PENGUKURAN SIKAP : SKALA LIKERT sikap adalah afeksi positif atau negatif yang berhubungan dengan beberapa objek psikologis. Objek sikap dapat berupa simbol, ungkapan, slogan, orang, institusi, ideal, ide, dsb.
Sikap Sikap sebaga sebagaii suatu suatu kesatu kesatuan an kognis kognisii yang yang mempun mempunya yaii valens valensii dan akhirny akhirnyaa berintegrasi ke dalam pola yang lebih luas. Dari sudut motivasi, sikap merupakan suatu keadaan kesediaan untuk bangkitnya motif (Mar’at, 1!1". Sikap belum merupakan tindakan#aktivitas, melainkan berupa ke$enderungan (tendency ( tendency"" atau predisposisi tingkah laku.
Menurut %eorge &. Mouly (1'" sikap memiliki tiga komponen ) 1. *omponen afektif + kehidupan emosional individu, yakni perasaan tertentu (positif atau negatif" yang mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap objek sikap, sehingga timbul rasa senangtidak senang, takuntidak takut. -. *omponen kognitif + aspek intelektual yang berhubungan dengan bilief , idea atau konsep terhadap objek sikap. . *ompo *omponen nen behavi behaviora orall + ke$end ke$enderu erunga ngan n indivi individu du untuk untuk bertin bertingka gkah h laku laku tententu terhadap objek sikap.
Sikap dapat diukur dengan metode#teknik ) 1. Measurement by scales + pengukuran sikap dengan menggunakan skala + mun$ulah skala sikap. -. Measurement by rating + pengukuran sikap dengan meminta pendapat atau penilaian para ahli yang mengetahui sikap individu yang yang dituju. . Indirect method + pengukuran sikap se$ara tidak langsung yakni mengamati (eksperimen" perubahan sikap#pendapat ybs.
Salah satu pengukuran skala sikap adalah dalam bentuk Skala /ikert.
Skala /ikert menurut Djaali (-00!)-!" ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala /ikert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. ama skala ini diambil dari nama 2ensis /ikert, pendidik dan ahli psikolog 3merika Serikat. 2ensis /ikert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat di tahun 1-. Skala itu sendiri salah satu artinya, sekedar memudahkan, adalah ukuranukuran berjenjang. Skala penilaian, misalnya, merupakan skala untuk menilai sesuatu yang pilihannya berjenjang, misalnya 0, 1, -, , 4, 5, ', , !, , 10. Skala /ikert juga merupakan alat untuk mengukur (mengumpulkan data dengan $ara 6mengukurmenimbang7" yang 6itemnya7 (butirbutir pertanyaannya" berisikan (memuat" pilihan yang berjenjang. Skala /ikert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala /ikert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. *emudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. &a8aban setiap item instrumen yang menggunakan Skala /ikert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala /ikert itu 6aslinya7 untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu objek, yang jenjangnya bisa tersusun atas) sangat setuju setuju netral antara setuju dan tidak kurang setuju sama sekali tidak setuju. 9enskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan adalah data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala seperti $ontoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bah8a beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala /ikert merupakan
metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. :mpat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala /ikert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan 6netral7 tak tersedia. Selain pilihan dengan lima skala seperti $ontoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bah8a beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala /ikert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. :mpat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala /ikert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan 6netral7 tak tersedia. 9ernyataan yang diajukan mengenai objek penskalaan harus mengandung isi yang akan 6dinilai7 responden, apakah setuju atau tidak setuju. ;ontoh di ba8ah ini pernyataannya berbunyi 6 Doktrin Presiden Republik Mimpi merupakan kebijakan luar negeri yang efektif .7 Objek khasnya adalah efektivitas (kefektivan" kebijakan. 2esponden diminta memilih satu dari lima pilihan ja8aban yang dituliskan dalam angka 15, masingmasing menunjukkan sangat tidak setuju (1", tidak setuju (-", netral atau tidak berpendapat (", setuju (4", sangat setuju (5". 