PERBEDAAN SALDO KAS DAN SALDO BANK 1. Hubungan rekening koran dengan akun kas
Semua kas yang diterima perusahaan baik dalam bentuk uang tunai maupun cek yang setiap hari disetorkan ke bank, dan semua pembayaran kas dilakukan dengan menggunakan cek, artinya semua transaksi yang secara langsung menyangkut kas selain dicatat oleh perusahaan juga dicatat oleh bank. Setoran dari perusahaan dan penguangan cek yang dikeluarkan perusahaan oleh pihak bank dicatat dalam suatu rekening yang disebut rekening giro. Simpanan dana dalam rekening tersebut bersifat lancar (Current). Dalam artian dapat diarik sewaktu-waktu sehingga saldonya sering berubah. Oleh karena itu, rekening giro disebut juga rekening koran (Current). Di bawah ini salah satu contoh bentuk standar rekening koran. Untuk PT KISKENDA, rekening No. 22.116.000.268, periode 1 Juli sd. 31 Juli 2017. BANK SENTRA MANDIRI
Kepada Yth.
No. Rekening
: 22.116.000.268
PT KISKENDA
Mata Uang
: Rupiah
Jalan Giri Mukti No. 225B
Periode
: 1 Juli sd. 31 Juli 2017
BANDUNG Tanggal
Sandi
Keterangan
Mutasi Debet
Kredit
SALDO
Rekening koran yang tiap bulan dikirimkan pihak bank kepada nasabah giro, pada dasarnya memuat informasi antara lain mengenai: a. Saldo simpanan perusahaan (nasabah) pada awal bulan yang bersangkutan
b. Setoran-setoran perusahaan, baik dalam bentuk uang tunai maupun cek yang diterima perusahaan dari pihak lain. Jumlah-jumlah yang bersangkutan dicatat sebagai mutasi kredit c. Cek-cek yang ditarik perusahaan untuk pembayaran kepada pihak lain yang telah diuangkan oleh penerima cek. Jumlah-jumlah yang bersangkutan dicatat sebagai mutasi debit d. Jasa giro (bunga) yang telah diperhitungkan bank untuk keuntungan perusahaan. Jumlah yang bersangkutan dicatat sebagai mutase kredit. e. Biaya administrasi bank yang dibebankan kepada perusahaan. Jumlah yang bersangkutan dicatat sebagai mutasi debit f. Saldo simpanan giro perusahaan pada akhir bulan yang bersangkutan Setoran perusahaan dipandang dari pihak bank merupakan penambahan utang bank kepada pihak perusahaan (nasabah), sehingga oleh pihak bank dicatat sebagai mutasi kredit. Cek yang dikeluarkan oleh perusahaan dan telah diuangkan oleh pemegang cek kepada bank, bagi pihak pihak bank merupakan pengurangan utang kepada perusahaan penarik, sehingga oleh pihak bank dicatat sebagai mutasi debit. Bagi perusahaan yang menyetorkan semua dananya ke bank, saldo kredit rekening koran pada akhir suatu periode merupakan saldo kas perusahan, sehingga harus sama dengan saldo kas menurut catatan perusahaan. Hubungan antara pencatatan kas di perusahaan dengan pencatatan di pihak bank, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:
3
KAS KECIL 4
2 1
Penerimaan Kas KAS UMUM
BANK
Rp 50.000
5
7 Penerimaan Cek
6
Keterangan: 1. Kas disetorkan ke bank Rp 50.000 2. Bendahara kas umum mengeluarkan cek sebesar Rp 2.000 untuk penyediaan dana kas kecil 3. Pengelola kas kecil menguangekan cek ke bank Rp 2.000 4. Bank membayar sejumlah cek Rp 2.000 5. Bendahara kas umum mengeluarkan cek sejumlah Rp 20.000 untuk pembayaran pengeluaran 6. Pencairan cek sejumlah Rp 20.000 oleh pembawa cek 7. Bank membayar sejumlah cek Rp 20.000 Catatan Perusahaan Kas
