Penggolongan Gangguan Jiwa di Indonesia Dokter Pembimbing : Dr. Tommi Hermansyah,Sp.KJ
Gangguan Mental / Jiwa: DSM-IV(
reference of PPDGJ)
Mental
disorder is conceptualized as clinically significant behavioural or psycological syndrome or pattern that occurs in an individual and that is associated with present distress or disability or with a significant increased risk of suffering death, pain, disability or an important loss of freedom
Konsep
“disability” (ICD-10)
Keterbatasan/kekurangan
kemampuan untuk melaksanakan suatu aktivitas pada tingkat personal, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup( mandi, berpakaian, makan, BAK, BAB )
Gangguan Mental / Jiwa: Sindrom maladaptif : Kesadaran, Perilaku, Pikiran, Persepsi, Mood, kognitif, tilikan, judgment
Onset Penyakit (Kriteria Diagnostik) distress & disability
Pengolongan Gangguan Jiwa Pengolongan : Data subjektif (anamnesis) + Data Objektif (pemeriksaan)
Kesalahan-kesalahan : Batas-batas. Pengolongan.
PPDGJ III (Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa) / ICD 10: I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX.
Gangguan Mental Organik, Gangguan Mental & Perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif Skizofrenia, Gangguan skizotipal dan Gangguan waham Gangguan Suasana Perasaan {Mood /Afek} Gangguan Neurotik, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress Sindrom Perilaku berhubungan dengan gangguan fisiologis & faktor fisik Gangguan kepribadian &Perilaku masa dewasa Retardasi Mental Gangguan perkembangan psikologis Gangguan perilaku & emosional masa kanak & remaja
Gangguan Mental Organik Definisi : “gangguan mental/jiwa yang berkaitan dengan adanya penyakit atau gangguan yang mendasari” Mekanisme tidak jelas Pengaruh langsung (intra serebral) Tidak langsung (ekstraserebral) (trauma kepala, tumor, ggn metabolik, peny degeneratif, epilepsi, peny vaskuler, dll)
Gejala Dasar SAMA tapi SEBAB beda
Gejala {Organik = Fungsional} Kesadaran Emosi
(mood & afek) Fungsi Kognitif & Intelektual Kepribadian Pengendalian impuls Jugdment Insight / Tilikan Perilaku / Sikap Persepsi Proses / Isi pikir
Gangguan Mental Organik
delirium
Dementia
Gangguan Amnesia organik
Halusinasi Organik
Gangguan Waham organik
Gangguan Anxietas organik
Gangguan Mood organik
Gangguan Kepribadian dan Perilaku
GAMBARAN
delirium
DEMENTIA
+++
+++
Onset
Akut
Kronis - Progesif (6 bln)
Tilikan
++
+
Pengaburan Kesadaran
+++
-
Fluktuasi dlm sehari
+++
+
Disorientasi
+++
+*
++
+*
Bicara Inkoheren
++
+*
Defisit Atensi
+++ 3 M
+*
Gangguan persepsi
+++
+*
Gangguan pertimbangan
+++
+++
Gangguan Berpikir
+++
+++
Gangguan Memori
Gangguan Bangun
Siklus
Tidur
-
Gangguan Mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
Definisi : “gangguan mental/jiwa yang terjadi akibat pemakaian zat tertentu.” Zat-zat yang termasuk dalam definisi ini adalah : • • • • • •
Alkohol Opioida Kanabioida Sedativa dan hipnotika Kokain Stimulansia termasuk kafein
• • • •
Halusinogenika Tembakau Pelarut yang mudah menguap Maupun pemakaian zat multipel
Gangguan Mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
intoksikasi akut
penggunaan yang merugikan
sindrom ketergantungan
keadaan putus zat( tanpa atau dengan delirium )
Gangguan psikotik
sindrom amnestik
Gangguan psikotik onset lambat atau residual
Gangguan Kepribadian dan Perilaku lainnya.
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Skizofrenia Gangguan
Skizotipal Gangguan Waham menetap Gangguan psikotik akut dan sementara Gangguan Waham induksi Gangguan Skizoafektif Gangguan psikotik non-organik
Skizofrenia
Adalah suatu deskripsi sindrom dari variasi penyebab yang tidak diketahui dan perjalanan penyakit yang luas serta sejumlah akibat tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Secara umum ditandai dengan penyimpangan fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran jernih dan kemampuan intelektual tetap, walaupun kemunduran kognitif dapat berkembang kemudian
Pembagian Sr.
skizofrenia
Paranoid Sr. Hebrefrenik Sr. Katatonik Sr. Residual Sr. Simpleks Sr. Tak terinci Depresi pasca skizofrenia
Gangguan
Skizotipal
Rubrik
penggolongan ini tidak dianjurkan untuk dipakai secara umum karena tidak dibatasi tegas terhadap skizofrenia simpleks maupun gangguan kpribadian skizoid atau paranoid Gejala :
Afek : tidak wajar / menyempit Penampilan/perilaku : aneh / eksentrik / ganjil Hubungan sosial buruk / cenderung menarik diri Kepercayaan aneh / bersifat magis dan tidak sesuai norma Curiga/ide paranoid Pikiran obsesif berulang, “dismorfofobia”, persepsi pancaindera yg tidak lazim, depersonalisasi / derealisasi Pikiran : samar, circumstansi, ruwet, metafor, Ada episode menyerupai psikotik sementara
Gangguan
Waham Menetap
Serangkaian
gangguan dengan waham menetap yang lama(minimal 3 bulan) dengan waham sebagai satu-satunya gejala yang mencolok serta tidak dapat digolongkan kepada penggolongan lain seperti skizofrenia( siar pikiran, penumpulan afek, waham kendali), tidak ada penyakit organik(GMO) serta tidak ada halusinasi auditorik(atau hanya kadangkadang)
Gangguan
Psikotik Akut dan Sementara
Merupakan gangguan mental yang memiliki sindrom yang khas berupa polimorfik dan schizofrenia-like dengan onset maksimal 2 minggu, memiliki stress akut(yang mungkin juga tidak ada), tidak diketahui kapan gejala berlangsung serta tidak dapat dikategorikan sebagai episode manik maupun depresif serta tidak ada gangguan organik(trauma otak,dll)
Gangguan
Waham Induksi
Gangguan waham terhadap 2 orang atau lebih dimana penderita meyakini /menganut sistem waham yang sama, tinggal berdekatan(apabila dipisahkan akan menghilang hubungan induksi) serta ada bukti bahwa dalam hubungan 2 orang ini, terdapat satu penderita sebagai penginduksi aktif dan yang lainnya bersifat pasif
Gangguan
Skizoafektif
Penggolongan ini dipakai ketika dalam satu episode, gejala skizofrenia serta gangguan afektif(manik atau depresif) sama-sama menonjol serta tidak memenuhi baik kriteria skizofrenia maupun episode manik atau depresif
Pengolongan Gangguan
Skizoafektif tipe manik Gangguan skizoafektif tipe depresif Gangguan skizoafektif tipe campuran Gangguan Skizoafektif lainnya
Gangguan Suasana Perasaan (gangguan afektif/”mood”) Episode
Manik/mania Gangguan afektif Bipolar Episode Depresif Gangguan Depresif berulang Gangguan afektif menetap Gangguan afektif lainnya Gangguan afektif yang tak terdefinisi
Episode
manik
Gejala dengan afek meningkat, kenaikan kecepatan dan jumlah aktivitas fisik dan mental.
Penggolongan Hipomania Mania
tanpa gejala psikotik Mania dengan gejala psikotik Episode manik lainnya
Gangguan
afektif Bipolar
Dimana bila terjadi sekurang-kurangnya 2 episode dimana ada episode manik dan depresif serta diantara episode tersebut ada kesembuhan sempurna. Penggolongan Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi ringan.sedang Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi berat tanpa gejala psikotik Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi berat dengan gejala psikotik Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi Gangguan afektif bipolar lainnya
Episode
Depresif
Gejala dengan afek depresif, penurunan aktivitas serta anhedonia, serta gejala penyerta seperti kurangnya konsentrasi, pesimis, kurang PD, gagasan tidak berguna serta ide bunuh diri, tidur terganggu dan nafsu makan berkurang. Dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu Derajat : Ringan, Sedang, Berat.