3pa artinya< 3rtinya setujukah responden bah8a kebijakan luar negeri 9residen 2M itu sebagai kebijakan yang efektif (meme$ahkan masalah luar negeri 2M"< &adi, responden tinggal milih) setuju atau tidak setuju, atau tak memilih keduanya (netral saja, tidak berpendapat". =idak sedikit mahasis8a dan peneliti lain yang hanya melihat Skala /ikert itu sebagai angket pilihan setuju–tidak setuju. &adi, jika pilihan ja8abannya setuju tidak setuju, maka itu namanya Skala /ikert. /alu, segala ma$am pernyataan dimintakan kepada responden untuk memilih menja8ab setuju atau tidak setuju. >ni $ontohnya) Salat itu penting, karena salat itu merupakan tiang agama. 1. Sangat setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Setuju tidak, tidak setuju pun tidak, alias netral () !. "idak setuju ("S) #. Sangat tidak setuju (S"S)
&elas isi pernyataan itu bukan sesuatu yang harus disetujui atau tidak disetujui. >tu pengetahuan, pengetahuan agama, yang diajarkan oleh para ustad dan kiyai. &adinya itu soal 6murid7 tahu atau tidak tahu bah8a salat itu penting, dan pentingnya itu karena (dengan alasan" merupakan tiang agama (6ash$shalatu imaaduddin6", bukan harus setuju atau tidak setuju. *edua, itu tidak bisa dijenjangkan kesetujuanketidaksetujuannya, karena tidak logis. *alau misalnya 6setuju7 salat itu penting, apa bedanya dengan 6sangat setuju.7 &ika ja8abannya diubah jadi 6setuju?agak setuju,7 makna dari agak setuju itu apa, tak jelas. =entu tidak bisa ditafsirkan bah8a jika agak setuju berarti menunjukkan menurut responden salat itu agak penting, dan jika setuju sekali berarti salat itu sangat amat penting, dan sebaliknya. *etiga, ada dua isi yang harus disetujui atau tidak disetujui di dalam satu pernyataan itu, yaitu) (1" salat itu penting, dan (-" salat itu tiang agama. >ni tidak boleh terjadi dalam penyusunan angket, sebab akan membingungkan. Salat mungkin bisa dianggap penting (setuju bah8a penting", tapi alasannya sebagai tiang agama tidak setuju, setujunya karena ia rukun >slam kedua. &adi, ja8abannya apa< Setuju, atau tidak setuju, atau netral saja< Skala /ikert ada kalanya 6menghilangkan7 tengahtengah kutub setuju dan tidak setuju. 2esponden dipaksa untuk 6masuk7 ke 6blok7 setuju atau tidak setuju. >ni $ontohnya. Mahasis%a boleh tidak ikut kuliah, asal sungguh$sungguh belajar mandiri. 1. Sangat setuju -. Setuju . =idak setuju 4. Sangat tidak setuju 9ertanyaan dibuat demikian agar orang berpendapat, tidak bersikap netral atau tidak berpendapat. @erapa jenjang skala dibuat dalam Skal /ikert< >tu amat tergantung pada 6kata kata7 yang digunakan di dalam butir (item" Skala /ikert. *alau digunakan model verbal (katakata" setuju?tidak setuju, maka paling tidak ada tiga, yaitu setuju? netral?tidak setuju. 9erubahan lebih banyak tentu akan mengikuti kutubnya (kutub setuju dan kutub tidak setuju". &adi, jika ditambah, akan menjadi, misalnya) sangat setuju?setuju?netral?tidak setuju?sangat tidak setuju (ada 5 skala". =entu bisa jadi tujuh jika ditambahi lagi dengan sangat setuju sekali dan sama sekali tidak setuju. 3tau tambahannya berupa 6agak setuju7 (sebelum setuju" dan 6agak tidak setuju7 (sebelum tidak setuju". &ika digabungkan, maka jadi sembilan skala (jenjang".
1. Sangat setuju sekali -. Sangat setuju . Setuju 4. 3gak setuju 5. etral '. 3gak tidak setuju . =idak setuju !. Sangat tidak setuju . Sama sekali tidak setuju 3da 6angket7 yang semodel dengan Skala /ikert, seperti di ba8ah ini. Seberapa sering &nda meminjam buku dari perpustakaan' 1. =idak pernah -. &arang . *adangkadang 4. Sering 5. Sangat sering 9ertanyaan angket ini pun berjenjang, mirip dengan Skala /ikert. =entu itu bukan skala sikap. >tu angket biasa, angket deskriptif yang isinya punya jenjang ( intensitas meminjam buku dari perpustakaan". 9erhatikan jenjangnya. 3da tengahtengahnya seperti netral dalam skala sikap. Oleh sebab itulah angket (butir angket" seperti itu suka disebut juga sebagai 6 i!ip Skala Like!t.7 9ertanyaan angket berikut, kendati ada jenjang, bukan Skala /ikert dan bukan mirip Skala /ikert. *un$inya terletak pada titik tengah pilihan ja8aban ( di sisi yang satu positif, di sisi yang lain negatifA di sisi yang satu tinggi di sisi yang lain rendah". >tem tentang usia berikut tidak bersifat seperti itu, hanya perjenjangan biasa, tidak ada kutub ekstrim dan tengahtengahnya. sia apak*Ibu saat ini+