Rp 50.000
Rp
2.000
Rp
20.000
Saldo (D) Rp 28.000
Rekening Koran Bank Keterangan
Mutasi Debet
Setoran tunai
Saldo Kredit
Rp 50.000
Rp 50.000
Penarikan
Rp 2.000
Rp 48.000
Penarikan
Rp 20.000
Rp 28.000
PERBEDAAN SALDO KAS DAN SALDO BANK
1. Faktor penyebab terjadinya perbedaan saldo Akun kas dalam bagan di atas menunjukkan saldo Debit Rp 28.000, sama dengan saldo kredit rekening koran bank. Dalam praktiknya, saldo kas menurut catatan perusahaan dapat dikatakan tidak pernah sama dengan saldo menurut rekening koran sehingga tidak diketahui saldo kas yang benar. Perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo rekening koran, pada dasarnya terjadi karena faktor waktu dan kekeli ruan pencatatan baik yang dilakukan perusahaan maupun bank. a. Faktor waktu
Pencatatan suatu transaksi kas di perusahaan dan di bank, dilakukan pada waktu ya yang ber beda. Hal tersebut memungkinkan pada tanggal rekening koran ditutup, terdapat transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan, sementara di bank belum dicatat dalam rekening koran. Sebagai ilustrasi, misalnya pada tanggal 30 juni 2014 perusahaan mengeluarkan cek sebesar Rp. 1.000.000 untuk pembayaran hutang. Transaksi tersebut dicatat di perusahaan pada tanggal 30 Juli 2014. Rekening koran periode bulan Juli 2014 ditutup pada tanggal 31 Juli 2014. Apabila kreditor menguangkan cek tersebut pada tanggal 1 Agustus 2014, dicatat dalam rekening koran dibank pada tanggal 1 Agustus 2014. Artinya, dicatat dalam rekening koran untuk periode bulan Agustus 2014. 2 014. Perbedaan waktu pencatatan suatu transaksi tersebut di atas, mengakibatkan saldo akun kas di perusahaan per tanggal 31 Juli 2014 berbeda dengan saldo rekening koran pada tanggal yang sama. Serupa dengan kasus di atas yaitu setoran kas perusahaan, diterima bank setelah rekening koran bulan yang bersangkutan ditutup. Kas disetorkan ke bank, sudah dicatat
di perusahaan pada saat diterima. Sementara di bank dicatat dalam rekening koran bulan berikutnya. Cepat terjadi konflik yang diterima perusahaan pada akhir bulan, belum disetorkan ke bank. Artinya, kas yang belum disetorkan ke bank termasuk termasuk salah satu penyebab terjadinya perbedaan saldo kas bank. Hal seperti di atas, bisa juga terjadi sebaliknya. Transaksi perusahaan yang terjadi melalui bank sudah dicatat oleh pihak bank, sementara perusahaan perlu mencatat karena belum menerima laporan. Misalnya transfer dari debitur perusahaan, masuk ke rekening koran perusahaan di bank pada tanggal 30 Juli 2014. Artinya, transfer tersebut sudah dicatat dalam rekening koran periode bulan Juli 2014. Bank mengirimkan memo kredit beserta rekening koran pada perusahaan pada tanggal 2 Agustus 2014. Kasus serupa, debitur perusahaan membayar hutangnya dengan menyetorkan cek ke bank untuk rekening perusahaan; cek setoran dari perusahaan dikembalikan karena dananya tidak cukup; bank membebani perusahaan dengan biaya administrasi serta biaya lainnya. Kasus-kasus tersebut biasanya baru diketahui perusahaan pada saat menerima rekening koran.
