Faktor-faktoryangMempengaruhiPembentukanSikap
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah: sikap adalah: 1. Pengalaman pribadi . Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
"#$ar %&&'( menekankan pengaruh p engaruh lingkungan !termasuk 2. Kebudayaan. B.F. kinner !dalam, "#$ar kebudayaan( dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinfor)ement !penguatan, ganjaran( yang dimiliki. Pola reinfor)ement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain. 3. Orang lain yang dianggap penting . Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Ke)enderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 4. Media maa . ebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan keper)ayaan orang. "danya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan*pesan sugestif yang diba$a informasi tersebut, apabila )ukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. !. "ntitui Pendidikan dan #gama . ebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran*ajarannya. $. Faktor emoi dalam diri . +idak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang*kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai sema)am penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. ikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. )ontohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.
Faktor*faktor ang -empengaruhi ikap Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah: Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, pengha yatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. Kebudayaan. B.F. kinner !dalam, "#$ar %&&'( menekankan pengaruh lingkungan !termasuk kebudayaan( dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinfor)ement !penguatan, ganjaran( yang dimiliki. Pola reinfor)ement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, b ukan untuk sikap dan perilaku yang lain. rang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Ke)enderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. -edia massa. ebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan keper)ayaan orang. "danya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan*pesan sugestif yang diba$a informasi tersebut, apabila )ukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempresepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
Faktor yang mempengaruhi perilaku: /. Faktor 0nternal
+ingkah laku manusia adalah )orak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor*faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras1keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor*faktor tersebut akan dijelaskan se)ara lebih rin)i seperti di ba$ah ini. a. 2enis 3as1 Keturunan etiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. +ingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki )iri*)iri tersendiri. 4iri perilaku ras 5egroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga. 3as -ongolid mempunyai )iri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup1pemalu dan sering mengadakan upa)ara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki )iri perilaku yang berbeda pula. b. 2enis Kelamin Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain )ara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari*hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. 6anita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki*laki )enderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional. ). ifat Fisik Krets)hmer heldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. -isalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, $ajah berlemak adalah tipe piknis. rang dengan )iri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman d. Kepribadian adalah segala )orak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga )orak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari*harinya e. 0ntelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak se)ara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. +ingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak se)ara )epat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan
f. Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus men)apai suatu ke)akapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya %. Faktor 7ksternal a. Pendidikan 0nti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. 8asil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. eseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah. b. "gama "gama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya. ). Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. +ingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang 2a$a dengan tingkah laku orang Papua. d. 9ingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. 9ingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan la$an atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. 0ndividu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya. e. osial 7konomi tatus sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang. .
Pembahasan
Keper)ayaan konsumen terhadap suatu produk bah$a produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan konsumen. -enurut -o$en dan -inor keper)ayaan konsumen adalah pengetahuan konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen. ikap menggambarkan keper)ayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut. Berikut adalah beberapa karakteristik sikap antara lain : /.ikap positif, negatif, netral. %.Keyakinan sikap. ;.ikap memiliki objek. .Konsistensi sikap. '.3esistensi sikap. 7mpat fungsi sikap yang bisa digunakan oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk dan atributnya menurut Daniel Kat# antara lain : /.Fungsi utilitarian. %.Fungsi mempertahankan ego. ;.Fungsi ekspresi nilai. .Fungsi pengetahuan. Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model : the attittude to$ard*obje)t model, the attittude to$ard* behavior model, dan the theory of reasoned*a)tion model. -odel ini menjelaskan bah$a sikap konsumen terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut*atribut yang dievaluasi. -odel ini menekankan tingkat kepentingan yang diberikan kosumen kepada suatu atribut sebuah produk. -odel sikap lainnya yang juga sering digunakan adalah model sikap angka ideal. -odel ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk sekaligus memberikan informasi mengenai merek ideal yang dirasa suatu produk. Perbedaannya dengan model multi atribut adalah terletak pada pengukuran sikap menurut konsumen. Komponen yang se)ara bersama*sama membentuk sikap yang utuh !total attitude( yaitu Kognitif !)ognitive(
