AKUNTANSI KAS DAN BANK
PENDAHULUAN
Kas adalah aset keuangan (paling likuid) yang digunakan untuk kegitan operasi operasiona onall perusa perusahaa haan. n. Kas merupa merupakan kan aset yang yang paling paling likuid likuid karena karena dapat dapat digunakan digunakan untuk untuk membiayai membiayai operasional operasional perusahaan perusahaan dan membayar membayar kewajiban kewajiban perusahaan. Tidak ada standar akuntansi khusus terkait dengan kas namun secara umum umum diba dibaha hass dala dalam m stand standar ar tent tentan ang g instr instrum umen en keua keuang ngan an.. Biasa Biasany nyaa kas kas perusahaan ada yang dipegang oleh perusahaan (cash atau yang yang (cash on hand hand ) atau tersimpan di bank. Biasanya Kas dan Bank dilaporkan dalam satu akun yang menunjukkan saldo uang kas dan simpanan yang ada di bank. Untuk Kas, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2, perusahaan juga perlu memperhatikan informasi arus kas yang berguna untuk menilai menilai kemamp kemampuan uan perusa perusahaa haan n dalam dalam mengha menghasilk silkan an kas dan setara setara kas serta serta memu memung ngki kink nkan an para para peng penggu guna na meng mengem emba bang ngka kan n mode modell untu untuk k meni menila laii dan dan memb memban andi ding ngka kan n nila nilaii seka sekara rang ng dari dari arus arus kas kas masa masa depa depan n dari dari berb berbag agai ai perusahaan. Di lain pihak, akun Bank menunjukkan saldo perusahaan di bank yang dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan. Dalam Kas dan Bank ini tidak termasuk dana disisihkan untuk kepentingan tujuan tertentu, seperti persediaan perangko dan materai, rekening giro pada bank di luar negeri, cek mundur, atau cek kurang dari pihak ketiga. Penggunaan Penggunaan kas dapat untuk kepentingan kepentingan jumlah pembayaran pembayaran yang besar ataupun untuk pembayaran yang kecil – kecil saja, maka dikenali adanya metode pencatatannya, kas juga mudah dipindahtangankan serta terkadang saldo antara kas di perusa perusahaa haan n dan di bank bank seringk seringkali ali berbed berbeda. a. Oleh Oleh karena karenanya nya,, beriku berikutt akandijelaskan tentang pencatatan, pengendalian, rekosiliasi dan pengaturan Kas dan Bank menurut undang – undang perpajakan.
Akuntansi Kas dan Bank| 1
AKUNTANSI KAS/PENGENDALIAN KAS
Kas merupakan aset likuid yang mudah digunakan, banyak pihak yang mengingin menginginkan kan sehingga sehingga mudah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggun bertanggung g jawab. Untu Untuk k itu itu dipe diperlu rluka kan n ranc rancan anga gan n peng pengen enda dali lian an inte intern rnal al yang yang baik baik agar agar kas kas perusahaan terlindungi. Perlindungan terhadap kas dapat berupa fisik maupun perlindungan untuk menjaga kas tidak digunakan untuk kepentingan yang tidak seharusnya. Bentuk – bentuk pengendalian antara lain : 1.
Terd Terdap apat at pemi pemisah sahan an tuga tugass antar antar pihak pihak yang yang melak melakuk ukan an otor otorisa isasi si deng dengan an pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak pengguna, dan pihak pembayar. Tingkat pemisahan tugas disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Pada entitas yang besar pemisahan tugas dilakukan dalam unit unit terpi terpisah sah,, namu namun n dala dalam m enti entita tass keci kecill pemi pemisah sahan an tuga tugass tida tidak k dapa dapatt dilakukan secara ideal. Utamanya, harus ada kroscek dan kontrol dari pihak lain, sehingga penyalahgunaan wewenang dapat dihindari.
2.
Penerimaan Penerimaan dan pengeluaran pengeluaran kas menggunak menggunakan an rekenin rekening g yang yang berbeda. berbeda.
3.
