PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Setiap manusia ingin dan berusaha untuk dapat mengembangkan dirinya secara maksimal. Perkembangan diri manusia dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, sosial, kematangan, waktu, dan faktor genetis.
Sekolah merupakan lembaga yang melaksanakan pendidikan secara formal. Pelaksanaan pembelajaran di kelas dilakukan oleh guru sebagai tugas utamanya. Guru dalam pembelajaran berperan sebagai fasilitator yang akan mengantarkan peserta didik untuk memunculkan potensi terbaiknya. Peserta didik harus dipandang sebagai subjek yang akan diberikan fasilitasi oleh guru, oleh karenanya guru perlu memahami karakteristik peserta didik yang menjadi diasuhnya. Dalam permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang kompetensi guru, kemampuan mengenal karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek menjadi kompetensi pertama yang harus dikuasai guru. Dengan kompetensi lainnya yaitu pengembangan potensi peserta didik dalam berbagai aspek melalui pembelajaran seperti yang dijelaskan dalam kompetensi inti keenam.
Pemahaman dan implementasi terhadap kajian karakteristik peserta didik dalam berbagai aspek menjadi satu acuan dalam menentukan kedalaman dan keluasan materi yang sesuai dengan perkembangan peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut guru dapat mengeksplorasi berbagai upaya keterlaksanaan pembelajaran yang berkualitas melalui perbaikan media, bahan ajar, dan metode pembelajaran sebagai upaya fasilitasi peserta didik yang paling sesuai dengan perkembangan mereka termasuk gaya belajarnya.
Walaupun keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain input siswa, kurikulum, pendidik/tenaga kependidikan,
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
1
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
dana, manajemen, lingkungan. Guru harus yakin jika pemahaman terhadap karakteristik peserta didik sudah memadai, serta faktor-faktor dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, dapat dipastikan keberhasilan pembelajaran akan dapat dicapai; yang nantinya dapat menghasilkan out put peserta didiknya akan berkualitas.
A. Tujuan Setelah mengkaji modul ini paserta diklat dapat: 1. Memahami karakteristik peserta didik dari berbagai aspek 2. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu 3. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu
B. Indikator pencapaian kompetensi 1. Menjelaskan proses perkembangan perilaku peserta didik 2. Menjelaskan proses perkembangan pribadi peserta didik 3. Menjelaskan prinsip-prinsip perkembangan prilaku peserta didik 4. Membedakan berbagai aspek perkembangan peserta didik berdasarkan ciricirinya 5. Membedakan jenis perkembangan peserta didik 6. Menjelaskan konsep bekal ajar awal 7. Mengidentifikasi bekal ajar awal 8. Menjelaskan konsep kesulitan belajar 9. Menentukan faktor-faktor kesulitan belajar 10. Menjelaskan cara menggunakan kesulitan belajar dalam pembelajaran
C. Uraian Materi Guru adalah aktor yang secara langsung berinteraksi dengan peserta didik. Guru tentunya harus benar-benar memahami karakteristik peserta didik sehingga nantinya dapat terjalin hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi diantara keduanya. Supaya guru dapat berinteraksi dengan peserta didik, guru perlu memiliki pemahaman siapakah sebenarnya yang menjadi peserta didiknya. Pemahaman guru terhadap potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik
2
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
akan berkontribusi dalam bentuk perlakuan, tindakan-tindakan yang bijaksana, tepat sesuai
kondisi dan situasi. Tugas rutin guru adalah menyiapkan dan
menyampaikan pelajaran, memberikan tugas, latihan dan bimbingan yang tentunya kedalamannya harus disesuaikan dengan kemampuan dan tahap perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, sudahkah anda memahami berbagai karakteristik peserta didik? Bagaimana upaya anda supaya pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dapat meningkat? Salah satu upaya yang dapat anda dilakukan adalah dengan mempelajari modul yang ada dihadapan anda.
1. Beberapa Pengertian dalam Perkembangan Peserta didik a. Pengertian Individu Dalam konteks pendidikan peserta didik harus dipandang sebagai pribadi yang utuh, yaitu sebagai satu kesatuan sifat mahluk individu dan mahluk sosial, sebagai satu kesatuan jasmani dan rohani, serta sebagai mahluk Tuhan. Dengan melihat sifat-sifat dan ciri-ciri tersebut pada hakekatnya setiap manusia adalah pribadi atau individu yang utuh.Berarti, individu adalah suatu yang tidak dapat dibagi dan tidak dapat dipisahkan, serta bersifat unik.
