PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
MAKALAH
Mata Kuliah Penganggaran
Disusun oleh:
Kelompok 2:
MUHAMMAD RIFA'I: 1534031328
QORIATUL LAILIA:
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayahnya kepada seluruh manusia . Shalawat dan salam sepantasnya kita ucapkan kepada nabi kita Muhammad saw yang telah memberikan suri tauladan yang baik kepada seluruh umat Islam di dunia. Alhamdulillah, atas karunia Allah, akhirnya kami dapat menyelasaikan makalah ini yang berjudul " Penyusunan AnggaranProduksi " dalam rangka memenuhi tugas mandiri mata kuliah Penganggaran.
Dalam pembuatan makalah ini, kami berupaya sebaik mungkin untuk menyajikan karya tulis yang mampu memberikan gambaran tentang hukum legal dalam dunia usaha. Kami menyadari betul keterbatasan dalam makalah ini, sehingga kami akan sangat menghargai kritik dan saran yang membangun, demi penulisan karya tulis yang lebih baik lagi dikemudian hari.
Kami juga pada kesempatan ini ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Penulis
ANGGARAN PRODUKSI
PENGERTIAN
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan dating.
Perencanaan produksi mencakup masalah - masalah yang bersangkutan dengan penentuan :
Tingkat produksi
Kebutuhan fasilitas - fasilitas produksi
Tingkat persedian barang jadi
Pendekatan - pendekatan yang dipergunakan dalam penyusunan anggaran produksi :
Kebijaksanaan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi, dengan tingkat persediaan barang dibiarkan mengambang.
Kebijaksanaan yang mengutamakan pengendalian tingkat persedian barang, dengan tingkat produksi dibiarkan mengambang.
Kebiajaksanaan yang merupakan kombinasi keduanya, diaman tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama - sama berubah dalam batas - batas tertentu.
KEGUNAAN ANGGARAN PRODUKSI
Kegunaan dari penyusunan anggaran produksi adalah :
Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Mengatur produksi agar biaya- biaya produksi dapat ditekan seminal mungkin.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat berguna sebagai:
Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PRODUKSI
Aggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara lain adalah :
Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan.
Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan.
Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, pengarahan, dan pemutusan hubungan kerja.
Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
Modal kerja untuk menjalankan proses produksi
FAKTOR - FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PENYUSUNAN BUDGET PRODUKSI
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
Penjualan tahun lalu bisajadi patokan
Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
Syarat pembayaran barang yang dijual
Pemilihan saluran distribusi
Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
Fasilitas yang dimiliki perusahaan
Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain
Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan:
Persaingan
Tingkat pertumbuhan penduduk
Tingkat penghasilan masyarakat
Tingkat pendidikan masyarakat
Tingkat penyebaran masyarakat
Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
Kebijaksanaan pemerintah
Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil.
Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan anggaran laba operasi. Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang jadi dalam unit.
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor¬faktor produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktor-faktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat dicapai dengan baik.
Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan kesempatan yang dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat dicapai, sebenarnya sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi karena adanya keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus dilakukan suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan. "Secara formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan kronologis merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan bagaimana masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya.
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus ditetapkan dalam rencana. Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
Merumuskan keadaan saat ini
Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :
Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan).........................XX
Tingkat persediaan akhir ......................................................XX +
Jumlah…………………………………………..................... XX
Tingkat persediaan awal ........................................................XX -
Tingkat produksi ...................................................................XX
LANGKAH PRAKTIS MENYUSUN ANGGARAN PRODUKSI
Langkah-langkah umum penyusunan anggaran produksi:
Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam penyusunan anggaran penjualan.
Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan
Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan penggunaan fasilitas.
Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi. Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi. Produksi = Penjualan+ peersediaan akhir – persediaan awal.
Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan prinsip jelas dan informatif.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi
Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya:
Tahap perencanaan
Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi.
Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
Tahap pelaksanaan
Menentukan kapan barang diproduksi.
Menentukan dimana barang akan diproduksi
Menentukan urut-urutan proses produksi
Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi
Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service dan peralatan.
Menyusun standar produksi
Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.
Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan bahwa penentuan jumlah satuan fisik barang yang harus diprodusir disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada umumnya rencana penjualan disajikan dalam unit fisik, sehingga menghitung jumlah barang yang harus diproduksi adalah mudah.
Contoh:
Diharapkan bahwa 1500unit barang A akan berada ditangan perrusahaan pada awal periode nanti. Penjualan selama satu periode direncanakan 1500 unit. Sedangkan persediaan akhir diperkirakan 900 unit.