b. Faktor Kekeliruan Faktor kekeliruan biasanya terjadi dalam pencatatan transaksi, terutama kekeliruan
mencatat jumlah uang. Bisa terjadi di perusahaan, bisa juga terjadi di pihak bank. Misalnya cek sebesar Rp. 4.550.000 yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar hutang. Perusahaan mencatat transaksi tersebut dengan jurnal debit akun utang pada kredit akun kas sebesar Rp. 4.500.000. Bank mencatat pembayaran atas cek tersebut dalam rekening koran, sebagai mutasi debit sebesar Rp. 4.550.000. Kesalahan terjadi di Perusahaan, akun kas seharusnya di kredit Rp. 4.550.000, dicatat dengan jumlah Rp. 4.500.000. Sementara dalam rekening koran dicatat dengan jumlah yang benar. Kekeliruan pencatatan jumlah uang seperti itu b isa juga terjadi di pihak bank. Artinya, di perusahaan dicatat dalam jumlah yang benar, sementara di bank dicatat dengan jumlah yang salah. Banyak peristiwa, peristiwa, terutama dari faktor waktu, yang mengakibatkan timbulnya perbedaan saldo kas bank. Dalam hubungan dengan kepentingan pengawasan kas, perlu perlu secara periodik dilakukan rekonsiliasi rekonsiliasi catatan kas di perusahaan dengan catatan kas di rekening koran.
Identifikasi penyebab timbulnya perbedaan saldo kas
Identifikasi penyebab terjadinya perbedaan saldo kas, dilakukan melalui pemeriksaan kembali terhadap jumlah jumlah mutasi rekening koran dan data jurnal pengeluaran kas atau register cek. Demikian pula terhadap jumlah jumlah mutasi kredit rekening koran dan data jurnal penerimaan kas atau bukti setoran ke bank. Dari kegiatan tersebut, dapat diketahui hal-hal yang mengakibatkan terjadinya perbedaan saldo kas. Seperti disebutkan di atas, faktor penyebab terjadinya perbedaan saldo kas adalah perbedaan waktu dan kekeliruan pencatatan transaksi. Hal-hal yang biasanya mengakibatkan terjadinya perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo rekening koran antara lain:
setor an ya yang be belum lum diteri iteri ma oleh leh ba bank a. Setoran dalam proses (deposit (deposit in transit ), ), yaitu set pa pada saa saat r ekening kening kor kor an un unttuk bulan ulan yang bersangkut rsangkuta an sud sudah di tutup utup. Termasuk pula pengertian ini, yaitu kas yang sudah diterima perusahaan tetapi belum disetorkan ke bank.
b. Cek dalam peredaran (outstanding (outstanding check ), ), yaitu cek yang telah dikeluarkan oleh pe per usa usahaa haan, tetapi sam sampai dengan ngan saa saat penutup nutupa an r ekening kening koran koran,, cek cek yang ber sangkuta sangk utan n belum belum di di uangkan uangk an ke bank bank sehing sehi nggga di di catat catat dalam dalam r ek ening ni ng koran c. Penerimaan piutang perusahaan oleh bank, misalnya piutang yang diterima melalui inkaso atau penagihan oleh Bank, melalui pemindahbukuan dari rekening debitur ke rekening perusahaan dan melalui transfer apabila memo kredit untuk penerimaan tersebut belum diterima oleh pihak perusahaan. d. Jasa giro untuk keuntungan perusahaan dan biaya administrasi yang dibebankan kepada perusahaan telah diperhitungkan dan dicatat oleh bank dalam rekening koran sementara perusahaan baru mengetahui setelah menerima rekening koran dari bank. e. Kesalahan mencatat jumlah, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilakukan oleh bank misalnya jumlah yang seharusnya Rp. 7.500.000 dicatat sebesar Rp. 5.700.00 0 f. Cek yang diterima perusahaan dari debitur dan telah disetorkan ke bank, ditolak oleh pihak bank karena saldo dana rekening debitur yang bersangkutan tidak mencukupi .