b. Keragaman Karakteristik Individu Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai individu menjadi matang secara seksual atau peserta didik tingkat sekolah dasar. Peserta didik yang melakukan kegiatan belajar atau proses pendidikan adalah individu. Karena itu dalam proses dan kegiatan belajar peserta didik tidak bisa dilepaskan dari karakteristik, kemampuan dan perilaku individualnya. Karagaman karakteristik seperti dalam hal fisik, berbicara, bertindak, mengerjakan tugas, memecahkan masalah, dsb. Dari berbagai
Keragaman karakteristik peserta didik yang paling penting
dipahami oleh guru adalah keragaman dalam kecakapan (ability) dan kepribadiannya.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adanya Keragaman Individual PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
3
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
Keragaman individual terjadi karena adanya interelasi dan interdependensi dari faktor pembawaan (heredity) yang bersifat alamiah (nature), faktor lingkungan (environmental), yaitu faktor diluar individu yang merupakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses perkembangan (nuture), dan faktor waktu (time) yaitu saat tibanya kematangan (maturation), yaitu siap berfungsinya aspek-aspek psikofisik individu. d. Makna Perkembangan Individu Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua istilah yang berbeda tetapi tidak berdiri sendiri.Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan alamiah secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.Menurut Libert, Paulus, dan Strauss (Sunarto, 2002: 39) bahwa perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksinya dengan lingkungan. Istilah
perkembangan
lebih
mencerminkan
perubahan
psikologis.
Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada masa-masa tertentu yang merupakan titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan dan merupakan kesiapan awal dari suatu fungsi psikofisik untuk menjalankan fungsinya (Makmun, 2002: 79).
Belajar atau pendidikan dan latihan adalah perubahan perilaku sebagai hasil usaha yang disengaja oleh individu, sedangkan kematangan dan pertumbuhan adalah perubahan yang berlangsung secara alamiah. Pada batas-batas tertentu perkembangan dapat dipercepat melalui proses belajar. e. Tahapan Perkembangan Para ahli psikologi sependapat bahwa terdapat urutan yang teratur dalam perkembangan yang tergantung pada pematangan organisme sewaktu berinteraksi dengan lingkungan. Terdapat beberapa pentahapan menurut pendapat ahli, namun berkaitan dengan proses belajar mengajar (pendidikan) menurut Yusuf (212 : 23) digunakan pentahapan yang bersifat eklektif. Berdasarkan pendidikan tersebut, perkembangan individu sejak lahir sampai masa kematangan adalah sebagai berikut.
4
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
TAHAP
USIA
PERKEMBANGAN Masa usia pra sekolah
0,0 - 6,0
Masa usia sekolah dasar
6,0 - 12,0
Masa sekolah menengah
12,0 - 18,0
Masa usia mahasiswa
18,0 - 25,0
Pemahaman tahapan perkembangan dapat digunakan oleh pendidik: (1) apa yang harus diberikan kepada peserta didik pada masa-masa terentu? (2) Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada peserta didik pada masa-masa tertentu? (3) Kedua hal itu dilakukan secara bersamaan.
Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Umur 6 – 7 tahun umumnya anak telah matang untuk memasuki sekolah dasar.Pada masa ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa keserasian bersekolah dibagi menjadi dua fase, yaitu a. Karakteristik Peserta Didik pada Masa Usia Sekolah Dasar 1) Masa kelasrendah sekolah dasar, Pada masa ini usia peserta didik antara 6 sampai 10 tahun; beberapa sifat yang sering muncul antara lain: a) Sikap tunduk kepada peraturan permainan tradisional b) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri c) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain d) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting. e) Pada masa ini (terutama 6,0 – 8,0 tahun) anak menghendaki nilai (nilai rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas diberi nilai baik atau tidak. 2) Masa kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 sampai umur 13 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
5
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
menimbulkan
adanya
kecenderungan
untuk
membandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis. a) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal
ini
menimbulkan
adanya
kecenderungan
untuk
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b) Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus, menurut para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor (bakat-bakat khusus). d) Sampai sekitar umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orangorang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Setelah ini berakhir, umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya
dengan
bebas
dan
berusaha
untuk
menyelesaikannya. e) Pada masa ini, anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajar di sekolah. f)
Anak-anak pada umur ini suka membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.
Masa keserasian bersekolah ini diakhiri dengan suatu masa yang biasanya disebut poeral . Berdasarkan penelitian beberapa ahli, sifatsifat khas anak-anak masa poeral ini dapat diringkas dalam dua hal, yaitu: a) Ditujukan untuk berkuasa: sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak poeral ditujukan untuk berkuasa; apa yang diidam-idamkannya adalah si kuat, si jujur, si juara, dan sebagainya. b) Ekstraversi: berorientasi keluar dirinya;misalnya, untuk mencari teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Anak-anak masa ini membutuhkan kelompok-kelompok sebaya. Pada mereka
6
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
dorongan bersaing besar sekali, karena itu masa ini sering diberi ciri sebagai masa “ competitive socialization”.