Peng Pengel elua uara ran n uang uang dila dilaku kuka kan n melal melalui ui bank bank dan dan meng menggu guna naka kan n cek cek sehin sehingg ggaa terdapat pengedalian pencatatan oleh pihak lain.
4.
Pengel Pengeluar uaran an uang harus harus menggun menggunkan kan cek, cek, kecuali kecuali pengelu pengeluran ran – pengelu pengeluaran aran yang jumlahnya kecil, yaitu menggunakan kas kecil.
5.
Pemeri Pemeriksa ksaan an intern internal al pada pada jangka jangka waktu waktu yang yang tidak tidak terten tertentu. tu.
6.
Dibuat Dibuat laporan laporan pengeluaran pengeluaran kas harian sebagai sebagai pertang pertanggung gungjawab jawaban. an.
7.
Peneri Penerimaa maan n kas dilakuka dilakukan n melalui melalui bank, bank, untuk untuk keamana keamanan n dan pengend pengendali alian an pencatatan.
8.
Diad Diadak akan anny nyaa peng pengaw awas asan an yang yang keta ketatt terh terhad adap ap fung fungsi si pene peneri rima maan an dan dan pencatatan kas.
Akuntansi Kas dan Bank| 2
9.
Dibuat Dibuat lapor laporan an kas setia setiap p hari hari sebagai sebagai perta pertangg nggung ungjaw jawaba aban. n.
10. Penggunaan Penggunaan lemari lemari besi (brankas) (brankas) untuk menyimpa menyimpan n kas atau raung tertutup tertutup dengan akses terbatas. 11. Penggunaan Penggunaan sistem sistem kas kecil untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan kas dalam dalam jumlah kecil. 12. Rekosiliasi Rekosiliasi antara antara pencatatan pencatatan perusahaan perusahaan dengan rekening rekening koran koran bank.
PENGELOLAAN DAN SISTEM PENCATATAN KAS KECIL
Untuk keperluan pengeluaran dalam jumlah kecil, entitas tidak mungkin melakukannya dengan menggunakan cek karena tidak efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas dalam jumlah kecil entitas membentuk dana kas kecil. Jumlah kas kecil disesuaikan kebutuhan entitas. Semakin besar ukuran entitas dan kebutuhan pengeluaran jumlah dana kas kecil besar, maka akan dibentuk kas kecil dalam jumlah besar. Tetapi untuk entitas dengan ukuran kecil dan tidak banyak pengeluaran yang dilakukan, nilai kas kecil dibentuk kecil. Pengelola kecil adalah kasir kasir kas kecil kecil yang yang bertan bertanggu ggung ng jawab jawab terhada terhadap p pembay pembayaran aran – pembay pembayaran aran melalui kas kecil.
Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan entitas untuk membayar pengeluaran – pengeluaran yang jumlah relatif kecil dan tidak ekonomis jika dibayar menggunakan cek. Terdapat dua sistem yaitu : Imprest Method
Sist Sistem em impr imprest est kas kas kecil kecil adal adalah ah meka mekani nism smee kas kas keci kecill dima dimana na dana dana dipertahankan tetap. Pada awal dibentuk dana kas kceil dalam jumlah tertentu. Setiap ada pengeluaran akan dibuat bukti pengeluaran tetapi tidak dijurnal. Jika
Akuntansi Kas dan Bank| 3
jumlah kas kecil akan habis, maka akan dilakukan penggantian dana yang telah dipakai. Pada saat penggantian akan dibuat jurnal terkait dengan pengeluaran tersebut dan mengurangi kas perusahaan. Setelah penggantian saldo dana kas kecil akan kembali sejumlah yang ditetapkan.
Fluctuation Method
Dalam sistem fluktuasi ini saldo uang yang dicatat pada akun kas kecil selalu berubah (tidak tetap) dari waktu – waktu. Penggantian tidak didasarkan jumlah terpakai tapi seringkali ditetapkan sejumlah tertentu. Misalnya, untuk pertama kali dibentuk dana kas kecil sebesar Rp500.000,00. Rp500.000,00. Setiap bulan ditambahkan dana sejumlah nilai yang sama tanpa memperhatikan jumlah dana yang terpakai. Akibatnya saldo kas kecil akan berubah – ubah. Dalam rangka pengendalian, imprest method lebih method lebih baik, karena jumlah kas kecil kecil akan akan terk terkon ontro troll dan dan tida tidak k akan akan terja terjadi di penu penump mpuk ukan an dana dana dala dalam m unit unit pembayar
(kasir).
Mekanisme
pengendalian
juga
terjadi,
karena
setiap
penggantian akan dilakukan penghitungan dana kas kecil terpakai dan tersisa sehingga sehingga dapat memonitor memonitor pemakaian pemakaian dan memastikan memastikan tidak ada uang hilang. hilang. Sedangkan untuk fluctuation untuk fluctuation method , jumlah dana di kasir tidak terkontrol dan jumlahnya dapat bertambah terus jika dana tidak terpakai. Contoh imprest method dan method dan fluctuatin fluctuatin method : method : 1.
Pada Pada awal bulan bulan Febru Februari ari 2013, 2013, PT PT Sukses Sukses membe membentu ntuk k kas kecil kecil yang yang akan digunakan untuk membayar pengeluaran – pengeluaran tunai yang tidak besar jumlahnya dan sering terjadi. Dana kas kecil dibentuk itu disepakati sebesar Rp1.50 Rp1.500.0 0.000, 00,00 00 yang yang akan akan diisi diisi kembal kembalii setiap setiap tangga tanggall 1 dan 16 setiap setiap bulannya.
Akuntansi Kas dan Bank| 4
Selama bulan Februari 2013, transaksi PT Sukses yang menggunakan kas kecil adalah sebagai berikut : Feb, 4 Membeli materai dan perangko sebesar Rp225.000,00 10 Membayar beban perbaikan kendaraan sebesar Rp600.000,00 12 Membeli bensin, solar, dan minyak sebesar Rp275.000,000 17 Membayar beban perbaikan gedung sebasar sebasa r Rp850.000,00 25 Membeli perlengkapan kantor Rp450.000,00
Imprest Method Tanggal Feb 1 1
Jurnal Kas kecil
1.500.000
Kas Beban materai dan perangko
1.500.000 225.000
6
Mar 1
Beban perbaikan kendaraan Beban bahan bakar Kas Beban perbaikan gedung Perlengkapan kantor Kas
600.000 275.000 1.100.000 850.000 450.000 1.300.000
Fluctuation Method Tanggal Feb 1 4 1
Jurnal Kas kecil
1.500.000
Kas Beban meterai dan perangko Kas kecil Beban perbaikan kendaraan
1.500.000 225.000 225.000 600.000
0 Kas kecil 1
Beban bahan bakar
600.000 275.000
Akuntansi Kas dan Bank| 5
2 Kas kecil 1
Kas kecil
275.000 1.500.000
6 1
Kas Beban perbaikan bangunan
1.500.000 850.000
7 Kas kecil 2
Perlengkapan kantor
850.000 450.000
5 Kas kecil Mar
1
Kas kecil
450.000 1.500.000
Kas
1.500.000
REKONSILIASI BANK
Tran Transa saks ksii seti setiap ap hari hari dica dicata tat, t, seda sedang ngka kan n uang uang yang yang dite diteri rima ma atau atau dikeluark arkan
sel selalu
melalu alui
bank,
kecua cuali
jumlah
yang
kecil
perlu
mere mereko kome meda dasik sikan an lapor laporan an bank bank.. Reko Rekosil silia iasi si ini ini sanga sangatt berm berman anfa faat at untu untuk k mengecek ketelitian pencatatan akun kas dan dapat mengurangi potensi hilangnya uang uang peru perusah sahaa aan. n. Tuju Tujuan an rekon rekonsil silia iasi si adal adalah ah untu untuk k menc mencoc ocok okka kan n anta antara ra pencatatan di perusahaan dan pencatatan kas yang dilakukan oleh bank yang mengelola uang perusahaan.