Gangguan
Depresif berulang
Merupakan pengulangan episode depresi berulang dengan tiap episode berlangsung rata-rata 6bulan serta tidak ada episode kenaikan afek(manik) antar episode mengalami kesembuhan sempurna(normal) Penggolongan Gangguan Depresif berulang, kini episode ringan Gangguan Depresif berulang, kini episode sedang Gangguan Depresif berulang, kini episode berat tanpa gejala psikotik Gangguan Depresif berulang, kini episode berat dengan gejala psikotik Gangguan Depresif berulang, kini dalam remisi Gangguan Depresif berulang lainnya.
Gangguan
afektif menetap
Merupakan gangguan afektif yang bersifat menetap Penggolongan Siklotimia Distimia Ggn
afektif menetap lainnya
Gangguan Neurotik, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress Gangguan
Anxietas fobik Gangguan Anxietas lainnya Gangguan Obsesif-kompulsif Reaksi terhadap stress berat dan gangguan penyesuaian Gangguan Disosiatif Gangguan Somatoform Gangguan Neurotik lainnya.
Gangguan
Anxietas fobik
Dicetuskan oleh situasi atau objek(diluar tubuh) yang sebenarnya tidak membahayakan, namun membuat merasa terancam sehingga dihindari dan sering coexist dengan depresi. Dengan berbagai derajatnya.
Penggolongan Agorafobia Fobia
Sosial Fobia khas Gangguan Anxietas fobik lainnya
Gangguan
Anxietas lainnya
Manifestasi anxietas menonjol namun tidak terbatas pada situasi tertentu, serta dapat disertai gejala depresif dan obsesif serta anxietas fobik, asal bersifat ringan/ sekunder
Penggolongan Gangguan
Panik ( anxietas antisipatorik ) Gangguan Panik Menyeluruh( GAM ) Gangguan Campuran anxietas dan depresi Gangguan anxietas campuran lainnya.
Gangguan
Obsesif-kompulsif
Adanya gagasan-tindakan akan suatu perbuatan yg tidak menyenangkan. Impuls ini sulit dilawan, sehingga menimbulkan distress.
Penggolongan Predominan
pikiran pengulangan Predominan tindakan kompulsif (ritual obsesif) Campuran pikiran dan tindakan Gangguan Obsesif kompulsif lainnya
Reaksi
terhadap stress berat dan gangguan penyesuaian
Merupakan respon maladaptif dari stress berat / berkelanjutan dimana coping mechanism tidak berhasil mengadasi sehingga mengganggu fungsi sosial. Selalu ada faktor pencetus(suatu stressor hebat/ perubahan yg cepat).
Penggolongan Reaksi
stress akut Gangguan Stress pasca trauma (PTSD) Gangguan Penyesuaian
Gangguan
Disosiatif
Kehilangan kontrol akan intergrasi normal seperti ingatan masa lalu, gerakan tubuh dan kesadaran identitas serta penginderaan segera.
Penggolongan Amnesia
disosiatif Fugue disosiatif Stupor disosiatif Gangguan trans dan kesurupan Gangguan motorik disosiatif Konvulsi disosiatif Anastesia dan kehilangan sensorik disosiatif Gangguan disosiatif campuran Gangguan disosiatif lainnya
Gangguan
Somatoform
Gangguan yang ditandai dengan keluhan fisik yang berulang disertai permintaan pemeriksaan baik fisik maupun lainnya walaupun sudah berulang kali terbukti negatif
Penggolongan : Gangguan
Somatisasi Gangguan Somatoform tak terinci Gangguan Hipokondrik Disfungsi Otonomik Somatoform Gangguan Nyeri somatoform menetap Gangguan Somatoform lainnya
Gangguan
Neurotik lainnya
Seperti neurastenia maupun sindrom depersonalisasi-derealisasi
Ringkasan Singkat Pembagian
awal yakni organik dan non
organik. Pembagian non-organik yakni psikosis dan non-psikosis.
Skizofrenia
Psikosis
skizotipal
paranoid dll
Non-Organik
Anxietas Gangguan Mental/jiwa
Non-Psikosis depresi,dll
Delirium
Organik demensia,dll
SEKIAN
TERIMA KASIH Sindrom perilaku – gangguan perilaku akan dilanjutkan pada tanggal 12 april 2011