Suatu hal penting pada masa ini ialah sikap anak terhadap otoritas (kekuasaan), khususnya otoritas orangtua dan guru.Anak-anak poeral menerima otoritas orangtua dan guru sebagai suatu hal yang wajar. Justru kerena hal tersebut, anak-anak mengharapkan adanya pihak orangtua dan guru serta pemegang otoritas orang dewasa yang lain.
2. Prinsip-prinsip Perkembangan dan Implikasinya terhadap Pendidikan Berikut ini adalah prinsip-prinsip perkembangan yang perlu diperhatikan untuk memahami perkembangan anak. Pemahaman ini akan menolong saat membimbing peserta didik. Menurut Syamsuddin (2009:85) beberapa prinsip atau hukum perkembangan dan implikasinya dalam pendididkan, yaitu sebagai berikut.
Prinsip/Hukum Perkembangan
Implikasi Terhadap Pendidikan
a. Perkembangan dipengaruhi oleh
a. Pengembangan
faktor-faktor
pembawaan,
(penyusunan,
pemilihan, penggunaan) materi,
lingkungan dan kematangan
strategi, metodologi, sumber,
P= f (H,E,T)
evaluasi
beljar-mengajar
Atau
hendaknya
memperhatikan
P= f a + b1H +b2E + b3T
ketiga faktor tersebut.
b. Proses berlangsung
perkembangan secara
(progresif, berkesinambungan)
itu
b.
bertahap sistematik,
Program
(kurikulum)
beljar-
mengajar
disusun
secara
bertahap dan berjenjang 1) dari yang sederhana menuju kompleks 2) dari mudah menuju sukar 3)
sistem
belajar-mengajar
diorganisasikan
agar
terlaksananya prinsip a)
mastery
learning
(belajar
tuntas)
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
7
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
b)
continous
progress
(maju
berkelanjutan) c. Bagian-bagian dari fungsi-fungsi c. Sampai batas tertentu, program organisme
mempunyai
garis
perkembangan
dan
kematangan
masing-masing.
dan
tingkat
strategi
belajar-mengajar
seyogyanya dalam bentuk: 1) correlated curriculum (kurikulum
Meskipun demikian, sebagai kesatuan
yang berhubungan) atau 2) broadfields (ruang lingkup luas),
organis dalam prosesnya terdapat korelasi dan bahkan kompensatoris
atau 3)
antara yang satu dengan yang lainnya
subject
matter
(berorientasi
oriented
materi
subjek,
sampai batas tertentu pula) d. Terdapat variasi dalam tempo dan
d. Program dan strategi belajar-
irama perkembangan antar individu
mengajar, sampai batas tertentu,
dan kelompok tertentu (menurut
seyogyanya
latar belakang , jenis geografis dan
agar
cultural)
secara individual di samping
diorganisasikan
memungkinkan
secara
kelompok
dengan
sistem
belajar
(misalnya pengajaran
Modula atau SPM) e. Proses perkembangan itu pada
e.
Program
awalnya lebih bersifat diferensiasi
pembelajaran
dan pada akhirnya lebih bersifat
diorganisasikan
integrasi antar bagian dan fungsi
memungkinkan
organisme.
bersifat:
dan
strategi seyogyanya agar
proses
yang
1) deduktif-induktif 2) anilisis-sintesis 3) global-spesifik-global f. Dalam batas-batas masa peka, perkembangan atau
dapat
diperlambat
f.
dipercepat
oleh
kondisi
lingkungan.
Program pembelajaran
dan
strategi seyogyanya
dikembangkan
dan
diorganisasikan
agar
merangsang, mempercepat, dan menghindari memperlambat perkembangan anak didik.
8
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
ekses laju
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
g.
Laju
perkembangan
anak
g. Lingkungan hidup dan pendidikan
berlangsung lebih pesat pada
kanak-kanak (TK) amat penting
periode
untuk
kanak-kanak
dari
periode-periode berikutnya.
dan
memperkaya
pengalaman
mempercepat
laju
perkembangannya.
3. Pengertian Karakteristik Peserta Didik Setiap peserta didik mengalami perkembangannya sendiri-sendiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.Perkembangan peserta didik meliputi: perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional, dan perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan sosioemosional berkontribusi kuat terhadap perkembangan intelektual/ kognitif dan perkembangan mental dari peserta didik.