a. di atas - tahun b. / 0 1- tahun c. #/ 0 - tahun d. !/ 0 #- tahun e. 3/ 0 !- tahun
"enganalisis data Skala Like!t #. Analisis $!ekuensi %P!&p&!si'
ah, yang sering dilakukan kesalahan adalah pada saat menganalisis data dari Skala /ikert. >ngat, Skala /ikert berkait dengan setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu. &adi, ada dua kemungkinan. 9ertama, datanya data ordinal (berjenjang tanpa skor". 3ngkaangka hanya urutan saja. &adi, analisisn ya hanya berupa frekuensi (banyaknya" atau proporsinya (persentase". ;ontoh (pilihan 6netral7 dalam angket ditiadakan" dengan responden 100 orang) Bang sangat setuju 0 orang (0C" Bang setuju 50 orang (50C" Bang tidak setuju 15 orang (15C" Bang sangat tidak setuju 5 orang (5C". &ika digabungkan menurut kutubnya, maka yang setuju (gabungan sangat setuju dan setuju" ada !0 orang (!0C", dan yang tidak setuju (gabungan sangat tidak setuju dan tidak setuju" ada -0 orang (-0C". (. Analisis Te!ban)ak %"&de'
3nalisis lain adalah dengan menggunakan 6 &de,7 yaitu yang terbanyak. Dengan $ontoh data di atas, maka jadinya 6Bang terbanyak (50C" menyatakan setuju7 (Dari data yang sangat setuju 15C, setuju 50C, netral -0C, tidak setuju 10C, sangat tidak setuju 5C". Skala Like!t Sebagai Skala Penilaian
Skala /ikert kerap digunakan sebagai skala penilaian karena memberi nilai terhadap sesuatu. ;ontohnya skala /ikert mengenai produk komputer di atas,
komputer yang baik atau tidak. =erhadapnya bisa diberlakukan angka skor. &adi, yang dianalisis skornya. Dalam $ontoh di atas angka sebagai skor tertinggi. Datanya bukan ordinal, melainkan inte!*al. >ngat 9ilihan ordinal setuju?agak setuju?netral?kurang setuju?tidak setuju tak bisa diskor. Misalnya setuju diberi skor 5, agak setuju 4, netral , kurang setuju -, dan tidak setuju 1. *enapa< 9ertama, tidak l&gis, yang netral lebih tinggi skornya dari yang tidak setuju. 9adahal yang netral itu sebenarnya tidak berpendapat. *edua, $oba jika ada dua orang yang ditanya, yang satu menja8ab setuju (skor 5", yang satu lagi menja8ab tidak setuju (skor 1". @erapa reratanya< E5 F 1G ) - H . Skor itu sama dengan netral. /u$u, kan< Simpulannya kedua orang responden bersikap netral. 9adahal realitanya yang satu setuju, yang satu tidak. ah, ini bisa terjadi juga dengan yang sangat setuju (skor 5" -0 orang, setuju (skor 4" -5 orang, netral (skor " 10 orang, tidak setuju (skor -" -5 orang, dan sangat tidak setuju (skor 1" -0 orang. @erapa rerata skornya< 9asti (netral". &adi, semua orang (di8akili 100 orang sampel" bersikap netral. /u$u, kan< 9adahal yang netral hanya 10 orang (10C" Skala Penilaian
Di atas di$ontohkan Skala /ikert untuk penilaian (menilai produk komputer". Sebenarnya tidak perlu menggunakan Skala /ikert, $ukup skala penilaian ( rating scale". 2esponden diminta menilai produk itu dengan membubuhkan nilai (skor" jika ada kolom kosong untuk menilai, atau memilih skor tertentu yang sudah disediakan. &adinya skornya bisa bergerak dari 0 sampai dengan 10 sebagai skor tertinggi. ;ontohnya mengenai kepuasan konsumen terhadap layanan perpustakaan di ba8ah ini. 2esponden $ukup diminta melingkari angka skor sesuai dengan penilaiannya. 1. *emudahan menemukan koleksi -. *enyamanan ruangan . /ayanan petugas
1 - 4 5 ' ! 10 1 - 4 5 ' ! 10 1 - 4 5 ' ! 10
3nalisisnya bisa menggunakan dua ma$am, p!&p&!si (persentase" dan &de (terbanyak menilai berapa", dan rerata atau means (rerata skornya berapa", dan termasuk pengkateorian puas atau tidak puas. &elasnya)
9ertama, dihitung banyaknya responden yang memberi nilai pada skor tertentu se$ara keseluruhan (seluruh butir pernyataan". /ihat yang terbanyak (mode" dari responden memilih pada skor berapa. *edua, hitung skor dari keseluruhan butir (responden yang menja8ab dikalikan skor", lalu disusun reratanya. 2erata skor itu (bilangannya tentu akan 0 ? 10" termasuk kategori tinggi atau rendah. Sebelumnya tentu sudah disusun kategorisasinya. &adi, jika rerata skornya misalnya ,', angka ,' itu termasuk kategori rendah, sedang, ataukah tinggi< >ngat, skor terendah berapa, dan skor tertinggi berapa &adi, ,' dari rentangan skor 1 ? 10 tentu termasuk tinggi (tapi tidak sangat tinggi, kan<"
*elemahan skala /ikert) 1. *arena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal, skala /ikert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang lain. -. *adangkala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama