
310
380
6
28.9
21.2
23.3
250
310
6
28.8
10
19.3
21.7
295
360
6
28.9
21.7
23.8
240
295
7
28.8
11
19.7
21.9
290
355
6
28.7
21.9
24.0
230
290
7
29.0
12
19.9
22.1
285
350
6
28.7
22.1
24.3
225
285
7
29.0
Umur (Thn) 2
Bonita : III Peninggi (m) Min Max 8.7 10.4
N/Ha N.min N.max 905 1070
Jarak Pohon (m) (%) 3 35.8
3
12.7
16.7
605
715
4
28.4
4
15.9
17.8
440
530
5
28.9
5
18.4
20.4
340
420
6
28.4
6
20.4
22.2
280
355
6
28.4
7
21.6
23.6
220
310
7
28.9
8
22.7
24
200
275
7
29.8
9
23.3
25.5
180
250
7
30.0
10
23.8
26.0
170
240
8
30.1
11
24.0
26.3
165
230
8
30.4
12
24.3
26.5
160
225
8
30.4
Keterangan : N/Ha : Jumlah pohon / Ha
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
62 dari 66
TARIF POHON Jenis : Akasia ( Acacia decurrens )
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22
0.026
112
1.206
25
0.030
115
1.307
28
0.035
118
1.414
31
0.041
121
1.526
34
0.048
124
1.645
37
0.057
127
1.769
40
0.068
130
1.900
43
0.08
133
2.032
46
0.095
136
2.182
49
0.111
139
2.332
52
0.13
142
2.49
55
0.151
145
2.665
58
0.174
148
2.827
61
0.200
151
3.007
64
0.229
154
3.194
67
0.262
157
3.389
70
0.297
160
3.591
73
0.335
163
3.802
76
0.377
166
4.022
79
0.423
169
4.249
82
0.472
172
4.485
85
0.525
175
4.730
88
0.583
178
4.984
91
0.644
181
5.247
94
0.71
184
5.52
97
0.78
187
5.801
100
0.856
190
6.093
103
0.936
193
6.394
106
1.021
196
6.705
109
1.111
199
7.026
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
63 dari 66
TABEL PENJARANGAN
TEGAKAN TINGGAL Jenis : Jabon ( Anthocephalus cadamba )
Umur
Bonita : I Peninggi (m)
N/Ha
Bonita II Jarak Pohon
Peninggi (m)
(Thn)
Min
Max
N.min
N.max
(m)
(%)
3
9.6
11.5
1140
1510
3
28.4
11.5
13.5
810
4
10.3
12.3
1000
1300
3
26.7
12.3
14.3
5
10.9
13.2
850
1300
3
28.2
13.2
15.3
6
11.6
14
743
988
4
28.5
14
7
12.2
14.8
665
888
4
28.6
14.8
8
13.0
15.6
603
808
4
28.3
9
13.6
16.4
550
720
4
10
14.3
17.1
498
670
11
14.8
14.8
460
12
15.5
18.5
13
16.1
14 15
Umur
Min
Max
N/Ha N.min
Jarak Pohon (m)
(%)
1140
4
29.2
690
1000
4
28.9
610
850
4
28.6
545
743
4
28.4
17.3
490
665
5
28.5
15.6
18.2
445
603
5
28.4
28.1
16.4
19.1
400
550
5
28.5
4
28.2
17.1
19.8
380
498
5
28.9
605
5
28.4
17.8
20.5
345
460
6
28.9
425
570
5
28.3
18.5
21.4
305
425
6
28.7
19.1
390
520
5
28.6
19.1
22.0
290
390
6
28.9
16.7
19.7
370
485
5
28.6
19.7
22.6
270
370
6
29.0
17.3
20.3
345
455
5
28.6
20.3
23.3
260
345
6
28.9
16.3
N.max
Bonita : III Peninggi (m)
N/Ha
Jarak Pohon
(Thn)
Min
Max
N.min
N.max
(m)
(%)
3
13.5
15.5
535
810
4
29.1
Keterangan :
4
14.3
16.3
446
690
5
29.8
N/Ha
5
15.3
17.5
372
610
5
30.0
6
16.3
18.7
320
545
5
30.1
7
17.3
19.7
285
490
6
30.0
8
18.2
20.8
260
445
6
29.9
9
19.1
21.9
240
400
6
29.3
10
19.8
22.6
225
380
6
29.8
11
20.5
23.1
215
345
7
30.0
12
21.4
24.2
200
305
7
29.8
13
22.0
25.0
200
305
7
29.7
14
22.6
25.6
185
270
7
29.7
15
23.3
26.3
178
260
7
29.6
: Jumlah pohon / Ha
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
64 dari 66
TARIF POHON Jenis : Jabon ( Anthocephalus cadamba )
Keliling
Vol.(m3)
Keliling
Vol.(m3)
22
0.028
112
1.005
25
0.035
115
1.073
28
0.042
118
1.144
31
0.051
121
1.218
34
0.061
124
1.295
37
0.073
127
1.375
40 43
0.086 0.101
130 133
1.458 1.543
46
0.117
136
1.662
49
0.135
139
1.724
52 55
0.155 0.177
142 145
1.818 1.916
58
0.201
148
2.017
61
0.226
151
2.121
64
0.254
154
2.229
67
0.283
157
2.339
70
0.315
160
2.453
73 76
0.349 0.385
163 166
2.570 2.690
79
0.423
169
2.814
82
0.464
172
2.942
85
0.507
175
3.072
88
0.552
178
3.206
91
0.6
181
3.344
94
0.65
184
3.485
97
0.703
187
3.630
100
0.758
190
3.778
103
0.815
193
3.930
106
0.876
196
4.085
109
0.939
199
4.244
PROSEDUR KERJA PENJARANGAN TANAMAN HUTAN
No. Dok.
:
F-SMPHT.02-043/13
No. Revisi
:
Tanggal Revisi
:
Tanggal Berlaku
:
12 Desember 2017
Halaman
:
65 dari 66
TABEL TEGAKAN JENIS MANGIUM ( Acacia mangium ) BONITA I TEGAKAN TETAP UMUR
PENI NGGI
JUMLAH POHON PER Ha
(thn) 2
( m) 4.2
(N) 1.012
3 4
7.3 9.5
5 6 7 8 9 10
RATAAN TINGGI
RATAAN DIAMETER
BIDANG DASAR
(m)
(cm)
VOLUME KAYU TEBAL
PENJARANGAN VOLUME KUM KAYU VOLUME TEBAL
KAYU
JUMLAH VOLUME KAYU TEBAL
(m3/ha) (m3/ha) 0.4 7.4
RIAP RATAN
RIAP BERJALAN
TAHUNAN TAHUNAN
3.8
6.5
( m2/ha) 2.3
(m3/ha) 7
(m3/ha) 0.4
( m3/ha) 3.7
(m3/ha)
935 875
6.6 8.6
9.9 12.3
5.0 7.5
18.3 29.7
1.1 1.4
1.5 2.9
19.8 32.7
6.6 8.2
12.4 12.9
11.2
814
10.1
13.9
9.4
39.8
2.1
5.0
44.7
8.9
12.1
12.4 13.4
765 721
11.2 12.1
15.2 16.1
11.0 12.4
48.3 55.4
2.2 2.4
7.2 9.5
55.4 64.9
9.2 9.3
10.7 9.5
14.2 14.9 15.4
693 671 660
12.8 13.4 13.9
16.9 17.5 18.0
13.5 14.4 15.1
61.5 66.6 71.0
1.7 1.5 0.8
11.3 12.8 13.6
72.7 79.4 84.6
9.1 8.8 8.5
7.8 6.7 5.3
TABEL TEGAKAN JENIS MANGIUM ( Acacia mangium ) BONITA II TEGAKAN TETAP UMUR
PENI NGGI
JUMLAH POHON PER Ha
(thn) 2
RATAAN TINGGI
RATAAN DIAMETER
(m)
(cm)
( m) 5.9
(N) 935
3
9.4
825
8.5
11.3
4 5
11.8 13.6
737 660
10.6 12.2
13.8 15.6
6 7 8 9
14.9 15.9 16.7 17.4
594 528 484 451
13.4 14.3 15.0 15.7
10
17.9
440
16.1
BIDANG DASAR
TEBAL
PENJARANGAN VOLUME KUM KAYU VOLUME TEBAL
KAYU
JUMLAH VOLUME KAYU TEBAL
(m3/ha) (m3/ha) 1.3 11.5
RIAP RIAP RATAN BERJALAN TAHUNAN TAHUNAN
(m3/ha) 10.2
(m3/ha) 1.3
6.5
25.6
2.4
3.6
29.2
9.7
17.7
9.4 11.8
40.4 53.1
3.4 4.3
7.0 11.4
47.4 64.4
11.8 12.9
18.2 17.1
16.9 18.0 18.7 19.4
13.7 15.2 16.5 17.5
63.7 72.6 80.1 86.4
5.0 6.4 5.1 4.4
16.3 22.7 27.8 32.2
80.0 95.3 107.9 118.6
13.3 13.6 13.5 13.2
15.6 15.3 12.6 10.8
19.9
18.4
91.9
1.6
33.8
125.7
12.6
7.0
5.3
( m2/ha) 7.5 3
VOLUME KAYU
( m3/ha) 5.8
(m3/ha)
TABEL TEGAKAN JENIS MANGIUM ( Acacia mangium ) BONITA III TEGAKAN TETAP UMUR
PENI NGGI
JUMLAH POHON PER Ha
(thn) 2
( m) 8.4
(N) 880
3
12.2
4 5
14.7 16.5
6 7 8
RATAAN TINGGI
RATAAN DIAMETER
BIDANG DASAR
VOLUME KAYU TEBAL
PENJARANGAN VOLUME KUM KAYU VOLUME TEBAL KAYU
JUMLAH VOLUME
(m)
(cm)
( m2/ha) 4.1
(m3/ha) 15.1
(m3/ha) (m3/ha) (m3/ha) 2.6 2.6 17.7
KAYU TEBAL
RIAP RIAP RATAN BERJALAN TAHUNAN TAHUNAN ( m3/ha) 8.8
(m3/ha)
7.6
8.8
715
11.0
12.9
8.4
35.6
5.8
8.4
44
14.7
26.3
605 506
13.2 14.9
15.6 17.5
11.9 14.7
54.8 70.9
7.04 9.7
15.4 25.1
70.1 95.9
17.5 19.2
26.1 25.8
17.8
440
16.0
18.9
16.9
84.2
8.8
33.9
118.1
19.7
22.1
18.8 19.6
396 363
16.9 17.6
20.0 20.8
18.7 20.1
95.2 104.4
7.4 6.6
41.3 47.9
136.5 152.4
19.5 19.0
18.4 15.8
9
20.2
341
18.2
21.5
21.4
112.2
5.1
53.0
165.2
18.4
12.8
10
20.8
330
18.7
22.0
22.4
118.8
2.8
55.8
174.6
17.5
9.4