Berisi keper)ayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. ekali keper)ayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu "fektif !affe)tive( -enyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. e)ara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu. Konatif !)onative( Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau ke)enderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi. ikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain: arah, intensitas, keluasan, konsistensi dan spontanitas !"ssael, /<= dan 8a$kins dkk, /<=>(. Karakteristik dan arah menunjukkan bah$a sikap dapat mengarah pada persetujuan atau tidaknya individu, mendukung atau menolak terhadap objek sikap. Karakteristik intensitas menunjukkan bah$a sikap memiliki derajat kekuatan yang pada setiap individu bisa berbeda tingkatannya. Karakteristik keluasan sikap menunjuk pada )akupan luas mana kesiapan individu dalam merespon atau menyatakan sikapnya se)ara spontan. Dari definisi*definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bah$a sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan ke)enderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. sumber: http:11)han$r<;.blogspot.)om1%&/;1&/1mempengaruhi*sikap*dan*perilaku.html
A.Sikap 1.Defnisi Sikap Sikap adalah keadaan mental dan sara dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya (Widayatun, 1!. "enurut #otoatmodjo ($%%&! sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. "aniestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditasirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. 'eberapa batasan tentang sikap
yang dikutip oleh #otoatmodjo ($%%&! antara lain, menurut ampbell (1)%! mengemukakan batasan tentang sikap yaitu tingkah laku sosial seseorang merupakan sebuah syndrome atau gejala dari konsistensi reseptor dengannilai objek sosialnya. Dari batasan diatas dapat disimpulkan bah*a maniestasi dari sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya ditasirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau , akan tetapi merupakan suatu predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (#otoatmodjo, $%%&!. Diagram di ba*ah ini dapat menjelaskan tentang proses terbentuknya sikap dan reaksi. +ansangan Stimulus +eaksi tingkah laku (terbuka! roses +ansangan Sikap (tertutup! ( #otoatmodjo, $%%& ! -ambar $.1 proses terbentuknya sikap dan reaksi
$.omponen pokok Sikap "enurut Alport (1)/! yang dikemukakan oleh #otoatmodjo ($%%&! ada tiga komponen pokok sikap yaitu 0 a.eperayaan (keyakinan!, ide dan konsep terhadap suatu objek b.ehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek .eenderungan untuk bertindak (tend to behave!. eenderungan untuk bertindak laki2laki dan perempuan berbeda. 3al ini dikarenakan, perempuan lebih banyak menggunakan intuisinya dalam bertindak dibanding laki2laki. erempuan lebih banyak memilih dalam setiap tindakannya dan selalumemikirkan aktor resiko dari perbuatannya sehingga keenderungan untuk bertindakpun tidak seagresi kaum lelaki. 4aki2laki lebih banyak menggunakan emosionalnya dibanding intuisinya tanpa memikirkan resiko dari tindakannya, sehingga
kaum lelaki paling sering terkena resiko tindakannya dibanding perempuan (Smartpsikologi, $%%5!. 6iga komponen ini seara bersama2sama membentuk sikap yang utuh (total attitude!. Dalam pembentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. &. embentukan Sikap "enurut A7*ar ($%%5! aktor2aktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain 0 a.engalaman pribadi Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. "iddlebrook (15/! mengatakan bah*a tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek psokologis enderung akan membentuk sikap negati terhadap objek tersebut. b.engaruh orang lain yang dianggap penting ada umumnya, individu enderung untuk memiliki sikap yang konormis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. einginan ini antara lain dimotiasi oleh keinginan untuk berafliasi dan keinginan untuk menghindari kon8ik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Di antara orang yang biasanya dianggap penting oleh individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, te man kerja, istri, suami, dll. .engaruh kebudayaan ebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah karena kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. d."edia massa
Dalam penyampaian inormasi sebagai tugas pokoknya, media massa memba*a pesan2pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. esan2pesan sugesti yang diba*a oleh inormasi tersebut, apabila ukup kuat akan memberi dasar aekti dalam menilai sesuatu. e.4embaga pendidikan dan lembaga agama edua lembaga ini meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam individu sehingga kedua lembaga ini merupakan suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap. .engaruh aktor emosional Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berungsi sebagai semaam penyaluran rustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. eran gender sangat mempengaruhi keadaanemosional, perempuan menekankan pada tanggung 9a*ab sosial dalam emosinya. erempuan lebih merasa bertanggung 9a*ab terhadap emosi orang lain. "ereka sangat memperhatikan keadaan emosi orang lain sehingga lebih mampu untuk memahami perubahan emosional. :leh sebab itu kaum perempuan biasanya jauh lebih memiliki empati terhadap penderitaan orang lain ketimbang laki2laki. "asyarakat memiliki stereotip bah*a laki2laki kurang mampu menghayati perasaan emosionalnya. Adapun perempuan sangat menghayati emosinya. 4aki2laki mudah menyembunyikan emosi yang dialaminya, sedangkan perempuan sulit menyembunyikannya. :leh sebab itu maka perempuan enderung dilihat lebih emosional ketimbang laki2laki. "asyarakat enderung menganggap bah*a perempuan lebih mudah merasakan takut, emas dan sedih daripada laki2laki. Sedangkan laki2laki dianggap lebih mudah untuk marah (Smartpsikologi, $%%5!. /. 'erbagai tingkatan Sikap 6ingkatan sikap menurut #otoatmodjo ($%%&! adalah sebagai berikut 0 a."enerima (reeiving! "enerima dapat diartikan bah*a orang (subjek! mau dan
mempertahankan stimulus yang diberikan (objek! b."erespon (responding! "emberikan ja*aban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. arena dengan suatu usaha untuk menja*ab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atausalah, adalah berarti orang menerima ide tersebut. ."enghargai (valuing! ;ndikasi sikap ketiga adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. d.'ertanggung ja*ab (responsible! Sikap yang paling tinggi adalah bertanggung ja*ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko. engukuran sikap dapat dilakukan seara langsung atau tidak langsung. Seara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Sedangkan seara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan2pertanyaan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. Dan biasanya ja*aban berada dalam rentang antara sangat setuju sampai sangat tidak setuju. ). raktek atau 6indakan #otoatmodjo ($%%&! menyatakan bah*a suatu sikap belum otomatis ter*ujud dalam suatu tindakan (over behavior!.