Sehingga perusahaan harus memproduksi barang A sebanyak 400 unit, dengan perhitungan sebagai berikut :
Penjualan 1500 unit
Persediaan akhir 900 unit +
Kebutuhan 2400 unit
Persediaan awal 1000 unit –
400 unit
Produksi
Kemudian, pada tahap pelaksanaan terdapat langkah yang menentukan kapan barang akan diproduksi oleh perusahaan. Dalam menentukan kapan suatu barang akan diproduksi , terlebih diperkirakan:
Lamanya proses produksi,yakni jangka waktu yang diperlukan untuk memproses barang mentah menjadi barang jadi.
Jumlah barang yang akan dihasilkan selama satu periode,dengan melihat kembali anggaran penjualan.
Bagi perusahaan yang telah berkali-kali menghasilkan barang yang sama,lamanya proes produksi dapat diketahui dengan mengingat pengalaman-pengalaman di masa lalu. Sedangkan bagi perusahaan yang belum pernah menghasilkan barang tertentu sehingga tidak mempunyai data historis tentang barang tersebut, dapat melakukan penelitian dengan cara sederhana berupa pembuatan proto type Barang yang akan dihasilkan.
Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang yang akan dihasilkan,beberapa faktor harus dipertimbangkan. Faktor –faktor tersebut berupa :
Fasilitas Pabrik
Progam-progam produksi harus selalu dikaitkan dengan fasilitas tersedia dalam pabrik serta selalu selalu mempertimbangkan efisiensi penggunaan fasilitas tersebut.
Fasilitas Pergudangan
Beberapa jenis barang membutuhkan system penyimpanan secara khusus karna sifat-sifatnya yang khusus pula. Produksi yang terlalu jauh melebihi kemampuan gudang untuk menyimpannya akan mengakibatkan resiko-resiko,yang tentu saja menimbulkan biaya bagi perusahaan.
Stabilitas Tenaga Kerja
Beberapa jenis barang mempunyai sifat permintaan yang musiman. Dengan berdasarkan pada anggaran penjualan,pada bulan-bulan tertentu dimana volume penjualan diperkirakan tinggi mungkin perusahaan harus memaksakan diri dalam berproduksi. Dalam hal ini perusahaan dapat menambah buruhnya atau menambah jam kerja buruh setiap harinya. Apabila buruh yang diperlukan sebagai tambahan mudah didapat maka tidak ada masalah yang dapat mempengaruhi kelancaran prose produksi. Tetapi bila buruh tidak mudah di dapat, berarti stabilitas kerja diperusahaan itu terganggu. Ini dapat dihindarkan dengan membuat perencanaan produksi secara hati-hati dan membuat kebijaksanaan dalam hal persediaan dengan lebih teratur.
Stabilitas bahan mentah
Apabila bahan mentah yang dipakai tidak selalu tersedia dipasar hal itu dapat membahayakan kelancaran proses produksi. Karna itu kebijaksanaan dalam pembelian barang mentah sangat perlu diperhatikan.
Model yang digunakan
Besar kecilnya modal kerja yang tersedia akan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya volume produksi dan kebijaksanaan persediaan. Dengan kata lain kebijaksanaan produksi harus diseimbangkan dengan kemampuan financial.
METODE PENYUSUNAN ANGGGARAN PRODUKSI
Dalam praktek umumnya, terdapat kebijakan tertentu mengenai tingkat produksidan tingkat persediaan barang. Setiap kebijakan yang diambil tentu mempunyai implementasi yang berbeda.
Apakah manajemen akan melakukan pendekatan kebijakan terhadap produksi dengan mengutamakan stabilitas produksi atau akan mengutamakan stabilitas persediaan da bisa juga manajemen mengkombinasi dari dua kebijakan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka pendekatan atau kebijakan dalam menyusun anggaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
Anggaran produksi dengan stabilitas produksi
Yang dimaksud dengan mengutamakan stabilitas produksi adalah perkembangan yang stabil dari jumlah yang diproduksi di waktu yang akan datang, sehingga walaupun terjadi fluktuasi penjualan, jumlah unit yang diproduksi tetap sama.
Metode ini digunakan untuk perusahaan/manajemen yang sangat memperhatikan kestabilan produksi.
Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi dengan stabilitas produksi, antara lain :
Membagi volume produksi yang direncanakan dengan banyaknya periode produksi. Apabila menghasilkan angka desimal maka dilakukan pembulatan dan kekurangannya ditambahkan pada periode yang dianggap tinggi penjualannya.