Sebagai guru, anda perlu memahami perkembangan peserta didik, karena hal tersebut diperlukan menjadi salah satu pertimbangan pada saat anda merancang suatu pembelajaran. Suatu rancangan pembelajaran idealnya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat menjadi suatu pembelajaran optimal.
Karakteristik peserta didik yang harus difahami dan perlu menjadi perhatian guru sekurang-kurangnya empat hal, yaitu: a. Tingkat Kecerdasan Setiapmanusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Orang yang memiliki kecerdasan tinggi akan dapat memecahkan permasalahan lebih cepat dibandingkan dengan orang yang memiliki kecerdasan rendah. Orang
yang
pertama
kecerdasan/intelengensi
kali adalah
mengembangkan Alfred
Binet
dan
tes
pengukur
Simon,
yang
diumumkannya antara tahun 1908–1911. Adapun tingkat kecerdasan manusia dan prosentase populasi di seluruh dunia dapat dikelompokkan menjadi:
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
9
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
Tingkat IQ
Sebutan
Prosentase
130 +
Sangat superior
2,2 %
120-129
Superior
6,7%
110 – 119
Rata-rata plus
16 %
90 – 109
Rata-rata
50 %
80 – 90
Rata-rata minus
16,1 %
70 – 79
Garis batas
6,7 %
< 70
Sangat rendah
2,2 %
Skala diatas dapat kita gunakan sebagai acuan pengelompokkan kecerdasan berdasarkan pada hasil tes kecerdasan yang diikutinya; Ternyata, berdasarkan tesmembuktikan bahwa kecerdasantidak selalu bersesuaian dengan usia sebenarnya. Berdasarkan hal tersebut kita dapat melihat adanya perbedaan-perbedaan I.Q (Inteligentie Quotient) pada tiap-tiap orang/anak.
b. Kreativitas Guru yang sering melakukan inovasi dan memiliki kreativitas yang baik akan dapat merangsang peserta didik yang diasuhnya untuk juga berinovasi dan kreatif dalam belajarnya. Kreativitas peserta didik dapat dilatih dan dikembangkan asalkan guru mampu memberikan bimbingan dan arahan sesuai dengan bakat dan minat setiap peserta didiknya. Pembelajaran yang kreatif dapat dilakukan guru dengan berbagai cara antara lain dalam bentuk penugasan yang sifatnya menantang yang menuntut munculnya gagasan dari setiap peserta didik untuk dapat memecahkan tantangan yang diberikan gurunya. Penugasan dapat diberikan dengan cara kerja kelompok ataupun secara individu.
Penugasan secara berkelompok memiliki keunggulan dibandingkan dengan tugas individu; penugasan secara berkelompok dapat melatih peserta didik dalam bekerja sama, toleran, dan dapat menghargai pendapat orang lain. Kreativitas setiap anak berbeda-beda; tidak selalu anak yang pandai lebih kreatif dibandingkan dengan anak yang kurang
10
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
pandai. Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
Di lapangan, kenyataannya lebih banyak guru yang menyiapkan rancangan pembelajaran sebagai kelengkapan administrasi saja. Guru belum memikirakan rencana pembelajaran yang mampu menggali kreativitas dari peserta didik. Akibatnya, pelaksanaan pembelajarannya adalah “ala kadarnya” dengan kata lain “ asal gugur kewajiban” sehingga pembelajaran
yang
dilaksanakan
tidak
mampu
menggali
dan
merangsang aktivitas dan kreativitas peserta didik. Pembelajaran seperti ini cenderung lebih menekankan pada aspek kognitif. Gibbs dalam Mulyasa
(2006).Berdasarkan
kreativitas
dapat
penelitiannya
dikembangkan
dengan
menyimpulkan memberi
bahwa
kepercayaan,
komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat.
c. Kondisi Fisik Kondisi fisik setiap peserta didik berbeda-beda; kondisi fisik antara lain berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan bicara, cacat tubuh, dan kelumpuhan karena kerusakan otak. Guru harus memahami benar adanya perbedaan kondisi fisik dari peserta didik; idealnya layanan yang diberikan guru terhadap setiap peserta didik harus berbeda sehingga seluruh potensi dari setiap individu dapat berkembang dengan baik.
d. Pertumbuhan dan Perkembangan Kognitif Menurut Gagne dalam Jamaris, 2006 menyatakan bahwa istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir. Secara lebih luas pengertian kognisi adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa didasarkan pada kognisi,
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
11
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Teori perkembangan kognitif piagetmerupakan salah satu teori yang menjelaskan
bagaimana
mengiterprestasikan
obyek
anak dan
beradaptasi
dengan
kejadian-kejadian
di
dan
sekitarnya.
Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot dan makanan, serta objek-objek sosial seperti diri, orang tua, teman. Bagaimana cara anak belajar mengelompokkan objek-objek untuk
mengetahui
persamaan-persamaan
dan
perbedaan-
perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek atau peristiwa-peristiwa, dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut.
4. Perkembangan Mental Peserta Didik Menurut Piaget perkembangan mental manusia dapat dikelompokkan ke dalam empat yaitu Tahap sensorimotorik (sejak lahir hingga usia dua tahun), Tahap operasional (2 – 7 tahun), tahap operasional nyata (7 – 11 tahun), dan tahap operasional formal (11 – seterusnya). Adapun rincian perkembangan mental manusia untuk setiap tahap adalah sebagai berikut: a. Tahap Sensorikmotor ( Sejak lahir s.d. 2 tahun) Anak mengalami kemajuan dalam operasi-operasi reflek tetapi anak belum mampu membedakan apa yang ada disekitarnya hingga ke aktifitas sensorimotorik yang komplek, sehingga terjadi formulasi baru terhadap organisasi pola-pola lingkungan. Contoh: -
Anak sudah dapat mengenal ibunya, menangis jika lapar, suara panggilan ataupun bunyi mainan.
b. Tahap praoperasional (2-7 tahun) Pada tahap ini objek-objek dan peristiwa mulai menerima arti secara simbolis.
12
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
Contoh: -
Anak sudah dapat mengerti bahasa isyarat, belajar berhitung dan membaca.
c. Tahap operasi nyata (7-11 tahun) Anak mulai mengatur data ke dalam hubungan-hubungan logis dan mendapatkan kemudahan dalam manipulasi data dalam situasi pemecahan masalah. Contoh: -
Anak sudah dapat mengerjakan soal perhitungan matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan.
d. Tahap operasi formal (usia 11 dan seterusnya) Tahap ini ditandai oleh perkembangan kegiatan-kegiatan operasi berfikir formal dan abstrak. Contoh: -
Anak sudah dapat memecahkan persoalan dalam hubungan yang lebih komplek dan rumit.
5. Pengelompokan Kemampuan Peserta Didik Setelah memahami karakteristik individu seperti yang telah diuraikan di atas, anda
sebagai
guru
dalam
melaksanakan
kegiatan
belajar
dapat
mengelompokkan peserta didik menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Kelompok normal Peserta didik yang berada di kelompok ini mampu mengembangkan pemahaman tentang konsep, teori, prinsip-prinsip, hukum-hukum, serta praktik yang sifatnya aplikasi. Mereka nantinya diyakini akan dapat mengembangkan kemampuan praktik akademiknya yang berhubungan dengan pekerjaan/profesinya.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
13
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
b. Kelompok sedang Peserta didik yang berada di kelompok ini, mampu mengembangkan kemahiran berkomunikasi, kemahiran menggali potensi diri, dan aplikasi praktikal mengembangkan kemahiran akademik dan kemahiran praktikal sehubungan dengan perkembangan dunia kerja maupun melanjutkan program pendidikan professional. c. Kelompok tinggi Peserta didik yang berada di kelompok ini, mampu mengembangkan pemahaman tentang prinsip, teori, dan aplikasi,serta mampu mengembangkan kemampuan akademik untuk memasuki pendidikan yang lebih tinggi. 6. Bekal Ajar Peserta Didik Guru dalam melaksanakan pembelajarannya perlu memperhatikan bekal ajar awal yang telah dimiliki oleh setiap peserta didiknya. Apakah bekal ajar yang telah dimilikinya sudah sesuai dengan materi yang akan diajarkannya atau belum? Jika telah sesuai masih perlukah dilakukan penguatan atau tidak? Jika belum sesuai bagaimana cara memperbaikinya? Pemahaman guru terhadap bekal ajar dari peserta didik perlu dilakukan supaya pembelajaran dapat berlangsung secara baik dan lancar.
Bekal ajar awal dapat diartikan sebagai pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh peserta didik sebelumnya.Pengetahuan awal merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibawa oleh siswa ke dalam proses pembelajaran. Pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik tidak hanya dipandang sebagai transmisi informasi atau pengisian bejana kosong. Pengetahuan lebih dimaknai sebagai suatu proses pengkonstruksian aktif pada basis konsepsi-konsepsi yang telah ada yaitu berupa pengetahuan awal. Pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa sering mengalami “miskonsepsi” atau pemahaman konsep yangsalah. Untuk mengubahanpengetahuan awal berupa “miskonsepsi” menjadi konsep yang benar dan ilmiah relatif sulit dihilangkan. Pengetahuan awal yang salah atau mengalami miskonsepsi cenderung bersifat lebih resisten, hal tersebut disebabkankonsep yang salah
14
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
tadi telah begitu lamanya mengendap dan diyakini sebagai suatu konsep yang benar oleh peserta didik.