Sebagai ilustrasi, akun kas dalam buku besar PD SAGIRA tanggal 31 Juli 2017 menunjukkan saldo Rp 125.800.000,00. Sementara rekening koran yang diterima dari bank, pada tanggal yang sama menunjukkan saldo Rp 159.227.500,00. Data akun kas, buku jurnal penerimaan kas, daftar bukti setoran ke bank, b ank, jurnal pengeluaran peng eluaran kas, dan rekening koran yang diterima dari bank untuk bulan Juli 2009, sebagai berikut: Akun : KAS
Tgl
Keterangan
Ref
Juli 1
Saldo
Juli 31
Posting
Jkm
Juli 31
Posting
JKk
Debit
SALDO
Kredit
Debit
Kredit
126.900.000 194.500.000
321.400.000 195.600.000
125.800.000
Jurnal Penerimaan Kas Bulan Juli 2017
Tgl
Juli 4
No. Bukti
Keterangan
Debit
Kredit
Kas
Piutang
Penjualan
CD-01
Toko ANDHIKA
17.600.000
17.600.000
CD-02
Toko SARINA
14.200.000
14.200.000
CD-03
PD LESTARI
12.500.000
12.500.000
CD-04
Penjualan Tunai
18.400.000
18.400.000
CD-05
Penjualan Tunai
25.500.000
25.500.000
CD-06
Toko KANIA
12.500.000
CD-07
Penjualan Tunai
21.300.000
CD-08
PD KIRANTI
24.500.000
CD-09
Penjualan Tunai
21.500.000
21.500.000
CD-10
Penjualan Tunai
26.500.000
26.500.000
JUMLAH
194.500.000
12.500.000 21.300.000 24.500.000
81.300.000
113.200.000
Daftar Bukti Setoran ke Bank Bulan Juli 2017 Tanggal
No. Bukti
No. Cek
JUMLAH
Juli 4
BS-701
BB.211085
Rp
17.600.000,00
Juli 7
BS-702
AB-00968
Rp
14.200.000,00
Juli 11
BS-703
Tunai
Rp
18.400.000,00
Juli 11
BS-703
CX.660223
Rp
12.500.000,00
Juli 17
BS-704
Tunai
Rp
25.500.000,00
Juli 20
BS-705
BX.332661
Rp
12.500.000,00
Juli 24
BS-706
Tunai
Rp
21.300.000,00
Juli 27
BS-707
CB-10032
Rp
24.500.000,00
Juli 31
BS-708
Tunai
RP 37.000.000,00
Keterangan
Rp 185.300.000,00
JUMLAH
Jurnal Pengeluaran Kas Bulan Juli 2017 Debit Tgl
No. Bukti
No. Cek
Keterangan
Kredit
Akun Lain- Utang lain
Dagang
KAS
Juli 1
CK-01
C.001540
Beban Gaji
11.800.000
11.800.000
Juli 2
CK-02
C.001541
Kas Kecil
4.600.000
4.600.000
Juli 6
CK-03
C-001542
PD NUSANTARA
10.000.000
10.000.000
Juli 11
CK-04
C.001543 C.00154 3
PD PINASTI
17.500.000
17.500.000
Juli 15
CK-05
C.001544
Pembelian
18.000.000
18.000.000
Juli 16
CK-06
C.001545
Kas Kecil
3.800.000
3.800.000
Juli 18
CK-07
C.001546
PD DAYA PUTRI
Juli 21
CK-08
C.001547
Pembelian
Juli 26
CK-09
C.001548 C.00154 8
PD PINASTI
Juli 28
CK-10
C.001549
Pembelian
Juli 29
CK-11
C.001550
PD NUSANTARA
Juli 31
CK-11
C.001551
Peralatan toko
JUMLAH
28.500.000 24.200.000
24.2100.000 15.900.000
27.500.000
15.900.000 27.500.000
21.500.000 12.300.000 102.200.000
28.500.000
21.500.000 12.300.000
93.400.000
195.600.000
Rekening Koran Periode 1 Juli sd. 31 Juli 2017
Tgl
Sandi
No.cek
Juli 1
Keterangan
Mutasi Debit
Kredit
Saldo
SALDO 126.900.000
1
C.001540
Penarikan
11.800.000
115.100.000
2
C.001541
Penarikan
4.600.000
110.500.000
4
BB.21085
Setoran
6
C.001542
Penarikan
7
AB-00968
Setoran
14.200.000
131.400.000
Setoran
18.400.000
149.800.000
11
16.700.000 10.000.000
127.200.000 117.200.000
12
C.001543
Penarikan
17.500.000
132.300.000
16
C.001544
Penarikan
18.000.000
114.300.000
16
C.001545
Penarikan
3.800.000
110.500.000
17
Setoran
25.500.000
136.000.000
12.500.000
148.500.000
20
BX-32661
Setoran
21
C.001547
Penarikan
24
24.200.000
Setoran
124.300.000 21.300.000
26
C.001548
Penarikan
27
CB-10032
Setoran
24.500.000
150.600.000
30
Setoran Inkaso
21.000.000
171.600.000
30
Biaya Inkaso
100.000
171.500.000
Penarikan
12.300.000
159.200.000
31
C.001551
31
Jas Giro
31
B. Adminitrasi
19.500.000
145.600.000 126.100.000
77.500 50.000
159.277.500 159.227.500
Perhatikan data mutasi kas dalam rekening koran, kemudian rukunkan dengan data bukti setoran ke bank dan data jurnal pengeluaran kas (cek register) di atas ! a. Jumlah dana yang disetorkan ke bank menurut daftar bukti setoran sebesar Rp 183.500.000,00. Jumlah kas yang diterima menurut buku jurnal penerimaan kas dalam bulan Juli 2017 berjumlah Rp 194.500.000,00. Artinya, pada tanggal 31 Juli 2017 terdapat uang yang belum disetorkan ke bank sebesar Rp 11.0000.000,00. Jumlah uang tersebut diperlakukan sebagai setoran dalam proses (Deposit in Transit) b. Setoran ke bank No. BS-701 tanggal 4 Juli 2017 sebesar Rp 17.600.000,00 berupa cek No. BB.211085 (lihat daftar bukti setoran ke bank). Cek yang bersangkutan diterima dari toko ANDHIKA untuk pembayaran utangnya sebesar Rp 17.600.000,00 (lihat jurnal penerimaan kas). Setoran tersebut dalam rekening koran dicatat sebagai mutase kredit sebesar Rp 16.700.000,00 (lihat rekening koran tan ggal 4 Juli 2017). Kesalahan pencatatan terjadi di bank, jumlah yang seharusnya Rp 17.600.000,00, dicatat sebesar Rp 16.700.000,00 c. Lihat daftar bukti setoran ke bank. Setoran tanggal 11 Juli 2017, b ukti No. BS-703 sebesar Rp 30.900.000,00. Dari jumlah tersebut, jumlah yang diterima oleh bank sebagai setoran sebesar Rp 18.400.000,00 (lihat data rekening koran). Artinya setoran dalam bentuk cek No. CX.660223 sebesar Rp 12.500.000,00 12.5 00.000,00 yang diterima dari PD LESTARI, ditolak oleh bank karena tidak cukup dana. (lihat buku jurnal penerimaan kas tanggal 10 Juli 2017) d. Dalam rekening koran tanggal 26 Juli 2017, terdapat mutase debit sebesar Rp 19.500.000,00. Jumlah tersebut adalah cek No. C.001548 yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar utang kepada PD PINASTI sebesar Rp 19.500.000,00. Dalam jurnal pengeluaran kas, dicatat dicatat sebesar Rp 15.900.000,00 (lihat jurnal jurnal pengeluaran kas tanggal 26 Juli 2017). Artinya terjadi kesalahan pencatatan di pihak perusahaan. e. Dalam rekening koran, tanggal 30 Juli 2017 terdapat setoran inkaso sebesar Rp 21.000.000,00 (mutasi kredit) dan biaya inkaso Rp 100.000,00 (mutase debit). Jumlah jumlah tersebut tidak tampak dalam buku jurnal penerimaan kas. Artinya piutang perusahaan yang berhasil ditagih (diinkaso) oleh bak dan biaya inkaso belum dicatat oleh perusahaan.