Rekosiliasi bank adalah suatu daftar yang berisi penyebab perbedaan antara saldo kas menurut perusahaan dan menurut catatan bank. Saldo bank dalam laporan keuangan adalah saldo kas berdasarkan hasil rekosiliasi. Karena pencatatan oleh bank maupun pencatatan oleh kas terkadang tidak menunjukkan saldo kas yang sebenarnya. Salah satu pihak sering terlambat melakukan pencatatan, atau pihak lain belum mengambil atau menarik cek yang
Akuntansi Kas dan Bank| 6
tela telah h dike dikelu luark arkan an enti entita tas, s, hal hal ini ini memb membua uatt penc pencat atat atan an kas kas terse tersebu butt tida tidak k mencerminkan saldo yang sebenarnya. Rekonsiliasi bank untuk tujuan pelaporan keuangan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan, namun rekonsiliasi bank untuk tujuan pengendalian saldo kas seharus seharusnya nya dilaku dilakukan kan setiap setiap bulan. bulan. Bahkan Bahkan untuk untuk entita entitass yang yang transak transaksi si kasnya cukup tinggi rekonsiliasi bank dalam rangka pengendalian dapat dilakukan mingguan atau harian. Dengan perkembangan teknologi perbankan saat ini, entitas dapat mengintegrasikan sistemnya dengan bank sehingga pencatatan transaksi kas oleh oleh enti entita tass dila dilaku kuka kan n hany hanyaa apab apabil ilaa kas kas telah telah dipa dipasti stika kan n bert bertam amba bah h atau atau berkurang dari rekening bank. Untuk melakukan rekonsiliasi bank, entitas harus memiliki data pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan entitas. Berdasarkan data saldo awal dan mutasi kas akan diperoleh saldo kas menurut pencatatan entitas. Entitas akan menerima rekening koran yang berisikan mutasi pencatatan kas oleh bank. Rekosi Rekosilia liasi si dilaku dilakukan kan dengan dengan memban membandin dingka gkan n mutasi mutasi kas dalam dalam pencata pencatatan tan entitas dan mutasi kas dalam catatan rekening bank. Jika terdapat perbedaan baik nilai, transaksi yang hanya ada di salah satu pihak, maka item tersebut harus diteliti lebih lanjut. Dalam proses audit, rekonsiliasi tidak hanya dilakukan untuk mendapatkan saldo kas yang sebenarnya harus disajikan dalam laporan keuangan. Auditor juga perlu
memastikan
pembuktian.
Rekonsiliasi
ini
dimaksudkan
untuk
meng mengid iden enti tifik fikasi asi perb perbed edaa aan n anta antara ra kedu keduaa saldo saldo terse tersebu but. t. Sald Saldo o kas kas enti entita tass ditambahkan dan dikurangkan perbedaaan yang diidentifikasi akan memperoleh saldo kas menurut rekening bank. Rekonsiliasi pembuktian ini dilakukan dalam rangka rangka audit, namun tidak dilakukan dalam rangka rangka menentukan menentukan saldo kas dalam laporan keungan. Secara Secara umum umum penyeb penyebab ab perbed perbedaan aan saldo saldo dalam dalam rekeni rekening ng bank bank dengan dengan saldo kas menurut entitas adalah sebagai berikut :
Akuntansi Kas dan Bank| 7
1.
Elem Elemen en – elem elemen en yang oleh oleh peru perusah sahaa aan n suda sudah h dicat dicatat at sebaga sebagaii pene penerim rimaa aan n uang tetapi belum dicatat oleh bank. Sebagai contoh : a.
Setora Setoran n yang yang dikirim dikirimkan kan ke bank bank pada pada akhir akhir bulan bulan tetap tetapii belum belum diterim diterimaa oleh bank sampai bulan berikutnya (Setoran dalam perjalanan).
b.
Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (Setoran dalam perjalanan).
c. 2.
Uang Uang tuna tunaii yang yang tida tidak k diset disetor orka kan n ke bank bank
Elem Elemen en – eleme elemen n yang yang sudah sudah dicat dicatat at sebaga sebagaii pene peneri rima maan an oleh bank bank tetap tetapii belum dicatat oleh perusahaan. Sebagai contoh : a.