yaitu indikator praktek tingkat dua adalah dapat melakukan sesuatu sesuai dengan ontoh. ."ekanisme (meanism!, yaitu apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar seara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka iasudah menapai praktek tingkat tiga. d. Adopsi (adoption!, adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.Artinya tindakan itu sudah dimodifkasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. %#% & 'M(MP()*#+," S"K#P #) P(+"/#K,' (F")"S" Sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan ke)enderungan potensial untuk bereaksi yang
merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang ter$ujud di gerakan !sikap(? tidak saja
badan atau u)apan. F#K0O+ - F#K0O+ #)* M(MP()*#+," S"K#P #) P(+"/#K, 1.
Faktor Personal
adalah faktor*faktor yang datang dari dalam diri individu
Faktor Biologis truktur biologis manusia genetika, sistem syaraf dan sistem hormonal sangat mempengaruhi perilaku manusia. Pengaruh biologis terhadap perilaku manusia ditandai dua hal :
♣ 0nstink !naluri( ♣ -otif biologis Faktor Sosiopsikologis ebagai makhluk sosial, manusia mendapatkan beberapa karakter tertentu akibat proses soaialnya. Karakter itu dapat dikategorikan dalam ; komponen:
♣ Komponen "fektif -erupakan aspek emosional meliputi : o -otif osiogenis !motif sekunder( @ motif biologis yang utama !primer( o ikap o emosi
♣ Komponen Kognitif
Berkaitan dengan apa yang diketahui manusia !aspek intelektual(
♣ Komponen Konatif Berkaitan dengan kebiasaan kemauan ber*tindak !aspek volisional( 2.
Faktor-Faktor Situasional
Kaum Behavioral per)aya sekali lingkungan sangat berpengaruh terhadap bentuk perilaku seseorang. Faktor lingkungan !faktor situasional( dapat berupa : a.
Faktor ekologis
b.
Faktor ran)angan dan arsitektural
).
Faktor temporal
d.
uasana perilaku
e.
+eknologi
f.
Faktor*faktor sosial
g.
9ingkungan psikososial
h.
timuli yang mendorong dan memperteguh perilaku F#K0O+ F#K0O+ #)* M(MP()*#+," P(M%()0,K#) S"K#P
/.
Pengalaman Pribadi
%.
Kebudayaan
;.
rang lain yang dianggap penting
.
-edia massa
'.
0nstitusi pendidikan dan agama
>.
Faktor emosi dalam diri umber: http:11ju$itaaroem.blogspot.)om1%&/%1/&1mempengaruhi*sikap*dan*perilaku.html
embentukan Sikap roses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai aktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah0 1. engalaman pribadi.
ola reinorement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain. &. :rang lain yang dianggap penting. ada umumnya, individu bersikap konormis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. eenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafliasi dan keinginan untuk menghindari kon8ik dengan orang yang dianggap penting tersebut. /. "edia massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan keperayaan orang. Adanya inormasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kogniti baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. esan2pesan sugesti yang diba*a inormasi tersebut, apabila ukup kuat, akan memberi dasar aekti dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. ). ;nstitusi endidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. emahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran2ajarannya. >. =aktor emosi dalam diri. 6idak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. adang2kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berungsi sebagai semaam penyaluran rustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersiat sementara dan segera berlalu begitu rustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. ontohnya bentuk sikap yang didasari oleh aktor emosional adalah prasangka https0??***.aebook.om?David4ambale?posts?/&1&1@%@>$@5%5 Pengalama pribadi Kewenangan dan kewibawaan pada eksekutif usia pertengahan menurun pada saat mereka menjelang pension,sikap mereka terhadap ketuaan misalnya menjadi kurang menyenangkan.Sikap ini semakin dipertajam oleh sikap sosial yang kurang menyenangkan.