Menentukan volume persediaan akhir dengan rumus:
Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) – Volume Penjualan.
Persediaan akhir periode saat ini merupakan persediaan awal periode berikutnya.
CONTOH KASUS 1:
Diketahui rencana penjualan PT. Yamaha selama 1 tahun (2015) adalah :
BULAN
Tingkat Penjualan
(unit)
Januari
1500
Februari
1600
Maret
1600
April
1400
Mei
1200
Juni
1000
Juli
700
Agustus
600
September
900
Oktober
1100
November
1200
Desember
1400
Jumlah
14200
Sedangkan tingkat persediaan adalah :
Persediaan awal tahun = 2.000 Unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 Unit
Diminta :
Buatlah Anggaran produksi dengan stabilitas produksi untuk tahun 2015
Buatlah Anggaran produksi dengan stabilitas produksi secara bulanan untuk tahun 2015
Penyelesaian :
Anggaran produksi dengan stabilitas produksi untuk tahun 2015
Jumlah yang harus diproduksi adalah :
Penjualan 1 tahun = 14.200 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit
Persediaan awal tahun = 2.000 unit -
Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit
Anggaran produksi dengan stabilitas produksi secara bulanan untuk tahun 2015
Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara ;
a) Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit
Produksi per bulan = 13.700 unit : 12 bulan
= 1.141,67 unit
Kelemahan cara ini sering ditemukan bilangan-bilangan tidak bulat, sehingga sulit untuk dilaksanakan dengan tetap atau tepat?
b) Produksi selama 1 tahun = 13.700 Unit
Perhitungan cara di atas produksi rata-rata perbulan = 1.141,67 unit
Bilangan bulat yang paling mendekati dan mudah dilaksanakan : 1.100 unit.
Apabila produksi per bulan = 1.100 unit, maka kekurangannya : 13.700 - (12 x 1.100) = 500 unit
500 unit dialokasikan ke bulan-bulan dengan tingkat penjualan tertinggi yaitu ;
Januari dengan tingkat penjualan sebesar =1.500 unit.
Februari dengan tingkat penjualan sebesar =1.600 unit
Maret dengan tingkat penjualan sebesar =1.600unit
April dengan tingkat penjualan sebesar =1.400 unit
Desember dengan tingkat penjualan sebesar =1.400 unit
Maka :
Masing-masing mendapat ;
(500 unit : 5) x 1 unit = 100 unit
Sehingga secara keseluruhan adalah :
- 5 bulan masing-masing (1.100 + 100) unit = 6.000 unit
- 7 bulan masing-masing 1.100 unit = 7.700 unit +
Jumlah = 13.700 unit
Bulan
Renc. Penjualan
Persd. akhir
Jumlah
Persd. Awal
Tingkat Produksi
Jan
1.500
1.700
3.200
2.000
1.200
Feb
1.600
1.300
2.900
1.700
1.200
Mar
1.600
900
2.500
1.300
1.200
Apr
1.400
700
2.100
900
1.200
Mei
1.200
600
1.800
700
1.100
Jun
1.000
700
1.700
600
1.100
Jul
700
1.100
1.800
700
1.100
Agst
600
1.600
2.200
1.100
1.100
Sep
900
1.800
2.700
1.600
1.100
Okt
1.100
1.800
2.900
1.800
1.100
Nov
1.200
1.700
2.900
1.800
1.100
Des
1.400
1.500
2.900
1.700
1.200
Total
14.200
1.500
29.600
2.000
13.700
Keterangan :
Persediaan Awal = Jumlah – Tingkat Produksi
Persediaan Akhir = Nilai Dari Persediaan Awal.
CONTOH KASUS 2:
Bulan
Renc. Penjualan
Jan
6.000
Feb
6.400
Mar
6.400
Apr
5.600
Mei
4.800
Jun
4.000
Jul
2.800
Agst
2.400
Sep
3.600
Okt
4.400
Nov
4.800
Des
5.600
Total
56.800
Persediaan Awal = 8.000 Unit
Persediaan Akhir = 6.000 unit
Diminta : Susunlah Anggaran Produksi menggunakan metode stabilitas produksi
B. Anggaran produksi dengan stabilitas persediaan
Disini perkembangan jumlah unit yang diproduksi dibiarkan berfluktuasi, tetapi tingkat persediaan diusahakan stabil dari waktu ke waktu.
Cara yang dilakukan adalah persediaan awal dan persediaan akhir ( dengan waktu bulanan, triwulan, semester, dll ).
Berdasarkan Contoh diatas :
Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan dapat dilakukan dengan dua cara :
Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = (1.500 unit)
Selisihnya = 500 unit
Selisihnya tersebut dialokasikan per bulan : (500 : 12) x 1 unit = 41,67 unit
Kelemahan cara ini sering ditemukan bilangan-bilangan tidak bulat, sehingga sulit untuk dilaksanakan dengan tetap atau tepat.
Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun =( 1.500 unit )
Selisihnya = 500 unit
Agar didapat hasil bilangan bulat dan mudah dilaksanakan maka 500 unit dibagi
dengan 5 sehingga : (500 : 5) x 1 unit = 100 unit
Angka tersebut dialokasikan dari bulan Januari hingga bulan Mei.
Bulan
Renc. Penjualan
Persd. akhir
Jumlah
Persd. Awal
Tingkat Produksi
Jan
1.500
1.900
3.400
2.000
1.400
Feb
1.600
1.800
3.400
1.900
1.500
Mar
1.600
1.700
3.300
1.800
1.500
Apr
1.400
1.600
3.000
1.700
1.300
Mei
1.200
1.500
2.700
1.600
1.100
Jun
1.000
1.500
2.500
1.500
1.000
Jul
700
1.500
2.200
1.500
700
Agst
600
1.500
2.100
1.500
600
Sep
900
1.500
2.400
1.500
900
Okt
1.100
1.500
2.600
1.500
1.100
Nov
1.200
1.500
2.700
1.500
1.200
Des
1.400
1.500
2.900
1.500
1.400
Total
14.200
1.500
33.200
2.000
13.700
Keterangan
Menentukan tingkat persediaan:
Persediaan akhir januari = 2000-100=1900, Februari = 1900-100=1800,
Maret = 1800-100=1700, April = 1700-100=1600, Mei = 1600-100=1500
Pengurangan s.d. nilai selisih 500 unit habis (Januari s.d. Mei)
- Tingkat Produksi = (Rencana Penjualan + Persediaan Akhir) – Persediaan Awal
- Persediaan awal = tingkat persediaan akhir bulan sebelumnya
CONTOH KASUS 3:
PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang membuat topi , berikut data penjualan 3 bulan terakhir, tentukan penjualan bulan April
Bulan
Penjualan
(kuantitas)
Januari
2000
February
2300
Maret
2450
Penyelesaian
Bulan
Penjualan
(kuantitas)
Januari
2000
February
2300
Maret
2450
April
*2250
2250 diperoleh dari (rata-rata 3 bulan sebelumnya)
Metode Trend moment
Berikut adalah data penjualan PT Izath Sentosa dari tahun 2006-2011, tentukan penjualan tahun 2012
Tahun
Y
2006
240
2007
250
2008
280
2009
290
2010
305
2011
330
Berikut perhitungan untuk memudahkan metode trend moment
Tahun
Y
X
XY
X2
2006
240
0
0
0
2007
250
1
250
1
2008
280
2
560
4
2009
290
3
870
9
2010
305
4
1220
16
2011
330
5
1650
25
Ʃ
1695
15
4550
55
Y = data penjualan tahun sebelumnya X = tahun ke-
Kemudian masukkan kedalam rumus
ƩY = n.a + b. ƩX 1695 = 6.a +b.15
ƩXY = a. ƩX + b. ƩX2 4550 = 15a + b. 55
Kemudian susun menggunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih dahulu
1695 = 6.a +b.15 (x 2,5) 4237,5 = 15a + 37,5b
4550 = 15a + b. 55 ( x 1 ) 4550 = 15a + 55b -
-312,5 = -17,5b
b = 17,8571
Kemudian masukkan nilai b ke salah satu persamaan,
1695 = 6a + 267,8571*
a = 237,86
(*267,8571 = 15 x 17,8571)
Terakhir masukkan nilai a dan b kedalam persamaan Y= a + bX
Y = 237,86 + 17,8571*6
Y = 350
Jadi penjualan tahun 2012 dianggarkan sebesar 350 unit
PENUTUP
Kesimpulan
Induk anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki. Anggaran produksi dan anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan. Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan neraca dianggarkan.
Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://managing-people-for-improvement.blogspot.co.id/2015/06/anggaran-produksi.html
http://ppic1908.blogspot.co.id/2017/01/cara-menyusun-anggaran-produksi-dengan.html
http://ma-lanjut.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/Ang03-Produksi.pdf