Salah satu kasus yang sering ditemukan dalam pembelajaran misalnya pemahaman terhadap konsep massa dan berat. Konsep massa dan berat sering kali dianggap sama oleh peserta didik. Tentunya anggapan ini salah karena massa berbeda dengan berat. Untuk menyakinkan perbedaan kedua konsep tersebut guru melakukan kegiatan pengukuran terhadap beberapa buah benda dengan menggunakan neraca teknis dan neraca pegas untuk menentukan massa dan berat benda-benda tersebut. Mintalah peserta didik untuk mencatat hasil pengukuran pada sebuah tabel yang telah disediakan. Selanjutnya berdasarkan data tersebut guru menugaskan peserta didik untuk menafsirkannya; sampai peserta didik dapat menemukan sendiri hubungan antara massa benda dengan berat benda. Dengan melakukan kegiatan berulang seperti ini pemahaman yang salah terhadap suatu konsep atau “miskonsepsi” dapat dihilangkan.
Pengetahuan awal dapat berpengaruh baik atau menjadi hambatan terhadap proses pembelajaran. Jika pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik sesuai dengan pengetahuan yang sedang dipelajarinya, proses pembelajaran akan lebih lancar dan mengarahkan hasil belajar yang lebih baik. Sebaliknya jika pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik tidak sesuai dengan pengetahuan yang sedang dipelajarinya, proses pembelajaran akan mengalami hambatan dan akibatnya hasil belajar menjadi kurang baik. Proses belajar akan menjadi lebih bermakna jika siswa mampu mengaitkan informasi baru pada konsepkonsep yang relevan yang terdapat pada struktur kognitif siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar sehingga perlu mendapat perhatian karena akan mempengaruhi hasil belajar siswa. 7. Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada saat pembelajaran fisika berlangsung minat dan respon peserta didik terhadap apa yang dijelaskan guru berbeda-beda. Ada peserta didik yang
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
15
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
dengan penuh minat memperhatikan apa yang dijelaskan gurunya; jika ada yang kurang jelas segera diminta klarifikasinya, sehingga apa yang dijelaskan gurumua benar-benar difahami dengan sebaik-baiknya. Tetapi dalam suatu pembelajaran, ada juga peserta didik yang terlihat kurang berminat terhadap apa yang dijelaskan gurunya. Akibatnya apa yang dijelaskan sama sekali atau sedikit saja yang dimengertinya. Kurang berminatnya diakibatkan peserta didik tersebut mengalami kesulitan belajar.
Bahasan ini akan membicarakan tentang konsep kesulitan belajar pada peserta didik serta faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar. 1. Konsep Kesulitan Belajar Kesulitan
belajar
didefenisikanolehThe
United
States
Office
of
Education(USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003) sebagai suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan. Sedangkan menurut Sunarta (1985) kesulitan belajar adalah kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. 2. Faktor-faktor Kesulitan Belajar Beberapa faktor penyebab kesulitan menurut Cooney, Davis & Henderson (1975) diantaranya: a. Faktor Fisiologis Faktor ini meliputi kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian tubuh lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling berperan pada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam menerima, memroses, menyimpan, ataupun memunculkan kembali informasi yang sudah disimpan.
16
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
b. Faktor Sosial Tidak dipungkiri bahwa orang tua dan masyarakat sekitar banyak berpengaruh terhadap keberhasilan belajar dan kecerdasan peserta didik. Sikap orang tua yang terlalu memanjakan anaknya serta lingkungan yang tidak tertib merupakan faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab kesulitan belajar.
Kesulitan belajar pada peserta didik akan terkurangi jika peserta didik berada di lingkungan yang aman dan tertib serta berasal dari keluarga yang harmonis. Peserta didik dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkan menjadi peserta didik yang berkemampuan baik, asalkan keluarga, guru, dan masyarakat, dapat
memfasilitasi untuk
tumbuhkembangnya potensi positif pada diri peserta didik. Tentunya, peserta didik
dengan kemampuan baik/cerdas akan semakin
berkembang menjadi peserta didik yang berkemampuan istimewa jika berasal dari keluarga harmonis serta dukungan positif dari guru/sekolah dan masyarakatnya. c. Faktor Kejiwaan Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait dengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh.Guru harus dapat merencanakan suatu pembelajaran yang mampu membangkitkan minat peserta didik untuk mempelajari setiap materi yang diajarkan gurunya.