%#% P()*#+, K(%,###) 0(+##P P(M%(/"#) #) KO)S,MS" /. P75A73+0"5 K7BUD"""5 Kebudayaan dalam bahasa 0nggris disebut )ulture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa 9atin )olere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. edangkan kata budaya berasal dari bahasa ansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. -anusia memiliki unsur*unsur potensi budaya yaitu pikiran !)ipta(, rasa dan kehendak !karsa(. 8asil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil )ipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan )ipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan pan)a inderanya yang menimbulkan karya* karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan kesusilaan. Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: /. kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia? %. kebudayaan itu tidak diturunkan se)ara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar? dan ;. kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. -elville 2. 8erskovits dan Bronisla$ -alino$ski mengemukakan bah$a segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. 0stilah untuk pendapat itu adalah 4ultural*Determinism. -enurut 7d$ard Burnett +ylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, keper)ayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan*kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. -enurut elo oemardjan dan oelaiman oemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan )ipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari*hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. edangkan per$ujudan kebudayaan adalah benda*benda yang di)iptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda*benda yang bersifat nyata, misalnya pola*pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain*lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. %. +7-P"+ 773"5A -757-UK"5 509"0*509"0 "5A D0"5U+5" 0ndividu tidak lahir dengan memba$a nilai*nilai !values(. 5ilai*nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. -ereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai*nilai mana yang benar
dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai*nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. 5ilai*nilai tersebut diambil dengan berbagai )ara antara lain: !/( -odel atau )ontoh, dimana individu belajar tentang nilai*nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman seja$at dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul? !%( -oralitas, diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan $aktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai*nilai yang berbeda. !;( esuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai*nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai*nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai*nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. 8al ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut. !( Penghargaan dan anksi : Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik. !'( +anggung ja$ab untuk memilih : adan ya dorongan internal untuk menggali nilai*nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri. ;. P75A"3U8 K7BUD"""5 +738"D"P P7309"KU K5U-75 Pengertian perilaku konsumen menurut hiffman dan Kanuk !%&&&( adalah perilaku yang diperhatikan konsumen dalam men)ari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang dita$arkan. elain itu perilaku konsumen menurut 9oudon dan Della Bitta !/<<;( adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu*individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang*barang dan jasa*jasa. -enurut 7bert dan Ariffin !/<<'( )onsumer behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen u ntuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. -odel perilaku konsumen Konsumen mengambil banyak ma)am keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen se)ara amat rin)i untuk menja$ab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. Faktor Budaya Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas so)ial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai*nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipe lajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. etiap kebudayaan
terdiri dari sub*budaya @ sub*budaya yang lebih ke)il yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. ub*budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali meran)ang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Kelas*kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan b ertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun se)ara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain. Pengaruh Budaya ang +idak Disadari Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan . Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat se)ara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Pengaruh Budaya dapat -emuaskan Kebutuhan Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode C4oba dan buktikan dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial. -isalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar mengenai kapan $aktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap $aktu seseorang pada $aktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen misalnya se$aktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat. Pengaruh Budaya dapat Dipelajari Budaya dapat dipelajari sejak seseorang se$aktu masih ke)il, yang memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai*nilai keper)ayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk budaya seseorang. Berbagai ma)am )ara budaya dapat dipelajari. eperti yang diketahui se)ara umum yaitu misalnya ketika orang de$asa dan rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai )ara berperilaku. "da juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau pahla$an di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan )enderung memilih )ara pembelajaran se)ara informal dengan memberikan model untuk ditiru masyarakat.-isalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat membuat nilai suatu produk dan pembentukan keper)ayaan dalam diri masyarakat. eperti biasanya iklan sebuah produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. 0klan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga memepengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori produk tertentu. Pengaruh Budaya yang Berupa +radisi +radisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian langkah*langkah !berbagai perilaku( yang mun)ul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi berulang*ulang. +radisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati. 8al ini bisa jadi sangat bersifat umum. 8al yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta bah$a tradisi )enderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. -isalnya yaitu natal, yang selalu berhubungan dengan pohon )emara. Dan untuk tradisi*tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan*perhiasan sebagai perlengkapan a)ara tersebut.
. D"-P"K 509"0 @ 509"0 05+0 +738"D"P P7-""3"5 Kebutuhan Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang ko mpleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik !makanan, pakaian, perumahan dll(, tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. emua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas )onsumen akan men)ari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Keinginan Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh buda#a dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan pena$ar kebutuhan yang spesifik. -asyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, $aktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. 4ontoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Permintaan Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia men)iptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. ehingga mun)ullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya. '. P73UB"8"5 509"0 Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. "da beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan budaya yaitu : /. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. 8al tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika $aktu dan )ara dari dorongan ini akan memberi kepuasan. %. Budaya adalah hal yang diperoleh. 5amun tidak memaksudkan me$arisi respon dan ke)enderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut. ;. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperin)i atas perilaku yang tepat. Eariasi nilai perubahan dalam nilai budaya terhadap pembelian dan konsumsi 5ilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan kedalam kategori*kategori umum yaitu berupa orientasi nilai*nilai lainnya yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. 8ubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. ebagai )ontoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat kearah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan pada seruan promosi untuk Cmenjadi seorang individual. Dan begitu juga pada budaya yang individualistik. ifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual1kolektif, kaum muda1tua, meluas1batas
keluarga, maskulin1feminim, persaingan1kerjasama, dan perbedaan1keseragaman. 0ndividual1kolektif Budaya individualis terdapat pada budaya "merika, "ustralia, 0nggris, Kanada, 5e$ ealand, dan $edia. edangkan +ai$an, Korea, 8ongkong, -eksiko, 2epang, 0ndia, dan 3usia lebih kolektifis dalam orientasi mereka. 5ilai ini adalah faktor kun)i yang membedakan budaya, dan konsep diri yang berpengaruh besar pada individu. +idak mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi. eperti )ontoh, konsumen dari 5egara yang lebih kolektifis )enderung untuk menjadi lebih suka meniru dan kurang inovatif dalam pembelian mereka dibandingkan dengan budaya individualistik. Dalam tema yang diangkat seperti be your self dan Cstand out, mungkin lebih efektif dinegara amerika tapi se)ara umum tidak di negara 2epang, Korea, atau 4ina. Usia muda1tua Dalam hal ini apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak*anak sebagai kaum muda lebih berperan dibandingkan dengan orang de$asa dalam pembelian. Dengan k ata lain adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia. eperti )ontoh di 5egara kepulauan Fiji, para orang tua memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu barang. 8al ini berbeda dengan para orang tua di "merika yang memberikan tuntutan yang positif bagi anak mereka. Disamping itu, $alaupun 4ina memiliki kebijakan yang mengharuskan untuk membatasi keluarga memiliki lebih dari satu anak, tetapi bagi budaya mereka anak merupakan Ckaisar ke)il bagi mereka. 2adi, apapun yang mereka inginkan akan segera dipenuhi. Dengan kata lain, penting untuk diingat bah$a segmen tradisional dan nilai masih berpengaruh dan pera pemasar harus menyesuaikan bukan hanya pada lintas budaya melainkan juga pada budaya didalamnya. 9uas1batasan keluarga ang dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain apakah peran orang de$asa !orang tua( memiliki kebijakan yang lebih dalam memutuskan apa yang terbaik bagi anaknya. "tau malah sebaliknya anak*anak memberi keputusan sendiri apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Dan bisa dikatakan juga bah$a pengaruh pembelian oleh orang tua akan berpengaruh untuk seterusnya pada anak. eperti )ontoh pada beberapa budaya yaitu seperti di -eksiko, sama halnya dengan "merika, peran orang de$asa sangat berpengaruh. Para orang tua lebih memiliki ke)enderungan dalam mengambil keputusan dalam membeli. Begitu juga para orang de$asa muda di +hailand yang hidup sendiri diluar dari orang tua atau keluarga mereka. +etapi ketergantungan dalam membeli masih dipengaruhi oleh orang tua maupun keluarga mereka. ang lain halnya di 0ndia, sesuatu hal yang akan dibeli diputuskan bersama*sama dalam satu keluarga yaitu seperti diskusi keluarga diantara mereka. sumber : http:11$arta$arga.gunadarma.a).id1%&//1&/1pengaruh*kebudayaan*terhadap*pembelian* dan*konsumsi1