Bunga Bunga yang yang diperh diperhitu itungk ngkan an oleh bank bank terha terhadap dap simpan simpanan, an, tetapi tetapi belum belum dicatat dalam buku perusahaan (Jasa giro).
b.
Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3.
Elem Elemen en – elem elemen en yang yang sudah sudah dicata dicatatt oleh oleh perusah perusahaa aan n sebag sebagai ai peng pengel elua uara ran n tetapi belum dicatat oleh bank. Sebagai contoh : a.
Cek – cek cek yan yang be beredar (outstandin (outstanding g checks), checks), yaitu yaitu cek yang sudah sudah dikeluarkan dikeluarkan oleh perusahaan perusahaan dan dicatat dicatat sebagai sebagai pengeluaran pengeluaran kas, tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
b.
Cek yang sudah ditulis dan dicatat dalam jurnal pengeluran uang tetapi cekn ceknya ya belu belum m dise diserah rahka kan n kepa kepada da yang yang diba dibaya yar, r, belu belum m meru merupa paka kan n pengeluaran sehingga jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode.
4.
Elem Elemen en – elem elemen en yang yang sudah sudah dicata dicatatt oleh oleh bank sebag sebagai ai pengel pengelua uaran ran tetap tetapii belum dicatat oleh perusahaan. Sebagai contoh :
Akuntansi Kas dan Bank| 8
a.
Cek Cek dari dari pelan pelangg ggan an yang yang ditola ditolak k oleh oleh bank bank karena karena ternya ternyata ta bersal bersaldo do kosong, tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
b.
Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (penarikan di bank melebihi saldo yang dimiliki) tetapi belum tercatat oleh perusahaan.
c. 5.
Biaya Biaya jasa jasa bank bank yang yang dicat dicatat at oleh oleh peru perusah sahaan aan..
Kesalahan Kesalahan mencatat mencatat dapat terjadi terjadi baik baik oleh oleh bank bank maupun maupun entitas. entitas. Jika Jika terdapat terdapat perbedaan nilai transaksi dengan bukti sama, maka harus ditelusuri pihak mana yang melakukan kesalahan. Jika kesalahan tersebut dilakukan entitas, maka dilakukan jurnal penyesuaian untuk membetulkan kesalahan tersebut. Jika Jika kesala kesalahan han dilaku dilakukan kan oleh oleh bank, bank, entita entitass harus harus melapo melaporka rkan n ke bank, bank, sehingga sehingga pihak bank dapat menindaklanjut menindaklanjutkan kan kesalahan kesalahan tersebut tersebut dengan dengan melakukan koreksi pada periode berikutnya. Penyusunan rekosiliasi bank dapat dilakukan dalam dua macam, yaitu :
1.
Rekon Rekonsili siliasi asi saldo saldo akhi akhirr yang yang bisa bisa dibuat dibuat dalam dalam dua kolo kolom m; a.
Lapora Laporan n rekonsi rekonsilia liasi si saldo saldo bank bank dan saldo saldo kas kas untuk untuk menu menunju njukka kkan n saldo saldo yang benar.
b. 2.
Laporan rekonsiliasi saldo bank pada saldo kas.
Rekosi Rekosilia liasi si saldo saldo awal, pener penerima imaan, an, pengel pengeluar uaran an dan saldo saldo akhir akhir bisa di buat buat dalam dua bentuk : a.
Lapora Laporan n rekons rekonsili iliasi asi saldo saldo bank bank pada pada saldo saldo kas (4 (4 kolom kolom). ).
b.
Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar (8 kolom). Contoh rekonsiliasi bank : PT Sukses Sukses Makmur Makmur dalam dalam catatan catatannya nya menunj menunjukk ukkan an saldo saldo kas sebesar sebesar
Rp20 Rp20.5 .502 02.0 .000 00,0 ,00 0 pada pada 31 Janua Januari ri 2011 2011,, sedan sedangk gkan an reke rekeni ning ng kora koran n bank bank
Akuntansi Kas dan Bank| 9
menunjukkan saldo akhir akhir kas sebesar Rp22.190.000,00. Rp22.190.000,00. Berikut item - item yang berbeda antara mutasi pencatatan di entitas dan rekening koran bank yang perlu dikoreksi. 1.
Seto Setora ran n sebesa sebesarr Rp3. Rp3.68 680. 0.00 000, 0,00 00 dila dilaku kuka kan n pada pada 31 Janua Januari ri 2011 2011,, namu namun n belum rekening koran bank.
2.
Cek Cek yang yang tuli tuliss pada pada bula bulan n Janu Januar ari, i, namu namun n belu belum m dica dicair irka kan n berj berjum umla lah h Rp5.001.000,00.
3.
Bunga Bunga pinjama pinjaman n sebesar sebesar Rp600.0 Rp600.000, 00,00 00 langsu langsung ng didebi didebitt dari rekening rekening belum belum diketahui entitas.
4.
Bank mengenakan mengenakan beban administrasi administrasi sebesar Rp18.000 Rp18.000,00 ,00 dan belum dicatat dicatat oleh entitas.
5.
Cek Cek dari dari pelan pelangg ggan an sebesa sebesarr Rp22 Rp220. 0.00 000, 0,00 00,, tida tidak k dapa dapatt diua diuang ngka kan n karen karenaa dananya tidak cukup.
6.
Perusah Perusahaan aan melaku melakukan kan kesala kesalahan han pencata pencatatan tan,, cek untuk untuk pembaya pembayaran ran hutang hutang sebesar Rp131.000,00, namun dicatat sebesar Rp311.000,00.
7.
Bank Bank sala salah h menc mencai airk rkan an cek cek sebe sebesa sarr Rp17 Rp175. 5.00 000, 0,00 00,, di mana mana seha seharu rusn snya ya merupakan cek dari rekening entitas lain bukan rekening PT Sukses Makmur. PT Sukses Makmur
Rekonsiliasi Bank
Per 31 Januari 2011
Saldo per laporan bank +/+
Deposit in transit Kesalahan bank
22.190.000,00 3.680.000,00 175.000,00 3.855.000,00
-/-
Cek masih beredar
(5.001.000,00)
Akuntansi Kas dan Bank| 10
21.044.000,00 Saldo per laporan entitas +/+
20.502.000,00
Bunga
600.000,00
Kesa Kesala lah han pen pencata catata tan n cek cek
180. 180.00 000, 0,0 00 780.000,00
-/-
Biaya ad administrasi ba bank
(18.000,00)
Cek kosong
(220.000,00) (238.000,00) 21.044.000,00
Jurnal penyesuaian yang diperlukan dari rekonsiliasi di atas adalah : -
Kas
Rp600.000,00 Pend. Bunga
Rp600.000,000
(Mencatat bunga yang diterima dari bank) -
Kas
Rp180.000,00 Hutang Usaha
Rp180.000,00
(Kesalahan pencatatan angka cek oleh perusahan) -
Beban Adm. Bank
Rp18.000,00
Kas
Rp18.000,00
(Pencatatan beban administrasi dari bank)
-
Piutang Usaha Kas
Rp220.000,00 Rp220.000,00
Akuntansi Kas dan Bank| 11
(Cek dari konsumen yang tidak dapat diuangkan) AKUTANSI PAJAK
Seperti yang telah dijelaskan dalam akuntansi komersial, kas dan bank sebagai pos yang paling likuid dalam bentuk uang kertas, uang logam, saldo rekening, giro dan tabungan. Perlakuan akuntansi kas dan bank ini tidak diatur tersendiri dalam undang – undang pajak, sehingga pengertian kas juga mengikuti ketentuan akuntansi komersial seperti yang tidak termasuk kategori kas, yaitu : 1.
Deposi Deposito to yang yang jatuh jatuh temp tempony onyaa lebih lebih dari dari 3 bulan bulan Saldo rekening berupa deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover tida tidak k term termasu asuk k dala dalam m peng penger erti tian an kas kas karen karenaa tida tidak k dapa dapatt digunakan sewaktu-waktu
2.
Perse Persedi diaa aan n Pra Prang ngko ko dan dan Mat Mater erai ai Terhadap persediaan perangko dan materai ini sering ditemui di perusahaan yang sewaktu – sewaktu dapat digunakan. Jumlah persediaan prangko dan mate materai rai kemu kemung ngki kina nan n cuku cukup p besar besar yang yang umum umumny nyaa dima dimasu sukk kkan an dala dalam m kategori akun “Persediaan Perlengkapan Kantor”(office Kantor” (office supplies).
3.
Uang Mu Muka / Kas Bo Bon Kas bon merupakan bukti penerimaan uang muka dari pegawai tidak dapat digolongkan ke dalam kas. Uang muka yang diberikan kepada karyawan, meskipu meskipun n belum belum diguna digunakan kan oleh oleh yang yang bersang bersangkut kutan, an, tidak tidak digolo digolongk ngkan an sebagai kas, selain itu Kertas-kertas tersebut tidak dapat digunakan sewaktuwaktu, sehingga tidak dapat dianggap uang tunai.
4.
Cek Cek Mun Mundu durr ata atau u Cek Cek Koso Kosong ng Bentuk cek mundur atau cek kosong tidak memenuhi syarat sebagai uang kas.
Akuntansi Kas dan Bank| 12
Penyajian dalam akun “Kas dan Bank” ini dalam neraca komersial atau neraca neraca dicant dicantumk umkan an sebesar sebesar nilai nilai nomina nominal. l. Apabil Apabilaa terdap terdapat at “Kas “Kas dan Bank” Bank” dalam mata uang asing, maka kurs yang digunakannya adalah nilai kurs tetap (historis) atau kurs pada tanggal neraca yang dilakukan secara konsisten (taat asas). Berdasarkan 51/K 51/KMK MK.0 .04/ 4/20 2001 01,,
PP
Nomor
peng pengha hasi sila lan n
131
Tahun
2000
dala dalam m
bent bentuk uk
bung bungaa
dan
KMK
Nomor
yang yang dida didapa patt
dari dari
deposi deposito/ to/tab tabung ungan, an, diskon diskonto to Sertifi Sertifikat kat Bank Bank Indone Indonesia sia (SBI), (SBI), dan jasa jasa giro giro (dengan pengecualian yang disebutkan di bagian selanjutnya) dikenakan Pajak Peng Pengha hasi sila lan n Pasa Pasall 4 ayat ayat 2 Unda Undang ng-u -und ndan ang g PPh. PPh. Peng Pengen enaa aan n paja pajak k atas atas penghasilan tersebut adalah: (a) sebesar 20 persen dari jumlah bruto dan bersifat final apabila penerima penghasilan adalah WP dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap, dan (b) sebesar 20 persen dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan Perj Perjan anji jian an Peng Penghi hind ndar aran an Paja Pajak k Berg Bergan anda da (P3B (P3B)) dan dan bersi bersifa fatt fina finall apab apabil ilaa penerima
penghasilan adalah
WP luar negeri. Penghasilan
atas
bunga
deposi deposito/ to/tab tabung ungan, an, diskon diskonto to SBI, SBI, dan jasa giro giro dipoto dipotong ng langsu langsung ng oleh oleh bank bank pembayar pada saat pembayaran atau pembebanan biaya; pihak bank tersebut yang yang akan akan memb membay ayar ar atau meny menyet etor or PPh 4 ayat ayat 2 terse tersebu butt ke Kas Kas Nega Negara ra menggunakan Surat Setoran Pajak dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh 4 ayat 2. Pemotongan pajak tidak dilakukan terhadap : 1) Bung Bungaa dari dari depo deposi sito to dan dan tabu tabung ngan an serta serta diskon diskonto to SBI SBI sepan sepanja jang ng juml jumlah ah deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak melebihi Rp. 7.500.000 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan bukan merupakan jumlah yang yang dipecah-pecah. 2) Bung Bungaa data data disk diskon onto to yang diter diterim imaa atau atau dipe dipero role leh h bank bank yang yang didi didiri rika kan n di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. 3)