Saat memberikan hukuman kepada peserta didik harus benar-benar berhati-hati. Hukuman yang diberikan guru dapat berdampak pada peserta didik yang tidak mendapatkan hukuman. Hukuman dapat menyebabkan peserta didik menjadi lebih giat belajar, namun dapat juga menjadi rasa antipati terhadap gurunya. Berarti, apapun tindakan yang dilakukan seorang guru perlu difikirkan dengan cermat sehingga apa yang dilakukannya tidak sampai menciderai perasaan dan emosi peserta didik.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
17
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
Jika hal tersebut dapat dilakukan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh guru, pembelajaran akan dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
d. Faktor Intelektual Adanya perbedaan tingkat kecerdasan peserta didik dapat menjadi faktor yang
menjadi
penyebab
kesulitan
belajar.
Adanya
perbedaan
kemampuan peserta didik dalam menyerap apa yang dijelaskan guru perlu diketahui dan ditangani dengan sebaik-baiknya. Siapkan program pengayaan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan tinggi supaya potensi dirinya dapat terus berkembang. Siapkan pula program remedial bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan rendah supaya potensi dirinya dapat terus terasah.
Program pengayaan dan remedial perlu dibuat oleh guru supaya kelebihan dan kekurangan dari peserta didik yang memiliki kecerdasan berbeda tersebut dapat tersalurkan dengan sebaik-baiknya. e. Faktor Kependidikan Sekolah yang situasinya tidak kondusif dapat menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar dari peserta didik. Sarana prasarana sekolah yang tidak lengkap, guru yang meremehkan kemampuan peserta didik, guru yang tidak mampu memotivasi peserta didik, guru yang membiarkan peserta didik melakukan berbagai pelanggaran merupakan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik.
Keberhasilan sekolah dalam mengelola pendidikan sangat tergantung pada mampu tidaknya sekolah tersebut untuk mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar tersebut. Artinya, sekolah yang memiliki iklim dan lingkungan belajar yang baik/kondusif akan dapat menghasilkan peserta didik yang baik pula.
3. Faktor kesulitan belajar fisika
18
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
Mata pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi peserta didik. Kesulitan peserta didik dalam memahami konsep fisika dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar fisika secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Faktor internal Peserta didik di SMA banyak yang beranggapan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dan tidak menarik. Jika anggapan tersebut terus berada dalam diri peserta didik, maka peserta didik tersebut akan memiliki kesulitan saat mempelajari. Kesulitan belajar yang ditimbulkan dari diri peserta didik dinamakan kesulitan belajar faktor internal. Jenis-jenis kesulitan belajar fisika yang berasal dari faktor internal atau dari dalam diri peserta didik, antara lain:kemampuan, motivasi, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, serta kondisi fisik siswa.
Kesulitan belajar yang disebabkan faktor internal hanya dapat disembuhkan jika peserta didik mau menghilangkan anggapan keliru serta mau mengubah kebiasaan belajar yang salah. b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah kesulitan belajar yang berasal dari luar diri siswa atau lingkungan belajar siswa.Faktor ini sesungguhnya lebih dominan pola dan model pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas. Kualitas pembelajaran sangat mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari fisika. Potensi yang dimiliki siswa tidak berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran yang dijalankan.
Faktor eksternal lainnya juga berpeluang menjadi kesulitan belajar peserta didik adalah keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran fisika. Salah satu karakteristik mata pelajaran fisika ditunjukkan dengan adanya fisik dan mental dalam setiap pembelajarannya. Proses merupakan kegiatan yang menjadi ciri khas dari mata pelajaran fisika. Mata pelajaran fisika menuntut adanya metode eksperimen atau demonstrasi dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, idealnya guru pada
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
19
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