f.
Perhatikan setoran tanggal 31 Juli 2017. Bukti No. BS-708 sebesar Rp 37.000.000,00, jumlah tersebut tidak tampak dalam rekening koran. Artinya setoran yang bersangkutan belum diterima bank saat rekening koran ditutup. Setoran demikian disebut setoran dalam proses ( Deposit in Transit)
g. Perhatikan data penarikan dalam rekening koran ! dari cek yang dikeluarkan perusahaan dalam bulan Juli 2017 (lihat jurnal pengeluaran kas), cek No.C.001546, C.001549 dan No.C.001550, tidak tampak dalam rekening koran. Artinya cek yang bersangkutan belum b elum diuangkan ke bank oleh penerima cek. Cek demikian disebut cek dalam peredaran (outstanding check) h. Dalam rekening koran tanggal 31 Juli 2017, terdapat jasa giro Rp 77.500,00 (mutase kredit) dan biaya administrasi bank Rp 50.000,00 (mutase debit). Jumlah-jumlah tersebut tidak tampak baik dalam buku jurnal penerimaan kas maupun buku jurnal pengeluaran kas. Artinya, pihak bank telah memperhitungkan dan mencatat jasa giro (bunga) dan biaya administrasi, sementara pihak perusahaan belum mencatat. Dari hasil identifikasi terjadinya perbedaan saldo kas di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo rekening koran yaitu sebagai berikut: a) Setoran cek No. BB.211085 yang diterima dari Toko ANDHIKA sebesar Rp 17.600.000,00 oleh bank dicatat dalam rekening koran sebesar Rp 16.700.000,00 b) Cek yang diterima dari PD LESTARI, sebesar Rp 12.500.000,00 sebagai pembayaran utangnya, ditolak oleh bank karena tidak cukup dana c) Cek yang dikeluarkan perusahaan untuk pembayaran utang sebesar Rp 19.500.000,00 dicatat dalam jurnal pengeluaran kas sebesar Rp 15.900.000,00. Dalam rekening koran dicatat dalam jumlah yang benar. d) Piutang perusahaan yang berhasil diinkaso oleh bank sebesar Rp 21.000.000,00 dikurangi biaya Inkaso Rp 100.000,00 belum dicatat oleh perusahaan e) Setoran dalam proses (deposit in transit) -
Uang yang belum disetorkan sebesar …………………………Rp 11.000.000,00
-
Setoran yang yang belum dicatat dalam rekening koran sebesar… .Rp 37.000.000,00 JUMLAH ……………………………… ……………………………………………………...Rp ……………………...Rp 48.000.000,00 48.000.000 ,00
Cek dalam peredaran berjumlah Rp 77.500.000,00 terdiri atas: No. C.001546 C.001546 …………………………………………………Rp …………………………………………………Rp 28.500.000,00 28.50 0.000,00 No. C.001549 …………………………………………………Rp …………………………………………………Rp 27.500.000,00 No. C.001550 …………………………………………………Rp …………………………………………………Rp 21.500.000,00
Bank telah memperhitungkan jasa giro untuk keuntungan perusahaan sebesar Rp 77.500,00 dan membebankan biaya bia ya administrasi sebesar Rp 50.000,00. Jumlah tersebut belum dicatat oleh pihak perusahaan.