Bung Bungaa depos eposit ito o dan dan tabu tabung ngan an sert sertaa disk disko onto nto SBI SBI yan yang dite diteri rima ma atau atau dipero diperoleh leh Dan Pensiu Pensiun n yang yang pendir pendirian iannya nya telah telah disahk disahkan an oleh oleh Menteri Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 UU Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
Akuntansi Kas dan Bank| 13
4)
Bung Bungaa tab tabunga ungan n pada ada bank bank yang yang ditu ditunj nju uk Pem Pemerin erinta tah h dala dalam m rang rangk ka pemilikan rumah sederhana s ederhana dan sangat sedehana, kaveling siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana, atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk dihuni sendiri. Sehubungan dengan pajak final tersebut, pencatatan atas pendapatan bunga
secara fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang diterima, yaitu pendapatan bunga dikurangi PPh PPh 4 ayat 2 atas bunga. Berikut adalah contoh transaksi Kas dan Bank yang berhubungan dengan objek pajak yang dikenakan bagi pihak yang bertransaksi. Contoh : Pada tanggal 4 Februari 2011 Tn. Nurdin menerima bunga deposito dari bank Mandiri sebesar Rp8.000.000,00 Rp8.000.000,00 dengan tarif Pajak Penghasilan yang pemungutan bersifat final (Pasal 4 Ayat 2 ) yang selajutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah No. 31 Tahun 2000 besarnya PPh atas bunga deposito bersifat final = 20% x Rp8.000.000,00 Rp8.000.000,00 = Rp1.600.000,00 Rp1.600.000,00 ayat jurnal yang diperluakan tergantung Wajib Pajak menggunakan metode pencatatannya yaitu : 1.
Metode Bruto (Gross Method ) Pada metode tersebut PPh Pasal 4 (2) diperlakukan sebagai beban. Tetapi perlu diperhatikan bahwa undang – undang PPh menyatakan pajak penghasilan tidak diperkenankan untuk dibebankan. (Pasal 9 huruf “h” Undang – Undang PPh) Ayat Jurnal saat menerima deposito : Tanggal Feb, 4
Keterangan Kas dan Bank
Dr Rp6.400.000,00
PPh Pasal 4 (2)
Rp1.600.000,00
Penghasilan bunga
2.
Cr
Rp8.000.000,00
Metode Ne Neto ( Net Method )
Akuntansi Kas dan Bank| 14
Prin Prinsi sip p dasar dasar sama sama deng dengan an sepe sepert rtii meto metode de brut bruto, o, hany hanyaa menc mencata atatn tnya ya berdasarkan pada jumlah bruto yang jumlah penghasilan setelah dikurangi pajak penghasilan Pasal 4 (2), maka ayat jurnal dapat disusun : Tanggal Feb, 4
Keterangan Kas dan Bank Penghasilan Bunga
Dr Rp6.400.000,00
Cr
Rp6.400.000,00
Akuntansi Kas dan Bank| 15
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pajak. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 131 Tahun 2002 . Keputusan Menteri Keuangan Nomor 51 Tahun 2001 .Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 2 Tentang Laporan Arus Kas. Martan Martani, i, Dwi, Dwi, Dkk. Dkk. 2012 2012 Akunta Akuntansi nsi Keuang Keuangan an Meneng Menengah ah Buku Buku 1. Jakarta Jakarta : Salemba Empat Sukrisn Sukrisno, o, Agoes, Agoes, Estrali Estralita ta Trisna Trisnawat wati. i. 2007. 2007. Akunta Akuntansi nsi Perpaj Perpajaka akan. n. Jakarta Jakarta:: Salemba
Empat
Waluyo, 2012. Akuntansi Pajak Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat Diunduh tanggal 14 Maret 2012 http://belajarakuntansi.openthinklabs.com/home/zlampiran/glosarium/akuntansikas-petty-cash http://cial4ccounting.wordpress.com/2012/10/08/rekonsiliasi-laporan-bank/
Akuntansi Kas dan Bank| 16
Akuntansi Kas dan Bank| 17