saat melaksanakan pembelajaran fisika harus selalu menggunakan berbagai alat dan media pelajaran untuk memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Keterbatasan alat praktik fisika yang dimiliki sekolah jangan dijadikan alasan sehingga membenarkan atau mentolerir pelaksanaan pembelajaran yang hanya menjelaskan konsep dan penyelesaian soal fisika. Guru fisika hendaknya memiliki kreativitas dan mau berinovasi mengembangkan berbagai alat pratik dan alat demonstrasi untuk digunakan dalam setiap pembelajaran. C. Aktivitas Pembelajaran 1. Bacalah bagian pengantar modul, tujuan, dan indikator pembelajaran. 2. Bacalah bagian Uraian Materi dan buatlah rangkuman, jika memungkinkan dalam bentuk peta pikiran, bagan, tabel atau lainnya untuk: a) Perkembangan Peserta Didik, b) Prinsip-prinsip Perkembangan Peserta Didik, c) Tugas Perkembangan. 3. Pelajari kasus berikut ini dan gunakan untuk menyelesaikan kasus Anda! Pak Akhmad adalah guru kelas 5 SDN 3 Kabupaten Belitung Timur yang sedang berupaya melaksananakan pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan perkembangan peserta didik yang memiliki kendala. Beberapa diantaranya, untuk mata pelajaran IPA dan matematik dapat mencapai KKM setelah medapatkan remedial. Informasi pencapaian sejak jenjang awal cenderung sama bahkan sedikit lebih buruk. Dari hasil psiko tes diperoleh informasi bahwa para peserta didik ini memiliki IQ pada rentang normal rendah, kemampuan nalar yang belum berkembang, jarang bisa menyelesaikan tugas tepat waktu.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan Pak Akhmad: a. peserta didik Pak Akhmad yang memiliki kendala memiliki IQ normal rendah, nalar belum berkembang, dan jarang mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Hal tsb. merupakan sebagian dari ciri-ciri peserta didik yang lambat belajar. b. saat pembelajaran klasikal, peserta didik yang memiliki kendala: 1) duduk di bangku deretan depan atau dekat guru sehingga guru mudah memantau dan memberi bantuan; 2) diberi perhatian lebih, pendampingan guru lebih intensif; 2) meminta teman yang lebih pandai dan peduli untuk membantu, ingatkan
20
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
LISTRIK untuk SMP
Modul 1 Guru Pembelajar Daring bagi Guru Fisika SMA
untuk membantunya dengan cara yang santun, guru perlu memberi contoh untuk itu; 3) memberi bintang bagi yang dapat menyelesaikan tugas tepat waktu; 4) selalu mendorong untuk belajar lebih giat dan lebih baik; 5) selalu mengingatkan untuk mencoba terus dan jangan takut salah karena itu bagian dari belajar, 6) selalu mendorong untuk mengerjakan PR sesegera mungkin saat pemahaman masih segar c. di luar pembelajaran guru dapat: 1) memberi waktu lebih untuk menyelesaikan target kurikulum dengan memberi pembelajaran tambahan, 2) memberi latihan tambahan, mintalah seseorang di lingkungan rumah untuk mendampingi saat latihan berlangsung. d. bekerja sama dengan orangtua: 1) agar meminta seseorang di lingkungan rumah (keluarga atau tetangga) untuk mendampingi saat peserta didik berlatih atau mengerjakan PR; 2) melaporkan perkembangan keterampilan peserta didik kepada orangtua dan meminta untuk terus mendukung peserta didik agar tetap giat belajar.
4. Tentukanlah kasus di kelas Anda dan tentukan apa yang sebaiknya Anda lakukan! Gunakan pembelajaran poin 3 untuk membantu. D. Latihan/Kasus/Tugas 1. Memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik merupakan suatu hal sangat penting bagi seorang pendidik. Jelaskan apa manfaat bagi guru memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik? 2. Memahami karakteristik kemampuan dan perilaku peserta didik merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru, jelaskan implikasinya terhadap pembelajaran? E. Rangkuman 1. Peserta didik adalah individu yang unik yang memiliki potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi yang perlu dipahami oleh guru. 2. Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksinya dengan lingkungan. 3. Pemahaman tahapan perkembangan dapat digunakan oleh pendidik (1) apa yang harus diberikan kepada peserta didik pada masa-masa terentu? (2)
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA
21
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada peserta didik pada masa-masa tertentu? 4. Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. 5. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu. F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah menyelesaikan latihan dan tugas dalam modul ini, Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 85%, silahkan Anda terus mempelajari Kegiatan Pembelajaran berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 85%, sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari kegiatan Pembelajaran ini. G. Kunci Jawaban 1. Pemahaman terhadap tahapan perkembangan memberikan informasi yang berguna dalam merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. Pemahaman terhadap tugas perkembangan akan membantu guru dalam membimbing peserta didik untuk menguasai keterampilan
dan
pola
perilaku
yang
sesuai
dengan
tugas
perkembangannya.
2. Interaksi pendidikan berfungsi untuk mengembangkan seluruh potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik diantaranya yaitu karakteristik fisik-motorik, intelektual, sosial, emosional dan moral, spiritual. Pemahaman yang memadai terhadap potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik akan berkontribusi dalam bentuk perlakuan, tindakan-tindakan yang bijaksana, tepat sesuai kondisi dan situasi. Pendidik akan menyiapkan dan menyampaikan pelajaran (media, bahan ajar, metode pembelajaran), memberikan tugas, latihan dan bimbingan disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
22
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 1 GURU PEMBELAJAR DARING FISIKA SMA